Anda di halaman 1dari 47

III.

Ekosistem Kolam Ikan


(Pertemuan I)

Oleh: Qurrota A’yunin, S.Pi., MP., M.Sc.

1
 Ekosistem kolam adalah unit dasar yg terdiri dari :
 1. Substansi abiotik : - senyawa anorganik
- senyawa organik
 2. Substansi produser :
a. Tanaman air
b. Phytoplankton
2
3. Konsumer
I. A. Konsumer primer (herbivor)bersifat benthic
I. B. Konsumer primer (herbivor) bersifat planktonic
II. Konsumer sekunder karnivor
III. Konsumer tersier  karnivor
4. Sapotrophs
 Bakteri dan fungi pembusuk .(dalam budidaya super intensif)
 Metabolisme dlm sistem tsb berlangsung krn energi dr matahari,
sedangkan laju metabolisme dan stabilitas kolam bergantung pada laju
input nutrien yg masuk ke dalam sistem (kolam)
 Organisme hidup
 Air Dalam keseimbangan yg dinamis
 Tanah
 Udara
3
 Sistem yg berlangsung di dlm ekologi kolam
disebut EKOSISTEM KOLAM
 System adl. Sekelompok komponen yg saling
berinteraksi, beroperasi bersama-sama untuk
suatu tujuan umum (bersama), mampu bereaksi
sbg satu kesatuan oleh krn rangsangan dr luar dan
sistem ini tidak dipengaruhi secara langsung oleh
outputnya masing2 (komponen) dan mempunyai
boundary yg spesifik berdasarkan pada masukan
dr semua umpan balik.(Spedding, 1979)

4
Dalam AQUACULTURE fungsi atau peran organisme tsb dlm system
5 adalah lebih penting/ditonjolkan drpd taksonomi/klasifikasinya
1. Tumbuh2an/tanaman
 PHYTOPLANKTON
 Algae renik/phytoplankton ukurannya bervariasi dr 1-2 µm sd
100 µm
 Pada umumnya < 20 µm
 Net plankton  > 20-40 µm
 Nano plankton  < 20 µm
 Kolam dg input pupuk organik (manure) nanoplankton lbh
dominan amat perannya dalam siklus kadar oksigen terlarut
(DO Regime)
 Air kolam yg jernih  tdk subur & tdk produktif, phytoplankton
sgt sedikit
 Air kolam yg keruh berwarna kehijauan/kecoklatan subur,
produktif & banyak phytoplankton
6
 OLIGOTROPHIC  biomass
phytoplankton rendah dg keanekaragaman
spc yg tinggi
 EUTROPHIC biomass phytoplankton
tinggi dg keanekaragaman spc yg rendah
 Pd kolam yg dipupuk dg bahan organik mk
phytopl. Yg optimal dominan adl. Green
algae, euglenoid algae, dan blue green
algae
 Diatomae jarang ditemui pd kolam air
tawar yang EUTROPHIC
7
a. Phytoplankton

8
9
10
PLANKTON NET
Silk no Mesh size (µm) Nitex no
000 1024 1050
0 569 571
5 282 253
10 152 130
15 94 86
20 76 75
25 64 67

11
Komposisi kimia beberapa phytoplankton
Volume sel % Berat kering
Species
(µ3) Protein Lemak Karbohidrat
PRASINPHYCEAE

Tetraselmis maculata 310 68 4 20

CHLOROPHYCEAE

Dunaliella salina 400 58 7 32

BACILLARIOPHYCAE

Skeletonema costatum 1390 58 7 33

CHRYSOPHYCAE

Monochrysis lutheri 28 53 13 34

DINOPHYCEAE

Amphidinium carteri 740 36 23 39

Exuviaella sp 780 35 17 42

MYXOPHYCEAE
12 Agmenellum quadruplicatum 1,5 44 16 38
Nilai cerna protein phytoplankton oleh Oreochromis aureus
Phytoplankton % digestibility (daya cerna)

FILAMENTOUS GREEN ALGAE


Hydrodyctyon sp 70
Oedogonium sp 63
PLANKTONIC GREEN ALGAE
Dicthysphoaerium sp 43 – 52
Sphaerocystis sp 39 – 43
Scenedesmus sp 42 – 64
Nannochloropsis sp 32
Volvox sp 68
PLAKTONIC BLUE GREEN ALGAE
Mycrocystis sp 57 – 68

13
2. AQUATIC MACROPHYTES (TANAMAN AIR)

1. Emergent  kadar cellulosa tinggi & hidup pada air yg dangkal


Memperoleh nutrien dr sedimen, tetapi O2 dan CO2 dari udara
Berfungsi sbg “nutrient pump”
2. Berakar di tanah dengan daun terapung
Sama dg 1 ttp biasanya tumbuh di air yg lebih dalam. Co: Lili
3. Submersed  berakar di tanah ttp tumbuh di dalam air
Tumbuh di air yg lbh dalam & tergantung pd penetrasi cahaya
Struktur lunak  karbohidrat sederhana yg disukai ikan
14 Co: hydrilla, Cerratophyllum , najas
4. Floating  terapung. Biasanya berakar ttp menggantung
Struktur agak lunak s/d lunak  tdd dr karbohidrat sederhana.
Bbrp jenis disukai ikan herbivora
Co. Wolffia, lemna, spirodela, salvinia
5. Creeping menjalar/merambat
Co. Kangkung (water spinach)

AQUATIC MACROPHYTES biasanya tdk dianjurkan/dihindari di


dalam budidaya, karena:
 Mengurangi ruang hidup (kolom air) di dlm air yg seharusnya
utk ikan
 Mengambil nutrient yg seharusnya disediakan utk
phytoplankton
 Tempat persembunyian predator
 Mengurangi penetrasi cahaya dalam badan (kolom) air kolam
15
III. Ekosistem Kolam Ikan
(Pertemuan II)

16
2. HEWAN AIR
1. Zooplankton
 Kelompok utama zoopl. adl. Rotifera, cladocera & copepoda serta hewan uniseluler
protozoa
A. Rotifera (Gambar 1) (contoh:brachionus , keratella, filina, polyarthra, synchaeta)
 Ukuran 50 – 600 µm
 Filter feeder pd partikel 1- 20 µm
B. Cladocera (Gambar 2) (Contoh: daphnia, bosmina, alonella, diaphanosoma,
macrothrix)
 Kutu air, ukuran 300 µm- 3 mm
 Filter feeder pd partikel 1- 50 µm
 raptorial carnivore pd zooplankton
C. Copepoda (Gambar 3) (contoh: cyclops, calanus, diaptomus, limnocalanus)
 Ukuran 500 µm – 5 mm
 Filter feeder: misal. Diaptomus
 Raptorial feeder. Msl. Cyclops;
 memakan partikel uk. 5-100 µm
D. Protozoa (Gambar 4)
 Monosiga, diplosiga, monas, amoeba, euglypha, acineta, nuclearia
17
Memakan partikel berukuran 5 – 100 raptorial µm
2. Benthic Invertebrates
 Terutama yg bersifat detritivorous yg hidup di dlm lumpur dasar kolam
A. TUBIFICIDAE (oligichaeta, cacing)
 Tubifex sp
 Limnodrilus sp
B. GASTROPODA (mollusc)
 Cerithidae
 Physidae
 Lymnaeidae
C. INSECTA
 Chironomous (larvae diptera)
3. Carnivorous Insects
 Memangsa larva ikan, benih ikan bahkan telur ikan
A. HEMIPTERA (WATER BUG)
 Notonecta
 Nepa
 Belostoma
B. COLEOPTERA (BEETLES)
 Cybister, dll
C. DLL, (lebih detail di buku “A GUIDE TO THE STUDY OF FRESHWATER
BIOLOGY ” NEEDHAM AND NEEDHAM, 1962).
18
4. Ikan
 Kebiasaan makanan tiap jenis ikan berbeda
 Berdasarkan “TROPHIC LEVEL”
 Herbivora
 Omnivor
 Karnivor
 Top carnivor
 Detritivore
 Berdasarkan pd “NUTRITIONAL HABIT” –nya
 Phytoplanktophagic
 Zooplanktophagic
 Benthophagic
 Detritophagic
 Berdasarkan habitatnya
 Surface layer dweller
 Midwater layer dweller
 Bottom layer dweller

19
IKAN-IKAN BUDIDAYA DI DAERAH TROPIS
FAMILY SPECIES
FAMILY SPECIES
ANABANTIDAE Anabas testudineus
VLARIIDAE Clarias batrachus
ANGUILLIDAE Anguilla japonica
Clarias macrocephalus
Anguilla anguilla
Clarias gariepinus
Anguilla bicolor
PANGASIIDAE Pangasius sutchi
CHANIDAE Chanos chanos
Pangasius micronemus
CHANNIDAE Ophiocephalus gachua
Pangasius sanitwongsei
Ophiocephalus punctatus
MUGILIDAE Mugil cephalus
Ophiocephalus striatus
Mugil tade
Tilapia aurea
Mugil cannula
Tilapia andersonni
LATIDAE Lates calcalifer
CICHLIDAE Tilapia nilotica

Tilapia mossambica

20 Tilapia spilurus
FAKTOR FISIKA
1. SUHU/TEMPERATUR
 Seleksi species untuk akuakultur harus berdasarkan pada kebutuhan kisaran suhu optimal species
tersebut
 Ikan adalah poikilotermis, suhu tubuh tergantung pada suhu lingkungan
 Suhu tubuh ikan: 0,50 C diatas suhu air lingkungan, shg suhu air sgt berperan dalam mengatur
aktifitas ikan
 Semua aktifitas biologis dipengaruhi oleh temperatur
 Van’t Hoff principle: kecepatan reaksi kimia berlipat dua kali pada kenaikan suhu 100 C
 Setiap species ikan mempunyai kisaran toleransi yang ditentukan oleh sifat genetik, dimana
peningkatan suhu akan meningkatkan aktifitas biologis. Contoh: manusia kulit berwarna lebih
tahan panas daripada orang bule.
 Kisaran toleransi suhu:
Hidup
Makan dan tumbuh
Reproduksi

21
 Ikan karper (Cyprinus carpio) pada suhu:

< 5 0C Tidak aktif, lamban


5 – 10 0C Tidak tumbuh
10 – 13 0C Pertumbuhan jelek
13 – 20 0C Pertumbuhan sedang
20 – 30 0C Pertumbuhan baik
25 – 28 0C Pertumbuhan optimum

 Di daerah tropis ikan karper tidak akan memijah bila suhu air < 18
0C

 Suhu air minimum untuk dapat memijah pada ikan tilapia adalah 21
– 23 0C
 Ikan salmonid (trout dan salmon) tidak dapat memijah bila suhu air
>10 0C, tetapi dapat dibudidayakan di daerah tropis pada dataran
tinggi dengan suhu 15 – 20 0C
22
salmonids Chinese
carp
tilapia

Aktivitas biologis
0 5 10 15 20 25 30 35
Suhu air C

 IKAN TROPIS (WARM WATER FISH)


 Stenothermal species
 Kisaran suhu sempit, jenis tropis asli, tidak dapat hidup pada suhu rendah . Contoh : tawes,
tilapia; Indian major carp
 Eurythermal species
 Kisaran suhu luas, mempunyai suhu optimum dan maksimum yang sama dengan ikan tropis asli
tetapi dapat hidup pada suhu rendah
 Contoh : chinese carp

23
2. Cahaya
• Kualitas & kuantitas serta periode pencahayaan (photoperiod) sgt penting bg
pertumbuhan phytoplankton, juga bagi ikan terutama pd awal perkembangan
seksual.
• Photoperiod mempunyai peran yang besar terhadap siklus reproduksi ikan,
terutama ikan memijah musiman (season bound spawner)
• Cahaya (radiasi matahari) yang melalui permukaan air, sebagian dipantulkan
kembali ke angkasa yg besarnya tergantung pada :
• Permukaan air
• Sudut radiasi
• Kualitas spektrum cahaya berubah dan intensitas cahaya menurun saat cahaya
berpenetrasi di dalam air
• Lapisan badan air (stratum) yang menerima 1 % radiasi (cahaya)  euphotic zone
• Kecepatan photosintesis tidak dapat melebihi kecepatan respirasi pada kedalaman
dimana intensitas cahaya <1% radiasi.
24
Intensitas cahaya dan photosintesis
•Kualitas cahaya (spektrum) Gross photosynthesis

berubah hanya di dalam perairan Surface


yang dalam, sehingga intensitas inhibition
cahaya adalah kriteria yang paling (penghalang )
penting

•Photosintesis menurun dengan


depth
menurunnya kedalaman karena
intensitas cahaya juga menurun Compensation depth

•Intensitas cahaya di permukaan air Compensation point


terlalu kuat untuk photosintesis
yang menyebabkan hambatan
(inhibition)

25
390 430 460 500 570 590 610 760
0
Violet Indigo Blue Green Yellow
Visible spektrum Orange Red

 Spektrum utk photosintesis berkisar antara 400 – 760 nm


 Energi radiasi yg mencapai permukaan bumi adl 10% UV, 45% visible, 45%
Infra red
 Vegetasi mengabsorbsi cahaya merah dan biru untuk photosintesis, dan
memantulkan cahaya hijau  tumbuhan hijau
 Gross photosythesis = net photosynthesis (pertumbuhan) + respirasi (metabolisme)
Atau
Net photosynthesis = gross photosynthesis – respirasi

 Pada “COMPENSATION DEPTH”,


GROSS PHOTOSYNTHESIS = RESPIRASI
dan NET PHOTOSYTHESIS = 0

26
 “EUPHOTIC ZONE” adalah kedalaman dimana photosynthesis terjadi
 Kolam ikan adalah dangkal antara 1 – 1,5 m
 Tapi turbiditas (kekeruhan) menghalangi intensitas cahaya oleh krn
partikel-partikel tersuspensi yg mengabsorbsi & menyebarkan cahaya
 Lumpur merupakan sedimen dalam kolam yg subur
 Pd plankton, jk kesuburan meningkat  biomass phytoplankton
meningkat  “EUPHOTIC ZONE” lebih dangkal karena
phytoplankton juga mengabsorbsi cahaya (self shading)
 Produktivitas phytoplankton justru lbh rendah pd level kesuburan yg
lbh tinggi drpd level kesuburan sedang oleh krn “self shading”
(menaungi sendiri) yg justru menurunkan produktivitas di dalam
badan air

27
3. PERGERAKAN AIR
• Pergerakan karena :
• Gravitasi
• Perbedaan tekanan osmotik
• Mekanis (aerator: paddle wheel)
• Sangat penting untuk kolam air deras, karamba, jaring apung di
waduk, serta budidaya udang intensif

• Pentingnya “kincir air” (paddle wheel)


• Bukan hanya meingkatkan kadar oksigen (DO) melalui difusi tetapi
juga mensirkulasikan air untuk :
• Menghindari stratifikasi (suhu, DO)
• Menghindari lapisan anaerob
28 • Meningkatkan pemanfaatan nutrien untuk/oleh phytoplankton
FAKTOR KIMIA
1. pH dan Alkalinitas
• pH adalah suatu ukuran dari derajat keasaman atau reaksi alkali dengan skala 1 s/d 14
1-----------------------7----------------------- 14
ASAM NETRAL ALKALI (BASA)

pH didefinisikan sebagai logaritma negatif dari aktifitas ion hidrogen


pH = - LOG [H+] atau LOG 1/[H+] dalam mol/liter
konsep pH berasal dan dikembangkan dari proses ionisasi air murni:
H2O = H + OH
[H+][OH-] =Kw = 10 -14 pada suhu 250C
Karena [H+] = [OH-]; maka
[H+][H+] = 10 -14
[H+] = 10 -7 atau 0.0000001
Atau
pH = - LOG [10 -7] = 7
29
 Respon ikan pada pH
 Air jika kontak dengan udara
H2O + CO2 = H2CO3
Asam karbonat
H2CO3 = H++ HCO3-
 Asam karbonat sangat tidak stabil
 CO2 akan selalu ada dalam bentuk bebas
 Fakta  < 1% CO2 dalam air membentuk asam karbonat, dan asam ini mudah
sekali berdisosiasi
 HCO3- = CO32- + H+
 Saat semua CO2terlarut dalam air (jika mungkin) air tersebut akan mempunyai
30
pH sebesar 5,66
 Umumnya dikatakan bahwa CO2 tidak akan pernah menyebabkan nilai
pH air lebih rendah dari 4,5
 dan CO2 tidak akan pernah ada dalam air yang mempunyai pH diatas
8,3 (lebih detail di BOYD, 1979, “water quality in warmwater fish
pond” p.13-19)
 jika air mengandung kalsium karbonat, mk senyawa ini akan bereaksi
dg asam karbonat membentuk senyawa baru yi:
 CaCO3 + H2CO3 Ca (HCO3)2
 CO3 sulit larut dlm air. Kelarutannya hanya sebatas 13 ppm. Air yg
jenuh dg CO3 terlarut memp. pH sekitar 9,5 (basa).
 Ca (HCO3)2 adl 30 x lbh mudah larut drpd CO3, krn itu akan
selalu tjd erosi batu kapur saat bikarbonat terbentuk dan terlarut dlm
air
 Kalsium bikarbonat berfungsi sbg “gudang” utk menyimpan CO2 shg
dpt digunakan oleh phytoplankton
31
2. Salinitas
• Salinitas adl kadar garam dalam air, yg didefinisikan sbg jumlah total bhn
padat (solid material) dalam gram yg dikandung oleh 1 l air
• Dimana semua karbonat telah diubah mjd oksida, bromin, dan iodine & telah
digantikan oleh chlorine dan semua bahan organik telah hbs dioksidasi
• Salinitas dpt diukur dg :
• Refraktometer
• Hydrometer
• Electrical conductivity
• Chemical titration

Air laut Air tawar


Sal tinggi & konstan (35 promil) Sal rendah & bervariasi (0.07-0.4 promil)
Komposisi konstan Komposisi bervariasi

32
 Ion yg menyusun 99% garam air laut, yi:
Cl-, Na+, SO4=, Mg++, Ca++, K+
 36% garam di laut adalah Na Cl
 Ion yg banyak tdp di air tawar adl:
HCO3-, SO4=, Ca++ dan bukan Na+ & Cl-
 Kebanyakan organisme adalah stenohaline hidup dalm lingk yg
salinitasnya konstan
 Hanya sedikit org yg euryhaline hidup dlm lingk dg sal berfluktuasi
mis:estuari, krn problem fisiologi  osmoregulasi
 Darah vertebrata air tawar adl: hipertonik thd air twr
 Darah vertebrata air laut adalah hipotonik thd air laut
 Darah crustacea dan invertebrates adalah isotonik dg air laut

33
3. Nutrien
 Pertumbuhan tanaman bergantung pada 21 nutrien
 Makronutrien (C, H, O, N, S, P, K, Mg, Ca, S) 
dibutuhkan dlm mg/L
 Mikronutrient (Fe, Cu, Mn, Zn, Mo, Na, Co, V, Si,
Cl,I,Boron)  dibutuhkan dlm µg/L
 Nutrien pembatas (limiting nutrient)
 LIEBIG’S LAW OF THE MINIMUM
 “nutrien yg berada dalm juml mendekati kebutuhan
kritis minimum akan cenderung mjd pembatas”

