3000.000 ton
1991
600.000 ton
1985
10.000 ton
Kulon Progo 210 kasus
keracunan dengan Kabupaten dari 30
pemeriksaan fisik dan orang petugas pemberantas
klinis, 50 orang hama 14 orang (46,66 %)
diantaranya diperiksa mengalami gejala
laboratorium dengan hasil keracunan
15 orang (30 %) keracunan
Ilmu pengetahuan yang
mempelajari tentang racun
sumber, sifat, serta khasiat racun,
gejala-gejala dan pengobatan
,kelainan yang didapatkan pada
korban yang meninggal
-Tumbuh-tumbuhan - Alam bebas
-Hewan - Rumah tangga
- Pertanian
-Mineral - Industri
- Makanan
-Sintetik
Berdasarkan Sumber Berdasarkan Tempat
dimana Racun berada
-Lokal: perangsangan, peradangan
dan korosif nyeri dan hebat
kematian akibat syok neurogenik.
-Nefrotoksik
-Sistemik dan mempunyai afinitas
- Hepatotoksik terhadap salah satu sistem
- Efek lokal dan sistemik depresi
susunan saraf pusat.
Idiosinkrasi Waktu
dan alergi pemberian
Kebiasaan
• Parameter untuk menilai efek keracunan suatu
racun terhadap mamalia dan manusia nilai
LD50 (Lethal dose 50%) banyaknya racun
dalam milligram (mg) untuk tiap kilogram (kg)
berat seekor binatang-uji
Bahan Hewan Pemberian LD50
percobaan (mg/Kg)
Ethil alkohol Mencit Oral 10.000
NaCl Mencit i.p 4.000
FeSO4 Tikus Oral 1.500
Morfin sulfat Tikus Oral 900
DDT Tikus Oral 100
Picrotoksin Tikus s.c. 5
Strychnin sulfat Tikus i.p. 2
Nicotin Tikus i.v. 1
d-tubocuravin Tikus i.v. 0,5
Hemicholinium-3 Tikus i.v. 0,2
Tetrodotoksin Tikus i.v. 0,10
Dioksin Marmot i.v. 0.001
Toksin Botulinum Tikus i.v. 0.00001
Komponen LD50 (mg/Kg)
Akton 146
Coroxon 12
Diazinon 100
Dichlorovos 56
Ethion 27
Malathion 1375
Mecarban 36
Methyl parathion 10
Parathion 3
Sevin 274
Systox 2,5
TEPP 1
PESTISIDA
Pest
Pest killing
agent
Sida
• campuran bahan kimia yang digunakan
untuk mencegah, membasmi, dan
mengendalikan hewan/tumbuhan
Food and Agriculture pengganggu seperti binatang pengerat,
Organization (FAO) termasuk serangga penyebar penyakit,
dengan tujuan kesejahteraan manusia
1986 dan Peraturan
Pemerintah RI No.7
tahun 1973
Racun saraf
• Mempengaruhi keseimbangan ion-ion K dan Na dalam
neuron (sel syaraf) dan merusak selubung syaraf
• Menghambat bekerjanya ChE (enzim pengurai
acethylcholine yaitu Choline Esterase) : Organofosfat,
karbamat
Racun lain
• Merusak mitokondria,sel darah dan lain-lain
Penyempro
tan (sprays) Dusts Fumigan Umpan
dan
pencelupan
(D) (baits)
(dipping)
Berasal dari
Keracunan
bahasa latin
insektisida
insectum yang Racun serangga
biasanya terjadi
mempunyai arti yang banyak
karena
potongan, dipakai dalam
kecelakaan dan
keratin, atau pertanian,
percobaan
segmen tubuh, perkebunan dan
bunuh diri,
seperti yang dalam rumah
jarang sekali
kita lihat pada tangga.
karena
bagian tubuh
pembunuhan.
serangga.
Kelas Sub-golongan Mekanisme terjadinya efek
SISTEM ALIRAN
Tubuh, air, darah, getah
tanaman, udara
HASIL ANALISA RESIDU PESTISIDA
No Komodita Asal Contoh Hasil Analisa (mg/kg)
s
1 Pakcoy Kec. : Cicendo, 0,28802
Kota : Bandung
2 Cabai Kec. : Pacet, Kab. : Cianjur 1,59125
merah
3 Cabai Kec. : Pacet, Kab. : Cianjur 0,67074
keriting
4 Buncis 0,56279
5 Sawi putih Kec. : Pacet, Kab. : Cianjur 0,08738
6 Cabai rawit 0,58066
7 Tomat Kec. : Pacet, Kab. : Cianjur 0,53708
8 Bayam Kec. : Pacet, Kab. : Cianjur 0,00166
9 Sawi hijau Tidak terdeteksi dengan
Batas Penetapan (BP)
0,001
HASIL ANALISA RESIDU PESTISIDA
PADA BUAH-BUAHAN
No. Komoditas Asal Contoh Hasil Analisa (mg/kg)
Kulit Serum
Insiden keracunan
meningkat ~ bahan
pengganti DDT
Contoh: Parathion,
chlorpyrifos, acephate,
fenirothion, acephate, dichlorfos,
trichlorfon.
Absorbsi Keracunan
Kejang perut
Bradicardia
Miosis
Berkeringat
Efek
Nikotinik
Pegal-
pegal,
lemah
Tremor
Paralysis
Dyspnea
Tachicardia
Nilai LD50 insektisida organofosfat
Komponen LD50 (mg/Kg)
Akton
146
Coroxon
12
Diazinon
100
Dichlorovos
56
Ethion
27
Malathion
1375
Mecarban
36
Methyl parathion
10
Parathion
3
Sevin
274
Systox
2,5
TEPP
1
LD50 (mg/Kg) Pestisida
Pestisida Kijang Piaraan Kambing
Organoklorin
Endrin - 25-50
Dieldrin 75-100 100-200
Toksafen 139-240 >160
Organofosfat
Demeton - 13
Paration 33 42
Monokrotofos 38 35
Dimetoat >200 -
Klorpirifos - >500
Fenitrotion 727 -
Karbamat
Aminokarb 11 -
Metomil 16 -
Meksakarbat 25 22
Profoxur 225 >800
Karbaril 300 -
LC50 (ppb) Pestisida pada MH
Pestisida Larva Nyamuk 12 ikan air tawar
(LC50,24 jam) (LC50, 96 jam)
Organoklorin
DDT 70 2-21
Heptaklor 5,4 -
Endrin 15 -
Toksafen - -
Aldrin - -
Dieldrin 7,9 2-131
Tiodan - 3-18
BHC 27
Organofosfat
Abate 1,6 -
Bayteks 4,2 980-3.404
Klontion 25 -
Diazinon 83 -
Dibrom - -
Dikorvos 75 -
Kompleks Karbamil
Asetilkolinesterase
N-Methly Carbamate ester terdisosiasi lebih cepat
karbamilasi reversible dibandingkan fosforil
(inhibisi enzim asetilkolinesterase Yang
asetilkolinesterase) dihasilkan oleh senyawa
meningkatkan Asetilkolin Organofosfat. Contoh
pada ujung-ujung saraf. insektisida karbamat:
Carbofuran, Carbaryl,
Propoxur, Primicarb.
•konsentrasi asetilkolin ↗↗ menyebabkan
kontraksi otot dan sekresi kelenjar.
•Propoksur atau juga biasa disebut Aprocarb
adalah salah satu insektisida golongan
karbamat yang memiliki struktur kimia: fenol,
2-(1-dimetil etoksi) metil karbamat.
Propoksur banyak digunakan dalam racun
pembasmi nyamuk yang memiliki resiko
merusak kesehatan karena dapat masuk ke
dalam tubuh melalui tiga cara : termakan
atau terminum bersama makanan atau
minuman yang tercemar, dihirup dalam
bentuk gas dan uap, termasuk yang
langsung menuju paru-paru lalu masuk ke
dalam aliran darah atau terserap melalui
kulit dengan atau tanpa terlebih dahulu
menyebabkan luka pada kulit.
Manifestasi dari keracunan
adalah gangguan penglihatan, Pada keracunan ringan tampak
kesukaran bernafas dan hiperaktif anoreksia, sakit kepala, pusing,
gastrointestinal. Pada keracunan lemah, gelisah, tremor lidah dan
akut, gejala-gejala timbul dalam kelopak mata, miosis dan
30-60 menit dan mencapai penglihatan kabur.
puncaknya dalam 2-8 jam.
• Yang pertama kali terdeteksi adalah adanya bau • Otopsi pada korban keracunan pestisida sering
seperti minyak tanah (merupakan pelarut ditemukan darah yang lebih gelap dan encer
karbamat untuk insektisida) yang akan pada setiap pengirisan yang mengenai pembuluh
didapatkan pada pemeriksaan luar dan dalam. darah dimana saja.
Jika bau tidak langsung tercium, dapat dilakukan • Pembukaan rongga tengkorak:
penekanan dada, maka bau racun akan keluar • Bau yang keluar seperti bau minyak tanah
dari mulut dan hidung korban.
• Pembukaan rongga dada:
• Pakaian korban yaitu distribusi bercak-bercak
• Akan tampak oedem paru, kongesti paru, bintik
yang disebabkan oleh tercecernya racun yang
perdarahan pada pleura dan pericardium
ditelan atau oleh muntahan.
• Pembukaan rongga perut:
• Tanda-tanda asfiksia, yaitu tampak sianosis,
didapatkan sedikit buih pada rongga hidung dan • - Lipatan mukosa lambung tampak kemerahan
mulut, edem pada wajah, lidah dan faring, bintik- yang tidak disertai iritasi. - Duodenum
bintik perdarahan pada konjungtiva dan pada dan yeyunum akan ditemukan warna
sklera. kemerahan yang disertai iritasi
dan sekresi mucus yang berlebihan
• Lebam mayat (livor mortis) warna livide.
• - Traktus gastrointestinal tampak inflamasi
• Kadangkala juga dapat ditemukan luka bakar
kimiawi berupa bercak berwarna coklat agak • - Hepar berwarna kuning abu-abu dengan
mencekung di kulit sekitar mulut atau tempat disertai bintik-bintik degenerasi
lain yang terkena. lemak. Beberapa kasus ditemukan hepar
kuning homogen dengan tepi berwarna lebih
gelap. Pada kasus yang lain ditemukan hepar
mengeras.
• Dilakukan biopsi lemak
tubuh
Organoklorin
25%-50% Keracunan
Darah Hati
Ginjal Otak
• Urin • Empedu
Jumlah bahan pengawet untuk sampel padat,
minimal 2 x volume sampel tersebut, bahan
pengawet yang dianjurkan :
Alkohol dan larutan
garam jenuh untuk
Natrium sampel padat atau
fluoride + Natrium organ, sedangkan
Larutan garam benzoate NaF 1% dan
Alkohol jenuh (untuk
natrium sitrat
(75mg + dan phenyl
campuran NaF
dengan Na sitrat
absolut Indonesia untuk sampel cair,
50mg, untuk mercuric
paling ideal) sedangkan natrium
setiap 10 mL nitrate benzoate dan
sampel) mercuric nitrat
khusus untuk
pengawet urin
Tindakan darurat medik :
–Bilas lambung
–Emetika
–Kulit yang terkontaminasi dicuci dengan air dan
sabun. pakaian yang terkena racun harus
dilepaskan.
–Nafasan buatan
Tindakan umum :
- Antikonvulsan, luminal 100 mg subkutan tiap
jam sampai kejang teratasi atau pemberian
luminal telah mencapai 500 mg
Keracunan - Stimulan tidak boleh diberikan, terutama
Akut epinefrin, karena akan menimbulkan fibrilasi
ventrikel
• Pindahkan korban dari lingkungan
pekerjaan
• Diet tinggi karbohidrat, vitamin dan
kalsium
• Tremor beri luminal per oral
Keracunan • Mencegah infeksi antibiotika
Kronik
Setiap pulang dari tempat kerja cuci seluruh tubuh termasuk rambut,
jangan lupa pisahkan cucian pakaian dari kantor dengan pakaian rumah.
Pestisida adalah campuran bahan kimia yang
mempunyai banyak fungsi untuk kesejahteraan
manusia. Pestisida bila tidak dikelola dengan
baik dapat berdampak keracunan, banyak
terjadinya khususnya pada para petani.
Pestisida yang paling sering penggunaannya
adalah dari golongan insektisida (organoklorin,
organofosfat, Karbamat).
Organoklorin Organofosfat
Karbamat
Keracunan Pestisida
• Sebagian besar menyebabkan kerusakan pada
komponen-komponen selubung sel saraf (Schwann
Organoklorin cells). Manifestasi utama keracunan adalah muntah-
muntah, tremor dan kejang-kejang