1
Ekosistem kolam adalah unit dasar yg terdiri dari :
1. Substansi abiotik : - senyawa anorganik
- senyawa organik
2. Substansi produser :
a. Tanaman air
b. Phytoplankton
2
3. Konsumer
I. A. Konsumer primer (herbivor)bersifat benthic
I. B. Konsumer primer (herbivor) bersifat planktonic
II. Konsumer sekunder karnivor
III. Konsumer tersier karnivor
4. Sapotrophs
Bakteri dan fungi pembusuk .(dalam budidaya super intensif)
Metabolisme dlm sistem tsb berlangsung krn energi dr matahari,
sedangkan laju metabolisme dan stabilitas kolam bergantung pada laju
input nutrien yg masuk ke dalam sistem (kolam)
Organisme hidup
Air Dalam keseimbangan yg dinamis
Tanah
Udara
3
Sistem yg berlangsung di dlm ekologi kolam
disebut EKOSISTEM KOLAM
System adl. Sekelompok komponen yg saling
berinteraksi, beroperasi bersama-sama untuk
suatu tujuan umum (bersama), mampu bereaksi
sbg satu kesatuan oleh krn rangsangan dr luar dan
sistem ini tidak dipengaruhi secara langsung oleh
outputnya masing2 (komponen) dan mempunyai
boundary yg spesifik berdasarkan pada masukan
dr semua umpan balik.(Spedding, 1979)
4
Dalam AQUACULTURE fungsi atau peran organisme tsb dlm system
5 adalah lebih penting/ditonjolkan drpd taksonomi/klasifikasinya
1. Tumbuh2an/tanaman
PHYTOPLANKTON
Algae renik/phytoplankton ukurannya bervariasi dr 1-2 µm sd
100 µm
Pada umumnya < 20 µm
Net plankton > 20-40 µm
Nano plankton < 20 µm
Kolam dg input pupuk organik (manure) nanoplankton lbh
dominan amat perannya dalam siklus kadar oksigen terlarut
(DO Regime)
Air kolam yg jernih tdk subur & tdk produktif, phytoplankton
sgt sedikit
Air kolam yg keruh berwarna kehijauan/kecoklatan subur,
produktif & banyak phytoplankton
6
OLIGOTROPHIC biomass
phytoplankton rendah dg keanekaragaman
spc yg tinggi
EUTROPHIC biomass phytoplankton
tinggi dg keanekaragaman spc yg rendah
Pd kolam yg dipupuk dg bahan organik mk
phytopl. Yg optimal dominan adl. Green
algae, euglenoid algae, dan blue green
algae
Diatomae jarang ditemui pd kolam air
tawar yang EUTROPHIC
7
a. Phytoplankton
8
9
10
PLANKTON NET
Silk no Mesh size (µm) Nitex no
000 1024 1050
0 569 571
5 282 253
10 152 130
15 94 86
20 76 75
25 64 67
11
Komposisi kimia beberapa phytoplankton
Volume sel % Berat kering
Species
(µ3) Protein Lemak Karbohidrat
PRASINPHYCEAE
CHLOROPHYCEAE
BACILLARIOPHYCAE
CHRYSOPHYCAE
Monochrysis lutheri 28 53 13 34
DINOPHYCEAE
Exuviaella sp 780 35 17 42
MYXOPHYCEAE
12 Agmenellum quadruplicatum 1,5 44 16 38
Nilai cerna protein phytoplankton oleh Oreochromis aureus
Phytoplankton % digestibility (daya cerna)
13
2. AQUATIC MACROPHYTES (TANAMAN AIR)
16
2. HEWAN AIR
1. Zooplankton
Kelompok utama zoopl. adl. Rotifera, cladocera & copepoda serta hewan uniseluler
protozoa
A. Rotifera (Gambar 1) (contoh:brachionus , keratella, filina, polyarthra, synchaeta)
Ukuran 50 – 600 µm
Filter feeder pd partikel 1- 20 µm
B. Cladocera (Gambar 2) (Contoh: daphnia, bosmina, alonella, diaphanosoma,
macrothrix)
Kutu air, ukuran 300 µm- 3 mm
Filter feeder pd partikel 1- 50 µm
raptorial carnivore pd zooplankton
C. Copepoda (Gambar 3) (contoh: cyclops, calanus, diaptomus, limnocalanus)
Ukuran 500 µm – 5 mm
Filter feeder: misal. Diaptomus
Raptorial feeder. Msl. Cyclops;
memakan partikel uk. 5-100 µm
D. Protozoa (Gambar 4)
Monosiga, diplosiga, monas, amoeba, euglypha, acineta, nuclearia
17
Memakan partikel berukuran 5 – 100 raptorial µm
2. Benthic Invertebrates
Terutama yg bersifat detritivorous yg hidup di dlm lumpur dasar kolam
A. TUBIFICIDAE (oligichaeta, cacing)
Tubifex sp
Limnodrilus sp
B. GASTROPODA (mollusc)
Cerithidae
Physidae
Lymnaeidae
C. INSECTA
Chironomous (larvae diptera)
3. Carnivorous Insects
Memangsa larva ikan, benih ikan bahkan telur ikan
A. HEMIPTERA (WATER BUG)
Notonecta
Nepa
Belostoma
B. COLEOPTERA (BEETLES)
Cybister, dll
C. DLL, (lebih detail di buku “A GUIDE TO THE STUDY OF FRESHWATER
BIOLOGY ” NEEDHAM AND NEEDHAM, 1962).
18
4. Ikan
Kebiasaan makanan tiap jenis ikan berbeda
Berdasarkan “TROPHIC LEVEL”
Herbivora
Omnivor
Karnivor
Top carnivor
Detritivore
Berdasarkan pd “NUTRITIONAL HABIT” –nya
Phytoplanktophagic
Zooplanktophagic
Benthophagic
Detritophagic
Berdasarkan habitatnya
Surface layer dweller
Midwater layer dweller
Bottom layer dweller
19
IKAN-IKAN BUDIDAYA DI DAERAH TROPIS
FAMILY SPECIES
FAMILY SPECIES
ANABANTIDAE Anabas testudineus
VLARIIDAE Clarias batrachus
ANGUILLIDAE Anguilla japonica
Clarias macrocephalus
Anguilla anguilla
Clarias gariepinus
Anguilla bicolor
PANGASIIDAE Pangasius sutchi
CHANIDAE Chanos chanos
Pangasius micronemus
CHANNIDAE Ophiocephalus gachua
Pangasius sanitwongsei
Ophiocephalus punctatus
MUGILIDAE Mugil cephalus
Ophiocephalus striatus
Mugil tade
Tilapia aurea
Mugil cannula
Tilapia andersonni
LATIDAE Lates calcalifer
CICHLIDAE Tilapia nilotica
Tilapia mossambica
20 Tilapia spilurus
FAKTOR FISIKA
1. SUHU/TEMPERATUR
Seleksi species untuk akuakultur harus berdasarkan pada kebutuhan kisaran suhu optimal species
tersebut
Ikan adalah poikilotermis, suhu tubuh tergantung pada suhu lingkungan
Suhu tubuh ikan: 0,50 C diatas suhu air lingkungan, shg suhu air sgt berperan dalam mengatur
aktifitas ikan
Semua aktifitas biologis dipengaruhi oleh temperatur
Van’t Hoff principle: kecepatan reaksi kimia berlipat dua kali pada kenaikan suhu 100 C
Setiap species ikan mempunyai kisaran toleransi yang ditentukan oleh sifat genetik, dimana
peningkatan suhu akan meningkatkan aktifitas biologis. Contoh: manusia kulit berwarna lebih
tahan panas daripada orang bule.
