Anda di halaman 1dari 7

POPULASI PLANKTON DANAU

Aji Prasetyo* dan Hajar Indra Wardana, Ina Andriani, Reo Vebria Ningsih, Rizky Aprizal
Program Studi Biologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
*Corresponding author: ajiprasetyo2@gmail.com

ABSTRACT

Plankton is aquatic organism that flying and its moves within the water current. Plankton is classified
into phytoplankton (classified as plant) and zooplankton (classified as animal). The aim of the research
is to investigate the environmental abiotic factors and the diversity of plankton as water quality
indicators. The methods of research is sampling quantitative, which is divided in three station
observation in the area of Lake Situ Gintung. The type of plankton found from 10 class with 20 genus
different. The present of plankton in the water is determined by the physic and chemical condition of the
water. Plankton has a limitation to tolerate the environment parameter so, its diversity is different depend
on physical and chemical conditions.

Keywords : bioindicators, diversity, phytoplankton, zooplankton


.
PENDAHULUAN
Populasi adalah suatu kelompok Dalam rantai makanan di suatu
individu dari spesies yang sama, yang ekosistem air, fitoplankton termasuk ke
hidup di suatu wilayah. Anggota- dalam kelompok produsen karena
anggota populasi mengandalkan sumber kemampuannya melakukan fotosintesis
daya yang sama, dipengaruhi faktor- tersebut. Oleh karena itu keberadaan
faktor lingkungan yang serupa, serta fitoplankton di suatu ekosistem air
berkemungkinan berinteraksi dan menjadi sangat penting terutama dalam
berbiak dengan satu sama lain. Selain mendukung kelangsungan hidup
itu, populasi didefinisikan sebagai organisme air lainnya, seperti
kelompok organisme-organisme dari zooplankton, benthos ikan dan
spesies yang sama yang menempati sebagainya..
ruang atau tempat tertentu, memiliki ciri Alga atau fitoplankton dapat
atau sifat yang unik dari kelompok berperan sebagai salah satu parameter
tersebut dan bukan merupakan sifat ekologi yang dapat menggambarkan
individu di dalam kelompok itu kondisi suatu perairan dan juga
(Asmara, 2005). merupakan komponen biotik penting
Plankton merupakan organisme dalam metabolisme badan air, karena
air yang hidupnya melayang-layang merupakan mata rantai primer di dalam
dalam air dan pergerakannya terutama rantai makanan ekosistem perairan.
dipengaruhi oleh pergerakan air. Perubahan ukuran, jenis dan jumlah
Dikenal 2 jenis plankton yaitu populasi plankton di perairan dapat
fitoplankton dan zooplankton. menggambarkan keadaan struktur
Fitoplankton adalah organisme plankton komunitas perairan. (Umar, 2010).
yang bersifat sebagai tumbuh- Fitoplankton memiliki klorofil
tumbuhan, sedangkan zooplankton yang mampu mengikat energi sinar
adalah organisme plankton yang bersifat matahari dalam bentuk substansi
hewan. Perbedaan diantara keduanya organik, yang dapat digunakan sebagai
terletak pada kemampuan fitoplankton makanan organisme heterotrof. Dimana
dalam melakukan proses fotosintesis pada sistem aliran energi merupakan
dengan tersedianya klorofil dalam sel- trofik level pertama.
sel organisme tersebut (Umar, 2010)

1
Berbagai jenis fitoplankton kekeruhan, kepekatan, konduktivitas,
mempunyai kisaran toleransi yang dan pH. Air sampel dijaring
berbeda terhadap faktor lingkungan di menggunakan plankton net dan
habitatnya. Fitoplankton yang toleran dikumpulkan ke dalam botol sampel
terhadap berbagai kondisi akan dengan penambahan lugol 10%.
terdistribusi meluas, sedangkan yang Pencacahan kerapatan sel
mempunyai toleransi sempit terhadap plankton dilakukan dengan bantuan
salah satu kondisi lingkungan hanya mikroskop dan Haemocytometer.
akan dijumpai hidup pada kondisi yang Diteteskan sampel pada sela-sela
sesuai untuknya (Handayani, 2009). Haemocytometer dan ditutup dengan
Populasi fitoplankton yang cover glass. Sampel diamati dibawah
terlalu besar menunjukkan perairan mikroskop dengan perbesaran 40 -
yang mengalami eutrofikasi. Eutrofikasi 400x. Diidentifikasi dengan
yang terjadi di danau akan menggunakan buku panduan
mempengaruhi tingkat produktivitas identifikasi plankton. Perhitungan
perikanan budidayanya. kerapatan sel dilakukan pada kotak
Sebagai organisme air, plankton besar yang ada pada Haemocytometer.
mempunyai kisaran toleransi tertentu Pendataan yang dilakukan berupa genus
terhadap perubahan berbagai faktor atau spesies dari plankton pada setiap
lingkungan abiotik seperti temperatur kotak dan jumlahnya. Perhitungan
air, pH, kadar oksigen terlarut (DO) dan kerapatan plankton digunakan rumus :
sebagainya. Sehingga perubahan nilai
dari berbagai faktor lingkungan abiotik p ×V
N=
tersebut secara langsung maupun tidak 0,0196 ×W
langsung akan mempengaruhi
keanekaragaman plankton. Keterangan:
Tujuan penelitian ini adalah N : Jumlah plankton per liter
mempelajari teknik pengambilan data p : Jumlah lapang yang diamati
plankton pada suatu perairan dan V : Volume konsentrasi plankton
menghitung dan mengidentifikasi pada buket (ml)
plankton, mempelajari indeks diversitas W : Volume air media yang
planton dan mempelajari spesies dan disaring
jumlah plankton sebagai bioindikator
perairan.
HASIL DAN PEMBAHASAN
METODOLOGI
Pengambilan sampel dilakukan
Penelitian ini dilakukan pada di 3 lokasi sampling. Stasiun 1 pada
tanggal 4 April 2017 di PLT (Pusat koordinat -6,302285 106,7645375
Laboratorium Terpadu) UIN Syarif ,stasiun 2 pada koordinat -6,301861
Hidayatullah Jakarta dengan 106,7633055556 ,stasiun 3 pada
menggunakan metode sampling secara koordinat -6,3013961111
kuantitatif yang dibagi menjadi tiga 106,7626144444.
stasiun pengamatan di kawasan Danau
Situ Gintung yang terletak di wilayah
Tangerang Selatan.
Dilakukan perhitungan faktor
fisik lingkungan meliputi temperatur
air, kelarutan oksigen, kecerahan,

2
Tabel 1. Jenis Plankton Yang Teridentifikasi
No Kelas Genus Stasiun 1 Stasiun 2 Stasiun 3 Jumlah
1 Bacillariophyceae Pinnularia - - 3 3
Actinastrum - 3 - 1
Chlamydomonas 2 - - 2
2 Chlorophyceae
Coelastrum - 2 2 4
Selenastrum 3 - 1 4
Arthrospira - - 2 2
Chroococcus 14 - - 14
3 Cyanophyceae Gleocapsa 15 - - 15
Microcystis - - 10 10
Oscillatoria 12 76 45 133
4 Euglenoidea Trachelomonas - 1 - 1
Euglenophyta - - 2 2
5 Euglenophyceae
Lepocinclis 1 - - 1
6 Fragilariophyceae Synedra - 2 - 2
7 Hormogoneae Anabaena - - 5 5
Chlorella 4 - - 4
8 Trebouxiophyceae Lagerheimia - - 1 1
Oocystis - 28 - 28
9 Xanthophyceae Vaucheria 46 - - 46
10 Zygnematophyceae Spirogyra 1 - - 1
Total 98 112 71 281
265957,39 303951,367 192682,59 762592,3
Kelimpahan (N)
8
Indeks Keanekaragaman (H') 0,35932 0,361191 0,35932 1,079848

Dari ketiga stasiun didapatkan Plankton dari genus Oscillatoria


jenis plankton dari 10 kelas dengan 20 cukup medominasi dari ketiga stasiun
genus berbeda. Stasiun 2 memiliki dengan jumlah mencapai 133 individu.
jumlah individu yang tertinggi yaitu 110 merupakan salah satu genus alga yang
individu dan stasiun 3 memiliki jumlah sangat toleran terhadap polutan dan dua
individu terendah yaitu 71 individu spesies dari genus ini merupakan lima
(tabel 1). Sampel plankton yang spesies alga yang paling toleran
didapatkan berjumlah 281 individu. terhadap polutan (Prihantini, dkk.
2008).
Tabel 2. Kelimpahan Plankton

Kelimpahan (sel/Liter)
350000
300000
250000
200000 Kelimpahan (sel/Liter)

150000
100000
50000
0
Stasiun 1 Stasiun 2 Stasiun 3
Berdasarkan hasil pengamatan keanekaragaman plankton di Situ
terhadap kelimpahan dan Gintung, maka diperoleh hasil

3
kelimpahan plankton berbeda-beda pada kimia lingkungan perairannya. Faktor
setiap stasiun pengamatan, sedangkan kimia dan fisika lingkungan suatu
keanekaragaman plankton di Situ perairan dapat mempengaruhi
Gintung secara keseluruhan adalah pertumbuhan dan keberlangsungan
tergolong sedang. Kelimpahan plankton hidup fitoplankton sebagai produsen
tertinggi ada pada stasiun 2 dengan utama pada ekosistem perairan. Faktor
jumlah 303951,3678 sel/liter sedangkan lingkungan perairan yang dapat
kelimpahan plankton terendah pada mempengaruhi keberadaan plankton
stasiun 3 dengan jumlah 192682,59 yaitu pH, suhu, oksigen terlarut,
sel/liter (tabel 2). kekeruhan, kecerahan, kepekatan,
Kelimpahan plankton yang konduktivitas/salinitas. Faktor fisika-
berbeda-beda pada setiap stasiun ini kimia perairan di Situ Gintung dapat
disebabkan oleh berbagai faktor fisika- dilihat pada tabel 3.

Tabel 3. Hasil Pengukuran Faktor Fisika-Kimia Air Situ Gintung


90
80
70 pH
60 Suhu ( C)
50 DO (mg/L)
40 Kekeruhan (NTU)
30 Kecerahan (cm)
20 Kepekatan (ppm)
10 Konduktivitas (mS/cm)
0
Stasiun 1 Stasiun 2 Stasiun 3

Pada ketiga stasiun perbedaan menentukan derajat panas. Cahaya


pH air tidak terlalu signifkan pada matahari yang masuk ke perairan
stasiun 2 pH nya cukup netral yaitu 7. mengalami penyerapan dan diubah
Semakin banyak karbondioksida yang menjadi energi panas. Suhu juga dapat
dihasilkan dari proses respirasi, maka mempengaruhi penyebaran, komposisi,
pH akan semakin rendah. Nilai pH ini serta kelimpahan fitoplankton
dipengaruhi oleh beberapa faktor antara diperairan.
lain aktivitas biologis misalnya Menurut Handayani (2009) suhu
fotosintesis dan respirasi organisme, air termasuk salah satu faktor fisika
suhu dan keberadaan ion-ion dalam penting yang banyak mempengaruhi
perairan tersebut. Kondisi fotosintesis kehidupan hewan dan tumbuhan air
akan optimal ketika pH dalam keadaan salah satunya adalah plankton. Nilai DO
normal. Stasiun 2 memiliki pH normal pada stasiun 1 yaitu 7,6 tertinggi
dan menyebabkan banyaknya individu daripada stasiun 2 dan 3. Oksigen di
plankton yang ditemukan. perairan bersumber dari proses
Suhu pada setiap stasiun fotosintesi fitoplankton atau jenis
berbeda-beda, stasiun 1 memiliki suhu timbuhan air, dan melalui peristiwa
air 310C dan stasiun 2 dan 3 memiliki difusi air dengan udara. Nilai oksigen
suhu air yang sama yakni 32,50C. terlarut yang berkisar antara 5,45-7,00
Tingginya suhu air berkaitan dengan mg/l cukup baik bagi proses kehidupan
besarnya intensitas cahaya matahari biota perairan. Sumber utama oksigen di
yang masuk ke perairan, karena perairan selain dari proses difusi
intensitas cahaya yang masuk oksigen dari udara dan juga dari hasil

4
fotosintesis Fitoplankton, sehingga 71,5ppm dan stasiun 3 yang hanya
tingginya kandungan oksigen di 74,5ppm. Konduktivitas pada stasiun 1
perairan akan mencirikan tingginya memiliki nilai terendah yaitu 12,96
kelimpahan organisme fitoplankton mS/cm dan tertinggi pada stasiun 2
pada perairan tersebut (Pratiwi, 2015). yakni 16,25 mS/cm. Tingginya
Kecerahan air tertinggi ada pada konduktivitas diakibatkan oleh
stasiun 2 dengan nilai 37cm sedangkan tingginya suhu perairan sehingga terjadi
stasiun 1 dan 3 memiliki kecerahan air penguapan. Kelimpahan fitoplankton
yang sama yakni 26cm. Kecerahan akan mengalami kenaikan jika salinitas
ditunjukkan dengan kedalaman secchi turun mencirikan bahwa salinitas sudah
disk. Kedalaman secchi disk terlalu tinggi untuk kehidupan beberapa
berhubungan erat dengan intensitas jenis fitoplankton.
sinar matahari yang masuk ke suatu Peningkatan nilai pH tidak
perairan. Kemampuan daya tembus terlalu berpengaruh terhadap
sinar matahari ke perairan sangat peningkatan kelimpahan fitoplankton
ditentukan oleh warna perairan, bahan dan menjelaskan bahwa perubahan pH
organik dan bahan organik yang kurang begitu mempengaruhi kondisi
tersuspensi dan terlarut maupun bahan lingkungan perairan. Korelasi antara
anorganik dan organik yang berupa suhu dan salinitas terhadap kelimpahan
plankton dan mikroorganisme lain. fitoplankton adalah negatif yang artinya
Nilai kekeruhan tertinggi ada peningkatan suhu dan kadar garam
pada stasiun 1 dengan nilai 51 NTU dan suatu perairan justru akan mengurangi
stasiun 2 memiliki tingkat kekeruhan kelimpahan fitoplankton diperairan.
rendah dengan nilai 41 NTU.
Kekeruhan air adalah gambaran sifat KESIMPULAN
optik air dari suatu perairan yang Didapatkan jenis plankton dari
ditentukan berdasarkan banyaknya sinar 10 kelas dengan 20 genus berbeda
yang dipancarkan dan diserap oleh
Plankton dari 281 individu yang
partikel-partikel yang ada dalam air
tersebut. teridentifikasi, genus Oscillatoria cukup
Kekeruhan yang tampak di medominasi dari ketiga stasiun dengan
perairan dapat berasal dari pasir, jumlah mencapai 133 individu. Indeks
lumpur, bahan anorganik dan organik, diversitas plankton dari ketiga stasiun
plankton dan organisme mikroskopik adalah 1,079848. Indeks
lainnya.. Kekeruhan menghalangi keanekaragaman menjadi indikator
penetrasi cahaya matahari ke dalam air kualitas suatu perairan, perairan yang
sehingga secara tidak langsung
tercemar terdapat spesies yang
mengganggu proses fotosintesis
fitoplankton. mendominasi, sehingga indeks
Kepekatan tertinggi terdapat keanekaragamannya rendah. Dan jika
pada stasiun 2 yaitu 77ppm jenis spesies sama sekali tidak dijumpai,
dibandingkan stasiun 1 yang hanya maka tingkat pencemarannya tinggi.

5
DAFTAR PUSTAKA

Asmara, Anjar. 2005. Hubungan Struktur Komunitas Plankton Dengan Kondisi Fisika-
Kimia Perairan Pulau Pramuka Dn Pulau Panggang, Kepulauan Seribu
(Skripsi Dipublikasikan). Departemen Manajemen Sumber Daya Perairan
Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan ITB. Bogor.
Handayani. D. 2009. Kelimpahan Dan Keanekaragaman Plankton Di Perairan Pasang
Surut Tambak Blanakan, Subang. Skripsi, Jurusan Biologi. UIN Syarif
Hidayatullah: Jakarta.
Handayani. S & Patria M.P. 2009. Komunitas Zooplankton Di Perairan Waduk
Krenceng Cilegon, Banten. Makara Sains., Vol 9 No 2: 75-80.
Prihandani. Nining Betawati. 2008. Biodiversitas Cyanobacteria Dari Beberapa
Situ/Danau Di Kawasan Jakarta-Depok-Bogor, Indonesia. Makara Sains.
Volume 12, NO. 1: 44-54
Umar, S. 2010. Struktur Komunitas Dan Kelimpahan Plankton Di Danau Sembuluh
Kalimantan Tengah. Jurnal Limnotek. Vol 18 (1) : 15-25
Wulandari.D.2009. Keterikatan Antara Kelimpahan Fitoplankton Dengan Parameter
Fisika Kimia Di Estuari Sungai Brantas (Porong),Jawa Timur. Jurnal
Lingkungan. Institut Pertanian Bogor(IPB):Bogor.

6
LAMPIRAN

Posisi stasiun 1 Posisi stasiun 2 Posisi stasiun 3

Gambar plankton pada haemocytometer kelompok 1

Anda mungkin juga menyukai