Anda di halaman 1dari 93

PENGENDALIAN VEKTOR

BAHAN AKTIF OBAT NYAMUK

Disusun Oleh :
Peminatan Epidemiologi & Kesehatan Lingkungan 2019

JURUSAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2020
Nurkhaqiqotul Mazidah

6411417015

Epidemiologi dan Biostatistika

A. NAMA PRODUK
Hit Bakar Anti Nyamuk “Piramida”

B. BAHAN AKTIF
Bahan aktif yang di gunakan hit bakar piramida yaitu Dimeflutrin. Dimeflutrin termasuk
dalam golongan piretroid sintetik.
C. KELEBIHAN
1. Dimeflutrin lebih efektif dalam mengendalikan nyamuk.
2. Dimeflutrin memiliki knockdown time yang lebih baik di banding zat aktif lain untuk
membunuh nyamuk Culex quinquefasciatus.
3. Dimeflutrin dalam bentuk insektisida bakar lebih efektif dibanding dalam bentuk
elektrik (vaporizer).
4. Dimeflutrin memiliki efektivitas yang baik dalam melindungi manusia dari gigitan
nyamuk melalui proses pembakaran dari partikel prietroid.
D. KEKURANGAN
1. Pembakaran yang tidak sempurna menghasilkan gas yang berbahaya bagi tubuh
manusia jika digunakan dalam jangka waktu lama.
2. Paparan terhadap obat nyamuk bakar dalam jangka waktu yang lama dapat
menyebabkan asma, desiliasi fokal pada epitel trakhea, metaplasia dari sel epitel, dan
alterasi morfologi dari makrofag alveolus.
REFERENSI

Herwin Muhidin, T. R. (2015). Perbandingan Efektivitas Obat Nyamuk Bakar dan Elektrik
dengan Bahan Aktif Dimeflutrin terhadap Nyamuk Culex sp. Prosiding Pendidikan
Dokter. Bandung.

Malonda Maksud, H. M. (2019). Aktifitas Penggunaan Insektisida Komersil oleh Masyarakat


di Daerah Endemis Demam Berdarah Dengue di Provinsi Sulawesi Barat. Jurnal
Vektor Penyakit, 59-66.
Selva Dwi Prahasti
6411417008
Epidemiologi dan Biostatistika

Merek obat nyamuk bakar : King Kong


Bahan aktif (Active ingredient) : D-Aletrin 0,3%
Cara kerja :
 D-Allethrin adalah suatu Pyrethroid campuran, merupakan suatu insektisida kontak
kuat yang menghasilkan “a strong knock-down” cepat, melawan hama-hama rumah
tangga (lalat, nyamuk, kutu, kecoak).
 Rumus kimia C19H26O3, sifatnya tidak larut dalam air tetapi larut dalam pelarut
organik, alkohol karbon, tetraklorida dan ester. Dapat disimpan diatas dua tahun
dalam kondisi normal.
 Efektivitas bergantung pada luas ruangan dan jenis bahan aktif digunakan
Kelebihan :
 Obat nyamuk bakar tepat digunakan untuk serangga terbang karena akan mengisi
ruangan dengan bahan aktif tersebut
 Asap yang dihasilkan dapat dengan segera menghadang nyamuk mendekatinya
bahkan sejak masuk ruangan
 Penguapan obat nyamuk dengan bahan kimia ini sangat minimal sehingga aktivitas
residunya cukup lama
Kekurangan :
 Dapat menyebabkan kebakaran yang tak disengaja
 Partikel yang diemisikan oleh obat nyamuk bakar memiliki diameter <1 nm dimana
termasuk polutan yang mudah terhirup oleh pernapasan
 Berisiko terhadap kesehatan baik kronis maupun akut
 Berisiko menyebabkan hitopatologi organ-organ vital, mis: merusak hati, ginjal,
sistem saraf, organ reproduksi, dll.
 Jika terakumulasi di dalam tubuh dapat membentuk radikal bebas.
 Dapat menyebabkan alergenik pada beberapa orang

Referensi
Joharina, A.S. dan Siti Alfiah. 2014. Analisis deskriptif insektisida rumah tangga yang
beredar di masyarakat. JURNAL VEKTORA Vol. IV(1).
Annisa Putri Fatmasari
6411417161
Epidemiologi dan Biostatistika

1. Obat Nyamuk Bakar


Obat nyamuk digolongkan menjadi beberapa jenis, obat nyamuk bakar,
elektrik, oles dan semprot. Obat nyamuk bakar adalah jenis insektisida yang umum
digunakan oleh masyarakat.
Ketika obat nyamuk bakar dinyalakan dengan api, obat nyamuk akan
menghasilkan asap yang mengandung bahan aktif golongan pyrethroids berupa
dalletrhin, allethrin, pyrethrin, esbiothrin, terallethrin, transfluthrin.
Berdasarkan penelitian, bahan bahan aktif tersebut efektif dalam sifatnya
sebagai obat nyamuk, walaupun bahan aktif tersebut hanya berjumlah 1% dari massa
obat nyamuk bakar. Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada tikus jantan albino,
apabila bahan aktif di dalam obat nyamuk bakar dipapar terus menerus selama 8 – 12
minggu, bahan aktif akan menjadi radikal bebas yang dapat menyebabkan kerusakan
pada hepar dan paru.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Pauluhn J, bahan aktif yang
masuk ke dalam tubuh tikus melalui hidung (nose only mode of exposure) akan
masuk lebih cepat dalam bentuk utuh dan terkoagulasi minimal dibandingkan melalui
kulit dan badan (whole body mode of exposure).

2. Bahan Aktif yang Terkandung dalam Obat Nyamuk Bakar (Tiga Roda)
a. Bahan Aktif
Allethrin merupakan bahan aktif di dalam obat nyamuk bakar yang sering
digunakan untuk membasmi nyamuk terutama pada negara berkembang seperti d
– Allethrin termasuk dalam golongan pyrethroid type 1, termasuk obat nyamuk
bakar Tiga Roda. Pyrethroid cepat di metabolisme dan memiliki aktivitas toksik
yang rendah. Struktur kimia Allethrin C19H26O3 dengan berat molekul
302,40794 g/mol. Senyawa senyawa bioallethrin, esbiothrin, pyrethrin dan d-
allethrin memiliki rumus kimia yang sama dengan Allethrin.
Menurut Iskandar (1985) alletrin adalah senyawa sintetis yang
mempunyai senyawa cinerin 1 dan pyrethrum. Mula-mula alletrin disintesa oleh
para ahli untuk menggantikan pyrethrum alamiah yang harganya cukup mahal.
Menurut Baehaki (1993) allethrin merupakan senyawa pyrethroid dan
bersifat lebih stabil apabila terkena sinar matahari, artinya tidak mengalami
fitolisis. Penguapan sangat minimal sehingga aktivitas residunya cukup lama.
Selain itu alletrin juga persisten dibanding pyrethrum. Penggunaan allethrin tidak
menimbulkan fitotoksik, tetapi menimbulkan alergenik pada beberapa orang.
Departemen Kesehatan pada tahun 1994 telah mengijinkan penggunaan
insektisida untuk perumahan dengan kadar kandungan bahan aktif allethrin
sebesar 4,0% (Anonim, 1994).
 Rumus Molekul : C19H26O3
 BM : 302,42
 Organoleptis : cairan kuning pucat.
 Bobot jenis : 1,00-1,02
 Titik nyala : 113 0 C
 Daya larut : mudah larut dalam air dan di dalam bahan pelarut organik.
 Stabilitas : dapat disimpan di atas 2 tahun di dalam kondisi normal, bersifat alkali dan
dapat diuraikan oleh radiasi sinar ultra violet. (Anonim,2008).

b. Cara Kerja
D-Allethrin adalah suatu Pyrethroid campuran. merupakan suatu insektisida
kontak kuat yang menghasilkan a strong knock-down cepat, melawan hama-hama
rumah tangga (lalat, nyamuk, kutu, kecoak).
c. Gambar
Ruri Zannuba Azizah
6411417027
Kesehatan Lingkungan

1. Bahan Aktif : Dimeflutrin

Dimefluthrin adalah bahan kimia yang digunakan dalam pengusir nyamuk,


dan dosis efektifnya adalah sekitar 0,05% -0,08% oleh b / b, sebagian besar bahan
kimia yang digunakan saat ini. Efek insektisida Dimefluthrin jelas efektif daripada
potensi produk D-trans allethrin dan es-biothrin yang lama sekitar 20 kali lebih tinggi,
adalah pestisida rumah tangga generasi terbaru. kemampuan membunuh tinggi dan
fungsi knock-down yang cepat untuk serangga melalui racun kontak dan keracunan.
Dimefluthrin digunakan dalam obat nyamuk bakar, obat nyamuk, cairan nyamuk,
keset nyamuk dan semprotan nyamuk.

Berbahaya untuk wanita hamil dan janinnya pada saat yang sama atau tempat
berdekatan maka asap yang kehirup terlalu lama dan sirkulasi udara tidak lancar
kurang mematahi akan menyebabkan sesak dadadan pusing dan menyebabkan hipokia
di perut.Bahan kimia obat nyamuk bakar dilepas dalam bentuk gas (aerosol), bisa
mendesak oksigen sehingga distribusi oksigen dalam ruangan tidak merata. Obat
nyamuk bakar dalam ruangan, napas terasa agak berat. Penggunaan obat nyamuk
bakar sebaiknya dihindari. Gunakan di tempat yang berventilasi lebar atau ruang
terbuka.

Aplikasi : Ini adalah penolak yang efektif untuk nyamuk, lalat gad, agas, tungau dll.

Dosis yang Diusulkan : Dapat diformulasikan dengan etanol untuk membuat


formulasi dietiltoluamid 15% atau 30%, atau dilarutkan dalam pelarut yang sesuai
dengan vaseline, olefin, dll. kulit.

Properties : Teknis tidak berwarna cairan transparan sedikit kuning. Tidak larut dalam
air, larut dalam minyak nabati, hampir tidak larut dalam minyak mineral. Stabil di
bawah kondisi penyimpanan termal, tidak stabil terhadap cahaya .

Toksisitas : LD50 oral akut untuk tikus 2000mg / kg.


Indriyani Agus Setyaningsih

6411417021

Peminatan Epidemiologi dan Biostatistika

Bahan Kimia Obat Nyamuk “Bagus”


Obat anti nyamuk adalah suatu produk pestisida yang berupa padat atau cair dengan berbagai
cara penggunaan seperti dibakar,dipanaskan atau di semprotkan yang mengandung suatu
senyawa yang mampu melemahkan sistem saraf serangga sampai mematikan serangga
tergantung tingkat racun atau zat aktif yang ada pada obat anti nyamuk.

Macam-macam jenis obat anti nyamuk

Saat ini, berbagai macam jenis obat nyamuk yang dijual dipasaran, diantara jenis-jenis obat
nyamuk ,pada prinsipnya sama, yang membedakan hanya kadar racun dan kemasannya.
Berbagai jenis itu antara lain

a. Obat anti nyamuk bakar spiral


b. Obat anti nyamuk bakar kertas
c. Obat anti nyamuk semprot (spray)
d. Obat anti nyamuk one push (spray)
e. Obat anti nyamuk elektrik padat,dan
f. Obat anti nyamuk elektrik cairan (liquid)
g. Obat anti nyamuk oles (lotion)

Obat anti nyamuk elektrik yaitu obat antinyamuk yang menggunakan listrik sebagi medianya,
sedang antinyamuknya berbentuk cairan atau lempengan. Dengan bantuan listrik maka cairan
yang terdapat dalam suatu rangkaian alat tersebut dapat diubah menjadi gas dan gas tersebut
yang berperan menghalau atau mengusir nyamuk. Antinyamuk elektrik, bakar,oles atau cair
mengandung senyawa kimia berbahaya bagi kesehatan manusia. Kandungan bahan kimia
berbahaya dalam obat antinyamuk diantaranya dichlorvos, propoxur, pyrethroid dan
diethyltoluamide serta bahan kombinasi dari keempat bahan kimia tersebut. Pyrethroid
dikelompokkan oleh WHO dalam racun kelas menengah karena efeknya mampu mengiritasi
mata dan kulit yang sensitif serta menyebabkan penyakit pernafasan seperti penyakit asma.
Pada obat antinyamuk, pyrethroid yang digunakan berupa d-allethrin, transflutrin,
bioallethrin, pralethrin, d-phenothrin, cyphenothrin, atau esbiothrin.

Bahan aktif yang digunakan pada obat nyamuk merk “Bagus” adalah D-Allerthrin 1,42 MV.
Allethrin merupakan salah satu golongan pyrethroid yang memiliki rumus kimia C19H26O3.
Pada pemakaian obat antinyamuk elektrik, gangguan tidak terasa langsung. Sebab penciuman
tertipu oleh sedapnya wewangian yang dikeluarkan, juga tak menimbulkan iritasi langsung
pada mata. Jadi bisa dikatakan obat antinyamuk jenis ini lebih berbahaya dari obat
antinyamuk lainya. Allethrin merupakan zat aktif yang merupakan senyawa turunan dari
pyrethroid dalam obat nyamuk elektrik. Zat ini banyak digunakan dalam racun pembasmi
nyamuk yang memiliki resiko merusak kesehatan. Zat tersebut dapat masuk ke dalam tubuh
melalui tiga cara, yaitu: termakan atau terminum bersama makanan atau minuman, dihirup
dalam bentuk gas dan uap, langsung menuju paru-paru lalu masuk ke dalam aliran darah.
Atau terserap melalui kulit dengan tanpa terlebih dahulu menyebabkan luka pada kulit.
Allethrin jika terakumulasi di dalam tubuh dapat membentuk radikal bebas. Allethrin yang
terhirup akan masuk ke dalam aliran darah lalu menuju ke hati, mengalami detoksifikasi dan
menghasilkan metabolit yang berperan sebagai radikal bebas. Selanjutnya radikal bebas
tersebut akan masuk ke dalam peredaran darah kembali dan menuju ke seluruh tubuh
termasuk testis. Radikal bebas dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan termasuk
gangguan dalam proses spermatogenesis. Penelitian yang dilakukan oleh Azab and Sakr,
allethrin dapat mengganggu proses spermatogenesis secara tidak langsung dengan
mengurangi diameter tubulus seminiferus dan menurunkan berat testis pada tikus yang
mengakibatkan penurunan produksi sperma tikus yang dapat dianalogikan pada manusia.

d-Allethrin adalah Bahan Aktif. Bahan Aktif mengendalikan hama tertentu dalam
produk terdaftar, seperti insektisida, produk antimikroba, atau antiserangga. Sifat fisik
dan kimia (d-allethrin) Formula empiris adalah C19H26O3; berat molekul adalah 302,4.
Bentuknya adalah cairan kental kuning ke kuning; gravitasi spesifiknya adalah 1,01 pada 20 °
C; log Kow = 4.96. Ini praktis tidak larut dalam air, tetapi larut dalam sebagian besar pelarut
organik. Ini diuraikan oleh sinar UV dan dihidrolisis dalam media alkali. Metabolisme Ketika
allethrin berlabel 14C dalam gugus asam atau dengan 3H atau 14C dalam gugus alkohol
diberikan secara oral pada tikus dengan dosis 1-5 mg / kg, 14C dan 3H yang berasal dari
gugus asam dan alkohol diekskresikan ke dalam urin (47 –51%) dan tinja (27-29%) dalam
waktu 48 jam setelah pemberian. Sebagian besar metabolit yang diekskresikan ke dalam urin
adalah produk-produk yang mengandung ester-linkage [chrysanthemic dicarboxylic acid
(CDCA) dan allethrolone] dan produk-produk penahan linkage-ester. Namun, metabolit tinja
tidak ditandai dengan cukup.
Advina Mega Yohana Simamora

NIM 6411417083

Epidemiologi dan Biostatistika

Bahan Aktif pada Baygon Bakar

Pada Baygon jenis bakar ada 2 jenis bahan aktif yang biasa digunakan, yaitu:

1. Metofluthrin pada Baygon MAX Anti Nyamuk Bakar Jumbo Hijau 10 Jam

Nama umum : metofluthrin

Rumus Empiris : C18H20F4O3

Kelas kimia : Pyrethroid ester

Status registrasi : rumus kimia baru, digunakan selain pada makanan

Metofluthrin adalah piretroid yang digunakan sebagai pengusir serangga .Uap


metofluthrin sangat efektif dan mampu mengusir hingga 97% nyamuk dalam uji lapangan.
Metofluthrin digunakan dalam berbagai produk konsumen, yang disebut emanator, untuk
penggunaan indoor dan outdoor. Produk-produk ini menghasilkan uap yang melindungi
seseorang atau area. Efektivitas berkurang oleh pergerakan udara. Metofluthrin bersifat
neurotoksik, dan tidak dimaksudkan untuk dioleskan langsung ke kulit manusia.

