Diare adalah suatu keadaan meningkatnya berat dari fases (>200 mg/hari)
yang dapat dihubungkan dengan meningkatnya cairan, frekuensi BAB, tidak enak
pada perinal, dan rasa terdesak untuk BAB dengan atau tanpa inkontinensia fekal.
Adsorbensia
Khasiat obat ini adalah mengikat atau menyerap toksin bakteri dan hasil-hasil
metabolisme serta melapisi permukaan mukosa usus sehingga toksin dan
mikroorganisme tidak dapat merusak serta menembus mukosa usus..Obat-obat yang
termasuk kedalam golongan ini adalah karbon, mucilage, kaolin, pektin, garam-
garam bismut, dan garam-garam alumunium )
1. Mekanisme adhesi yang pertama terjadi dengan ikatan antara struktur polimer
fimbria atau pili dengan reseptor atau ligan spesifik pada permukaan sel
epitel. Fimbria terdiri atas lebih dari 7 jenis, disebut juga sebagai colonization
factor antigen (CFA) yang lebih sering ditemukan pada enteropatogen seperti
Enterotoxic E. Coli (ETEC).
3. Mekanisme adhesi yang ketiga adalah dengan pola agregasi yang terlihat
pada jenis kuman enteropatogenik yang berbeda dari ETEC atau EHEC
Invasi
Enterotoksin
1. Prototipe klasik enterotoksin adalah toksin kolera atau Cholera toxin (CT)
yang secara biologis sangat aktif meningkatkan sekresi epitel usus halus.
Toksin kolera terdiri dari satu subunit A dan 5 subunit B. Subunit A1 akan
merangsang aktivitas adenil siklase, meningkatkan konsentrasi cAMP
intraseluler sehingga terjadi inhibisi absorbsi Na dan klorida pada sel vilus
serta peningkatan sekresi klorida dan HCO3 pada sel kripta mukosa usus.
2. ETEC menghasilkan heat labile toxin (LT) yang mekanisme kerjanya sama
dengan CT serta heat Stabile toxin (ST).ST akan meningkatkan kadar cGMP
selular, mengaktifkan protein kinase, fosforilasi protein membran mikrovili,
membuka kanal dan mengaktifkan sekresi klorida
Komposisi :
1 tablet mengandung 2 mg ( IMODIUM )
Efek samping :
Sewaktu menggunakan LOPERAMIDE, dapat terjadi konstipasi,gangguan
irama janntung, pancreatitis, mual,pusing,ruam, perut kembung, nyeri perut.
Indikasi :
Untuk mengatasi diare, yang bekerja dengan memperlambat gerakan saluran
pencernaan, sehingga usus punya lebih banyak waktu untuk menyerap cairan
dan nutrisi dari makanan yang dikonsumsi.
Kontraindikasi :
Pada pasien dengan colitis ulseratif, colitis infektif, atau colitis yang
disebabkan antibiotic dan juga pada pasien dengan riwayat hipersensitivitas
dan pasien dengan distensi abdomen.
Komposisi :
Mengandung activated attapulgite 600 mg setiap 1 tablet (NEW DIATABS)
Indikasi :
Untuk meredakan dan mengatasi diare
Kontraindikasi :
Pada pasien yang mengalami di antaranya pada diare infeksius dan disentri.
Efek samping :
Sewaktu menggunakan ATTAPULGITE,dapat terjadi sembelit,perut kembung,
mual,nyeri lambung.
2. PelunakTinja
Dokusat akan meningkatkan jumlah air yang dapat diserap oleh tinja. Sebenarnya
bahan ini adalah detergen yang menurunkan tegangan permukaan dari tinja,
sehingga memungkinkan air menembus tinja dengan mudah dan menjadikannya
lebih lunak.
3. MinyakMineral
Minyak mineral akan melunakkan tinja dan memudahkannya keluar dari tubuh.
Tetapi bahan ini akan menurunkan penyerapan dari vitamin yang larut dalam lemak.
Selain itu, minyak mineral juga bisa merembes dari rektum.
4. Bahan Osmotik
Bahan-bahan osmotik mendorong sejumlah besar air ke dalam usus besar,
sehingga tinja menjadi lunak dan mudah dilepaskan. Cairan yang berlebihan juga
meregangkan dinding usus besar dan merangsang kontraksi. Pencahar ini
mengandung garam-garam (fosfat, sulfat dan magnesium) atau gula
(laktulosa dan sorbitol). Bahan ini juga digunakan untuk mengosongkan usus
sebelum pemeriksaan rontgen pada saluran pencernaan dan sebelum kolonoskopi.
5. Pencahar perangsang
Pencahar perangsang secara langsung merangsang dinding usus besar untuk
berkontraksi dan mengeluarkan isinya. Obat ini mengandung substansi yang dapat
mengiritasi seperti senna, kaskara, fenolftalein, bisakodil atau minyak kastor.
Pencahar ini sering digunakan untuk mengosongkan usus besar sebelum proses
diagnostik dan untuk mencegah atau mengobati konstipasi yang disebabkan karena
obat yang memperlambat kontraksi usus besar (misalnya narkotik).
Mekanisme pencahar yang sepenuhnya masih belum jelas, namun secara umum
dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Sifat hidrofilik atau osmotiknya sehingga terjadi penarikan air dengan akibat
massa, konsistensi, dan transit feses bertambah.
2. Laksatif bekerja secara langsung ataupun tidak langsung pada mukosa kolon
dalam menurunkan absorbs NaCl dan air.
Komposisi :
4,4'-diacetoxy-diphenyl-(pyridyl-2)-methane (=bisacodil)
Bisacodyl adalah laksatif yang bekerja lokal dari kelompok turunan difenil metan.
Sebagai laksatif perangsang (hidragogue antiresorptive laxative), DULCOLAX
merangsang gerakan peristaltis usus besar setelah hidrolisis dalam usus besar, dan
meningkatkan akumulasi air dan alektrolit dalam lumen usus besar.
Dosis :
Efek samping :
Sewaktu menggunakan DULCOLAX, dapat terjadi rasa tidak enak pada perut
termasuk kram, sakit perut, dan diare. Reaksi alergi, termasuk kasus-kasus
angiooedema dan reaksi anafilaktoid juga dilaporkan terjadi sehubungan dengan
pemberian DULCOLAX.
Kontraindikasi :
Pada pasien ileus, abstruksi usus, yang baru mengalami pembedahan dibagian
perut seperti usus buntu, penyakit radang usus akut dan hehidrasi parah, dan juga
pada pasien yang diketahui hipersensitif terhadap bisacodyl atau komponen lain
dalam produk
Docusate
Mekanisme kerja :
Docusate bekerja dengan cara meningkatkan penyerapan lemak dan air pada tinja,
agar tinja menjadi lunak dan mudah dikeluarkan.
Konstipasi
Anak usia 12 tahun hingga dewasa: 50-300 mg per hari yang dibagi dalam beberapa
kali pemberian. Dosis maksimal adalah 500 mg per hari.
Aturan pakai
Dosis docusate diberikan berdasarkan kondisi dan respons pasien terhadap obat.
Konsumsilah obat ini saat akan tidur, disertai minum 240 ml air, atau sebagaimana
yang disarankan oleh dokter.
Sejumlah efek samping yang dapat muncul akibat penggunaan docusate adalah:
Diare
Iritasi tenggorokan
Kram perut
Obstruksi usus.
Indikasi
Kontradiksi
1.Nyeri perut
3.Sumbatan usus
Laxana
Mekanisme kerja
Dosis
Tablet : dewasa, 5-10 mg pada malam hari. Jika perlu bisa dinaikkan menjadi 15-20
mg. anak usia < 10 tahun, 1 x sehari 5 mg.
Efek samping
Efek samping yang sering terjadi akibat pemakaian obat yang mengandung
bisacodyl seperti laxana adalah terjadinya gangguan pada saluran pencernaan
seperti rasa tidak nyaman atau kram perut.
Indikasi
Kegunaan laxana (bisacodyl) adalah untuk mengatasi sembelit atau konstipasi, dan
untuk mengosongkan perut sebelum prosedur operasi, colonoscopy, endoscopy, x-
ray, atau prosedur pada usus lainnya.
Kontra indikasi
Hindarkan juga pemakaian obat ini pada bedah perut akut, penderita obstruksi usus,
obstruksi ileus, perforasi usus, toksik kolitis, toksik megakolon, inflammatory bowel
disease akut, apendisitis, dan dehidrasi berat.
Penggunaan Antimetik
1. Mabuk jalan (motion sickness)
Disebabkan oleh pergerakan kendaraan darat, laut maupun udara dengan
akibat stimulasi berlebihan di labirin yang kemudian merangsang pusat
muntah melalui chemo reseptor trigger one (CTZ).
2. Mabuk hamil
Pada kasus ringan sebaiknya dihindari agar tidak berakibat buruk pada janin,
sedangkan pada kasus berat dapat dipakai golongan antihistamin atau
fenotiazin (prometazin) yang kadang dikombinasikan dengan vitamin B6,
penggunaannya sebaiknya dibawah pengawasan dokter.
Penyakit tertentu
3. Mual atau muntah yang disebabkan penyakit tertentu, seperti pada
pengobatan dengan radiasi atau obat-obat sitostatika.
2. Antagonis Dopamine
Bekerja pada otak dan digunakan untuk mengatasi rasa mual dan muntah
dan dihubungkan dengan penyakit neoplasma, pusing karena radiasi,
opioid, obat sitotoksik, dan anestetik umum.
Indikasi
• Dyspepsia fungsional
• Mual akut dan muntah (termasuk yang disebabkan oleh levodopa dan
bromokriptin)
Kontraindikasi
Dosis
• Dyspepsia Fungsional
Dewasa dan Lansia, 3 kali sehari dan 10-20mg sekali sebelum tidur
malam.
3. Antihistamitika
Obat ini terutama digunakan untuk mencegah dan mengobati mual dan
muntah akibat mabut darat, pada gangguan “tujuh keeliling” Vertigo dan
kehamilan, untuk jenis-jenis lain kurang efektif.
• Siklizin (marzin) : Profilaksis 1-2 jam sebelum berangkat 50 mg, bila perlu
diulang 5 jam kemudian.
4. Kanabinoid
Digunakan pasien dengan, mual sitotoksik, dan muntah atau karena tidak
responsif pada agen lainnya. Dari golongan Cannabinoid, dronabidol
merupakan antiemesis untuk pasien yang menjalani kemoterapi.
Ganja (Marijuana). Ganja digunakan dengan pertimbangan medis. CBD adalah
kanabinoid yang tidak ada pada Marinol atau Cesamet.
Dronabinol (Marinol). Sembilan puluh persen dari penjualannya digunakan untuk
pasien kanker dan AIDS. 10% lainnya digunakan untuk meredakan rasa
sakit, sklerosis multipelm dan penyakit Alzheime
Sativex adalah spray oral yang mengandung THC dan CBD. obat ini legal
pada Kanada dan beberapa negara di Eropa, namun tidak di Amerika Serikat.
5. Benzodiazepin
Obat ini bisanya digunakan untuk gangguan kecemasan. Obat-obat
antipsikotik dari kelas Butrirofenon seperti haloperidol dan inapsine juga bisa
digunakan sebagai antiemesis pasien kemoterapi. Cara kerja dua obat ini juga
menghambat dopamine.
Midazolam, efektif seperti ondansetron.
Lorazepam merupakan pengobatan ajuvan yang baik untuk mual
dengan pengobatan garis pertama seperti Komapzin atau Zofran.
7. Antipsokotika
Pada Prokolperazin dan terlebih pada tietilperazin, efek antiemetiknya
yang menonjol, sehingga digunakan khusus sebagai antiemetika pada
kemo- dan radioterapi, pada mabu dara tidak efektif.
Perfenazin merupakan obat anitiemetik yang paling sering diresepkan
karena obat ini dapat diberikan peroral, intramuskular, dan per rektal.
Penyebab Hiperasiditas
HELICOBACTER PYLORI
TINGKAT STRES
MAKANAN DAN MINUMAN IRITATIF
Antihiperasiditas
Defenisi :Antihiperasiditas ialah obat dengan
kandungan aluminium atau magnesium bekerja secara kimiawi mengikat
kelebihan HCl dalam lambung.
Mekanisme Antihiperasiditas :Pada lapisan mukosa lambung terdapat
kelenjar-kelenjar penghasil asam lambung, dan enzim pepsin. Asam lambung
bertugas memecah makanan, dan enzim pepsin mencerna protein. Lapisan
mukosa lambung diliputi oleh lapisan tebal mucus yang melindunginya dari
cairan asam lambung yang dapat melumerkan dan mengikis jaringan lambung
didalamnya.
Klasifikasi :Terdapat beberapa klasifikasi dari obat
sistem pencernaan diantaranya : Antitukak, Antipasmodik, Antasida, Antiemetik ,
Antikolinergik, Hepatoprotektor , Prokinetik, Antidiare , Laksatif
Penggolongan Hiperasiditas
1. Antagonis Reseptor H2
Antagonis Reseptor H2 mengurangi sekresi asam lambung dengan
cara :
3. Analog Prostaglandin
Mekanisme kerja mengurangi sekresi asam lambung, menambah
sekresi mukus, sekresi bikarbonat dan meningkatkan aliran darah
mukosa.
Contoh obat : MISOPROSTOL 200 mg
Misoprotol sebaiknya tidak diberikan pada pasien yang menderita
penyakit radang usus dan pada saat kehamilan, karena dapat
menyebabkan aborsi akibat terjadinya peningkatan kontraktilitas
uterus.
4. Antasida
Mekanisme kerjanya menetralkan asam lambung secara lokal. Antasida
jika digunakan dalam perut kosong efeknya akan bedurasi sekitar 30 menit
tetapi jika di gunakan 1 jam setelah makan aktivitasnya dapat berlangsung
sekitar 2-3 jam. Hal ini di sebabkan karena makanan berfungsi sebagai baffer
dan menghambat kekosongan lambung.
Analgetik
Analgesik adalah obat yang mengurangi atau melenyapkan rasa nyeri
tanpa menghilangkan kesadaran. Kebanyakan juga memberi efek
1. Nyeri ringan (sakit.gigi, sakit kepala, nyeri otot, nyeri haid dll), dapat
diatasi dengan asetosal, paracetamol bahkan placebo.
2. Nyeri sedang (sakit punggung, migrain, rheumatik), memerlukan analgetik
perifer kuat.
3. Nyeri hebat (kolik/kejang usus, kolik batu empedu, kolik batu ginjal, kanker
), harus diatasi dengan analgetik sentral atau analgetik narkotik.
Antipiretik
Antipiretik adalah golongan obat yang dipergunakan untuk menurunkan suhu
tubuh yang tinggi. Cara kerja antipiretik antara lain dengan melebarkan
DOSIS :
Oral
Dewasa 500 – 1000 mg 3 – 4 kali sehari (maksimum 3 gram sehari).
Anak-anak 250 – 500 mg 3 – 4 kali sehari (maksimum 1 gram untuk < 6
tahun dan 2 gram untuk 6 – 12 tahun).
Parental
500 – 1000 mg sekali suntik. Jangan lebih dari 1 gram karena dapat
menimbulkan syok.
EFEK SAMPING :
Infeksi lambung, hiperhidrosis. Retensi cairan dan garam. Reaksi elaergi
cukup sering: reaksi kulit dan edema angioneurotik. Efek samping yang berat:
agranulositosis, pansitopenia dan nefrosis.
Sedatif
Sedatif adalah senyawa yang menimbulkan sedasi, yaitu suatu
keadaan terjadinya penurunankepekaan terhadap rangsangan dari luar
karena ada penekanan sistem saraf pusat yang ringan.
Dalam dosis besar, sedatif berfungsi sebagai hipnotik, yaitu dapat
menyebabkan tidur pulas. Sedatif digunakan untuk menekan kecemasan
yang diakibatkan oleh ketegangan emosi dan tekanan kronik yang
disebabkan oleh penyakit atau faktor sosiologis.
Mekanisme Kerja
Obat sedatif-hipnotik menimbulkan rangkaian efek depresan sistem saraf pusat
mulai dari sedasi ringan, meredakan ansietas sampai anestesi dan koma.
Efek sedative timbul dari aktivasi reseptor GABA A sub unit alpha-1 yang merupakan
60% dari reseptor GABA diotak (korteks serebral, korteks sereblum, thalamus).
Sementara efek ansiolitik timbul dari aktifasi GABA sub unit alpha 2 (Hipokampus
dan amigdala).
Fenobarbital
2. Golongan Chloral
Nama dagang
Indikasi untuk penenang sebelum operasi
Efek samping ruam kulit atau gatal-gatal
Dosis 250 mg 3x sehari
Ketamine
Indikasi untuk mengatasi anestesi
Efek samping ngantuk,mual, muntah,tidak nafsu makan
Dosis 6,5mg/kg BB
Aturan Pakai
Golongan obat Hypnotik dan Sedatif bila digunakan dengan dosis tinggi dapat
menyebabkan kehilangan kesadaran atau bersifat amnesia.
Stimulan
Depresan
Depresan adalah obat yang menghambat fungsi sistem saraf pusat (SSP)
dan merupakan salah satu obat yang paling banyak digunakan didunia.
Halusinogen
Halusinogen adalah jenis psikotropika yang dapat menimbulkan efek
perasaan, pikiran dan Sering kali menciptakan daya pandang yang berbeda
sehingga seluruh perasaan dapat terganggu.
Pembagian Stimulan :
1. Kafeina, yang terdapat pada kopi, the dan berbagai minuman ringan spt coca
cola . Kedua jenis stimulan ini merangsang otak . Dalam dosis kecil jenis
stimulan ini menghilangkan kantuk dan menurunkan kebutugan istirahat.
Sedangkan dalam dosis besar dapat menimbulkan kelelahan dan depresi.
2. Amfetamina sering disalahgunakan oleh mahasiswa ketika menghadapi ujian
, untuk mencegah kantuk . Pemakaian yang berlebihan dapat menyebabkan
reaksi psikotik. Kelelahan yang berlebihan dapat mengakibatkan hilangnya
kemampuan berfikir , menurunnya kendali, timbulnya halusinasi penglihatan
dan pendengaran , serta menimbulkan sikap curiga yang berlebihan .(contoh
sama seperti kafeina)
3. Strikhnina mekanisme kerjanya melemahkan efek penghambat normal pada
sumsum tulang belakanh. Strikhnina merupakan racun yang mampu
menimbulkan kekejangan yang khas.
Efek Samping
Frekuensi Tidak diketahui:
• Takikardia
• Palpitasi (tergantung dosis)
• Insomnia
• Sifat lekas marah (iritabilitas)
• Gugup
• Kegelisahan
• Tremor
• Tinnitus (telinga berdengung)
Perhatian
Hati-hati pada pasien dengan riwayat ulkus peptikum, gangguan hati, gangguan
ginjal, gangguan kejang, atau penyakit kardiovaskular!! Hindari penggunaan
pada gejala aritmia dan/atau palpitasi!
2. Efedrin
Efedrin untuk mengatasi gejala flu seperti pilek dan hidung tersumbat, alergi,
pembengkakan pada saluran napas serta ISPA.
DOSIS
Dewasa: Diberikan sebagai efedrin HCL sebanyak 15-60 mg 3 kali sehari. Jika
diberikan sebagai efedrin sulfat, sebanyak 12,5-25 mg setiap 4 jam. Dosis
maksimal pemberian 150 mg per hari.
Anak 1-5 tahun: Diberikan sebagai efedrin HCL sebanyak 15 mg 3 kali sehari.
Anak 6-12 tahun: Diberikan sebagai efedrin HCL sebanyak 30 mg 3 kali sehari.
Lansia: Setengah dari dosis dewasa, dengan interval konsumsi sama dengan
dosis dewasa.
Mual
Muntah
Tremor (bagian tubuh bergetar diluar kendali)
Sakit kepala
Selain itu, efek samping yang lebih serius seperti di bawah ini juga
mungkin terjadi.
3. AMFETAMIN
Amfetamin adalah obat stimulan sistem saraf pusat yang digunakan untuk
menangani narkolepsi dan attention deficit hyperactivity disorder (ADHD)
Nama dagang: adrelin dan dexadrin
DOSIS: Sediaan dosis obat amfetamin adalah tablet 5 mg dan 10 mg.
Efek samping amfetamin
Mulut kering
Mual dan muntah
Diare
Sembelit
Dua mekanisme umum yang terlihat pada rangsangan sistem saraf pusat adalah :