Anda di halaman 1dari 85

Kompetensi Dasar

SETELAH MENGIKUTI PEMBELAJARAN INI


PESERTA DAPAT MEMAHAMI TENTANG OPT
UTAMA HAMA PADA TANAMAN PADI
DAN CARA PENGENDALIANNYA DENGAN
BAIK
Indikator
Keberhasilan
Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta
dapat menjelaskan dengan baik tentang :
• Pengertian : OPT dan pengendalian
• Jenis- jenis HAMA Utama pada tanaman
PADI serta cara pengendaliannya.
• Jenis-jenis PENYAKIT penting pada tanaman
padi dan cara pengendaliannya.
PENDALAMA
N MATERI

PENGERTIAN
• OPT
• PENGENDALIAN PENYAKI
T
HAMA UTAMA
PENTING
PADI
PADI

1. JENIS-JENIS HAMA/PENYAKIT
2. EKOBIOLOGI
3. TANDA SERANGAN
4. PENGENDALIANNYA
PENGERTIAN-PENGERTIAN

• ORGANISME PENGGANGGU TANAMAN


(OPT)
ADALAH ORGANISME YG MENGGANGGU
PERTUMBUHAN TANAMAN POKOK,
MENIMBULKAN KERUSAKAN DAN DAPAT
MERUGIKAN PETANI
• HAMA
ADALAH OPT YANG DAPAT DILIHAT DENGAN
KASAT MATA SEPERTI : SERANGGA, TIKUS,
KEONG DSB
PENGENDALIAN

• SECARA FISIK

• SECARA BIOLOGIS

• SECARA TEKNIS

• SECARA KIMIAWI

• KARANTINA /UNDANG-UNDANG

• VARIETAS TAHAN
PENGENDALIAN

PENGENDALIAN ADALAH UPAYA MANUSIA


UNTUK MENEKAN BESARNYA POPULASI OPT
SAMPAI PADA BATAS TIDAK MENIMBULKAN
KERUSAKAN TANAMAN YANG DAPAT
MENIMBULKAN KERUGIAN BAGI
PETANI/PERUSAHAAN
LANGKAH-LANGKAH
PENGENDALIAN

• PENGAMATAN DINI

• IDENTIFIKASI JENIS-JENIS OPT

• TENTUKAN AMBANG EKONOMI

• TETAPKAN ALTERNATIF
PENGENDALIAN
HAMA-HAMA TANAMAN PADI

12 JENIS HAMA PENTING


HAMA BERDASARKAN STADIA
TUMBUH TANAMAN PADI

• Wereng Coklat • Wereng coklat • Wereng coklat • Wereng coklat •Wereng coklat Ulat Grayak
• Wereng P. Putih • Wereng P. Putih • Wereng P. Putih • Wereng P. Putih •W.P. Putih
• Wereng hijau • Wereng hijau • Wereng hijau • Sundep •Beluk
• Sundep • Sundep • Sundep • Pelipat daun •Pelipat daun
• Pelipat daun • Pelipat daun • Pelipat daun • Ulat Grayak •Ulat Grayak
• Hama putih • Hama putih • Ulat Grayak •Walang sangit • Burung
• Hydrelia • Hydrelia • Tikus
• Keong Mas • Ulat Grayak • Manusia
1. PENGGEREK BATANG
(STEM BORER)

• PB Kuning (Scirpophaga
incertulas
Walker)
• PB Putih (S. innotata Walker)
• PB Bergaris (Chilo suppressalis
Walker)
• PB Merah jambu (Sesamia
inferens
Walker)
2.
WERENG
• Wereng Cokelat
(Nilaparvata lugens)

• Wereng Hijau (Nephotettix


virescens/ N.nigropictus/
N.cincticeps/ N.malayanus
3. KEPINDING TANAH
(Scotinophara coartata)

4. WALANG SANGIT
(Leptocorisa oratorius )
Lanjutan

5. TIKUS SAWAH
(Rattus argentiventer)

6. HAMA PUTIH PALSU


(Cnaphalocrocis
medinalis)
Lanjutan

7. Hama Putih (Nymphula


depunctalis)

8. Ulat Tentara/ Grayak


(Spodoptera mauritia / S.
exempta/ S. litura / Mythimna
separata)
Lanjutan

10. ORONG-ORONG (Grylotalpa


orientalis)
Lanjutan

11. KEONG
EMAS
(Pomacea
canaliculata)

12. BURUNG
(Lonchura
spp.)
1. PENGGEREK BATANG

Chilo suppressalis
Scirpophaga innotata
Scirpophaga incertulas

Sesamia inferens
NGENGAT NGENGAT NGENGAT LARVA NGENGAT
PENGGEREK PENGGEREK PENGGEREK PENGGEREK PENGGEREK
BATANG PADI BATANG PADI BATANG PADI BATANG BATANG PADI
KUNING PUTIH BERGARIS PADI MERAH JAMBU
BERGARIS
Lepidoptera : Pyralidae Lepidoptera : Noctuidae
Stadia Perkembangan

S. incertulas S.
innotata

C. suppressalis S. inferens
Gejala Serangan

GEJALA SUNDEP GEJALA BELUK


Bila serangan menyebabkan anakan padi Bila serangan menyebabkan anakan
mati pada stadia vegetatif. padi mati pada stadia generatif.
PENGGEREK BATANG

• Merupakan hama penting karena


tingkat kerusakan dan menurunkan hasil.
• Keberadaan hama dpt dilihat dr adanya
ngengat di pertanaman dan larva di
dalam batang.
• Kerusakan terjadi akibat larva merusak
sistem pembuluh tanaman di dalam
batang.
• Menyerang tanaman sejak di
pembibitan hingga pembentukan
Biologi Penggerek Batang Padi

Nama Penggerek #Telur/ Inkubasi Masa Masa Cyklus


kelompo telur ulat pupa hidu
k (butir) (hari (hari (hari p
) ) ) (hari)
PB padi kuning 50-150 4-5 18-42 8-14 35-63
S. incertulas

PB padi putih 150-250 4-9 19-30 6-9 39-46


S.innotata

PB kepala hitam 50-100 4-7 23-36 4-8 31-51


C.polychrysus

PB merah jambu 100-160 4-9 31-38 5-12 45-57


S.inferens

PB padi bergaris 20-200 4-10 30-40 5-10 39-60


C.suppressalis
CARA PENGENDALIANNYA

A. Pada Daerah Serangan Endemik


1. Pengaturan Pola Tanam
• Tanam serentak untuk membatasi sumber makanan
bagi penggerek batang padi
• Rotasi tanaman padi dengan tanaman bukan padi
untuk memutus siklus hidup hama
• Pengaturan waktu tanam yaitu berdasarkan
penerbangan ngengat atau populasi larva di tunggul
padi :
15 hari sesudah puncak penerbangan ngengat
generasi pertama
dan atau 15 hari sesudah puncak penerbangan
ngengat generasi berikutnya
LANJUTA
N
2. Pengendalian Secara Mekanik dan Fisik
• Mekanik:
 mengumpulkan kelompok telur
di persemaian dan di pertanaman
• Fisik:
 penyabitan tanaman serendah mungkin
 penggenangan air setinggi 10 cm agar jerami
atau pangkal jerami cepat membusuk sehingga
larva atau pupa mati
3. Pengendalian Hayati
• Pemanfaatan musuh alami parasitoid:
Trichogramma japonicum: dosis 20 pias/ha
(1 pias = 2000-2500 telur terparasit) sejak awal
pertanaman
4. PENGENDALIAN KIMIAWI
• Serangan pada 10% anakan sudah merugikan
atau adanya 4 koloni telur /rumpun pd fase
bunting
• Pengendalian efektif dilakukan sblm fase
generatif.
• Dianjurkan menggunakan insektisida
berbahan aktif :
- Carbofurant (Furadan),
- Carbosulfan (Marshal),
- Dimehipo (Dipho),
- Bisultap (Spontan),
- Amitraz (Mitac),
- Fipronil (Regent).
LANJUTA
N
5. Pengendalian Preventif
• Light trap

