Sc
Lab Parasitologi FK UJ
Pengendalian Nyamuk
2. Pengendalian Tikus
3. Pengendalian Lalat
1.
1.
2.
3.
Pengendalian larva :
1. Pengendalian lingkungan
2. Pengendalian kimia
mineral oils, paris green, insektisida
sintetik : fenthion, chlorpyrofos, abate,
malathion
3. Pengendalian biologik
Demam Berdarah
Chikungunya
Yellow fever
Malaria
Filariasis
Family Muridae :
Rattus
Mus musculus
Investasi dari Arthropoda (Ektoparasit)
- Pinjal (Siphonaptera)
- Kutu (Anoplura)
- Tungau/Mites (Acarina)
- Caplak/Ticks (Arachnida)
1.
2.
3.
4.
5.
Pengendalian lingkungan
Pengendalian insektisida
Fly-paper
Perlindungan terhadap gangguan lalat
Pendidikan kesehatan
1.
2.
3.
4.
5.
Residual sprays
DDT 5%, metoxychlor 5%, lindane 0,5%,
chlordane 2,5%
Baits
Diazinon, malathion, dichlorvos
Cords and Ribbons
Diazinon, fention, di-methoate
Space sprays
Penyemprotan ruang, pyrethrine, DDT, BHC
Larvacid
diazinon 2,5%, dichlorvos 2%, di-methoate
(4).Pengumpanan (Baiting).
harus didukung oleh beberapa hal :
Sanitasi.
Penempatan yang benar.
Ketersediaan umpan yang cukup.
Palatibilitas umpan tinggi.
Migrasi hama terbatas
A.C u a c a
Iklim dan variasi musim mempengaruhi
kehidupan agen penyakit, reservoir
dan vektor.
B. V e k t o r
Organisme hidup yang dapat
menularkan agen penyakit dari suatu
hewan ke hewan lain atau manusia
C. Reservoir
Hewan-hewan yang menyimpan kuman
patogen dimana mereka sendiri tidak
terkena penyakit
D.Geografis
Insiden penyakit yang ditularkan arthropoda
berhubungan langsung dengan daerah
geografis dimana reservoir dan vektor
berada
E.Perilaku Manusia
Interaksi antara manusia, lingkungan
dan kebiasaan manusia
1. Inokulasi (Inoculation)
Masuknya agen penyakit atau bibit yang
berasal dari arthropoda kedalam tubuh
manusia melalui gigitan pada kulit atau
deposit pada membrana mucosa
2. Infestasi (Infestation)
Masuknya arthropoda pada permukaan
tubuh manusia kemudian berkembang
biak sebagai contoh scabies.
1. Kontak langsung.
2. Transmisi secara mekanik.
melalui tinja, darah, ludah, urine, ulcus
superficial, atau eksudat dari vektor
3. Transmisi secara biologi.
Kontrol
Kontrol
Kontrol
Kontrol
lingkungan
kimia
biologi
genetik
1. Kontrol Lingkungan
Cara ini merupakan cara terbaik untuk
mengontrol arthropoda karena hasilnya
dapat bersifat permanen.
Misalnya,
membersihkan tempat-tempat hidup
arthropoda.
2. Kontrol Kimia
Cara ini menggunakan golongan insektisida
seperti :
golongan organochlorin
golongan organoposgat
golongan carbomate,
tetapi sering terjadi resistensi dan dapat
menimbulkan kontaminasi lingkungan.
3. Kontrol Biologi
Ditujukan untuk mengurangi polusi
lingkungan akibat pemakaian insektisida
yang berasal dari bahan-bahan beracun.
Misalnya, memelihara ikan.
4. Kontrol Genetik
Ada beberapa teknik :
Steril Technique
Citoplasmic Incompatibility
Chromosomal Translokasi
1. Insektisida :
DDT
Malathion 0,5%
2. Personal Hygiene
1.
2.
3.
4.
1. Insektisida
DDT
Diazinon 2%
Malathion 5%
2. Repellent
Diethyl Toluamide
Benzyl Benzoate
3. Kontrol Rodent
1.Insektisida
DDT
Chlordane
Dieldrin
Lindane
Malathion
2. Kontrol Lingkungan
3. Proteksi Terhadap Pekerja
1. Fisik:
Penyaringan
Pemasakan (suhu 60oC)
2. Kimia :
Chlorine 5 ppm
Lime
Abate 1 mg/liter
3. Biologi :
Memelihara ikan
Senyawa Organofosfat
Senyawa Organoklorin
Karbamat
Pirethrin/ Pirethroid Sintetik
Pengatur Tumbuh Serangga
Fumigan
INSEKTISIDA ORGANIK
Pirethrum adalah insektisida organik
alami yang berasal dari kepala bunga
tropis krisan. Senyawa ini memiliki
kemampuan penghambatan serangga
yang baik pada konsentrasi rendah.
Namun berkaitan dengan proses
ekstraksinya, senyawa ini sangat mahal.
Rotenon adalah insektisida organik alami
yang diperoleh dari pohon
Derris.Senyawa ini berfungsi sebagai
insektisida yang menyerang permukaan
tubuh hama.
Perilaku hama.
Ketersediaan alat.
Bahaya drift kontaminasi lingkungan.
Keamanan operator dan bukan sasaran.
Kemungkinan kontaminasi terhadap
makanan.
Bercak/stain.Jenis/tipe permukaan.
Biaya.
Sudah Ngantuuukk.