Anda di halaman 1dari 21

1

Yaitu zat atau senyawa yang berpotensi


memberikan efek yang berbahaya thd
DEFINISI mekanisme biologi suatu organisme.

Toxic = Racun

Kemampuan zat racun apabila


Kemampuan suatu zat atau
kontak dgn invidu→ prubahan
bahan yang mengakibatkan
fisiologis/ patologis→ TOKSISITAS ketidak nyamanan, kesakitan,
kelangsungan hidup.
atau kematian pada manusia
(Cassaret, ).
atau hewan. (KBBI)

Lingkup TOXICOLOGY

Toxic dan Logos → Ilmu tentang zat racun →


Characteristic, Clinical sign, Action of damage,
Therapeutic manner).

Toxicology → Racun (Poison), Toxin, Toxicant,


Toxoid, Venom, Xenobiotic. 2
Oxalat, Cyanida,
Asal Alkaloid, Insectide,
Tumbuhan Herbiside,
Pestiside, dll.
Sumber
bahan
alam
Venom, Racun
Asal Katak, Racun
Hewan Kadal, Racun Ikan.

SUMBER Pestiside,
BAHAN Kimia
Insectiside,
Murni
TOKSIK Herbicide, Obat2an,
Xhenobiotic, dll.

Air, tanah, udara


(Toksikan, Logam
Toksik berat, cigaret,
Lingkungan dioxin, dll).
3
Sumber Zat Toksik
Asal Tanaman
OXALAT

Belimbing Sawi Talas Terong Buncis Bayam Seledri


Rumex
Araceae

Hal
oge
ton

Rubarb/
porang
4
CIANIDA

Singkong Apel/ceri/peer Rebung Gadung Almont Koro


ALKALOID

Cembirit Kitolot Cicuta maculate Belladona Abrus precatorius


(sogok telik)

Oleander Rambut singa Bunga terompet Cemara inggris


GLIKOSIDA

Digitalis Rbubab Westeria Difenbachia Lely Daffodil

Hydrangea Rhododendron Hemlock Tomat Kentang


INSEKTISIDA
Digitalis Rhibarb Wisteria Diefenbachia Lily Daffodil

6
HERBISIDA

Bandotan Krokot Saga Meniran Putri malu Variegata

Rubber Patah tulang Ivy English Monstera

PESTISIDA

Cabai Bawang putih B wuluh Brotowali Kencur Cengkeh

7
Bahan Toxic Asal Hewan

ULAR BERACUN
Venom of Snake

KATAK BERACUN
DENDROBATES
Batracotoxin

KADAL BERACUN
Lizard Venom

IKAN BERACUN
Ichtyotoxin
2. POTENSI TOKSISITAS SUATU PRODUK
Postulat paracelcus (1564) ”All subtance are poison, there is
none which is not poison. The right dose differentiates a poison
a remedy”
Jamu
Emperical based,
BBO → simplisia/ extract

OHT
Scientific based,
BBO→ Extract
OBAT
HERBAL
Obat Fitofarmaka
Clinical based, BBO→
extract/ fraksi
,

PRN 2020 – 2024 OMAI (single component)


BBO 95% impor
9
UJI TOKSISITAS OBAT
1. UJI TOKSISITAS UMUM
a. Uji Toksisitas Akut
b. Uji Toksisitas Subkronis
c. Uji Toksisitas Kronis

2. UJI TOKSISITAS KHUSUS :


a. Uji Teratogenic.
b. Uji Carcinogenic.
c. Uji Mutagenic
Pelaksanaan Uji Toksisitas Akut :
❑ Tujuan : Menentukan LD50.
❑ Hewan coba : Dua spesies mamalia, termasuk non rodent,
jantan & betina, sehat (bb sesuai, kandang dan lingkungan).
❑ Dosis : Dimulai dari dosis maksimum yang tidak mematikan
s/d dosis mematikan diatas 50% hewan coba, single dose
atau berulang, clinical administration /vol.1-2ml/100 g bb.
❑ Pengamatan thd. kematian dilakukan dalam 24 jam
❑ Hewan coba masih hidup separo dikorbankan /etik, di amati
perubahan2 makroskopis dan mikroskopis
❑ Separo hewan coba lain di amati setiap hari selama 14 hari
terhadap : Perubahan kesehatan secara makroskopis.
❑ Setelah hari ke 14 semua hewan coba dikorbankan (etik) →
di amati perub. makroskopis dan mikroskopis pada jantung,
paru2, hati, ginjal, limpa dan organ vital lainya/hematologi.
❑ Dibuat kurva dosis – respon.
11
PENENTUAN DERET DOSIS

LD50 = Anti log ( log A + (B x log C)

Keterangan :
A = Dosis dibawah 50%
B = Jarak Proporsional yakni :
50% kematian-% kematian dibawahnya
% kematian diatas 50% - % dibawah 50%
C = Penambahan Dosis yakni :
Dosis diatas LD50%
Dosis dibawah LD50% 12
Classification of toxic agent in Mice
LD50 :

❑Super toksik = < 5 mg/ kg bb


❑Amat sangat toksik = 5-50 mg/kg bb.
❑Sangat toksik = 50 -500 mg/kg bb.
❑Toksik sedang = 0,5 -5 g/ kg bb.
❑Toksik ringan = 5 – 15 g/kg.bb
❑Praktis tidak toksik = > 15 g/kg.bb
REGULASI uji toksisitas Akut (FDA)

