Farmakoterapi Terapan
Kelompok 2E
01
Gangguan osmotik merupakan akibat terdapatnya makanan atau zat yang
tidak dapat diserap akan menyebabkan tekanan osmotik dalam rongga
meninggi sehingga terjadi pergeseran air dan elektrolit kedalam rongga usus,
isi rongga usus yang berlebihan akan merangsang usus untuk mengeluarkan
air, sehingga timbul diare.
03
Gangguan motilitas usus hiperperistaltik akan mengakibatkan
berkurangnya kesempatan usus untuk menyerap makanan sehingga
timbul diare, sebaliknya bila peristaltik usus menurun akan
mengakibatkan bakteri timbul berlebihan selanjutnya akan timbul
diare.
Menurut Hidayat (2006) proses terjadinya diare dapat disebabkan
oleh 4 macam kemungkinan faktor diantaranya yaitu
1. Faktor Infeksi
Proses ini dapat diawali adanya mikroorganisme (kuman) yang masuk kedalam saluran
pencernaan yang kemudian berkembang dalam usus dan merusak sel mukosa usus
yang dapat menurunkan daerah permukaan usus, selanjutnya terjadi perubahan
kapasitas usus yang akhirnya menyebabkan gangguan fungsi usus dalam absorbsi
cairan dan elektrolit. Atau juga dikatakan adanya toksin bakteri akan menyebabkan
sistem transport aktif dalam usus sehingga sel mukosa mengalami iritasi yang
kemudian sekresi cairan dan elektrolit meningkat.
2. Malabsorbsi
.
Faktor ini merupakan kegagalan dalam melakukan absorbs yang menyebabkan tekanan
osmotik meningkat, sehingga terjadi pergeseran air dan elektrolit ke rongga usus yang
menyebabkan isi rongga usus meningkat dan timbul diare.
LANJUTAN...
3. Faktor Makanan
Hal ini dapat terjadi apabila toksin yang ada tidak mampu
diserap dengan baik. Sehingga terjadi peningkatan gerakan
peristaltik usus yang mengakibatkan penurunan kesempatan
untuk menyerap makanan dan selanjutnya mengakibatkan
diare.
4. Faktor Psikologis
Faktor ini dapat mempengaruhi terjadinya peningkatan
gerakan peristaltik usus yang akhirnya mempengaruhi proses
penyerapan makanan yang menyebabkan diare.
MEKANISME TERJADINYA DIARE
MANIFESTASI
KLINIS
. 1. Diare Akut
01 02 03
ANTIBIOTIK SPEKTRUM LUAS POMPA PROTON INHIBITOR (PPI) ANTI INFLAMASI NON-STEROID
(AINS)
Tetrasiklin, Omeprazoe,
Ibuprofen dan
klindamisin, lansoprazole,
naproxen
sulfonamida pantoprazole
LANJUTAN…
04 05 06
4. Okterotid
Okterotida dapat menghambat pelepasan serotonin dan peptide aktif lain
serta efektif dalam mengontrol diare yang disebabkan tumor.
5. Antikolinergik
Anntikolinergik menghambat vegaltone dan memperpanjang waktu transit
saluran cerna.
LANJUTAN...
5. Kemoterapetik (antibiotika)
Antibiotic dapat menyembuhkan diare jika organisme penyebab
diare peka terhadap antibiotic tersebut Walaupun pada umumnya
obat tidak digunakan pada diare, ada beberapa pengecualian
dimana obat antimikroba diperlukan pada diare yag disebabkan
oleh infeksi beberapa bakteri dan protozoa. Pemberian antimikroba
dapat mengurangi parah dan lamanya diare dan mungkin
mempercepat pengeluaran toksin. Kemoterapi digunakan untuk
terapi kausal, yaitu memberantas bakteri penyebab diare dengan
antibiotika (metronidazole, kloramfenikol, ciprofloxacin, dan
kotrimixazol)
Tatalaksana Diare Pada
1. Rehidrasi menggunakan Oralit
Balita Adalah LINTAS
osmolalitas rendah
DIARE (Lima Langkah
Tuntaskan Diare) 2. Zinc diberikan selama 10 hari
berturut-turut
3. Teruskan pemberian ASI dan
Rehidrasi bukan satu-satunya cara
untuk mengatasi diare tetapi Makanan
memperbaiki kondisi usus serta 4. Antibiotik Selektif
mempercepat 5. Nasihat kepada orang
penyembuhan/menghentikan diare
dan mencegah anak kekurangan gizi
tua/pengasuh
akibat diare juga menjadi cara untuk
mengobati diare. Adapun program
LINTAS DIARE yaitu:
DIARE
DIARE
DIARE
CONTOH KASUS!
Bapak BB (40 tahun) menderita diare. Selama seharian
buang air besar (BAB) sebanyak 3 kali, mencret dan
berlendir. Dia juga mengeluhkan mules diperutnya. Hasil
pemeriksaan fisik:
TD : 117/80 (normal 120/80)
Nadi : 70x/menit (normal 60-100x/menit)
Tugor kulit : normal
Suhu badan : 37,5° C (normal 37° C)
Pada pemeriksaan laboratorium, ditemukan adanya
leukosit dalam tinjanya.
Riwayat alergi : golongan betalaktam dan turunannya.
PENYELESAIAN CONTOH KASUS
S A
SUBJECTIVE ASSESSMENT
MENGGUNAKAN
O METODE S.O.A.P P
OBJECTIVE PLANNING
SUBJECTIVE OBJECTIVE
ASSESSMENT PLANNING
Berdasarkan keluhan dan pemeriksaan Oralit 400ml setiap setelah BAB hingga
laboratorium pasien mengalami dare spesifik konsistensi tinja pasien normal.
yang mana adanya infeksi yang diakibatkan tablet ciprofloxacin, 500 mg 2x sehari
karena adanya bakteri, parasit dan virus yang selama 5 hari, diminum sebelum makan.
dapat didiagnosa karena adanya leukosit dalam
tinja pasien. Diare yang diderita pasien
memperbanyak meminum air putih
merupakan diare akut yang mana kejadiannya menjaga kebersihan makanan dan minuman
mendadak dan pasien mengalami kurang dari 2 yang dikonsumsi.
minggu. Pasien tidak mengalami dehidrasi
karena tidak adanya keluhan yang menandakan
menghindari soda dan minuman tinggi kadar
glukosa.
pasien termasuk kategori dehidrasi.
TERIMAKASIH!