PESTISIDA
PENGGOLONGAN PESTISIDA
1. Berdasarkan Susunan Kimia/Sumber Bahan aktif
Organik
Asal Mikroba
Abamektin/Avermektin ( Streptomyces
avermitilis )
organochlorine Agrimec 18 EC
organofosfor Spinosin A & D ( Saccharospolyspora
carbamat spinosa )
coumorin Success 25 SC
pyretroid sintetik Nereistoksin ( Lumbriconereis
dsb heteropoda ) Bancol 50 WP
Bakteri Turingensis
Beauveria bassiana
Dsb
2. Berdasarkan Formulasi
1. Bentuk cairan (BA, pelarut dan bahan perata)
EC (Emulsifiabel concentreate): pekat yang dapat dicampur dengan air
membentuk emulsi
Hamdani/PTK 132/Polinela/2006 II - 2
PENCAMPURAN PESTISIDA
Antagonisme : hilangnya daya racun dari suatu pestisida jika dicampur dengan pestisida lain
Aditif : penambahan daya racun, artinya daya racun dari dua macam pestisida yang
dicampurkan sama dengan jumlah daya racun kedua pestisida tersebut bila
digunakan terpisah.
Sinergisme : Peningkatan daya racun, artinya daya racun dari dua pestisida yang
digunakan secara bersama-sama lebih kuat dari jumlah daya racun kedua
pesrtisida tersebut bila digunakan terpisah.
Independent effect : daya racun insektisida yang digunakan bersama-sama (dicampur)
besarnya sama dengan daya racun tertinggi dari kedua pestisida tersebut.
FAKTOR
PENGARUH SAMPING
LINGKUNGAN
Lingkungan Abiotik Residu dalam tanah, air dan udara
Hamdani/PTK 132/Polinela/2006 II - 4
ISTILAH PENTING
Residu : Sejumlah bahan utama yang masih aktif serta bahan lain yang berasal dari
pestisida yang masih terdapat pada tanaman, makanan, binatang serta
lingkungan
Residual effect : adalah pengaruh samping adanya residu (umumnya 10 hari)
Persistensi : Jangka waktu yang diperlukan sehingga daya racun pestisida yang
digunakan pada dosis/konsentrasi biasa menurun 100%.
Residual Life (RL 50) = Half Life (Umur Separoh = umur paruh): Waktu yang
diperlukan sejad deposit pestisida hingga hanya 1/2 deposit tersebut tersisa
sebagai residu.
Tolerance : adalah banyaknya residu pestisida yang terdapat pada bahan makanan yang
diperbolehkan dimakan oleh manusia
Tolerant/Resistance : tingkat ketahanan hama/jasad renik terhadap keracunan
pestisida/bahan beracun
Resistant/Resistensi : Kesanggupan hama memakan racun yang lebih tinggi dari pada
dosis biasa (melalui proses seleksi alami atau buatan)
Hama sekunder : yaitu serangga yang semula tidak menyebabkan kerusakan pada
tanaman, namun setelah penggunaan insektisida hama tersebut
terbebas dari saingannya dan menimbulkan kerusakan secara ekonomi
Faktor yang mempengaruhi timbulnya hama sekunder :
1. Terbunuhnya Musuh alami
2. Serangga pesaing terkendalikan/terbunuh
Hamdani/PTK 132/Polinela/2006 II - 5