• Dosis obat dalam single dosis/ dosis berulang , tidak


lebih dari 24 jam.
• Rute pemberian obat uji : 2 route, yakni clinical use
(sesuai yang disarankan), dan I.V. rute (bila
memungkinkan/ tidak harus) → utk mengetahui
sistemic safety of drug.
• Tujuan : Untuk menentukan LD50 yakni dosis yang
menyebabkan kematian 50% hewan coba.
• Use Dose : mulai dari maximum effective dose, sampai
dengan dosis diatas 50% menyebabkan kematian
hewan coba.
• Pengamatan dilakukan dalam waktu 14 hari, Semua
hewan coba di korbankan /etik→ pengamatan
makroskopis dan mikroskopis thd. organ vital.
Pengujian Toksisitas Berulang
(Subkronis dan kronis) :
Tujuan : Menentukan toksisitas kumulatif dan perubahan
fisiologis dan patologis organ vital hewan coba

Hewan coba : minimal 2 spesies hewan berbeda, sehat (bb


sesuai umur, kandang /kapasitas dan lingkungan)

Dose : effective dose s/d maximal effective dose (tidak


mematikan) (minimal 3 treatmen dose dan satu kontrol).

Cara pemberian : seperti dipakai di klinik.

Lama pengujian :
Untuk pemakaian klinik 1-3 hari → lama pengujian 14 hari.
Untuk pemakaian klinik 7 hari → lama pengujian 28 hari.
Untuk pemakaian klinik 4 mg → lama pengujian 90 hari.
Untuk pemakaian  1 bulan → lama pengujian ≥ 6 bulan.
Uji Karsinogenik :
1. Untuk obat-obat yang digunakan jangka lama atau terapi
penyakit kronis.
2. Zat kimia yang potensial menimbulkan karsinogenik.

Dose: mulai dose effective s/d maximal effective dose (tdk


menimbulkan kematian) minimal 3 dose dan 1 kontrol ,
Cara pemberian : Clinical use

Lama Uji : pada tikus 24 bulan pada mencit 18 bulan.

FDA → per kelompok minimal 25 ekor per jenis kelamin, dan


harus hidup sampai akhir percobaan.
Kematian kurang dari 5% bukan karena kanker.
Dosis →yang dipakai adalah dosis tertinggi yang tidak
menyebabkan kematian.
Evaluasi : adanya Neoplasma, karsinogen dibandingkan kontrol.
3. BAHAYA BAHAN TOXIC ASAL TANAMAN
OXALAT → Absorbsi→ sirkulasi→ Ca+ ikat→ hipokalsemia.
If cristal circulation→ Necrose, hemorrhagi.
Cristal in Ren→ anuria, uremia, urolithiasis, electrolit balance
Clinical sign → colic, depression, head paralysis/ miring.
Nafas cepat, bloat, mulut keluar buih darah.
Hypocalcemia dan fosfat→ konvulsi
Hyper Na+, K+, SGPT, SGOT, P CO2, pH darah.
Perubahan Patologi : Ascites & hydrothorac, hemorhagic diffus
Lambung → Ptechiae & kelenjar usus bengkak.
Sal. Nafas → Bendung & berbusa darah pada bronchus.
Ren → Pucat, odema, kapsul mudah lepas, cristal cortex dan
medulla dan tubulus ginjal, lambung & otak.
Therapy → infuse Calcium gluconate. Salin glucose
Urinary acidifiyer,
2. CYANIDA → Ikat Fe → oxyhemoglobin→ Hypoxia
Clinical sign → hewan peka → tremor, nafas cepat, sesak
nafas, salivasi, lacrimasi, urinasi, defecasi, convulsi, dilatasi
pupil, membrane mukosa ke merahan.
Ataksia, inkoordinasi, abortus,deformasi sendi.
Perubahan Patologi →Membran mukosa merah muda,
Cor → hemorrhagi subendocardial dan subepicardial.
Lambung & Intestin → Ptechiae, hemorrhagi/ congestive
Paru & Trachea → Ptechiae dan congesti.
SSP → multiple focci degerative dan necrosis.
Isi lambung → bau “bitter Almond”
Terapheutic → Infuse Sod. Thiosulfat/ Nitrite
3. Digitalis
(Fox globe)→ racun glikoside, philodendron (rondo bolong),
defenbacea (daun Bahagia), Bunga lily
Clinical sign : vomit, mual, diare, head each, halusinasi, dilerium,
tremor, konvulsi, gangguan irama jantung.

4. NITRAT / NITRIT → methemoglobinemia→hypoxia.


Rodent dan Domba → inhibisi absorbs Iodine, not in dog.
Non Rh → nitrit suasana asam → merusak carotin, not Rh.
Perubahan Patologi → Ptechiae & hemorragic mukosa.
Kongesti mukosa lambung.
Darah berwarna coklat semua jaringan.
Terapy → Mineral oil dan Antibiotik utk menekan bakteri
pereduksi nitrat. 19
5. Keracunan Insectiside, Pestisida, Herbiside
asal tanaman.
• Efek muscarinic→ hypersalivasi, vomit, diare,miosis,
lakrimasi, dispnoe, nasal discharge.
• Efek Nicotinic→ paralisis, fasiculasi, nigtagmus.
• Efek CNS → konvulsi, ataksia, koma, drpresi nafas
dan kematian.
• Gangguan fungsi organ metabolisme dan ekskresi,
sel darah, Enzim dan kerusakan sel saraf.

20
TERIMA KASIH

21

Anda mungkin juga menyukai