Anda di halaman 1dari 46

PEMUPUKAN TANAMAN PANGAN

Moh. Saeri, SP. MP.


saerimoh@yahoo.com
PERMASALAHAN DALAM SWASEMBADA PADI
Penurunan
konsumsi
Pengurangan beras 1,5% per
susut panen kapita/thn
1,5 %/tahun
TARGET PRODUKSI
PADI TH 2015 Perbaikan
18,8%/thn
84 JUTA TON
dari total
(PERTUMBUHAN jaringan irigasi
2,21%/TH)

Penggunaan
Peningkatan
Peningkatan pupuk
Penambahan intensitas
produktivitas min. berimbang 70%
penyuluhan
Areal Sawah 50% dari total 0,3 t/ha GKP dan dari total luas
seluas desa IP meningkat min. tanam
100.000 ha 0,5

pengendalian Benih varietas


OPT dengan PHT unggul bermutu
dan Spot Stop minimal 60%
mencapai 70%
PUPUK DAN PEMUPUKAN
• Bahan anorganik / organik yang
ditambahkan ke dalam tanah untuk
memberikan unsur esensial tertentu bagi
pertumbuhan tanaman secara normal
• Sumber hara tanaman yang
ditambahkan ke dalam tanah untuk
meningkatkan kesuburan tanah
Pemilihan Jenis pupuk
Nitrogen
• Efisiensi rendah (sekitar 10-30%)
• Tanah masam jangan menggunakan pupuk yang bereaksi
masam. Contoh : ZA & pupuk lain yang mengandung sulfat
--> akan lebih memasamkan tanah.
• Lahan sawah sebaiknya menggunakan sumber pupuk N dari
amonium.
• Lahan kering sebaiknya menggunakan pupuk sumber N dari
nitrat.

• Peningkatan efisiensi pupuk N :


• Butiran diperbesar (USG, briket, tablet)  dibenam ke
lapisan reduksi
• Dilapisi senyawa (SiCU, SCU)  slow release
• Aplikasi urea prill disebar saat pagi/sore, tidak berangin,
kondisi tanah macak-macak
• Pupuk N diberikan 2-3 kali selama pertumbuhan
Bentuk Nitrogen Tanah
• Organik N humus tanah (dipermukaan
tanah) 2-3 % per tahun mineralisasi
• N dalam bentuk ammonium (NH4+) yang diikat
oleh liat (8-40%) lambat tersedia bagi
tanaman dan mikroorganisme
• Senyawa ammonium (NH4+) dan nitrat
(NO3-) anorganik yang terlarut : < 1-2%
kecuali penggunaan pupuk N anorganik seperti
urea
REAKSI UREA SETELAH PEMUPUKAN

• Keadaan kering
H2O
CO(NH2)2 (NH4)2CO3 NH3 + H2O + CO2
urea

• Keadaan lembab
H2O
CO(NH2)2 (NH4)2CO3 NH4OH + H2CO3
urea
NH4+ + OH-
Reaksi pupuk nitrogen dalam tanah
Pada umumnya pupuk nitrogen dalam bentuk :
● Urea
Pupuk urea akan mengalami ammonifikasi, nitrifikasi,
dan digunakan oleh mikroorganisme dan tanaman

● Ammonium
Pupuk amonium dapat dioksidasi menjadi nitrat,
difiksasi oleh tanah, atau digunakan tanpa perubahan
oleh tanaman atau mikroorganisme

● Nitrat
Pupuk N dalam bentuk nitrat dapat hilang melalui
volatilisasi atau pencucian atau diabsorbsi oleh
tanaman atau mikroorganisme
Bila pupuk urea digunakan pada :

Lahan kering
 Tanaman menyerap hara N sebagian besar
dalam bentuk NO3- karena ammonium yang
dikandung dalam pupuk ammonium atau urea
yang diberikan ke dalam tanah akan
mengalami oksidasi
 Tanaman juga menyerap NH4+ dalam jumlah
kecil
Lahan basah (sawah)

 Tanaman menyerap N dalam bentuk NH4+


karena bentuk NO3- pada tanah sawah akan
mengalami denitrifikasi yang menghasilkan
gas N2O, N2 yang menguap/hilang ke udara
 Karena proses denitrifikasi dan volatilisasi
maka jenis pupuk yang direkomendasikan
untuk lahan sawah adalah pupuk yang
mengandung ammonium
 Pemberian pupuk N di lapisan reduksi untuk
memperkecil kehilangan N karena volatilisasi
NH3
• Fosfat (P)
• Efisiensi rendah < 20%, sebagian besar diikat
(difiksasi) oleh liat Fe, Al, Ca~ -P  longterm
effect akan tersedia kembali
• Pada tanah masam, daya fiksasi P tinggi  P-alam,
slow release
• Tanah netral hingga alkalis  SP-36
• “menambang P-tanah” dengan pupuk hayati
(mikroba pelarut) P
• meningkatkan efisiensi serapan P pupuk hayati
mikoriza
• Kalium (K)
• Efisiensi rendah seperti N  diberikan 2 kali
• Kandungan K dalam jerami padi tinggi 
mengembalikan jerami sisa panen 5 t/ha ~ 50 kg
KCl/ha (untuk padi)
• Pupuk K hanya diberikan pada tanah kahat K 
pengembalian bahan organik/ jerami
• Pemilihan jenis pupuk sumber K tergantung jenis
tanah  Tanah masam jangan menggunakan pupuk
kalium yang mengandung sulfat
Ca = Calcium
• Fungsinya Unsur ini diserap dalam Ca++, terdapat sebagai kalsium pectinaat
• Improves plant vigor. pada lamela-lamela tengah daridinding-dinding sel, endapan-
• Influences intake & endapan dari kalsium oksalat dan kalsium karbonat dan sebagai ion
synthesis of other plant didalam air-sel.
nutrients. Kebanyakan Ca terdapat didalam daun dan batang. Pada biji-biji
relatif kurang mengandung Ca, demikian juga pada akar-akaran.
• Important part of cell Pada akar-akaran banyak terdapat pada ujung-ujungnya dan bulu-
walls. bulu akar.

Fungsi Ca mengatur permeabilitas dari dinding sel. Telah diketahui


bahwa ion-ion kalium itu mempertinggi permeabilitas dinding sel
dan ion-ion Kalsium adalah sebaliknya. Hal ini penting
bagiorganisme, sebab bertambahnya permeabilitas yang
disebabkan ion-ion Kalium dapat lebih dicegah.

Peranan yang penting dari Ca terdapat pada pertumbuhan ujung-


ujung akar dan pembentukan bulu-bulu akar. Bila Ca ditiadakan
maka pertumbuhan keduanya akan terhenti dan bagian-bagian
yang telah terbentuk akan matidan berwarna coklat kemerah-
merahan
(Anonimous, 2005).
Mg = Magnesium
• Fungsinya
Magnesium diserap dalam bentuk Mg++
• Influence the intake of other
dan merupakan bagian dari hijau daun yang tidak
essential nutrients.
dapat digantikanoleh unsur lain, Mg terdapat pula
• Helps make fats. sebagai ion dalam air-sel.
• Assists in translocation of
phosphorus & fats. Kadarnya di bagian vegetatif lebih rendah dari
pada kadar Ca, tetapi pada bagian generatif
adalahsebaliknya (Anonimous, 2005).

Mg unsur yang mobile dalam tanaman, maka


defisiensi Mg selalu terlihat pada daun-daun tua.
Daun berwarna kuning, hal terjadi karena
pembentukan klorofil terganggu.
Pada tanaman jagung defisiensi Mg terlihat pada
daun adanya garis-garis kuning yang agak
menonjol sedangkan pada daun-daun muda
keluar lendir terutama bila defisiensi sudah lanjut
(Hasibuan, 2006).
S = Sulfur
• Fungsinya
• Promotes root growth and vigorous vegetative growth.
• Essential to protein formation.

