Anda di halaman 1dari 5

27 Oktofa @______Bahaya Paparan Pestisida terhadap...

BAHAYA PAPARAN PESTISIDA TERHADAP


KESEHATAN MANUSIA

Oktofa Setia Pamungkas 1)


1
Magister Promosi Kesehatan Universitas Diponegoro Semarang
email: oktofa.sp@gmail.com

Abstract
Pesticides are chemicals we use in almost everyday chorus. In addition to their beneficial uses,
the active ingredient of pesticides is also a source of toxins that harm human health. Pesticide
poisoning effect on the work of organs and organ systems. Intake of pesticide poisonings can
occur consciously or unconsciously through the skin, respiratory and orally. Symptoms of
pesticide poisoning is characterized by a decrease in the level of health condition from mild to
severe, even so an accurate diagnosis requires a definite medical process..

Keywords: pesticides poisoning,human health


pernah terjadi dalam kecelakaan kerja skala
1. PENDAHULUAN
,isosianat, salah satu komponen pembentuk
Pestisida merupakan golongan bahan karbamat, pestisida organofosfat yang
kimia yang umum digunakan untuk digunakan untuk membasmi serangga,
membasmi hama dan gulma atau tanaman menyebabkan kematian onsite 16 ribu jiwa.
penganggu. Hama seperti jamur, serangga, Dampak insiden masih tetap dirasakan hingga
siput, dan hewan pengerat adalah organisme 30 tahun pasca kejadian dengan banyaknya
target pestisida. Pestisida digunakan di kelahiran cacat dan kasus gagal organ dalam
berbagai bidang atau kegiatan, mulai dari (www.cnn.co.id:www.theatlantic.com).
rumah tangga, kesehatan, pertanian, dan lain- Pajanan ringan jangka pendek, mungkin
lain. Disamping manfaatnya, pestisida juga hanya menyebabkan iritasi pada selaput mata
berpotensi juga meracuni dan membasmi atau kulit, namun pajanan ringan jangka
makhluk hidup lainnya, termasuk tanaman panjang berpotensi menimbulkan berbagai
dan serangga yang berguna, binatang serta dampak kesehatan, seperti gangguan terhadap
manusia. Hal ini dikarenakan kebanyakan sistem hormon, kegagalan organ dan
bahan aktif dalam pestisida tidak memiliki kematian.
efek toksisitas yang spesifik, sehingga
mempengaruhi baik organisme target, non 2. PATOFISIOLOGI PAPARAN
target, manusia maupun lingkungan dan PESTISIDA
ekosistem secara keseluruhan (Costa, 2008;
Pestisida masuk kedalam tubuh melalui
Sodiq, 2000; Sexton, et al., 2004). Artikel ini
beberapa cara, diantaranya absorpsi melalui
bertujuan untuk memberikan paparan efek
kulit, melalui oral baik disengaja atau
toksik pestisida terhadap kesehatan manusia.
kecelakaan, dan melalui pernafasan. Absorbsi
WHO (2014) mencatat 1-5 juta kasus
lewat kulit atau subkutan dapat terjadi jika
keracunan terjadi tiap tahun khususnya pada
substansi toksik menetap di kulit dalam waktu
pekerja pertanian. Dari besaran tersebut, 80%
lama. Intake melalui saluran pernafasan
terjadi di negara berkembang dengan
terjadi jika pemaparan berasal dari droplet,
mortality rate sebesar 5,5% atau sekitar
uap atau serbuk halus.
220.000 jiwa. Jenni, et al. (2014) dalam studi
Pestisida meracuni manusia melalui
kasusnya menyebutkan bahwa 95,8% petani
berbagai mekanisme kerja.
sayur dan buah di kota Batu, Malang Jawa
a. Mempengaruhi kerja enzim dan
Timur mengalami keracunan pestisida
hormon. Bahan racun yang masuk kedalam
berdasarkan pengukuran kadar kolinesterase
tubuh dapat menonaktifkan aktivator sehingga
dalam darahnya. Keracunan massal juga

