Anda di halaman 1dari 11

PROPOSAL PENELITIAN

UJI AKTIVITAS EKSTRAK Daun DUKU (Lansium domesticum) SEBAGAI


INSEKTISIDA NABATI HAMA Thrips sp. PADA TANAMAN CABAI (Capsicum
annum L.)

Disusun Oleh :
Nurul Dini Sukma Pertiwi 061117001

PROGRAM STUDI BIOLOGI


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PAKUAN
2021

1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan pada Tuhan Yang Maha Esa atas
Rahmat- Nya kami dapat menyelesaikan tugas ini tepat pada waktunya.
tugas ini disusun sebagai persyaratan dalam melengkapi tugas mata
kuliah “Metodelogi Penelitian”.
Dalam kesempatan yang baik ini kami ucapkan terima kasih atas
bantuan dan dukungan dari semua pihak, terutama kepada Dosen mata
kuliah Dra. Tri Saptari Haryani, M.Si.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini jauh dari
sempurna. Dengan segala kerendahan hati, kami mengharapkan kritik
serta saran untuk perbaikan dimasa yang akan datang.

Cipanas , 23 April 2021

Penulis

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR …………………………………………………....….. 2
DAFTAR ISI …………………………………………………………………. 3
BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………….. 4
1.1 Latar Belakang ……………………………………………………….. 4
1.2 Tujuan ………………………………………………………………... 5
1.3 Manfaat ………………………………………………………………. 5
1.4 Hipotesis…………………………………………………………….... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ……………………………………………….. 6
2.1 Daun Lansium domesticum ………………………………………….. 6
2.1.1 kandungan senyawa kimia ……………………………….... 6
2.2 Hama Thrips sp. ………………………………………………..……. 6
2.3 Tanaman cabai (Capsicum annum L.) ………………………………..7
2.4 Insektisida nabati ………………………………………………….….7
BAB III METEDO PENELITIAN ………………………………………...…. 8
3.1 Waktu dan Tempat …..……………………………………………… 8
3.2 Alat dan Bahan ……………………………………………………… 8
3.3 Metode kerja ………………………………………………………… 8
3.3.1 persipan ekstrasi ………………………………………… 8
3.3.2 persiapan hama uji ………………………………………. 8
3.3.3 persiapan tanaman uji …………………………………… 9
3.3.4 penghujian terhadap hama ………………………………. 9
3.4 Parameter ……………………………………………………………. 9
3.5 Analisis data ……………………………………………………....…. 9
DAFTAR PUSTAKA …………………………………….……………………. 11

3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Petani umumnya menggunakan pestisida kimiawi setiap terjadi serangan hama dan
penyakit pada tanaman budidaya, bahkan mereka menggunakannya tanpa
memperhatikan hama target, cenderung berlebihan, dan tidak tepat baik jenis, dosis,
metode aplikasi, maupun frekuensi pemberian. Penggunaan pestisida kimiawi yang
berlebihan tersebut meninggalkan residu dalam tanah, air, dan terangkut ke
dalam produk pertanian yang akan menurunkan kualitas lingkungan dan
membahayakan kesehatan manusia dan mahluk hidup lainnya (Mubushar et al.
2019).

Indonesia kaya akan keanekaragaman hayati, termasuk tumbuhan yang mengandung


bahan aktif insktisida. Tidak kurang dari 2.000 jenis dapat digunakan sebagai
insktisida nabati yang keberadaannya tersebar di seluruh dunia.
Setiap daerah mempunyai jenis dan karakteristik tanaman berpotensi insktisida
nabati yang berbeda-beda. Bahan alami berbasis sumberdaya lokal dapat digunakan
sebagai bahan insktisida hayati untuk mengendalikan hama utama tanaman pangan
yang murah, mudah, tidak meninggalkan residu, dan ramah lingkungan, merupakan
salah satu keuntungan dari insektisida nabati (Sutriadi dkk, 2020).

Salah satu tanaman yang memiliki potensi sebagai insektisida dan larvasida alami
adalah tanaman duku (Lansium domesticum). Berdasarkan penelitian yang telah
dilakukan, biji dan kulit buah duku mengandung alkaloid, flavonoid, saponin dan
polifenol yang merupakan senyawa metabolit sekunder tanaman yang dapat
memberikan efek terhadap aktivitas pertumbuhan dan perkembangan, serta
kematian atau mortalitas serangga (Husna, 2019).

4
Hama thrips sudah tidak asing lagi bagi para petani cabai. Hama Thrips tergolong
sebagai pemangsa segala jenis tanaman, jadi serangan bukan hanya pada tanaman
cabai saja. Panjang tubuh sekitar kurang lebih 1 mm, serangga ini tergolong sangat
kecil namun masih bisa dilihat dengan mata telanjang. Thrips biasanya menyerang
bagian daun muda dan bunga (Idrus dkk, 2018).

1.2 Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas insektisida nabati daun Lansium
domesticum sebagai anti serangga bagi hama Thrips sp.pada tanaman cabai
(Capsicum annum L.)

1.3 Manfaat
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi ilmiah dalam bidang
pertanian dimana insektisida dapat terbuat dari bahan alami yang dapat dimanfaatkan
seperti pada spesies Lansium domesticum serta untuk mengurangi penggunaan bahan
kimia dalam pembuatan insektisida.

1.4 Hipotesis
1. Terdapat pengaruh pemberian kadar ekstrak Lansium domesticum terhadap
kematian hama Thrips sp. Pada tumbuhan cabai (Capsicum annum L.)
2. Terdapat salah satu kadar ekstrak Lansium domesticum yang berpengaruh secara
signifikan terhadap kematian hama Thrips sp. Pada tumbuhan cabai (Capsicum
annum L.)

5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Daun Duku (Lansium domesticum)
2.1.1karakteristik bentuk daun Lansium domesticum
Bentuk dan ukuran daun berbeda-beda bahkan pada satu tumbuhan. Bentuk
yang umum ditemukan yaitu eliptik baik pada jenis lokal. Bentuk pangkal daun
shortly attenuate, warna permukaan atas hijau kekuningan dan hijau biasanya
dimiliki oleh kultivar lokal, sedangkan warna daun hijau tua menjadi ciri dari
daun kultivar langsat lokal, warna permukaan bawah hijau muda, permukan
daun mengkilap, kedudukan daun berhadapan, ujung daun meruncing
(acuminate), bentuk tepi daun rata dan pertulangan daun menyirip (anjasasmara
dkk, 2020)
2.1.2 Kandungan senyawa kimia
Tanaman duku mengandung senyawa aktif seperti alkaloid, falvonoid, saponin,
dan polifenol yang merupakan senyawa yang memiliki efek larvasida (husna,
2019)
2.2 Hama Thrips s.
Menurut Effendi et al., 2019 Thrips temasuk serangga yang mempunyai tipe
alat menusuk dan menghisap. Metamorphosis serangga thrips adalah
paurometabola lebih dikenal dengan metamorfois betingkat. Tahapan-tahapan
dalam metamorfois thrips yaitu, telur, nimfa dan imago.telur dilettakan pada
daun tanaman cabai kemudian telur akan menetas menjadi nimfa, nimfa ini
memiliki ciri tubuh yan tidak bersayap. Tipe mulut pada nimfa thrips sama
dengan bentuk imagonya yang dikenal dengan nama haustelata. Hama thrips
banyak menyerang ketik musim kemarau sedangkan pada musim hujan hama
thrips akan terlepas dari daun karena terbawa air hujan. Hma thrips menyerang
tanaman cabai pada bagian daun dan bunga cabai. Daun-daun akan mengalami
nekrosis dan menggulung, hal ini disebsbkan oleh bekas tusuk alat mulut hama
thrips.

6
2.3 Tanaman cabai (Capsicum annum L.)
Cabai merah (Capsicum annuum L.) merupakan tanaman hortikultura yang
termasuk dalam famili Solanaceae. Cabai merah memiliki nilai ekonomi serta
nutrisi yang tinggi. Kandungan gizi yang terdapat pada tanaman cabai merah
seperti protein, lemak, karbohidrat, kalsium, vit (A dan C) menjadikan cabai
merah sebagai komoditi yang dibutuhkan masyarakat untuk bahan masakan
(Andani dkk, 2020).

2.4 Insektisida nabati


Insektisida botani/nabati adalah insektisida yang berasal dari bahan dasar alami
seperti tanaman atau tumbuhan. Umumnya bersifat selektif dibandingkan
dengan pestisida sintetik, tidak mencemari lingkungan karena mudah terurai di
alam. Selain itu insektisida nabati mempunyai keunggulan dalam menurunkan
jumlah hama pada tanaman. Pestisida nabati dapat dibuat berupa larutan, hasil
perasan, rendaman, ekstrak hasil olahan bagian tanaman, seperti daun, batang,
akar dan buah (Salaki, 2020)

7
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian


Penelitian ini akan dilakukan pada bulan April sampai dengan bulan Agustus
tahun 2021, yang berlokasi penelitian di .

3.2 Alat dan Bahan


Alat : polybag , bambu, cangkul, handsprayer, kain kasa, blender, timbangan,
botol kaca, kertas label, sweeping net, kandang berukuran 30x30 cm , alat tulis
dan kamera handphone.
Bahan : tanaman cabai (Capsicum annum L.) , hama Thrips sp. , ekstrak daun
duku (Lansium domesticum) , tanah dan air.

3.3 Metode kerja


3.3.1 persiapan eksraksi
Siapkan daun duku yang telah dibersihkan digunakan metode penjemuran hinga
kering setelah kering daun di blender hingga halus kemudian daun yang sudah
di blender disaring, masukkan ke dalam hansprayer dan ditambah aquades
secukupnya.

3.3.2 persiapan hewan uji


Langkah pertama dengan cara perbanyakan hama Thrips dengan cara
memelihara tanaman cabai merah yang telah diinfestasi hama thrips dalam
kotak yang disungkup kain kasa (kain tilei) dengan ukuran 1 x 1 x 1 m agar
hama thrips tidak bisa keluar dan berkembang biak di dalam sangkup.

8
3.3.3 persiapan tanaman uji
Benih cabai merah disemaikan pada kotak persemaian kemudian setelah
berdaun 2 atau berumur kurang lebih 15 hari dipindahkan ke dalam polybag
yang telah diisi dengan media tanam. Setelah 30 hari tanaman uji dipindahkan
ke dalam pot dan diatur sesuai plot. Setelah tanaman cabai berumur 4 bulan siap
di pakai

3.3.4 pengujian terhadap hama


Ekstrak yang telah dibuat takarannya menjadi 6 perlakuan K = pemberian
tanapa takaran , K1 = tanpa pemberian ekstrak , P1 = 100 gr/liter , P2 = 150
gr/liter , P3 = 200 gr/liter dan P4 = 250 gr/liter.
Kemudian larutan buatan diseprotkan ke masing-masing tanaman cabai yang
berumur 4 bulan dalam kandang sesuai dengan perlakuan setip kandang yang
telah disemprot dimasukkan 15 hama Thrips sp.
Setelah itu dilakuakan pengamatan setiap hari selama 7 hari dan amati berapa
mortalitas hama yang mati pada setiap kandangnnya.
Data yang diperoleh akan di analisis dengan uji beda nyata ANOVA.

3.4 Parameter
Aktifitas ekstrak daun Lansium domesticum dalam mengurangi atau
mengendalikan hama thrips pada tanaman, thrips yang ada pada tanaman sampel
dihitung secara langsung jumlahnya pada 7 hari.

3.5 Analisis Data


Uji statistik yang digunakan untuk menganalisis data yang diperoleh pada
penelitian ini yaitu uji RAL untuk melihat pengaruh ekstrak Daun Lansium
domesticum terhadap matinya hama Thrips sp pada tanaman Capsicum annum L

9
Tabel anova Rancangan Acak Lengkap (RAL)

Sumber DB JK KT F Hitung F
keragaman tabel
0,05 0,01
1. Antar t-1 2
ƩX. / r- JK – 1 KT−1
KT−2
perlakuan (X..)2/rt
2. Antar plot t(r-1) Ʃ(Ʃxij2- JK2/t (r-
dalam Xi. 2) / r 1)
setiap
perlakuan
Total rt-1 Ʃxij2 –
(X..)2/rt

Keterangan : DB = Derajat Bebas


JK = Jumlah Kuadrat
KT = Kuadrat Tengah
Kaedah keputusan
Hasil Analisis Kesimpulan Analisis Kesimpulan Penelitian
1. Fh ≤ F. 05 Tidak nyata Terima H0 tolak H1
(Tidak ada perbedaan
pengaruh antar
perlakuan)
2. F.05 < Fh< F.01 Nyata Tolak H0, Terima H1
(ada perbedaan pengaruh
antar perlakuan)
Tolak H0 ada perbedaan
3. Fh > F.01 Sangat Nyata pengaruh sangat nyata
antar perlakuan

DAFTAR PUSTAKA
Andani, R. Rahmawati, M. Hayati, M. 2020. Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Cabai

10
(Capsicum annum L.) Akibat perbedaan Jenis Media Tanam dan Varietas
Secara Hidrponik Substrat, vol 5 No 2. Fakultas Pertanian,Universitas Syiah
Kuala.
Anjasasmara. Suriyanti. Alimuddin, S. 2020.Identifikasi Karakter Morfologi Tanaman
Langsat (Lansium Domesticum Corr) Sebagai Buah Unggul Lokal Di
Kabupaten Polewali Mandar Provinsi Sulawesi Barat. Fakultas Pertanian,
Universitas Muslim Indonesia.
Effendi, S.N. Liestiany, E. Fitriyanti, D. 2019.Keanekaragaman Serangga yang
Berasosiasi Pada Tanaman Cabai Merah Besar (Capsicum annum L.) Di
Kelurahan Loktabat Utara Banjarbaru. Fakultas Pertanian, Univ Lambung
Mangkurat, Banjarbaru-Kalimantan Selatan.
Husna, I. Chusniasih, D. 2019. Uji Efektifitas Ekstrak Daun Duku Lansium
domesticum Terhadap Kematian Larva Instar III Aedes aegypti vol.2 No 2.
Farmasi Halayati.
Idrus, M.I. Haerul. Nassa, E. 2018. Pengendalian Hama Thrips Dengan Menggunakan
Ekstrak Daun Kenikir Pada Tanaman Cabai Merah, J. Agrotan 4(1) : 46-56.
Fakultas Pertanian, Peternakan dan Kehutanan, Universiitas Muslim Maros.
Mubushar, M. Aldosari, F.O. Baig, M.B. Alotaibi, B.M. Khan, A.Q. 2019. Assessment
of farmers on their knowledge regarding pesticide usage and biosafety. Saudi
Journal of Biological Sciences
Sutriadi, M.T. Harsanti, E.S. Wahyuni, S. Wihardjaka, A. 2020. Pestisida Nabati:
Prospek pengendalian Hama Ramah Lingkungan. Balai penelitian lingkungan
pertanian, Jawa Tengah.
Salaki, C.L. Watung, J.2020. Aplikasi Pestisida Organik untuk Pengendalian Hama
Spodoptera frugiperda pada Tanaman Jagung. Fakultas Pertanian Unsrat.

11

Anda mungkin juga menyukai