Kekurangan unsur hara Belerang (S)

1. Daun-daun muda mengalami klorosis (berubah menjadi kuning), perubahan warna


umumnya terjadi pada seluruh daun muda, kadang mengkilap keputih-putihan dan
kadang-kadang perubahannya tidak merata tetapi berlangsung pada bagian daun
selengkapnya
2. Perubahan warna daun dapat pula menjadi kuning sama sekali, sehingga tanaman
tampak berdaun kuning dan hijau, seperti misalnya gejala-gejala yang tampak pada
daun tanaman teh di beberapa tempat di Kenya yang terkenal dengan sebutan”Tea
Yellow” atau”Yellow Disease”
3. Tanaman tumbuh terlambat, kerdil, berbatang pendek dan kurus, batang tanaman
berserat, berkayu dan berdiameter kecil
4. Pada tanaman tebu yang menyebabkan rendemen gula rendah
5. Jumlah anakan tanaman terbatas.
Fe = Iron
Fungsinya:
Essential for chlorophyll production.
Helps carry electrons to mix oxygen with other elements.

Defisiensi (kekurangan) zat besi sesungguhnya jarang terjadi. Terjadinya gejala-gejala


pada bagian tanaman (terutama daun) kemudian dinyatakan sebagai kekurangan
tersedianya zat besi adalah karena tidak seimbang tersedianya zat Fe dengan zat kapur
(Ca) pada tanah yang berlebihan kapur dan yang bersifat alkalis. Jadi masalah ini
merupakan masalah pada daerah-daerah yang tanahnya banyak mengandung kapur.
1. Gejala-gejala yang tampak pada daun muda, mula-mula secara setempat-setempat
berwarna hijau pucat atau hijau kekuning-kuningan, sedangkan tulang daun tetap
berwarna hijau serta jaringan-jaringannya tidak mati
2. Selanjutnya pada tulang daun terjadi klorosis, yang tadinya berwarna hijau berubah
menjadi kuning dan ada pula yang menjadi putih
3. Gejala selanjutnya yang lebih hebat terjadi pada musim kemarau, daun-daun muda
banyak yang menjadi kering dan berjatuhan
4. Pertumbuhan tanaman seolah terhenti akibatnya daun berguguran dan akhirnya
mati mulai dari pucuk.
Cu = Copper
• Fungsinya
• Helps in the use of iron.
• Helps respiration.

Kekurangan unsur hara Tembaga (Cu) acapkali ditemukan pada tanah-tanah organik
yang agak asam, tanda-tandanya dapat dilihat sebagai berikut:

1. Pada bagian daun, terutama daun-daun yang masih muda tampak layu dan
kemudian mati (die back), sedang ranting-rantingnya berubah warna pula menjadi
coklat dan mati pula
2. Ujung daun secara tidak merata sering ditemukan layu, malah kadang-kadang
klorosis, sekalipun jaringan-jaringannya tidak ada yang mati
3. Pada tanaman jeruk kekurangan unsur hara tembaga ini menyebabkan daun
berwarna hijau gelap dan berukuran besar, ranting berwarna coklat dan mati, buah
kecil dan berwarna coklat
4. Pada bagian buah, umumnya kecil-kecil warna coklat dan bagian dalamnya ada
sejenis perekat (gum).
Zn = Zinc
• Fungsinya
• Plant metabolism. * Helps form growth hormones.
• Reproduction.

Kekurangan unsur Seng (Zn)

Terjadi penyimpangan pertumbuhan pada bagian daun-daun yang tua, yaitu:


* Bentuknya lebih kecil dan sempit daripada bentuk umumnya
* Klorosis terjadi di antara tulang-tulang daun
* Daun mati sebelum waktunya, kemudian berguguran dimulai dari daun-daun yang ada
di bagian bawah menuju ke puncak

1. Pada padi sawah gejala terlihat 2 – 4 minggu setelah tanam, yaitu adanya pemutihan
di bagian tengah daun. Kekurangan yang parah menyebabkan daun tidak mau
terbuka
2. Pada tanaman jagung gejala terlihat 1 – 2 minggu setelah bibit muncul di permukaan
tanah, daun-daun muda menunjukkan garis-garis kuning dan terus menguning
sampai ke dasar daun, sedang tepi daun tetap hijau
3. Pada kacang tanah gejala terlihat setelah tanaman berumur 1 bulan, mula-mula
jaringan di antara urat-urat dan nampak menguning dan akhirnya hanya pada urat-
urat daun saja akan tetap hijau. Tanaman kerdil dan polong sedikit.
B = Boron
• Fungsinya
• Affects water absorption by roots.
• Translocation of sugars.
Unsur B hanya sedikit diperlukan tanaman bagi pertumbuhannya, tetapi kalau unsur ini
tidak tersedia bagi tanaman gejalanya cukup serius.
1. Daun-daun yang masih muda terjadi klorosis, secara setempat-setempat pada
permukaan daun bawah yang selanjutnya menjalar kebagian tepi-tepinya. Jaringan daun
mati
2. Daun yang baru muncul tumbuh kerdil, kuncup-kuncup mati dan berwarna kehitaman
atau coklat
3. Dapat menimbulkan penyakir fisiologis, khususnya pada tanaman sayuran, tembakau
dan apel. Malah pada jagung bisa menimbulkan tongkol tanpa biji sama sekali
4. Pada umbi-umbian pertumbuhannya kerdil, terdapat bercak-bercak atau lubang
berwarna hitam pada umbi
5. Pada tanaman bayam dan selada pucuk tanaman tumbuh tidak sempurna dan berwarna
hitam
6. Tangkai daun seledri membentuk celah-celah dan garis-garis tak teratur berwarna coklat.
Anak-anak daun seledri berbercak-bercak coklat.
Mn = Manganese
• Fungsinya
• Plant metabolism.
• Nitrogen transformation.

Gejala kekurangan Mangan (Mn) hampir sama dengan gejala kekurangan Besi (Fe) pada
tanaman, yaitu:
1. Pada daun-daun muda di antara tulang-tulang dan secara setempat-setempat terjadi
klorosis dari warna hijau menjadi warna kuning yang selanjutnya menjadi putih
2. Tulang-tulang daunnya tetap berwarna hijau, ada yang sampai kebagian sisi-sisi dari
tulang
3. Jaringan-jaringan pada bagian daun yang klorosis mati sehingga praktis bagian-bagian
tersebut mati, mengering, ada kalanya yang terus mengeriput dan ada pula yang jatuh
sehingga daun tampak menggerigi
4. Pertumbuhan tanaman menjadi kerdil, terutama pada tanaman sayuran tomat, seledri,
kentang dan lain-lain, begitu juga pada tanaman jeruk, tembakau dan kedelai
5. Pada tanaman gandum, bagian tengah helai daun berwarna coklat, kemudian patah
6. Pembentukan biji-bijian kurang baik (jelek).
Mo = Molybdenum
• Fungsinya
• Plant development.
• Reproduction.

Kekurangan unsur hara Molibden (Mo)

1. Secara umum daun-daun mengalami perubahan, kadang-kadang mengalami


pengkerutan terlebih dahulu sebelum mengering dan mati. Mati pucuk (die
back) biasa pula terjadi pada tanaman yang kekurangan unsur hara Mo
2. Pertumbuhan tanaman tidak normal, terutama pada tanaman sayuran. Daun
keriput dan mengering.
Cl = Khlor
• Fungsi Cl
• Essential to some plant processes.
• Acts in enzyme systems. Toksisitas Cl

Kekurangan unsur hara Khlor (Cl)