Bioedukasi Vol. XIV No.1 April 2016


28 Oktofa @______Bahaya Paparan Pestisida terhadap...

enzim atau hormon tidak dapat bekerja limfoma non-Hodgkins, dan kanker otak
(Bolognesi, 2003). Pestisida tergolong (Kumar, 2008).
sebagai endocrine disrupting chemicals Gangguan otak dan syaraf yang paling
(EDCs), yaitu bahan kimia yang dapat sering terjadi akibat terpapar pestisida selama
mengganggu sintesis, sekresi, transport, bertahun-tahun adalah masalah pada ingatan,
metabolisme, pengikatan dan eliminasi sulit berkonsentrasi,perubahan kepribadian,
hormon-hormon dalam tubuh yang berfungsi kelumpuhan, bahkan kehilangan kesadaran
menjaga homeostasis, reproduksi dan proses dan koma (Yuantari, 2011).
tumbuh kembang (Diamanti dalam Hati adalah organ tubuh yang
Suhartono, 2014). berfungsi untuk menetralkan bahan-bahan
b. Merusak jaringan. Masuknya kimia beracun. Pestisida yang masuk ketubuh
pestisida menginduksi produksi serotonin dan akan mengalami proses detoksikasi oleh
histamin, hormon ini memicu reaksi alergi organ hati. Senyawa racun ini akan diubah
dan dapat menimbulkan senyawa baru yang menjadi senyawa lain yang sifatnya tidak lagi
lebih toksik (Bolognesi, 2003). beracun terhadap tubuh. Meskipun demikian
hati itu sendiri sering kali dirusak oleh
3. KERACUNAN KRONIS DAN pestisida apabila terpapar selama bertahun-
KERACUNAN AKUT tahun. Hal ini dapat menyebabkan penyakit
Perbedaan kualitas paparan seperti hepatitis, sirosis bahkan kanker (Jenni,
menimbulkan perbedaan dampak toksisitas. et al, 2014).
Pemaparan kadar rendah dalam jangka Lambung dan usus yang terpapar
panjang atau pemaparan dalam waktu yang pestisida akan menunjukkan respon mulai
singkat dengan akibat kronis. Keracunan akut dari yang sederhana seperti iritasi, rasa panas,
terjadi apabila efek keracunan pestisida mual. muntah hingga respon fatal yang dapat
langsung pada saat dilakukan aplikasi atau menyebabkan kematian seperti perforasi,
seketika setelah aplikasi pestisida. pendarahan dan korosi lambung.. Muntah-
muntah, sakit perut dan diare adalah gejala
a. Keracunan Kronis
umum dari keracunan pestisida. Banyak orang
Keracunan kronis dapat ditemukan
yang dalam pekerjaannya berhubungan
dalam bentuk kelainan syaraf dan perilaku
langsung dengan pestisida selama bertahun-
(bersifat neuro toksik) atau mutagenitas.
tahun, mengalami masalah sulit makan.
Selain itu ada beberapa dampak kronis
Orang yang menelan pestisida, baik sengaja
keracunan pestisida pada organ paru-paru,
atau tidak, efeknya sangat buruk pada perut
hati, lambung dan usus (Jenni, et al, 2014),
dan tubuh secara umum. Pestisida merusak
serta mempengaruhi kerja sistem organ
langsung melalui dinding-dinding perut
seperti sistem syaraf, sistem hormonal, sistem
(Pasiani, et al, 2012).
kekebalan tubuh (D’Arce, et al, 2004).
Beberapa jenis pestisida telah
Individu yang terpapar oleh pestisida
diketahui dapat mengganggu sistem
bisa mengalami batuk yang tidak juga
kekebalan tubuh manusia dengan cara yang
sembuh, atau merasa sesak di dada . Ini
lebih berbahaya. Beberapa jenis pestisida
merupakan manifestasi gejala penyakit
dapat melemahkan kemampuan tubuh untuk
bronkitis, asma, atau penyakit paru-paru
menahan dan melawan infeksi. Ini berarti
lainnya. Kerusakan paru-paru yang sudah
tubuh menjadi lebih mudah terkena infeksi,
berlangsung lama dapat mengarah pada
atau jika telah terjadi infeksi penyakit ini
kanker paru-paru (Kurniasih, et al, 2013).
menjadi lebih serius dan makin sulit untuk
Individu yang terpapar pestisida
disembuhkan (www.hesperian.org).
mempunyai kemungkinan lebih besar untuk
Hormon adalah bahan kimia yang
mengidap kanker. Tapi ini bukan berarti
diproduksi oleh organ-organ seperti otak,
individu yang bekerja dengan pestisida pasti
tiroid, paratiroid, ginjal, adrenalin, testis dan
akan menderita kanker. Ratusan pestisida dan
ovarium untuk mengontrol fungsi-fungsi
bahan-bahan yang dikandung dalam pestisida
tubuh yang penting. Beberapa pestisida
diketahui sebagai penyebab kanker. Penyakit
mempengaruhi hormon reproduksi yang dapat
kanker yang paling banyak terjadi akibat
menyebabkan penurunan produksi sperma
pestisida adalah kanker darah (leukemia),
pada pria atau pertumbuhan telur yang tidak

