PENYEHATAN UDARA
PENGUKURAN GAS EMISI PADA KENDARAAN BERMOTOR
Disusun Oleh :
Amalia Fitryani
P07133114005
P07133114011
Dewi Kusumawardani
P07133114012
Fitri Wikaningtyas
P07133114020
Indah Wijayanti
P07133114025
P07133114026
Mukti Lestari
P07133114027
P07133114029
P07133114035
Tiara Annisa
P07133114037
pembakaran
bahan
bakar
di
dalam
mesin
yang
tidak
nilai 1 10-6. Part Per Million (ppm) merupakan salah satu satuan
konsentrasi yang menyatakan perbandingan bagian dalam satu juta bagian
yang lain.Satuan ini biasanya banyak dipakai dalam kimia analisa untuk
menyatakan satuan konsentrasi senyawa.
D. Alat dan Bahan
1. Autocheck
2. Sepeda Motor
3. Alat Tulis
E. Cara Kerja
1. Menghubungkan autochek dengan sumber listrik
2. Setelah di hubungkan dengan sumber listrik , tekan tombol ON untuk
menghidupkan autochek yang berada di belakang mesin.
3. Setelah hidup akan muncul tulisanplease waitt , tunggu sampai tulisan
tersebut hilang, setelah hilang kemudian akan muncul pilihan gasoline dan
smog.
4. Pilih gasoline, kemudian tekan tombol enter , kemudian akan muncul
kategori CO2 , CO , HC , O2 , dan NO2
5. Siapkan sepeda motor yang akan di uji gas emisi , panaskan motor selama 5
menit.
6. Setelah sepeda motor siap , tekan tombol enter , dan memasukkan pipa
autochek ke dalam knalpot kendaraan bermotor yang telah dipanasi selama
5 menit , gas sepeda motor pada saat pipa autochek di masukkan ke dalam
knalpot.
7. Tunggu sampai autochek berbunyi , ketika autochek berbunyi maka
tandanya pipa autochek harus di keluarkan dari knalpot.
8. Setelah itu akan muncul hasil dari uji emisi yang di uji , kemudian tekan
tombol enter
9. Setelah menekan tombol enter akan muncul tulisan print data dan save
data pada display.
10. Pilih print data dengan menekan tombol enter , tunggu sampai data yang
di print keluar.
11. Setelah print data keluar , sobek hasil print data kemudian catat hasilnya.
12. Lakukan pengulangan langkah kerja tersebut sampai kendaraan ketiga.
F. Hasil
Dari praktikum pengukuran gas emisi kendaraan bermotor dari 5 jenis
kendaraan bermotor yang berbeda, maka diperoleh hasil sebagai berikut :
Jenis Kendaraan
Kendaraan Kendaraa Kendaraa
Parameter
CO2 (%)
CO (%)
HC ( ppm)
O2 ( % )
AFR
LAMBDA
RPM
OIL TEMP
Kendaraan
Kendaraan
1
Honda
n2
Yamaha
n3
Yamaha
4
Honda
5
Suzuki
Vario
5,19
5,78
2239
0,37
9,92
0,68
0
0
Mio Matic
0,00
3,51
2055
0,00
5,00
0,00
0
0
Vega
0,00
3,63
2189
0,00
5,00
0,00
0
0
Beat
0,00
3,43
2010
0,00
5,00
0,00
0
0
Hayate
0,16
5,92
2151
0,00
5,00
0,31
0
0
( OC )
Standar Batas Gas Emisi dari Kendaraan tersebut :
CO2
: 00,00%
CO
: 4,50%
HC
: 800 ppm
LAMBDA
: 1,0 0,10
G. Pembahasan
Dari praktikum yang telah dilakukan menggunakan alat autocheck
didapatkan hasil dari ketiga kendaraan tersebut adalah pada kendaraan pertama
dengan jenis Matic dengan merk kendaraan Honda Vario diperoleh data kadar
CO2 sebesar 5,19%, CO sebesar 5,78%, HC sebesar 2239 ppm, kendaraan kedua
dengan jenis Matic dengan merk kendaraan Yamaha Mio didapatkan data kadar
CO2 sebesar 0,00%, CO sebesar 3,51%, HC sebesar 2055 ppm dan pada
kendaraan ketiga dengan jenis kendaraan motor bebek dengan merk kendaraan
Yamaha Vega didapatkan kadar CO2 sebesar 0,00%, CO sebesar 3,63%, HC
sebesar 2189 ppm. Kendaraan keempat dengan jenis Matic dengan merk
kendaraan Honda Beat didapatkan data kadar CO2 sebesar 0,00%, CO sebesar
3,43%, HC sebesar 2010 ppm. Kendaraan kelima dengana jenis Matic dengan
merk kendaraan Suzuki Hayate didapatkan data kadar CO2 sebesar 0,16%, CO
sebesar 5,92%, HC sebesar 2151 ppm.
Setelah di bandingkan dengan standar batas gas emisi yang tertera pada
hasil pengukuran pada Honda Vario dan Suzuki Hayate terdapat beberapa
parameter yang melebihi standar, yaitu pada parameter CO2, CO dan HC,
sedangkan pada kendaraan Yamaha Mio, Yamaha Vega, Honda Beat hanya pada
parameter HC saja yang melebihi batas. Hal tersebut terjadi karena mungkin
pada saat kendaraan dilakukan uji emisi kendaraan dalam kondisi belum
dilakukan servis rutin untuk pemeliharaan mesin, sehingga pembakaran yang
ada pada mesin tersebut tidak dapat terjadi dengan maksimal dan dapat
menyebabkan pencemaran udara. Namun pada Keputusan Menteri Negara
Lingkungan Hidup Nomor 35 Tahun 1993 Tentang Ambang Batas Emisi Gas
Buang Kendaraan Bermotor Menteri Negara Kesehatan Lingkungan Hidup
ditentukan maksimum 4,5% untuk CO dan 2.400 ppm untuk HC, dari kelima
kendaraan , dua diantaranya melebihi batas pada parameter jenis gas CO.
Sedangkan tiga lainnya masih memenuhi syarat.
H. Kesimpulan
LAMPIRAN
Emisinya
Daftar Pustaka
http://myputriintansusanti.blogspot.co.id/2014/12/laporan-praktikum-uji-emisipada.html
http://belajardandiskusi.blogspot.co.id/2015/01/laporan-pemeriksaan-uji-emisi.html
http://blh.jogjaprov.go.id/2013/04/uji-emisi-kendaraan-bermotor-press-release/