Anda di halaman 1dari 11

B.

13
LAPORAN
MEMPROSES PESTISIDA ORGANIK

1. Menyiapkan Pembuatan Pestisida Organik


2. Membuat Pestisida Organik

Oleh :
Sirrun Najwa Azalia
NIRM. 07.1.2.15.1884

POLITEKNIK PEMBANGUNAN PERTANIAN (POLBANGTAN) MALANG


BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN
KEMENTERIAN PERTANIAN
2018
KETERANGAN KODE BARANG BUKTI

Laporan :B
Memprpses Pestisida Organik : 13
Elemen Kompetensi
- Menyiapkan pembuatan pestisida organik :1
- Membuat pestisida organik :2

B.13.1 : Laporan Unit Kompetensi Menyiapkan Pembuatan Pestisida Organik


B.13.2 : Laporan Unit Kompetensi Pembuatan Pestisida Organik
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) yang biasanya menyerang
tanaman seringkali menyebabkan kerugian baik terhadap kuantitas maupun kualitas
hasil produksi. Dalam hal ini tentunya penanganan terhadap OPT yang merugikan
perlu dilakukan dengan berbagai metode yang tepat agar populasi OPT tidak
semakin menyebar serta menyebabkan kerusakan yang lebih parah. Berbagai
metode pengendalian OPT telah banyak digunakan oleh para petani. Umumnya,
petani menggunakan pestisida kimia yang sebenarnya justru menjadi faktor
pendukung kerusakan yang lebih parah. Bahan – bahan kimia yang terkandung
pada pestisida kimia banyak memberikan sumbangsih dalam pencemaran
lingkungan. Selain itu, penggunaan pestisida yang berlebihan dapat menyebabkan
kekebalan pada tubuh OPT (resistensi) serta peledakan populasi OPT (resurgensi).
Oleh sebab itu, diperlukan upaya khusus yang dapat menangani permasalahan
pengendalian OPT yang aman digunakan baik untuk tanaman, lingkungan maupun
makhluk hidup (manusia dan hewan).
Salah satu bentuk metode pengendalian OPT yang dianggap dapat
digunakan oleh para petani agar tidak menimbulkan residu adalah dengan
menggunakan pestida organik. Pestisida organik adalah salah satu pestisida yang
berasal dari tumbuhan. Tumbuhan mempunyai bahan aktif yang berfungsi sebagai
alat pertahanan alami terhadap pengganggunya. Bahan pestisida yang berasal dari
tumbuhan dijamin aman bagi lingkungan karena cepat terurai di tanah. Pestisida
organik yang terbuat dari ekstrak kayu, kulit daun, bunga, buah atau biji berpotensi
untuk mencegah jamur ataupun menolak kehadiran serangga perusak. Salah satu
contoh bahan dari pestisida organik adalah daun mimba. Selain itu, bahan yang
berasal dari rempah – rempah juga dapat digunakan dalam pengendalian OPT
khususnya dari golongan virus.
Pengendalian OPT dengan menggunakan pesisida organik sangat penting
untuk diperhatikan agar dapat secara efektif digunakan dalam mengendalikan OPT.
Dalam hal ini, dosis serta cara pembuatan yang benar menjadi ukuran bagaimana
pestisida organik tersebut dapat bekerja sesuai dengan fungsinya masing – masing.
Secara garis besarnya, pestisida organik dapat dengan mudah dibuat dan
diaplikasikan ke tanaman. Akan tetapi, analisis terhadap masa simpan pestisida
organik perlu dilakukan agar pestisida organik yang telah dibuat dapat bertahan
lama sesuai dengan yang di inginkan. Sehingga produk pestisida organik bernilai
tinggi dalam hal persaingan dengan produk pestisida.
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari pelaksanaan praktikum tentang memproses pestisida
organic ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui bahan – bahan yang memiliki kandungan senyawa aktif untuk
digunakan sebagai bahan pembuatan pestisida organik.
2. Mengetahui fungsi dan efektifitas penggunaan pestisida organik dalam
mengendalikan OPT.
3. Mengetahui efisiensi teknologi budidaya tanaman organik melalui penggunaan
pestisida organik.
BAB II
METODOLOGI

2.1 Waktu dan Tempat


Adapun waktu pelaksanaan praktikum pembuatan pestisida organik pada
tanggal 09 Maret 2017 pada saat pelaksanaan praktikum mata kuliah “Manajeman
Produksi Pupuk dan Pestisida Organik” di Kampus Politeknik Pembangunan
Pertanian Malang.
2.2 Langkah Kerja
Adapun langkah kerja dalam praktikum pembuatan pestisida organik adalah
sebagai berikut :
1. Mengidentifikasi kebutuhan alat dan bahan pembuatan pestisida organik
2. Mengidentifikasi bahan – bahan yang memiliki kandungan senyawa aktif dalam
pembuatan pestisida organik
3. Menyiapkan alat dan bahan pembuatan pestisida organik
4. Memproses pestisida organik sesuai dengan SOP
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Menyiapkan Pembuatan Pestisida Organik


Pestisida organik merupakan proses pembuatan pupuk organik dengan
menggunakan bahan-bahan alami. Dalam proses pembuatan pestisida organik,
diperlukan bahan-bahan yang sangat diperlukan agar pestisida organik yang
dihasilkan dapat dengan efektif bermanfaat dalam mengendalikan OPT.
Adapun beberapa bahan dengan fungsinya yang dapat digunakan sebagai
pembuatan pestisida organik adalah sebagai berikut :
Tabel 1. Bahan Baku Pembuatan Pestisida Organik

Jenis Tanaman Bagian yang digunakan Hama/Penyakit yang dikendalikan

Adas Biji Kutu (beras, sereal, palawija)

Alang-alang Rimpang Antraknosa pada buncis

Babandotan Seluruh tanaman Nematode pada kentang

Bawang-bawangan Umbi Busuk batang pada panili

Bengkoang Biji Ulat pada kubis

Brotowali Batang Lalat buahKutu aphids pada cabe

Cabe Buah Hama tikus pada tanaman hias

Cengkeh Bunga Phytopthora pada lada

Daun wangi Daun Lalat buah, bactrocera dorsalis

Gadung Umbi Tikus/rodentisida

Jahe Rimpang Ulat Plutella xylostella pada kubis

Jambu mete Kulit Ulat jambu mete

Jambu biji Daun Antraknosa

Jarak Buah dan daun Namatoda pada nilam dan jahe, Lalat
penggerek daun pada tanaman terung-
terungan

Jengkol Buah Walangsangit pada cabe

Jeruk nipis Daun Busuk hitam pada anggrek

Kacang babi Biji Ulat pucuk

Kayu manis Daun Pestisida organic

Kemangi Daun Busuk hitam pada anggrek

Kencur Rimpang Phytoptora pada lada

Acubung Bunga Kutu, ulat tanah

Kenikir Bunga Walangsangit

Kunyit Rimpang Phytoptora pada lada

Lada Biji, daun Hama gudang, Antraknosa pada cabe

Lengkuas Rimpang AntraknosaSemut pada lada

Antraknosa pada buncis dan


cabe, Phytoptora pada tembakau,
Belatung, Pengisap polong pada kedelai,
Mimba DaunBiji Hama pengetam pada kelapa

Mindi Daun Ulat penggerek

Kutu daun pada krisanUlat tanah,


Mahoni Biji Walangsangit, wereng coklat

Pacar cina Daun Spodoptera litura pada kedelai dan kubis

Pahitan/kipahit Daun Serangga Tribolium castaneum

Patah tulang Daun Molusca

Pandan Daun Walangsangit


Piretrum Bunga Hama gudang

Saga Biji Hama gudang sitophilus sp

Selasih Daun Lalat buah ( dacus correctus)

Sembung Daun Keong emas

Sereh Batang, daun Herbisida organic

Antraknosa pada cabeTMV pada


Sirih DaunAbu tembakau, Hama gudang

Thrips pada sedap malam, Kutu daun


pada kedelai, kacang panjang, jagung,
Srikaya Biji kapas, tembakau

Sirsak Biji, daun Wereng coklat pada padi

Ulat grayak pada famili terung-terungan


(tomat, cabe, paprika, terung),
Tembakau Daun, batang Walangsangit

Ulat grayak Spodoptera litura pada


Tembelekan Biji kedelai, Penggerek polong

Tuba Akar Keong mas, Hama gudang

Berdasarkan Tabel 1., diketahui bahwa terdapat berbagai macam bahan


yang berasal dari alam yang dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan
pestisida organik. Bahan-bahan tersebut kebanyakan berasal dari tanaman yang
dianggap memiliki berbagai kandungan kimia dalam bentuk senyawa aktif dan
bersifat racun. Masing-masing bahan tersebut dapat bekerja secara aktif sesuai
dengan fungsinya dan sasaran yang akan dituju. Bahan-bahan tersebut pun mudah
dicari dan jumlahnya melimpah di alam. Sehingga, jika dihitung berdasarkan nilai
ekonomi, dapat mengefesiensikan produksi usahatani.
Dalam persiapan pembuatan pestisida organik, dilakukan berdasarkan
prinsip SOP yang jelas. SOP yang merupakan pedoman maupun panduan yang
digunakan sebagai dasar dalam pembuatan pestisida organik penting diperhatikan
agar dapat menghasilkan racikan pestisida organik sesuai yang diinginkan. Setelah
mengidentifikasi bahan-bahan yang bisa digunakan dalam pembuatan pestisida
organik serta membuat SOP pembuatan pestisida organik, tahapan selanjutnya
yang harus dilakukan adalah melakukan pembuatan pestisida organik sesuai
dengan SOP yang telah ditetapkan.
3.2 Pembuatan Pestisida Organik
Dalam pembuatan pestisida organik, perlu memperhatikan hal-hal yang
berkaitan dengan produk jadi pestisida organik, bagaimana pestisida tersebut dapat
bekerja efektif terhadap sasaran OPT, serta berapa daya simpan produk pestisida
organik tersebut. Selain itu, bahan-bahan pendukung dalam membuat pestisida
organik juga sangat penting untuk diperhatikan. Tidak seluruh bahan pendukung
dapat bereaksi dengan bahan-bahan utama pembuatan pestisida organik. Oleh
sebab itu, diperlukan bahan yang memang benar – benar cocok digunakan untuk
pembuatan satu jenis pestisida organik untuk sasaran OPT tertentu.
Salah satu contoh pestisida organik yang tela dibuat selama ini adalah
pestsida yang berasal dari bahan baku utama daun mindi. Dalam proses pembuatan
pestisida nabati berbahan dasar daun mindi diperlukan bahan – bahan pendukung
diantaranya adalah sabun colek. Daun mindi merupakan salah satu tanaman yang
dapat mengontrol serangan berbagai jenis hama dan nematoda. Senyawa aktif yang
terkandung di dalamnya adalah margosin, glikosida flavonoid dan aglikon. Ekstrak
daun mindi dapat digunakan juga sebagai bahan untuk mengendalikan hama
termasuk belalang. Cara kerja daun mindi adalah sebagai berikut :
1. Penolak (repellent)
2. Penghambat aktivitas makan (antifeedant)
3. Menghambat pembentukan telur
4. Menghambat perkembangan serangga
5. Racun perut dan racun kontak
6. Bersifat sebagai insektisida, bakterisida, nematisidan dan fungisida.
Adapun proses pembuatan pestisida nabati dari ekstrak daun mindi adalah
sebagai berikut :
1. Siapkan 150 gram daun mindi pucuk yang segar, lalu tumbuk daun mindi hingga
halus
2. Rendam daun mindi tersebut dalam 1 L air selama 24 jam
3. Saring hasil rendaman dengan menggunakan kain halus
4. Encerkan hasil larutan dengan perbandingan 1 L larutan ekstrak daun mindi
menjadi 20 L yang siap disemprotkan
5. Semprotkan larutan pada tanaman yang diserang oleh hama dan penyakit

Peserta Assessment
Nama Sirrun Najwa Azalia
Tanda tangan/
Tanggal

Catatan Pembimbing
Nama Moch. Saikhu, SP, M.Agr.
Tanda tangan/
Tanggal
C.13

Anda mungkin juga menyukai