1. Dapat menimbulkan gejala pertumbuhan daun yang kurang normal terutama


pada tanaman sayur-sayuran, daun tampak kurang sehat dan berwarna tembaga
2. Kadang-kadang pertumbuhan tanaman tomat, gandum dan kapas menunjukkan
gejala seperti di atas.
Status B.O. tanah sawah rendah (1-2%)
Harkat B-Organik (%) C-Organik (%) Nisbah C/N
Sangat tinggi > 6,0 > 3,50 >25
Tinggi 4,3-6,0 2,51-3,50 16-25
Sedang 2,1-4,2 1,26-2,50 11-25
Rendah 1,0-2,0 0,60-1,25 8-10
Sangat rendah < 1,0 < 0,60 <8

Peranan B.O. tanah :


• Memperbaiki struktur & permeabilitas tanah serta daya
menahan air
• Sumber hara makro & mikro
• KTK meningkat hara tanaman tdk mudah tercuci shg efisien
dalam penggunaan pupuk
• Memperbaiki kehidupan biologi tanah
• Mengandung zat tumbuh & vitaman rangsang tumbuh
tanaman
Zainal Arifin
Rekomendasi pemupukan N berdasarkan target produksi

Takaran pupuk (kg Urea/ha)


Umur tanaman Target produksi (Ton GKG/ha)
7,0 t 8,0 t 9,0 t 10,0 t
0-14 HST*) 30-40 40-50 50-60 60-70
(65-90) (90-110) (110-135) (135-150)
21-28 HST (BWD)
BWD < 3 125 150 175 200
BWD = 3,5 100 125 150 175
BWD > 4 50 50 75 100
35-50 HST (BWD)
BWD < 3 125 150 175 200
BWD = 3,5 100 125 150 175
BWD > 4 50 50 75 100
* Bila Hara S rendah gunakan ZA 100 kg/ha kurangi Urea 50 kg/ha
06 Oktober 2011
Rekomendasi pemupukan P berdasarkan target produksi

Takaran pupuk (kg P2O5/ha)


Kadar P2O5 Target produksi (Ton GKG/ha)
(mg/100 g)
7,0 t 8,0 t 9,0 t 10,0 t
Rendah (< 20) 40-45 45-50 50-55 55-60
(110-125) (125-140) (140-150) (150-160)
Sedang (20-40) 35-40 40-45 45-50 50-55
(100-110) (110-125) (125-140) (140-150)
Tinggi (> 40) 30-35 35-40 40-45 45-50
(80-100) (100-110) (110-125) (125-140)

* Angka dalam kurung dalam bentuk SP-36

06 Oktober 2011
Rekomendasi pemupukan K berdasarkan target produksi

Takaran pupuk (kg K2O/ha)


Kadar K2O Target produksi (Ton GKG/ha)
(mg/100 g)
7,0 t 8,0 t 9,0 t 10,0 t
Rendah (< 10) 30-35 35-40 40-45 45-50
(50-60) (60-65) (65-75) (75-90)
Sedang (10-20) 20-30 30-35 35-40 40-45
(30-50) (50-60) (60-65) (65-75)
Tinggi (> 20) 15-20 25-30 30-35 27
(25-30) (40-50) (50-60)
* Angka dalam kurung dalam bentuk KCl

06 Oktober 2011
KEBUTUHAN PUPUK TUNGGAL DAN MAJEMUK

• Rekomendasi 157,5 kg N/ha, 45 kg P2O5/ha, dan 40 kg K2O/ha,


untuk tingkat hasil 8,0 t/ha.
• Apabila semuanya digunakan pupuk tunggal, maka jumlah
pupuk yang dibutuhkan adalah berapa?

