Anda di halaman 1dari 15

By: R.

Happy Yuliasari
 Kandungan dalam Getah Aloe: anthraquinone glikosida ( aloin, aloe-emodin
dan barbaloin)
 Kandungan dalam Gel Aloe:
Aloin A dan B tidak diabsorbsi di usus halus,
akan tetapi dihidrolisis di colon oleh bakteri
usus dan direduksi menjadi metabolit aktif
(aloe-emodin-9-anthrone).
Aloe dieliminasi di dalam air seni, empedu, air
susu dan tinja. Aloe menyebabkan air seni
bersifat alkali.
a. Data in vitro: -
b. Animal data: aloe gel menurunkan gula darah pada
tikus-tikus laboratorium yang memiliki penyakit
gula dalam beberapa penelitian. Selain itu,
penelitian lain menunjukkan aloe gel juga
menurunkan gula darah baik pada tikus-tikus yang
gula darahnya normal ataupun yang diabet. Akan
tetapi, ada penelitian lain yang menunjukkan
bahwa aloe tidak memiliki efek hipoglikemik pada
hewan yang gula darahnya normal dan menderita
diabetes.
 Human data: Aloe gel meningkatkan efek
hipoglikemik glibenclamide jika diberi secara per
oral untuk pasien penyakit gula dengan dosis 1– 2
sendok makan dua kali sehari.
a. Data in vitro: GeL aloe segar merangsang pertumbuhan sel manusia
normal yang tumbuh di dalam kultur monolayer; akan tetapi,
produk komersial tidak mempunyai efek serupa, dan nampak
beracun pada sel kultur. Gel aloe nampak dapat meningkatkan aliran
darah pada sel yang terluka.
b. Animal data: perawatan dengan aloe meningkatkan pembuangan
kolagen dan terbentuknya jaringan tissue dalam luka tikus.
c. Human data: Studi pada manusia, aloe telah dilaporkan dapat
mempercepat penyembuhan dari goresan yang dalam, radang,
konjungtiva, dan bahkan kanker mulut. Hanya satu studi yang
mempunyai hasil yang berkebalikan yaitu luka bedah yang dirawat
dengan aloe membutuhkan waktu sembuh yang lebih panjang
daripada tidak diobati dengan aloe. Di samping riset yang
berlawanan, beberapa dokter gigi dan otolaryngologis menggunakan
gel aloe untuk merangsang penyembuhan pada jaringan tissue yang
terluka di dalam mulut, hidung, sinus dan telinga.
a. Data in vitro: aloe mempengaruhi pompa sodium/potassium
dan chloride channel di membran kolon.
b. Animal data: anthraquinonnya meningkatkan dorongan dan
sekresi air pada usus tikus.
c. Humans data: Anthraquinones yang ditemukan di dalam
getah merangsang sekresi air dan klorida ke dalam usus
besar, menghambat reabsorpsi air dan merangsang gerak
peristaltik. Onset of action-nya adalah 6 – 12 jam setelah
pemakaian per oral dosis tunggal; pemberian aloe dapat
menyebabkan kram, diare berdarah dan mual. Percobaan
secara randomized controlled memiliki potensi sebagai katartik
pada orang dewasa yang menderita konstipasi yang kronis.
 Toksisitas Akut
 Adakalanya gel aloe sedikit perih ketika dipakai pertama kali dan
dapat meningkatkan iritasi pada kulit yang terkelupas atau setelah
operasi, tapi hal ini jarang terjadi. Pada studi toksisitas
menggunakan tikus dan anjing yang diberikan acemannan secara
oral dan injeksi tidak menunjukkan terjadinya toksisitas akut.
Toksisitas akut pada lapisan daunnya menyebabkan gangguan
gastrointestinal: kram, diare, dan mual.
 Toksisitas Kronis
 Penggunaan lapisan daun aloe pada jangka panjang (sebagai obat
pencuci perut) dapat menyebabkan kekurangan kalium, kelemahan
otot dan aritmia. Penggunaan jangka panjang (lebih besar dibanding
empat bulan) untuk anthraquinones bersifat reversibel. Penggunaan
jangka panjang juga dapat menyebabkan ketergantungan terhadap
obat pencuci perut pada fungsi colon yang normal.
 Produk dari Aloe ini seharusnya tidak digunakan
untuk obstruksi saluran cerna atau stenosis, atoni,
dehidrasi berat dengan deplesi elektrolit atau
konstipasi kronis. Aloe tidak boleh diberikan pada
inflamasi usus, seperti apendiksitis, Crohn disease,
ulcerative colitis, irritable bowel syndrome, atau
diverticulitis, dan untuk anak berusia di bawah 10
tahun. Aloe juga tidak digunakan pada masa
kehamilan atau menyusui kecuali di bawah
pengawasan medis
 Efek Samping
 Kejang perut dan nyeri bisa timbul meskipun pada single dose.
Overdosis dapat menimbulkan kejang perut kolik dan nyeri, dan
feses yang berair. Penggunaan laksatif jangka lama dapat
menyebabkan gangguan elektrolit (hipokalemi, hipokalsemia),
metabolik asidosis, malabsorbsi, penurunan berat badan.
 Posologi
 Sebagai laksatif untuk orang dewasa dan anak-anak di usia lebih dari
10 tahun diperlukan 10–30 mg hydroxyanthraquinone per hari atau
0.1 g sebagai single dose pada malam hari. Overdose aloe sebagai
laksatif, yaitu 1 gram per hari lebih dari 1–2 hari dapat
menyebabkan perforasi kolon, diare berdarah.
 Gel aloe segar digunakan sebanyak 25 ml 1-4 kali sehari untuk
keperluan kosmetika
 Kandungan Kimia
Pegagan mengandung asiaticoside, thankuniside,
isothankuniside, madecassoside, brahmoisde, brahminoside,
brahmic acid, madasitic acid, hydrocotyline, mesoinositol,
centellose, caretenoids, garam mineral (seperi garam kalium,
natrium, magnesium, kalsium, besi) zat pahit vellarine dan zat
samak.

Diduga senyawa glikosida triterpenoida yang disebut asiaticoside


berperan dalam berbagai aktivitas penyembuhan penyakit.
Asiaticoside berperan dan senyawaan sejenis juga berkhasiat anti
lepra (kusta). Secara umum, pegagan berkasiat sebagai
hepatoprotektor yaitu melindungi sel hati dari berbagai
kerusakan akibat racun dan zat berbahaya
 KASIAT DAN PEMANFAATAN EMPIRIS
 Untuk obat demam dipakai herba pegagan segar
sebanyak 50 gram, dicuci dan direbus dengan 2 gelas
air sampai mendidih atau air rebusan tinggal
setengahnya lalu disaring dan didiamkan sampai
dingin, kemudian diminum sekaligus. Pengobatan
dilakukan sebanyak 3 kali sehari, pagi, siang dan sore
dengan interval waktu 6 jam.
 Untuk menjaga kesehatan. Konsumsi daun pegagan
segar yang masih muda sebanyak 100 gram setiap hari
sebagai sayuran.
 Tekanan darah tinggi
Rebus 20 lembar daun pegagan segar dalam 3 gelas air sampai tersisa 3/4
nya. Setelah dingin, saring dan air saringannya diminum, sehari 3 kali
masing-masing sebanyak 1/3 bagian. Untuk menambah rasa dapat
ditambah air gula secukupnya. Lakukan setiap hari.
 Pembengkakan hati (liver)
Cuci 5 ons pegagan segar, lalu rebus dalam air secukupnya sampai
mendidih (selama 15 menit). Setelah dingin, airnya diminum seperti teh.
Lakukan setiap hari secara rutin.
 Kencing keruh akibat infeksi atau batu saluran kencing
Cuci 30g pegagan segar, lalu rebus dalam 3 gelas air cucian beras (bilasan
kedua). Setelah airnya tersisa 1 gelas, matikan api. Setelah dingin, saring
dan air saringannya diminum, sehari 2 kali, masing-masing 1/2 gelas.

Anda mungkin juga menyukai