Kisaran toleransi suhu:
Hidup
Makan dan tumbuh
Reproduksi
21
Ikan karper (Cyprinus carpio) pada suhu:
Di daerah tropis ikan karper tidak akan memijah bila suhu air < 18
0C
Suhu air minimum untuk dapat memijah pada ikan tilapia adalah 21
– 23 0C
Ikan salmonid (trout dan salmon) tidak dapat memijah bila suhu air
>10 0C, tetapi dapat dibudidayakan di daerah tropis pada dataran
tinggi dengan suhu 15 – 20 0C
22
salmonids Chinese
carp
tilapia
Aktivitas biologis
0 5 10 15 20 25 30 35
Suhu air C
23
2. Cahaya
• Kualitas & kuantitas serta periode pencahayaan (photoperiod) sgt penting bg
pertumbuhan phytoplankton, juga bagi ikan terutama pd awal perkembangan
seksual.
• Photoperiod mempunyai peran yang besar terhadap siklus reproduksi ikan,
terutama ikan memijah musiman (season bound spawner)
• Cahaya (radiasi matahari) yang melalui permukaan air, sebagian dipantulkan
kembali ke angkasa yg besarnya tergantung pada :
• Permukaan air
• Sudut radiasi
• Kualitas spektrum cahaya berubah dan intensitas cahaya menurun saat cahaya
berpenetrasi di dalam air
• Lapisan badan air (stratum) yang menerima 1 % radiasi (cahaya) euphotic zone
• Kecepatan photosintesis tidak dapat melebihi kecepatan respirasi pada kedalaman
dimana intensitas cahaya <1% radiasi.
24
Intensitas cahaya dan photosintesis
•Kualitas cahaya (spektrum) Gross photosynthesis
25
390 430 460 500 570 590 610 760
0
Violet Indigo Blue Green Yellow
Visible spektrum Orange Red
26
“EUPHOTIC ZONE” adalah kedalaman dimana photosynthesis terjadi
Kolam ikan adalah dangkal antara 1 – 1,5 m
Tapi turbiditas (kekeruhan) menghalangi intensitas cahaya oleh krn
partikel-partikel tersuspensi yg mengabsorbsi & menyebarkan cahaya
Lumpur merupakan sedimen dalam kolam yg subur
Pd plankton, jk kesuburan meningkat biomass phytoplankton
meningkat “EUPHOTIC ZONE” lebih dangkal karena
phytoplankton juga mengabsorbsi cahaya (self shading)
Produktivitas phytoplankton justru lbh rendah pd level kesuburan yg
lbh tinggi drpd level kesuburan sedang oleh krn “self shading”
(menaungi sendiri) yg justru menurunkan produktivitas di dalam
badan air
27
3. PERGERAKAN AIR
• Pergerakan karena :
• Gravitasi
• Perbedaan tekanan osmotik
• Mekanis (aerator: paddle wheel)
• Sangat penting untuk kolam air deras, karamba, jaring apung di
waduk, serta budidaya udang intensif
32
Ion yg menyusun 99% garam air laut, yi:
Cl-, Na+, SO4=, Mg++, Ca++, K+
36% garam di laut adalah Na Cl
Ion yg banyak tdp di air tawar adl:
HCO3-, SO4=, Ca++ dan bukan Na+ & Cl-
Kebanyakan organisme adalah stenohaline hidup dalm lingk yg
salinitasnya konstan
Hanya sedikit org yg euryhaline hidup dlm lingk dg sal berfluktuasi
mis:estuari, krn problem fisiologi osmoregulasi
Darah vertebrata air tawar adl: hipertonik thd air twr
Darah vertebrata air laut adalah hipotonik thd air laut
Darah crustacea dan invertebrates adalah isotonik dg air laut
33
3. Nutrien
Pertumbuhan tanaman bergantung pada 21 nutrien
Makronutrien (C, H, O, N, S, P, K, Mg, Ca, S)
dibutuhkan dlm mg/L
Mikronutrient (Fe, Cu, Mn, Zn, Mo, Na, Co, V, Si,
Cl,I,Boron) dibutuhkan dlm µg/L
Nutrien pembatas (limiting nutrient)
LIEBIG’S LAW OF THE MINIMUM
“nutrien yg berada dalm juml mendekati kebutuhan
kritis minimum akan cenderung mjd pembatas”
34
Ada 2 kemungkinan respon pertumbuhan :
Tipe 1: laju pertumbuhn konstan ttp
A
hasil akhir (yield) meningkat dng
growth B
meningkatnya konsentrasi nutrien
C
pembatas.
Faktor pembatas adl yield
waktu
growth B
C
waktu
35
4. Carbon
Carbon bukanlah nutrient bagi “terrestrial plants”
Dlm akuakultur C adl nutrien yg penting krn kadarnya di dalam air bervariasi.
C:N:P adalh 50:10:1 (dlm berat) pd fitopl yg dikultur dlm media yg diperkaya
Berbagai bentuk C dlm air :
H2O + CO2 ↔ H2CO3 ↔ H+ + HCO3 - ↔ 2H+ + CO3
1.0
Mol 0.75
fraction 0.50 H2CO3+ HCO3- CO3=
0.25 CO2 bebas
0.0
4 5 6 7 8 9 10 11
pH
36
Pertumbhn fitpl. Dikontrol oleh total konsentrasi karbon anorganik :
CT = CO2 + H2CO3 + HCO3 - + CO3=
Fitopl dpt memanfaatkan semua bentuk C kecuali CO3= , yg paling
sering digunakan adl CO2 bebas & H2CO3
u/ kolam, pH >9 pd sore hr, krn fitopl memanfaatkan HCO3- utk
fotosintesa & melepaskan ion hidroksida
HCO3- CO2 + OH-
37
5. NITROGEN
Siklus N mrp siklus nutrien yg paling kompleks perubahan scr kualitatif dr berbagai bentuk “N”
relatif sdh dipahami, ttp laju konversi dr bentuk tsb msh sulit dideteksi.
Dekomposisi bahan organik oleh bakteri menghasilkan NH4+ (amonium)
Nitrifikasi : oksidasi NH4+ oleh Nitrosomonas utk menghasilkan NO2 (nitrit)
Oksidasi NO2 oleh Niotrobacter menghasilkan NO3 (Nitrat)
38
Phytopl. Dpt mengabsorbsi NO3 maupun NH4+ juga NO2 utk proses
asimilasi utk menghasilkan bahan organik yg kmd masuk ke dalam
“food web”
Nitrogen yg hilang mell:
Volatilisasi amoniak : NH3 + H2O ↔ NH4+ + OH–
Rasio NH4+ / NH3 dipengaruhi oleh pH air
pH air tinggi NH3 menguap
denitrifikasi NO3 mjd N2 gas pada sedimen kolam anaerob
Pertambahan N mell fiksasi:
N2 Gas NO3 dilakukan o/ filamentous blue green algae spt
Anabaena & Nostoc yg mempy. “heterocyst”. Di dalam “heterocyst”
tdpt enzim “Nitrogenase”
39
Toksisitas N pd ikan
a. Ammonia
NH4+ --------pH tinggi---- NH3
Ionized (non toxic) un-ionized (toxic)
NH4+ adl ion yg besar krn HIDRASI, selain itu jg bermuatan shg sulit
menembus microphore yg bersifat “hidrophobic”
NH3 mudah sekali menembus membran insang krn molekul yg kecil, larut dlm
lemak, & tdk bermuatan
NH3 0.6 – 2.0 mg NH3-N/L toxic bg ikan
b. NITRIT
Nitrit bereaksi dg hemoglobin membentuk metahemoglobin yg tdk mampu lg
berfungsi u/ membawa Oksigen di dlm darah
Kadar NO2 dlm air 2,5 mg/L selama 24 jam, metahemoglobin mencapai 60%
pada ikan Channel catfish (Ictalurus punctatus).
