Anda di halaman 1dari 22

Farmakologi Antidiare

TAUFIK SEPTIYAN HIDAYAT, M.FARM


Pengertian

 Diare adalah penyakit yang membuat penderitanya menjadi sering


buang air besar dengan kondisi tinja yang encer atau berair.
 Diare biasanya disebabkan oleh virus atau, terkadang, makanan
yang terkontaminasi. Jarang sekali menjadi tanda gangguan lain,
seperti penyakit radang usus atau sindrom iritasi usus.
 Gejala berupa sering buang air besar encer dan nyeri
perut.Kebanyakan kasus dapat sembuh dengan sendirinya.
Beberapa infeksi mungkin perlu antibiotik. Kasus yang parah dapat
menyebabkan dehidrasi sehingga membutuhkan cairan intravena.
Etiologi

 PENYEBAB diare
Pertumbuhan bakteri berlebih, dalam usus bakteri memegang peranan penting dalam proses pencernaan,
apabila jumlah bakteri diatas normal akan terjadi gangguan dan bisa terjadi diare.
Perubahan pasase usus, bisa menyebabkan diare untuk mendapatkan konsistensi normal feses harus
berada pada usus besar selama waktu tertentu dan apabila terjadi perubahan/ feses terlalu cepat
meninggalkan usus, maka bentuk feses akan cenderung cair.
Jenis makanan tertentu bisa menyebabkan diare akut.
 GEJALA
Diare juga dapat menyebabkan dehidrasi, maka tekanan darah akan turun dan bisa terjadi pingsan pada
penderita, kehilangan cairan tubuh juga dapat mengakibatkan asidosis (ganguan asam basa pada darah)
Patofisiologi

 Pada dasarnya diare adalah gangguan transport air & elektrolit di saluran
pencernaan, mekanisme gangguan ini terbagi sebagai berikut:
DIARE SEKRETORIK.

Diare ini terjadi bila bahan-bahan tertentu teringgal dalam usus tidak
dapat tercerna sempurna, bahan tersebut menyebabkan volume air pada
feses meningkat sehingga timbul diare, makanan tersebut antara lain
kacang-kacangan, dan senyawa pengganti gula sarbitol,manitol,&
heksitol.
Pada diare jenis ini terjadi peningkatan sekresi cairan dan elektrolit. Ada 2
kemungkinan timbulnya diare sekretorik yaitu diare sekretorik aktif dan
pasif.

 Diare sekretorik aktif terjadi bila terdapat gangguan aliran (absorpsi) dari
lumen usus ke dalam plasma atau percepatan cairan air dari plasma ke
lumen.
 Diare sekretorik pasif disebabkan oleh tekanan hidrostatik dalam jaringan
karena terjadi pada ekspansi air dari jaringan ke lumen usus.
DIARE EKSUDATIF

Terjadi pada lapisan usus besar mengalami peradangan atau


tukak pada lambung sehingga melepaskan protein, darah,
serta cairan-cairan lainnya yang menyebabkan kandungan
serat dan air meningkat pada feses,jika mengenai lapisan
rektum penderita akan mengalami desakan buang air besar
yang tinggi.
Terapi

 NON FARMAKOLOGI TERAPI


Pemberian larutan oralit (Larutan ini sering disebut rehidrasi oral. Larutan ini
mempunyai komposisi campuran Natrium klorida, kalium klorida, glukosa
anhidrat dan natrium bikarbonat.) tujuan dari pemberian oralit pada penderita
diare untuk mencegah terjadi dehidrasi karena larutan oralit dapat mengganti
cairan tubuh yang hilang oleh diare.
Obat antidiare
 Loperamid merupakan opioid agonist sintetis yang memiliki efek
antidiare dengan menstimulasi reseptor mikro-opioid yang berada pada otot
sirkular usus. Hal ini menyebabkan melambatnya motilitas usus,
meningkatkan absorbsi elektrolit dan air melalui usus. Stimulasi pada reseptor
tersebut juga menurunkan sekresi pada saluran cerna, yang berkontribusi pada
efek antidiare.
 Loperamid tidak memiliki efek terhadap SSP karena penetrasinya kurang
baik.
 Loperamid digunakan sebagai terapi simptomatik diare akut dan nonspesifik.
Efek terapinya meliputi penurunanan volume feses harian, meningkatkan
viskositas, bulk volume, dan mengurangi kehilangan cariran dan elektrolit.
Mekanisme kerja loperamid di usus
Bismut
 Mekanisme kerjanya dengan memproduksi antisekretori dan efek antimikroba,
juga memiliki efek antiinlflamasi. Biasanya diberikan sebagai antidiare dan
antasida lemah(Spruill and Wade, 2008).
 Bismut salisilat diindikasikan untuk pengobatan gangguan pencernaan seperti
konstipasi, mual, nyeri abdomen, diare, termasuk traveler’s diare
Rececadotril
Rececadotril adalah enkephalinase inhibitor (nonopiat) (memperlambat reaksi enzimatik)
dengan aktivitas antisekretori yang dapat digunakan untuk diare tanpa kolera (World
Gastroenterology Organisation, 2008).
Racecadotril digunakan sebagai antisekretori tanpa memberikan efek pada pergerakan
saluran cerna atau efek pada saraf pusat.
Obat memiliki efek seperti loperamid, tetapi dengan efek samping pada pergerakan saluran
cerna seperti membusungnya perut, nyeri dan konstipasi yang lebih rendah (Dipiro et al.,
2011).
Adsorben

 Adsorben merupakan kelompok obat yang umumnya digunakan pada terapi


simptomatik pada diare, yang mekanisme kerjanya tidak spesifik, adsorbsi meliputi
nutrisi, toksin, obat dan digestive juice (Spruill and Wade, 2008). Adsorben meliputi
attapulgit, kaolin dan pektin (Berarrdi, et al., 2009).
 Mekanisme adsorben yaitu dengan mengadsorbsi toksin mikroba dan mikroorganisme
pada permukaannya. Adsorben tidak diabsorbsi oleh saluran cerna, toksin mikroba dan
mikroorganisme langsung dikeluarkan bersama feses. Beberapa polimer organik
hidrofilik adsorben, mengikat air pada usus halus sehingga menyebabkan pembentukan
feses yang lebih padat. Adsorbsi bersifat tidak selektif sehingga diperlukan perhatian
khusus pada pasien yang mengkonsumsi obat lain karena absorbsinya dapat terganggu
(Nathan, 2010).
Obat golongan lain

Probiotik
 Probiotik, termasuk beberapa spesies Lactobacillus. Lactobacillus
meningkatkan sistem imun, menghasilkan substansi antimikroba dan
berkompetisi dengan bakteri terhadap binding site pada mukosa usus
(Berrardi, et al., 2009).
 Sediaan Lactobacillus yang mengandung bakteri atau yeast seperti
bakteri asam laktat merupakan suplemen harian yang digunakan
sebagai pengganti microflora kolon. Memperbaiki fungsi intestinal
normal dan menekan pertumbuhan mikroorganisme patogen. Sediaan
yang umum ada antara lain susu, jus, air atau sereal (Spruill and
Wade, 2009).
Oral rehydration solution (ORS)

 Oral rehydration solution (ORS) atau oralit digunakan pada kasus diare
ringan sampai sedang. Rehidrasi dengan menggunakan ORS harus
dilakukan secepatnya yaitu 3-4 jam untuk menggantikan cairan serta
elektrolit yang hilang selama diare untuk mencegah adanya dehidrasi.
 Cara kerja dari ORS adalah dengan menggantikan cairan serta elektrolit
tubuh yang hilang karena diare dan muntah, namun ORS tidak
untukmengobati gejala diare (Berarrdi, et al, 2009 ; Nathan, 2010).
Studi Kasus

• Perhatikan Studi kasus dibawah ini lalu lakukan analisis terapi pengobatan
menggunakan analisis SOAP!
Seorang anak usia 5 tahun buang air besar sebanyak 7 kali. Karakteristik feses yaitu
terdapat lendir tetapi tidak terdapat darah. Selain itu pasien menderita demam dan terus
menangis.
Pertanyaan :
1. Obat apa yang cocok diberikan kepada pasien penderita diare disertai demam
2. Apakah pasien perlu diberikan obat penurun panas ? Jika ya, sebutkan.
3. Terapi non farmakologi apa yang dapat diberikan
Analisis SOAP

1. SUBJEC : Buang air sebanyak 7 kali dan terdapat mukoid tidak berdarah, demam dan
menangis.
Pembahasan.
2. Objeck : Anak usia 7 Tahun
Analisis SOAP
3. Assesment : Mengalami Buang air sebanyak 7 kali (diare)
SUBJEC : Buang air sebanyak 7 kali dan terdapat mukoid tidak berdarah, demam dan menangis.
4. Planning : Dilakukan pengobatan.
Objeck : Anak usia 7 Tahun
•Pengobatan farmakologi :
Assesment : Mengalami Buang air sebanyak 7 kali (diare)
Diberikan paracetamol syr 250 mg 3x1 sendok teh untuk menurunkan demam nya
Diberikan
Planning oralit sebagai
: Dilakukan penanganan pertama agar tidak dehidrasi dan berikan adsorben (diatab)
pengobatan.

Karena
• diare hari
Pengobatan pertama
farmakologi : tidak labgsung menghentikan diare nya ditakutkan jika langsung di
hentikan, bakteri
Diberikan E coli
paracetamol akan
syr 250 bertambah
mg 3x1 banyak
sendok teh untuk di dalam
menurunkan demamusus
nya dan makin bahaya.
Diberikan oralit sebagai penanganan pertama agar tidak dehidrasi dan berikan adsorben (diatab) Karena diare hari pertama tidak
labgsung menghentikan diare nya ditakutkan jika langsung di hentikan, bakteri E coli akan bertambah banyak di dalam usus dan
•Terapi
makinnon farmakologi.
bahaya.
Diberikan
• Terapi non minum agar tidak dehidrasi, diberikan jus jambu.
farmakologi.
Diberikan minum agar tidak dehidrasi, diberikan jus jambu.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai