Anda di halaman 1dari 8

BOKASHI

(BAHAN ORGANIK KAYA


AKAN SUMBER HAYATI)

Oleh :
HERU IRMADA
BPP SUMOBITO
Apakah pupuk bokashi
itu...???
 Bokashi adalah pupuk kompos yang
dihasilkan dari proses fermentasi atau
peragian bahan organik dengan bantuan
bakteri decomposer
 Bahan utama pupuk bokashi bisa dari
kotoran ternak seperti sapi, kambing,
ayam dan dapat ditambahkan seresah/
daun atau sisa pakan ternak, sekam,
dedak halus.
LATAR BELAKANG PEMBUATAN PUPUK
BOKASHI

 Tingkat kesuburan tanah yang semakin rendah


 Penurunan produktifitas tanaman
 Peningkatan penggunaan pupuk kimia sehingga biaya
produksi juga semakin meningkat
 Tersedianya pupuk organik yang terjangkau bagi
petani
POTENSI PENDUKUNG
 Bahan baku melimpah (kotoran ternak)
 Pembuatannya cukup mudah
 Ketersediaan tempat pembuatan pupuk bokashi
 Banyak tenaga kerja
TUJUAN

 Tersedianya bokashi siap aplikasi


 Efisiensi
penggunaan sarana produksi,
menurunkan biaya usaha tani
 Peningkatan produksi pertanian dan pendapatan
usaha tani.
Manfaat Pupuk Bokashi

 Meningkatkan kesuburan tanah


(memperbaiki sifat fisik, kimia, biologi
tanah)
 Menyediakan unsur hara bagi tanaman
 meningkatkan kualiatas dan kuantitas
hasil tanaman
PROSES PEMBUATAN BOKASHI DARI PUPUK
KANDANG SAPI
BAHAN
 Pupuk kandang 300 kg.
 Sekam padi 50 kg
 Dedak halus 10 Kg
 Molase (Tetes tebu) 1 L
 Dolomit/ Kaptan 10 kg
 Dekompokser (EM4) sebanyak 1 L dan air secukupnya..

CARA PEMBUATAN
 larutkan dekomposer dan tetes dengan air pada timba/wadah
 Pupuk kandang, sekam dan dedak dicampur sampai rata
 Siramkan larutan dekomposer sedikit demi sedikit kecampuran pupuk kandang sambil
diaduk sampai merata. Apabila adonan di kepal air tidak menetes dan bila kepalan
dibuka adonan tidak kepyrar berarti kandungan air pada adonan sudah cukup.
 Adonan diletakkan pada tanah atau ubin dengan ketinggian 15 – 20 cm
 Tutup dengan karung goni atau terpal selama 7 hari
 Tutup dibuka kemudian adonan diaduk terus ditup lagi dengan terpal
 Setelah 6-7 hari adonan bokashi siap diaplikasikan
 dosis aplikasi sebanyak 1-2 ton per hektar
.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai