Disusun Oleh :
Peminatan Epidemiologi & Kesehatan Lingkungan 2019
6411417015
A. NAMA PRODUK
Hit Bakar Anti Nyamuk “Piramida”
B. BAHAN AKTIF
Bahan aktif yang di gunakan hit bakar piramida yaitu Dimeflutrin. Dimeflutrin termasuk
dalam golongan piretroid sintetik.
C. KELEBIHAN
1. Dimeflutrin lebih efektif dalam mengendalikan nyamuk.
2. Dimeflutrin memiliki knockdown time yang lebih baik di banding zat aktif lain untuk
membunuh nyamuk Culex quinquefasciatus.
3. Dimeflutrin dalam bentuk insektisida bakar lebih efektif dibanding dalam bentuk
elektrik (vaporizer).
4. Dimeflutrin memiliki efektivitas yang baik dalam melindungi manusia dari gigitan
nyamuk melalui proses pembakaran dari partikel prietroid.
D. KEKURANGAN
1. Pembakaran yang tidak sempurna menghasilkan gas yang berbahaya bagi tubuh
manusia jika digunakan dalam jangka waktu lama.
2. Paparan terhadap obat nyamuk bakar dalam jangka waktu yang lama dapat
menyebabkan asma, desiliasi fokal pada epitel trakhea, metaplasia dari sel epitel, dan
alterasi morfologi dari makrofag alveolus.
REFERENSI
Herwin Muhidin, T. R. (2015). Perbandingan Efektivitas Obat Nyamuk Bakar dan Elektrik
dengan Bahan Aktif Dimeflutrin terhadap Nyamuk Culex sp. Prosiding Pendidikan
Dokter. Bandung.
Referensi
Joharina, A.S. dan Siti Alfiah. 2014. Analisis deskriptif insektisida rumah tangga yang
beredar di masyarakat. JURNAL VEKTORA Vol. IV(1).
Annisa Putri Fatmasari
6411417161
Epidemiologi dan Biostatistika
2. Bahan Aktif yang Terkandung dalam Obat Nyamuk Bakar (Tiga Roda)
a. Bahan Aktif
Allethrin merupakan bahan aktif di dalam obat nyamuk bakar yang sering
digunakan untuk membasmi nyamuk terutama pada negara berkembang seperti d
– Allethrin termasuk dalam golongan pyrethroid type 1, termasuk obat nyamuk
bakar Tiga Roda. Pyrethroid cepat di metabolisme dan memiliki aktivitas toksik
yang rendah. Struktur kimia Allethrin C19H26O3 dengan berat molekul
302,40794 g/mol. Senyawa senyawa bioallethrin, esbiothrin, pyrethrin dan d-
allethrin memiliki rumus kimia yang sama dengan Allethrin.
Menurut Iskandar (1985) alletrin adalah senyawa sintetis yang
mempunyai senyawa cinerin 1 dan pyrethrum. Mula-mula alletrin disintesa oleh
para ahli untuk menggantikan pyrethrum alamiah yang harganya cukup mahal.
Menurut Baehaki (1993) allethrin merupakan senyawa pyrethroid dan
bersifat lebih stabil apabila terkena sinar matahari, artinya tidak mengalami
fitolisis. Penguapan sangat minimal sehingga aktivitas residunya cukup lama.
Selain itu alletrin juga persisten dibanding pyrethrum. Penggunaan allethrin tidak
menimbulkan fitotoksik, tetapi menimbulkan alergenik pada beberapa orang.
Departemen Kesehatan pada tahun 1994 telah mengijinkan penggunaan
insektisida untuk perumahan dengan kadar kandungan bahan aktif allethrin
sebesar 4,0% (Anonim, 1994).
Rumus Molekul : C19H26O3
BM : 302,42
Organoleptis : cairan kuning pucat.
Bobot jenis : 1,00-1,02
Titik nyala : 113 0 C
Daya larut : mudah larut dalam air dan di dalam bahan pelarut organik.
Stabilitas : dapat disimpan di atas 2 tahun di dalam kondisi normal, bersifat alkali dan
dapat diuraikan oleh radiasi sinar ultra violet. (Anonim,2008).
b. Cara Kerja
D-Allethrin adalah suatu Pyrethroid campuran. merupakan suatu insektisida
kontak kuat yang menghasilkan a strong knock-down cepat, melawan hama-hama
rumah tangga (lalat, nyamuk, kutu, kecoak).
c. Gambar
Ruri Zannuba Azizah
6411417027
Kesehatan Lingkungan
Berbahaya untuk wanita hamil dan janinnya pada saat yang sama atau tempat
berdekatan maka asap yang kehirup terlalu lama dan sirkulasi udara tidak lancar
kurang mematahi akan menyebabkan sesak dadadan pusing dan menyebabkan hipokia
di perut.Bahan kimia obat nyamuk bakar dilepas dalam bentuk gas (aerosol), bisa
mendesak oksigen sehingga distribusi oksigen dalam ruangan tidak merata. Obat
nyamuk bakar dalam ruangan, napas terasa agak berat. Penggunaan obat nyamuk
bakar sebaiknya dihindari. Gunakan di tempat yang berventilasi lebar atau ruang
terbuka.
Aplikasi : Ini adalah penolak yang efektif untuk nyamuk, lalat gad, agas, tungau dll.
Properties : Teknis tidak berwarna cairan transparan sedikit kuning. Tidak larut dalam
air, larut dalam minyak nabati, hampir tidak larut dalam minyak mineral. Stabil di
bawah kondisi penyimpanan termal, tidak stabil terhadap cahaya .
6411417021
Saat ini, berbagai macam jenis obat nyamuk yang dijual dipasaran, diantara jenis-jenis obat
nyamuk ,pada prinsipnya sama, yang membedakan hanya kadar racun dan kemasannya.
Berbagai jenis itu antara lain
Obat anti nyamuk elektrik yaitu obat antinyamuk yang menggunakan listrik sebagi medianya,
sedang antinyamuknya berbentuk cairan atau lempengan. Dengan bantuan listrik maka cairan
yang terdapat dalam suatu rangkaian alat tersebut dapat diubah menjadi gas dan gas tersebut
yang berperan menghalau atau mengusir nyamuk. Antinyamuk elektrik, bakar,oles atau cair
mengandung senyawa kimia berbahaya bagi kesehatan manusia. Kandungan bahan kimia
berbahaya dalam obat antinyamuk diantaranya dichlorvos, propoxur, pyrethroid dan
diethyltoluamide serta bahan kombinasi dari keempat bahan kimia tersebut. Pyrethroid
dikelompokkan oleh WHO dalam racun kelas menengah karena efeknya mampu mengiritasi
mata dan kulit yang sensitif serta menyebabkan penyakit pernafasan seperti penyakit asma.
Pada obat antinyamuk, pyrethroid yang digunakan berupa d-allethrin, transflutrin,
bioallethrin, pralethrin, d-phenothrin, cyphenothrin, atau esbiothrin.
Bahan aktif yang digunakan pada obat nyamuk merk “Bagus” adalah D-Allerthrin 1,42 MV.
Allethrin merupakan salah satu golongan pyrethroid yang memiliki rumus kimia C19H26O3.
Pada pemakaian obat antinyamuk elektrik, gangguan tidak terasa langsung. Sebab penciuman
tertipu oleh sedapnya wewangian yang dikeluarkan, juga tak menimbulkan iritasi langsung
pada mata. Jadi bisa dikatakan obat antinyamuk jenis ini lebih berbahaya dari obat
antinyamuk lainya. Allethrin merupakan zat aktif yang merupakan senyawa turunan dari
pyrethroid dalam obat nyamuk elektrik. Zat ini banyak digunakan dalam racun pembasmi
nyamuk yang memiliki resiko merusak kesehatan. Zat tersebut dapat masuk ke dalam tubuh
melalui tiga cara, yaitu: termakan atau terminum bersama makanan atau minuman, dihirup
dalam bentuk gas dan uap, langsung menuju paru-paru lalu masuk ke dalam aliran darah.
Atau terserap melalui kulit dengan tanpa terlebih dahulu menyebabkan luka pada kulit.
Allethrin jika terakumulasi di dalam tubuh dapat membentuk radikal bebas. Allethrin yang
terhirup akan masuk ke dalam aliran darah lalu menuju ke hati, mengalami detoksifikasi dan
menghasilkan metabolit yang berperan sebagai radikal bebas. Selanjutnya radikal bebas
tersebut akan masuk ke dalam peredaran darah kembali dan menuju ke seluruh tubuh
termasuk testis. Radikal bebas dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan termasuk
gangguan dalam proses spermatogenesis. Penelitian yang dilakukan oleh Azab and Sakr,
allethrin dapat mengganggu proses spermatogenesis secara tidak langsung dengan
mengurangi diameter tubulus seminiferus dan menurunkan berat testis pada tikus yang
mengakibatkan penurunan produksi sperma tikus yang dapat dianalogikan pada manusia.
d-Allethrin adalah Bahan Aktif. Bahan Aktif mengendalikan hama tertentu dalam
produk terdaftar, seperti insektisida, produk antimikroba, atau antiserangga. Sifat fisik
dan kimia (d-allethrin) Formula empiris adalah C19H26O3; berat molekul adalah 302,4.
Bentuknya adalah cairan kental kuning ke kuning; gravitasi spesifiknya adalah 1,01 pada 20 °
C; log Kow = 4.96. Ini praktis tidak larut dalam air, tetapi larut dalam sebagian besar pelarut
organik. Ini diuraikan oleh sinar UV dan dihidrolisis dalam media alkali. Metabolisme Ketika
allethrin berlabel 14C dalam gugus asam atau dengan 3H atau 14C dalam gugus alkohol
diberikan secara oral pada tikus dengan dosis 1-5 mg / kg, 14C dan 3H yang berasal dari
gugus asam dan alkohol diekskresikan ke dalam urin (47 –51%) dan tinja (27-29%) dalam
waktu 48 jam setelah pemberian. Sebagian besar metabolit yang diekskresikan ke dalam urin
adalah produk-produk yang mengandung ester-linkage [chrysanthemic dicarboxylic acid
(CDCA) dan allethrolone] dan produk-produk penahan linkage-ester. Namun, metabolit tinja
tidak ditandai dengan cukup.
Advina Mega Yohana Simamora
NIM 6411417083
Pada Baygon jenis bakar ada 2 jenis bahan aktif yang biasa digunakan, yaitu:
1. Metofluthrin pada Baygon MAX Anti Nyamuk Bakar Jumbo Hijau 10 Jam
BM : 302,42
Jenisnya : Insektisida
Kelas : Pyrethroid
Senyawa ini memiliki toksisitas rendah untuk manusia dan burung. Sangat beracun bagi
ikan dan invertebrata air. Pada tingkat aplikasi normal, allethrin sedikit beracun bagi lebah.
Serangga yang terpapar menjadi lumpuh (efek sistem saraf) sebelum mati. Alletrin beracun
bagi kucing karena mereka tidak menghasilkan, atau memproduksi lebih sedikit isoform
glukoronosiltransferase , yang berfungsi dalam jalur metabolisme detoksifikasi hati.
House Hold Chemistry ESSAY SWOT ITS 2012 Menurut Dr. Rita Kusniatuti, M.Sc,
menyebutkan bahwa masyarakat menengah kebawah paling banyak memakai obat anti
nyamuk bakar karena harganya yang terjangkau dan produknya yang mudah didapat. Bahan
aktif obat nyamuk bakar merupakan insektisida organik sintesis yaitu pyrethoid. Insektisida
pyrethroid diperoleh dari campuran alami, pyrethrum, dari pengeringan pangkal bunga dari
bunga Chrysanthemum cineriaefolium. Bahan aktif yang sering digunakan pada obat nyamuk
di Indonesia adalah, Transfultrin, Alletrin, S-bioalletrin, D-Alletrin dan Metofluthrin.
Bahan aktif pada obat nyamuk bakar dapat masuk ke dalam tubuh manusia dan
memberikan efek negatif bagi tubuh. Prosesnya zat obat nyamuk bakar masuk ke dalam
tubuh manusia, diawali dengan melalui pernafasan dan kulit. Bahan aktif dari obat nyamuk
yang masuk melalui pernafasan dan kulit lalu akan beredar dalam darah. Setelah itu
menyebar pada sel-sel tubuh. Ada yang ke pernafasan, ke otak lewat susunan saraf pusat, dan
lain-lain. Efek terbesar akan dialami oleh organ yang sensitif. Karena, obat nyamuk lebih
banyak melalui hirupan, maka yang biasanya yang terganggu adalah sistem pernafasan.
Sementara efek samping pada kulit sangat tergantung pada daya sensitifitas atau kepekaan
kulit.
Gangguan-gangguan pada organ tubuh manusia akan terjadi jika pemakaian obat
nyamuk tidak terkontrol atau dosisnya yang berlebihan. Orang yang memiliki alergi akan
lebih cepat menunjukkan reaksi. Alergi yang paling banyak muncul biasanya mengenai
saluran nafasnya sehingga menimbulkan batuk.
Reaksi terhadap obat nyamuk dapat timbul dalam rangkaian waktu yang berbeda. Bisa
cepat, dapat juga lambat. Orang yang organ pernafasannya sensitif akan bereaksi saat itu juga
atau beberapa menit setelah menghirup bau obat nyamuk. Tapi, ada juga yang setelah enam
jam baru batuk-batuk.
Obat nyamuk dapat juga menjadi faktor pencetus asma. Dampak ini terlihat pada anak
yang mengidap asma. Pada orang yang memiliki kulit sensitif, kulitnya akan kemerahan jika
terkena bahan-bahan dalam obat nyamuk. Jika digaruk, maka akan timbul lecet dan mungkin
bisa menjadi eksim.
Menurut Sandeep Salvi, direktur Chest Research menyatakan kerusakan paru- paru
yang disebabkan oleh satu kumparan obat nyamuk bakar setara dengan kerusakan yang
disebabkan oleh 100 batang rokok, informasi ini disampaikan saat konferensi "Air Polution
and Our Health" pada tanggal 17 september 2011 yang diselenggarakan oleh Centre For
Science and Environment (CSE) bersama dengan Indian Medical Assosiation.
Ella Wahyu Irawan
6411417132
Obat nyamuk bakar cap zebra ini memiliki 1 bahan aktif yang merupakan bahan aktif
Allethrin. Allethrin merupakan bahan aktif di dalam obat nyamuk bakar yang sering
digunakan untuk membasmi nyamuk terutama pada negara berkembang seperti d Allethrin
termasuk dalam golongan pyrethroid type 1. Pyrethroid cepat di metabolisme dan memiliki
aktivitas toksik yang rendah.
Kekurangan:
Allethrin dalam obat nyamuk dapat menyebabkan pembentukan radikal bebas.
Apabila radikal bebas tidak dihentikan maka akan merusak membran sel mitokondria.
Membran sel mitokondria kaya akan lipid yang peka tehadap serangan radikal bebas
yang disebabkan oleh allethrin dalam obat nyamuk.
Allethrin menyebabkan terjadinya penghambatan enzim mikrosom sel hepar dan
menyebabkan peroksidasi lipid hepar.
Kelebihan :
Berdasarkan penelitian, bahan bahan aktif tersebut efektif dalam sifatnya sebagai obat
nyamuk, walaupun bahan aktif tersebut hanya berjumlah 1% dari massa obat nyamuk
bakar.
Innandah Annisa Lestari
6411417139
PENDAHULUAN
Geografis Indonesia sangat mendukung untuk tumbuh dan berkembang biaknya dari
jenis-jenis nyamuk. Nyamuk merupakan pembawa (vector) dari penyakit seperti malaria,
DBD, Japanese Encepalatis (demam chikungunya), dan vilariasis. Untuk menghindari
berjangkitnya penyakit tersebut industri obat nyamuk di Indonesia berusaha menciptakan
produk obat nyamuk yang dapat memusnahkan nyamuk atau menghindari dari gigitan
nyamuk. Obat-obat tersebut seperti : obat nyamuk semprot, bakar dan lotion. Salah satu
jenisnya yaitu Nomos obat nyamuk bakar yang berbentuk padat bulat/lingkaran spiral,
ujungnya di bakar untuk menghasilkan asap. Asap inilah yang menghalau atau membunuh
nyamuk. Biasanya obat ini digunakan oleh masyarakat bawah karena harganya lebih
ekonomis. Namun asap hasil pembakaran obat nyamuk merupakan emisi yang berbahaya
karena sangat mencemari udara. Asap dari sebuah obat nyamuk bakar menghasilkan
partikel polusi yang sama bahayanya dengan pembakaran sekitar 100 buah rokok. Sedangkan
emisi formaldehida yang dihasilkan sama dengan pembakaran 51 buah rokok.
Bahan aktif yang terkandung dalam obat nyamuk bakar yaitu meperflutriun 0,03%
atau karbamat yang berbahaya bagi kesehatan tubuh. Domestos Nomos Protector terbukti
efektif mengendalikan nyamuk seperti Culex quinquefasciatus, Aedes aegypti (perantara
Demam Berdarah), dan Anopheles aconitus (perantara Malaria). Jenis pestisida ini dapat
dengan cepat diserap melalui kulit, paru-paru, selaput lendir, dan saluran pencernaan.
Karbamat banyak ditemukan di udara, air, tanah, serta pada rantai makanan. Di udara
karbamat di hasilkan dari sublimasi. Karbamat yang berada di air karena limbah
industri dan pencemaran. Kandungan karbamat pada cairan lebih mudah terdekomposisi
sehingga dapat menyebabkan pencemaran langsung pada hewan air. Sedangkan kandungan
pada tanah biasanya terdapat disekitar pohon. Degradagi karbamat pada tanah tergantung
pada volatilitas, kelarutan, kadar air dalam tanah, jenis tanah, pH, suhu, dan kemampuan
degradasi dari bakteri di tanah. Jika berada di dalam rantai makanan karbamat akan
ikut tercerna dari tanah ke tanaman dan hewan, keberadaan karbamat pada rantai makanan ini
berbahaya karena dapat bersifat karsinogenik. Selain itu, umumnya obat nyamuk juga
memiliki zat tambahan tertentu. Berupa pewarna, pengawet serta pewangi.
KELEBIHAN
KEKURANGAN
Bahan aktif dalam obat nyamuk akan masuk ke dalam tubuh melalui pernafasan dan
kulit lalu akan beredar dalam darah. Setelah itu menyebar pada sel-sel tubuh. Ada yang ke
pernafasan, ke otak lewat susunan syaraf pusat, dan lain-lain. Efek terbesar akan dialami oleh
organ yang sensitif. Karena, obat nyamuk lebih banyak mengenai hirupan, maka yang
biasanya yang terkena adalah pernafasan. Sementara efek samping pada kulit sangat
tergantung pada daya sensitifitas atau kepekaan kulit. Orang yang memiliki alergi akan lebih
cepat menunjukkan reaksi. Alergi yang paling banyak muncul biasanya mengenai saluran
nafasnya sehingga menimbulkan batuk.
Marliana Eka Puji Lestari
6411417035
Kesehatan Lingkungan
PRODUK INSEKTISIDA
Nama Produk Jumbo Roach Bait
Bahan Aktif Chlorpyrifos
Deskripsi Bahan Aktif Chlorpyrifos termasuk dalam organofosfat insektisida. Bahan
kimia ini memiliki aroma yang sangat tidak sedap seperti telur
busuk atau bawang putih. Bentuk dari chlorpyrifos adalah
kristal padat. Stabil dalam keadaan larutan netral dan asam
serta kestabilan menurun dengan peningkatan pH. Chlorpyrifos
memiliki titik leleh antara 41.5 – 42.5 oC dan titik mendidih
pada 200oC. Chlorpyrifos bayak digunakan sebagai bahan
kimia pengendali serangga untuk makanan dan tanaman di
pertanian dan perkebunan. Selain digunakan dalam bidang
pertanian, penggunaan chlorpyrifos ditujukan pula untuk
mengendalikan hama di rumah, seperti rayap, nyamuk, dan
cacing gelang.
Cara Kerja Bahan Aktif Bahan aktif chlorpyrifos mengkontaminasi serangga
khususnya kecoa yang memakan umpan
Serangga akan mati bersama telurnya atau kembali ke
sarang dan mengkontaminasi serangga lain, sehingga
mampu membunuh koloninya
Efek pengurangan serangga akan terlihat dalam waktu 1-5
hari.
Lampiran
Kesehatan Lingkungan
PRODUK INSEKTISIDA
Nama Produk Force Magic Insektisida Spary Lemon
600ml
Bahan Aktif Praletrin 0.09%, Permetrin 0.15% (bahan
sintetis pyrethroids)
Deskripsi bahan aktif
Pyrethroid merupakan kelompok insektisida
organik sintetik konvensional yang paling
baru, digunakan secara luas sejak tahun
1970-an dan saat ini perkembangannya
sangat cepat. Keunggulan sintetik pitretroid
karena memiliki pengaruh “knock down”
atau mematikan serangga dengan cepat.
Tingkat toksisitas rendah bagi manusia.
Kelompok sintetik pyrethroid merupakan
tiruan dari bahan aktif insektisida botani
Pyrethrum yaitu Sinerin I yang berasal dari
bunga Chrysanthenum cinerariaefolium.
Sebagai insektisida botani pyrethrum
memiliki keunggulan yaitu daya knockdown
yang tinggi tetapi sayangnya di lingkungan
bahan alami ini tidak bertahan lama karena
mudah terurai oleh sinar ultraviolet. Kecuali
itu penggunaan di lapangan kurang praktis
dan mahal karena pyrethrum harus dahulu
diekstrasi dari bunga Chrisantenum.
Dari rangkaian penelitian kimiawi dengan
melakukan sintesis terhadap susunan kimia
pyrethrum dapat diperoleh bahan kimiawi
yang memiliki sifat insektisidal mirip
dengan piretrum dan bahan tersebut
mempunyai kemampuan untuk bertahan
lebih lama di lingkungan serta dapat
diproduksi di pabrik. Jenis pestisida buatan
yang mirip pyrethrum diberi nama pirethrin
yang kemudian menjadi modal dasar bagi
pengembangan insektisida golongan sintetik
pyrethroid lainnya.
I. IDENTIFIKASI PRODUK
Nama produk: HIT Aerosol Expert (Sweet Flower)
Cara pakai: disemprotkan di udara dalam ruang tertutup
Kegunaan: membunuh nyamuk
1. TRANSFLUTRIN
Termasuk dalam golongan Synthetic Pyrethroid (Type I). Transflutrin digunakan
sebagai insektisida, bahan kimia laboratorium dan zat industri sebagai bahan pembuat
insektisida. Transflutrin bekerja sebagai racun syaraf. Keputusan Menteri Pertanian
No.401/Kpts/Sr.140/6/2004 tentang pendaftaran pestisida untuk ekspor, telah diijinkan
penggunaan insektisida dengan kadar kandungan bahan aktif transflutrin sebesar 0,04%.
a. Kelebihan:
Dianggap sebagai salah satu pyrethroid yang bertindak cepat dengan persistensi rendah
Mempunyai efek knockdown yang kuat terhadap nyamuk
Merupakan substansi yang relative larut dalam air sehingga aman bagi lingkungan dan
bertindak sebagai kontak dan inhalasi agen
Dapat digunakan di dalam ruangan untuk mengendalikan nyamuk, kecoa dan lalat.
b. Kekurangan:
Paparan jangka pendek
- Jika terhirup, dapat menyebabkan pusing, sakit kepala, kelelahan, lemas, lesu,
mengantuk, anoreksia, peningkatan air liur dan mual, tetapi keracunan sistemik
jarang terjadi. Gejala pernafasan (batuk, bersin, dyspnea (sesak nafas), mengi, sesak
dada, dan bronkospasme), palpitasi, penglihatan kabur, muntah, pengingkatan
berkeringat dan fasikulasi sedikit sering terjadi.
- Jika kontak dengan kulit, menimbulkan rasa terbakar, gatal, kesemutan atau mati
rasa pada wajah. Gejala dapat diperburuk jika pasien berkeringat atau mencuci
dengan air hangat. Alergi dermatitis kontak jarang terjadi.
- Jika kontak dengan mata, dapat menyebabkan nyeri langsung (segera), keluar air
mata (lakrimasi), sensitif terhadap cahaya (fotofobia) dan mata merah
(konjungtivitis).
- Jika tertelan, dapat menyebabkan mual, muntah, dan nyeri epigastrum yang umum
terjadi. Diare, peningkatan air liur, anoreksia, kejang, mengantuk, koma dan
kegagalan pernafasan dapat terjadi jika sediaan formulasi cair.
Paparan jangka panjang
- Jika terhirup, edema paru dapat terjadi pada pasien keracunan dengan tingkat yang
parah.
- Jika kontak dengan kulit, kejang kadang-kadang terjadi setelah terpapar selama
beberapa hari, biasanya melibatkan kontak kulit berat dan atau berkepanjangan
karena kulit kontak dengan pakaian basah.
- Jika kontak dengan mata, dapat menyebabkan nyeri langsung (segera), keluar air
mata (lakrimasi), sensitif terhadap cahaya (fotofobia) dan mata merah
(konjungtivitis).
- Jika tertelan, dapat menyebabkan detak jantung tidak beraturan, shock, disfungsi
ginjal dan hati ringan serta asidosis metabolik telah dilaporkan setelah menelan
formulasi berbasis hidrokarbon.
2. SIPERMETRIN
Pestisida sipermetrin lebih dikenal sebagai synthetic pyretroid (SP) yang bekerja
mengganggu sistem syaraf dan dapat mengganggu impuls ke organ. Pestisida ini
mengerahkan efek neurotoksik, dengan cara mengganggu transduksi sinyal dalam sistem
syaraf dengan mempengaruhi transportasi ion yang melintas di membrane sel insektisida.
a. Kelebihan:
Pestisida yang efektif untuk mengatasi pencemaran insektisida terhadap berbagai hama
serangga
Harganya murah
Rendah pengaruhnya terhadap mamalia
b. Kekurangan:
Kelarutan dalam air rendah (tetapi larut dalam pelarut organik methanol dan aseton)
Pada dosis tertentu senyawa ini dapat mengganggu kesehatan karena dapat menyebakan
mutagen pada sel tubuh, juga dapat berpengaruh terhadap sperma.
Jika terpapar sipermetrin dosis tinggi dapat mengakibatkan
- Iritasi pada mukosa, kulit dan mata
- Bila terhirup dapat mengiritasi saluran pernafasan atas dan astma
- Dapat menyebabkan kerusakan syaraf
3. D-ALETRIN
D-Aletrin adalah suatu Pyrethroid campuran yamg masuk dalam golongan I. D-Aletrin
merupakan suatu insektisida kontak kuat yang menghasilkan a strong knock-down cepat,
melawan hama-hama rumah tangga (lalat, nyamuk, kutu, kecoak).
a. Kelebihan:
Cepat melumpuhkan serangga
Tidak mudah menguap (volatilitas rendah)
Potensi insektisida tinggi dan toksisitas terhadap manusia rendah pada penggunaan
normal
Dengan dosis yang rendah, memiliki daya bunuh cepat
b. Kekurangan:
jika serangga hanya kontak tidak langsung dan menimbulkan efek pingsan (knockdown)
maka serangga akan mengalami pemulihan kembali
Tri Sofiyani
6411417039
Kesehatan Lingkungan
6411417082
TRANSFLUTRIN
Transflutrin adalah bahan aktif obat nyamuk one push aerosol dari golongan piretroid. Zat ini
dapat masuk ke dalam tubuh melalui sistem pernapasan. Bersama dengan oksigen,
transflutrin di dalam tubuh akan diedarkan melalui peredaran darah. Pembuluh darah besar
akan mengalirkan darah melalui splenic artery dan masuk ke organ limpa. Adanya
transflutrin dapat menyebabkan kerusakan dalam organ limpa.
Pemakaian yang berlebihan dapat menyebabkan efek sesak, mual-mual, pusing, sampai
irirtasi kulit dan yang paling parah adalah terkena Kanker Paru-paru dan Kanker Kulit. Efek
ini terutama sangat berbahaya bagi anak-anak dan bayi.
Transflutrin
Pada umumnya bahan kimia yang terdapat pada obat pembasmi serangga adalah Transflutrin.
Transfluthrin relatif aman hingga saat ini. Transfultrin bila dipakai selama empat jam bisa
menurunkan kadar eritrosit atau sel darah merah, yang berakibat orang tersebut akan
menderita anemia.
Transfluthrin dianggap sebagai salah satu insektisida Pirethroid yang cepat bertindak dengan
persistensi rendah. InsektisidaPirethroid memiliki efek yang sangat spesifik pada sel syaraf
serangga, sehingga hanya jumlah yang sangat kecil dibutuhkan untuk menghasilkan efek
yang diperlukan.
Organ Sasaran
Rute Paparan
1.1. Terhirup
Dapat menyebabkan pusing, sakit kepala, kelelahan, lemas, lesu, mengantuk, anoreksia,
peningkatan air liur dan mual, tetapi keracunan sistemik jarang terjadi. Gejala pernafasan
(batuk, bersin, dyspnea (sesak nafas), mengi, sesak dada, dan bronkospasme), palpitasi,
penglihatan kabur, muntah, pengingkatan berkeringat dan fasikulasi sedikit sering terjadi.
Rasa terbakar, gatal, kesemutan atau mati rasa pada wajah. Gejala dapat diperburuk jika
pasien berkeringat atau mencuci dengan air hangat. Alergi dermatitis kontak jarang terjadi.
Dapat menyebabkan nyeri langsung (segera), keluar air mata (lakrimasi), sensitif terhadap
cahaya (fotofobia) dan mata merah (konjungtivitis).
1.4. Tertelan
Dapat menyebabkan mual, muntah, dan nyeri epigastrum yang umum terjadi. Diare,
peningkatan air liur, anoreksia, kejang, mengantuk, koma dan kegagalan pernafasan dapat
terjadi jika sediaan formulasi cair.
2.1. Terhirup
Edema paru dapat terjadi pada pasien keracunan dengan tingkat yang parah.
Kejang kadang-kadang terjadi setelah terpapar selama beberapa hari, biasanya melibatkan
kontak kulit berat dan atau berkepanjangan karena kulit kontak dengan pakaian basah.
Dapat menyebabkan nyeri langsung (segera), keluar air mata (lakrimasi), sensitif terhadap
cahaya (fotofobia) dan mata merah (konjungtivitis).
2.4. Tertelan
Dapat menyebabkan detak jantung tidak beraturan, shock, disfungsi ginjal dan hati ringan
serta asidosis metabolik telah dilaporkan setelah menelan formulasi berbasis hidrokarbon.
KELEBIHAN
1. Transfluthrin dianggap sebagai salah satu insektisida Pirethroid yang cepat bertindak
dengan persistensi rendah. InsektisidaPirethroid memiliki efek yang sangat spesifik
pada sel syaraf serangga, sehingga hanya jumlah yang sangat kecil dibutuhkan untuk
menghasilkan efek yang diperlukan.
2. Transfluthrin relatif aman hingga saat ini. Namun bila transfultrin dipakai selama
empat jam bisa menurunkan kadar eritrosit atau sel darah merah, yang berakibat orang
tersebut akan menderita anemia.
KEKURANGAN
1. Transflutrin adalah bahan aktif obat nyamuk one push aerosol dari golongan piretroid.
Zat ini dapat masuk ke dalam tubuh melalui sistem pernapasan. Bersama dengan
oksigen, transflutrin di dalam tubuh akan diedarkan melalui peredaran darah.
Pembuluh darah besar akan mengalirkan darah melalui splenic artery dan masuk ke
organ limpa. Adanya transflutrin dapat menyebabkan kerusakan dalam organ limpa.
2. Pemakaian yang berlebihan dapat menyebabkan efek sesak, mual-mual, pusing,
sampai irirtasi kulit dan yang paling parah adalah terkena Kanker Paru-paru dan
Kanker Kulit. Efek ini terutama sangat berbahaya bagi anak-anak dan bayi.
6411417048
Kesehatan Lingkungan
a) Geranium
Geranium radula atau lebih dikenal dengan daun Ambre di daerah Sumatera
dan di Jawa Tengah mempunyai khasiat untuk mengusir nyamuk di samping sebagai
obat rematik dan bahan baku kosmetik. Warna dari ekstrak Geranium radula berwarna
gelap karena mengandung pigmen alami yang bersifat tidak dapat menguap dan tidak
menimbulkan iritasi pada kulit karena memiliki kandungan geraniol dan linalool.
Sedangkan daun Ambre (Geranium radula) termasuk dalam minyak atsiri yang
diketahui mempunyai bau yang tidak disukai oleh nyamuk. Minyak atsiri tersebut
mengandung geraniol (C10H18O) dan sitronelol (C10H20O) sebanyak 75-80% dan
bahan-bahan lainnya seperti linalool dan terpineol.
Daya proteksi ekstrak Geranium setiap konsentrasi cenderung menurun setiap
jamnya dari pengamatan ke-1 hingga pengamatan ke-5. Hal ini disebabkan ketahanan
ekstrak tersebut tidak cukup lama dan berkurang setiap jamnya. Berkurangnya daya
tahan dari bau ekstrak tersebut dapat disebabkan besarnya laju penguapan karena
kelembaban udara yang tinggi. Semakin turun daya proteksinya maka semakin rendah
daya tolak dari ekstrak Geranium radula tersebut. Kemampuan daya tolak minyak
atsiri terhadap gigitan nyamuk berhubungan dengan kandungan kimia dalam minyak
atsiri yang berfungsi sebagai penolak, dan juga ada kaitannya dengan bau yang
dikeluarkan oleh minyak atsiri tersebut.
Proses masuknya repelen ke dalam tubuh serangga dapat melalui sistem
pernapasan. Dimana insektisida yang dapat memasuki sistem pernapasan adalah
dalam bentuk gas ataupun butiran-butiran halus yang dibawa ke jaringan-jaringan
hidup. Bau yang ditimbulkan dari ekstrak Geranium tersebut yang mengandung
senyawa aktif seperti geraniol, sitronelol, linalool dan terpineol bercampur dengan gas
di udara sehingga memungkinkan nyamuk tidak tertarik dengan bau tersebut. Adanya
bau dari senyawa-senyawa tersebut dicium oleh organ penciuman yang umumnya
berlokasi pada antenna, maksilla, palpi atau homolognya.
b) Cinnamon
Konsentrasi 15% minyak atsiri kulit kayu manis yang diformulasikan menjadi
gel dengan tambahan minyak nilam sebagai fiksatif mampu menghalau nyamuk
Aedes aegypti hingga 100% dengan waktu pengujian selama 6 jam. Daya tolak
minyak atsiri kulit kayu manis terhadap nyamuk disebabkan karena adanya
kandungan eugenol yang mampu menolak gigitan nyamuk.
Efektivitas antinyamuk sedian gel kulit kayu manis mempunyai efektivitas
selama 6 jam dengan konsentrasi minyak kulit kayu manis 15 dan 1% minyak nilam
sebagai fiksatif.
Defi Pamelasari
6411417131
PENDAHULUAN
DEET merupakan amida aromatik yang efektif untuk digunakan pada produk
repellent, juga dikenal sebagai N,N-diethyl-meta-toluamide atau m-DET. DEET sangat larut
dalam pelarut benzen, etil eter dan etanol, pertamakali dikembangkan oleh tentara Amerika
pada tahun 1946 dan mulai digunakan secara luas oleh masyarakat pada tahun 1957.
Konsentrasi DEET pada sebuah produk mengindikasikan seberapa lama waktu efektifnya
produk tersebut. Konsentrasi yang lebih tinggi menunjukkan produk tersebut efektif untuk
periode waktu yang lebih lama. Misalnya produk mengandung ≤10% akan efektif selama 2
jam, sedangkan produk dengan persentase yang lebih tinggi akan bertahan dua kali lebih
lama. Suatu hasil penelitian menyebutkan bahwa konsentrasi DEET sebesar 15% dalam
etanol akan diserap kedalam tubuh, rata-rata 8,4%. Penyerapannya kedalam tubuh akan
dimulai dalam 2 jam setelah penggunaan secara topikal. Penyerapan DEET juga tergantung
pada umur dan massa tubuh. Bayi yang berumur < 2 bulan memiliki rasio luas permukaan
tubuh terhadap massa tubuh yang lebih besar sehingga lebih mudah terserap dan mudah
mencapai konsentrasi plasma yang tinggi. Absorpsi juga dapat meningkat ketika digunakan
pada kulit yang luka. Ketika DEET dilarutkan dalam etanol, absorbsi juga dapat meningkat
karena etanol dapat meningkatkan permeabilitas kulit. Absorbsi dapat menurun dalam
keadaan berkeringat dan suhu tubuh yang tinggi. Ketika digunakan pada kulit, sebagian
DEET diabsorbsi, sebagian lagi menguap atau hilang terhapus pakaian. DEET yang
diabsorbsi oleh kulit masuk ke dalam jaringan lemak tetapi tidak terakumulasi dalam lapisan
superfisial kulit. DEET yang terabsorbsi, kemudian akan masuk ke dalam lapisan kulit yang
Kelebihan:
Kelebihan dari bahan aktif DEET ini untuk menolak atau mengusir nyamuk. DEET
mengganggu neuron dan reseptor yang terletak di antena serta bagian mulut nyamuk yang
berfungsi mendeteksi bahan kimia seperti asam laktat serta karbon dioksida.
Kekurangan:
DEET dengan konsentrasi yang tinggi setiap hari dan akibatnya mengalami efek yang parah
akibat paparan dalam jangka waktu lama (kronik), seperti insomnia, kram otot, gangguan
pada suasana hati (mood disturbances) dan terbentuk ruam. Setelah penggunaan yang
berulang dan dalam jangka waktu lama, absorbsi melalui kulit dapat menyebabkan keracunan
sistemik. Hal ini terutama terjadi pada anak-anak. Kontak dengan mata menyebabkan efek
yang ringan sampai sedang tetapi umumnya iritasi jangka pendek bersifat tidak permanen.
Keracunan melalui inhalasi umumnya karena produk repellent yang berbentuk spray sehingga
6411417143
D – aletrin 45 mg/mat
Transfluthrin 4 mg/mat
A. PENGERTIAN
1. D – aletrin
Nama kimia : D-allethrin
BM : 302,42
Jenis : Insektisida
Kelas : Pyrethroid
2. Transfluthrin
BM : 370,15
Organoleptis : tak berwarna.
Daya larut : mudah larut dalam air dan di dalam bahan pelarut organik.
Stabilitas : dapat disimpan di atas 2 tahun di dalam kondisi normal, bersifat
alkali dan dapat diuraikan oleh radiasi sinar ultra violet.
Iritasi kulit
6411417049
Dimefluthrin adalah golongan piretroid spektrum yang luas, bekerja pada sodium channel
modulator yang akan menyebabkan gerbang natrium lebih sensitif terhadap stimulus yang membuat
kelumpuhan pada nyamuk.
No CAS .: 271241-14-6
Kelebihan :
- Dimefluthrin adalah insektisida piretroid baru yang efisien dan rendah toksisitasnya.
- Efeknya jelas efektif daripada D-trans-allthrin dan Prallethrin lama sekitar 20 kali lebih tinggi
- Pengetatan cepat dan kuat, aktifitas keracunan bahkan pada dosis yang rendah.
Kekurangan :
- Obat nyamuk bakar memiliki efektivitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan bahan aktif
yang sama (dimefluthrin).
6411417151
A. Golongan
Synthetic Pyrethroid (Type I)
B. Deskripsi
Berbentuk kristal berwana pucat; Rumus molekul C15H12Cl2F4O2; Berat Molekul 371,2;
Berat Jenis Relatif 1.507 g/cm3 pada 23oC; Titik lebur 32oC; Titik didih awal dan rentang
didih; 135oC pada 0,09 hPa; Titik nyala >35 oC; Koefisien Patisi (Log P) 5.46 pada 20 oC;
Praktis tidak larut dalam air; Larut dalam pelarut organik.
C. Penggunaan
Transfluthrin digunakan sebagai insektisida, bahan kimia laboratorium dan zat industri
sebagai bahan pembuat insektisida.
D. Toksikologi
a. Toksisitas
a) Data pada Hewan
LD50 oral, tikus > 5000 mg/kg; LC50 terhirup, tikus selama 4 jam > 513 mg/m 3;
LD50 kulit, tikus > 5000 mg/kg
b) Data pada Manusia
Tidak ada informasi yang tersedia pada akut, toksisitas oral transfluthrin dapat
terjadi pada subyek manusia. Dengan demikian ekstrapolasi data hewan ke manusia
sulit, tetapi tampaknya toksisitas sistemik akan mungkin terjadi pada dosis di bawah
~ 50 mg / kg (~ 1% dari tikus LD50) pada subyek manusia.
b. Data Karsinogenik
Tidak ada komponen dari produk yang mengandung bahan ini menunjukkan pada
tingkat yang lebih besar dari atau sama dengan 0,1% yang diidentifikasi sebagai
kemungkinan, mungkin atau dikonfirmasi karsinogen pada manusia oleh IARC.
c. Data Teratogenik
Ada informasi terbatas tentang efek reproduksi dari piretroid pada manusia. Namun
studi pada hewan tidak menunjukkan potensi teratogenik yang tinggi, meskipun beberapa
penelitian telah positif. Salah satu studi teratogenik hewan pada pyrethrins alam juga
negatif.
d. Data Mutagenik
Mutagenitas sel germinal : data tidak tersedia
6411417144
6411417158
Kesehatan Lingkungan
Xiaomi Mijia Mosquito Repellent (Elektrik)
Xiaomi Mijia Repellent merupakan obat anti nyamuk / alat pembasmi nyamuk
elektrik, yang menggunakan film yang mengandung zat yang tidak disukai nyamuk yang
pada dasarnya dibuat oleh bahan kimia yang ramah lingkungan dan ramah terhadap
kesehatan, dan menggunakan sinar lampu yang untuk menarik perhatian nyamuk.
Cara Penggunaan
1. Masukkan batrai AA pada tempat baterai yang disediakan pada bagian bawah alat ini
2. Jika sudah, kaitkan penutup baterainya
3. Nyalakan alat dengan menekan tombol “ON” pada sisi depan alat
4. Putar bagian atas alat untuk membuka tempat keluarnya zat yang ada pada film
tersebut
Cara Kerja
1. Zat kimia yang ada pada alat tersebut akan ditiupkan oleh kipas yang ada pada alat
tersebut
2. Zat kimia tersebut akan keluar melalui lubang yang berada pada atas alat tersebut
3. Ketika alat dinyalakan, lampu akan hidup untuk menarik perhatian nyamuk dan
otomatis akan terkena zat kimia tersebut
Kelebihan
1. Xiaomi mijia menggunakan sinar untuk menarik perhatian nyamuk, sehingga tidak
mengganggu dan berbau
Kekurangan
1. Tidak dijelaskan secara pasti zat kimia apa yang terkandung pada film tersebut yang
digunakan untuk membunuh nyamuk
6411417091
Daryati
6411417058
Pengertian Diethyltoluamide
Diethyltoluamide atau biasa disebut dengan DEET merupakan amida aromatik yang
efektif untuk digunakan pada produk repellent, juga dikenal sebagai N,N-diethyl-meta-
toluamide atau m-DET. DEET sangat larut dalam pelarut benzen, etil eter dan etanol,
pertamakali dikembangkan oleh tentara Amerika pada tahun 1946 dan mulai digunakan
secara luas oleh masyarakat pada tahun 1957. Konsentrasi DEET pada sebuah produk
mengindikasikan seberapa lama waktu efektifnya produk tersebut. Konsentrasi yang lebih
tinggi menunjukkan produk tersebut efektif untuk periode waktu yang lebih lama. Misalnya
produk mengandung ≤10% akan efektif selama 2 jam, sedangkan produk dengan persentase
yang lebih tinggi akan bertahan dua kali lebih lama. Untuk itu, produk dengan konsentrasi
DEET lebih rendah memerlukan pengolesan berulang karena lama kerjanya lebih pendek.
Namun, hal ini juga dipengaruhi dari lamanya waktu seseorang berada di luar rumah. Selain
itu, jenis aktifitas tertentu menuntut seseorang untuk mengoleskan kembali produk repellent,
sebagai contoh DEET akan tercuci setelah berenang atau melakukan aktifitas yang
mengeluarkan keringat berlebih. DEET diserap kedalam tubuh melalui kulit. Penyerapannya
melalui kulit tergantung dari konsentrasi dan pelarut dalam formulasi produk repellent
tersebut. Suatu hasil penelitian menyebutkan bahwa konsentrasi DEET sebesar 15% dalam
etanol akan diserap kedalam tubuh, rata-rata 8,4%. Penyerapannya kedalam tubuh akan
dimulai dalam 2 jam setelah penggunaan secara topikal. Penyerapan DEET juga tergantung
pada umur dan massa tubuh. Bayi yang berumur < 2 bulan memiliki rasio luas permukaan
tubuh terhadap massa tubuh yang lebih besar sehingga lebih mudah terserap dan mudah
mencapai konsentrasi plasma yang tinggi. Absorpsi juga dapat meningkat ketika digunakan
pada kulit yang luka. Ketika DEET dilarutkan dalam etanol, absorbsi juga dapat meningkat
karena etanol dapat meningkatkan permeabilitas kulit. Absorbsi dapat menurun dalam
keadaan berkeringat dan suhu tubuh yang tinggi. Ketika digunakan pada kulit, sebagian
DEET diabsorbsi, sebagian lagi menguap atau hilang terhapus pakaian. DEET yang
diabsorbsi oleh kulit masuk ke dalam jaringan lemak tetapi tidak terakumulasi dalam lapisan
superfisial kulit. DEET yang terabsorbsi, kemudian akan masuk ke dalam lapisan kulit yang
lebih dalam, akan mengalami metabolisme dan diekskresikan melalui urin.
Cara kerja repellent menolak nyamuk Nyamuk memiliki kemampuan untuk mencari
mangsa dengan mencium bau karbondioksida, asam laktat dan bau lainnya yang berasal dari
kulit yang hangat dan lembab. Nyamuk sangat sensitif dengan bahan kimia tersebut, sehingga
dapat mendeteksi darah yang merupakan makanannya dengan jarak 2,5 meter. Umumnya
repellent termasuk DEET akan memanipulasi bau dan rasa yang berasal dari kulit dengan
menghambat reseptor asam laktat pada antena nyamuk sehingga mencegah nyamuk
mendekati kulit.
Bahaya DEET terhadap kesehatan Semua produk yang ditujukan untuk mengendalikan
nyamuk adalah racun, tidak ada satupun racun yang aman. Begitupula pula dengan repellent.
Kandungan repellent seperti DEET merupakan bahan korosif. Walaupun telah ditambahkan
dengan zat-zat lain yang berfungsi sebagai pelembab, zat ini tetap berbahaya. Penggunaan
repellent hanya jika dalam keadaan benar-benar dibutuhkan dan jangan digunakan pada kulit
sensitif atau luka. U.S. EPA (Environmental Protection Agency) mengklasifikasikan DEET
dalam kategori dengan toksisitas akut yang rendah (kategori III) dan tidak bersifat karsinogen
pada manusia. Toksisitas DEET tergantung dari rute paparan dan dosis yang masuk ke dalam
tubuh. Rute paparan yang sering terjadi pada penggunaan DEET adalah karena tertelan dan
penggunaan topikal yang berlebihan. Selain itu juga dapat masuk melalui kontak dengan
mata dan inhalasi (terhirup). Tertelan DEET menyebabkan gangguan pada saluran
pencernaan seperti mual dan muntah (tertelan dalam jumlah kecil), biasanya bersifat
reversibel. Dosis yang lebih tinggi menyebabkan hipertensi, takikardi, kejang, depresi sistem
saraf pusat, letargi, ataksia, tremor, opisthotonus, hipertonia, hepatitis toksik, depresi saluran
pernafasan dan koma. Tertelan DEET dengan dosis besar dapat menyebabkan akibat yang
fatal, terutama jika tertelan bersamaan dengan obatobat yang menekan sistem saraf pusat
seperti obat-obat sedatif. Ketika digunakan secara langsung pada kulit, masalah yang sering
muncul adalah iritasi kulit, termasuk eritema (kemerahan pada kulit) dan pruritis (gatal). Pada
saat bertugas, beberapa orang dari kalangan militer dan petugas hutan sering menggunakan
DEET dengan konsentrasi yang tinggi setiap hari dan akibatnya mengalami efek yang parah
akibat paparan dalam jangka waktu lama (kronik), seperti insomnia, kram otot, gangguan
pada suasana hati (mood disturbances) dan terbentuk ruam. Setelah penggunaan yang
berulang dan dalam jangka waktu lama, absorbsi melalui kulit dapat menyebabkan keracunan
sistemik. Hal ini terutama terjadi pada anak-anak. Kontak dengan mata menyebabkan efek
yang ringan sampai sedang tetapi umumnya iritasi jangka pendek bersifat tidak permanen.
Keracunan melalui inhalasi umumnya karena produk repellent yang berbentuk spray sehingga
menyebabkan iritasi saluran pernafasan atas.
Kelebihan
Selain mampu mengusir nyamuk berkat bahan aktif DEET 13%, lotion Soffell juga
memiliki kandungan moisturizer yang melembabkan kulit. Daya tahan krim ini juga
tergolong panjang, sekitar 8 jam perlindungan setelah dioleskan ke kulit. Saat ini ada empat
varian Soffell, yakni varian bunga geranium, kulit jeruk, daun sereh, dan bengkoang.
Kesimpulan
Citronella Oil berpotensi sebagai penolak nyamuk karena mampu bertahan selama 6 jam
meskipun daya proteksinya tidak mencapai lebih dari 90% hingga jam ke-6, maka dianjurkan
penggunaan repellen berulang atau digunakan ketika serangga aktif menggigit.
Namun dari segi ke efektifannya sebagai repellen nyamuk, eucalyptus Oil lebih efektif
dikarenakan dapat memberikan perlindungan 100 persen terhadap nyamuk hingga 12 jam.
6411417040
Kesehatan Lingkungan
IDENTIFIKASI BAHAN AKTIF REPELLENT
DEET (Diethyltoluamide) merupakan bahan aktif yang paling banyak dan sering
digunakan untuk repellent di Indonesia. Selain DEET, umumnya repellent mengandung
bahan kimia sintetis yang dapat menolak nyamuk untuk mendekati kulit. Bahan kimia lain
yang juga digunakan diantaranya adalah permetrin, picaridin. Selain itu ada juga bahan yang
berasal dari tumbuhan seperti citronella, cedar, verbena, pennyroyal, geranium, lavender,
bawang putih, pine (cemara) dll.
Repellent dikenal sebagai salah satu jenis pestisida rumah tangga yang digunakan
untuk melindungi tubuh (kulit) dari gigitan nyamuk. Sekarang ini, orang lebih mengenalnya
sebagai lotion anti nyamuk. Sebenarnya produk repellent tidak hanya berbentuk lotion, ada
juga yang berbentuk spray (semprot). Sehingga cara penggunaannya adalah dengan
mengoleskan atau menyemprot - kan bahan tersebut ke kulit.
Cara Kerja Repellent Menolak Nyamuk
Nyamuk memiliki kemampuan untuk mencari mangsa dengan mencium bau
karbondioksida, asam laktat dan bau lainnya yang berasal dari kulit yang hangat dan lembab.
Nyamuk sangat sensitif dengan bahan kimia tersebut, sehingga dapat mendeteksi darah yang
merupakan makanannya dengan jarak 2,5 meter. Umumnya repellent termasuk DEET akan
memanipulasi bau dan rasa yang berasal dari kulit dengan menghambat reseptor asam laktat
pada antena nyamuk sehingga mencegah nyamuk mendekati kulit.
DEET merupakan amida aromatik yang efektif untuk digunakan pada produk
repellent, juga dikenal sebagai N,N-diethyl-meta-toluamide atau m-DET. DEET sangat larut
dalam pelarut benzen, etil eter dan etanol, pertamakali dikembangkan oleh tentara Amerika
pada tahun 1946 dan mulai digunakan secara luas oleh masyarakat pada tahun 1957.
Konsentrasi DEET pada sebuah produk mengindikasikan seberapa lama waktu
efektifnya produk tersebut. Konsentrasi yang lebih tinggi menunjukkan produk tersebut
efektif untuk periode waktu yang lebih lama. Misalnya produk mengandung ≤10% akan
efektif selama 2 jam, sedangkan produk dengan persentase yang lebih tinggi akan bertahan
dua kali lebih lama.
Untuk itu, produk dengan konsentrasi DEET lebih rendah memerlukan pengolesan
berulang karena lama kerjanya lebih pendek. Namun, hal ini juga dipengaruhi dari lamanya
waktu seseorang berada di luar rumah. Selain itu, jenis aktifitas tertentu menuntut seseorang
untuk mengoleskan kembali produk repellent, sebagai contoh DEET akan tercuci setelah
berenang atau melakukan aktifitas yang mengeluarkan keringat berlebih.
DEET diserap kedalam tubuh melalui kulit. Penyerapannya melalui kulit tergantung
dari konsentrasi dan pelarut dalam formulasi produk repellent tersebut. Suatu hasil penelitian
menyebutkan bahwa konsentrasi DEET sebesar 15% dalam etanol akan diserap kedalam
tubuh, rata-rata 8,4%. Penyerapannya kedalam tubuh akan dimulai dalam 2 jam setelah
penggunaan secara topikal. Penyerapan DEET juga tergantung pada umur dan massa tubuh.
Bayi yang berumur < 2 bulan memiliki rasio luas permukaan tubuh terhadap massa tubuh
yang lebih besar sehingga lebih mudah terserap dan mudah mencapai konsentrasi plasma
yang tinggi. Absorpsi juga dapat meningkat ketika digunakan pada kulit yang luka. Ketika
DEET dilarutkan dalam etanol, absorbsi juga dapat meningkat karena etanol dapat
meningkatkan permeabilitas kulit. Absorbsi dapat menurun dalam keadaan berkeringat dan
suhu tubuh yang tinggi.
Ketika digunakan pada kulit, sebagian DEET diabsorbsi, sebagian lagi menguap atau
hilang terhapus pakaian. DEET yang diabsorbsi oleh kulit masuk ke dalam jaringan lemak
tetapi tidak terakumulasi dalam lapisan superfisial kulit. DEET yang terabsorbsi, kemudian
akan masuk ke dalam lapisan kulit yang lebih dalam, akan mengalami metabolisme dan
diekskresikan melalui urin.
Bahaya DEET terhadap kesehatan
Semua produk yang ditujukan untuk mengendalikan nyamuk adalah racun, tidak ada
satupun racun yang aman. Begitu pula dengan repellent. Kandungan repellent seperti DEET
merupakan bahan korosif. Walaupun telah ditambahkan dengan zat-zat lain yang berfungsi
sebagai pelembab, zat ini tetap berbahaya. Penggunaan repellent hanya jika dalam keadaan
benar-benar dibutuhkan dan jangan digunakan pada kulit sensitif atau luka. U.S. EPA
(Environmental Protection Agency) mengklasifikasikan DEET dalam kategori dengan
toksisitas akut yang rendah (kategori III) dan tidak bersifat karsinogen pada manusia.
Toksisitas DEET tergantung dari rute paparan dan dosis yang masuk ke dalam tubuh.
Rute paparan yang sering terjadi pada penggunaan DEET adalah karena tertelan dan
penggunaan topikal yang berlebihan. Selain itu juga dapat masuk melalui kontak dengan
mata dan inhalasi (terhirup). Tertelan DEET menyebabkan gangguan pada saluran
pencernaan seperti mual dan muntah (tertelan dalam jumlah kecil), biasanya bersifat
reversibel. Dosis yang lebih tinggi menyebabkan hipertensi, takikardi, kejang, depresi sistem
saraf pusat, letargi, ataksia, tremor, opisthotonus, hipertonia, hepatitis toksik, depresi saluran
pernafasan dan koma. Tertelan DEET dengan dosis besar dapat menyebabkan akibat yang
fatal, terutama jika tertelan bersamaan dengan obatobat yang menekan sistem saraf pusat
seperti obat-obat sedatif.
Ketika digunakan secara langsung pada kulit, masalah yang sering muncul adalah
iritasi kulit, termasuk eritema (kemerahan pada kulit) dan pruritis (gatal). Pada saat bertugas,
beberapa orang dari kalangan militer dan petugas hutan sering menggunakan DEET dengan
konsentrasi yang tinggi setiap hari dan akibatnya mengalami efek yang parah akibat paparan
dalam jangka waktu lama (kronik), seperti insomnia, kram otot, gangguan pada suasana hati
(mood disturbances) dan terbentuk ruam. Setelah penggunaan yang berulang dan dalam
jangka waktu lama, absorbsi melalui kulit dapat menyebabkan keracunan sistemik. Hal ini
terutama terjadi pada anak-anak. Kontak dengan mata menyebabkan efek yang ringan sampai
sedang tetapi umumnya iritasi jangka pendek bersifat tidak permanen. Keracunan melalui
inhalasi umumnya karena produk repellent yang berbentuk spray sehingga menyebabkan
iritasi saluran pernafasan atas.
Penggunaan Repellent Yang Aman
Baca dan ikuti setiap petunjuk dan larangan pada label kemasan.
Dalam memilih produk repellent sebaiknya diperhatikan jenis dan konsentrasi bahan
aktifnya. Jika memilih produk dengan bahan aktif DEET pilihlah dengan konsentrasi
10-30%.
Jangan digunakan pada kulit yang terluka dan teiritasi serta pada jenis kulit yang
sensitif.
Jangan mengoleskan di tangan atau dekat mata dan mulut pada anak-anak
Gunakan produk secukupnya sesuai kebutuhan, jangan mengoleskan secara
berlebihan. Hindari pengolesan atau penyemprotan produk yang mengandung DEET
> 50% ke ke kulit secara berulang walaupun dalam waktu yang singkat.
Sebaiknya hindari penggunaan repellent untuk anak usia < 2 tahun, jika terpaksa
menggunakan perhatikan usia anak, sebagaimana disampaikan dalam uraian berikut:
Anak usia <6 bulan:
Jangan menggunakan repellent dengan bahan aktif DEET untuk bayi
dibawah 6 bulan.
Penggunaan DEET (repellent) pada ibu yang sedang menyusui tidak
disarankan karena bahaya terhadap bayi yang sedang disusui belum
diketahui secara pasti. Untuk menghindari gangguan gigitan nyamuk
dapat dilakukan dengan cara seperti penggunaan baju yang tertutup
dan menghindari tempat-tempat yang banyak nyamuk.
Anak usia 6 bulan – 2 tahun:
Jika penggunaan repellent benar-benar dibutuhkan, dapat digunakan
produk dengan kadar DEET kurang dari 10% dan oleskan hanya satu
kali sehari
Oleskan repellent sedikit saja. Jangan mengoleskan pada wajah atau
tangan.
Jangan biarkan repellent menempel dikulit dalam jangka waktu yang
lama.
Anak usia 2 -12 tahun:
Gunakan produk repellent dengan kadar DEET kurang dari 10%.
Penggunaan repellent tidak boleh lebih dari 3 kali sehari
Jangan dioleskan pada wajah dan tangan
Jangan biarkan repellent menempel dikulit dalam jangka waktu yang
lama
Anak usia >12 tahun:
Gunakan produk dengan dengan kadar DEET kurang dari <30%
Jika dibutuhkan untuk mengoleskannya kembali, pertimbangkan
lamanya waktu bekerja dari repellent:
- Kadar DEET 30% perlindungannya selama 6 jam
- Kadar DEET 15% perlindungannya selama 5 jam
- Kadar DEET 10% perlindungannya selama 3 jam
- Kadar DEET 5% perlindungannya selama 2 jam
MSDS DEET
Ita Susilowati/6411417024/Epidemiologi dan Biostatistika
Ketika digunakan
pada kulit,
sebagian DEET
diabsorbsi,
sebagian lagi
menguap atau
hilang terhapus
pakaian. DEET yang
diabsorbsi oleh
kulit masuk ke
dalam jaringan
lemak tetapi tidak
terakumulasi
dalam lapisan
superfisial kulit.
DEET yang
terabsorbsi,
kemudian akan
masuk ke dalam
lapisan kulit yang
lebih dalam, masuk
ke sirkulasi dalam
jumlah kecil sekitar
9%, mengalami
metabolisme oleh
enzim hepatic p450
dan diekskresikan
melalui urin. DEET
akan tereleminasi
secara komplit dari
tubuh setelah 4
jam sejak dioleskan
di permukaan kulit.
Konsentrasi DEET
pada sebuah
produk
mengindikasikan
seberapa lama
waktu efektifnya
produk tersebut.
Kadar DEET 30%
perlindungannya
selama 6 jam,
Kadar DEET 15%
perlindungannya
selama 5 jam,
Kadar DEET 10%
perlindungannya
selama 3 jam,
Kadar DEET 5%
perlindungannya
selama 2 jam.
Suatu hasil
penelitian
menyebutkan
bahwa konsentrasi
DEET sebesar 15%
dalam etanol akan
diserap kedalam
tubuh, rata-rata
8,4%.
Penyerapannya
kedalam tubuh
akan dimulai dalam
2 jam setelah
penggunaan secara
topikal.
Penyerapan DEET
juga tergantung
pada umur dan
massa tubuh. Bayi
yang berumur < 2
bulan memiliki
rasio luas
permukaan tubuh
terhadap massa
tubuh yang lebih
besar sehingga
lebih mudah
terserap dan
mudah mencapai
konsentrasi plasma
yang tinggi.
Absorpsi juga
dapat meningkat
ketika digunakan
pada kulit yang
luka. Ketika DEET
dilarutkan dalam
etanol, absorbsi
juga dapat
meningkat karena
etanol dapat
meningkatkan
permeabilitas kulit.
Absorbsi dapat
menurun dalam
keadaan
berkeringat dan
suhu tubuh yang
tinggi.
Putri Soviana Ilfa
6411417148
Kesehatan Lingkungan
Zwitsal Baby Skin Protector Lotion adalah lotion bayi yang telah teruji Hypo-
Allergenic dapat digunakan untuk kulit sensitif, disertai dengan Citronella Oil Murni
yang mengandung bahan aktif alami dan Chamomile Extract yang menyejukkan kulit
yang memerah karena gatal.
Serai merupakan bahan alami yang biasa digunakan dalam makanan atau
sebagai aroma wewangian yang sering digunakan sebagai bahan wewangian aroma
therapy dan pada banyak aktivitas gaya hidup yang lainnya. Selain itu, serai juga
dipercaya sebagai solusi alternatif dalam mengusir nyamuk secara alami oleh banyak
orang.
Dengan kata lain, cara mengusir nyamuk dengan menggunakan bahan yang
mengandung minyak Citronella sebetulnya akan menghambat aroma yang dirasakan
oleh nyamuk karena ini akan membuat nyamuk lebih sulit untuk menemukan kulit
manusia. Beberapa penelitian menunjukan bahwa penggunaan minyak Citronella
mampu mengurangi pendaratan nyamuk sebesar 40 persen.
Penting untuk diperhatikan bahwa bahan alami seperti serai mungkin memang
menjadi salah satu alternatif bahan alami sebagai pembasmi hama nyamuk, namun
dosis dan komponen aktif yang terdapat pada serai tidak memadai untuk dijadikan
solusi terbaik dalam mengusir nyamuk secara efektif. Selain memberikan
perlindungan yang terbatas terhadap nyamuk dewasa.
6411417052
Zahrotun Nisak
6411417033
Epidemiologi dan Biostatistika
Deskripsi Obat:
Minyak Sereh Cap Dragon digunakan untuk membantu mengurangi pegal-pegal, otot kaku dan anti-
gigitan nyamuk atau serangga.
Zat aktif:
Oleum Citronella.
