Thorax Antene
Palpi
Sayap (costa)
Femur Proboscis
Tarsus
Ae. aegypti
Ciri-ciri :
Femur kaki belakang bagian luar
sebagian besar putih
Tarsale dengan hubungan putih
lebar
Scutum dengan sepasang garis
lengkung dibagian luar dan garis
pendek dibagian tengah,
membentuk lira
Ae. albopictus
Ciri-ciri :
Femur kaki belakang bagian luar
sebagian besar putih
Tarsale dengan hubungan putih
lebar
Scutum dengan satu pita putih
dibagian tengah.
Jentik Ae. albopictus
Jentik Ae. aegypti
Nyamuk Aedes spp
(3 jenis aedes penular virus Dengue di Indonesia)
A
Karakteristik sifat telur beberapa
genera
Aedes
Culex
Anopheles
Mansonia
KEBIASAAN BERTELUR NYAMUK
AEDES
HIDDEN
DINDING LEMBAB
ARTIFICIAL
KONTAINER KECIL
DASAR WADAH
- Penyemprotan/pelepasan
Bacillus (Pathogen)
Pra Dewasa Biologis Parasit - Pelepasan/pemeliharaan ikan
Predator - Mesocyclop
- Pengeringan berkala
Pengelolaan/Manipulasi
lingkungan - Pengaturan pola tanam
- Pembersihan lumut - Pembersihan lumut/sampah/rumput
- Penimbunan - Pemanfaatan kolam secara intensif
- Mengalirkan - Penggelontoran dgn membuat Dam
- Mengalirkan genangan air
-Penimbunan TP
Alamiah Hujan, Banjir
Biologi
Pengendalian secara bioligis merupakan pengendalian
perkembangan nyamuk dan jentiknya dengan
menggunakan hewan atau tumbuhan. Seperti
pemeliharaan ikan
Predator Jentik - Ikan Cupang, Tempalo, Kepala
Timah dll
Budi daya / Penanaman Tumbuhan yang tidak di sukai
nyamuk
Insektisida Biologi, insect Growth Regulator (IGR) ,
BTI
Memelihara ikan pemakan jentik seperti ikan
kepala timah, ikan gupi, ikan cupang/tempalo
dan lain-lain.
Paksa nyamuk bertelur di ovitrap dengan menghalangi akses ke container air lainnya
Paksa nyamuk bertelur di ovitrap dengan menghalangi akses ke container air lainnya
INDOOR OUTDOOR
P
S
N
BREEDING PLACES
AEDES SPP
Kimiawi
Pengendalian secara kimiawi adalah cara pengendalian serta pembasmian nyamuk dan jentik dengan menggunakan bahan-
bahan kimia / Insektisida Kimia
Mempertimbangkan Jenis ,Metode,dan ketepatan Dosis
Larva ----- Themephos
Dewasa ---- Organofhosphat,S.Pyretroid
SALAH SATU UPAYA PENGENDALIAN NYAMUK DEWASA
MEMUTUS RANTAI PENULARAN (ADA KASUS)
MERUPAKAN KEGIATAN FAVORIT YANG DIHARAPKAN MASYARAKAT
BELUM TENTU EFEKTIF (LOKASI, WAKTU, DOSIS, ALAT, KONDISI SETEMPAT) DAN TDK EFISIEN
(MAHAL)
HANYA MEMBUNUH NYAMUK DEWASA, BILA MASIH ADA JENTIK / PUPA MAKA KEESOKAN HARI
AKAN MUNCUL NYAMUK BARU.
Pengendalian nyamuk dewasa dilakukan dengan penyemprotan
udara/space spraying (fogging & ULV) menggunakan insektisida.
Fogging atau ULV dilakukan pada pagi (jam 07 10) dan sore (jam 1518)
sebanyak 2 siklus dgn interval 5-7 hari.
Pada saat matahari terik, tengah hari, suhu bumi menjadi panas dan udara naik ke
atas, sehingga droplet akan menyebar ke atas dan aplikasi menjadi tidak efektif.
Jenis Insektisida yg di gunakan
Untuk Pengendalian Nyamuk Dewasa
Organophospate
b. Insektisida lain:
Cyfluthrin : solfac 50 EC, Lamda Sihalotrin : Icon 25 EC
Sipermetrin : Cynoff 25 UL, Resigen 1,5/10 OS
(Dosis perlu dikaji/dievaluasi ulang ?)
Piretroid Sintetik
Cara kerja insektisida : Pengikatan protein pada saraf serangga, sehingga terjadi rangsangan pada
syaraf berkelanjutan, akibatkan tremor, gerakan inkoordinasi lumpuh dan mati.
b. Insektisida lain:
Cyfluthrin : solfac 50 EC, Lamda Sihalotrin : Icon 25 EC
Sipermetrin : Cynoff 25 UL, Resigen 1,5/10 OS
(Dosis perlu dikaji/dievaluasi ulang ?)
Untuk Pengendalian Jentik ( Pra Dewasa)
Menurut golongan bahan aktif
Organophospate
Menurut WHO : Klasifikasi II (berbahaya)
Cara kerja insektisida pada tubuh serangga : Pengikat enzim
kolinesterase pada sel syaraf, sehingga perangsangan syaraf
berkelanjutan, menyebabkan serangga tremor lumpuh & mati.
Contoh; Abate 1G (b.a; Temephos 1%)