• Urea = 157,5 kg N/ha = 100/45 x 157,5 kg = 350 kg urea


(pupuk urea mengandung 45% N)
• SP-36 = 45 kg P2O5/ha = 100/36 x 45 kg = 125 kg SP-36
(SP-36 mengandung 36% P2O5 )
• KCl = 40 kg K2O/ha = 100/60 x 40 kg = 66 kg/ha KCl
(KCl mengandung 60% K2O)

• Bila pupuk tunggal: 350 kg urea/ha, 125 kg SP-36/ha, dan 66 kg


KCl/ha.
Apabila digunakan pupuk majemuk Phonska (15 : 15 : 15) yang
dibutuhkan adalah berapa? (157,5 kg N/ha, 45 kg P2O5/ha, dan 40
kg K2O/ha) 
1. Kebutuhan pupuk tunggal plg rendah : 40 kg K2O/ha.
• Kebutuhan Phonska = 100/15 x 40 kg = 266 kg Phonska
• 266 kg Phonska: 40 kg N, 40 kg P2O5, dan 40 kg K2O.
• Dengan pupuk 266 kg Phonska, maka kebutuhan 40 K2O kg/ha
terpenuhi, hara N dan P belum tercukupi.
2. Berapa kekurangan pupuk urea ?
• Kekurangan hara N adalah 157 kg N – 40 kg N = 117,5 kg N atau
100/45 x 117,5 kg Urea = 260 kg urea.
3. Berapa kekurangan pupuk SP-36 ?
• Kekurangan hara P adalah 45 kg P2O5 - 40 kg P2O5 = 5 kg P2O5
atau 100/36 x 5 kg = 14 kg SP-36.
Dengan demikian takaran pupuk campuran 260 kg urea, 15 kg SP
36, 266 kg NPK Phonska/ha
N = 46% P2O5 = 36% N = 21%
K2O = 60% S = 24%
S = 5%

N = 15% C-Organik = 12,5%


N = 20%
P2O5 = 15% C/N ratio = 10-25
P2O5 = 10%
K2O = 15% pH = 4-8
K2O = 10%
S = 10% Kadar Air = 4-12%
Pengelolaan pupuk
● Pemilihan jenis pupuk  tergantung jenis
tanah dan tanaman
● Dosis pupuk  tergantung jenis tanah dan
tanaman
● Waktu pemupukan  pupuk yang cepat
larut diberikan setelah tanam dan dibagi
beberapa kali. Pupuk lambat larut
diberikan sebelum tanam
● Cara pemupukan menentukan efisiensi
(mudah diambil tanaman)
Cara Pemupukan
Diicir/alur

Sebar

Boros
Efektif & efisien
Pupuk hilang 70 %
Pupuk hilang < 40 %
Pemupukan berdasarkan kebutuhan tanaman
dan status hara tanah
Anjuran pupuk spesifik lokasi memberi peluang peningkatan
hasil dan efisiensi pemupukan.
Dasar rekomendasi pemupukan padi sawah:
 BWD (bagan warna daun) untuk N dan PUTS (perangkat uji tanah
sawah) untuk P dan K
 Uji Petak Omisi (minus 1 unsur untuk N, P dan K)
 Peta status hara P dan K skala 1 : 50.000
 Permentan No 40/2007
 PHSL Padi sawah
 Gunakan pupuk organik > 2 t/ha

Zainal Arifin
PEMUPUKAN BERIMBANG
DENGAN
PERANGKAT UJI TANAH SAWAH
(PUTS) Dan BWD
spesifik lokasi (PHSL)
PEMUPUKAN HARA SPESIFIK
LOKASI (PHSL) PADI SAWAH
jecjec

Rekomendasi pemupukan padi sawah melalui internet (PHSL


Padi Sawah), http://webapps.irri.org/nm/id , diluncurkan oleh
Menteri Pertanian, 20 Januari 2011
Apa yang dimaksud dengan PHSL Padi?

PHSL adalah pendekatan dalam menentukan rekomendasi


pemupukan tanaman padi dengan mempertimbangkan
ketersediaan hara dalam tanah, masukan hara pertanian
dari sumber bahan organik dan non-organik untuk
meningkatkan efisiensi pemupukan sesuai kebutuhan
tanaman (tingkat hasil realistis yang dapat dicapai), dan
kondisi setempat

+NPK +PK +NK +NP


Pupuk -N -P -K
Lengkap
Mengapa PHSL diperlukan?