Serai wangi adalah salah satu tanaman obat yang multi khasiat, salah satukhasiatnya di bidang
kesehatan sebagai zat anti nyamuk. Minyak serai wangi mengandung komponen sitronelal 32 - 45% ;
geraniol 12–18%; sitronelol 11 15% ; geranil asetat 3 –8% ; sitronelil asetat 2 –4% ; limonen 2 -4 %;
kadinen 2- 4% dan selebihnya (2 – 36%) adalah sitral, kavikol, eugenol, elemol, kadinol, vanilin,
kamfen, a-pinen, linalool, ß-kariofilen. Menurut Guenther (2006), komponen utama penyusun minyak
sereh wangi adalah sebagai berikut :
Sitronelal atau rhodinal atau 3,7-dimethyl-6-en-1-oktanal (C10H18O) adalah monoterpenoid,
komponen utama dalam campuran senyawa kimia terpenoid yang memberikan minyak sereh wangi
lemon yang khas. Sitronelal adalah isolasi utama dalam minyak suling dari tanaman Cymbopogon,
beraroma lemon gusi, dan beraroma lemon teatree.Sitronelal memiliki sifat pengusir serangga.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Kim dkk. (2005) membuktikan bahwa sitronelal dalam
minyak sereh memiliki efektivitas yang tinggi sebagai penolak nyamuk
Komposisi:
Minyak Sereh wangi (Oleum Citronella) 60 ml
Kelebihan:
Kelemahan:
1. U.S. Environmental Protection Agency menyatakan citronella oil memiliki sangat sedikit
toksisitas saat digunakan sebagai obat anti nyamuk yang dioleskan pada kulit.
2. U.S. Food & Drug Administration juga menganggap citronella oil secara umum aman saat
digunakan secara topikal.
3. Bahkan, hampir tidak terdapat laporan efek samping serius selama periode 60 tahun
penggunaannya legal citronella oil.
4. Citronella oil sudah terbukti sangat aman bahkan untuk anak-anak dan kebanyakan orang
dengan kulit sensitif.
5. Meski begitu, tetap disarankan menggunakan citronella oil (minyak sereh wangi) dalam
jumlah kecil untuk memastikan Anda tidak mengalami reaksi alergi seperti kemerahan,
bengkak atau gatal-gatal
Siti Khoirunnisa
6411417053
Epidemiologi dan Biostatistika
Banyak sekali jenis produk pestisida rumah tangga atau lebih dikenal sebagai obat
nyamuk, seperti produk pengusir nyamuk dalam bentuk semprotan, bakar, elektrik, lotion
dll. DEET (Diethyltoluamide) merupakan bahan aktif yang paling banyak dan sering
digunakan untuk repellent di Indonesia.
berasal dari kulit dengan menghambat reseptor asam laktat pada antena nyamuk
sehingga mencegah nyamuk mendekati kulit.
DEET merupakan amida aromatik yang efektif untuk digunakan pada produk
repellent, juga dikenal sebagai N,N-diethyl-meta-toluamide atau m-DET. DEET sangat
larut dalam pelarut benzen, etil eter dan etanol, pertamakali dikembangkan oleh tentara
Amerika pada tahun 1946 dan mulai digunakan secara luas oleh masyarakat pada tahun
1957.
DEET diserap kedalam tubuh melalui kulit. Penyerapannya melalui kulit tergantung
dari konsentrasi dan pelarut dalam formulasi produk repellent tersebut. Suatu hasil
penelitian menyebutkan bahwa konsentrasi DEET sebesar 15% dalam etanol akan
diserap kedalam tubuh, rata-rata 8,4%. Penyerapannya kedalam tubuh akan dimulai
dalam 2 jam setelah penggunaan secara topikal. Penyerapan DEET juga tergantung pada
umur dan massa tubuh. Bayi yang berumur < 2 bulan memiliki rasio luas permukaan
tubuh terhadap massa tubuh yang lebih besar sehingga lebih mudah terserap dan mudah
mencapai konsentrasi plasma yang tinggi. Absorpsi juga dapat meningkat ketika
digunakan pada kulit yang luka. Ketika DEET dilarutkan dalam etanol, absorbsi juga
dapat meningkat karena etanol dapat meningkatkan permeabilitas kulit. Absorbsi dapat
menurun dalam keadaan berkeringat dan suhu tubuh yang tinggi. Ketika digunakan pada
kulit, sebagian DEET diabsorbsi, sebagian lagi menguap atau hilang terhapus pakaian.
DEET yang diabsorbsi oleh kulit masuk ke dalam jaringan lemak tetapi tidak
terakumulasi dalam lapisan superfisial kulit. DEET yang terabsorbsi, kemudian akan
masuk ke dalam lapisan kulit yang lebih dalam, akan mengalami metabolisme dan
diekskresikan melalui urin.
Pada saat bertugas, beberapa orang dari kalangan militer dan petugas hutan sering
menggunakan DEET dengan konsentrasi yang tinggi setiap hari dan akibatnya mengalami
efek yang parah akibat paparan dalam jangka waktu lama (kronik), seperti insomnia,
kram otot, gangguan pada suasana hati (mood disturbances) dan terbentuk ruam. Setelah
penggunaan yang berulang dan dalam jangka waktu lama, absorbsi melalui kulit dapat
menyebabkan keracunan sistemik. Hal ini terutama terjadi pada anak-anak. Kontak
dengan mata menyebabkan efek yang ringan sampai sedang tetapi umumnya iritasi
jangka pendek bersifat tidak permanen. Keracunan melalui inhalasi umumnya karena
produk repellent yang berbentuk spray sehingga menyebabkan iritasi saluran pernafasan
atas.
Naufaldi Endi Rahmadanni
6411417130
Kesehatan Lingkungan
Cypermethrin merupakan senyawa untuk meracuni perut (melalui system pencernaan) dan
secara langsung terhadap serangga yang penggunaanya secara meluas dari pertanian, dan
peternakan dengan rumus kimia C22 H19 CI2 NO3.
Cypermethrin memiliki berat molekul 132,91 g/mol, serta larut dalam pelarut organik yaitu
methanol dan aseton. Sintetik pyretroid pengaruhnya rendah terhadap mamalia, tetapi dalam
dosis tertentu dapat menyebabkan gangguan pada kesehatan karena dapat terjadi mutagen
pada sel tubuh, juga berpengaruh terhadap sperma. Efek dalam penggunan cypermethrin
dosis tinggi dapat menyebabkan terjadinya iritasi pada mukosa, mata dan kulit, serta dapat
mengiritasi saluran pernafasan apabila terhirup.
Cypermethrin merupakan senyawa racun kontak dan perut yang penggunaannya sangat luas
termasuk untuk insektisida. Di Indonesia sendiri Sipermethrin digunakan mulai untuk
pengendalian rayap, nyamuk, lalat, lipas dan bahkan juga semut. Banyak produk yang
menggunakan bahan aktif ini.
Insektisida berbahan aktif Cypermethrin 100 g/l pada dosis 100; 150 dan 200 ml/ha dengan
pelarut solar yang diaplikasikan secara pengasapan (thermal fogging), efektif digunakan
untuk membunuh nyamuk vektor DBD Ae.aegypti, vektor lariasis Cx. quinqefasciatus dan
vektor malaria An. aconitus di dalam dan di luar rumah dengan tingkat kematian 100%.
Bagi orang yang menyemprot (melakukan fogging), jika terpapar dengan sipermethrin
dengan dosis tinggi dan dalam jangka waktu yang lama dapat mengakibatkan iritasi pada
mukosa, kulit dan mata, serta apabila terhirup dapat mengiritasi saluran pernafasan atas.
Lampiran MSDS
Nurik
6411417045
Manfaat Icon 25 EC
Mematikan pada dosis rendah terhadap berbagai serangga pengganggu kesehatan
masyarakat.
Memiliki daya pengendalian yang lama.
Menghemat biaya pengendalian.
Mempunyai persistensi yang bagus pada berbagai macam permukaan.
Tidak berbau.
Tidak meninggalkan bekas pada permukaan yang disemprot.
Mudah menggunakannya.
Sangat cocok untuk mengatasi gangguan kecoak, nyamuk dan lalat di rumah dan
lingkungan tempat tinggal.
Diterima oleh pemilik rumah.
Jenis Golongan
Merupakan golongan sintetik piretroid deengan bahan aktif lambda sihalotrin,
yaitu:
Merupakan insektisida sintetik buatan yang mempunyai bahan aktif menyerupai
insektisida hasil alam yaitu pyrethrum.
Piretroid sintetik lebih stabil dibandingkan piretroid alami (nicotinoid, rotenoid).
Mampu mengancam reaktivitas dari sistem jaringan serangga hama secara keseluruhan.
Merupakan insektisida berdaya kerja cepat (knock down).
Sebagai racun saraf, menggangu pengarturan aliran ion Na+ pada membran sel saraf.
Sasaran utama piretroid adalah ganglion saraf pusat serangga yang dapat menyebabkan
pemblokiran konduksi.
Pada konsentrasi rendah dapat menstimulir denyut jantung sehingga merupakan racun
penghambat metabolisme dan sistem saraf.
Bekerjanya perlahan dan yang menonjol adalah sifatnya sebagai depresan (menyebabkan
serangga/organisme depresi).
Serangga yang terkena racun piretroid sering mati karena kelaparan yang disebabkan
terjadinya kelumpuhan pada alal-alat mulut.
Piretroid akan meracuni serangga hama setelah tubuh atau bagian tubuh serangga kontak
dengan partikel insektisida yang diaplikasikan, baik terkena secara langsung maupun
melalui kontak dengan tanaman yang mengandung partikel insektisida kemudian akan
terserap melalaui organ pencernaan, pernapasan atau menembus kutikula.
Daftar Pustaka
https://kresna.co.id/sarikresnakimia/id/insektisida/
http://www.globalindo.id/Icon25EC.html