Bioedukasi Vol. XIV No.1 April 2016


29 Oktofa @______Bahaya Paparan Pestisida terhadap...

normal pada wanita. Beberapa pestisida dapat halus (misalnya, kabut asap dari fogging)
menyebabkan pelebaran tiroid yang akhirnya dapat masuk kedalam paru-paru, sedangkan
dapat berlanjut menjadi kanker tiroid partikel yang lebih besar akan menempel di
(Suhartono, 2014). selaput lendir hidung atau di kerongkongan.
b. Keracunan Akut Bahaya penghirupan pestisida lewat saluran
Keracunan akut terjadi apabila efek pernapasan juga dipengaruhi oleh LD 50
keracunan pestisida langsung pada saat pestisida yang terhirup dan ukuran partikel
dilakukan aplikasi atau seketika setelah dan bentuk fisik pestisida (Wispriono, et al,
aplikasi pestisida. Efek keracunan akut 2013). Pestisida berbentuk gas yang masuk ke
terbagi menjadi efek akut lokal dan efek akut dalam paru-paru dan sangat berbahaya.
sistemik (Raini, 2007). Partikel atau droplet yang berukuran kurang
Efek akut lokal jika hanya dari 10 mikron dapat mencapai paru-paru,
mempengaruhi bagian tubuh yang terkena namun droplet yang berukuran lebih dari 50
kontak langsung dengan pestisida biasanya mikron mungkin tidak mencapai paru-paru,
bersifat iritasi mata, hidung, tenggorokan dan tetapi dapat menimbulkan gangguan pada
kulit. Efek sistemik jika pestisida masuk selaput lendir hidung dan kerongkongan.
kedalam tubuh manusia dan mengganggu Toksisitas droplet/gas pestisida yang terhisap
sistem tubuh. Darah akan membawa pestisida ditentukan oleh konsentrasinya di dalam
keseluruh bagian tubuh menyebabkan ruangan atau di udara, lamanya paparan dan
bergeraknya syaraf-syaraf otot secara tidak kondisi fisik individu yang terpapar (Pasiani,
sadar dengan gerakan halus maupun kasar dan 2012). Pekerjaan yang menyebabkan
pengeluaran air mata serta pengeluaran air terjadinya kontaminasi lewat saluran
ludah secara berlebihan, pernafasan menjadi pernafasan umumnya pekerjaan yang terkait
lemah/cepat (tidak normal). dengan penyemprotan lahan pertanian,
fogging atau alat pembasmi serangga
4. CARA MASUK PESTISIDA KE domestik.
DALAM TUBUH Cara yang ketiga adalah intake lewat
mulut (oral). Peristiwa keracunan lewat mulut
Kontaminasi lewat kulit merupakan
sebenarnya tidak sering terjadi dibandingkan
kontaminasi yang paling sering terjadi,
kontaminasi kulit atau keracunan karena
meskipun tidak seluruhnya berakhir dengan
terhirup. Contoh oral intake misalnya kasus
keracunan akut. Lebih dari 90% kasus
bunuh diri, makan minum merokok ketika
keracunan diseluruh dunia disebabkan oleh
bekerja dengan pestisida, menyeka keringat
kontaminasi lewat kulit (Djojosumarto, 2008).
dengan sarung tangan atau kain yang
Faktor risiko kontaminasi lewat kulit
terkontaminasi pestisida, drift atau butiran
dipengaruhi oleh daya toksisitas dermal,
pestisida yang terbawa angin masuk ke mulut,
konsentrasi, formulasi, bagian kulit yang
meniup nozzle yang tersumbat dengan mulut,
terpapar dan luasannya, serta kondisi fisik
makanan dan minuman terkontaminasi
individu yang terpapar. Risiko keracunan
pestisida (Quijano dan Rengam, 2001).
semakin besar jika nilai lethal dose 50 (LD50)
semakin kecil, konsentrasi pestisida yang
menempel pada kulit semakin pekat, 5. DIAGNOSIS KERACUNAN
formulasi pestisida dalam bentuk yang mudah PESTISIDA
diserap, kulit yang terpapar lebih mudah Diagnosa keracunan pestisida yang tepat
menyerap seperti punggung tangan, area yang harus dilakukan lewat proses medis baku,
terpapar luas serta jika kondisi sistem kebanyakan harus dilakukan di laboratorium.
kekebalan individu sedang lemah. Pekerjaan- Namun jika seseorang yang mula-mula sehat
pekerjaan yang menimbulkan risiko kemudian selama atau setelah bekerja dengan
kontaminasi lewat kulit umumnya adalah pestisida merasakan salah satu atau beberapa
penyemprotan, pencampuran pestisida dan gejala penurunan kondisi kesehatan mulai
proses pencucuian alat-alat kontak pestisida. gejala ringan seperti pusing, sesak nafas,
Keracunan pestisida karena partikel diare, muntah, reaksi alergi hingga gejala
pestisida terhisap lewat hidung merupakan berat seperti pingsan atau koma, bisa
yang terbanyak kedua sesudah kontaminasi dipastikan individu yang bersangkutan
kulit. Gas dan partikel semprotan yang sangat

Bioedukasi Vol. XIV No.1 April 2016


30 Oktofa @______Bahaya Paparan Pestisida terhadap...

mengalami keracunan pestisida. Untuk Jenni. Suhartono. Nurjazuli. 2014. Hubungan


pestisida yang bekerja dengan menghambat Riwayat Paparan Pestisida dengan
enzim cholinesterase (misalnya pestisida dari Kejadian Gangguan Fungsi Hati (Studi
kelompok organofosfat dan karbamat), Pada Wanita Usia Subur di Daerah
diagnosa gejala keracunan biasa dilakukan Pertanian Kota Batu). Jurnal Kesehatan
dengan uji (test) cholinesterase (Rustia, et al, Lingkungan Indonesia. Vol. 13. No. 2. p.
2010). 62-65. 4)
Umumnya gejala keracunan organofosfat Kumar and Panneerselvam. 2008. Toxic
atau karbamat baru akan dilihat jika aktivitas Effects Of Pesticides: A Review On
kolinestrase darah menurun sampai 30%. Cytogenetic Biomonitoring Studies.
Namun penurunan sampai 50% pada Medicine and Biology Vol. 15 No. 2. p.
pengguna petisida diambil sebagai batas, dan 46-50.
disarankan agar penderita menghentikan Kurniasih. Setiani. Nugraheni. 2013. Faktor
pekerjaan yang berhubungan dengan pestisida Terkait Paparan Pestisida dan
(Jenni, et al. 2014). Hubungannya dengan Kejadian Anemia
pada Petani Hortikultura di Desa
6. KESIMPULAN Gombong Belik Pemalang Jawa Tengah.
Pestisida adalah bahan kimia yang Jurnal Kesehatan Lingkungan. Vol. 12.
penggunaannya dekat dekat kehidupan No. 2. p. 132-137.
manusia. Selain manfaat menguntungkan, Pasiani, et al. 2012. Knowledge, Attitudes,
bahan aktif pestisida juga menjadi sumber Practices and Biomonitoring of Farmers
racun yang membahayakan kesehatan and Residents Exposed to Pesticides in
manusia. Keracunan pestisida berpengaruh Brazil. International Journal of
terhadap kerja organ dan sistem organ. Intake Environmental Research and Public
racun pestisida dapat terjadi secara sadar Health. No. 9.p. 3051-3068.
maupun tidak sadar melalui kulit, pernafasan Quijano dan Rengam. 2001. Pestisida
dan secara oral. Keracunan pestisida ditandai Berbahaya Bagi Kesehatan. Solo: yayasan
dengan gejala penurunan kondisi kesehatan Duta Awam.
level ringan hingga berat, meskipun demikian Raini, M. 2007. Toksikologi Pestisida dan
