Anda di halaman 1dari 22

PANDUAN PRAKTIS

BUDIDAYA KUNYIT DI PEKARANGAN

Disampaikan oleh :
Ir. MEDY SUSANTO, MMA

Senin, 5 September 2022


DINAS PERTANIAN, KETAHANAN PANGAN DAN PERIKANAN
KABUPATEN PONOROGO
Mengapa Tanam Kunyit ?
• Kaya Manfaat
- bumbu
- pewarna
- obat
- kosmetik
• Mudah dibudidayakan
Apa yang perlu disiapkan ?
• Rimpang kunyit tua dan sehat
- Bila dipatahkan terlihat banyak serat
- Kulit kencang dan tidak mudah terkelupas - Warna
mengkilat dan tidak ada cacat fisik
• Lahan / polybag ukuran 35 cm x 35 cm
• Cetok
• Media tanam
2 tanah : 1 pupuk kandang : 1 sekam
• Air
• Naungan maksimal 30%
Bagaimana menanamnya ?
• Gemburkan lahan bedengan (jika ditanam di lahan) / campur media
tanah sesuai komposisi anjuran (bila di polybag)
• Potong rimpang bertunas setiap 2-3 mata tunas (ukuran 5-7 cm, 25
gr)
• Rendam potongan rimpang pada larutan PGPR Trichoderma 5 cc/ 1
lt air selama 12 jam
• Benamkan ¾ bagian rimpang dengan posisi tunas menghadap atas
• Tutup rimpang dengan media tanam
HAMA utama kunyit
No. Hama Gejala Serangan

1. Puru / Bengkak akar (Meloidogyne sp.) , Akar luka sehingga


Luka akar (Rhadopolus similis) penyerapan hara
terganggu dan
pathogen tanah mudah
masuk

2. Lalat Rimpang (Mimegralla coeruleifrons, Rimpang Keriput dan


Eumerus figurans) busuk

3. Kutu perisai (Aspidiella hartii) Cairan tanaman dan


rimpang terhisap dan
mengering
Gejala rimpang terkena nematoda

Telur nematoda
HAMA

Lalat rimpang Kutu perisai


(Mimegralla coeruleifrons) (Aspidiella hartii)
PENYAKIT utama kunyit
NO OPT Gejala Serangan Keterangan
1. Layu Bakteri Tanaman Mati dan Serangan menjadi lebih parah bila
(Ralstonia Rimpang membusuk keberadaannya bersamaan dengan adanya
solanacearum) serangan nematode Meloidogyne sp.;
serta akan menarik lalat rimpang dewasa
untuk meletakkan telur di sekitar tanaman.
Larva muda (dari lalat rimpang) akan
memakan daging rimpang menyebabkan
rimpang menjadi keropos
Menyebabkan kehilangan hasil hingga 90
%.

2. Bercak Daun Daun mongering, Kelembaban tinggi


(Colletotrichum fotosintesis tidak
sp.) optimal

3. Busuk Kering Tanaman mati dan akar


rimpang membusuk
(Sclerotium sp.,
Rhizoctonia sp.,
Fusarium sp.)
LAYU BAKTERI
(Ralstonia / Pseudomonas solanacearum)
Bercak Daun Kunyit Busuk Rimpang
Bagaimana cara penularan OPT ?

• Melalui tanah yang terkontaminasi


penyakit
• Rimpang yang terinfeksi penyakit
• Aliran air
• Peralatan pertanian
• Hewan
• Pekerja Lapangan
AGENS PENGENDALI HAYATI
NO Agens Pengendali OPT Sasaran Mekanisme Kerja
Hayati

1. Bakteri Antagonis Layu Bakteri (Ralstonia / Kompetisi ruang


(Pseudomonas Pseudomonas solanacearum) dan makanan
fluorescens,
Bacillus, sp. )
2. Bakteri Pasteuria Buncak akar (Meloidogyne Sel bakteri
penetrans sp.) , Luka akar (Rhadopolus penetrasi ke
similis) dalam tubuh
nematoda dan
mengkolonisasi
3. Cendawan Penjerat Meloidogyne spp. Menjerat larva
Nematoda nematoda
((Arthrobotrys sp.,
Dactylaria sp. dan
Dactylella sp.)
AGENS PENGENDALI HAYATI
NO Agens Pengendali OPT Sasaran Mekanisme Kerja
Hayati