Petani kita seringkali


memberikan pupuk:

 Salah waktu
 Salah dosis/berlebih
 Salah jenis
Apa keunggulan PHSL?
 PHSL memandu petani memupuk
tanaman padi sesuai kondisi setempat,
kebutuhan tanaman dan tingkat hasil yang
dapat dicapai

+NPK +PK +NK +NP


Pupuk
1/22/2020 -N -P -K 38
Lengkap
Diseminasi PHSL melalui web:
Aplikasi Web (PPL/petani mengakses internet PHSL web, ikuti
petunjuk dan jawab semua pertanyaan)

http://webapps.irri.org/nm/id
http://PHSL/LKP.com

Anjuran
1/22/2020 pemupukan dapat segera diterima dalam bentuk tercetak 39
Target penggunaan PHSL padi
sawah
(1) terjadi peningkatan hasil padi per unit
hara/efisiensi pupuk,
(2) peningkatan hasil padi absolut,
(3) mengurangi resiko kerusakan karena
hama/penyakit, dan
(4) peningkatan keuntungan usahatani.
Penyusunan RDKK pupuk tk petani
berdasarkan aplikasi PHSL
Mengunjungi
PPL
Calon Kelompok
Membawa kuesioner PHSL Tani SL-PTT

PPL menjelaskan
daftar pertanyaan

PPL mengisi kuesioner

Setelah diisi, PPL mengumpulkan kuesioner dan membawanya


kekantor BPP, dengan internet mengakses
http://webapps.irri.org/nm/id dan memprint hasilnya.

1. Print out dikembalikan ke kelompok tani


2. Bahan penyusunan RDKK
GEJALA “ASEM-ASEMEN”
 Terjadi pada MK I
 Tanaman kerdil daun kuning
kecoklatan
 Pada lokasi yang sulit
dikeringkan
 Dipupuk urea makin parah
 Menurunkan hasil hg 30,3%
PEMUPUKAN DAN STAGNASI PERTUMBUHAN PADI SAWAH
Produksi
No Perlakuan Jumlah malai
(ton/ha)
1 NPK + ZnSO4 disemprot 11,57 a 5,31 a
2 Urea 300 kg/ha 11,17 a 3,70 cde
3 NK 10,40 abcd 3,90 bcde
4 NP 8,83 cd 4,05 bcde
5 NPK dosis anjuran 9,97 abcd 3,56 cde
6 NPK + K 8,87 bcd 3,37 de
7 NPK + ZnSO4 9,73 abcd 4,70 abc
8 NPK + Abu 9,30 abcd 3,98 bcde
9 NPK + Pupuk kandang 8,33 d 3,70 cde
10 NPK + Dekomposer 10,03 abcd 2,79 e
11 NPK + K + ZnSO4 + Ca 10,93 abc 4,43 abcd
12 NPK+K+ZnSO4+Ca+ Pukan 11,13 ab 5,00 a
13 Kontrol 5,97 e 1,31 f
TEKNOLOGI MENGATASI “ASEM-ASEMAN”
 Diusahakan pembuatan drainase/saluran
 Pemupukan dasar N menggunakan ZA.
 Pencelupan akar dlm lar. 2% ZnSO4 (20 g/lt air)
 Dipupuk dasar 15-20 kg ZnSO4/ha
 Disemprot larutan 0,5% ZnSO4 (5 g/lt air) volume
semprot 200 l/ha.
 Pemupukan P dan K sesuai anjuran
JANGAN DIBERI DOLOMIT
PENUTUP

• Kebutuhan teknologi spesifik lokasi terus meningkat


• Hasil penelitian dan pengkajian tentang pemupukan
telah banyak menghasilkan inovasi teknologi
• Adopsi inovasi teknologi pemupukan belum optimal
• Pemasyarakatan perangkat indikator pemupukan (BWD,
PUTS) dan PHSL untuk menjawab kebutuhan teknologi
pemupukan secara cepat
• Perlu pendekatan diseminasi yang lebih efektif dan
efisien
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai