Tiga kelas:
– Xantophyceae
– Crysophyceae
– Bacillariophyceae
Susunan Tubuh
• Sel tunggal: Choloromeson.
• Amoeboid: menghasilkan pseudopodia.
Rhozochloris.
• Cocoid: Chloridella, Botrydiopsis dan
Characiopsis.
• Palmelloid: Gloeochloris.
• Filamen:Tribonema, Heterodendron.
• Sifoneus: Botrydium dan Vaucheria.
Keragaman spesies
• Sel tunggal berflagel: Chryamoeba
• Koloni berflagel: Uroglena
• Ameboid: Rhizochrysis, Chrysarachnion
• Palmeloid: Chrysocapsa, Hydrurus.
• Coccoid: Chrysosphaerella longispina dan
Chrysosphaerella
• Filamen: Lagynion, Dinobryon cylindricum
• Thalloid: Thallochrysis.
Range of Body Structure and
Form in Chrysophytes
Chrysophyte Species as Bioindicators
Centric and Pennate Diatoms
Diatom
An example of diatom diversity.
More diatoms.
A “golden
algal species.
Pyrrophyta/Dinoflagellata
*Ainun Nikmati Laily, M. Si
Pyrrophyta
Peridinium sp.
Berbentuk Sel Tunggal, contoh :
Peridinium dan Ceratium.
Berbentuk Filamen yang bercabang,
contoh : Dinotrix
• Flagellum transversal menyebabkan
pergerakan rotasi dan pergerakan
kedepan, sedangkan flagellum
longitudinal mengendalikan air ke Gymnodinium sp.
arah posterior.
• Sel Dinoflagellata terbagai secara
transversal oleh cingulum menjadi
epiteka dan hipoteka.
• Mempunyai bintik mata (stigma) Ceratium sp.
Pigmen
• Klorofil a, c
• Tidak memiliki klorofil b
• Xantofil yang khas:
Peridinin
Neoperidinin
Dinoxanthin
Neodinoxanthin
• ß Karoten (pemberi warna coklat atau
coklat keemasan)
Bioluminesens
Beracun
• Spesies yang sering meracuni manusia:
Gonyaulax polyedra (daerah selatan)
Alexandraium spp. (daerah utara)
ABSTRAK
Langkah Kerja
Pengambilan sampel dilakukan 1 kali pada 3 stasiun. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan metode penyaringan melalui
plankton net. Sampel air diambil mulai pukul 10.00 WIB sampai selesai.
Pengambilan sampel dilakukan di pinggiran bendungan sutami yang
dibuat menjadi 2 stasiun dan di tengah-tengah waduk ada 1 sampel.
Lokasi Pengambilan Sampel
Pengambilan sampel dilakukan dengan mengambil sampel air
menggunakan botol bekas yang telah di bersihkan.
Ceratium hirudinella
Prosedur penelitian
• Sampel air diambil mulai pukul 11.00 WIB – sampai
selesai. Pengambilan sampel stasiun 1 dilakukan di
sekitar perahu yang ada di tepi waduk karangkates,
stasiun 2 dilakukan di tepi waduk disekitar
rerumputan, stasiun 3 dilakukan di bawah tempat
pemancingan ikan sekitar tengah waduk, dan stasiun
4 ditengah waduk. Sampel diambil sebanyak 1 kali,
semua sampel diambil dengan plankton net.
Parameter pendukung fisika adalah suhu air dan suhu
udara, intensitas cahaya, dan pH. Hasil pengukuran
suhu di udara adalah 21oC, dengan suhu waduk air
25oC. dengan Intensitas cahaya dan nilai pH adalah
8.
Denah stasiun
pengambilan fitoplankton
Hasil dan pembahasan
• Suhu di Waduk Karangkates
Suhu berkisar antara 21-25o C.
• Siklus hidup
- Pergiliran keturunan secara seksual dan
aseksual. Seksual dengan adanya ceratium
jantan dan betina. Aseksual dengan
pembelahan mitosis dari sel induk.
DISTRIBUSI DINOFLAGELATA
TOKSIK PADA LAMUN Enhalus
acoroides DI PERAIRAN PULAU
PARI, KEPULAUAN SERIBU
Waktu
penelitian
Pengambilan sampel dilakukan
pada bulan April 2012.
