Abstract
Pesticides are chemicals we use in almost everyday chorus. In addition to their beneficial uses,
the active ingredient of pesticides is also a source of toxins that harm human health. Pesticide
poisoning effect on the work of organs and organ systems. Intake of pesticide poisonings can
occur consciously or unconsciously through the skin, respiratory and orally. Symptoms of
pesticide poisoning is characterized by a decrease in the level of health condition from mild to
severe, even so an accurate diagnosis requires a definite medical process..
enzim atau hormon tidak dapat bekerja limfoma non-Hodgkins, dan kanker otak
(Bolognesi, 2003). Pestisida tergolong (Kumar, 2008).
sebagai endocrine disrupting chemicals Gangguan otak dan syaraf yang paling
(EDCs), yaitu bahan kimia yang dapat sering terjadi akibat terpapar pestisida selama
mengganggu sintesis, sekresi, transport, bertahun-tahun adalah masalah pada ingatan,
metabolisme, pengikatan dan eliminasi sulit berkonsentrasi,perubahan kepribadian,
hormon-hormon dalam tubuh yang berfungsi kelumpuhan, bahkan kehilangan kesadaran
menjaga homeostasis, reproduksi dan proses dan koma (Yuantari, 2011).
tumbuh kembang (Diamanti dalam Hati adalah organ tubuh yang
Suhartono, 2014). berfungsi untuk menetralkan bahan-bahan
b. Merusak jaringan. Masuknya kimia beracun. Pestisida yang masuk ketubuh
pestisida menginduksi produksi serotonin dan akan mengalami proses detoksikasi oleh
histamin, hormon ini memicu reaksi alergi organ hati. Senyawa racun ini akan diubah
dan dapat menimbulkan senyawa baru yang menjadi senyawa lain yang sifatnya tidak lagi
lebih toksik (Bolognesi, 2003). beracun terhadap tubuh. Meskipun demikian
hati itu sendiri sering kali dirusak oleh
3. KERACUNAN KRONIS DAN pestisida apabila terpapar selama bertahun-
KERACUNAN AKUT tahun. Hal ini dapat menyebabkan penyakit
Perbedaan kualitas paparan seperti hepatitis, sirosis bahkan kanker (Jenni,
menimbulkan perbedaan dampak toksisitas. et al, 2014).
Pemaparan kadar rendah dalam jangka Lambung dan usus yang terpapar
panjang atau pemaparan dalam waktu yang pestisida akan menunjukkan respon mulai
singkat dengan akibat kronis. Keracunan akut dari yang sederhana seperti iritasi, rasa panas,
terjadi apabila efek keracunan pestisida mual. muntah hingga respon fatal yang dapat
langsung pada saat dilakukan aplikasi atau menyebabkan kematian seperti perforasi,
seketika setelah aplikasi pestisida. pendarahan dan korosi lambung.. Muntah-
muntah, sakit perut dan diare adalah gejala
a. Keracunan Kronis
umum dari keracunan pestisida. Banyak orang
Keracunan kronis dapat ditemukan
yang dalam pekerjaannya berhubungan
dalam bentuk kelainan syaraf dan perilaku
langsung dengan pestisida selama bertahun-
(bersifat neuro toksik) atau mutagenitas.
tahun, mengalami masalah sulit makan.
Selain itu ada beberapa dampak kronis
Orang yang menelan pestisida, baik sengaja
keracunan pestisida pada organ paru-paru,
atau tidak, efeknya sangat buruk pada perut
hati, lambung dan usus (Jenni, et al, 2014),
dan tubuh secara umum. Pestisida merusak
serta mempengaruhi kerja sistem organ
langsung melalui dinding-dinding perut
seperti sistem syaraf, sistem hormonal, sistem
(Pasiani, et al, 2012).
kekebalan tubuh (D’Arce, et al, 2004).
Beberapa jenis pestisida telah
Individu yang terpapar oleh pestisida
diketahui dapat mengganggu sistem
bisa mengalami batuk yang tidak juga
kekebalan tubuh manusia dengan cara yang
sembuh, atau merasa sesak di dada . Ini
lebih berbahaya. Beberapa jenis pestisida
merupakan manifestasi gejala penyakit
dapat melemahkan kemampuan tubuh untuk
bronkitis, asma, atau penyakit paru-paru
menahan dan melawan infeksi. Ini berarti
lainnya. Kerusakan paru-paru yang sudah
tubuh menjadi lebih mudah terkena infeksi,
berlangsung lama dapat mengarah pada
atau jika telah terjadi infeksi penyakit ini
kanker paru-paru (Kurniasih, et al, 2013).
menjadi lebih serius dan makin sulit untuk
Individu yang terpapar pestisida
disembuhkan (www.hesperian.org).
mempunyai kemungkinan lebih besar untuk
Hormon adalah bahan kimia yang
mengidap kanker. Tapi ini bukan berarti
diproduksi oleh organ-organ seperti otak,
individu yang bekerja dengan pestisida pasti
tiroid, paratiroid, ginjal, adrenalin, testis dan
akan menderita kanker. Ratusan pestisida dan
ovarium untuk mengontrol fungsi-fungsi
bahan-bahan yang dikandung dalam pestisida
tubuh yang penting. Beberapa pestisida
diketahui sebagai penyebab kanker. Penyakit
mempengaruhi hormon reproduksi yang dapat
kanker yang paling banyak terjadi akibat
menyebabkan penurunan produksi sperma
pestisida adalah kanker darah (leukemia),
pada pria atau pertumbuhan telur yang tidak
normal pada wanita. Beberapa pestisida dapat halus (misalnya, kabut asap dari fogging)
menyebabkan pelebaran tiroid yang akhirnya dapat masuk kedalam paru-paru, sedangkan
dapat berlanjut menjadi kanker tiroid partikel yang lebih besar akan menempel di
(Suhartono, 2014). selaput lendir hidung atau di kerongkongan.
b. Keracunan Akut Bahaya penghirupan pestisida lewat saluran
Keracunan akut terjadi apabila efek pernapasan juga dipengaruhi oleh LD 50
keracunan pestisida langsung pada saat pestisida yang terhirup dan ukuran partikel
dilakukan aplikasi atau seketika setelah dan bentuk fisik pestisida (Wispriono, et al,
aplikasi pestisida. Efek keracunan akut 2013). Pestisida berbentuk gas yang masuk ke
terbagi menjadi efek akut lokal dan efek akut dalam paru-paru dan sangat berbahaya.
sistemik (Raini, 2007). Partikel atau droplet yang berukuran kurang
Efek akut lokal jika hanya dari 10 mikron dapat mencapai paru-paru,
mempengaruhi bagian tubuh yang terkena namun droplet yang berukuran lebih dari 50
kontak langsung dengan pestisida biasanya mikron mungkin tidak mencapai paru-paru,
bersifat iritasi mata, hidung, tenggorokan dan tetapi dapat menimbulkan gangguan pada
kulit. Efek sistemik jika pestisida masuk selaput lendir hidung dan kerongkongan.
kedalam tubuh manusia dan mengganggu Toksisitas droplet/gas pestisida yang terhisap
sistem tubuh. Darah akan membawa pestisida ditentukan oleh konsentrasinya di dalam
keseluruh bagian tubuh menyebabkan ruangan atau di udara, lamanya paparan dan
bergeraknya syaraf-syaraf otot secara tidak kondisi fisik individu yang terpapar (Pasiani,
sadar dengan gerakan halus maupun kasar dan 2012). Pekerjaan yang menyebabkan
pengeluaran air mata serta pengeluaran air terjadinya kontaminasi lewat saluran
ludah secara berlebihan, pernafasan menjadi pernafasan umumnya pekerjaan yang terkait
lemah/cepat (tidak normal). dengan penyemprotan lahan pertanian,
fogging atau alat pembasmi serangga
4. CARA MASUK PESTISIDA KE domestik.
DALAM TUBUH Cara yang ketiga adalah intake lewat
mulut (oral). Peristiwa keracunan lewat mulut
Kontaminasi lewat kulit merupakan
sebenarnya tidak sering terjadi dibandingkan
kontaminasi yang paling sering terjadi,
kontaminasi kulit atau keracunan karena
meskipun tidak seluruhnya berakhir dengan
terhirup. Contoh oral intake misalnya kasus
keracunan akut. Lebih dari 90% kasus
bunuh diri, makan minum merokok ketika
keracunan diseluruh dunia disebabkan oleh
bekerja dengan pestisida, menyeka keringat
kontaminasi lewat kulit (Djojosumarto, 2008).
dengan sarung tangan atau kain yang
Faktor risiko kontaminasi lewat kulit
terkontaminasi pestisida, drift atau butiran
dipengaruhi oleh daya toksisitas dermal,
pestisida yang terbawa angin masuk ke mulut,
konsentrasi, formulasi, bagian kulit yang
meniup nozzle yang tersumbat dengan mulut,
terpapar dan luasannya, serta kondisi fisik
makanan dan minuman terkontaminasi
individu yang terpapar. Risiko keracunan
pestisida (Quijano dan Rengam, 2001).
semakin besar jika nilai lethal dose 50 (LD50)
semakin kecil, konsentrasi pestisida yang
menempel pada kulit semakin pekat, 5. DIAGNOSIS KERACUNAN
formulasi pestisida dalam bentuk yang mudah PESTISIDA
diserap, kulit yang terpapar lebih mudah Diagnosa keracunan pestisida yang tepat
menyerap seperti punggung tangan, area yang harus dilakukan lewat proses medis baku,
terpapar luas serta jika kondisi sistem kebanyakan harus dilakukan di laboratorium.
kekebalan individu sedang lemah. Pekerjaan- Namun jika seseorang yang mula-mula sehat
pekerjaan yang menimbulkan risiko kemudian selama atau setelah bekerja dengan
kontaminasi lewat kulit umumnya adalah pestisida merasakan salah satu atau beberapa
penyemprotan, pencampuran pestisida dan gejala penurunan kondisi kesehatan mulai
proses pencucuian alat-alat kontak pestisida. gejala ringan seperti pusing, sesak nafas,
Keracunan pestisida karena partikel diare, muntah, reaksi alergi hingga gejala
pestisida terhisap lewat hidung merupakan berat seperti pingsan atau koma, bisa
yang terbanyak kedua sesudah kontaminasi dipastikan individu yang bersangkutan
kulit. Gas dan partikel semprotan yang sangat