Anda di halaman 1dari 49

PENGENDALIAN CARA KIMIA

TIM DOSEN HPT

DEPARTEMEN HPT
FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALAN G
CARA PENGENDALIAN

CARA PENGENDALIAN

CARA KULTUR CARA CARA


MEKANIS TEKNIS HAYATI KIMIA

CARA TANAMAN
PERATURAN
FISIK RESISTEN
Pengertian
PESTISIDA adalah semua zat kimia atau bahan lain serta jasad
renik dan virus yang digunakan untuk :
1. Mengendalikan atau mencegah hama-hama dan penyakit-
penyakit yang merusak tanaman, bagian-bagian tanaman
atau hasil-hasil pertanian
2. Mengendalikan gulma
3. Mematikan daun dan mencegah pertumbuhan yang tidak
diinginkan
4. Mengatur dan merangsang pertumbuhan tanaman atau
bagian-bagian tanaman tidak termasuk pupuk
lanjutan…

5. Mengendalikan atau mencegah hama-hama luar pada


hewan-hewan piaraan dan ternak
6. Mengendalikan atau mencegah hama-hama air
7. Mengendalikan atau mensegah binatang-binatang dan
jasad renik dalam rumah tangga, bangunan dan dalam
alat-alat pengangkutan
8. Mengendalikan atau mencegah binatang-binatang yang
dapat menyebabkan penyakit pada manusia atau
binatang yang perlu dilindungi dengan penggunaan pada
tanaman, tanah dan air
MENURUT UNDANG-UNDANG PENGENDALIAN
PESTISIDA AMERIKA, PESTISIDA ADALAH

a. Semua zat/campuran zat yang khusus untuk mengendalikan,


mencegah atau menolak gangguan dari serangga, binatang
pengerat, nematoda, cendawan, gulma, virus, bakteri, jasad
renik yang dianggap hama kecuali virus, bakteri atau jasad
renik yang terdapat pada manusia dan binatang lainnya
b. Semua zat/campuran zat yang dimaksudkan untuk digunakan
sebagai pengatur pertumbuhan tanaman atau pengering
tanaman
SEJARAH PESTISIDA
 Sebelum Masehi: penggunaan debu belerang dan tanaman
beracun untuk mengendalikan hama
 Abad ke 15: penggunaan arsen, merkuri
 Abad ke 17: penggunaan nikotinsulfat
 Abad ke 19: penggunaan piretrum dan rotenon
 Tahun 1950an: penggunaan insektisida berbahan aktif arsen
 Tahun 1975: penggunaan organoklorin “DDT”, organofosfat,
dan karbamat
 Dewasa ini piretrin mendominasi sbg bahan aktif insektisida
Sesat Pikir !
“Pestisida adalah Obat Hama”
= Obat Nyamuk =
Pestisida dicampur, semakin banyak campuran semakin
mantap berkasiat
Pestisida semakin sering diaplikasikan akan semakin baik
hasilnya
PENGELOMPOKAN PESTISIDA
 Kata insektisida secara harfiah berarti pembunuh serangga yang
berasal dari kata insekta=serangga dan kata Latin cida yang berarti
pembunuh.
 Insektisida merupakan salah satu kelompok pestisida.
 Pestisida adalah pembunuh hama yang berasal dari kata pest=hama
dan cida=pembunuh.
 Sedangkan kelompok pestisida lainnya antara lain rodentisida
(pembunuh rodent tikus), akarisida (pembunuh tungau), nematisida
(pembunuh nematoda), fungisida (pembunuh jamur), herbisida
(pembunuh gulma).
Pengelompokan pestisida berdasar pada kelompok hama
yang dikendalikan
NO NAMA KELOMPOK KELOMPOK HAMA YANG
PESTISIDA DIKENDALIKAN
1 Akarisida Tungau, pinjal dan laba-laba
2 Adultisida Serangga dewasa
3 Algisida Alga
4 Arborisida Pepohonan, semak-semak
5 Avisida Burung
6 Bakterisida bakteri
7 Fungisida Jamur
8 Insektisida Serangga
Tabel lanjutan
NO NAMA KELOMPOK KELOMPOK HAMA YANG
PESTISIDA DIKENDALIKAN
9 Ixosida Pinjal
10 Larvisida Larva
11 Mitisida Tungau, pinjal, dan laba-laba
12 Moluskisida Moluska (terutama siput dan keong)
13 Nematisida Nematoda
14 Ovisida Telur
15 Piscisida Ikan
16 Predasida Vertebrata hama
Tabel lanjutan
NO NAMA KELOMPOK KELOMPOK HAMA YANG
PESTISIDA DIKENDALIKAN
17 Rodentisida 18. 19., Tikus
18 Silvisida Pepohonan dan semak
19 Termitisida Rayap, semut
PENGGOLONGAN PESTISIDA

Berdasarkan Asal bahan


Berdasarkan OPT sasaran (spesies sasaran)
Berdasarkan Cara masuk
Berdasarkan Cara Kerja
Berdasarkan asal bahan

ANORGANIK

ORGANIK
PESTISIDA SINTETIS

ORGANIK
ASAL
MIKROBA
ORGANIK
ALAMI
ASAL
TANAMAN
PESTISIDA ANORGANIK

– MOLEKUL BAHAN AKTIF TIDAK MENGANDUNG


RANTAI KARBON TETAPI LOGAM BERAT
Timbal (Pb) : arsenat
Tembaga (Cu): cobox
Belerang (S) : Sulfur
Arsenik (Ar) : Warangan
PESTISIDA ORGANIK SINTETIK

• PESTISIDA ORGANIK DIFORMULASI OLEH PABRIK


• MOLEKUL BAHAN AKTIF MERUPAKAN SENYAWA KARBON (C)
• RANTAI BUKAN AROMATIK,
• MISALNYA PESTISIDA KARBAMAT (THIRAM, FERBAM,
• ZIRAM, NABAM, ZINEB DLL.)
• RANTAI AROMATIK / CINCIN
• BENZIMIDAZOL
• FOSFAT ORGANIK
• PCNB dll.
PESTISIDA ORGANIK SINTETIK

• ORGANOKLORIN
• ORGANOFOSFAT
• KARBAMAT
• SINTETIK PIRETROID
CONTOH
• NITROFENOL
• NITROGEN HETEROSIKLIK
• SENYAWA BENZEN
• BENZIMIDAZOL dll.
PESTISIDA ALAMI
• annonine (sirsak)
• nikotin (tembakau)
• rotenon (Derris)
NABATI • azadiraktin (mimba)
• veratrin (Sabadilla)
• Meliacin (mindi)

ALAMI • B. thuringinsis
• SlNPV
• Metarhizium
• Actinomycetes
MIKROBA • Trichoderma
• Glyocladium
• dll.
SENYAWA KIMIA YANG DIKLASIFIKASIKAN SEBAGAI
PESTISIDA TANPA AKHIRAN SIDA

Atraktans memikat serangga


Khemosterilan memandulkan serangga, atau hama vertebrata (burung,
roden)
Defolian peluruh daun
Desikan mempercepat pengeringan pada tumbuhan
Lanjutan

menghilangkan atau menginaktivasi mikroorganisme yang


Desinfektan
merugikan
Zat pengatur mempercepat atau menghambat pertumbuhan pada serangga
tumbuh (IGR) atau tumbuhan

Feromon memikat serangga atau vertebrata


menolak serangga, kutu, tungau, atau vertebrata (kelinci,
Repelen
anjing, burung dll.)
KEMASAN PESTISIDA

 Pada label keterangan yang wajib dicantumkan adalah sebagai


berikut (Direktorat Pupuk dan Pestisida, 2011) :
 a)      Nama dagang formula;
 b)      Jenis pestisida;
 c)      Nama dan kadar bahan aktif;
 d)     Isi atau berat bersih dalam kemasan;
 e)      Peringatan keamanan;
 f)       Klasifikasi dan simbol bahaya;
 g)      Petunjuk keamanan;
LANJUTAN
 h)      Gejala keracunan;
 i)        Pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K);
 j)        Perawatan medis;
 k)      Petunjuk penyimpanan;
 l)        Petunjuk penggunaan;
 m)    Piktogram;
 n)      Nomor pendaftaran;
LANJUTAN
 o)      Nama dan alamat serta nomor telepon pemegang, nomor
pendaftaran;
 p)      Nomor produksi, bulan dan tahun produksi (batch number)
serta bulan dan tahun kadaluwarsa;
 q)      Petunjuk pemusnahan.
BERDASARKAN CARA MASUK

1. Racun kontak.
Masuk ke dalam tubuh secara kontak atau melalui sentuhan
dengan permukaan luar tubuh, dapat mengakibatkan
kematian organisma sasaran setelah kena pada bagian
tubuhnya.
2. Racun perut/lambung.
Aktivitas peracunan hanya setelah masuk ke dalam perut
melalui cara makan pada substrat yang terkena racun (daun,
batang, dsb), baik pada permukaan maupun secara sistemik
pada tanaman
lanjutan

3. Racun pernafasan.
Senyawa berupa gas atau berupa apa saja yang mudah
menguap, yang dapat diserap atau masuk ke dalam tubuh
melalui pernafasan
Berdasarkan Cara Kerja
Group Subgroup contoh
Physical poisons Heavy mineral oils, inert dust

Protoplasmic Heavy metals, e.g., Hg, acids


poisons
Metabolic inhibitors Respiratory poison HCN, CO, H2S, rotenone,
dinitrophenols
Inhibitors of mixed-function oxidase Pyrethrine synergists
Inhibitors of carbohydrate Sodium fluoroacetate
metabolism Chlordimeform
Inhibitors of amine metabolism Juvenile hormone analogue
Sumber: Matsumura, 1975
Insect hormones
lanjutan
Group Subgroup contoh
Neuroactive Anticholinesterases Organophosphorus
agents compounds,
(nonmetabolic) Effectors of ion permeability carbamates.
DDT analogues,
Agents for nerve receptors pyrethroids,
cyclodiene
compounds, BHC.
Nicotine analogues
Stomach Bacillus thuringiensis
poisons toxin

Sumber: Matsumura, 1975


Aplikasi Pestisida
 Aplikasi Bijaksana:

Aman

Efektif

Efisien

 Tujuan Aplikasi:
“ Mengurangi gulma/hama/penyakit sampai dibawah
nilai ambang ekonomis “
Azas penggunaan pestisida

BENAR Efektif

Penggunaan
LEGAL
pestisida
(A) Meminimalkan dampak
negatif pestisida terhadap
BIJAKSANA pengguna, konsumen dan
lingkungan
(B) Efisien dan ekonomis
Faktor-faktor yang mempengaruhi efikasi pestisida di lapangan

 Hubungan: sasaran - pestisida


- Kesesuaian antara pestisida dan OPT sasaran
- Penentuan bidang sasaran aplikasi yg tepat
- OPT sasaran masih peka terhadap pestisida tsb.
 Teknik penggunaan (teknik aplikasi)
- Kapan pestisida di gunakan? (Tepat waktu)
- Berapa takarannya? (Tepat takaran)
- Bagaimana menggunakannya? (Tepat cara)
kesesuaian & 2. PESTISIDA
1. SASARAN
kepekaan

TEKNIK APLIKASI

3. WAKTU 4. TAKARAN

5. CARA/METODA APLIKASI
Ingat!: 5 tepat dalam aplikasi
1. Tepat Sasaran
(1) SASARAN spesifik
hama,
BIOLOGIS tanaman penyakit,
gulma.

