--
Sea grass
IRMA ERIKA
HERAWATI, M.SI.
APT
Pyrrophyta (Dinoflagellata)
• Disebut juga ganggang api (Yunani pyrrhos = api)
• Dinoflagellata (Yunani, dinos = berputar, flagel = cambuk)
karena memiliki flagel
• Ganggang uniseluler yang bersifat autotrof, memiliki dinding
sel, dapat bergerak aktif dan eukariotik
• Sebagian besar hidup di perairan laut dan sebagian kecil di
perairan tawar
• Memiliki pigmen karoten, klorofil a dan c,
• Ciri khas : bercahaya, beracun (tidak semua jenis)
• Cadangan makanan terdiri dari lemak, protein dan amilum
• Gymnodinium sp, Noctiluca sp dinding sel tipis dan
fleksibel (seperti membran)
• Peridium, Ceratium sp dinding sel berkotak-kotak (kotak-
kotak tersebut terdiri dari sellulosa)
• Disebut dinoflagellata karena membunyai 2 flagel dan
bergerak secara rotasi yang letaknya pada anterior, kecuali
pada Desmokontae dimana 2 flagel ada pada ujung sel yang
bergerombol.
• Ganggang ini mempunyai 2 buah kanal pada badannya 1
melingkar sel secara melintang dan 1 yang lainnya
memanjang pada salah satu sisinya.
• Ditempat persimpangan kanal tersebut terdapat 2 buah
flagel 1 berupa pita bergelombang melingkari sel
(terdapat dalam kanal yang melintang) dan 1 lainnya
berupa cambuk (terletak dalam kanal yang memanjang,
yaitu dibagian belakang sel) yang terlepas keluar dari sel.
• Flagel yang melingkar sel (pita) fungsi : bergerak
memutar
• Flagel yang memanjang (cambuk) fungsi : bergerak maju
Contoh ganggang api :Gymnodinium breve,
Noctiluca scintillans, Ceratium dan
Peridinum
Ceratium
Peridinum
BERCAHAYA
• Pyrrophyta tertentu memiliki zat luciferin, yang menyebabkan
pyrrophyta tertentu tersebut mempunyai bioluminescence
(kemampuan mengeluarkan cahaya secara alami) untuk
pertahanan diri dari ancaman.
• Perairan laut yang berpendar terjadi akibat ledakan populasi
pyrrophyta yang bioluminescence. Cahaya tersebut
merupakan reaksi antara luciferin dengan enzim luciferase.
Luciferin bereaksi dengan oksigen untuk menghasilkan
cahaya dan luciferase mempercepat reaksinya.
• Fenonema menarik yang dihasilkan oleh
pyrrophyta yang memiliki bioluminescence,
sehingga membuat laut tampak bercahaya
pada malam hari, seperti yang dihasilkan
oleh Noctiluca, Gonyaulax, Pyrrocystis,
Pyrodinium dan Peridinium
Noctiluca scintillans
BERACUN
• Ledakan populasi plankton pyrrophyta dapat
menghasilkan warna coklat atau merah pada air
fenomena red tides (pasang merah) sering terjadi
pada musim panas
• Kondisi seperti ini mengandung suatu racun yang
dilepaskan kedalam air/terakumulasi dalam rantai
makanan) yang dihasilkan pyrrophyta tertentu (contoh :
Gymnodinium sp) dan dapat meracuni ikan, kerang,
bahkan manusia yang mengkonsumsinya.
• Paralytic shellfish poisoning (PSP) merupakan penyakit
akibat mengkonsumsi ikan/kerang yang terkontaminasi
toksin pyrrophyta. Dimana toksin tersebut dapat
menyebabkan kerusakan sistem saraf (neurotoksin).
• Tempat hidup biota laut (ada yang menetap, ada juga yang
sebagai pengunjung setia)
• Ketika air surut, sebagian padang lamun tersembul keluar
dari air (terutama lamun Enhalus acoroides) yang berdaun
seperti pita panjang dan datanglah burung-burung pantai
untuk mencari makan.
Thalassia hemprichii Halodule uninervis Halophila spinulosa
Anti influenza