Anda di halaman 1dari 15

AS

PESTISID
A
T O K S I K O LO G I – FAR MAS I
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bhakti Pertiwi
Luwu Raya - Palopo

Oleh :
Hermansyah, S.Si.,M.Si.
TOKSISITAS
PESTISIDA ?
Toksisitas adalah suatu keadaan yang menandakan adanya efek
toksik/racun yang terdapat pada bahan obat, atau sediaan
tertentu.
Sedangkan
Pestisida (Pembasmi hama dalam bidang Pertanian) adalah
bahan yang digunakan untuk mengendalikan, menolak, atau
membasmi organisme pengganggu.

Jadi . . .
Toksisitas Pestisida merupakan daya racun yang sudah dimiliki
oleh pestisida sehingga hal itu dapat berpotensi untuk
menimbulkan kematian pada hewan atau organisme hidup lainnya.
01 AMERIKA SERIKAT
45%

02 EROPA BARAT 25%


Negara
Pengguna
03 JEPANG 12% Pestisida di
Dunia
NEGARA BERKEMBANG
04 18%
(Asia Tenggara : Indonesia,
Malaysia dll)
PENGGOLONGAN PESTISIDA
BERDASARKAN SASARANYA

INSEKTISIDA FUNGISIDA HERBISIDA

Racun Racun Racun


Serang cendaw gulma
ga
AKARISIDA
an atau
RODENTISIDA
atau
NEMATISIDA
(Insekta
Racun jamur
Racun tumbuhan
Racun
)
tungau binatang penggang
nemato
dan (Tikus, gu
da
JENIS RACUN PESTISIDA

01 02
Racun Sistemik Racun Kontak
Artinya dapat diserap Langsung dapat menyerap
melalui sistem organisme, melalui kulit pada saat
misalnya melalui akar atau pemberian Pestisida
daun kemudian di serap (Insektisida) atau dapat pula
kedalam jaringan tanaman serangga target kemudian sisa
yang akan bersentuhan atau insektisida (Residu) beberapa
dimakan oleh hama saat setelah penyemprotan.
sehingga menyebabkan
keracunan bagi hama.
DAMPAK PENGGUNAAN
PESTISIDA

LINGKUNGAN PERTANIAN KESEHATAN


Penggunaan Dapat membantu Paparan pestisida dalam
pestisida berlebih petani meningkatkan waktu jangka panjang
akan menjadikan produktivitasnya, menyebabkan kerusakan
hama/gulma membuat pertanian saraf, kanker, ginjal,
resisten terhadap lebih efisien, dan kulit, otak, payudara,
pestisida, merusak ekonomis. prostat, hati, paru-paru,
ekosistem alam dan dan leukimia. Pekerja
mempengaruhi pertanian adalah yang
kesuburan tanah. paling rentan terhadap
risiko ini.
TOKSISITAS PESTISIDA
0TOKSISITAS AKUT
Toksisitas pestisida yang terserap dalam jumlah yang besar dan

1
dalam waktu yang singkat. Seperti mengkonsumsi dengan segera
makanan yang baru saja diberi perlakuan pestisida, walaupun
keadaan ini jarang terjadi.

TOKSISITAS KRONIS

02 Terjadi karena penyerapan pestisida berulang kali dalam jumlah kecil


untuk periode lama. Efek yang ditimbulkan tidak segera terlihat, tetapi
umumnya dapat menimbulkan akibat yang tetap. Keracunan kronis
dapat ditemukan dengan gejala batuk yang tidak juga sembuh, atau
merasa sesak di dada. Dampak fatalnya adalah kerusakan organ paru-
paru, hati, lambung dan usus, serta mempengaruhi kerja sistem organ
seperti sistem syaraf dan sistem kekebalan tubuh.
TANDA DAN GEJALA TOKSISITAS
PESTISIDA
A. Pestisida Golongan Organoklor
Pestisida golongan organoklor bekerja mempengaruhi sistem syaraf
pusat. Tanda dan gejala keracunan pestisida organoklor dapat
berupa sakit kepala, rasa pusing, mual, muntah-muntah, mencret,
badan lemah, gugup, gemetar, kejang-kejang dan kesadaran
hilang.

B. Pestisida Golongan Organofostat


Apabila masuk kedalam tubuh, baik melalui kulit, mulut, saluran pernafasan
maupun saluran pencernaan, pestisida golongan organofosfat akan
berikatan dengan enzim dalam darah yang berfungsi mengatur bekerjanya
saraf, yaitu kholonesterase. Apabila kholonesterase terikat, maka enzim
tersebut tidak dapat melaksanakan tugasnya sehingga syaraf terus-menerus
mengirimkan perintah kepada otot-otot tertentu. Dalam keadaan demikian
otot-otot tersebut senantiasa bergerak tanpa dapat dikendalikan, dan gejala
lain dari keracunan pestisida organofosfat adalah pupil atau celah iris mata
menyempit sehingga penglihatan menjadi kabur.
C. Pestisida Golongan Karbamat
Cara kerja pestisida Karbamat sama dengan pestisida
organofosfat, yaitu menghambat enzim kholonesterase. Tetapi
pengaruh pestisida Karbamat terhadap kholonesterase hanya
berlangsung singkat karena pestisida Karbamat cepat mengurai
dalam tubuh.

