Nimfa Makroptera
Menghisap
Pengendalian Hama Wereng Coklat :
1. Penanaman serentak, mengatur pola tanam, dan pergiliran tanaman
2. Penggunaan varietas tahan (PB 30, 32, 34, Sicantik, Bengawan, dan
lain-lain)
3. Pergiliran varietas tahan
4. Pengeringan petak sawah
5. Sanitasi terhadap gulma dan lingkungan
6. Penggunaan musuh alami.
Predator-predator yang secara alami menjadi pemangsa wereng
batang coklat (Nilaparvata lugens) antara lain beberapa jenis laba-laba,
kumbang Coccinellid, belalang, kepik, hingga capung, seperti:
Laba-laba serigala (Pardosa pseudoannulata)
Laba-laba bermata jalang (Oxyopes javanus)
Laba-laba berahang empat (Tetragnatha maxillosa).
Kepik permukaan air (Microvellia douglasi)
Kepik mirid (Cyrtorhinus lividipennis)
Kumbang stacfilinea (Paederus fuscipes)
Kumbang koksinelid (Synharmonia octomaculata)
Kumbang tanah atau kumbang karabid (Ophionea nigrofasciata)
Belalang bertanduk panjang (Conocephalous longipennis)
Capung kecil atau kinjeng dom (Agriocnemis spp.)
7. Pemakaian insektisida alternatif terakhir
3. Wereng hijau, green leaf hopper
(Nephotettix virescens; Hemiptera)
instar
- Pada fase persemaian dan vegetatif
mencabut bibit dan memotong pelepah
daun membentuk 450C, menyisakan
helaian
- Fase generatif tunas dipotong, malai
dimakan dan berserakan di bawah
rumpun padi
4. Tikus sawah (Rattus argitiventer)
Telur
- Bentuk bulat berwarna kuning muda
- Telur diletakkan berkelompok pada daun atau pelepah yang berdekatan
dengan permukaan air, jumlah telur 10-20 butir/kelompok.
Satu ekor ngengat dapat menghasilkan 50 butir telur
- Stadium telur 2-6 hari
Larva/Ulat
- Instar pertama berwarna krem dengan ukuran rerata panjang
1,2 mm dan lebar 0,2 mm dan kepala berwarna kuning
- Larva membuat gulungan dari daun yang dipotong dan tinggal
dalam gulungan (tabung)
- Setiap ganti kulit berganti tabung
- Rerata stadium 20 hari dan mengalami 5 instar. Instar dua
berwarna hijau
- Pada pertumbuhan maksimum panjang larva mencapai 14 mm
dan lebar 1,6 mm
Pupa/Kepompong
- Warna krem, menjelang menjadi ngengat warna menjadi putih
- Pupa terbentuk dalam tabung, rerata stadium 7 hari.
- Parasit pupa adalah Tetrastichus sp dan Apsilops cintroticus.
Menyerang tanaman yang berumur lebih dari 6 minggu. Ciri khas yang bisa
dilihat sebagai tanda hama putih adalah adanya tabung-tabung yang
terbuat dari daun tanaman padi yang tergerek (terpotong) yang berisi larva
dan kepompong yang digunakan untuk perlindungan diri dan penyebaran
dalam mencari makan. Biasanya tabung-tabung tersebut banyak terapung
di areal persawahan. Berbeda dengan hama putih palsu yang hanya
menggulung tanaman tanpa memotongnya dan menggerek klorofilnya.
Cara pengendalian yang paling efektif dengan cara mengeringkan lahan
selama 5-7 hari, karena larva dari hama putih ini bernafas dengan cara
mengambil oksigen dari dalam air sehingga kalau dikeringkan hama ini
akan kehilangan oksigen/ tidak bisa bernafas.
4. Membersihkan rumput-rumputan yang merupakan tanaman inang hama
putih ( Nymphula depuntalis ). Tanaman inang hama putih diantaranya
adalah rumput lempuyangan dan rumput asinan.
5. Menggunakan musuh alami. Lalat Tabanidae dan semut Solenopsis
gemitata, laba-laba Argiope sp. dan parasitoid Trichogramma sp. dan
Apanteles sp.
7. Ulat grayak pemotong malai, Army worms (Spodoptera
separata: Noctuidae)
Musuh alami : Parasitoid Apanteles sp. ,
Trichogramma sp., dan predator laba-laba
Lycosa sp., Paederus sp., patogen Beauveria,
Metharizium sp.
Lampu perangkap untuk menangkap ngengat Spodoptera sp.
Pasang perangkap ngengat UGRATAS, dengan cara dimasukkan kedalam
botol bekas air mineral ½ liter yang diberi lubang kecil sebagai sarana
masuknya kupu jantan. Karena UGRATAS adalah zat perangsang sexual pada
serangga jantan dewasa dan sangat efektif untuk dijadikan perangkap.
Alternatif terakhir atasi serangan ulat grayak dengan Decis 2,5 EC, Curacron
500 EC, Orthene 75 Sp, Match 50 EC, Hostathion 40 EC, Penyemprotan kimia
8. Walang sangit, rice bug (Leptocorisa oratorius: Alydidae)
- Walang sangit dewasa
meletakkan telur pada
bagian atas daun
tanaman khususnya
pada area daun
bendera tanaman
padi.
- Telur walang sangit
berbentuk bulat dan
pipih berwarna coklat
kehitaman. Telur
diletakkan berbaris,
dalam satu atau dua
baris telur berjumlah
12-16 butir
- Total produksi telur per
induk + 200 butir.
- Lama stadia telur 7
hari
Walang sangit muda berwarna hijau yang menyerupai
warna daun untuk mengelabuhi musuh dan tidak
mempunyai kemampuan untuk terbang. Sedangkan
pada Walang sangit dewasa berwarna coklat dan
mempunyai kemampuan terbang yang baik. Secara
umum bentuk tubuh walang sangit langsing, kaki dan
antenna panjang.
- Nimfa terdapat lima instar pertumbuhan nimfa yang total lamanya + 19
hari.
- Lama preoviposition + 21 hari, sehingga lama satu siklus hidup hama
walang sangit + 46 hari (Balai Besar Penelitian tanaman padi, 2009).
- Telur setelah menetas menjadi nimfa aktif bergerak ke malai mencari
bulir padi yang masih stadia masak susu sebagai makanan.
- Nimfa-nimfa dan dewasa pada siang hari yang panas bersembunyi di
bawah kanopi tanaman. Serangga dewasa pada pagi hari aktif terbang
dari rumpun ke rumpun sedangkan penerbangan yang relatif jauh
terjadi pada sore atau malam hari
- Selain padi, walang sangit juga mempunyai inang alternatif yang berupa
tanaman rumput-rumputan antara lain : Panicum spp; Andropogon
sorgum; Digitaria consanguinaria; Eleusine coracoma; Setaria italica;
Cyperus polystachys, Paspalum spp; dan Pennisetum typhoideum
Pengendalian :
1. Penanaman dengan serentak pada areal yang cukup luas
2. Sanitasi terhadap tanaman gulma di tengah pertanaman padi serta di
pematang, dapat mengurangi habitat bagi nimfa dan walang sangit
dewasa.
3. Menangkap walang sangit pagi hari dengan menggunakan jala
penangkap. Penangkapan menggunakan umpan bangkai kodok,
ketam sawah, alga.
4. Pengendalian dengan musuh alami, dua jenis parasitoid telur yaitu
Gryon nixoni dan O. malayensis. Parasitasi kedua parasitoid ini di
lapangan dibawah 50%.
Berbagai jenis laba-laba dan jenis belalang famili Gryllidae dan
Tettigonidae menjadi predator hama walang sangit. Jamur Beauveria
sp. menyerang stadia nimfa dan dewasa walang sangit.
5. Pengendalian dengan insektisida. Pengendalian dengan insektisida
yang dianjurkan harus dilakukan secepatnya bila dijumpai populasi
walang sangit yang sudah melampaui ambang pengendaliannya.
Perlu dicatat bahwa untuk walang sangit pestisida butiran tidak
efektif. Ambang pengendalian walang sangit adalah 10 per 20
rumpun.
9. Kepinding tanah (Scotinophora coarctata)
(Hemiptera: Pentatomidae)
Orong-orong jarang menjadi masalah pada budidaya padi sawah, tapi sering
ditemukan di lahan pasang surut dan biasanya hanya terdapat di sawah
kering tidak digenangi. Penggenangan lahan menyebabkan orong-orong
pindah ke pematang.
Pengendalian :
1. Pungut keong dan hancurkan telurnya. Hal ini paling baik dilakukan di pagi
dan sore hari ketika keong berada pada keadaan aktif.
2. Tempatkan tongkat bambu untuk menarik keong dewasa meletakkan
telurnya.
3. Tempatkan dedaunan dan pelepah pisang untuk menarik perhatian keong
agar pemungutan keong lebih mudah dilakukan.
4. Keong bersifat aktif pada air yang menggenang dan karenanya, perataan
tanah dan pengeringan sawah yang baik dapat menekan kerusakan.
5. Buat saluran-saluran kecil (misalnya, lebar 15-25 cm dan dalam 5 cm)
untuk memudahkan pengeringan dan bertindak sebagai titik fokus untuk
mengumpulkan keong atau membunuh keong secara manual.
6. Pengelolaan air yang baik, pengeringan dan pengaliran air ke sawah dilakukan
hingga stadia anakan (misalnya, 15 hari pertama untuk tanam pindah dan 21 hari
pertama untuk tabela).
7. Memasang saringan pada saluran masuk dan keluar air diperlukan untuk
mencegah keong masuk ke petak sawah. Penyaring seperti layar jaring kawat
diletakan di titik-titik saluran masuknya air untuk mencegah penyebaran melalui
aliran air. Untuk mempermudah pengambilan keong mas yang lolos dari jaring
kawat, pada petakan sawah yang memiliki pengairan terkendali dapat dibuat caren.
Keong mas akan menuju caren dan berkumpul di dalamnya, sehingga mudah
diambil. Pengambilan keong mas dilakukan pada pagi hari.
8. Tanaman Atraktan
Beberapa jenis tanaman dapat bersifat atraktan seperti daun pepaya, kulit nangka,
kulit mangga, daun talas, dan daun singkong. Keong akan berkumpul pada bahan
atraktan yang diletakkan di petak sawah sehingga mudah dipungut. Peletakan
bahan atraktan sebaiknya sore hari.
9. Pengendalian Secara Biologi
Predator keong mas yang potensial adalah beberapa spesies kepiting, penyu, dan
tikus. Musuh alami keong mas adalah semut merah Solenopsis geminata dan
belalang Conocephalous longipennis yang memakan telur keong. Bebek juga
merupakan predator keong mas sebagai pakannya, terutama untuk memenuhi
kebutuhan protein dan kalsium. Menggembalakan 200 ekor bebek/ha lahan sawah
dua hari sebelum tanam selama 8 jam/hari dapat mengurangi populasi keong mas
sampai 89,2% dan mengurangi kerusakan rumpun padi hingga 47%.