Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI PERAIRAN AIR TAWAR

BIOINDIKATOR

Disusun oleh :

Nurul Dini Sukma Pertiwi


061117001

PROGRAM STUDI BIOLOGI


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PAKUAN
BOGOR
2021
1.1 Judul Praktikum : Bioindikator
1.2 Tujuan :
1.3 Dasar Teori :
Plankton sebagai Bioindikator Kualitas Perairan Pencemaran air tidak hanya
dapat diukur dengan menggunakan parameter kimia dan fisika. Keberadaan
organisme perairan juga dapat digunakan sebagai indikator terhadap pencemaran air.
Organisme perairan digunakan sebagai indikator pencemaran karena habitat,
mobilitas dan umurnya yang relatif lama mendiami suatu wilayah perairan tertentu.
Plankton mempunyai sifat yang selalu bergerak sehingga dapat dijadikan
indikator pencemaran perairan. Plankton akan bergerak mencari tempat yang sesuai
dengan hidupnya apabila terjadi pencemaran yang mengubah kondisi tempat
hidupnya. Dengan demikian terjadi perubahan susunan komunitas organisme di suatu
perairan. Hal ini dapat dijadikan petunjuk apabila terjadi pencemaran perairan. Dalam
hal ini, terdapat jenis-jenis plankton yang dapat digunakan sebagai petunjuk untuk
mengetahui hal tersebut sesuai dengan kondisi biologi perairan. Plankton memegang
peran penting dalam mempengaruhi produktifitas primer perairan sungai. Plankton
bersifat toleran dan mempunyai respon yang berbeda terhadap perubahan kualitas
perairan. Penggunaan plankton sebagai indikator kualitas lingkungan perairan dapat
dipakai dengan mengetahui keragaman dengan keseragaman lainnya. Sehingga,
dengan adanya plankton yang berada pada lingkungan perairan tersebut akan
memberikan reaksi terhadap kualitas perairan atas pencemaran yang terjadi.
Adapun jenis-jenis fitoplankton yang terdapat di dalam perairan antara lain;
Alga Biru (Cyanophyta)
Alga Hijau (Chlorophyta)
Alga Pirang (Chrysophyta)
Diatomae (Baciilariophyta)
Euglenophyta
Dinoflagelata (Phyrrophyta)
Sedangkan untuk zooplankton yang terdapat dalam perairan antara lain; Protozoa,
yang dibagi menjadi 4 kelas yaitu Rhizopoda, Ciliata, Flagellata dan Sporozoa.
Coelenterata atau Cnidaria terdiri dari kelas Hidrozoa, Scyphosa dan Anthozoa.
Hanya kelas Hidrozoa, dimana Hyda juga termasuk, yang terdiri dari
spesimenspesimen berupa ubur-ubur kecil yang hidup sebagai plankton.
Ctenophora. Dahulu dimasukkan kedalam Phylum Coelenterata, tetapi kemudian
dipisahkan karena tidak memiliki nematocyst dan hanya struktur-struktur seperti sisir.
Contoh genus Pleurobranchia dan Cestus.
Rotatoria atau Rotifera. Rotatoria merupakan zooplankton yang hidup di air
tawar dan merupakan bagian dari Vermes (cacing-cacingan).
Nematoda dan chaetognata. Sering terdapat diantara periphyton di air tawar,
specimen-specimen Nematoda yang mikroskopis diberi nama Anguillula, sedangkan
genera sagita dari Chaetognatha sering terdapat banyak sebagai zooplankton di laut
dan merupakan makanan ikan.
Annelida. Dari Annelida ini banyak terdapat meroplankton di laut. Di perairan
air tawar dari Annelida ini hanya terdapat lintah (ordo Hirudinae) dan dapatmenjadi
parasit pada ikan yang dipelihara di kolam. Pada larva dari genus Nereis terdapat
chaetae sebagai gantinya cilia.
Crustacea. Dari phylum Arthropoda, hanya Crustacea yang hidup sebagai
plankton dan merupakan zooplankton terpenting bagi ikan, di air tawar maupun di
laut. Atas dasar embriologinya Crustacea dapat dibagi dalam 2 golongan:
Entomostraca atau udang-udangan tingkat rendah dan Malacostraca atau
udangudangan tingkat tinggi. Dari Entomostraca yang merupakan zooplankton ialah
Cladosera, Ostracoda, dan Copepoda, sedangkan dari Malacostraca hanya Mycidacea
dan Euphasicea yang merupakan zooplankton kasar atau macroplankton.
Mollusca. terdiri dari klas-klas Gastropoda, Pelocypoda, Bivalvia, Schapopoda,
dan Chepalopoda. Dalam perairan air tawar, meroplankton dari Gastropoda dan
Bivalvia tidak begitu mempunyai peranan penting. Contohnya antara lain yaitu dari
genus Atlanta, Carinaria, dan Pterotrachia.
Echinodermata. Dari phylum ini, hanya larva-larva saja dari beberapa ordo yang
merupakan meroplankton. Beberapa larva bentuknya seperti Chordata, bersamaan
bentuk larva-larva ini ada anggapan bahwa Chordata keturunan Echinodermata.
Seperti diketahui fosil Graptolit yang terdapat pada akhir Cambrium bentuknya
seperti salah satu ordo Echinodermata, menurut ahli- ahli evolusi memperkuat teori-
teorinya bahwa Chordata berasala dari Echinodermata. Contoh dari Echinodermata
yang larvanya hidup sebagai meroplankton ialah Bipinaria, Branchio, dan
Auricularia.
Chordata. Seperti telah dikatakan, Chordata diaman termasuk ordo mamalia
menurut evolusi merupakan keturunan dari specimen- specimen yang hidup sebagi
zooplankton dan bentuknya mirip dengan larva-larva Echinodermata. Dari 4
subphylum Chordata hanya subphylum Entoropneusta dan Urochordata yang hidup
sebagai zooplankton dan yang lainnya tidak ada meroplankton yang sejati. Larva-
larva dari Entoropneusta inilah yang berbentuk seperti Echinodermata.

1.4 Alat dan bahan :


1. Sample air dari bagian pinggir sungai (perairan mengalir)
2. Sample air dari bagian pinggir situ ( perairan tergenang)
3. Sample air parit
4. Formalin 4-5% untuk makrofita akuatik berukuran kecil dan 10% untuk
yang berukuran besar
5. Pancing, gill net atau jala
6. Ember plastic
7. Tissue

1.5 Metode kerja :


1. Pilihlah berbagai perairan yang akan diamati mikrofita akuatiknya
2. Ambilah data makrofita akuatik denga memperkirakan persentase luas
penutupan areal transek 1x1m2
3. Transek diletakkan secaa acak sebanyak lima kali ulangan
4. Sample diperiksa, dilakukan pengidentifikasian dengan menggunakan
buku Whitten et al. (2002) dan perhitungan jumlahnya.
1.6 Hasil dan pembahasan :
Ordo : Poales
Famili : Cyperaceae
Genus : Schoenoplectus
Spesies : S. americanus

Ordo : Alismataceae
Family : Alismataceae
Genus : Sagittaria
Spesies : S. latifolia
Divisi : Charophyta
Kelas : Charophyceae
Ordo : Charales
Family : Characeae
Genus : Chara L

Divisi : Tracheophytes
Ordo : Nymphaeales
Famili : Nymphaeaceae
Genus : Nymphaea
Spesies : N. nouchali
Divisi : Polypodiophyta
Kelas : Polypodiopsida
Ordo : Salviniales
Family : Salviniaceae
Genus : Salvinia
Spesies : S. natans

Divisi : Polypodiophyta
Kelas : Polypodiopsida
Ordo : Salviniales
Famili ; Marsileaceae
Genus : Marsilea
Spesies : M. crenata
Divisi :Tracheophyta
Ordo : Commelinales
Family : Pontederiaceae
Genus : Eichhornia
Spesies : E. crassipes

Ordo : Alismatales
Family : araceae
Genus : Pistia
Spesies : P. stratiotes
Divisi : Polypodiophyta
Kelas : Polypodiopsida
Ordo : Salviniales
Family : Salviniaceae
Genus : Azolla
Spesies : A. pinnata

Ordo : Poales
Family Typgaceae
Genus : Typha
Spesies : T. latifolia

Pembahasan
Makrofita mempunyai peran penting dalam ekosistem yangs ehat sebagai
produsen oksigen melalui fotosintesis, menyediakan substrat untuk alga,
tempat perlindungan untuk ikan dan invertebrata lainnya. Sehingga mereka
membantu daur ulang nutrien dari dan ke sedimen serta menstabilkan perairan.
Makrofita air sebgai penyedia makanan, tempat berlindung, dan variasi habitat
untuk sejumlah besar organisme di perairan. Mikrofita air mampu menyerap
mineral terlarut dan memperkaya air dengan oksigen yang diproduksi selama
proses fotosintesis.

Daftar Pustaka

Modul Praktikum Universitas Pakuan


Burhan S. 2014. Kajian Karakteristik Dan Potensi Makrofita Sebagai Bioindikator
Kulitas Air Pada Sungai Tallo. Hal 1-14
Indrawati, Muhsin. 2008. Keanekaragaman Tumbuhan airpada Perairan Sungai
dan Rawa di Kabupaten Kolaka Provinsi Sulawesi Tenggara. WARTA –
WIPTEK. 16(1).

Anda mungkin juga menyukai