SASARAN
APLIKASI

(2) BIDANG tanaman, daun,


spesifik air, tanah,
SASARAN OPT
gulma, dst.
Ingat!: 5 tepat dalam aplikasi
2. Tepat Jenis
Pilih jenis pestisida sesuai sasaran
Untuk hama serangga : insektisida
Untuk penyakit oleh jamur : fungisida

Lihat Tabel 1. Klasifikasi Pestisida


Ingat!: 5 tepat dalam aplikasi
3. Tepat Takaran
Baca keterangan Rekomendasi yang tertera pada label kemasan pestisida
 Dosis : Jumlah pestisida yang dibutuhkan untuk setiap satuan luas bidang
sasaran (kg/ha; lt/ha )
 Konsentrasi : Jumlah pestisida yang dicampur untuk setiap liter pelarut (gr/lt;
ml/lt)
 Volume Semprot: Banyaknya larutan pestisida yang digunakan untuk
mengendalikan OPT per satuan luas tertentu (mis: ha, m2) maupun per
pohon, tanaman
Ingat!: 5 tepat dalam aplikasi
4. Tepat Waktu

PRINSIP : “ NO PEST NO SPRAY “


 Gunakan ambang pengendalian atau ambang ekonomi(
hama/penyakit ).
 Aplikasikan pestisida segera setelah gejala serangan nampak
(hama/penyakit ) sesuai ambang.
 Aplikasikan pestisida saat OPT pada tahap peka terhadap pestisida.
 Aplikasikan pestisida saat udara tidak terlalu panas dan tidak terlalu
kering, angin tidak terlalu kencang.
Ingat!: 5 tepat dalam aplikasi
5. Tepat Cara

 Metoda aplikasi
 Parameter aplikasi dan kriteria pola semprotan
 Alat aplikasi
 Kalibrasi alat aplikasi
 Keamanan penggunaan pestisida
Keputusan untuk menggunakan pestisida harus
didasarkan pada
 informasi yang diperoleh dari pemantauan/pencarian
 pengetahuan ambang batas
 kesadaran akan potensi manfaat dan risiko yang terkait
dengan perlakuan
Pertanyaan yang harus dipikirkan dengan seksama
sebelum menggunakan pestisida:

 Apakah hama yang ingin Anda kendalikan tercantum


pada label pestisida?
 Apakah label menyatakan bahwa itu mengendalikan
hama atau menekan hama?
 Apakah Anda mengetahui penelitian dan rekomendasi
universitas yang relevan?
 Apakah tingkat aplikasi yang disarankan ekonomis
untuk operasi Anda?
Pertanyaan lanjutan

 Apakah pestisida merupakan produk penggunaan


terbatas?
 Seberapa beracun pestisida itu? secara dermal? secara
oral ?
 Apakah pestisida berpotensi mencemari air tanah,
meskipun rekomendasi label diikuti?
 Akankah penggunaan pestisida ini memaparkan manusia
pada risiko kesehatan atau keselamatan
 Akankah penggunaan pestisida ini mengancam populasi
satwa liar?
Beberapa keuntungan penggunaan pestisida(Metcalf,
1975)
insektisida merupakan satu-satunya cara pengendalian yang
praktis dalam pengendalian  populasi hama yang mencapai
ambang kerusakan ekonomis.
insektisida mempunyai aktivitas penyembuhan yang cepat
dalam mencegah kehilangan hasil lebih lanjut
sifat-sifat, penggunaan, dan cara aplikasinya mempunyai
kisaran yang luas untuk menghadapi berbagai macam keadaan
hama
lanjutan

