Anda di halaman 1dari 27

Antidiare

Diare adalah suatu keadaan meningkatnya berat dari fases (>200 mg/hari)
yang dapat dihubungkan dengan meningkatnya cairan, frekuensi BAB, tidak enak
pada perinal, dan rasa terdesak untuk BAB dengan atau tanpa inkontinensia fekal.

Antidiare adalah obat-obat yang digunakan untung menanggulangi atau


mengobati penyakit diare yang disebabkan oleh bakteri atau kuman, virus, cacing
atau keracunan makanan.

Penggolongan Obat Diare


 Kemoterapeutika

Kemoterapi digunakan untuk terapi kausal, yaitu memberantas bakteri penyebab


diare dengan antibiotika (tetrasiklin, kloramfenikol, amoksisilin, sulfonamida,
furazolidin, dan kuinolon).

 Zat penekan peristaltic usus

Obat golongan ini bekerja memperlambat motilitas saluran cerna dengan


mempengaruhi otot sirkuler dan longitudinal usus. Contoh: Candu dan alkaloidnya,
derivat petidin (definoksilat dan loperamin), dan antikolinergik (atropin dan ekstrak
beladona).

 Adsorbensia

Khasiat obat ini adalah mengikat atau menyerap toksin bakteri dan hasil-hasil
metabolisme serta melapisi permukaan mukosa usus sehingga toksin dan
mikroorganisme tidak dapat merusak serta menembus mukosa usus..Obat-obat yang
termasuk kedalam golongan ini adalah karbon, mucilage, kaolin, pektin, garam-
garam bismut, dan garam-garam alumunium )

Rhyzha Asparyzha NIM 1900087


rhyzhaasparyzha@stifar-riau.ac.id
Mekanisme Terjadinya Diare
Adhesi

1. Mekanisme adhesi yang pertama terjadi dengan ikatan antara struktur polimer
fimbria atau pili dengan reseptor atau ligan spesifik pada permukaan sel
epitel. Fimbria terdiri atas lebih dari 7 jenis, disebut juga sebagai colonization
factor antigen (CFA) yang lebih sering ditemukan pada enteropatogen seperti
Enterotoxic E. Coli (ETEC).

2. Mekanisme adhesi yang kedua terlihat pada infeksi Enteropatogenic E.coli


(EPEC), yang melibatkan gen EPEC adherence factor (EAF), menyebabkan
perubahan konsentrasi kalsium intraselluler dan arsitektur sitoskleton di
bawah membran mikrovilus. Invasi intraselluler yang ekstensif tidak terlihat
pada infeksi EPEC ini dan diare terjadi akibat shiga like toksin.

3. Mekanisme adhesi yang ketiga adalah dengan pola agregasi yang terlihat
pada jenis kuman enteropatogenik yang berbeda dari ETEC atau EHEC

Invasi

1. Kuman Shigella melakukan invasi melalui membran basolateral sel epitel


usus. Di dalam sel terjadi multiplikasi di dalam fagosom dan menyebar ke sel
epitel sekitarnya. Invasi dan multiplikasi intraselluler menimbulkan reaksi
inflamasi serta kematian sel epitel. Reaksi inflamasi terjadi akibat
dilepaskannya mediator seperti leukotrien, interleukin, kinin, dan zat vasoaktif
lain.
2. Prototipe kelompok toksin ini adalah toksin shiga yang dihasilkan oleh
Shigella dysentrie yang bersifat sitotoksik. Kuman lain yang menghasilkan
sitotoksin adalah Enterohemorrhagic E. Coli (EHEC) serogroup 0157 yang
dapat menyebabkan kolitis hemoragik dan sindroma uremik hemolitik, kuman
EPEC serta V. Parahemolyticus

Enterotoksin

1. Prototipe klasik enterotoksin adalah toksin kolera atau Cholera toxin (CT)
yang secara biologis sangat aktif meningkatkan sekresi epitel usus halus.
Toksin kolera terdiri dari satu subunit A dan 5 subunit B. Subunit A1 akan
merangsang aktivitas adenil siklase, meningkatkan konsentrasi cAMP
intraseluler sehingga terjadi inhibisi absorbsi Na dan klorida pada sel vilus
serta peningkatan sekresi klorida dan HCO3 pada sel kripta mukosa usus.
2. ETEC menghasilkan heat labile toxin (LT) yang mekanisme kerjanya sama
dengan CT serta heat Stabile toxin (ST).ST akan meningkatkan kadar cGMP
selular, mengaktifkan protein kinase, fosforilasi protein membran mikrovili,
membuka kanal dan mengaktifkan sekresi klorida

Rhyzha Asparyzha NIM 1900087


rhyzhaasparyzha@stifar-riau.ac.id
Obat Diare
1. Loperamide

Komposisi :
1 tablet mengandung 2 mg ( IMODIUM )

Mekanisme kerja obat Loperamide :


Loperamide adalah obat yang bekerja dengan cara menghambat motilitas
usus pada reseptor opioid.

Efek samping :
Sewaktu menggunakan LOPERAMIDE, dapat terjadi konstipasi,gangguan
irama janntung, pancreatitis, mual,pusing,ruam, perut kembung, nyeri perut.

Indikasi :
Untuk mengatasi diare, yang bekerja dengan memperlambat gerakan saluran
pencernaan, sehingga usus punya lebih banyak waktu untuk menyerap cairan
dan nutrisi dari makanan yang dikonsumsi.

Kontraindikasi :
Pada pasien dengan colitis ulseratif, colitis infektif, atau colitis yang
disebabkan antibiotic dan juga pada pasien dengan riwayat hipersensitivitas
dan pasien dengan distensi abdomen.

Dosis dan cara pemberian :


Kecuali ditentukan lain oleh dokter dosis yang dianjurkan adalah:

 Untuk diare akut


Dewasa :
Diawali 4 mg, dan diberikan lagi 2 mg setiap kali BAB. Maksimal 16 mg
dalam sehari.
 Untuk diare kronis
Dewasa :
4-8 mg per hari, yang dibagi ke dalam beberapa jadwal konsumsi.
Maksimal 16 mg per hari.

Rhyzha Asparyzha NIM 1900087


rhyzhaasparyzha@stifar-riau.ac.id
2. Attapulgite

Komposisi :
Mengandung activated attapulgite 600 mg setiap 1 tablet (NEW DIATABS)

Mekanisme kerja obat Attapulgite :


Obat ini bekerja dengan cara memperlambat gerakan usus besar, sehingga
membuat usus mampu menyerap lebih banyak air, dan tinja akan menjadi
lebih padat. Attapulgite juga mengikat bakteri atau racun penyebab diare.

Indikasi :
Untuk meredakan dan mengatasi diare

Kontraindikasi :
Pada pasien yang mengalami di antaranya pada diare infeksius dan disentri.

Dosis dan cara pemberian :


Dosis attapulgite untuk mengobati diare pada pasien dewasa dan anak-anak
usia 12 tahun ke atas adalah 1,2-15 gram per hari. Dosis dapat ditingkatkan
menjadi 8,4 gram per hari jika diperlukan.

Efek samping :
Sewaktu menggunakan ATTAPULGITE,dapat terjadi sembelit,perut kembung,
mual,nyeri lambung.

Rhyzha Asparyzha NIM 1900087


rhyzhaasparyzha@stifar-riau.ac.id
Laktasif atau Pencahar
Laksatif atau pencahar adalah makanan atau obat-obatan yang diminum
untuk membantu mengatasi sembelit dengan membuat kotoran bergerak dengan
mudah di usus. Dalam operasi pembedahan, obat ini juga diberikan kepada pasien
untuk membersihkan usus sebelum operasi dilakukan. Laksatif merupakan obat
bebas. obat yang biasanya digunakan untuk mengatasi konstipasi atau sembelit.
Biasanya obat ini hanya digunakan saat mengalami konstipasi atau sembelit saja
karena mempunyai efek samping.

Penggolongan Obat Pencahar


1. BulkingAgents
Bulking agents (gandum, psilium, kalsium polikarbofil dan metilselulosa) bisa
menambahkan serat pada tinja. Penambahan serat ini akan merangsang kontraksi
alami usus dan tinja yang berserat lebih lunak dan lebih mudah dikeluarkan. Bulking
agents bekerja perlahan dan merupakan obat yang paling aman untuk merangsang
buang air besar yang teratur. Pada mulanya diberikan dalam jumlah kecil. Dosisnya
ditingkatkan secara bertahap, sampai dicapai keteraturan dalam buang air besar.

2. PelunakTinja
Dokusat akan meningkatkan jumlah air yang dapat diserap oleh tinja. Sebenarnya
bahan ini adalah detergen yang menurunkan tegangan permukaan dari tinja,
sehingga memungkinkan air menembus tinja dengan mudah dan menjadikannya
lebih lunak.

3. MinyakMineral
Minyak mineral akan melunakkan tinja dan memudahkannya keluar dari tubuh.
Tetapi bahan ini akan menurunkan penyerapan dari vitamin yang larut dalam lemak.
Selain itu, minyak mineral juga bisa merembes dari rektum.

4. Bahan Osmotik
Bahan-bahan osmotik mendorong sejumlah besar air ke dalam usus besar,
sehingga tinja menjadi lunak dan mudah dilepaskan. Cairan yang berlebihan juga
meregangkan dinding usus besar dan merangsang kontraksi. Pencahar ini
mengandung garam-garam (fosfat, sulfat dan magnesium) atau gula
(laktulosa dan sorbitol). Bahan ini juga digunakan untuk mengosongkan usus
sebelum pemeriksaan rontgen pada saluran pencernaan dan sebelum kolonoskopi.

5. Pencahar perangsang
Pencahar perangsang secara langsung merangsang dinding usus besar untuk
berkontraksi dan mengeluarkan isinya. Obat ini mengandung substansi yang dapat
mengiritasi seperti senna, kaskara, fenolftalein, bisakodil atau minyak kastor.
Pencahar ini sering digunakan untuk mengosongkan usus besar sebelum proses
diagnostik dan untuk mencegah atau mengobati konstipasi yang disebabkan karena
obat yang memperlambat kontraksi usus besar (misalnya narkotik).

Rhyzha Asparyzha NIM 1900087


rhyzhaasparyzha@stifar-riau.ac.id
Mekanisme Kerja Laktasif

Mekanisme pencahar yang sepenuhnya masih belum jelas, namun secara umum
dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Sifat hidrofilik atau osmotiknya sehingga terjadi penarikan air dengan akibat
massa, konsistensi, dan transit feses bertambah.

2. Laksatif bekerja secara langsung ataupun tidak langsung pada mukosa kolon
dalam menurunkan absorbs NaCl dan air.

3. Laksatif juga dapat meningkatkan motilitas usus dengan akibat menurunnya


absorbs garam dan air yang selanjutnya mengubah waktu transit feses.

Rhyzha Asparyzha NIM 1900087


rhyzhaasparyzha@stifar-riau.ac.id
Obat Laktasif
Dulcolax

Komposisi :

1 tablet salut enterik mengandung 5 g:

4,4'-diacetoxy-diphenyl-(pyridyl-2)-methane (=bisacodil)

Mekanisme kerja obat :

Bisacodyl adalah laksatif yang bekerja lokal dari kelompok turunan difenil metan.
Sebagai laksatif perangsang (hidragogue antiresorptive laxative), DULCOLAX
merangsang gerakan peristaltis usus besar setelah hidrolisis dalam usus besar, dan
meningkatkan akumulasi air dan alektrolit dalam lumen usus besar.

Dosis :

Dewasa dan anak-anak di atas 12 tahun:

2 - 3 tablet (10 - 15 mg) sekali sehari.

Anak-anak 6 - 12 tahun: 1 tablet (5 mg) sekali sehari.

Anak-anak di bawah 6 tahun: konsultasi dengan dokter atau dianjurkan memakai


supositoria anak.

Efek samping :

Sewaktu menggunakan DULCOLAX, dapat terjadi rasa tidak enak pada perut
termasuk kram, sakit perut, dan diare. Reaksi alergi, termasuk kasus-kasus
angiooedema dan reaksi anafilaktoid juga dilaporkan terjadi sehubungan dengan
pemberian DULCOLAX.

Rhyzha Asparyzha NIM 1900087


rhyzhaasparyzha@stifar-riau.ac.id
Indikasi :

Digunakan untuk pasien yang menderita konstipasi. Untuk persipan prosedur


diagnostik, terapi sebelum dan sesudah operasi dalam kondisi untuk mempercepat
defeksi.

Kontraindikasi :

Pada pasien ileus, abstruksi usus, yang baru mengalami pembedahan dibagian
perut seperti usus buntu, penyakit radang usus akut dan hehidrasi parah, dan juga
pada pasien yang diketahui hipersensitif terhadap bisacodyl atau komponen lain
dalam produk

Docusate

Rhyzha Asparyzha NIM 1900087


rhyzhaasparyzha@stifar-riau.ac.id
Merek dagang: Bufiron, Laxatab, Neolaxa

Mekanisme kerja :

Docusate bekerja dengan cara meningkatkan penyerapan lemak dan air pada tinja,
agar tinja menjadi lunak dan mudah dikeluarkan.

Bentuk obat: tablet

Konstipasi

Anak usia 12 tahun hingga dewasa: 50-300 mg per hari yang dibagi dalam beberapa
kali pemberian. Dosis maksimal adalah 500 mg per hari.

Aturan pakai

Dosis docusate diberikan berdasarkan kondisi dan respons pasien terhadap obat.
Konsumsilah obat ini saat akan tidur, disertai minum 240 ml air, atau sebagaimana
yang disarankan oleh dokter.

Efek Samping Docusate

Sejumlah efek samping yang dapat muncul akibat penggunaan docusate adalah:

Diare

Frekuensi BAB meningkat

Iritasi tenggorokan

Kram perut

Obstruksi usus.

Indikasi

Rhyzha Asparyzha NIM 1900087


rhyzhaasparyzha@stifar-riau.ac.id
Digunakan untuk mengatasi sembelit atau susah buang air besar. Sembelit terjadi
ketika feses (tinja) menjadi keras dan kering, sehingga sulit dikeluarkan.

Kontradiksi

Jangan menggunakan docusate jika mempunyai kondisi medis di bawah ini:

1.Nyeri perut

2.Mual dan muntah

3.Sumbatan usus

Laxana

Rhyzha Asparyzha NIM 1900087


rhyzhaasparyzha@stifar-riau.ac.id
Komposisi

Bisacodyl 5 mg / tablet, dos 10 x 10 tablet 5 mg

Mekanisme kerja

bisacodyl adalah dengan merangsang saraf enterik sehingga menyebabkan


kontraksi kolon (usus besar). Seperti obat stimulan laxative lainnya, obat ini terutama
berfungsi untuk mengosongkan usus besar.

Dosis

Untuk mengatasi konstipasi/sembelit

Tablet : dewasa, 5-10 mg pada malam hari. Jika perlu bisa dinaikkan menjadi 15-20
mg. anak usia < 10 tahun, 1 x sehari 5 mg.

Efek samping

Efek samping yang sering terjadi akibat pemakaian obat yang mengandung
bisacodyl seperti laxana adalah terjadinya gangguan pada saluran pencernaan
seperti rasa tidak nyaman atau kram perut.

Indikasi

Kegunaan laxana (bisacodyl) adalah untuk mengatasi sembelit atau konstipasi, dan
untuk mengosongkan perut sebelum prosedur operasi, colonoscopy, endoscopy, x-
ray, atau prosedur pada usus lainnya.

Kontra indikasi

Jangan digunakan untuk penderita yang mengalami reaksi hipersensitivitas/alergi


terhadap bisacodyl.

Hindarkan juga pemakaian obat ini pada bedah perut akut, penderita obstruksi usus,
obstruksi ileus, perforasi usus, toksik kolitis, toksik megakolon, inflammatory bowel
disease akut, apendisitis, dan dehidrasi berat.

Rhyzha Asparyzha NIM 1900087


rhyzhaasparyzha@stifar-riau.ac.id
Antimetik
Antiemetik adalah obat-obatan yang digunakan dalam penatalaksanaan mual dan
muntah. Antiemetik biasanya diberikan untuk mengobati penyakit mabuk kendaraan
dan efek samping dari analgesik opioid, anestetik umum dan kemoterapi terhadap
kanker.

Penggunaan Antimetik
1. Mabuk jalan (motion sickness)
Disebabkan oleh pergerakan kendaraan darat, laut maupun udara dengan
akibat stimulasi berlebihan di labirin yang kemudian merangsang pusat
muntah melalui chemo reseptor trigger one (CTZ).
2. Mabuk hamil
Pada kasus ringan sebaiknya dihindari agar tidak berakibat buruk pada janin,
sedangkan pada kasus berat dapat dipakai golongan antihistamin atau
fenotiazin (prometazin) yang kadang dikombinasikan dengan vitamin B6,
penggunaannya sebaiknya dibawah pengawasan dokter. 
Penyakit tertentu
3. Mual atau muntah yang disebabkan penyakit tertentu, seperti pada
pengobatan dengan radiasi atau obat-obat sitostatika.

Penggolongan Obat Antimetik


1. ANTAGONIS RESEPTOR 5-HT3
Obat ini akan menghambat reseptor pada dan . Obat ini juga dapat
digunakan untuk mengobati mual dan muntah akibat pasca-operasi dan
sitotoksik obat. Serotonin Antagonists merupakan obat yang paling sering
diberikan untuk mengatasi mual muntah pasien kemoterapi, radiasi, dan
bedah.
Ex : Palonosetron, Tropisetron, Ondansetron, Ganisetron, Dolasetron.