B. Pada Daerah Serangan Sporadik


• Cara pengendalian menggunakan insektisida
yang dapat diterapkan sesuai dengan keadaan
setempat
• Penyemprotan dengan insektisida pada saat 4 hari
setelah ada penerbangan ngengat berdasarkan
pemantauan pada light trap atau intensitas serangan
rata-rata > 5% sundep
2.
WERENG
a. Wereng Coklat
(Nilaparvata lugens)
EKOBIOL
OGI:
• Menyukai tanaman yg dipupuk N
dosis tinggi
dengan jarak tanam
• rapat.
• Siklus hidup 2 1 - 3 3 hari.
• Stadia rentan adalah sejak
• pembibitan hingga fase
masak susu. Hama menghisap cairan
tanaman pada sistem
GEJALA SERANGAN
WERENG COKLAT

Tanaman terserang
menguning dan
mengering dengan
cepat. Umumnya
gejala terlihat
mengumpul pada
satu lokasi dan
melingkar
(hopperburn )
Pengendalian WBC :
• Pelestarian musuh alami : laba2, kepik mirid,
anggang2, kumbang karabid, kumbang
coccinellid dan capung.
• Usahakan sedikit mungkin penggunaan
pestisida yang mengganggu habitat musuh
alami apabila terpaksa menggunakan
pestisida dengan memperhatikan jenis yang
tepat sesuai OPT sasaran, dosis, konsentrasi,
cara dan waktu aplikasi.
• Penggunaan varietas tahan yang berlabel.
Cara Pengendalian
1. Varietas tahan
2. Tanam padi serentak
3. Perangkap lampu
Keputusan:
 Wereng yang tertangkap di
kubur
 Keringkan pertanaman
padi secara serentak
 Kendalikan dengan
insektisida yang
direkomendasikan
Cara Pengendalian
4. Waktu persemaian padi
 Wereng imigran tidak tumpang tindih:
• 15 hari setelah puncak imigran
 Wereng imigran tumpang tindih
• 15 hari setelah puncak imigran ke-2
5. Tuntaskan pengendalian pada generasi ke-1
 Puncak imigran awal = Go
 25-30 hari kemudian = imago G1
 25-30 hari kemudian = imago G2
 25-30 hari kemudian = imago G3
Cara Pengendalian
Gambar 3. Perkembangan 1 pasang
Pengendalian terbaik: macroptera
imigran
 pada G0 dan G1 1600
0
 paling lambat pada G2 1400
0
(Puso
G
)
 pada G3 tidak akan

K e t u r u n a n w e r e n g (ekor)
1200 e
0
berhasil 1000
n
e
0 r
6. Pengamatan di per 800
0
a
s
Tanaman 600
Generasi
2 i
0
 Menghitung 400 3
wereng coklat dan 0
Generasi
2000 0
musuh alami Generasi
1
0
0 2 40 6 8
0 wakt 0 0
u
Contoh: Pengendalian wereng berdasar musuh alami pada
padi Stadia vegetatif

No. W. Coklat Predator Cyrtorhinus


Rumpun +
w. p. putih
1 30 2 1
2 30 3 3
3 23 4 5
4 25 5 6
5 25 6 7
6 28 0 8
. . . .
. . . .
. . . .
14 34 4 6
15 35 5 5
16 22 3 8
17 27 4 9
18 44 2 8
19 50 1 7
20 35 1 8
Total 635 55 101
Ai - (5Bi + 2Ci) 635 – (5x55+ 2x101)
Di = ----------------------- = ---------------------------- = 7.9 ekor
20 20
Dynamics of economic threshold with dependent
variable , unhulled rice price at harvested

Price rice grain at harvested (Rp/ kg)


Economic threshold of rice
pests
900 1125 1800 2250 2700 3150

ET BPH-vegetative 9 7 5 4 3 3
ET WBPH-vegetative 14 11 7 6 5 4
ET BPH-generative 18 14 9 7 6 5
ET WBPH-generative 21 16 10 8 7 6
4 days after moth
ET SB-Vegetative 6 4 3
flying
4 days after moth
ET SB-generative 9 7 4
flying
ETarmy worm 15 12 8 6 5 4
ETHydrellia 19 15 9 8 6 5
Cara Pengendalian

7. Penggunaan insektisida
 Keringkan pertanaman sebelum
aplikasi
 Aplikasi saat air embun tidak ada : jam
8-11
 Tepat dosis dan tepat jenis:
• Imidacloprid, fipronil, theametoxam,
buprofezin
 Tepat air pelarut 350-500 liter air/ha
b. Wereng Hijau

ADA 4 JENIS W. HIJAU :

1. Nephotettix virescens
2. N. nigropictus
3. N. cincticeps
4. N. malayanus

Hemiptera : Cicadellidae
EKOBIOLOG
I
• Umumnya ditemukan pada padi sawah
irigasi & tadah hujan, tdk pada padi gogo.
• Jarang menimbulkan kerusakan
• Merupakan vektor virus tungro.
• Populasi hanya meningkat pd saat tanam

s.d. pembentukan malai, tertinggi 1


ekor/ rumpun.
• Siklus hidup 23 – 30 hari.
GEJALA
SERANGAN

• Wereng lebih menyukai menghisap


cairan tanaman pada daun bagian
pinggir.
• Sangat menyukai tanaman yg dipupuk dgn
Nitrogen dosis tinggi.
• Tanaman kerdil, anakan berkurang, daun
berubah warna menjadi kuning hingga
kuning oranye.
PENGENDALIANNYA

• Tindakan pengendalian dilakukan jika


sudah terlihat gejala tungro.
• Insektisida yg dianjurkan berbahan
aktif :
- BPMC (Bassa, Kiltop),
- Budprofezin (Applaud),
- Imidaklroprid (Confidor),
- Carbofurant, MIPC (Mipcin,
Dharmacin), tiametoksam(Actara).
3. TIKUS SAWAH
(Rattus argentiventer )
EKOBIOLOGI

 Tikus adalah hama yang sangat merugikan pada


banyak jenis tanaman pangan (polyfag).
 Sangat adaptif pada berbagai lingkungan.
 Habitatnya
Tempat gelap dan semak-semak sekitar
sumber
pakannya.
 Kelebihannya
1. Dapat berenang hingga 72 jam.
2. Dapat melompat ke atas setinggi 90 cm,
datar
sejauh 1,2 – 3 m.
3. Tidak cedera meski jatuh dari ketinggian 10
 Mengerat utk mencegah pertumbuhan
giginya yg mencapai 1 2 - 1 5 cm per
tahun.
 Maksimal berat badan 130 gram.
 Warnanya kelabu gelap pada
punggung, putih pada bagian dada
dan perut.

Perkembangbiakan

 Umur 1,5 – 5 bln sdh dapat


berkembang biak
 Usia bunting 21 hari, dpt melahirkan
6 - 8 ekor anak.
 21 hari berikutnya pisah dr induk dan
setiap ekor dapat melahirkan sebanyak
JUMLAH ANAK TIKUS DALAM SATU MUSIM TANAM
Tikus mulai kawin menjelang Kelahiran 1 Kelahiran 2 Kelahiran 3 Jika tersedia padi
Akhir
padi anakan maksimum padi bunting padi milky padi masak- >2 minggu / ratun
tikus
(45-50 hst) (68-72 hst) - panen  anak generasi 1
berbia
pemasaka (112-117 berbiak
k
n (90-95 hst)
hst)

1 betina 10 ekor 10 ekor 50 ekor


10 ekor
dewasa

Nisbah kelamin 1:1

(5 betina)
Total = 80 ekor
Indonesian Center for Rice Research
SIKLUS HIDUP TIKUS
SAWAH

DEWASA

BIRAHI
DISAPIH

KAWI
N

Indonesian Center for Rice Research


Gejala serangan Tikus
sawah :
• Kerusakan karena serangan
tikus terjadi akibat batang
padi dipotong.
• Bekas gigitan membentuk
sudut potong + 45 derajat.
• Pada fase vegetatif seekor
tikus dapat merusak antara
11–176 tanaman per
malam.
• Sedangkan pada saat
bunting kemampuan
merusak meningkat menjadi
24 – 246 batang per
malam.
BAGAIMANA CARA
PENGENDALIANNYA
?
DISKUSIKAN DALAM KELOMPOK
PENGENDALIAN HAMA TIKUS TERPADU
Gropyokan

Sanitasi habitat Tanam/


panen
serempak
Pengemposan
Cara lainnya

Musuh alami Rodentisida

TBS -LTBS
Pengendalian Tikus
sawah :
• Kebijakannya adalah pada prinsipnya
menerapkan konsepsi PHT.

• Operasional pengendalian : sanitasi


lingkungan, fisik dan mekanis,
mengatur waktu tanam, pengendalian
biologis, penggunaan bahan kimiawi.
LANGKAH PENGENDALIAN
• Pengendalian mulai pratanam sampai panen
• Pengorganisasian gerakan operasional
• Kerjasama antar pemerintah daerah/batas wilayah
• Koordinasi dan kerjasama dengan instansi terkait
Model strategi pengendalian
hama tikus terpadu

STADIUM PADI
JENIS
PENGENDALIAN Pengolahan
Bera Persemaian Tanam Bertunas Bunting Matang Panen
tanah

Tanam/panen
serempak + + +
Sanitasi habitat
+ ++ + +
Gropyok massal
+ ++ +
Empos-gali
++ ++
LTBS
++ + + ++
TBS + tanaman
perangkap ++
Pengumpanan*)
+
Keterangan: + = dilakukan; ++ = difokuskan; *) = pilihan terakhir
TEKNOLOGI PENGENDALIAN TIKUS
TBS

Pagar plastik Pintu masuk


tikus

20 m

Bubu perangkap
Pintu masuk
tikus

120 m
Method of Rat Control:
TBS and LTBS SYSTEMS

Indonesian Center for Rice


4. KEPINDING TANAH

EKOBIOLOGI
Hama ini menimbulkan masalah
karena menyerang
Padi mulai dari fase pembibitan
hingga dewasa.
Siklus hidupnya : 28 – 35 hari.

PENGENDALIANNYA :
Ditangkap dengan lampu perangkap lalu
Scotinophara coarctata dibakar.
HAMA DAN TANDA SERANGAN
KEPINDING TANAH
SekiaN

Terima kasih atas


perhatiannya dan
mohon ma’af atas
segala kekurangannya
GEJALA
SERANGAN
• Hama merusak tanaman dengan
menghisap cairan tanaman.
• Di sekitar lubang bekas hisapan
berubah warna menjadi coklat menyerupai
penyakit blas.
• Daun menjadi kering dan
menggulung membujur.
• Gabah yg terbentuk umumnya berisi
separo/ hampa.
CARA PENGENDALIAN

• Kepinding tanah pada pelepah daun di


bertelur permukaan lumpur. Oleh
karena itu 10
ketinggian pengendalian
cm dari dapat dilakukan
menggenang lahan setinggi dengan
15 cm selama semalam.
• Memasang petromak yang digantungkan
lampu bejana yang telah diisi minyak tanah (kerosin),
diatas
sehingga kepinding yang jatuh dari lampu dapat
ditampung dalah bejana.
• Aplikasi dengan Beauveria bassiana
Metarhizium anisopliae
atau
• Pengendalian dengan kimia masih sedikit
informasinya
5. WALANG SANGIT

WALANG SANGIT
EKOBIOLOGI

• Walang sangit adalah hama yg merusak bulir


padi pada fase pemasakan.
• Apabila ada gangguan akan mengeluarkan
bau utk mempertahankan diri dan
menarik sesamanya.
• Fase padi yg rentan adalah mulai keluarnya
malai hingga masak susu.
• Hama menghisap butiran gabah yang sedang
mengisi/ masak susu.
• Kerusakan yg terjadi: gabah hampa, beras
berubah warna dan mengapur.
6. HAMA
GANJUR

Gejala serangan :
imago Daun menggulung spt daun bawang
Ekobiologi

 Bukan hama utama padi.

 Serangganya kecil shg sebarannya


lokal.
 Menyerang pd fase pembibitan hingga
pembentukan malai.
 Imago ganjur bersifat nocturnal (aktif
malam hari) dan tertarik cahaya
lampu.
GEJALA SERANGAN :

 Daun padi menggulung seperti daun


bawang.
 Ukuran daun kadang panjang atau
pendek atau kecil.
 Larva menggerek titik tumbuh shg
anakan terserang tidak menghasilkan
malai.
 Saat tanaman mencapai fase
pembentukan malai, larva tdk lagi
merusak.
PENGENDALIAN
:
 Kultur teknis : ratun/ tunggul dibajak dgn baik,
atur waktu tanam, disesuaikan agar puncak
curah hujan tidak bertepatan dgn fase
vegetatif.
 Sanitasi : tanaman inang spt padi liar
(Oryza rufipogon ) utk menekan infestasi
hama.
 Trapping (perangkap lampu).
 Kimiawi : insektisida karbofuran
7. HAMA PUTIH PALSU

LARVA HAMA NGENGAT


PUTIH PALSU SAAT
ISTIRAHAT
EKOBIOLOGI

 Menjadi masalah bila kerusakan daun


bendera mencapai > 50% pd fase
anakan maksimum dan fase pematangan.
 Ngengat berwarna kuning coklat,pada sayap
depan terdapat 3 pita hitam.
 Siklus hidup : 30 – 60 hari.
 Bila dijumpai adanya ngengat maka ini
pertanda akan adanya serangan….Waspada!
GEJALA
SERANGAN

• Larva menggerek jaringan hijau


daun (klorofil) dari dalam lipatan
daun.
• Kerusakan yg terjadi berupa adanya
warna putih pada daun di
pertanaman.
PENGENDALIAN :

 Bila menyerang padi dibawah umur 30


hari tdk perlu
dilakukanpenyemprotan, cukup
diberikan air dan pupuk
yang dikelola dgn baik.
 Secara kimiawi gunakan insektisid
karbofuran atau fipronil (sprti : Regent)
8. HAMA PUTIH
9. ULAT GRAYAK

Telur Spodoptera LARVA DAN PUPA

Imago Spodoptera
EKO-BIOLOGI
ULAT GRAYAK
• MENYERANG TANAMAN PADA
MALAM HARI SECARA TIBA-TIBA
• BERSIFAT POLYPAG
• MENYERANG PUCUK DAN DAUN
TANAMAN
• PADA SERANGAN BERAT DAPAT
MENIMBULKAN FUSO
10. ULAT JENGKAL
HIJAU

LARVA MUDA MEMARUT JARINGAN


EPIDERMIS TAN. MENINGGALKAN LARVA TUA MEMAKAN DAUN MULAI
LAPISAN BAWAH DAUN YANG PINGGIR DAUN
BERWARNA PUTIH
11. ORONG-ORONG
12. LALAT
DAUN
13. KEONG
EMAS

Telu
r
SERANGAN KEONG
EMAS

Gejala serangan Keong sedang Menggerek batang


padi
14.
BURUNG
• Burung menyerang
tanaman padi yang
sudah dalam fase matang
susu sampai
pemasakan biji (sebelum
panen)
• Serangan
mengakibatkan:
• Biji hampa
• Adanya gejala
seperti beluk
• Biji banyak hilang
CARA PENGENDALIAN

• Penjaga burung mulai jam 6-10 pagi dan jam 2-6 sore,
karena waktu-waktu tersebut merupakan waktu yang kritis
bagi tanaman diserang burung
• Gunakan jaring untuk mengisolasi sawah dari
serangan
burung; luas sawah yang diisolasi kurang dari 0,25 hektar
• Bila tanam tabela:
 benih yang sudah disebar di sawah ditutup dengan tanah
 benih yang digunakan harus lebih banyak
 gunakan orang-orangan atau tali yang diberi
plastik
untuk menakut-nakuti burung
 tanam serentak dengan sekitarnya, jangan menanam
atau memanen di luar musim agar tidak dijadikan
sebagai satu-satunya sumber makanan
• Kendalikan habitat/sarang burung
SekiaN

Terima kasih atas


perhatiannya dan
mohon ma’af atas
segala kekurangannya

Anda mungkin juga menyukai