biaya penggunaan insektisida adalah rendah dan sering


menghasilkan keuntungan. Aplikasi insektisida membutuhkan
sedikit tenaga kerja. Efisiensi biaya dapat lebih tinggi apabila
aplikasi insektisida bersamaan dengan aplikasi pupuk daun,
fungisida dan pestisida lain yang kompatibel.
KETERBATASAN PENGGUNAAN PESTISIDA
Beberapa insektisida dapat meningkatkan nilai gizi tanaman
sebagai pakan serangga. Kasus demikian  sering dijumpai pada
hama tungau dan serangga Ordo Homoptera. Kemungkinan
kecepatan pertumbuhan populasi hama tidak dapat diikuti oleh
populasi musuh alaminya, sehingga populasi hama segera  mele­
dak setelah aplikasi insektisida.
Beberapa insektisida secara langsung dapat meningkatkan  daya
reproduksi serangga misalnya setelah aplikasi insektisida DDT,
populasi hama tungau segera meledak kembali.
LANJUTAN
 Mekanisme  yang sering dijumpai pada masalah resurjensi hama
ialah akibat pengaruh langsung insektisida terhadap musuh alami.
Biasanya segera setelah aplikasi insektisida populasi musuh alami
sangat tertekan. Pulihnya  populasi hama tidak segera diikuti
pulihnya populasi musuh alaminya, sehingga dalam waktu singkat
populasi hama meledak kembali.
 Beberapa musuh alami mengadakan dispersal secara musiman yang
merupakan faktor  pembatas masuknya kembali musuh alami ke
pertanaman semula setelah perlakuan insektisida. Akibatnya, seolah-
olah faktor pengendali populasi hama tdk  ada, sehingga  dalam
 waktu singkat populasi hama meledak kembali.
Chemical Control

Advantages Disadvantages

 Applicable to most pests  May harm natural enemies


 Curative in effect and other non-target
organisms
 Grower may apply when  Resistance to the pesticide
and where required can develop
 Enable high levels of  Often toxic to users and may
control of most pests to be present residue problems
achieved, so that
 Costs are high and recurring
 Non-blemished produce as control is not permanent
Berdasarkan OPT sasaran
1. Insektisida (untuk serangga)
2. Herbisida (untuk gulma)
3. Fungisida (untuk jamur)
4. Akarisida/mitisida (untuk tungau)
5. Rodentisida (untuk tikus)
dll.
Lihat (Tabel 1)
Tabel 1. Klasifikasi pestisida, kegunaan, dan asal katanya

Kelas
Kegunaan Asal kata*
Pestisida
Gr. akari, kutu, atau
Akarisida membunuh tungau
tungau
Algisida membunuh ganggang L. alga, ganggang
membunuh / menolak
Avisida L. aves, burung
burung
L. bacterium,
Bakterisida membunuh bakteri
Gr. baktro, renik
Tabel 1. lanjutan

Kelas Pestisida Kegunaan Asal kata*


L. fungus, Gr. spongos,
Fungisida membunuh jamur
jamur
L. herba, tumbuhan
Herbisida membunuh gulma
semusim
Insektisida membunuh serangga L. insectum, berbuku
Larvisida membunuh larva L. lar, topeng atau hantu
Mitisida membunuh tungau sama dengan Akarisida
Tabel 1 lanjutan

Kelas
Kegunaan Asal kata*
Pestisida
L. molluscus, kerang lunak
Moluskisida membunuh bekicot
atau kerang
L. nematoda, Gr. nema,
Nematisida membunuh nematoda
benang
Ovisida membunuh telur L. ovum, telur
Pedikulisida membunuh kutu/caplak L. pedis, caplak
Tabel 1 lanjutan

Kelas
Kegunaan Asal kata*
Pestisida
Piscisida membunuh ikan L. piscis, ikan

Predisida membunuh predator L. praeda, predator

Rodentisida membunuh roden L. rodere, mengerat

Silvisida mematikan pohon L. silva, hutan


Termitisida membunuh rayap L. termes, penggerek kayu
TERIMA KASIH
SEMOGA BERMANFAAT

Anda mungkin juga menyukai