2. Antagonis Dopamine
Bekerja pada otak dan digunakan untuk mengatasi rasa mual dan muntah
dan dihubungkan dengan penyakit neoplasma, pusing karena radiasi,
opioid, obat sitotoksik, dan anestetik umum.

Rhyzha Asparyzha NIM 1900087


rhyzhaasparyzha@stifar-riau.ac.id
Domperidon merupakan antagonis dopamin yang mempunyai kerja
antiemetik. Efek antiemetik ini disebabkan oleh kombinasi efek periferal
(gastrokinetik) dengan antagonis terhadap reseptor dopamin di
kemoreseptor yang terletak di area postrema otak.

Indikasi

• Dyspepsia fungsional

• Mual akut dan muntah (termasuk yang disebabkan oleh levodopa dan
bromokriptin)

Kontraindikasi

• Pengguna alergi pada domperidon

Dosis

• Dyspepsia Fungsional

Dewasa dan Lansia, 3 kali sehari dan 10-20mg sekali sebelum tidur
malam.

Pengobatan melebihi 12 minggu.

• Mual dan Muntah

Dewasa dan Lansia, 10-20mg dengan interval waktu 4-8 jam.

Anak-anak (sehubungan dengan kemoterapi kanker dan radio terapi), 0,2-


0,4mg/kgBB sehari dengan interval waktu 4-8 jam.

3. Antihistamitika
Obat ini terutama digunakan untuk mencegah dan mengobati mual dan
muntah akibat mabut darat, pada gangguan “tujuh keeliling” Vertigo dan
kehamilan, untuk jenis-jenis lain kurang efektif.

Contoh obat dan dosisnya :

• Siklizin (marzin) : Profilaksis 1-2 jam sebelum berangkat 50 mg, bila perlu
diulang 5 jam kemudian.

• Meklizin (suprimal) : Profilaksis 1-2 jam sebelum berangkat 25-50 mg,


bila perlu diulang setelah 12 jam

• Dimenhidrinat (dimenhidrinamin, Dramamine, Antimo) : Profilaksis 1 jam


sebelum berangkat 50-100 mg, bila perlu diulang 8 jam kemudian.

Rhyzha Asparyzha NIM 1900087


rhyzhaasparyzha@stifar-riau.ac.id
• Prometazin (Phenergan) : dewasa dan anak-anak >8 tahun : 25 mg 0,5-
1 jam sebelum perjalanan, bila perlu diulang setelah 6-8 jam. Anak-anak
3-5 tahun 15 mg. harus waspada terhadap prometazin yang bersifat
sedasi kuat.

4. Kanabinoid
Digunakan pasien dengan, mual sitotoksik, dan muntah atau karena tidak
responsif pada agen lainnya. Dari golongan Cannabinoid, dronabidol
merupakan antiemesis untuk pasien yang menjalani kemoterapi.
 Ganja (Marijuana). Ganja digunakan dengan pertimbangan medis. CBD adalah
kanabinoid yang tidak ada pada Marinol atau Cesamet.
 Dronabinol (Marinol). Sembilan puluh persen dari penjualannya digunakan untuk
pasien kanker dan AIDS. 10% lainnya digunakan untuk meredakan rasa
sakit, sklerosis multipelm dan penyakit Alzheime
 Sativex adalah spray oral yang mengandung THC dan CBD. obat ini legal
pada Kanada dan beberapa negara di Eropa, namun tidak di Amerika Serikat.

5. Benzodiazepin
Obat ini bisanya digunakan untuk gangguan kecemasan. Obat-obat
antipsikotik dari kelas Butrirofenon seperti haloperidol dan inapsine juga bisa
digunakan sebagai antiemesis pasien kemoterapi. Cara kerja dua obat ini juga
menghambat dopamine.
 Midazolam, efektif seperti ondansetron.
 Lorazepam merupakan pengobatan ajuvan yang baik untuk mual
dengan pengobatan garis pertama seperti Komapzin atau Zofran.

6. Skopolamin hycoscin,scopoderm TTS (Trans Dermal)


Digunakan sebagai spasmolitikum pada kejang-kejang saluran cerna dan
urogenital, juga untuk premediksi pada narkosa.
Efek sampingnya adalah gejala anti kolinergik umum: mulut kering,, lebih
jarang rasa kantuk, gangguan penglihatan, obstipasi dan iritasi kulit.
Sampai 3 hari setelah penggunaan juga timbul mual dan muntah,nyeri
kepala dan gangguan keseimbangan.
Zat ini dianggap paling efektif untuk profilaksis dan penanganan mabuk
darat.
Dosis : 6-15 jam sebelum berangkat plester diletakkan dibelakang
telinga .plester secara teratur melepaskan lebih kurang 0,5 mg obat
selama 72 jam yang diserap baik oleh kulit.

7. Antipsokotika
Pada Prokolperazin dan terlebih pada tietilperazin, efek antiemetiknya
yang menonjol, sehingga digunakan khusus sebagai antiemetika pada
kemo- dan radioterapi, pada mabu dara tidak efektif.
Perfenazin merupakan obat anitiemetik yang paling sering diresepkan
karena obat ini dapat diberikan peroral, intramuskular, dan per rektal.

Rhyzha Asparyzha NIM 1900087


rhyzhaasparyzha@stifar-riau.ac.id
Hiperasiditas
Hiperesiditas ialah kondisi dimana produksi asam lambung (HCL, pepsin)
meningkat secara berlebihan sehingga menimbulkan gangguan lambung.
Berlebihannya sekresi asam lambung tersebut akan mengganggu sistem
peertahanan lambung, mengurangi daya proteksi lapisan mukosa lambung, dan
akhirnya menimbulkan kerusakan pada dinding dalam lambung, mengakibatkan
gastritis.
Kondisi ini umumnya disebabkan oleh konsumsi minuman beralkohol,
makanan yang pedas dan serat bumbu, jadwal makan yang tidak teratur,
konsumsi minuman berkarbonat,stress,meerokok,konsumsi obat-obatan
tertentu dan lainnya.

Penyebab Hiperasiditas
 HELICOBACTER PYLORI
 TINGKAT STRES
 MAKANAN DAN MINUMAN IRITATIF

Antihiperasiditas
Defenisi :Antihiperasiditas ialah obat dengan
kandungan aluminium atau magnesium bekerja secara kimiawi mengikat
kelebihan HCl dalam lambung.
Mekanisme Antihiperasiditas :Pada lapisan mukosa lambung terdapat
kelenjar-kelenjar penghasil asam lambung, dan enzim pepsin. Asam lambung
bertugas memecah makanan, dan enzim pepsin mencerna protein. Lapisan
mukosa lambung diliputi oleh lapisan tebal mucus yang melindunginya dari
cairan asam lambung yang dapat melumerkan dan mengikis jaringan lambung
didalamnya.
Klasifikasi :Terdapat beberapa klasifikasi dari obat
sistem pencernaan diantaranya : Antitukak, Antipasmodik, Antasida, Antiemetik ,
Antikolinergik, Hepatoprotektor , Prokinetik, Antidiare , Laksatif

Penggolongan Hiperasiditas
1. Antagonis Reseptor H2
Antagonis Reseptor H2 mengurangi sekresi asam lambung dengan
cara :

Rhyzha Asparyzha NIM 1900087


rhyzhaasparyzha@stifar-riau.ac.id
 Berkompetisi dengan histamin untuk berikatan dengan reseptor H2
pada sel pariental lambung. Sehingga mengurangi konsentrasi CAMP
intraseluler dan mengurangi sekresi asam lambung. Efek samping dari
obat golongan ini adalah diare,sakit kepala, kantuk,lesu,sakit pada otot dan
konstipasi
Contoh obat : Simetidin, Ranitidine, Famotidin, Nizatidin

2. PPI ( Proton Pump Inhibitor)


Mekanisme kerja PPI adalah memblokir kerja enzim KH APT ase. Obat
golongn ini berikatan dengan pompa KH ATPase dan berada
dimembran aplikal sel apiental.
Contoh obat :
• Omerazol 20-40 mg/hr
• Lansoprazol 15-30 mh/hr
• Rabeprazol 20 mg/hr
• Pantoprazol 40 mg/hr
• Esomeprazol 20-40 mg/hr

3. Analog Prostaglandin
Mekanisme kerja mengurangi sekresi asam lambung, menambah
sekresi mukus, sekresi bikarbonat dan meningkatkan aliran darah
mukosa.
Contoh obat : MISOPROSTOL 200 mg
Misoprotol sebaiknya tidak diberikan pada pasien yang menderita
penyakit radang usus dan pada saat kehamilan, karena dapat
menyebabkan aborsi akibat terjadinya peningkatan kontraktilitas
uterus.
4. Antasida
Mekanisme kerjanya menetralkan asam lambung secara lokal. Antasida
jika digunakan dalam perut kosong efeknya akan bedurasi sekitar 30 menit
tetapi jika di gunakan 1 jam setelah makan aktivitasnya dapat berlangsung
sekitar 2-3 jam. Hal ini di sebabkan karena makanan berfungsi sebagai baffer
dan menghambat kekosongan lambung.

Analgetik
Analgesik adalah obat yang mengurangi atau melenyapkan rasa nyeri
tanpa menghilangkan kesadaran. Kebanyakan juga memberi efek

Rhyzha Asparyzha NIM 1900087


rhyzhaasparyzha@stifar-riau.ac.id
antipiretik,dan juga sebaliknya obat antipiretik juga dapat mengurangi
rasa sakit yang diderita. Masing-masing obat tergantung yang mana
efeknya paling dominan.
Analgesik anti inflamasi diduga bekerja berdasarkan penghambatan
sintesis prostaglandin (penyebab rasa nyeri). Rasa nyeri sendiri dapat
dibedakan dalam 3 kategori:

1. Nyeri ringan (sakit.gigi, sakit kepala, nyeri otot, nyeri haid dll), dapat
diatasi dengan asetosal, paracetamol bahkan placebo.
2. Nyeri sedang (sakit punggung, migrain, rheumatik), memerlukan analgetik
perifer kuat.
3. Nyeri hebat (kolik/kejang usus, kolik batu empedu, kolik batu ginjal, kanker
), harus diatasi dengan analgetik sentral atau analgetik narkotik.

Penggolongan obat berdasarkan sistem kefarmakologisnya, analgesic


terbagi 2 :
1. Analgesic non narkotik , dalam ilmu farmakologi juga sering dikenal
dengan isitilah analgesic perifer yang terdiri dari obat-obat yang tidak
bersifat narkotik dan tidak bekerja sentral. Penggunaan obat ini
cenderung mampu menghilangkan atau meringankan rasa sakit tanpa
berpengaruh pada SSP atau bahkan hingga efek menurunkan tingkat
kesadaran dan juga tidak mengakibatkan efek ketagihan pada
pengonsumsi obat tersebut.
Ex :Sanmol Sirup
Indikasi
meringankan rasa sakit pada keadaan sakit kepala, sakit gigi,
menurunkan demam yang menyertai influenza dan demam setelah
imunisasi.
Kontraindikasi
penderita dengan gangguan fungsi hati yang berat , hipersensitif terhadap
paracetamol.
Dosis
1-2 thn:5 ml,3-4 kali sehari 2-6 thn:5-10 ml,3-4 kali sehari
6-9 thn:10-15 ml,3-4 kali sehari
9-12 thn:15-20 ml,3-4 kali sehari.
Efek Samping
Penggunaan jangka lama dan dosis besar dapat menyebabkan
kerusakan hati , reaksi hipersensitivitas
Perhatian
Hati-hati bagi penderita sakit gigi,pada penderita kerusakan dapat
mengakibatkan kerusakan hati.
Mekanisme Kerja

Rhyzha Asparyzha NIM 1900087


rhyzhaasparyzha@stifar-riau.ac.id
Mengandung Paracetamol yang bekerja sebagai analgesik, meningkatkan
ambang rangsang rasa sakit dan sebagai antipiretik, diduga bekerja
langsung pada pusat penghantar panas di hipotalamus.

2. Analgesic narkotika / opioid: termasuk kelompok obat yang memiliki sifat-sifat


seperti opium atau morfin , digunakan untuk meredakan atau menghilangkan
rasa nyeri seperti pada fractura dan kanker . Menimbulkan perasaan nyaman
(euforia) serta menimbulkan kantuk dan tidur (mengurangi kesedaran),serta
berefek adiksi (ketagihan).
Ex :Tramadol
Indikasi
Nyeri akut dan kronik yang berat , nyeri pasca bedah.
Kontraindikasi
Keracunan akut oleh alkohol, hipnotik, atau obat-obat yang mempengaruhi
SSP lainnya dan penderita hipersensitif terhadap tramadol.
Dosis
>16 thn : 50 mg,bila masih terasa nyeri ditambah 50 mg setelah 4-6 jam
DM : 400 mg
Efek Samping
mual, muntah, dispepsia, obstipasi, lelah, sedasi, pusing, pruritus,
berkeringat, kulit kemerahan, mulut kering dan sakit kepala.
Perhatian
Tidak boleh digunakan bagi ketergantungan obat,Hati-hati bagi penderita
trauma kepala.
Mekanisme Kerja
Mengikat secara stereospsifik pada reseptor di sistem saraf pusat sehingga
menghentikan sensasi nyeri dan respon terhadap nyeri.

Antipiretik
Antipiretik adalah golongan obat yang dipergunakan untuk menurunkan suhu
tubuh yang tinggi. Cara kerja antipiretik antara lain dengan melebarkan

Rhyzha Asparyzha NIM 1900087


rhyzhaasparyzha@stifar-riau.ac.id
pembuluh darah di kulit, sehingga terjadi pendinginan darah oleh udara luar.
Obat antipiretik juga bersifat analgesik maka sering kali disebut golongan
obat analgesik-antipiretik, karena memiliki fungsi yang sama hanya saja
susunanya berbeda.

Macam-macam obat antipiretik :


1. Antalgin

INDIKASI :Nyeri akut hebat sesudah luka atau pembedahan,Nyeri


karena tumor atau kolik,Demam tinggi yang tidak bisa diatasi antipiretik lain.

KONTRAINDIKASI :Alergi dipiron, granulositopenia, porfiria intermiten,


defisiensi G6PD,bayi < 3 bulan, hamil trisemester pertama dan 6 minggu
terakhir.

DOSIS :
Oral
Dewasa 500 – 1000 mg 3 – 4 kali sehari (maksimum 3 gram sehari).
Anak-anak 250 – 500 mg 3 – 4 kali sehari (maksimum 1 gram untuk < 6
tahun dan 2 gram untuk 6 – 12 tahun).
Parental
500 – 1000 mg sekali suntik. Jangan lebih dari 1 gram karena dapat
menimbulkan syok.

PERHATIAN :Pengobatan harus segera dihentikan bila timbul gejala


pertama turunnya jumlah sel darah atau granulositopenia atau sakit
tenggorokan atau tanda infeksi lain,hati-hati pada penderita yang pernah
memiliki penyakit darah.

EFEK SAMPING :
Infeksi lambung, hiperhidrosis. Retensi cairan dan garam. Reaksi elaergi
cukup sering: reaksi kulit dan edema angioneurotik. Efek samping yang berat:
agranulositosis, pansitopenia dan nefrosis.

MEKANISME KERJA OBAT : Bekerja secara sentral pada otak untuk


menghlangkan nyeri, menurunkan demam, dan menyembuhkan rheumatik.
Antalgin memengaruhi hipotalamus dalam menurunkan sensitifitas reseptor
rasa sakit dan termostat yang mengatur suhu tubuh. Obat ini hanya efektif
terhadap nyeri dengan intensitas rendah sampai sedang, misalnya sakit
kepala. Obat ini juga efektif terhadap nyeri yang berkaitan dengan inflamasi.
JENIS DAN MERK DAGANG ANALGETIK-ANTIPIRETIK
Merk dagang paracetamol :Panadol, Naprex, Paramol, Mixagrip Flu,
Hufagesic, Paramex SK, Sanmol, Sumagesic, Tempra, Termorex, dan Poro.

Rhyzha Asparyzha NIM 1900087


rhyzhaasparyzha@stifar-riau.ac.id
Merek dagang tramadol :Fiotram, Tramal, Thramed,
Tradosik, Tramadol, Dolatram, Zephanal, Tracedol, Ultracet, Ulcetra, Orasic,
Analtram.
Merk Dagang : Baralgin, Danalgin, Neuralgin (kombinasi Antalgin dengan
neurotropik), Novalgin, Oralgin, Panstop, Antalgin Berlico, Antalgin Indofarma,
Metaneuron, Dipiron

Hipnotik dan Sedatif


Rhyzha Asparyzha NIM 1900087
rhyzhaasparyzha@stifar-riau.ac.id
Hipnotik
Hipnotik digunakan untuk pengobatan gangguan tidur, seperti
insomnia. Efek samping yang umum golongan sedatif-hipnotik adalah
mengantuk dan perasan tidak enak waktu bangun. Kelebihan dosis dapat
menimbulkan koma dankematian karena terjadi depresi pusat medula yang
vital di otak. Pengobatanjangka panjang menyebabkan toleransi dan
ketergantungan fisik.

Sedatif
Sedatif adalah senyawa yang menimbulkan sedasi, yaitu suatu
keadaan terjadinya penurunankepekaan terhadap rangsangan dari luar
karena ada penekanan sistem saraf pusat yang ringan.
Dalam dosis besar, sedatif berfungsi sebagai hipnotik, yaitu dapat
menyebabkan tidur pulas. Sedatif digunakan untuk menekan kecemasan
yang diakibatkan oleh ketegangan emosi dan tekanan kronik yang
disebabkan oleh penyakit atau faktor sosiologis.

Mekanisme Kerja
Obat sedatif-hipnotik menimbulkan rangkaian efek depresan sistem saraf pusat
mulai dari sedasi ringan, meredakan ansietas sampai anestesi dan koma.

Efek farmakologi benzodiazepine merupakan aksi gamma-aminobutyric acid


(GABA) sebagai neurotransmitter penghambat sehingga kanal klorida terbuka dan
terjadi hiperpolarisasi post sinaptik membrane sel dan mendorong post sinaptik
membrane sel tidak dapat dieksitasi.

Efek sedative timbul dari aktivasi reseptor GABA A sub unit alpha-1 yang merupakan
60% dari reseptor GABA diotak (korteks serebral, korteks sereblum, thalamus).
Sementara efek ansiolitik timbul dari aktifasi GABA sub unit alpha 2 (Hipokampus
dan amigdala).

Sediaan Yang Beredar


Rhyzha Asparyzha NIM 1900087
rhyzhaasparyzha@stifar-riau.ac.id
1. Golongan Benzodiazepin
Alprazolam
 Nama dagang Xanax
 Indikasi penanganan terhadap ansietas atau meredakan gejala
ansietas dalam jangka pendek
 Kontraindikasi glaucoma sudut sempit akut
 Efek samping mengantuk, pusing, penglihatan kabur
 Dosis 0,5-1mg
 Aturan pakai 1-3x sehari

Lorazepam (Nama dagang merlopam)


 Indikasi pengobatan jangka pendek gejala ansietas yang
berhubungan dengan depresi
 Kontraindikasi hipersensitif,glaucoma,kekurangan pernapasan yang
berat
 Efek samping mengantuk diikuti pusing dan perasaan lemah lesu
 Dosis 2mg

Fenobarbital

 Nama dagang phental


 Indikasi mengurangi kejang
 Efek samping pusing,ngantuk,sakit kepala mual
 Dosis 30-120 mg

2. Golongan Chloral
 Nama dagang
 Indikasi untuk penenang sebelum operasi
 Efek samping ruam kulit atau gatal-gatal
 Dosis 250 mg 3x sehari

Ketamine
 Indikasi untuk mengatasi anestesi
 Efek samping ngantuk,mual, muntah,tidak nafsu makan
 Dosis 6,5mg/kg BB

Aturan Pakai
Golongan obat Hypnotik dan Sedatif bila digunakan dengan dosis tinggi dapat
menyebabkan kehilangan kesadaran atau bersifat amnesia.

Stimulan

Rhyzha Asparyzha NIM 1900087


rhyzhaasparyzha@stifar-riau.ac.id
Stimulansia adalah obat-obat psikotropika yang bekerja dengan menstimulasi
sistem saraf simpatik, dengan melalui pengendalian pusat-pusat di
hipotalamus. Stimulan dapat berupa kafein (pada kopi, teh, dan cola), nikotin
(rokok), amfetamin, dan kokain.
Obat-obatan psikotropika v : adalah zat atau sejenis obat, yang diproduksi
baik secara alamiah maupun secara sintetis, dan bukan narkotika yang dapat
menyebabkan perubahan terhadap pada aktivitas mental dan perilaku.

Berdasarkan efek fisiologisnya obat psikotropika dibedakan, antara lain:


Stimulant
• Stimulan bekerja dengan menstimulasi sistem saraf
simpatik, dengan melalui pengendalian pusat-pusat di hipotalamus.
• Pemblokan selektif hambatan syaraf , antara lain :
pemblokan hambatan postsinaptik dan pemblok rangsangan
prasinaptik
• Rangsangan langsung pada syaraf

Depresan
Depresan adalah obat yang menghambat fungsi sistem saraf pusat (SSP)
dan merupakan salah satu obat yang paling banyak digunakan didunia.

Halusinogen
Halusinogen adalah jenis psikotropika yang dapat menimbulkan efek
perasaan, pikiran dan Sering kali menciptakan daya pandang yang berbeda
sehingga seluruh perasaan dapat terganggu.

Pembagian Stimulan :
1. Kafeina, yang terdapat pada kopi, the dan berbagai minuman ringan spt coca
cola . Kedua jenis stimulan ini merangsang otak . Dalam dosis kecil jenis
stimulan ini menghilangkan kantuk dan menurunkan kebutugan istirahat.
Sedangkan dalam dosis besar dapat menimbulkan kelelahan dan depresi.
2. Amfetamina sering disalahgunakan oleh mahasiswa ketika menghadapi ujian
, untuk mencegah kantuk . Pemakaian yang berlebihan dapat menyebabkan
reaksi psikotik. Kelelahan yang berlebihan dapat mengakibatkan hilangnya
kemampuan berfikir , menurunnya kendali, timbulnya halusinasi penglihatan
dan pendengaran , serta menimbulkan sikap curiga yang berlebihan .(contoh
sama seperti kafeina)
3. Strikhnina mekanisme kerjanya melemahkan efek penghambat normal pada
sumsum tulang belakanh. Strikhnina merupakan racun yang mampu
menimbulkan kekejangan yang khas.

Rhyzha Asparyzha NIM 1900087


rhyzhaasparyzha@stifar-riau.ac.id
Sediaan Yang Beredar
1. Kafein
Nama :Kafein
Nama Dagang :Cafcit, NoDoz, ReCharge, Vivarin
Kelas :Stimulan, Stimulan respirasi,
Inhibitor fosfodiesterase nonselektif
Obat lain yang termasuk stimulant :Amfetamin, Amfetamin polistireks,
Amfetamin/Dekstroamfetamin,Armodafinil,Deksmetilfenidat, Metamfetamin,
Lisdeksamfetamin, Dietilpropion, Modafinil, Fendimetrazin, Fentermin
Obat lain yang termasuk inhibitor enzim fosfodiesterase nonselektif:
Aminofilin, Amrinon, Diflin, Inamrinon, Teofilin.
Dosis
Untuk kantuk pada orang dewasa:
100-200 mg oral tidak lebih sering dari tiap 3-4 jam. Hanya untuk penggunaan
sesekali, bukan untuk pengganti tidur.
Dosis untuk kantuk pada pasien anak-anak
>=12 tahun: 100-200 mg tidak lebih sering dari 3-4 jam sekali. Hanya ntuk
penggunaan sesekali, bukan untuk pengganti tidur
Bentuk dan sediaan:
Larutan injeksi
20mg/mL
Larutan oral
20mg/mL
Tablet
200mg
Kapsul
200mg
Lozenges/tablet hisap
75 mg
Kontraindikasi
Hipersensitivitas

Efek Samping
Frekuensi Tidak diketahui:
• Takikardia
• Palpitasi (tergantung dosis)
• Insomnia
• Sifat lekas marah (iritabilitas)
• Gugup
• Kegelisahan
• Tremor
• Tinnitus (telinga berdengung)

Rhyzha Asparyzha NIM 1900087


rhyzhaasparyzha@stifar-riau.ac.id
• Kopi yang diminum secara reguler dan tanpa kafein akan meningkatkan asam
lambung dan sekresi pepsin
• Mual
• Muntah
• Diare
• Diuresis
• Gejala penarikan
• Kegelisahan
• Depresi
• Kelelahan
• Sakit kepala (bisa bertahan sampai 7 hari)
• Ketegangan otot
• Ingusan

Perhatian

 Dapat meningkatkan keparahan penyakit fibrokistik payudara,


 PMS,
 Meningkatkan risiko kanker kandung kemih, ovarium, usus & pankreas
 Tidak untuk digunakan pada pasien dengan kecemasan, agitasi, atau
tremor

Hati-hati pada pasien dengan riwayat ulkus peptikum, gangguan hati, gangguan
ginjal, gangguan kejang, atau penyakit kardiovaskular!! Hindari penggunaan
pada gejala aritmia dan/atau palpitasi!

2. Efedrin

Efedrin untuk mengatasi gejala flu seperti pilek dan hidung tersumbat, alergi,
pembengkakan pada saluran napas serta ISPA.

Nama dagang Bronkaid, Primatene

DOSIS

Dewasa: Diberikan sebagai efedrin HCL sebanyak 15-60 mg 3 kali sehari. Jika
diberikan sebagai efedrin sulfat, sebanyak 12,5-25 mg setiap 4 jam. Dosis
maksimal pemberian 150 mg per hari.

Anak 1-5 tahun: Diberikan sebagai efedrin HCL sebanyak 15 mg 3 kali sehari.

Anak 6-12 tahun: Diberikan sebagai efedrin HCL sebanyak 30 mg 3 kali sehari.

Rhyzha Asparyzha NIM 1900087


rhyzhaasparyzha@stifar-riau.ac.id
Anak > 12 tahun: Sama dengan dosis dewasa

Lansia: Setengah dari dosis dewasa, dengan interval konsumsi sama dengan
dosis dewasa.

Efedrin dapat menyebabkan efek samping yang meliputi:

 Mual
 Muntah
 Tremor (bagian tubuh bergetar diluar kendali)
 Sakit kepala

Selain itu, efek samping yang lebih serius seperti di bawah ini juga
mungkin terjadi.

 Tekanan darah tinggi


 Jantung berdebar
 Kejang
 Kematian

INDIKASI :Indikasi efedrin adalah untuk bronkospasme akut,


hidung tersumbat, dan hipotensi yang disebabkan oleh anestesi spinal atau epidural.

KONTRA INDIKASI :Efedrin sebaiknya tidak digunakan bersamaan dengan


atidepresan tertentu, yaitun norepinephrine-dopamine reuptake inhibitors (NDRI),
karena bisa meningkatkan resiko akibat kadar norepinephrine yang berlebih.

3. AMFETAMIN
Amfetamin adalah obat stimulan sistem saraf pusat yang digunakan untuk
menangani narkolepsi dan attention deficit hyperactivity disorder (ADHD)
Nama dagang: adrelin dan dexadrin
DOSIS: Sediaan dosis obat amfetamin adalah tablet 5 mg dan 10 mg.
Efek samping amfetamin
 Mulut kering
 Mual dan muntah
 Diare
 Sembelit

Rhyzha Asparyzha NIM 1900087


rhyzhaasparyzha@stifar-riau.ac.id
 Kram perut
 Kehilangan nafsu makan
 Penurunan berat badan

INDIKASI :untuk menangani gangguan narkolepsi, attention deficit disorder with


hyperactivity (ADHD), penyakit Parkinson, dan obesitas.

KONTRA INDIKASI:Kontraindikasi pada pasien dengan hipersensitivitas atau


keanehan pada amina simpatomimetik

Mekanisme Kerja Stimulan

Perangsangan sistem saraf pusat adalah senyawa yang dapat menimbulkan


rangsangan tidak selektif pada sistem saraf pusat .

Dua mekanisme umum yang terlihat pada rangsangan sistem saraf pusat adalah :

 Pemblokiran selektif hambatan saraf,yaitu : pemblokan hambatan postsinaptik


dan pemblokan hambatan prasinaptik
 Rangsangan langsung pada saraf

Rhyzha Asparyzha NIM 1900087


rhyzhaasparyzha@stifar-riau.ac.id

Anda mungkin juga menyukai