34
 Ada 2 kemungkinan respon pertumbuhan :
 Tipe 1: laju pertumbuhn konstan ttp
A
 hasil akhir (yield) meningkat dng
growth B
 meningkatnya konsentrasi nutrien
C
 pembatas.
 Faktor pembatas adl yield
waktu

 Tipe 2: baik laju pertumbhn maupun yield meningkat dg meningkatnya konsentrasi


nutrien pembatas. Faktor permbatasnya adl. Laju pertumbuhan dan yield

growth B
C

waktu

35
4. Carbon
Carbon bukanlah nutrient bagi “terrestrial plants”
Dlm akuakultur C adl nutrien yg penting krn kadarnya di dalam air bervariasi.
C:N:P adalh 50:10:1 (dlm berat) pd fitopl yg dikultur dlm media yg diperkaya
Berbagai bentuk C dlm air :
H2O + CO2 ↔ H2CO3 ↔ H+ + HCO3 - ↔ 2H+ + CO3

Keseimbangan antar berbagai bentuk C tergantung pada pH:

1.0

Mol 0.75
fraction 0.50 H2CO3+ HCO3- CO3=
0.25 CO2 bebas

0.0

4 5 6 7 8 9 10 11
pH

36
 Pertumbhn fitpl. Dikontrol oleh total konsentrasi karbon anorganik :
CT = CO2 + H2CO3 + HCO3 - + CO3=
 Fitopl dpt memanfaatkan semua bentuk C kecuali CO3= , yg paling
sering digunakan adl CO2 bebas & H2CO3
 u/ kolam, pH >9 pd sore hr, krn fitopl memanfaatkan HCO3- utk
fotosintesa & melepaskan ion hidroksida
HCO3-  CO2 + OH-

 Sumber C dlm kolam:


CO2 dr udara  sgt rendah (< 1-20 mg CO2/L)

 50 -200 mg CaCO3/L  Sgt baik u akuakultur


 Kadar CO2 s/d 60 mg/L tdk beracun bg ikan asalkan DO tinggi

37
5. NITROGEN
 Siklus N mrp siklus nutrien yg paling kompleks perubahan scr kualitatif dr berbagai bentuk “N”
relatif sdh dipahami, ttp laju konversi dr bentuk tsb msh sulit dideteksi.
 Dekomposisi bahan organik oleh bakteri menghasilkan NH4+ (amonium)
 Nitrifikasi : oksidasi NH4+ oleh Nitrosomonas utk menghasilkan NO2 (nitrit)
 Oksidasi NO2 oleh Niotrobacter menghasilkan NO3 (Nitrat)

38
 Phytopl. Dpt mengabsorbsi NO3 maupun NH4+ juga NO2 utk proses
asimilasi utk menghasilkan bahan organik yg kmd masuk ke dalam
“food web”
 Nitrogen yg hilang mell:
Volatilisasi amoniak : NH3 + H2O ↔ NH4+ + OH–
 Rasio NH4+ / NH3 dipengaruhi oleh pH air
 pH air tinggi  NH3 menguap
 denitrifikasi NO3 mjd N2 gas pada sedimen kolam anaerob
 Pertambahan N mell fiksasi:
 N2 Gas NO3 dilakukan o/ filamentous blue green algae spt
Anabaena & Nostoc yg mempy. “heterocyst”. Di dalam “heterocyst”
tdpt enzim “Nitrogenase”

39
Toksisitas N pd ikan
a. Ammonia
NH4+ --------pH tinggi---- NH3
Ionized (non toxic) un-ionized (toxic)
 NH4+ adl ion yg besar krn HIDRASI, selain itu jg bermuatan shg sulit
menembus microphore yg bersifat “hidrophobic”
 NH3 mudah sekali menembus membran insang krn molekul yg kecil, larut dlm
lemak, & tdk bermuatan
 NH3 0.6 – 2.0 mg NH3-N/L  toxic bg ikan

b. NITRIT
Nitrit bereaksi dg hemoglobin membentuk metahemoglobin yg tdk mampu lg
berfungsi u/ membawa Oksigen di dlm darah
 Kadar NO2 dlm air 2,5 mg/L selama 24 jam, metahemoglobin mencapai 60%
pada ikan Channel catfish (Ictalurus punctatus).
40
6. Phosphorus (P)
 Siklus P lbh sederhana drpd N, tp laju konversi berbagai bntk fosfor jg blm dipahami
 Organic phosphate di degradasi oleh bakteri  soluble organic phosphorus  “orthophosphate” yg kmd
dmanfaatkn o/ fitopl.
 Ion2 “soluble orthophosphate” adl produk ionisasi dr “orthophosphoric acid” (H3PO4): H3 PO4 ↔ H+ + H2
PO4-
H2 PO4-↔ H+ + HPO4=
HPO4=↔ H+ + PO43-
 Jenis ion yg tersedia tergantung pd pH:

41
7. Oksigen terlarut (DO)
 Respirasi adl reaksi dasar yg menghslkan energi dr organisme hidup
 CH2O + O2  H2O + CO2 + energi
 Konsentrasi DO bergantung pd faktor fisika & biologi
a. Faktor fisika
 Kelarutan O dlm air dipengaruhi oleh: suhu, salinitas & tekanan atmosfer
 Kelarutan O2 dlm air (760 mmHg):

42
0 Celcius mg/L 0 Celcius mg/L
0 14,16 25 8,11

5 12,37 26 7,99

10 10,92 27 7,86

15 9,76 28 7,75

20 8,84 29 7,64

24 8,25 30 7,53

b. Faktor biologi
Aktivitas biologis yg menyebabkan tjdnya variasi “DO” di kolam
• Respirasi
konsumsi DO oleh semua orgnsme spt bakteri, hewan2 & algae (benthic maupun
planktonic)
• Meningkatnya input bhn organik (co: pakan) cenderung memperbesar
penurunan DO & akan menyebabkan kondisi anaerob. Waktu berperan dlm
pemulihan DO
Perubahan oksigen dlm kolam yg subur
Perubahan harian (diurnal) DO di kolam yg tdk subur lebih kecil bila dibanding
kolam yg subur (eutrophic).
Variasi mulai dr nol pd pagi hari s/d “double supersaturation” pd siang hari
43
Respon ikan pada DO
• Metabolisme ikan meningkat dg meningkatnya suhu & membutuhkn lbh byk DO
 justru kelarutn O2 menurun
• Affinitas hemoglobin thd DO juga turun dg meningkatnya suhu
• Tipe ikan berkaitan dg cara memperoleh oksigen:
a. Air Breather
• Tumbuh baik pd kolam yg anaerob
• Anabantidae
• Clariidae
• Ictaluridae
b. DO Breather
• Cold water fish
Salmonid membutuhkn < 9 mg/L DO
• Sensitive warm water fish
Karper membutuhkn 6-7 mg/L DO
• Resistant warm water fish
Tilapia tahan DO 0.1 mg/L
44
 Neraca oksigen (oxygen budgets) pd kolam ikan:
 Waktu kritis “DO” pd kolam biasanya pd waktu pagi hr (sebelum mthr terbit)
 Faktor yg mpengaruhi level DO dg persamaan sbb:
DODN = DODK ± DODF – DOF - DOM - DP
 DODN = konsentrasi “DO” pd pagi hari (dawn)
 DODK = konsentrasi “DO” pd sore hari (dusk)
 DODF =DO yg ber+/ber – krn difusi
 DOF =DO yg dikonsumsi ikan
 DOM = DO yg dikonsumsi respirasi lumpur (mud)
 DP = DO yg dikonsumsi plankton
45
Referensi bacaan
ELEMENTARY GUIDE TO FISH CULTURE IN NEPAL
COMMERCIAL FISH FARMING
PRINCIPAL AND PRACTICES OF POND AQUACULTURE
PRINCIPALS OF WARMWATER AQUACULTURE
INTEGRATED FISH FARMING IN TROPICAL COUNTRIES
TEXTBOOK OF FISH CULTURE

46
sekian

47

Anda mungkin juga menyukai