4. Cendawan Beauveria Lalat rimpang Mimegralla. Menginfeksi Larva ;


bassiana; Coeruleifrons Parasitoid Larva-
Musuh alami pupa
Trichopria (Diapridae;
Hymenoptera),
5. Encyrtidae dan Kutu Perisai (Aspidiella hartii) Parasitoid nimfa-
Eupelmidae dewasa betina
(Hymenoptera)
PESTISIDA NABATI
NO JENIS TANAMAN (Bagian berkhasiat) Kandungan Bahan Sifat Racun
Aktif

1. Cengkeh (Syzygium aromaticum) Eugenol Insektisida,


bagian daun dan bunga fungisida,
nematisida,
bakterisida

2. Mimba (Azadirachta indica)bagian Azadirachtin Insektisida,


daun dan biji fungisida,
nematisida,
bakterisida

3. Serai wangi (Cymbopogon nardus) Sitronela Insektisida,


fungisida,
nematisida,
bakterisida

4. Tembakau (Nicotiana tabacum) Nikotin Insektisida


PESTISIDA NABATI
N JENIS TANAMAN (Bagian Kandungan Sifat Racun
O berkhasiat) Bahan Aktif

5. Akar tuba (Deris eliptica) Rotenon Insektisida

6. Selasih (Ocimum spp.) Metil eugenol Atraktan lalat


buah

7. Piretrum (Chrysanthemum Piretrin Insektisida


cinerariaefolium)

Sumber : Kardinan (2013)


Pengendalian Kultur Teknis
sanitasi (membuang sisa-sisa tanaman yang telah
terserang berat)
 Pemupukan yang benar untuk meningkatkan
ketahanan dan dan mengurangi dampak kerusakan,
Mengatur kelembaban dengan jarak
tanam/mengurangi naungan.
Tindakan pengolahan tanah untuk memperlancar
drainase
Memberi mulsa untuk mengurangi penguapan yang
berlebih.
Kapan dan Bagaimana Panen ?

• Panen dilakukan setelah tanaman umur 8-


10 BST (dataran rendah), umur 10-12 BST
(dataran tinggi)

• Ciri Siap Panen :


• 80% daun menguning
• rimpang “tersembul” ke permukaan
tanah
Perlakuan Pasca Panen ?
Pembersihan dan Pemisahan
• Bersihkan kotoran yang menempel pada rimpang
• Pisahkan rimpang sesuai ukuran dan kualitas

Pengemasan
• Pengemasan basah : rimpang kunyit langsung dikemas dalam karung untuk
didistribusikan
• Pengemasan kering : rimpang kunyit dikeringkan hingga KA 9%

Pengolahan
• Chip kunyit / Simplisia
• Tepung kunyit
• Pasta kunyit
• Zat warna kurkuminoid
• Minyak atsiri kunyit
• Oleoresin kunyit
SIMPLISIA

Adalah bahan alamiah yang


dipergunakan sebagai obat yang
belum mengalami pengolahan
apapun juga dan kecuali dikatakan
lain, berupa bahan yang telah
dikeringkan
PENGOLAHAN PASCA PANEN
SIMPAN

2. PENCUCIAN & 4. PENGERINGAN 6. PENGEMASAN


PENIRISAN

1. SORTASI BASAH 3. PERAJANGAN 5. UJI KADAR AIR &


SORTASI
STANDARD MUTU KUNYIT
No. Parameter Syarat

1 Warna Kuning-jingga sampai coklat kuning


jingga

2 Aroma Khas wangi aromatis

3 Rasa Mirip rempah agak pahit

4 Kadar air ≤ 10 %

5 Kadar abu 3–7%

6 Pengotor (tanah/pasir) Max. 1 %

7 Kadar minyak atsiri ≥ 3,1 %


SELAMAT MENANAM

Anda mungkin juga menyukai