40
6. Phosphorus (P)
Siklus P lbh sederhana drpd N, tp laju konversi berbagai bntk fosfor jg blm dipahami
Organic phosphate di degradasi oleh bakteri soluble organic phosphorus “orthophosphate” yg kmd
dmanfaatkn o/ fitopl.
Ion2 “soluble orthophosphate” adl produk ionisasi dr “orthophosphoric acid” (H3PO4): H3 PO4 ↔ H+ + H2
PO4-
H2 PO4-↔ H+ + HPO4=
HPO4=↔ H+ + PO43-
Jenis ion yg tersedia tergantung pd pH:
41
7. Oksigen terlarut (DO)
Respirasi adl reaksi dasar yg menghslkan energi dr organisme hidup
CH2O + O2 H2O + CO2 + energi
Konsentrasi DO bergantung pd faktor fisika & biologi
a. Faktor fisika
Kelarutan O dlm air dipengaruhi oleh: suhu, salinitas & tekanan atmosfer
Kelarutan O2 dlm air (760 mmHg):
42
0 Celcius mg/L 0 Celcius mg/L
0 14,16 25 8,11
5 12,37 26 7,99
10 10,92 27 7,86
15 9,76 28 7,75
20 8,84 29 7,64
24 8,25 30 7,53
b. Faktor biologi
Aktivitas biologis yg menyebabkan tjdnya variasi “DO” di kolam
• Respirasi
konsumsi DO oleh semua orgnsme spt bakteri, hewan2 & algae (benthic maupun
planktonic)
• Meningkatnya input bhn organik (co: pakan) cenderung memperbesar
penurunan DO & akan menyebabkan kondisi anaerob. Waktu berperan dlm
pemulihan DO
Perubahan oksigen dlm kolam yg subur
Perubahan harian (diurnal) DO di kolam yg tdk subur lebih kecil bila dibanding
kolam yg subur (eutrophic).
Variasi mulai dr nol pd pagi hari s/d “double supersaturation” pd siang hari
43
Respon ikan pada DO
• Metabolisme ikan meningkat dg meningkatnya suhu & membutuhkn lbh byk DO
justru kelarutn O2 menurun
• Affinitas hemoglobin thd DO juga turun dg meningkatnya suhu
• Tipe ikan berkaitan dg cara memperoleh oksigen:
a. Air Breather
• Tumbuh baik pd kolam yg anaerob
• Anabantidae
• Clariidae
• Ictaluridae
b. DO Breather
• Cold water fish
Salmonid membutuhkn < 9 mg/L DO
• Sensitive warm water fish
Karper membutuhkn 6-7 mg/L DO
• Resistant warm water fish
Tilapia tahan DO 0.1 mg/L
44
Neraca oksigen (oxygen budgets) pd kolam ikan:
Waktu kritis “DO” pd kolam biasanya pd waktu pagi hr (sebelum mthr terbit)
Faktor yg mpengaruhi level DO dg persamaan sbb:
DODN = DODK ± DODF – DOF - DOM - DP
DODN = konsentrasi “DO” pd pagi hari (dawn)
DODK = konsentrasi “DO” pd sore hari (dusk)
DODF =DO yg ber+/ber – krn difusi
DOF =DO yg dikonsumsi ikan
DOM = DO yg dikonsumsi respirasi lumpur (mud)
DP = DO yg dikonsumsi plankton
45
Referensi bacaan
ELEMENTARY GUIDE TO FISH CULTURE IN NEPAL
COMMERCIAL FISH FARMING
PRINCIPAL AND PRACTICES OF POND AQUACULTURE
PRINCIPALS OF WARMWATER AQUACULTURE
INTEGRATED FISH FARMING IN TROPICAL COUNTRIES
TEXTBOOK OF FISH CULTURE
46
sekian
47