Penggunaan metofluthrin disarankan menggunakan dengan cara yang aman,


dikarenakan metofluthrin adalah satu neurotoxin (beracun terhadap jaringan syaraf).
2. d-Allethrin pada Baygon Anti Nyamuk Bakar Jumbo Lavender 10 Jam

Nama kimia : D-allethrin

Rumus Molekul : C19H26O3

BM : 302,42

Jenisnya : Insektisida

Kelas : Pyrethroid

Allethrin adalah sekelompok senyawa sintetis terkait yang digunakan dalam


insektisida . Mereka adalah piretroid sintetis, bentuk sintetis dari bahan kimia yang
ditemukan secara alami di bunga krisan . Mereka pertama kali disintesis di Amerika Serikat
oleh Milton S. Schechter pada tahun 1949. Allethrin adalah piretroid pertama.

Mereka umumnya digunakan dalam semprotan volume ultra-rendah untuk


pengendalian nyamuk luar ruangan termasuk banyak insektisida rumah tangga seperti RAID
serta kumparan nyamuk.

Senyawa ini memiliki toksisitas rendah untuk manusia dan burung. Sangat beracun bagi
ikan dan invertebrata air. Pada tingkat aplikasi normal, allethrin sedikit beracun bagi lebah.
Serangga yang terpapar menjadi lumpuh (efek sistem saraf) sebelum mati. Alletrin beracun
bagi kucing karena mereka tidak menghasilkan, atau memproduksi lebih sedikit isoform
glukoronosiltransferase , yang berfungsi dalam jalur metabolisme detoksifikasi hati.

D-Allethrin adalah suatu Pyrethroid campuran. merupakan suatu insektisida kontak


kuat yang menghasilkan a strong knock-down cepat, melawan hama-hama rumah tangga
(lalat, nyamuk, kutu, kecoak).

House Hold Chemistry ESSAY SWOT ITS 2012 Menurut Dr. Rita Kusniatuti, M.Sc,
menyebutkan bahwa masyarakat menengah kebawah paling banyak memakai obat anti
nyamuk bakar karena harganya yang terjangkau dan produknya yang mudah didapat. Bahan
aktif obat nyamuk bakar merupakan insektisida organik sintesis yaitu pyrethoid. Insektisida
pyrethroid diperoleh dari campuran alami, pyrethrum, dari pengeringan pangkal bunga dari
bunga Chrysanthemum cineriaefolium. Bahan aktif yang sering digunakan pada obat nyamuk
di Indonesia adalah, Transfultrin, Alletrin, S-bioalletrin, D-Alletrin dan Metofluthrin.

Bahan aktif pada obat nyamuk bakar dapat masuk ke dalam tubuh manusia dan
memberikan efek negatif bagi tubuh. Prosesnya zat obat nyamuk bakar masuk ke dalam
tubuh manusia, diawali dengan melalui pernafasan dan kulit. Bahan aktif dari obat nyamuk
yang masuk melalui pernafasan dan kulit lalu akan beredar dalam darah. Setelah itu
menyebar pada sel-sel tubuh. Ada yang ke pernafasan, ke otak lewat susunan saraf pusat, dan
lain-lain. Efek terbesar akan dialami oleh organ yang sensitif. Karena, obat nyamuk lebih
banyak melalui hirupan, maka yang biasanya yang terganggu adalah sistem pernafasan.
Sementara efek samping pada kulit sangat tergantung pada daya sensitifitas atau kepekaan
kulit.

Gangguan-gangguan pada organ tubuh manusia akan terjadi jika pemakaian obat
nyamuk tidak terkontrol atau dosisnya yang berlebihan. Orang yang memiliki alergi akan
lebih cepat menunjukkan reaksi. Alergi yang paling banyak muncul biasanya mengenai
saluran nafasnya sehingga menimbulkan batuk.

Reaksi terhadap obat nyamuk dapat timbul dalam rangkaian waktu yang berbeda. Bisa
cepat, dapat juga lambat. Orang yang organ pernafasannya sensitif akan bereaksi saat itu juga
atau beberapa menit setelah menghirup bau obat nyamuk. Tapi, ada juga yang setelah enam
jam baru batuk-batuk.

Obat nyamuk dapat juga menjadi faktor pencetus asma. Dampak ini terlihat pada anak
yang mengidap asma. Pada orang yang memiliki kulit sensitif, kulitnya akan kemerahan jika
terkena bahan-bahan dalam obat nyamuk. Jika digaruk, maka akan timbul lecet dan mungkin
bisa menjadi eksim.

Menurut Sandeep Salvi, direktur Chest Research menyatakan kerusakan paru- paru
yang disebabkan oleh satu kumparan obat nyamuk bakar setara dengan kerusakan yang
disebabkan oleh 100 batang rokok, informasi ini disampaikan saat konferensi "Air Polution
and Our Health" pada tanggal 17 september 2011 yang diselenggarakan oleh Centre For
Science and Environment (CSE) bersama dengan Indian Medical Assosiation.
Ella Wahyu Irawan

6411417132

Epidemiologi dan Biostatistika

Obat nyamuk bakar cap zebra ini memiliki 1 bahan aktif yang merupakan bahan aktif
Allethrin. Allethrin merupakan bahan aktif di dalam obat nyamuk bakar yang sering
digunakan untuk membasmi nyamuk terutama pada negara berkembang seperti d Allethrin
termasuk dalam golongan pyrethroid type 1. Pyrethroid cepat di metabolisme dan memiliki
aktivitas toksik yang rendah.

Kekurangan:
 Allethrin dalam obat nyamuk dapat menyebabkan pembentukan radikal bebas.
Apabila radikal bebas tidak dihentikan maka akan merusak membran sel mitokondria.
Membran sel mitokondria kaya akan lipid yang peka tehadap serangan radikal bebas
yang disebabkan oleh allethrin dalam obat nyamuk.
 Allethrin menyebabkan terjadinya penghambatan enzim mikrosom sel hepar dan
menyebabkan peroksidasi lipid hepar.

Kelebihan :

 Berdasarkan penelitian, bahan bahan aktif tersebut efektif dalam sifatnya sebagai obat
nyamuk, walaupun bahan aktif tersebut hanya berjumlah 1% dari massa obat nyamuk
bakar.
Innandah Annisa Lestari

6411417139

Epidemiologi dan Biostatistika

PENDAHULUAN

Geografis Indonesia sangat mendukung untuk tumbuh dan berkembang biaknya dari
jenis-jenis nyamuk. Nyamuk merupakan pembawa (vector) dari penyakit seperti malaria,
DBD, Japanese Encepalatis (demam chikungunya), dan vilariasis. Untuk menghindari
berjangkitnya penyakit tersebut industri obat nyamuk di Indonesia berusaha menciptakan
produk obat nyamuk yang dapat memusnahkan nyamuk atau menghindari dari gigitan
nyamuk. Obat-obat tersebut seperti : obat nyamuk semprot, bakar dan lotion. Salah satu
jenisnya yaitu Nomos obat nyamuk bakar yang berbentuk padat bulat/lingkaran spiral,
ujungnya di bakar untuk menghasilkan asap. Asap inilah yang menghalau atau membunuh
nyamuk. Biasanya obat ini digunakan oleh masyarakat bawah karena harganya lebih
ekonomis. Namun asap hasil pembakaran obat nyamuk merupakan emisi yang berbahaya
karena sangat mencemari udara. Asap dari sebuah obat nyamuk bakar menghasilkan
partikel polusi yang sama bahayanya dengan pembakaran sekitar 100 buah rokok. Sedangkan
emisi formaldehida yang dihasilkan sama dengan pembakaran 51 buah rokok.
Bahan aktif yang terkandung dalam obat nyamuk bakar yaitu meperflutriun 0,03%
atau karbamat yang berbahaya bagi kesehatan tubuh. Domestos Nomos Protector terbukti
efektif mengendalikan nyamuk seperti Culex quinquefasciatus, Aedes aegypti (perantara
Demam Berdarah), dan Anopheles aconitus (perantara Malaria). Jenis pestisida ini dapat
dengan cepat diserap melalui kulit, paru-paru, selaput lendir, dan saluran pencernaan.
Karbamat banyak ditemukan di udara, air, tanah, serta pada rantai makanan. Di udara
karbamat di hasilkan dari sublimasi. Karbamat yang berada di air karena limbah
industri dan pencemaran. Kandungan karbamat pada cairan lebih mudah terdekomposisi
sehingga dapat menyebabkan pencemaran langsung pada hewan air. Sedangkan kandungan
pada tanah biasanya terdapat disekitar pohon. Degradagi karbamat pada tanah tergantung
pada volatilitas, kelarutan, kadar air dalam tanah, jenis tanah, pH, suhu, dan kemampuan
degradasi dari bakteri di tanah. Jika berada di dalam rantai makanan karbamat akan
ikut tercerna dari tanah ke tanaman dan hewan, keberadaan karbamat pada rantai makanan ini
berbahaya karena dapat bersifat karsinogenik. Selain itu, umumnya obat nyamuk juga
memiliki zat tambahan tertentu. Berupa pewarna, pengawet serta pewangi.

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN

KELEBIHAN

Penggunaan pestisida lebih praktis, mudah dan lebih ekonomis.


Pengaplikasiannyapun lebih mudah dan lebih efektif membunuh serangga seperti nyamuk,
kecoa, semut, dll.

KEKURANGAN

Bahan aktif dalam obat nyamuk akan masuk ke dalam tubuh melalui pernafasan dan
kulit lalu akan beredar dalam darah. Setelah itu menyebar pada sel-sel tubuh. Ada yang ke
pernafasan, ke otak lewat susunan syaraf pusat, dan lain-lain. Efek terbesar akan dialami oleh
organ yang sensitif. Karena, obat nyamuk lebih banyak mengenai hirupan, maka yang
biasanya yang terkena adalah pernafasan. Sementara efek samping pada kulit sangat
tergantung pada daya sensitifitas atau kepekaan kulit. Orang yang memiliki alergi akan lebih
cepat menunjukkan reaksi. Alergi yang paling banyak muncul biasanya mengenai saluran
nafasnya sehingga menimbulkan batuk.
Marliana Eka Puji Lestari

6411417035

Kesehatan Lingkungan

PRODUK INSEKTISIDA
Nama Produk Jumbo Roach Bait
Bahan Aktif Chlorpyrifos
Deskripsi Bahan Aktif Chlorpyrifos termasuk dalam organofosfat insektisida. Bahan
kimia ini memiliki aroma yang sangat tidak sedap seperti telur
busuk atau bawang putih. Bentuk dari chlorpyrifos adalah
kristal padat. Stabil dalam keadaan larutan netral dan asam
serta kestabilan menurun dengan peningkatan pH. Chlorpyrifos
memiliki titik leleh antara 41.5 – 42.5 oC dan titik mendidih
pada 200oC. Chlorpyrifos bayak digunakan sebagai bahan
kimia pengendali serangga untuk makanan dan tanaman di
pertanian dan perkebunan. Selain digunakan dalam bidang
pertanian, penggunaan chlorpyrifos ditujukan pula untuk
mengendalikan hama di rumah, seperti rayap, nyamuk, dan
cacing gelang.
Cara Kerja Bahan Aktif  Bahan aktif chlorpyrifos mengkontaminasi serangga
khususnya kecoa yang memakan umpan
 Serangga akan mati bersama telurnya atau kembali ke
sarang dan mengkontaminasi serangga lain, sehingga
mampu membunuh koloninya
 Efek pengurangan serangga akan terlihat dalam waktu 1-5
hari.
Lampiran

Gambar 1. Kemasan Produk Jumbo Roach Bait


Gambar 2. Gambaran (Cara Pemakaian, Cara Kerja, dan
Peringatan Produk Jumbo Roach Bait)

Gambar 3. Bahan Aktif Produk Jumbo Roach Bait

Siti Putri Nur Kholifah


6411417051

Epidemiologi dan Biostatistika

NAMA PRODUK BAHAN AKTIF CARA KERJA

One Push Vape Transfluthrin 21,3% Transfluthrin bekerja dengan


Bentuk : Aerosol menyerang sistem syaraf
Kelebihan serangga sehingga serangga
Aerosol sangat mudah bisa cepat mati. Transfluthrin
digunakan dibandingkan bisa dipakai selama berjam-jam
bentuk insektisida yang namun tidak dapat seharian.
lain dan juga bekerja lebih
cepat. Ukuran partikelnya
sangat kecil menyerupai
gas sehingga mudah
menembus celah-celah
kecil. Kecilnya ukuran
partikel berarti pula bahwa
insektisida yang digunakan
berjumlah sedikit,
sehingga dosisnya sangat
aman bagi manusia.
Kekurangan
aerosol memiliki
kekurangan sulitnya
menentukan ukuran tepat
untuk didispersikan oleh
karena kerjanya sangat
bergantung pada volume
ruangan serta kerentanan
organisme target.

Havivi Dwi Anggraeni


6411417056

Kesehatan Lingkungan

PRODUK INSEKTISIDA
Nama Produk Force Magic Insektisida Spary Lemon
600ml
Bahan Aktif Praletrin 0.09%, Permetrin 0.15% (bahan
sintetis pyrethroids)
Deskripsi bahan aktif
Pyrethroid merupakan kelompok insektisida
organik sintetik konvensional yang paling
baru, digunakan secara luas sejak tahun
1970-an dan saat ini perkembangannya
sangat cepat. Keunggulan sintetik pitretroid
karena memiliki pengaruh “knock down”
atau mematikan serangga dengan cepat.
Tingkat toksisitas rendah bagi manusia.
Kelompok sintetik pyrethroid merupakan
tiruan dari bahan aktif insektisida botani
Pyrethrum yaitu Sinerin I yang berasal dari
bunga Chrysanthenum cinerariaefolium.
Sebagai insektisida botani pyrethrum
memiliki keunggulan yaitu daya knockdown
yang tinggi tetapi sayangnya di lingkungan
bahan alami ini tidak bertahan lama karena
mudah terurai oleh sinar ultraviolet. Kecuali
itu penggunaan di lapangan kurang praktis
dan mahal karena pyrethrum harus dahulu
diekstrasi dari bunga Chrisantenum.
Dari rangkaian penelitian kimiawi dengan
melakukan sintesis terhadap susunan kimia
pyrethrum dapat diperoleh bahan kimiawi
yang memiliki sifat insektisidal mirip
dengan piretrum dan bahan tersebut
mempunyai kemampuan untuk bertahan
lebih lama di lingkungan serta dapat
diproduksi di pabrik. Jenis pestisida buatan
yang mirip pyrethrum diberi nama pirethrin
yang kemudian menjadi modal dasar bagi
pengembangan insektisida golongan sintetik
pyrethroid lainnya.

Cara kerja bahan aktif Pyrethroid merupakan racun axonik yaitu


beracun terhadap serabut saraf. Terikat pada
protein serabut saraf yang dikenal sebagai
voltage-gated sodium channel. Pada
keadaan normal, protein ini membuka untuk
memberikan rangsangan pada saraf dan
menutup untuk menghentikan sinyal saraf.
Pyrethroid terikat pada gerbang ini dan
mencegah penutupan secara normal yang
menghasilkan rangsangan saraf
berkelanjutan. Hal ini menyebabkan tremor
dan gerakan inkoordinasi pada serangga
yang keracunan.
Lampiran

Gambar 1. Kemasan produk force magic


insektisida spary lemon 600ml

Gambar 2. Gambaran (Cara Pemakaian,


Cara Kerja, dan Peringatan Produk)

Farah Veda Norisa


6411417147
Epidemiologi dan Biostatistika

I. IDENTIFIKASI PRODUK
Nama produk: HIT Aerosol Expert (Sweet Flower)
Cara pakai: disemprotkan di udara dalam ruang tertutup
Kegunaan: membunuh nyamuk

II. BAHAN AKTIF PADA PRODUK

1. TRANSFLUTRIN
Termasuk dalam golongan Synthetic Pyrethroid (Type I). Transflutrin digunakan
sebagai insektisida, bahan kimia laboratorium dan zat industri sebagai bahan pembuat
insektisida. Transflutrin bekerja sebagai racun syaraf. Keputusan Menteri Pertanian
No.401/Kpts/Sr.140/6/2004 tentang pendaftaran pestisida untuk ekspor, telah diijinkan
penggunaan insektisida dengan kadar kandungan bahan aktif transflutrin sebesar 0,04%.
a. Kelebihan:
 Dianggap sebagai salah satu pyrethroid yang bertindak cepat dengan persistensi rendah
 Mempunyai efek knockdown yang kuat terhadap nyamuk
 Merupakan substansi yang relative larut dalam air sehingga aman bagi lingkungan dan
bertindak sebagai kontak dan inhalasi agen
 Dapat digunakan di dalam ruangan untuk mengendalikan nyamuk, kecoa dan lalat.
b. Kekurangan:
 Paparan jangka pendek
- Jika terhirup, dapat menyebabkan pusing, sakit kepala, kelelahan, lemas, lesu,
mengantuk, anoreksia, peningkatan air liur dan mual, tetapi keracunan sistemik
jarang terjadi. Gejala pernafasan (batuk, bersin, dyspnea (sesak nafas), mengi, sesak
dada, dan bronkospasme), palpitasi, penglihatan kabur, muntah, pengingkatan
berkeringat dan fasikulasi sedikit sering terjadi.
- Jika kontak dengan kulit, menimbulkan rasa terbakar, gatal, kesemutan atau mati
rasa pada wajah. Gejala dapat diperburuk jika pasien berkeringat atau mencuci
dengan air hangat. Alergi dermatitis kontak jarang terjadi.
- Jika kontak dengan mata, dapat menyebabkan nyeri langsung (segera), keluar air
mata (lakrimasi), sensitif terhadap cahaya (fotofobia) dan mata merah
(konjungtivitis).
- Jika tertelan, dapat menyebabkan mual, muntah, dan nyeri epigastrum yang umum
terjadi. Diare, peningkatan air liur, anoreksia, kejang, mengantuk, koma dan
kegagalan pernafasan dapat terjadi jika sediaan formulasi cair.
 Paparan jangka panjang
- Jika terhirup, edema paru dapat terjadi pada pasien keracunan dengan tingkat yang
parah.
- Jika kontak dengan kulit, kejang kadang-kadang terjadi setelah terpapar selama
beberapa hari, biasanya melibatkan kontak kulit berat dan atau berkepanjangan
karena kulit kontak dengan pakaian basah.
- Jika kontak dengan mata, dapat menyebabkan nyeri langsung (segera), keluar air
mata (lakrimasi), sensitif terhadap cahaya (fotofobia) dan mata merah
(konjungtivitis).
- Jika tertelan, dapat menyebabkan detak jantung tidak beraturan, shock, disfungsi
ginjal dan hati ringan serta asidosis metabolik telah dilaporkan setelah menelan
formulasi berbasis hidrokarbon.

2. SIPERMETRIN
Pestisida sipermetrin lebih dikenal sebagai synthetic pyretroid (SP) yang bekerja
mengganggu sistem syaraf dan dapat mengganggu impuls ke organ. Pestisida ini
mengerahkan efek neurotoksik, dengan cara mengganggu transduksi sinyal dalam sistem
syaraf dengan mempengaruhi transportasi ion yang melintas di membrane sel insektisida.
a. Kelebihan:
 Pestisida yang efektif untuk mengatasi pencemaran insektisida terhadap berbagai hama
serangga
 Harganya murah
 Rendah pengaruhnya terhadap mamalia
b. Kekurangan:
 Kelarutan dalam air rendah (tetapi larut dalam pelarut organik methanol dan aseton)
 Pada dosis tertentu senyawa ini dapat mengganggu kesehatan karena dapat menyebakan
mutagen pada sel tubuh, juga dapat berpengaruh terhadap sperma.
 Jika terpapar sipermetrin dosis tinggi dapat mengakibatkan
- Iritasi pada mukosa, kulit dan mata
- Bila terhirup dapat mengiritasi saluran pernafasan atas dan astma
- Dapat menyebabkan kerusakan syaraf

3. D-ALETRIN
D-Aletrin adalah suatu Pyrethroid campuran yamg masuk dalam golongan I. D-Aletrin
merupakan suatu insektisida kontak kuat yang menghasilkan a strong knock-down cepat,
melawan hama-hama rumah tangga (lalat, nyamuk, kutu, kecoak).
a. Kelebihan:
 Cepat melumpuhkan serangga
 Tidak mudah menguap (volatilitas rendah)
 Potensi insektisida tinggi dan toksisitas terhadap manusia rendah pada penggunaan
normal
 Dengan dosis yang rendah, memiliki daya bunuh cepat
b. Kekurangan:
 jika serangga hanya kontak tidak langsung dan menimbulkan efek pingsan (knockdown)
maka serangga akan mengalami pemulihan kembali

Tri Sofiyani

6411417039
Kesehatan Lingkungan

No. Keterangan Umum Keterangan


1. Nama Produk Mortein
2. Gambar Produk

3. Bentuk Produk Semprot


4. Bahan Aktif Allethrin (2,09 g/kg) dan Rosmethrin (0,39
g/kg), keduanya masuk kedalam zat aktif jenis
Pyrethroid
5. Cara Kerja - Di semprotkan ke udara dengan sasaran
utamanya adalah ganglion saraf pusat
serangga yang dapat menyebabkan
pemblokiran konduksi.
- Bersifat racun saraf yaitu dengan mengganggu
pengaturan aliran Ion Na+ pada membran sel
saraf.
- Mengancam reaktivitas dari sistem jaringan
serangga hama secara keseluruhan.
- Daya kerja pyrethroid terhadap serangga mirip
dengan daya kerja DDT (Organoklorin),
tetapi pengaruh pyrethroid kurang persisten
jika dibandingkan dengan DDT.
- Serangga yang terkena racun ini akan mati
karena kelaparan akibat kelumpuhan pada alat-
alat mulut, serta mengalami eksitasi dan
paralisis. Hal ini, karena cara kerja dari
insektisida jenis ini adalah bekerja secara
perlahan dan menonjol membuat serangga/
organisme mengalami depresi..
- Menyerang proses transport electron sehingga
transmisi impuls saraf terhenti (nerve
conduction block).
6. Dampak - Jika terpapar oleh manusia dapat meningkatkan
kadar glukosa plasma, fosoflipid, nitrit dan
nitrat, dan lipidperoksida dengan penurunan
kolesterol plasma.
- Jika menghirup d-trans-Allethrin dapat
mengiritasi hidung, tenggorokan, dan paru-
paru.
- Paparan yang tinggi menyebabkan sakit kepala,
pusing, lekas marah, kejang, dan kehilangan
kesadaran, serta menyebabkan alergi kulit atau
alergi seperti asma, merusak hati, dan ginjal.
7. Kegunaan Digunakan untuk mengusir serangga seperti
nyamuk, kutu, lalat, dan kecoa.
8. Sumber DKK Sukoharjo. 2014. Insektisida Untuk
Fogging. Diambil melalui laman
http://dkk.sukoharjokab.go.id pada tanggal 20
maret 2020, 22.29 WIB.
Sari Kresna. 2015. Insektisida. Diambil melalui
laman laman
http://kresna.co.id/sarikresnakimia/id/insektisida/
pada tanggal 20 Maret 2020, 22.25 WIB.

Syntia Veronica Rozana


6411417041
Epidemiologi dan Biostatistika
Transflutrin

Transflutrin merupakan bahan pembasmi nyamuk berbentuk lingkaran berwarna


hijau, Transflutrin bisa dipakai selama berjam-jam namun tidak dapat seharian. Transfluthrin
bekerja dengan menyerang sistem syaraf serangga sehingga menyebabkan serangga bisa
cepat mati. Efek sampingnya yaitu pemakaian yang berlebihan dapat menyebabkan sesak,
mual-mual, pusing, sampai iritasi kulit. Kelebihannya transflutrin sangat mudah digunakan
dibandingkan bentuk insektisida yang lain, selain itu transflutrin juga bekerja lebih cepat.
mudah menembus celah-celah kecil karena ukuran partikelnya sangat kecil menyerupai gas
sehingga. Kecilnya ukuran partikel berarti pula bahwa insektisida yang digunakan berjumlah
sedikit, sehingga dosisnya sangat aman bagi manusia.

Gladisya Ima Riadiyuana Aliyyu

6411417082

Epidemiologi dan Biostatistika


Produk : Obat Nyamuk Semprot Merek Nomos

Bahan Aktif : Transflutrin 21,7%

TRANSFLUTRIN

Transflutrin adalah bahan aktif obat nyamuk one push aerosol dari golongan piretroid. Zat ini
dapat masuk ke dalam tubuh melalui sistem pernapasan. Bersama dengan oksigen,
transflutrin di dalam tubuh akan diedarkan melalui peredaran darah. Pembuluh darah besar
akan mengalirkan darah melalui splenic artery dan masuk ke organ limpa. Adanya
transflutrin dapat menyebabkan kerusakan dalam organ limpa.

• Efek Samping Transfluthrin dan sejenisnya •

Pemakaian yang berlebihan dapat menyebabkan efek sesak, mual-mual, pusing, sampai
irirtasi kulit dan yang paling parah adalah terkena Kanker Paru-paru dan Kanker Kulit. Efek
ini terutama sangat berbahaya bagi anak-anak dan bayi.

Transflutrin
Pada umumnya bahan kimia yang terdapat pada obat pembasmi serangga adalah Transflutrin.
Transfluthrin relatif aman hingga saat ini. Transfultrin bila dipakai selama empat jam bisa
menurunkan kadar eritrosit atau sel darah merah, yang berakibat orang tersebut akan
menderita anemia.

Transfluthrin dianggap sebagai salah satu insektisida Pirethroid yang cepat bertindak dengan
persistensi rendah. InsektisidaPirethroid memiliki efek yang sangat spesifik pada sel syaraf
serangga, sehingga hanya jumlah yang sangat kecil dibutuhkan untuk menghasilkan efek
yang diperlukan.

BAHAYA TERHADAP KESEHATAN

Organ Sasaran

Kulit, mata, pernafasan, percernaan, sistem saraf dan kardiovaskular.

Rute Paparan

1. Paparan Jangka Pendek

1.1. Terhirup

Dapat menyebabkan pusing, sakit kepala, kelelahan, lemas, lesu, mengantuk, anoreksia,
peningkatan air liur dan mual, tetapi keracunan sistemik jarang terjadi. Gejala pernafasan
(batuk, bersin, dyspnea (sesak nafas), mengi, sesak dada, dan bronkospasme), palpitasi,
penglihatan kabur, muntah, pengingkatan berkeringat dan fasikulasi sedikit sering terjadi.

1.2. Kontak dengan Kulit

Rasa terbakar, gatal, kesemutan atau mati rasa pada wajah. Gejala dapat diperburuk jika
pasien berkeringat atau mencuci dengan air hangat. Alergi dermatitis kontak jarang terjadi.

1.3. Kontak dengan Mata

Dapat menyebabkan nyeri langsung (segera), keluar air mata (lakrimasi), sensitif terhadap
cahaya (fotofobia) dan mata merah (konjungtivitis).

1.4. Tertelan
Dapat menyebabkan mual, muntah, dan nyeri epigastrum yang umum terjadi. Diare,
peningkatan air liur, anoreksia, kejang, mengantuk, koma dan kegagalan pernafasan dapat
terjadi jika sediaan formulasi cair.

2. Paparan Jangka panjang

2.1. Terhirup

Edema paru dapat terjadi pada pasien keracunan dengan tingkat yang parah.

2.2. Kontak dengan Kulit

Kejang kadang-kadang terjadi setelah terpapar selama beberapa hari, biasanya melibatkan
kontak kulit berat dan atau berkepanjangan karena kulit kontak dengan pakaian basah.

2.3. Kontak dengan Mata

Dapat menyebabkan nyeri langsung (segera), keluar air mata (lakrimasi), sensitif terhadap
cahaya (fotofobia) dan mata merah (konjungtivitis).

2.4. Tertelan

Dapat menyebabkan detak jantung tidak beraturan, shock, disfungsi ginjal dan hati ringan
serta asidosis metabolik telah dilaporkan setelah menelan formulasi berbasis hidrokarbon.

KELEBIHAN

1. Transfluthrin dianggap sebagai salah satu insektisida Pirethroid yang cepat bertindak
dengan persistensi rendah. InsektisidaPirethroid memiliki efek yang sangat spesifik
pada sel syaraf serangga, sehingga hanya jumlah yang sangat kecil dibutuhkan untuk
menghasilkan efek yang diperlukan.
2. Transfluthrin relatif aman hingga saat ini. Namun bila transfultrin dipakai selama
empat jam bisa menurunkan kadar eritrosit atau sel darah merah, yang berakibat orang
tersebut akan menderita anemia.

KEKURANGAN

1. Transflutrin adalah bahan aktif obat nyamuk one push aerosol dari golongan piretroid.
Zat ini dapat masuk ke dalam tubuh melalui sistem pernapasan. Bersama dengan
oksigen, transflutrin di dalam tubuh akan diedarkan melalui peredaran darah.
Pembuluh darah besar akan mengalirkan darah melalui splenic artery dan masuk ke
organ limpa. Adanya transflutrin dapat menyebabkan kerusakan dalam organ limpa.
2. Pemakaian yang berlebihan dapat menyebabkan efek sesak, mual-mual, pusing,
sampai irirtasi kulit dan yang paling parah adalah terkena Kanker Paru-paru dan
Kanker Kulit. Efek ini terutama sangat berbahaya bagi anak-anak dan bayi.

Nuhab Mujtaba Mahfuzh


6411417140
Epidemiologi dan Biostatistika
A. Nama produk : Raid
B. Jenis : Insektisida Aerosol
C. Bahan Aktif : Transflutrin dan Siflutrin
D. Cara kerja Bahan Aktif :
- Transflutrin :
Pada umumnya bahan kimia yang terdapat pada obat pembasmi serangga
adalah Transflutrin. Transflutrin adalah salah satu contoh bahan aktif anti nyamuk
berbentuk padatan lingkar berwarna hijau. Transfluthrin dianggap sebagai salah satu
insektisida Pirethroid yang cepat bertindak dengan persistensi rendah. Insektisida
Pirethroid memiliki efek yang sangat spesifik pada sel syaraf serangga, sehingga
hanya jumlah yang sangat kecil dibutuhkan untuk menghasilkan efek yang
diperlukan.
- Siflutrin :
Merupakan insektisida golongan Piretroid dan Piretrin yang memiliki cara
kerja Menyebabkan saluran natrium selalu terbuka, sehingga pada beberapa kasus
menyebabkan reaksi berlebihan oleh saraf serangga. Saluran natrium terlibat dalam
penyebaran info potensial di sepanjang akson saraf serangga
E. Kekurangan dan kelebihan
- Transflutrin memiliki kekurangan yaitu bila dipakai selama empat jam bisa
menurunkan kadar eritrosit atau sel darah merah, yang berakibat orang tersebut
akan menderita anemia. Dan memiliki kelebihan yaitu salah satu insektisida
Pirethroid yang cepat bertindak dengan persistensi rendah sehingga relatif aman
untuk di gunakan.
- Siflutrin memiliki kekurangan yaitu jarang digunakan karena insktisida ini
memiliki tingkat toksisitas II yang berarti berbahaya. Dan memiliki kelebihan
yaitu sangat cepat melumpuhkan serangga.

M. Nur Alvin Mubarok

6411417048

Kesehatan Lingkungan
a) Geranium
Geranium radula atau lebih dikenal dengan daun Ambre di daerah Sumatera
dan di Jawa Tengah mempunyai khasiat untuk mengusir nyamuk di samping sebagai
obat rematik dan bahan baku kosmetik. Warna dari ekstrak Geranium radula berwarna
gelap karena mengandung pigmen alami yang bersifat tidak dapat menguap dan tidak
menimbulkan iritasi pada kulit karena memiliki kandungan geraniol dan linalool.
Sedangkan daun Ambre (Geranium radula) termasuk dalam minyak atsiri yang
diketahui mempunyai bau yang tidak disukai oleh nyamuk. Minyak atsiri tersebut
mengandung geraniol (C10H18O) dan sitronelol (C10H20O) sebanyak 75-80% dan
bahan-bahan lainnya seperti linalool dan terpineol.
Daya proteksi ekstrak Geranium setiap konsentrasi cenderung menurun setiap
jamnya dari pengamatan ke-1 hingga pengamatan ke-5. Hal ini disebabkan ketahanan
ekstrak tersebut tidak cukup lama dan berkurang setiap jamnya. Berkurangnya daya
tahan dari bau ekstrak tersebut dapat disebabkan besarnya laju penguapan karena
kelembaban udara yang tinggi. Semakin turun daya proteksinya maka semakin rendah
daya tolak dari ekstrak Geranium radula tersebut. Kemampuan daya tolak minyak
atsiri terhadap gigitan nyamuk berhubungan dengan kandungan kimia dalam minyak
atsiri yang berfungsi sebagai penolak, dan juga ada kaitannya dengan bau yang
dikeluarkan oleh minyak atsiri tersebut.
Proses masuknya repelen ke dalam tubuh serangga dapat melalui sistem
pernapasan. Dimana insektisida yang dapat memasuki sistem pernapasan adalah
dalam bentuk gas ataupun butiran-butiran halus yang dibawa ke jaringan-jaringan
hidup. Bau yang ditimbulkan dari ekstrak Geranium tersebut yang mengandung
senyawa aktif seperti geraniol, sitronelol, linalool dan terpineol bercampur dengan gas
di udara sehingga memungkinkan nyamuk tidak tertarik dengan bau tersebut. Adanya
bau dari senyawa-senyawa tersebut dicium oleh organ penciuman yang umumnya
berlokasi pada antenna, maksilla, palpi atau homolognya.
b) Cinnamon
Konsentrasi 15% minyak atsiri kulit kayu manis yang diformulasikan menjadi
gel dengan tambahan minyak nilam sebagai fiksatif mampu menghalau nyamuk
Aedes aegypti hingga 100% dengan waktu pengujian selama 6 jam. Daya tolak
minyak atsiri kulit kayu manis terhadap nyamuk disebabkan karena adanya
kandungan eugenol yang mampu menolak gigitan nyamuk.
Efektivitas antinyamuk sedian gel kulit kayu manis mempunyai efektivitas
selama 6 jam dengan konsentrasi minyak kulit kayu manis 15 dan 1% minyak nilam
sebagai fiksatif.

Defi Pamelasari

6411417131

Epidemiologi dan Biostatistika

PENDAHULUAN
DEET merupakan amida aromatik yang efektif untuk digunakan pada produk

repellent, juga dikenal sebagai N,N-diethyl-meta-toluamide atau m-DET. DEET sangat larut

dalam pelarut benzen, etil eter dan etanol, pertamakali dikembangkan oleh tentara Amerika

pada tahun 1946 dan mulai digunakan secara luas oleh masyarakat pada tahun 1957.

Konsentrasi DEET pada sebuah produk mengindikasikan seberapa lama waktu efektifnya

produk tersebut. Konsentrasi yang lebih tinggi menunjukkan produk tersebut efektif untuk

periode waktu yang lebih lama. Misalnya produk mengandung ≤10% akan efektif selama 2

jam, sedangkan produk dengan persentase yang lebih tinggi akan bertahan dua kali lebih

lama. Suatu hasil penelitian menyebutkan bahwa konsentrasi DEET sebesar 15% dalam

etanol akan diserap kedalam tubuh, rata-rata 8,4%. Penyerapannya kedalam tubuh akan

dimulai dalam 2 jam setelah penggunaan secara topikal. Penyerapan DEET juga tergantung

pada umur dan massa tubuh. Bayi yang berumur < 2 bulan memiliki rasio luas permukaan

tubuh terhadap massa tubuh yang lebih besar sehingga lebih mudah terserap dan mudah

mencapai konsentrasi plasma yang tinggi. Absorpsi juga dapat meningkat ketika digunakan

pada kulit yang luka. Ketika DEET dilarutkan dalam etanol, absorbsi juga dapat meningkat

karena etanol dapat meningkatkan permeabilitas kulit. Absorbsi dapat menurun dalam
keadaan berkeringat dan suhu tubuh yang tinggi. Ketika digunakan pada kulit, sebagian

DEET diabsorbsi, sebagian lagi menguap atau hilang terhapus pakaian. DEET yang

diabsorbsi oleh kulit masuk ke dalam jaringan lemak tetapi tidak terakumulasi dalam lapisan

superfisial kulit. DEET yang terabsorbsi, kemudian akan masuk ke dalam lapisan kulit yang

lebih dalam, akan mengalami metabolisme dan diekskresikan melalui urin.

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN DEET

Kelebihan:

Kelebihan dari bahan aktif DEET ini untuk menolak atau mengusir nyamuk. DEET

mengganggu neuron dan reseptor yang terletak di antena serta bagian mulut nyamuk yang

berfungsi mendeteksi bahan kimia seperti asam laktat serta karbon dioksida.

Kekurangan:

DEET dengan konsentrasi yang tinggi setiap hari dan akibatnya mengalami efek yang parah

akibat paparan dalam jangka waktu lama (kronik), seperti insomnia, kram otot, gangguan

pada suasana hati (mood disturbances) dan terbentuk ruam. Setelah penggunaan yang

berulang dan dalam jangka waktu lama, absorbsi melalui kulit dapat menyebabkan keracunan

sistemik. Hal ini terutama terjadi pada anak-anak. Kontak dengan mata menyebabkan efek

yang ringan sampai sedang tetapi umumnya iritasi jangka pendek bersifat tidak permanen.

Keracunan melalui inhalasi umumnya karena produk repellent yang berbentuk spray sehingga

menyebabkan iritasi saluran pernafasan atas.

Rachma Cynthia Ayu Kusumaningrum

6411417143

Epidemiologi dan Biostatistika


Bahan Aktif :

 D – aletrin 45 mg/mat
 Transfluthrin 4 mg/mat

A. PENGERTIAN
1. D – aletrin
Nama kimia : D-allethrin
BM : 302,42
Jenis : Insektisida
Kelas : Pyrethroid

D-Allethrin adalah suatu Pyrethroid campuran. merupakan suatu


insektisida kontak kuat yang menghasilkan a strong knock-down cepat,
melawan hama-hama rumah tangga (lalat, nyamuk, kutu, kecoak) (Anonimb ,
2008).

2. Transfluthrin
BM : 370,15
Organoleptis : tak berwarna.
Daya larut : mudah larut dalam air dan di dalam bahan pelarut organik.
Stabilitas : dapat disimpan di atas 2 tahun di dalam kondisi normal, bersifat
alkali dan dapat diuraikan oleh radiasi sinar ultra violet.

Menurut Iskandar (1985) tranflutrin adalah pestisida golongan pyretroid


yang merupakan bagian dari insektisida organik sintetik. Sama halnya dengan alletrin
yang juga termasuk insektisida organik sintetis dan sering digunakan sebagai bahan
aktif insektisida rumah tangga.
Keputusan Menteri Pertanian No.401/Kpts/Sr.140/6/2004 tentang
pendaftaran pestisida untuk ekspor, telah diijinkan penggunaan insektisida dengan
kadar kandungan bahan aktif transflutrin sebesar 0,04%.
Transfluthrin dianggap sebagai salah satu insektisida Pirethroid yang cepat
bertindak dengan persistensi rendah. InsektisidaPirethroid memiliki efek yang sangat
spesifik pada sel syaraf serangga, sehingga hanya jumlah yang sangat kecil
dibutuhkan untuk menghasilkan efek yang diperlukan.

B. KELEBIHAN & KEKURANGAN


1) Kelebihan
- Tidak menimbulkan asap
- Tidak menimbulkan percikan api
- Lebih praktis
2) Kekurangan
 Gangguan pernapasan

Banyak orang terkecoh dengan wangi yang dikeluarkan obat nyamuk


elektrik sehingga mengira opsi ini sebagai pilihan yang paling aman. Padahal,
wangi yang dihasilkan obat nyamuk elektrik terbukti mengandung bahan
aktif d-allethrin.Nah, senyawa inilah yang dicurigai sebagai pemicu beberapa
macam gangguan pernapasan, seperti batuk-batuk dan asma.

 Iritasi kulit

Selain menyebabkan gangguan pada sistem pernapasan, senyawa d-


allethrin pada obat nyamuk elektrik juga dapat memicu timbulnya iritasi pada
kulit. Lho, kok bisa? Pada dasarnya, d-allethrin merupakan bahan organik
yang digunakan sebagai katalisator proses pembakaran bahan insektisida
lainnya, seperti dichlorovynil dimethyl phosfat(DDVP), propoxur
(karbamat),dan diethyltoluamide. Nah, tidak jarang, residu dari pembakaran
zat-zat ini akan menempel di kulit.

Okta Mega Gres Endika

6411417049

Epidemiologi dan Biostatistika


VAPE LIQUID

Dimefluthrin adalah golongan piretroid spektrum yang luas, bekerja pada sodium channel
modulator yang akan menyebabkan gerbang natrium lebih sensitif terhadap stimulus yang membuat
kelumpuhan pada nyamuk.

No CAS .: 271241-14-6

Nama Kimia: 2,2-dimethyl-3- (2-methyl-1-propen-1-yl) -, [2,3,5,6-tetrafluoro-4-


(methoxymethyl) phenyl] methyl ester
Bahan yang Efektif: Bahan kimia Pyrethrum paling sering digunakan di sebagian besar
produk anti nyamuk.
Fungsi: Penolak Nyamuk

Sifat Fisika dan Kimia:


Penampilan: Cairan kuning muda
Formula Empiris: C19H22F4O3
Berat Molekul: 374,37
Titik Nyala: 134-140 ° C

Kelebihan :
- Dimefluthrin adalah insektisida piretroid baru yang efisien dan rendah toksisitasnya.
- Efeknya jelas efektif daripada D-trans-allthrin dan Prallethrin lama sekitar 20 kali lebih tinggi
- Pengetatan cepat dan kuat, aktifitas keracunan bahkan pada dosis yang rendah.

Kekurangan :
- Obat nyamuk bakar memiliki efektivitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan bahan aktif
yang sama (dimefluthrin).

Kunthi Silviana Pangesti

6411417151

Epidemiologi dan Biostatistika


OBAT NYAMUK LISTRIK LIQUID (MERK HIT)

Bahan aktif: transflutrin 12,38 g/l

Kelebihan:  Merupakan insektisida rumah tangga yang sangat selektif dengan


toksisitas yang rendah.
 Bebas asap, tidak berbau menyengat, mampu menghadang, melumpuhkan
dan membunuh nyamuk
Kekurangan: Obat nyamuk listrik liquid yaitu cairan yang ada dalam botol insektisida
mudah tumpah dan harganya pun relatif lebih mahal
TRANSFLUTRIN

A. Golongan
Synthetic Pyrethroid (Type I)

B. Deskripsi
Berbentuk kristal berwana pucat; Rumus molekul C15H12Cl2F4O2; Berat Molekul 371,2;
Berat Jenis Relatif 1.507 g/cm3 pada 23oC; Titik lebur 32oC; Titik didih awal dan rentang
didih; 135oC pada 0,09 hPa; Titik nyala >35 oC; Koefisien Patisi (Log P) 5.46 pada 20 oC;
Praktis tidak larut dalam air; Larut dalam pelarut organik.

C. Penggunaan
Transfluthrin digunakan sebagai insektisida, bahan kimia laboratorium dan zat industri
sebagai bahan pembuat insektisida.

D. Toksikologi
a. Toksisitas
a) Data pada Hewan
LD50 oral, tikus > 5000 mg/kg; LC50 terhirup, tikus selama 4 jam > 513 mg/m 3;
LD50 kulit, tikus > 5000 mg/kg
b) Data pada Manusia
Tidak ada informasi yang tersedia pada akut, toksisitas oral transfluthrin dapat
terjadi pada subyek manusia. Dengan demikian ekstrapolasi data hewan ke manusia
sulit, tetapi tampaknya toksisitas sistemik akan mungkin terjadi pada dosis di bawah
~ 50 mg / kg (~ 1% dari tikus LD50) pada subyek manusia.
b. Data Karsinogenik
Tidak ada komponen dari produk yang mengandung bahan ini menunjukkan pada
tingkat yang lebih besar dari atau sama dengan 0,1% yang diidentifikasi sebagai
kemungkinan, mungkin atau dikonfirmasi karsinogen pada manusia oleh IARC.
c. Data Teratogenik
Ada informasi terbatas tentang efek reproduksi dari piretroid pada manusia. Namun
studi pada hewan tidak menunjukkan potensi teratogenik yang tinggi, meskipun beberapa
penelitian telah positif. Salah satu studi teratogenik hewan pada pyrethrins alam juga
negatif.
d. Data Mutagenik
Mutagenitas sel germinal : data tidak tersedia

E. Bahaya Terhadap Kesehatan


a. Organ Sasaran
Kulit, mata, pernafasan, percernaan, sistem saraf dan kardiovaskular.
b. Rute Paparan
a) Paparan Jangka Pendek
1) Terhirup
Dapat menyebabkan pusing, sakit kepala, kelelahan, lemas, lesu,
mengantuk, anoreksia, peningkatan air liur dan mual, tetapi keracunan sistemik
jarang terjadi. Gejala pernafasan (batuk, bersin, dyspnea (sesak nafas), mengi,
sesak dada, dan bronkospasme), palpitasi, penglihatan kabur, muntah,
pengingkatan berkeringat dan fasikulasi sedikit sering terjadi.
2) Kontak dengan Kulit
Rasa terbakar, gatal, kesemutan atau mati rasa pada wajah. Gejala dapat
diperburuk jika pasien berkeringat atau mencuci dengan air hangat. Alergi
dermatitis kontak jarang terjadi.
3) Kontak dengan Mata
Dapat menyebabkan nyeri langsung (segera), keluar air mata (lakrimasi),
sensitif terhadap cahaya (fotofobia) dan mata merah (konjungtivitis).
4) Tertelan
Dapat menyebabkan mual, muntah, dan nyeri epigastrum yang umum
terjadi. Diare, peningkatan air liur, anoreksia, kejang, mengantuk, koma dan
kegagalan pernafasan dapat terjadi jika sediaan formulasi cair.

b) Paparan Jangka panjang


1) Terhirup
Edema paru dapat terjadi pada pasien keracunan dengan tingkat yang parah.
2) Kontak dengan Kulit
Kejang kadang-kadang terjadi setelah terpapar selama beberapa hari,
biasanya melibatkan kontak kulit berat dan atau berkepanjangan karena kulit
kontak dengan pakaian basah.
3) Kontak dengan Mata
Dapat menyebabkan nyeri langsung (segera), keluar air mata (lakrimasi),
sensitif terhadap cahaya (fotofobia) dan mata merah (konjungtivitis).
4) Tertelan
Dapat menyebabkan detak jantung tidak beraturan, shock, disfungsi ginjal
dan hati ringan serta asidosis metabolik telah dilaporkan setelah menelan
formulasi berbasis hidrokarbon.

F. Pertolongan Pertama Pada Korban Keracunan


a. Terhirup
Pindahkan korban ke tempat berudara segar. Berikan pernapasan buatan jika
dibutuhkan. Segera bawa ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat.
b. Kontak dengan Kulit
Segera tanggalkan pakaian, perhiasan, dan sepatu yang terkontaminasi. Cuci kulit,
kuku, dan rambut menggunakan sabun dan air yang banyak sampai dipastikan tidak ada
bahan kimia yang tertinggal, sekurangnya selama 15-20 menit. Bila perlu segera bawa ke
rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat.
c. Kontak dengan Mata
Segera cuci mata dengan air yang banyak, sekurangnya selama 15-20 menit dengan
sesekali membuka kelopak mata bagian atas dan bawah sampai dipastikan tidak ada lagi
bahan kimia yang tertinggal. Segera bawa ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan
terdekat.
d. Tertelan
Jangan lakukan induksi muntah. Jangan berikan apapun melalui mulut pada korban
yang tidak sadarkan diri. Basuh mulut menggunakan air. Segera bawa ke rumah sakit
atau fasilitas kesehatan terdekat.

Afrilya Adhiba Antonilla

6411417144

Epidemiologi dan Biostatistika


Prallethrin adalah insektisida piretroid . Prallethrin 1,6% b / b vaporizer cair adalah
insektisida penolak yang umumnya digunakan untuk pengendalian nyamuk dalam rumah
tangga. Dipasarkan sebagai pengusir nyamuk. Organisasi Kesehatan Dunia menerbitkan pada
tahun 2004 bahwa "Prallethrin adalah toksisitas mamalia yang rendah, tanpa
bukti karsinogenisitas. Prallethrin telah dievaluasi untuk berbagai efek toksik dalam studi
toksisitas eksperimental. Neurotoksisitas diamati di seluruh basis data dan merupakan titik
akhir yang paling sensitif. Efek terlihat di seluruh spesies, jenis kelamin, dan rute
administrasi. Dalam studi neurotoksisitas tikus akut, penurunan perilaku eksplorasi terlihat
pada saat efek puncak. Mengurangi aktivitas motorik dan tremor sementara juga diamati
dalam penelitian ini. Dalam studi neurotoksisitas tikus subkronik, tingkat gairah yang lebih
tinggi diamati pada hewan pada dosis tertinggi yang diuji. Praletrin menyebabkan kenaikan
kadar hemoglobin jika digunakan selama satu dan dua jam. Eritrosit atau sel darah merah
mengandung hemoglobin dan bertugas mengedarkan oksigen ke seluruh tubuh, dan bila
tubuh mengalami kekurangan eritrosit maka orang tersebut akan menderita anemia.

Naufal Maulana Wijaya

6411417158

Kesehatan Lingkungan
Xiaomi Mijia Mosquito Repellent (Elektrik)

Xiaomi Mijia Repellent merupakan obat anti nyamuk / alat pembasmi nyamuk
elektrik, yang menggunakan film yang mengandung zat yang tidak disukai nyamuk yang
pada dasarnya dibuat oleh bahan kimia yang ramah lingkungan dan ramah terhadap
kesehatan, dan menggunakan sinar lampu yang untuk menarik perhatian nyamuk.

 Cara Penggunaan
1. Masukkan batrai AA pada tempat baterai yang disediakan pada bagian bawah alat ini
2. Jika sudah, kaitkan penutup baterainya
3. Nyalakan alat dengan menekan tombol “ON” pada sisi depan alat
4. Putar bagian atas alat untuk membuka tempat keluarnya zat yang ada pada film
tersebut

 Cara Kerja
1. Zat kimia yang ada pada alat tersebut akan ditiupkan oleh kipas yang ada pada alat
tersebut
2. Zat kimia tersebut akan keluar melalui lubang yang berada pada atas alat tersebut
3. Ketika alat dinyalakan, lampu akan hidup untuk menarik perhatian nyamuk dan
otomatis akan terkena zat kimia tersebut

 Kelebihan
1. Xiaomi mijia menggunakan sinar untuk menarik perhatian nyamuk, sehingga tidak
mengganggu dan berbau
 Kekurangan
1. Tidak dijelaskan secara pasti zat kimia apa yang terkandung pada film tersebut yang
digunakan untuk membunuh nyamuk

Yuniar Dwi Prastika

6411417091

Epidemiologi dan Biostatistika


IDENTIFIKASI BAHAN AKTIF INSEKTISIDA PADA LOTION ANTI NYAMUK

A. Nama Produk: Caladine Lotion Anti Nyamuk


B. Bahan Aktif: Picaridin 10%
Picaridin (2-[2-hydroxyethyl]-1-piperidinecarboxylic acid 1-methylpropyl ester).
Picaridin merupakan bahan aktif penolak serangga yang efektif menolak nyamuk,
lalat, dan beberapa jenis kutu. Picaridin diijinkan sebagai sediaan topikal dengan
konsentrasi 5-20%. Saat ini picaridin dianggap sebagai bahan aktif yang
kemungkinan besar dapat menggantikan DEET karena meskipun efektivitasnya tidak
seluas DEET, tetapi toksisitas picaridin rendah, tidak karsinogenik serta kurang
iritatif jika dibandingkan dengan DEET
C. Cara Kerja
Picaridin dapat digunakan pada kulit manusia atau pakaian yang berfungsi untuk
mencegah gigitan nyamuk Aedes Aegypti, Anopheles Aconitus dan Culex
Quinquefascitus penyebab penyakit Demam Berdarah, Malaria dan Kaki Gajah.
Picaridin merupakan bahan aktif dalam repellent yang memiliki cara kerja terbaik
terhadap berbagai arthropoda. Picaridin memiliki komponen yang aman digunakan
serta kompatibilitas dengan berbagai bahan kulit dan plastik. Picaridin memiliki
toksisitas yang rendah dan bukan merupakan sensitizer kulit. Berdasarkan profil
toksikologi yang menguntungkan, penetrasi kulit yang rendah, ekskresi cepat bahan
yang diserap bersama dengan kompatibilitas tinggi dengan kulit, penolak berbasis
Picaridin dapat digunakan dengan aman oleh orang dewasa dan anak-anak. Picaridin
tidak akan merusak atau merusak lapisan plastik atau sintetis.

D. Dampak bagi Kesehatan


Beberapa orang mengalami iritasi kulit karena menggunakan produk yang
mengandung picaridin, meskipun hal ini sangat jarang terjadi. Jika picaridin masuk ke
mata seseorang, hal itu juga dapat menyebabkan iritasi. Picaridin dianggap praktis
tidak beracun jika terhirup. EPA AS memutuskan bahwa picaridin tidak mungkin
menyebabkan kanker berdasarkan studi paparan kulit jangka panjang pada tikus dan
tikus. Dapat diketahui bahwa untuk sementara ini anak-anak mungkin sangat sensitif
terhadap pestisida dibandingkan dengan orang dewasa, saat ini tidak ada informasi
yang menunjukkan bahwa anak-anak lebih sensitif terhadap produk yang
mengandung picaridin.

Daryati

6411417058

Epidemiologi dan Biostatistika


Bahan Aktif Soffell Mosquito Repellent (Diethyltoluamide 13%)

 Pengertian Diethyltoluamide

Diethyltoluamide atau biasa disebut dengan DEET merupakan amida aromatik yang
efektif untuk digunakan pada produk repellent, juga dikenal sebagai N,N-diethyl-meta-
toluamide atau m-DET. DEET sangat larut dalam pelarut benzen, etil eter dan etanol,
pertamakali dikembangkan oleh tentara Amerika pada tahun 1946 dan mulai digunakan
secara luas oleh masyarakat pada tahun 1957. Konsentrasi DEET pada sebuah produk
mengindikasikan seberapa lama waktu efektifnya produk tersebut. Konsentrasi yang lebih
tinggi menunjukkan produk tersebut efektif untuk periode waktu yang lebih lama. Misalnya
produk mengandung ≤10% akan efektif selama 2 jam, sedangkan produk dengan persentase
yang lebih tinggi akan bertahan dua kali lebih lama. Untuk itu, produk dengan konsentrasi
DEET lebih rendah memerlukan pengolesan berulang karena lama kerjanya lebih pendek.
Namun, hal ini juga dipengaruhi dari lamanya waktu seseorang berada di luar rumah. Selain
itu, jenis aktifitas tertentu menuntut seseorang untuk mengoleskan kembali produk repellent,
sebagai contoh DEET akan tercuci setelah berenang atau melakukan aktifitas yang
mengeluarkan keringat berlebih. DEET diserap kedalam tubuh melalui kulit. Penyerapannya
melalui kulit tergantung dari konsentrasi dan pelarut dalam formulasi produk repellent
tersebut. Suatu hasil penelitian menyebutkan bahwa konsentrasi DEET sebesar 15% dalam
etanol akan diserap kedalam tubuh, rata-rata 8,4%. Penyerapannya kedalam tubuh akan
dimulai dalam 2 jam setelah penggunaan secara topikal. Penyerapan DEET juga tergantung
pada umur dan massa tubuh. Bayi yang berumur < 2 bulan memiliki rasio luas permukaan
tubuh terhadap massa tubuh yang lebih besar sehingga lebih mudah terserap dan mudah
mencapai konsentrasi plasma yang tinggi. Absorpsi juga dapat meningkat ketika digunakan
pada kulit yang luka. Ketika DEET dilarutkan dalam etanol, absorbsi juga dapat meningkat
karena etanol dapat meningkatkan permeabilitas kulit. Absorbsi dapat menurun dalam
keadaan berkeringat dan suhu tubuh yang tinggi. Ketika digunakan pada kulit, sebagian
DEET diabsorbsi, sebagian lagi menguap atau hilang terhapus pakaian. DEET yang
diabsorbsi oleh kulit masuk ke dalam jaringan lemak tetapi tidak terakumulasi dalam lapisan
superfisial kulit. DEET yang terabsorbsi, kemudian akan masuk ke dalam lapisan kulit yang
lebih dalam, akan mengalami metabolisme dan diekskresikan melalui urin.

 Cara Kerja Diethyltoluamide

Cara kerja repellent menolak nyamuk Nyamuk memiliki kemampuan untuk mencari
mangsa dengan mencium bau karbondioksida, asam laktat dan bau lainnya yang berasal dari
kulit yang hangat dan lembab. Nyamuk sangat sensitif dengan bahan kimia tersebut, sehingga
dapat mendeteksi darah yang merupakan makanannya dengan jarak 2,5 meter. Umumnya
repellent termasuk DEET akan memanipulasi bau dan rasa yang berasal dari kulit dengan
menghambat reseptor asam laktat pada antena nyamuk sehingga mencegah nyamuk
mendekati kulit.

 Bahaya / Kekurangan Diethyltoluamide

Bahaya DEET terhadap kesehatan Semua produk yang ditujukan untuk mengendalikan
nyamuk adalah racun, tidak ada satupun racun yang aman. Begitupula pula dengan repellent.
Kandungan repellent seperti DEET merupakan bahan korosif. Walaupun telah ditambahkan
dengan zat-zat lain yang berfungsi sebagai pelembab, zat ini tetap berbahaya. Penggunaan
repellent hanya jika dalam keadaan benar-benar dibutuhkan dan jangan digunakan pada kulit
sensitif atau luka. U.S. EPA (Environmental Protection Agency) mengklasifikasikan DEET
dalam kategori dengan toksisitas akut yang rendah (kategori III) dan tidak bersifat karsinogen
pada manusia. Toksisitas DEET tergantung dari rute paparan dan dosis yang masuk ke dalam
tubuh. Rute paparan yang sering terjadi pada penggunaan DEET adalah karena tertelan dan
penggunaan topikal yang berlebihan. Selain itu juga dapat masuk melalui kontak dengan
mata dan inhalasi (terhirup). Tertelan DEET menyebabkan gangguan pada saluran
pencernaan seperti mual dan muntah (tertelan dalam jumlah kecil), biasanya bersifat
reversibel. Dosis yang lebih tinggi menyebabkan hipertensi, takikardi, kejang, depresi sistem
saraf pusat, letargi, ataksia, tremor, opisthotonus, hipertonia, hepatitis toksik, depresi saluran
pernafasan dan koma. Tertelan DEET dengan dosis besar dapat menyebabkan akibat yang
fatal, terutama jika tertelan bersamaan dengan obatobat yang menekan sistem saraf pusat
seperti obat-obat sedatif. Ketika digunakan secara langsung pada kulit, masalah yang sering
muncul adalah iritasi kulit, termasuk eritema (kemerahan pada kulit) dan pruritis (gatal). Pada
saat bertugas, beberapa orang dari kalangan militer dan petugas hutan sering menggunakan
DEET dengan konsentrasi yang tinggi setiap hari dan akibatnya mengalami efek yang parah
akibat paparan dalam jangka waktu lama (kronik), seperti insomnia, kram otot, gangguan
pada suasana hati (mood disturbances) dan terbentuk ruam. Setelah penggunaan yang
berulang dan dalam jangka waktu lama, absorbsi melalui kulit dapat menyebabkan keracunan
sistemik. Hal ini terutama terjadi pada anak-anak. Kontak dengan mata menyebabkan efek
yang ringan sampai sedang tetapi umumnya iritasi jangka pendek bersifat tidak permanen.
Keracunan melalui inhalasi umumnya karena produk repellent yang berbentuk spray sehingga
menyebabkan iritasi saluran pernafasan atas.

 Kelebihan

Selain mampu mengusir nyamuk berkat bahan aktif DEET 13%, lotion Soffell juga
memiliki kandungan moisturizer yang melembabkan kulit. Daya tahan krim ini juga
tergolong panjang, sekitar 8 jam perlindungan setelah dioleskan ke kulit. Saat ini ada empat
varian Soffell, yakni varian bunga geranium, kulit jeruk, daun sereh, dan bengkoang.

KANDUNGAN CHITRONELLA OIL DAN EUCALYPTUS SEBAGAI


BAHAN ALAMI YANG MELINDUNGI KULIT DARI GIGITAN
NYAMUK DALAM CUSSONS BABY MOSCARE
NATURAL SKIN PROTECTION LOTION
Tugas Mata Kuliah Pengendalian Vektor
Dosen Pengampu Dr. Widya Hary Cahyati,, S. KM., M. Kes.
Oleh : Dewi Ratih Ramadhani – 6411417061
Ilmu Kesehatan Masyarakat – Universitas Negeri Semarang
Nyamuk adalah hewan yang termasuk dalam kelas serangga tergolong dalam
order Diptera; genera termasuk Anopheles, Culex, Psorophora, Ochlerotatus, Aedes,
Sabethes, Wyeomyia, Culiseta, dan Haemagoggus untuk jumlah keseluruhan sekitar 35
genera yang merangkum 2700 spesies.
Pada nyamuk betina, bagian mulutnya membentuk probosis panjang untuk menembus
kulit mamalia (atau dalam sebagian kasus burung atau juga reptilia dan amfibi) untuk
mengisap darah. Nyamuk betina memerlukan protein untuk pembentukan telur dan oleh
karena diet nyamuk terdiri dari madu dan jus buah, yang tidak mengandung protein,
kebanyakan nyamuk betina perlu mengisap darah untuk mendapatkan protein yang
diperlukan. Nyamuk jantan berbeda dengan nyamuk betina, dengan bagian mulut yang tidak
sesuai untuk mengisap darah. 
Gigitan nyamuk akan mengakibatkan gatal dan rasa tidak nyaman pada kulit. Selain
itu nyamuk merupakan pembawa berbagai macam penyakit. Saat menghisap darah, nyamuk
betina akan menusukkan “jarum” di mulutnya. Di dalam “jarum” itu ada enam jarum tipis
yang digunakan untuk memotong kulit. Saat menghisap darah, nyamuk akan mengeluarkan
air liurnya. Air liur ini bisa mencegah pembekuan darah, jadi nyamuk bisa menghisap darah
dengan mudah. Namun sayang, air liur ini bisa mengiritasi kulit kita. Kulit yang iritasi itu
akan berubah menjadi bentol merah yang gatal.
Dalam Cussons Baby Moscare Natural Skin Protection Lotion mengandung bahan-
bahan yang bisa melindungi kulit dari gigitan nyamuk seperti Chitronella Oil dan Eucalyptus
Oil.

Cara Kerja Chitronella Oil Terhadap Nyamuk


Citronella Essential Oil atau yang diketahui sebagai minyak atsiri sereh wangi merupakan
minyak esensial yang telah digunakan sejak berabad abad tahun lamanya, mulai dari China, Sri
Lanka, dan Indonesia. Minyak ini memiliki konsentrasi tinggi antioksidan dan fitokimia yang berasal
dari batang dan daun tumbuhan sereh wangi (Cymbopogon Nardus). Minyak ini dapat digunakan
untuk mengobati ruam, infeksi, rasa sakit, dan berbagai hal lainnya.
Citronella ternyata mampu mengusir nyamuk Aedes Aegypti penyebab penyakit demam
berdarah. Bagi nyamuk, citronella ini sangat dibenci karena didalamnya terdapat zat-zat
seperti geraniol, terpen, terpen-alkohol, asam organic, metilheptenon, dan yang terutama
adalah sitronelal. Bila nyamuk melakukan kontak langsung dengan Citronella Oil, zat utama
sitronelal yang terdapat pada minyak tersebut akan menyembabkan kematian nyamuk akibat
kehilangan cairan secara terus menerus. Kandungan zat tersebut dan dapat bekerja dengan efektif
dalam jangka waktu hingga 6 jam. Jadi tentunya dapat melindungi kulit kita dari serangan gigitan
nyamuk dan serangga lainnya.
Citronella oil untuk beberapa orang dapat menimbulkan efek samping jika penggunaannya
berlebihan. Efek samping yang timbul dapat berupa reaksi alergi seperti kemerahan, bengkak atau
gatal-gatal pada kulit.

Cara Kerja Eucalyptus Oil Terhadap Nyamuk


Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) telah mengklasifikasikan
eucalyptus sebagai penolak gigitan nyamuk yang terdaftar EPA. Dalam sebuah penelitian
yang diterbitkan pada Juni 2014 di jurnal Fitoterapia, minyak esensial eucalyptus ditemukan
untuk memberikan perlindungan 100 persen terhadap nyamuk hingga 12 jam. Namun,
sebaiknya hindari pemakaian pada anak di bawah usia tiga tahun atau pemilik kulit sensitif.
Eucalyptus merupakan sejenis pohon yang daun dan minyaknya dapat digunakan
untuk membuat obat. Selain bermanfaat untuk kesehatan, ternyata eucalyptus juga
bermanfaat dalam mengusir beberapa jenis serangga, termasuk nyamuk. Beberapa penelitian
menemukan, menyemprotkan bahan mengandung eucalyptus dan ekstrak lemon mampu
mengurangi gigitan serangga selama tiga jam.

Kesimpulan
Citronella Oil berpotensi sebagai penolak nyamuk karena mampu bertahan selama 6 jam
meskipun daya proteksinya tidak mencapai lebih dari 90% hingga jam ke-6, maka dianjurkan
penggunaan repellen berulang atau digunakan ketika serangga aktif menggigit.
Namun dari segi ke efektifannya sebagai repellen nyamuk, eucalyptus Oil lebih efektif
dikarenakan dapat memberikan perlindungan 100 persen terhadap nyamuk hingga 12 jam.

Ganis Kesuma Wardani

6411417040

Kesehatan Lingkungan
IDENTIFIKASI BAHAN AKTIF REPELLENT

Tampak Depan Tampak Belakang

Keterangan Bahan Aktif

DEET (Diethyltoluamide) merupakan bahan aktif yang paling banyak dan sering
digunakan untuk repellent di Indonesia. Selain DEET, umumnya repellent mengandung
bahan kimia sintetis yang dapat menolak nyamuk untuk mendekati kulit. Bahan kimia lain
yang juga digunakan diantaranya adalah permetrin, picaridin. Selain itu ada juga bahan yang
berasal dari tumbuhan seperti citronella, cedar, verbena, pennyroyal, geranium, lavender,
bawang putih, pine (cemara) dll.
Repellent dikenal sebagai salah satu jenis pestisida rumah tangga yang digunakan
untuk melindungi tubuh (kulit) dari gigitan nyamuk. Sekarang ini, orang lebih mengenalnya
sebagai lotion anti nyamuk. Sebenarnya produk repellent tidak hanya berbentuk lotion, ada
juga yang berbentuk spray (semprot). Sehingga cara penggunaannya adalah dengan
mengoleskan atau menyemprot - kan bahan tersebut ke kulit.
Cara Kerja Repellent Menolak Nyamuk
Nyamuk memiliki kemampuan untuk mencari mangsa dengan mencium bau
karbondioksida, asam laktat dan bau lainnya yang berasal dari kulit yang hangat dan lembab.
Nyamuk sangat sensitif dengan bahan kimia tersebut, sehingga dapat mendeteksi darah yang
merupakan makanannya dengan jarak 2,5 meter. Umumnya repellent termasuk DEET akan
memanipulasi bau dan rasa yang berasal dari kulit dengan menghambat reseptor asam laktat
pada antena nyamuk sehingga mencegah nyamuk mendekati kulit.
DEET merupakan amida aromatik yang efektif untuk digunakan pada produk
repellent, juga dikenal sebagai N,N-diethyl-meta-toluamide atau m-DET. DEET sangat larut
dalam pelarut benzen, etil eter dan etanol, pertamakali dikembangkan oleh tentara Amerika
pada tahun 1946 dan mulai digunakan secara luas oleh masyarakat pada tahun 1957.
Konsentrasi DEET pada sebuah produk mengindikasikan seberapa lama waktu
efektifnya produk tersebut. Konsentrasi yang lebih tinggi menunjukkan produk tersebut
efektif untuk periode waktu yang lebih lama. Misalnya produk mengandung ≤10% akan
efektif selama 2 jam, sedangkan produk dengan persentase yang lebih tinggi akan bertahan
dua kali lebih lama.
Untuk itu, produk dengan konsentrasi DEET lebih rendah memerlukan pengolesan
berulang karena lama kerjanya lebih pendek. Namun, hal ini juga dipengaruhi dari lamanya
waktu seseorang berada di luar rumah. Selain itu, jenis aktifitas tertentu menuntut seseorang
untuk mengoleskan kembali produk repellent, sebagai contoh DEET akan tercuci setelah
berenang atau melakukan aktifitas yang mengeluarkan keringat berlebih.
DEET diserap kedalam tubuh melalui kulit. Penyerapannya melalui kulit tergantung
dari konsentrasi dan pelarut dalam formulasi produk repellent tersebut. Suatu hasil penelitian
menyebutkan bahwa konsentrasi DEET sebesar 15% dalam etanol akan diserap kedalam
tubuh, rata-rata 8,4%. Penyerapannya kedalam tubuh akan dimulai dalam 2 jam setelah
penggunaan secara topikal. Penyerapan DEET juga tergantung pada umur dan massa tubuh.
Bayi yang berumur < 2 bulan memiliki rasio luas permukaan tubuh terhadap massa tubuh
yang lebih besar sehingga lebih mudah terserap dan mudah mencapai konsentrasi plasma
yang tinggi. Absorpsi juga dapat meningkat ketika digunakan pada kulit yang luka. Ketika
DEET dilarutkan dalam etanol, absorbsi juga dapat meningkat karena etanol dapat
meningkatkan permeabilitas kulit. Absorbsi dapat menurun dalam keadaan berkeringat dan
suhu tubuh yang tinggi.
Ketika digunakan pada kulit, sebagian DEET diabsorbsi, sebagian lagi menguap atau
hilang terhapus pakaian. DEET yang diabsorbsi oleh kulit masuk ke dalam jaringan lemak
tetapi tidak terakumulasi dalam lapisan superfisial kulit. DEET yang terabsorbsi, kemudian
akan masuk ke dalam lapisan kulit yang lebih dalam, akan mengalami metabolisme dan
diekskresikan melalui urin.
Bahaya DEET terhadap kesehatan
Semua produk yang ditujukan untuk mengendalikan nyamuk adalah racun, tidak ada
satupun racun yang aman. Begitu pula dengan repellent. Kandungan repellent seperti DEET
merupakan bahan korosif. Walaupun telah ditambahkan dengan zat-zat lain yang berfungsi
sebagai pelembab, zat ini tetap berbahaya. Penggunaan repellent hanya jika dalam keadaan
benar-benar dibutuhkan dan jangan digunakan pada kulit sensitif atau luka. U.S. EPA
(Environmental Protection Agency) mengklasifikasikan DEET dalam kategori dengan
toksisitas akut yang rendah (kategori III) dan tidak bersifat karsinogen pada manusia.
Toksisitas DEET tergantung dari rute paparan dan dosis yang masuk ke dalam tubuh.
Rute paparan yang sering terjadi pada penggunaan DEET adalah karena tertelan dan
penggunaan topikal yang berlebihan. Selain itu juga dapat masuk melalui kontak dengan
mata dan inhalasi (terhirup). Tertelan DEET menyebabkan gangguan pada saluran
pencernaan seperti mual dan muntah (tertelan dalam jumlah kecil), biasanya bersifat
reversibel. Dosis yang lebih tinggi menyebabkan hipertensi, takikardi, kejang, depresi sistem
saraf pusat, letargi, ataksia, tremor, opisthotonus, hipertonia, hepatitis toksik, depresi saluran
pernafasan dan koma. Tertelan DEET dengan dosis besar dapat menyebabkan akibat yang
fatal, terutama jika tertelan bersamaan dengan obatobat yang menekan sistem saraf pusat
seperti obat-obat sedatif.
Ketika digunakan secara langsung pada kulit, masalah yang sering muncul adalah
iritasi kulit, termasuk eritema (kemerahan pada kulit) dan pruritis (gatal). Pada saat bertugas,
beberapa orang dari kalangan militer dan petugas hutan sering menggunakan DEET dengan
konsentrasi yang tinggi setiap hari dan akibatnya mengalami efek yang parah akibat paparan
dalam jangka waktu lama (kronik), seperti insomnia, kram otot, gangguan pada suasana hati
(mood disturbances) dan terbentuk ruam. Setelah penggunaan yang berulang dan dalam
jangka waktu lama, absorbsi melalui kulit dapat menyebabkan keracunan sistemik. Hal ini
terutama terjadi pada anak-anak. Kontak dengan mata menyebabkan efek yang ringan sampai
sedang tetapi umumnya iritasi jangka pendek bersifat tidak permanen. Keracunan melalui
inhalasi umumnya karena produk repellent yang berbentuk spray sehingga menyebabkan
iritasi saluran pernafasan atas.
Penggunaan Repellent Yang Aman
 Baca dan ikuti setiap petunjuk dan larangan pada label kemasan.
 Dalam memilih produk repellent sebaiknya diperhatikan jenis dan konsentrasi bahan
aktifnya. Jika memilih produk dengan bahan aktif DEET pilihlah dengan konsentrasi
10-30%.
 Jangan digunakan pada kulit yang terluka dan teiritasi serta pada jenis kulit yang
sensitif.
 Jangan mengoleskan di tangan atau dekat mata dan mulut pada anak-anak
 Gunakan produk secukupnya sesuai kebutuhan, jangan mengoleskan secara
berlebihan. Hindari pengolesan atau penyemprotan produk yang mengandung DEET
> 50% ke ke kulit secara berulang walaupun dalam waktu yang singkat.
 Sebaiknya hindari penggunaan repellent untuk anak usia < 2 tahun, jika terpaksa
menggunakan perhatikan usia anak, sebagaimana disampaikan dalam uraian berikut:
 Anak usia <6 bulan:
 Jangan menggunakan repellent dengan bahan aktif DEET untuk bayi
dibawah 6 bulan.
 Penggunaan DEET (repellent) pada ibu yang sedang menyusui tidak
disarankan karena bahaya terhadap bayi yang sedang disusui belum
diketahui secara pasti. Untuk menghindari gangguan gigitan nyamuk
dapat dilakukan dengan cara seperti penggunaan baju yang tertutup
dan menghindari tempat-tempat yang banyak nyamuk.
 Anak usia 6 bulan – 2 tahun:
 Jika penggunaan repellent benar-benar dibutuhkan, dapat digunakan
produk dengan kadar DEET kurang dari 10% dan oleskan hanya satu
kali sehari
 Oleskan repellent sedikit saja. Jangan mengoleskan pada wajah atau
tangan.
 Jangan biarkan repellent menempel dikulit dalam jangka waktu yang
lama.
 Anak usia 2 -12 tahun:
 Gunakan produk repellent dengan kadar DEET kurang dari 10%.
 Penggunaan repellent tidak boleh lebih dari 3 kali sehari
 Jangan dioleskan pada wajah dan tangan
 Jangan biarkan repellent menempel dikulit dalam jangka waktu yang
lama
 Anak usia >12 tahun:
 Gunakan produk dengan dengan kadar DEET kurang dari <30%
 Jika dibutuhkan untuk mengoleskannya kembali, pertimbangkan
lamanya waktu bekerja dari repellent:
- Kadar DEET 30% perlindungannya selama 6 jam
- Kadar DEET 15% perlindungannya selama 5 jam
- Kadar DEET 10% perlindungannya selama 3 jam
- Kadar DEET 5% perlindungannya selama 2 jam
MSDS DEET
Ita Susilowati/6411417024/Epidemiologi dan Biostatistika

Jenis produk Nama bahan Cara kerja Bahaya DEET terhadap


kesehatan
1. Autan DEET 15%  Cara kerja -Kandungan repellent
(Dietiltoluamida) repellent DEET seperti DEET merupakan
yaitu menolak bahan korosif sehingga
DEET merupakan nyamuk. berbahaya.
amida aromatik yang Penggunaan repellent
efektif untuk  Kadar DEET 15% hanya jika dalam keadaan
digunakan pada perlindungannya benar-benar dibutuhkan
produk repellent, juga selama 5 jam dan jangan digunakan pada
dikenal sebagai N,N- kulit sensitif atau luka.
diethyl-meta-  DEET akan
toluamide atau m- memanipulasi -U.S. EPA (Environmental
DET. DEET sangat larut asam laktat yang Protection Agency)
dalam pelarut benzen, ada pada 1-octen- mengklasifikasikan DEET
etil eter dan etanol. 3-ol. 1-Octen-3-ol dalam kategori dengan
yang merupakan toksisitas akut yang rendah
bahan kimiawi (kategori III) dan tidak
yang menarik bersifat karsinogen pada
nyamuk untuk manusia.
menggigit
mangsanya. 1- -Toksisitas DEET tergantung
octen-3-ol ini dari rute paparan dan dosis
terdapat pada yang masuk ke dalam
keringat dan nafas tubuh. Rute paparan yang
manusia, yang sering terjadi pada
berguna untuk penggunaan DEET adalah
nyamuk dalam karena tertelan dan
mendeteksi penggunaan topikal yang
keberadaan berlebihan. Selain itu juga
manusia dalam dapat masuk melalui
jarak 2,5 meter. kontak dengan mata dan
inhalasi (terhirup).
 Cara kerja anti
nyamuk DEET Dari -Tertelan DEET
hasil penelitian menyebabkan gangguan
diketahui bahwa pada saluran pencernaan
DEET berperan seperti mual dan muntah
dalam (tertelan dalam jumlah
memanipulasi kecil), biasanya bersifat
asam laktat yang reversibel. Dosis yang lebih
ada pada 1-octen- tinggi menyebabkan
3-ol itu sehingga hipertensi, takikardi,
indra penciuman kejang, depresi sistem saraf
pada nyamuk tidak pusat, letargi, ataksia,
dapat berfungsi tremor,opisthotonus,
secara maksimal. hipertonia, hepatitis
Berarti DEET juga toksik,depresi saluran
merubah respon pernafasan dan koma.
psikologis dari ORN
(olfactory receptor Tertelan DEET dengan dosis
neuron) pada besar dapat menyebabkan
antena nyamuk akibat yang fatal, terutama
yang sensitive jika tertelan bersamaan
terhadap asam dengan obat-obat yang
laktat, sehingga menekan sistem saraf
menghambat pusat seperti obat-obat
respon sistem sedatif.
olfactory nyamuk
untuk merespon
terhadap sinyal
kimia dan
membuat nyamuk
tidak tertarik lagi
pada manusia.
sehingga manusia
terhindar dari
gigitan nyamuk.

 Ketika digunakan
pada kulit,
sebagian DEET
diabsorbsi,
sebagian lagi
menguap atau
hilang terhapus
pakaian. DEET yang
diabsorbsi oleh
kulit masuk ke
dalam jaringan
lemak tetapi tidak
terakumulasi
dalam lapisan
superfisial kulit.
DEET yang
terabsorbsi,
kemudian akan
masuk ke dalam
lapisan kulit yang
lebih dalam, masuk
ke sirkulasi dalam
jumlah kecil sekitar
9%, mengalami
metabolisme oleh
enzim hepatic p450
dan diekskresikan
melalui urin. DEET
akan tereleminasi
secara komplit dari
tubuh setelah 4
jam sejak dioleskan
di permukaan kulit.

 Konsentrasi DEET
pada sebuah
produk
mengindikasikan
seberapa lama
waktu efektifnya
produk tersebut.
Kadar DEET 30%
perlindungannya
selama 6 jam,
Kadar DEET 15%
perlindungannya
selama 5 jam,
Kadar DEET 10%
perlindungannya
selama 3 jam,
Kadar DEET 5%
perlindungannya
selama 2 jam.

 Suatu hasil
penelitian
menyebutkan
bahwa konsentrasi
DEET sebesar 15%
dalam etanol akan
diserap kedalam
tubuh, rata-rata
8,4%.
Penyerapannya
kedalam tubuh
akan dimulai dalam
2 jam setelah
penggunaan secara
topikal.

 Penyerapan DEET
juga tergantung
pada umur dan
massa tubuh. Bayi
yang berumur < 2
bulan memiliki
rasio luas
permukaan tubuh
terhadap massa
tubuh yang lebih
besar sehingga
lebih mudah
terserap dan
mudah mencapai
konsentrasi plasma
yang tinggi.

 Absorpsi juga
dapat meningkat
ketika digunakan
pada kulit yang
luka. Ketika DEET
dilarutkan dalam
etanol, absorbsi
juga dapat
meningkat karena
etanol dapat
meningkatkan
permeabilitas kulit.
Absorbsi dapat
menurun dalam
keadaan
berkeringat dan
suhu tubuh yang
tinggi.
Putri Soviana Ilfa

6411417148

Kesehatan Lingkungan

ZWITSAL BABY SKIN PROTECTOR

 Bahan Aktif Yang Terkandung

Zwitsal Baby Skin Protector Lotion adalah lotion bayi yang telah teruji Hypo-
Allergenic dapat digunakan  untuk kulit sensitif, disertai dengan Citronella Oil Murni
yang mengandung bahan aktif alami dan Chamomile Extract yang menyejukkan kulit
yang memerah karena gatal.

Serai atau dalam Bahasa latin disebut Cymbopogon Citratus merupakan


tumbuhan yang mengandung minyak Citronella, aroma musk yang menarik nyamuk
seperti karbondioksida dan asam laktat yang banyak ditemukan pada manusia.

Serai merupakan bahan alami yang biasa digunakan dalam makanan atau
sebagai aroma wewangian yang sering digunakan sebagai bahan wewangian aroma
therapy dan pada banyak aktivitas gaya hidup yang lainnya. Selain itu, serai juga
dipercaya sebagai solusi alternatif dalam mengusir nyamuk secara alami oleh banyak
orang.

Dengan kata lain, cara mengusir nyamuk dengan menggunakan bahan yang
mengandung minyak Citronella sebetulnya akan menghambat aroma yang dirasakan
oleh nyamuk karena ini akan membuat nyamuk lebih sulit untuk menemukan kulit
manusia. Beberapa penelitian menunjukan bahwa penggunaan minyak Citronella
mampu mengurangi pendaratan nyamuk sebesar 40 persen.

Penting untuk diperhatikan bahwa bahan alami seperti serai mungkin memang
menjadi salah satu alternatif bahan alami sebagai pembasmi hama nyamuk, namun
dosis dan komponen aktif yang terdapat pada serai tidak memadai untuk dijadikan
solusi terbaik dalam mengusir nyamuk secara efektif. Selain memberikan
perlindungan yang terbatas terhadap nyamuk dewasa.

 Kelebihan menggunakan bahan aktif citronella


1. Mengusir serangga secara alami
2. Melawan kerusakan akibat radikal bebas
3. Melawan bakteri dan jamur
4. Mengurangi peradangan
5. Mempromosikan relaksasi
6. Melawan infeksi pernafasan
7. Mendukung pencernaan/kesehatan usus
8. Meredakan nyeri otot
9. Membantu mengontrol perilaku hewan peliharaan

 Efek samping penggunaan Citronella


Menurut U.S. Environmental Protection Agency citronella oil memiliki sangat sedikit
toksisitas saat digunakan sebagai obat anti nyamuk yang dioleskan pada kulit.
 Dokumentasi
Mayditania Intan Bunga Pratiwi

6411417052

Epidemiologi dan Biostatistika

Formula dengan kandungan citronella (minyak sereh), dan eucalyptus, mampu


melindungi dari nyamuk.

1) Citronella oil (Minyak Sereh Wangi)


Sereh secara tradisional digunakan sebagai repellan nyamuk, fumigant (racun
inhalasi) dipemukiman ataupun bahan pewangi pada makanan dan kosmetik.
Minyak sereh wangi berpotensi sebagai penolak nyamuk karena mampu
bertahan selama 6 jam meskipun daya proteksinya tidak mencapai lebih dari 90%
hingga jam ke-6, maka dianjurkan penggunaan repelen berulang atau digunakan ketika
serangga aktif menggigit.
Minyak sereh wangi merupakan salah satu minyak atsiri yang potensial sebagai repelan
nyamuk Aedes aegypti. Namun daya proteksinya hanya memberikan proteksi selama kurang
lebih 2 jam (Trongtokit, et. al., 2005; Goodyer, et. al., 2010).
Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Vector Ecology,
para peneliti menemukan bahwa minyak atsiri serai sangat efektif terhadap spesies
nyamuk yang diuji.
Proses masuknya repelen ke dalam tubuh serangga dapat melalui sistem
pernapasan. Dimana insektisida yang dapat memasuki sistem pernapasan adalah dalam
bentuk gas ataupun butiran-butiran halus yang dibawa ke jaringan-jaringan hidup. Bau
yang ditimbulkan dari citonella oil tersebut yang mengandung senyawa kimia aktif
minyak atsiri seperti geraniol, sitronellal, terpen, metil heptenon, metaeugenol, dan
komponen lainnya yang bercampur dengan gas di udara sehingga memungkinkan
nyamuk tidak tertarik dengan bau tersebut. Adanya bau dari senyawa-senyawa tersebut
dicium oleh organ penciuman yang umumnya berlokasi pada antenna, maksilla, palpi
atau homolognya. Zat Sitronelal memiliki sifat racun dan mematikan nyamuk, akibat
kehilangan cairan(dehidrasi) terus menerus setelah mencium citronella ini.

2) Eucalyptus essential oil

Minyak esensial eukaliptus (Eucalyptus globulus, khususnya) menunjukkan


aktivitas pengusir nyamuk hingga satu setengah jam setelah penggunaan. Ekaliptus
merupakan tanaman penghasil minyak atsiri yang memiliki bau khs dan tidak disukai
oleh nyamuk serta bersifat menolak (repellent) terhadap nyamuk. Pada penelitian Putri
Karunia (2016), Minyak Atsiri Eucalyptus tereticornis dan Eucalyptus deglupta dengan
konsentrasi (2%, 4%, 6% dan 8%) memiliki efektivitas sebagai repelan terhadap
nyamuk C.quiquefasciatus. Minyak E. deglupta dengan konsentrasi 8% memberikan
nilai rata-rata daya repelen berkisar sebesar 94,05% dan E. tereticornis sebesar 91,91%.
Jurnal dari studi Insect Science menemukan bahwa produk yang terbuat dari
lemon eucalyptus mengungguli hampir semua penolak serangga berbasis DEET (DEET
adalah istilah umum untuk N,N-Dietil-m-toluamida yang telah digunakan sebagai obat
anti-serangga yang sangat efektif sejak dikembangkan oleh Tentara Amerika Serikat
pada 1946) dengan tingkat repellency 91 persen.
Studi lain yang diterbitkan dalam Journal of American Mosquito Control
Association menemukan bahwa lemon eucalyptus sangat efektif untuk mengusir
nyamuk yang bertanggung jawab atas demam berdarah.

Zahrotun Nisak

6411417033
Epidemiologi dan Biostatistika

Minyak Sereh Cap Dragon

Deskripsi Obat:
Minyak Sereh Cap Dragon digunakan untuk membantu mengurangi pegal-pegal, otot kaku dan anti-
gigitan nyamuk atau serangga.

Zat aktif:
Oleum Citronella.
Serai wangi adalah salah satu tanaman obat yang multi khasiat, salah satukhasiatnya di bidang
kesehatan sebagai zat anti nyamuk. Minyak serai wangi mengandung komponen sitronelal 32 - 45% ;
geraniol 12–18%; sitronelol 11 15% ; geranil asetat 3 –8% ; sitronelil asetat 2 –4% ; limonen 2 -4 %;
kadinen 2- 4% dan selebihnya (2 – 36%) adalah sitral, kavikol, eugenol, elemol, kadinol, vanilin,
kamfen, a-pinen, linalool, ß-kariofilen. Menurut Guenther (2006), komponen utama penyusun minyak
sereh wangi adalah sebagai berikut :
Sitronelal atau rhodinal atau 3,7-dimethyl-6-en-1-oktanal (C10H18O) adalah monoterpenoid,
komponen utama dalam campuran senyawa kimia terpenoid yang memberikan minyak sereh wangi
lemon yang khas. Sitronelal adalah isolasi utama dalam minyak suling dari tanaman Cymbopogon,
beraroma lemon gusi, dan beraroma lemon teatree.Sitronelal memiliki sifat pengusir serangga.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Kim dkk. (2005) membuktikan bahwa sitronelal dalam
minyak sereh memiliki efektivitas yang tinggi sebagai penolak nyamuk

Komposisi:
Minyak Sereh wangi (Oleum Citronella) 60 ml

Kelebihan:

1. Mengusir serangga secara alami


2. Melawan kerusakan akibat radikal bebas
3. Melawan bakteri dan jamur
4. Mengurangi peradangan
5. Mempromosikan relaksasi
6. Melawan infeksi pernafasan
7. Mendukung pencernaan/kesehatan usus
8. Meredakan nyeri otot
9. Membantu mengontrol perilaku hewan peliharaan
10. Terdapat lebih dari 30 spesies Cymbopogon tumbuh liar di seluruh dunia dan digunakan
dalam masakan dan obat tradisional terutama di banyak negara Asia.

Kelemahan:

1. U.S. Environmental Protection Agency menyatakan citronella oil memiliki sangat sedikit
toksisitas saat digunakan sebagai obat anti nyamuk yang dioleskan pada kulit.
2. U.S. Food & Drug Administration juga menganggap citronella oil secara umum aman saat
digunakan secara topikal.
3. Bahkan, hampir tidak terdapat laporan efek samping serius selama periode 60 tahun
penggunaannya legal citronella oil.
4. Citronella oil sudah terbukti sangat aman bahkan untuk anak-anak dan kebanyakan orang
dengan kulit sensitif.
5. Meski begitu, tetap disarankan menggunakan citronella oil (minyak sereh wangi) dalam
jumlah kecil untuk memastikan Anda tidak mengalami reaksi alergi seperti kemerahan,
bengkak atau gatal-gatal
Siti Khoirunnisa
6411417053
Epidemiologi dan Biostatistika

Dee-Dee Mosquito Repellent Lotion

Banyak sekali jenis produk pestisida rumah tangga atau lebih dikenal sebagai obat
nyamuk, seperti produk pengusir nyamuk dalam bentuk semprotan, bakar, elektrik, lotion
dll. DEET (Diethyltoluamide) merupakan bahan aktif yang paling banyak dan sering
digunakan untuk repellent di Indonesia.

Cara kerja repellent menolak nyamuk

Nyamuk memiliki kemampuan untuk mencari mangsa dengan mencium bau


karbondioksida, asam laktat dan bau lainnya yang berasal dari kulit yang hangat dan
lembab. Nyamuk sangat sensitif dengan bahan kimia tersebut, sehingga dapat mendeteksi
darah yang merupakan makanannya dengan jarak 2,5 meter. Umumnya repellent
termasuk DEET akan memanipulasi bau dan rasa yang

berasal dari kulit dengan menghambat reseptor asam laktat pada antena nyamuk
sehingga mencegah nyamuk mendekati kulit.

Mengenal lebih jauh DEET

DEET merupakan amida aromatik yang efektif untuk digunakan pada produk
repellent, juga dikenal sebagai N,N-diethyl-meta-toluamide atau m-DET. DEET sangat
larut dalam pelarut benzen, etil eter dan etanol, pertamakali dikembangkan oleh tentara
Amerika pada tahun 1946 dan mulai digunakan secara luas oleh masyarakat pada tahun
1957.

Konsentrasi DEET pada sebuah produk mengindikasikan seberapa lama waktu


efektifnya produk tersebut. Konsentrasi yang lebih tinggi menunjukkan produk tersebut
efektif untuk periode waktu yang lebih lama. Misalnya produk mengandung ≤10% akan
efektif selama 2 jam, sedangkan produk dengan persentase yang lebih tinggi akan
bertahan dua kali lebih lama. Untuk itu, produk dengan konsentrasi DEET lebih rendah
memerlukan pengolesan berulang karena lama kerjanya lebih pendek. Namun, hal ini
juga dipengaruhi dari lamanya waktu seseorang berada di luar rumah. Selain itu, jenis
aktifitas tertentu menuntut seseorang untuk mengoleskan kembali produk repellent,
sebagai contoh DEET akan tercuci setelah berenang atau melakukan aktifitas yang
mengeluarkan keringat berlebih.

DEET diserap kedalam tubuh melalui kulit. Penyerapannya melalui kulit tergantung
dari konsentrasi dan pelarut dalam formulasi produk repellent tersebut. Suatu hasil
penelitian menyebutkan bahwa konsentrasi DEET sebesar 15% dalam etanol akan
diserap kedalam tubuh, rata-rata 8,4%. Penyerapannya kedalam tubuh akan dimulai
dalam 2 jam setelah penggunaan secara topikal. Penyerapan DEET juga tergantung pada
umur dan massa tubuh. Bayi yang berumur < 2 bulan memiliki rasio luas permukaan
tubuh terhadap massa tubuh yang lebih besar sehingga lebih mudah terserap dan mudah
mencapai konsentrasi plasma yang tinggi. Absorpsi juga dapat meningkat ketika
digunakan pada kulit yang luka. Ketika DEET dilarutkan dalam etanol, absorbsi juga
dapat meningkat karena etanol dapat meningkatkan permeabilitas kulit. Absorbsi dapat
menurun dalam keadaan berkeringat dan suhu tubuh yang tinggi. Ketika digunakan pada
kulit, sebagian DEET diabsorbsi, sebagian lagi menguap atau hilang terhapus pakaian.
DEET yang diabsorbsi oleh kulit masuk ke dalam jaringan lemak tetapi tidak
terakumulasi dalam lapisan superfisial kulit. DEET yang terabsorbsi, kemudian akan
masuk ke dalam lapisan kulit yang lebih dalam, akan mengalami metabolisme dan
diekskresikan melalui urin.

Bahaya DEET terhadap kesehatan


Semua produk yang ditujukan untuk mengendalikan nyamuk adalah racun, tidak ada
satupun racun yang aman. Begitupula pula dengan repellent. Kandungan repellent seperti
DEET merupakan bahan korosif. Walaupun telah ditambahkan dengan zat-zat lain yang
berfungsi sebagai pelembab, zat ini tetap berbahaya. Penggunaan repellent hanya jika
dalam keadaan benar-benar dibutuhkan dan jangan digunakan pada kulit sensitif atau
luka. U.S. EPA (Environmental Protection Agency) mengklasifikasikan DEET dalam
kategori dengan toksisitas akut yang rendah (kategori III) dan tidak bersifat karsinogen
pada manusia. Toksisitas DEET tergantung dari rute paparan dan dosis yang masuk ke
dalam tubuh. Rute paparan yang sering terjadi pada penggunaan DEET adalah karena
tertelan dan penggunaan topikal yang berlebihan. Selain itu juga dapat masuk melalui
kontak dengan mata dan inhalasi (terhirup). Tertelan DEET menyebabkan gangguan
pada saluran pencernaan seperti mual dan muntah (tertelan dalam jumlah kecil), biasanya
bersifat reversibel. Dosis yang lebih tinggi menyebabkan hipertensi, takikardi, kejang,
depresi sistem saraf pusat, letargi, ataksia, tremor, opisthotonus, hipertonia, hepatitis
toksik, depresi saluran pernafasan dan koma. Tertelan DEET dengan dosis besar dapat
menyebabkan akibat yang fatal, terutama jika tertelan bersamaan dengan obatobat yang
menekan sistem saraf pusat seperti obat-obat sedatif. Ketika digunakan secara langsung
pada kulit, masalah yang sering muncul adalah iritasi kulit, termasuk eritema (kemerahan
pada kulit) dan pruritis (gatal).

Pada saat bertugas, beberapa orang dari kalangan militer dan petugas hutan sering
menggunakan DEET dengan konsentrasi yang tinggi setiap hari dan akibatnya mengalami
efek yang parah akibat paparan dalam jangka waktu lama (kronik), seperti insomnia,
kram otot, gangguan pada suasana hati (mood disturbances) dan terbentuk ruam. Setelah
penggunaan yang berulang dan dalam jangka waktu lama, absorbsi melalui kulit dapat
menyebabkan keracunan sistemik. Hal ini terutama terjadi pada anak-anak. Kontak
dengan mata menyebabkan efek yang ringan sampai sedang tetapi umumnya iritasi
jangka pendek bersifat tidak permanen. Keracunan melalui inhalasi umumnya karena
produk repellent yang berbentuk spray sehingga menyebabkan iritasi saluran pernafasan
atas.
Naufaldi Endi Rahmadanni

6411417130

Kesehatan Lingkungan

Tampak belakang produk

Tampak depan produk

Nama Produk: SMASH 100 EC

Kandungan Aktif: Cypermethrin 100 g/l

Cypermethrin merupakan senyawa untuk meracuni perut (melalui system pencernaan) dan
secara langsung terhadap serangga yang penggunaanya secara meluas dari pertanian, dan
peternakan dengan rumus kimia C22 H19 CI2 NO3.

Cypermethrin memiliki nama kimia (R,S)-α-Cyano-(3-phenoxyphenyl)methyl 3-(2,2-


dichlorovinyl)-2,2-dimethylcyclopropanecarboxylate, dengan rumus kima C22H19Cl2NO3.
Senyawa ini memiliki berat molekul 132.91 g/mol, serta larut dalam pelarut organik yaitu
metanol dan aseton.

Cypermethrin memiliki berat molekul 132,91 g/mol, serta larut dalam pelarut organik yaitu
methanol dan aseton. Sintetik pyretroid pengaruhnya rendah terhadap mamalia, tetapi dalam
dosis tertentu dapat menyebabkan gangguan pada kesehatan karena dapat terjadi mutagen
pada sel tubuh, juga berpengaruh terhadap sperma. Efek dalam penggunan cypermethrin
dosis tinggi dapat menyebabkan terjadinya iritasi pada mukosa, mata dan kulit, serta dapat
mengiritasi saluran pernafasan apabila terhirup.
Cypermethrin merupakan senyawa racun kontak dan perut yang penggunaannya sangat luas
termasuk untuk insektisida. Di Indonesia sendiri Sipermethrin digunakan mulai untuk
pengendalian rayap, nyamuk, lalat, lipas dan bahkan juga semut. Banyak produk yang
menggunakan bahan aktif ini.

Insektisida berbahan aktif Cypermethrin 100 g/l pada dosis 100; 150 dan 200 ml/ha dengan
pelarut solar yang diaplikasikan secara pengasapan (thermal fogging), efektif digunakan
untuk membunuh nyamuk vektor DBD Ae.aegypti, vektor lariasis Cx. quinqefasciatus dan
vektor malaria An. aconitus di dalam dan di luar rumah dengan tingkat kematian 100%.

Bagi orang yang menyemprot (melakukan fogging), jika terpapar dengan sipermethrin
dengan dosis tinggi dan dalam jangka waktu yang lama dapat mengakibatkan iritasi pada
mukosa, kulit dan mata, serta apabila terhirup dapat mengiritasi saluran pernafasan atas.
Lampiran MSDS

Nurik

6411417045

Peminatan Kesehatan Lingkungan

OBAT FOGGING “ICON 25 EC”


Perusahaan 
Merek
Jenis Izin 
Dagang ( Kategori) 
Cara Pemakaian Tanggal Akhir Ijin 
Bahan Aktif 
Nomor
Deskripsi Singkat
Pendaftaran

ICON 25 EC (umum)  Di dalam dan di luar ruangan: Nyamuk PT Syngenta


lamda sihalotrin : 25 g/l Aedes sp. Culex quinquefasciatus. Indonesia (info)
Pestisida pengendalian (Pengasapan (Thermal fogging): 20 Izin: Tetap
vektor penyakit pada ml/5l solar) 06 October 2022
manusia racun kontak  Di dalam dan di luar ruangan: lalat RI. 0609011988831
dan lambung berbentuk Musca domestica (Penyemprotan
pekatan yang dapat residual: 10 ml/l )
diemulsikan.  Di dalam dan di luar ruangan: Nyamuk
Anopheles sp. (Penyemprotan residual:
10 ml/l )
 Di dalam dan di luar ruangan: Kecoa
Periplaneta americana (Pengkabutan
(ULV) : 0,25 - 0,75 l/ 20 l )
Sumber: http://pestisida.id/
Definisi
Icon 25 EC adalah obat pembasmi lalat, kecoak dan nyamuk insektisida golongan
sintetik piretroid terbaru yang mengandung bahan aktif 25g/l lamda sihalotrin. Icon 25 EC
sangat aktif bahkan pada dosis aplikasi yang sangat rendah terhadap berbagai macam
serangga pengganggu kesehatan seperti nyamuk, lalat dan kecoa. Icon 25 EC merupakan
insektisida yang mempunyai efektifitas paling baik terhadap nyamuk.

Manfaat Icon 25 EC
 Mematikan pada dosis rendah terhadap berbagai serangga pengganggu kesehatan
masyarakat.
 Memiliki daya pengendalian yang lama.
 Menghemat biaya pengendalian.
 Mempunyai persistensi yang bagus pada berbagai macam permukaan.
 Tidak berbau.
 Tidak meninggalkan bekas pada permukaan yang disemprot.
 Mudah menggunakannya.
 Sangat cocok untuk mengatasi gangguan kecoak, nyamuk dan lalat di rumah dan
lingkungan tempat tinggal.
 Diterima oleh pemilik rumah.

Jenis Golongan
Merupakan golongan sintetik piretroid deengan bahan aktif lambda sihalotrin,
yaitu:
 Merupakan insektisida sintetik buatan yang mempunyai bahan aktif menyerupai
insektisida hasil alam yaitu pyrethrum.
 Piretroid sintetik lebih stabil dibandingkan piretroid alami (nicotinoid, rotenoid).
 Mampu mengancam reaktivitas dari sistem jaringan serangga hama secara keseluruhan.
 Merupakan insektisida berdaya kerja cepat (knock down).
 Sebagai racun saraf, menggangu pengarturan aliran ion Na+ pada membran sel saraf.
 Sasaran utama piretroid adalah ganglion saraf pusat serangga yang dapat menyebabkan
pemblokiran konduksi.
 Pada konsentrasi rendah dapat menstimulir denyut jantung sehingga merupakan racun
penghambat metabolisme dan sistem saraf.
 Bekerjanya perlahan dan yang menonjol adalah sifatnya sebagai depresan (menyebabkan
serangga/organisme depresi).
 Serangga yang terkena racun piretroid sering mati karena kelaparan yang disebabkan
terjadinya kelumpuhan pada alal-alat mulut.
 Piretroid akan meracuni serangga hama setelah tubuh atau bagian tubuh serangga kontak
dengan partikel insektisida yang diaplikasikan, baik terkena secara langsung maupun
melalui kontak dengan tanaman yang mengandung partikel insektisida kemudian akan
terserap melalaui organ pencernaan, pernapasan atau menembus kutikula.

Penyemprotan Volume Rendah (Cold Aerosol/ULV)


Icon 25 EC juga sangat efektif jika diaplikasikan dengan cara penyemprotan volume
rendah (Cold Aerosol/ULV). Hasil yang sangat memuaskan ditunjukkan terhadap nyamuk
Culex, Aedes dan Anopheles. Kabut semprotan dari solar ditambah aktifitas yang tinggi
memungkinkan pengendalian nyamuk hingga lebih dari 100m dari generator penyemprot.

Dosis dan Cara Pakai

Daftar Pustaka
https://kresna.co.id/sarikresnakimia/id/insektisida/
http://www.globalindo.id/Icon25EC.html

Anda mungkin juga menyukai