Lokasi pengambilan sampel
3
4
1
Pengambilan Sampel
Setelah pengocokan
sampel diberi formalin Dikocok dengan kuat
40% hingga konsentrasi untuk menghilangkan
terakhir menjadi 4% dinoflagellata
untuk mengawetkan
dinoflagellata dan lamun
epibentik dari lamun
Pengukuran Parameter
Lingkungan
• Suhu
• Salinitas
• pH perairan
• Kedalaman
• Kecepatan arus
• Oksigen terlarut
• Tipe substrat tempat lamun melekat
Pencacahan Sampel
Sampel air disaring menggunakan saringan
bertingkat dengan mesh size 125 dan 20 μm. Saringan
berukuran 125 μm digunakan untuk menyaring detritus
maupun butiran pasir. Residu yang tertahan pada
saringan berukuran 20 μm, kemudian dibilas dengan air
laut. Sampel air kemudian diambil dengan pipet tetes
dan diteteskan ke dalam Sedgewick-Rafter cell
sebanyak 1 ml. Pencacahan dilakukan di bawah
mikroskop dengan perbesaran 10x10. Sampel
dinoflagellata bentik kemudian dinyatakan dalam
sel/cm2 luas permukaan daun lamun. Identifikasi
dilakukan berdasarkan buku identifikasi Smith (1977),
Fukuyo (1981), Richard (1987), Fukuyo and Borja
(1991), Taylor et al. (1995), dan Tomas (1997) untuk
identifikasi Dinoflagellata.
HASIL DAN
PEMBAHASAN
Pada penelitian ini, spesies lamun yang
diambil sebagai substrat tempat
dinoflagellata bentik menempel adalah
Enhalus acoroides, yang merupakan
spesies lamun yang paling umum
ditemukan pada daerah rataan terumbu.
Selain itu, lamun dengan tipe daun yang
besar lebih disukai daripada lamun dengan
tipe daun yang kecil, karena lamun
dengan morfologi yang lebih besar akan
mempunyai kondisi substrat yang lebih
stabil (Wenno, 2004).
Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan
delapan spesies dinoflagellata bentik yang
menempel pada daun lamun Enhalus
acoroides yaitu Ostreopsis lenticularis, O.
ovate, O. siamensis, Prorocentrum
concavum, P. emarginatum, P. lima, P.
Rhathymum, dan Synophysis microcephalus,
dimana lima diantaranya merupakan
spesies toksik yang berpotensi
menimbulkan CFP (Fukuyo, 1981;
Steideinger and Baden, 1984) yaitu
Ostreopsis lenticularis, O. siamensis,
Prorocentrum concavum, P. lima, dan P.
rhathymum.
Gambar Dinoflagellata yang ditemukan di area padang lamun
perairan Pulau Pari, Kepulauan Seribu
Ostreopsis lenticularis*
Ostreopsis
ovata
Ostreopsis
siamensis*
Prorocentrum concavum*
Prorocentrum emarginatum
Prorocentrum
lima*
Prorocentrum lima*
Figs. 1-3. SEM. Fig. 1. Right valve.
Cells oblong to ovate with narrowed
anterior. Marginal pores and
scattered surface pores present;
valve center devoid of pores.
Intercalary band smooth and wide.
Fig. 2. Left valve; bacteria
attached (arrows). Fig. 3.
Periflagellar area: shallow, broad,
V-shaped depression on right valve.
Flared periflagellar collar encircles
auxiliary (a) pore (arrow); larger
flagellar pore (f) adjacent (after
Faust 1991). Figs. 4-7. LM. Fig. 4.
Thecal pore arrangement. Fig. 5.
Right valve with central pyrenoid
(arrow). Fig. 6. Left valve and
posterior nucleus (n). Fig. 7. Triple-
layered resting cyst. (Figs. 1,2,4-7
after Faust 1993c)
Tabel 1. Distribusi spesies dinoflagellata
bentik di keempat stasiun penelitian
NAMA SPESIES STASIUN STASIUN STASIUN STASIUN
1 2 3 4
Ostreopsis lenticularis* + + + -
Ostreopsis ovate - - + -
Ostreopsis siamensis* - + + +
Prorocentrum concavum* + + + +
Prorocentrum emarginatum + + + +
Prorocentrum lima* + + + +
Prorocentrum rhatymum* - + + +
Synophysis microcephalus - + + +