D. Pestisida Golongan Senyawa/Dipiridil.


Senyawa dipirindi dapat membentuk ikatan dan merusak jaringan epithel
dari kulit, kuku, saluran pernafasan dan saluran pencernaan, Tanda dan
gejala keracunan senyawa dipirindil selalu terlambat diketahui atau
disadari karena gejala baru timbul setelah beberapa lama, 24-72 jam
setelah keracunan baru terlihat gejala yang ringan seperti sakit perut,
mual, muntah, dan diare karena ada iritasi pada saluran pencernaan.
E. Pestisida Golongan Arsen
Keracunan pestisida Arsen pada umumnya melalui mulut
walaupun bisa juga diserap melalui kulit dan saluran
pencernaan. tanda dan gejala keracunan akut pestisida
golongan Arsen adalah nyeri pada perut, muntah, dan diare,
sedang keracunan sub akut akan timbul gejala seperti sakit
kepala, pusing dan banyak keluar ludah.

F. Pestisida Golongan Antikoagulan (Klerat)


Pestisida golongan koagulan bekerja menghambat pembekuan darah dan merusak
jaringan-jaringan pembuluh darah. Hal ini mengakibatkan terjadinya pendarahan,
terutama di bagian dalam tubuh. tanda dan gejala keracunan yang ditimbulkan oleh
pestisida antikoagulan meliputi rasa nyeri pada punggung, lambung, dan usus,
muntah-muntah, pendarahan pada hidung dan gusi, timbul bintik-bintik merah pada
kulit, terdapat darah dalam air seni dan tinja, timbul lebam pada bagian sekitar lutut,
sikut, dan pantat serta kerusakan ginjal.
CARA MENCEGAH TOKSISITAS
PESTISIDA (INSEKTISIDA)
Gunakan pestisida sesuai
petunjuk penggunaan yang Gunakan kacamata untuk
tertera pada kemasan. melindungi mata

01 02 03 04
Gunakan sarung tangan Kenakan pakaian yang
saat menggunakan atau dapat melindungi seluruh
memegang pestisida. tubuh.
CARA MENGATASI TOKSISITAS
PESTISIDA
Pestisida Tertelan
Pertolongan pertama segera bawa penderita ke intansi kesehatan terdekat.
Biasanya, petugas kesehatan memberikan obat untuk merangsang muntah agar
racunnya keluar dari tubuh.

Pestisida Terkena Mata


Selaput mata dapat menyerap racun serangga lebih cepat ketimbang bagian
tubuh lainnya. Ketika terkena mata, pestisida bisa merusak mata dalam
hitungan menit. Segera buka kelopak mata yang terkena pestisida dan basuh
dengan air bersih yang mengalir minimal 15 menit. Setelah itu, baru bawa
penderita ke rumah sakit agar dievaluasi oleh petugas kesehatan.
Pestisida Terkena Kulit
Basahi area kulit dengan air mengalir dan lepaskan pakaian yang
terkontaminasi racun. Setelah itu, mandi dan keramas sampai bersih.
Kemudian, buang pakaian yang terkontaminasi pestisida, atau cuci sampai
bersih tapi pisahkan dari cucian lain.

Pestisida Terkena Hirup


Apabila tanpa sengaja menghirup dan keracunan pestisida, segera bawa korban
ke luar ruangan agar bisa menghirup udara bebas, segar dan kontak tenaga
medis terdekat untuk meminta bantuan. Pastikan penolong korban keracunan
pestisida semprot ini menggunakan masker dengan tingkat kerapatan tinggi
seperti respirator. Jika kulit korban membiru atau mengalami sesak napas,
berikan pernapasan buatan atau oksigen, atau segera bawa ke rumah sakit
terdekat.
SUMBER
REFERENSI
1. Kurniawidjaja, L. M. (2021). Konsep Dasar Toksikologi Industri. Depok: Fakultas
Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia.
2. M, R. (2007). Toksikologi Pestisida dan Penanganan Keracunan Akibat Pestisida.
Media Litbang Kesehatan. Media Litbang Kesehatan, 10-18.
3. Nugrahaeni, K. S. (2013). Faktor Terkait Paparan Pestisida dan Hubungannya dengan
Kejadian Anemia Pada Petani Holtikultura di Desa Gombong Belik Pemalang Jawa
Tengah. Jurnal Kesehatan Lingkungan, 132-137.
4. Pamungkas, O. S. (2016). Bahaya Paparan Pestisida Terhadap Kesehatan Manusia .
Bioedukasi.
5. Raini, M. (2007). Toksikologi Pestisida dan Penanganan Akibat Keracunan Pestisida .
Media Litbang Kesehatan.
6. Raini, M. d. (2009). Toksikologi Insektisida Rumah Tangga dan Pencegahan
Keracunan. Media Peneliti Dan Pengemabang Kesehatan.
7. http://news.unair.ac.id/2019/12/02/bahaya-penyemprotan-pestisida-organofosfat-pa
da-petani-sayuran
. Di unduh pada tanggal 27 Februari 2022
TERIMA

KASIH
TOKSIKOLOGI - S1 Farmasi
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bhakti Pertiwi
Luwu Raya - Palopo

Anda mungkin juga menyukai