diagnosis yang akurat memerlukan proses Penanganan Keracunan Akibat Pestisida.
medis baku. Media Litbang Kesehatan. Vol XVII. No.
3. p. 10-18.
7. REFERENSI Rustia. Wispriono. Susanna. Luthfiah. 2010.
Bolognesi, Claudia. 2003. Genotoxicity of Lama Pajanan Organofosfat Terhadap
Pesticides: A Review of Human Penurunan Aktivitas Enzim Kolinesterase
Biomonitoring Studies. Mutation Research Dalam Darah Petani Sayuran. Makara,
543. p. 251-272. Kesehatan. Vol. 14 No. 2 p. 95-101.
Costa. 2008. Toxic effects of pesticides. In: Sexton. Needham and Pirkle. 2004. Human
L.J. Casarett & J. Doull, eds. 2008. Biomonitoring of Environmental
Toxicology. The basic science of poisons. Chemical. American Scientist Vol. 92. p.
7th ed. New York: Macmillan Publishing 38-45.
Company: 883-930. Sodiq, M. 2000. Pengaruh Pestisida Terhadap
D’Arce and Coluse. 2000. Cytogenetic and Organisme Tanah. MAPETA. Vol. 2 No.
molecular biomonitoring of agricultural 5. p.20-22.
workers exposed to pesticides in Brazil. Suhartono. 2014. Dampak Pestisida Terhadap
Teratogenesis, Mutagenesis and Kesehatan. Prosiding Seminar Nasional
Carcinogenesis Vol. 20 Issue 3. p. 161- Pertanian Organik. p. 15-23. IPB. Tidak
170. dipublikasikan.
Djojosumarto. 2008. Pestisida dan Wispriono, et.al. 2013. Tingkat Keamanan
Aplikasinya. Jakarta: Agromedia Pustaka. Konsumsi Residu Karbamat dalam Buah
Hartini, E. 2014. Kontaminasi Residu dan Sayur Menurut Analisis Pascakolom
Pestisida Pada Buah Melon. Jurnal Kromatografi Cair Kinerja Tinggi. Jurnal
Kesehatan Masyarakat. Vol. 10 No. 1. p. Kesehatan Masyarakat. Vol.7 No. 7.p.
96-102. 317-323.

Bioedukasi Vol. XIV No.1 April 2016


31 Oktofa @______Bahaya Paparan Pestisida terhadap...

www.cnn.co.id/news/korban_Bhopal. Diakses Manusia Dan Lingkungan Serta


Januari 2016. Penanggulannya. Makalah disampaikan
www.hesperian.org/wp-content/upload/pdf. pada Semnas Peran Kesmas dalam
Diakses Januari 2016. pencapaian MDG’s di Indonesia. 12 April
www.theatlantic/bhopal_dis/thirty_years_late 2011.
r.html. Diakses Januari 2016.
Yuantari. 2011. Dampak Pestisida
Organoklorin Terhadap Kesehatan

Bioedukasi Vol. XIV No.1 April 2016

Anda mungkin juga menyukai