Anda di halaman 1dari 25

KEANEKARAGAMAN SERANGGA HAMA PADA

TANAMAN MENTIMUN (Cucumis sativus Linnaeus) DI


KOTA PADANG Seminar Hasil
Penelitian

Roli A nggara
1610252047

Pembimbing I Pembimbing II

Prof. Dr. Ir. Trizelia, M.Si Dr. Hasmiandy Hamid , SP. M.Si
PENDAHULUAN
Latar belakang
Mentimun (Cucumis sativus Linnaeus) merupakan
salah satu tanaman sayuran yang termasuk ke dalam
famili Cucurbitaceae (tanaman labu-labuan). Buah
mentimun sangat disukai masyarakat, baik sebagai
konsumsi buah segar maupun sebagai pencuci mulut
atau pelepas dahaga.

Selain itu, dapat juga digunakan sebagai bahan


kosmetika dan obat-obatan, serta bahan baku dalam
industri minuman, permen, dan parfum (Rukmana,
1994).
Produktivitas tanaman mentimun di kota Padang tahun
2019-2022 (BPS, 2023)

Produktivitas (ton/Ha)
10.2 10.5
9.9

6.1

2019 2020 2021 2022

Menurut (Idris, 2004) potensi hasil yang didapat dari


budidaya mentimun bisa mencapai 49 ton/ha.
Serangga hama

Terdapat beberapa hal yang dapat menyebabkan


kehilangan hasil dalam budidaya mentimun, seperti
akibat serangan hama dan penyakit yang akan
menyebabkan tanaman gagal panen (Arsi et al, 2020).

Kerusakan tanaman oleh serangga hama dilakukan antara


lain dengan cara menggigit, menghisap, memakan, melukai
akar, meletakkan telur atau membuat sarang, dan sebagai
vector penyakit tanaman (Untung, 2010).
Keanekaragaman serangga

• Studi keanekaragaman serangga adalah langkah awal dari


penanggulangan dan pengelolaan hama pada tanaman.
• Manfaat dari dilakukannya studi keanekaragaman yaitu untuk mengetahui
serta mendeteksi gangguan komponen-komponen yang ada di alam.
• Sehingga dapat dilakukan penyeimbangannya yang bersifat alamiah tanpa
mengunakan pestisida kimia (Arifin, 2014).
Penelitian terdahulu

Penelitian tentang serangga hama pada mentimun pernah dilakukan


sebelumnya oleh Nikmah (2019) di kabupaten Padang Pariaman, ditemukan
5 jenis serangga hama yaitu Aulacophora similis, Bemisia tabaci, Diaphania
indica, Bactrocera cucurbitae, dan Bactrocera carambola.

Pada penelitian (Arsi et al., 2021) di Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan,
didapatkan 3 jenis serangga hama yaitu Aulacophora sp.., Valanga sp. dan
Leptoglossus sp.
Tujuan
 Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui keanekaragaman
serangga hama yang ada di
pertanaman mentimun di kota
Padang.
Manfaat
 untuk mengetahui keanekaragaman serangga hama
pada tanaman mentimun di kota padang serta
mendeteksi serangga hama dalam ekosistem
pertanian mentimun sehingga dapat menjadi acuan
dalam upaya pengendalian berbagai jenis serangga
hama yang ada pada pertanaman mentimun
khususnya di kota Padang.
Bahan dan metode

A. Waktu dan Tempat B. Alat dan Bahan

Maret – Mei 2023

Pengambilan sampel serangga hama Terlampir di bahan seminar


dilakukan di tiga lokasi di Kota Padang
yaitu Kelurahan Lubuk Minturun,
Kelurahan Kuranji dan Kelurahan Kapalo
Koto. Identifikasi serangga hama dilakukan
di Laboratorium Bioekologi Serangga,
Fakultas Pertanian, Universitas Andalas,
Padang
C. Metode Penelitian

Penelitian berbentuk survei


Pemilihan lokasi sampel purposive sampling
Kriteria : Monokultur , luas lahan minimal 100 .
Lokasi pengambilan sampel : 3 lokasi
Pemilihan plot dan tanaman sampel : 5 plot ,1x1 , 6 tanaman sampel

 Teknik pengambilan sampel serangga : pengamatan secara langsung


(batang, daun, buah, bunga) , 4 kali pengamatan (2 kali vegetative dan 2 kali
generative) , interval 10 hari
C. Metode Penelitian
d. Pelaksanaan penelitian

• Survei penentuan lokasi sampel

Lokasi Lubuk Lokasi Kapalo


minturun Lokasi Kuranji koto
d. Pelaksanaan Penelitian

• Pemilihan plot dan pengambilan


sampel ( jenis dan populasi )
d. Pelaksanaan penelitian

• Di laboratorium (identifikasi )
e. pengamatan

Deskripsi lokasi penelitian (wawancara dan


mengamati kondisi areal pertanaman mentimun)

Jenis dan populasi serangga hama


F. Analisis data

1. Indeks keanekaragaman serangga

Dengan 𝑃𝑖 = ⅀𝑁𝑖/𝑁

Kriteria indeks keanekaragaman menurut Shannon-Wienner dibagi


dalam 3 kriteria, yaitu sebagai berikut: (Krebs, 1997)

 
H’<1 : Keanekaragaman rendah
1<H’<3 : Keanekaragaman sedang
H’>3 : Keanekaragaman tinggi
F. Analisis data

2. Indeks kemerataan spesies

H ′ H ′
E= =
H . mak ln . S

Kriteria indeks kemerataan spesies dibagi kedalam 3 kriteria (Odum, 1971)


yaitu sebagai berikut :

E ≤ 0,40 : Kemerataan rendah

0,40 ≤ E ≤ 0,60 : Kemerataan sedang

E ≥ 0,60 : Kemerataan tinggi


F. Analisis data

3. Indeks nilai penting (INP)

INP = RDi+Rfi

1) Kepadatan Relatif (RDi) dengan rumus :

RDi =

2) Frekuensi Relatif (FRi) dengan rumus :

FRi =
Hasil penelitian

 Deskripsi lokasi penelitian

Kondisi pertanaman Lokasi Lubuk Minturun Lokasi Kuranji Lokasi Kapalo Koto
Koordinat -0.872525,100.399690 -0.911451,100.417112 -0.927830,100.432759
Varietas Timun Padang Timun Padang Timun Padang
Asal benih Benih sendiri Benih sendiri Benih sendiri
Jenis pupuk Kandang, NPK Mutiara, KCL, Kandang, NPK Mutiara Kandang, NPK Mutiara ,
ZA, TSP Pupuk Organik Cair

Jarak tanam 40 cm x 40 cm 40 cm x 40 cm 40 cm x 50 cm
Pemulsaan Ya Ya Ya
Sanitasi Jarang Sering Sering
Pengendalian Kimia Kimia Kimia
Pestisida Abacel 18 EC Topdor 10 WP, Fostin 610 EC, Prevathon Demolish 18 EC, Dumil 40
50 SC SP

Bahan aktif Abamectin Imidakloprid, Klorpiropos+Sipermetrin, Abamectin, Metomil


Klorantaniliprol

Interval penyemprotan 1 kali seminggu 1 kali 5 hari 1 kali seminggu


Tanaman sekitar Padi, Kacang panjang Padi, Terong, Jagung Cabai
Hasil penelitian

 Berdasarkan hasil identifikasi, terdapat 7 jenis serangga hama yang ditemukan menyerang
tanaman mentimun di kota Padang yaitu Aphis gossypii, Aulacophora similis, Bemisia tabaci,
Diaphania indica, Liriomyza sp., Thrips sp., dan Valanga nigricornis.

2. Aulacophora
1 Aphis gossypii 3. Bemisia tabaci 4. Diaphania indica
similis
Hasil penelitian

5. Liriomyza sp. 6. Thrips sp. 7. Valanga nigricornis


Hasil penelitian

 Populasi serangga hama

Jumlah individu
Mentimun
Spesies Lubuk Kuranji Kapalo Total Spesies
Vegetatif Generatif
Minturun Koto individu
Aphis gossypii 57 4104
Aphis gossypii 2670 1406 85 4161
Aulacophora similis 19 75
Aulacophora similis 35 30 29 94
Bemisia tabaci 866 704 396 1966 Bemisia tabaci 660 1306
Diaphania indica 203 274 84 561 Diaphania indica 145 416
Liriomyza sp. 17 24 38 79 Liriomyza sp. 29 50
Thrips sp. 124 68 193 385 Thrips sp. 29 356
Valanga nigricornis 23 19 6 48 Valanga nigricornis 10 38
Total individu 3938 2525 831 7294 Total individu 949 6345
Total spesies 7 7 7 7
Total spesies 7 7

Populasi berdasarkan lokasi penelitian Populasi berdasarkan fase pertumbuhan


Hasil penelitian

 Indeks keanekaragaman dan kemerataan spesies

Lokasi penelitian
Variabel Lubuk Kuranji Kapalo Koto Mentimun
Variabel
Minturun Vegetatif Generatif
Jumlah spesies 7 7 7 Jumlah spesies 7 7
Kelimpahan individu 3938 2525 831 Kelimpahan individu 949 6345
Indeks keanekaragaman (H’) 0,95* 1,15** 1,45**
Indeks keanekaragaman (H’) 1,05** 1,07**
Indeks kemerataan (E) 0,49** 0,59** 0,74***
Indeks kemerataan (E) 0,54** 0,55**

berdasarkan lokasi penelitian berdasarkan fase pertumbuhan


Hasil penelitian

 Indeks nilai penting ( INP)

No Spesies Indeks Nilai Penting


1 Aphis gossypii 0,71
2 Aulacophora similis 0,15
3 Bemisia tabaci 0,41
4 Diaphania indica 0,22
5 Liriomyza sp. 0,15
6 Thrips sp. 0,19
7 Valanga nigricornis 0,15
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian mengenai keanekaragaman serangga hama pada tanaman
mentimun di Kota Padang, dapat disimpulkan bahwa jumlah serangga hama yang ditemukan yaitu
sebanyak 7.294 individu yang tergolong ke dalam 7 spesies yaitu Aphis gossypii, Aulacophora
similis, Bemisia tabaci, Diaphania indica, Liriomyza sp., Thrips sp., dan Valanga nigricornis.
Indeks keanekaragaman serangga hama di lokasi Lubuk Minturun tergolong rendah (0,95),
sedangkan di Kuranji dan Kapalo Koto tergolong sedang (1,15;1,45). Indeks keanekaragaman
berdasarkan fase pertumbuhan vegetatif dan generatif tergolong sedang (1,05;1,07). Indeks
kemerataan di lokasi Lubuk Minturun dan kuranji tergolong sedang (0,49;0,59), sedangkan di
lokasi Kapalo Koto tergolong tinggi (0,74). Aphis gossypii adalah spesies yang paling banyak
ditemukan di lokasi penelitian dengan indeks nilai penting tertinggi yaitu 0,71.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai