PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
1 Perumusan masalah
1
1.3 Tujuan penelitian
2
jumlah yang melebihi batas normal.dengan kata lain epidemi lebih
menekankan kasus kasus yang terjadi dalam jumlah yang luar biasa atau
sering dikenal dengan istilah kejadian luar biasa (KLB).hal ini berarti bahwa
epidemiologi han ya mempelajari penyakit penyakit menular atau in1eksi saja
,tapi dalam perkembangan selanjutnya epidemiologi juga mempelajari
penyakit-penyakit tidak menular atau non in1eksi.
3
Setelah diseleidiki hal tersebut teqadi karena air yang
digunakan masyarakat. Wabah ini teqadi 30 tahun sebelum pasteur
menemukan mikroba sebagai penyebab penyakit ,tetapi snow
berani mengumumkan bahwa penyakit itu adalah suatu yang kotor
dan berada dalam air.
2. Kisah rubella
Kisah yang terbesit adalah wabah yang sangat luas terjadi di
AS pada tahun1935,1943 dan1964 dan di australia pada tahun
1940. Sebelum vaksin rubella diijinkan beredar pada tahun 1969,
puncak insidensi rubella teqadi di AS setiap 6 9 tahun sekali.
Selama tahun 1990 an,KLB rubella di AS terjadi di tempat kerja,
pada institusi di masyarakat umum dan lingkungan lain di mana
anak anak muda dan mereka yang berangkat dewasa berkumpul.
virus rubella bertahan pada orang yang tidak di imunisasi.
4
Epidemiologi merupakan suatu ilmu yang dinamis dan berkembang
dari waktu ke waktu, dimana perkembangan tersebut dilatarbelakangi oleh
beberapa hal :
BAB ll
DASAR-DASAR TEORI
21 Langkah-langkah Penelitian
6
dianggap penting agar kita lebih memahami saat kita sakit atau bahkan bisa
mencegah sebelum terpapar .
HOSt
Agen Lingkungan
b. Umur
7
Faktor umur dapat mempengaruhi kesehatan karena
kecenderungan penyakit menyerang pada umur tenentu.
Misalnya: usia balita dan usia lanjut rentan terkena penyakit. Usia
balita rentan terkena penyakit karena pada usia balita sistem
pertahanan tubuhnya belum stabil, sedangkan pada usia lanjut
sistem penahanan tubuhnya sudah menurun.
c. Jenis Kelamin (gender)
Jenis kelamin mempengaruhi kesehatan karena ada jenis penyakit
yang lebih cenderung kesalah satu jenis kelamin (hanya
ditemukan pada laki-laki atau hanya ditemukan pada wanita saja) .
Misalnya: kanker prostat pada laki-laki, kanker serviks pada
wanita.
d. Etnis/ Ras/ Warna kulit
Etnis/ rast warna kulit mempengaruhi kesehatan karena terdapat
jenis penyakit yang hanya menyerang ras kulit tertentu. Misalnya
perbedaan status kesehatan pada ras kulit putih dan ras kulit
hitam. Ras kulit putih memiliki resiko terkena penyakit kanker
kulit dibandingkan ras kulit hitam.
e. Keadaan Fisiologi Tubuh
Keadaan fisiologi tubuh merupakan keadaan dimana tubuh dapat
berfungsi secara normal. Keadaan fisiologi yang mempengaruhi
status kesehatan misalnya: pubenas, kehamilan, stress,
kelelahan, keadaan gizi.
f. Keadaan Imunologis
Keadaan imunologis merupakan keadaan penahanan tubuh atau
kekebalan tubuh yang dapat berperan secara aktif maupun pasif.
Misalnya: kekebalan karena adanya infeksi sebelumnya,
memperoleh antibodi dari ibu atau dari pemberian vaksinasi.
g. Perilaku/ Kebiasaan
Perilaku/ kebiasaan berdasarkan gaya hidup, hubungan antar
pribadi, rekreasi, dan personal hygiene.
h. Penyakit sebelumnya
Penyakit sebelumnya dapat mempengaruhi status kesehatan
karena ada penyakit yang sudah pernah terkena kemudian dapat
semakin parah akibat dari serangan kedua atau ada juga penyakit
yang sudah sembuh maka resiko kekambuhannya relatif lebih
kecil bahkan tidak terjadi lagi.
2. Faktor Agen
8
Agen (1aktor penyebab) adalah suatu unsur, organisme atau kuman
in1eksi yang dapat menyebabkan terjadinya penyakit atau masalah
kesehatan lainnya.Yang termasuk 1aktor agen adalah:
a. Faktor Nutrisi (gizi)
Faktor nutrisi dapat menyebabkan timbulnya penyakit dalam
bentuk keadaan kelebihan gizi atau kekurangan gizi. Bentuk
kelebihan gizi diantaranya adalah tingginya kadar kolesterol dalam
darah, tingginya kadar glukosa, dan kelebihan dalam
mengkonsumsi vitamin tertentu. Bentuk kekurangan gizi adalah
pada saat de1isiensi lemak, protein, dan vitamin.
b. Faktor Kimia
Faktor kimia dapat menyebabkan timbulnya penyakit karena
adanya zat-zat tertentu yang berbahaya bagi tubuh dan
menyebabkan tubuh menjadi keracunan. Misalnya asbes, kaebon
monoksida, kobalt atau zat alergen.
c. Faktor Fisik
Faktor îisik dapat menyebabkan timbulnya penyakit dalam bentuk
1isik maupun benda yang dapat dilihat oleh mata dan terde1inisi
oleh pikiran. Misalnya: suhu, trauma mekanik (pukulan, tabrakan,
jatuh), debu, radiasi.
d. Faktor Biologis
Faktor biologis dapat menyebabkan timbulnya penyakit dimana
1aktor biologis ini terdiri dari berbagai jenis, yaitu:
1) Bakteri, seperti mycobacterium tuberculosis, treponema
pallidum, strptococus pneumoniae.
2) Virus, seperti smallpox, mumps, polio, measels.
3) Protozoa, seperti plasmodium malariae, disentri amoebae.
4) Fungi Çamur), seperti Taenia pedis, Histoplasma camsulatum.
5) Metazoa, seperti cacing gelang, cacing tambang,
Schistosomiasis.
3. Faktor Lingkungan
Lingkungan adalah semua 1aktor diluar individu yang meliputi lingkungan
1isik, biologis, sosial, dan ekonomi. Yang termasuk 1aktor lingkungan
adalah:
a. Lingkungan 1isik, misalnya pada struktur bumi, tanah, iklim, air,
dan sebagainya.
b. Lingkungan biologis, misalnya orang yang tinggal dilingkungan
padat, 1auna (sebagai sumber protein), dan flora (sebagai sumber
bahan makanan).
9
c. Lingkungan sosial, misalnya a sosial, lingkungan keqa, keadaan
sosial masyarakat (kekacauan, bencana alam, perang, banjir),
urbanisasi, keadaan perumahan.
d. Lingkungan ekonomi, misalnya kemakmuran, status ekonomi.
2. Karakteristik Agen
Karakteristik agen diantaranya adalah:
a. In1ektivitas
In1ektivitas adalah kemampuan organisme untuk menyesuaikan
diri terhadap lingkungan penjamu untuk dapat tinggal dan
memperbanyak diri dalam jaringan penjamu karena biasanya
diperlukan organisme dalam jumlah tertentu untuk menimbulkan
in1eksi didalam penjamunya.
b. Patogenesitas
Patogenesitas adalah kemampuan organisme untuk menimbulkan
reaksi patologis setelah terjadinya in1eksi pada diri penjamu yang
diserang.
c. Virulensi
Virulensi adalah kemampuan organisme untuk menghasilkan
reaksi patologi yang berat dan berkemungkinan menyebabkan
kematian atau sering juga virulensi dikenal sebagai tingkat
keganasan agen.
1
d. Toksisitas
Toksisitas adalah kemampuan organisme untuk memproduksi
reaksi kimia yang toksis sebagai upaya untuk merusak jaringan
dan menyebabkan timbulnya penyakit.
e. Invasitas
Invasitas adalah kemampuan organisme untuk masuk kedalam
penjamu dan menyebar setelah memasuki jaringan.
1. Antigenisitas
Antigenisitas adalah kemampuan organisme untuk merangsang
antibodi dalam penjamu.
3. Karakteristik Lingkungan
Karakteristik lingkungan diantaranya adalah:
a. Topograli
Topograli berkaitan dengan situasi lokasi atau lingkungan tertentu,
baik yang terbentuk secara natural maupun buatan manusia yang
mungkin dapat mempengaruhi terjadinya penyebarann suatu
penyakit.
b. Geogra1is
Geogra1is adalah keadaan yang berhubungan struktur geologi
bumi yang berhubungan dengan timbulnya penyakit.
2. Epidemi
Epidemi adalah timbulnya penyakit karena adanya kasus baru pada
suatu populasi, periode waktu tertentu dengan laju yang melampaui
laju ekspektasi (dugaan) atau jumlah yang melebihi jumlah normal
atau yang biasa.
1
Contohnya: Tahun 2002 terjadi epidemi chikungunya di Bekasi
(Jawa Barat), Purworejo dan Klaten (Jawa Tengah).
3. Pandemi
Pandemi adalah epidemi yang teqadi pada daerah yang sangat luas
dan mencakup proporsi populasi yang banyak.
Contohnya: Pandemi hu burung terjadi di Indonesia pada tahun
2009 dan sudah menyebar ke seluruh dunia.
4. Kasus
Kasus adalah seseorang yang menderita penyakit yang telah
melakukan diagnosis, jadi bukan sekedar terin1eksi.
Contohnya: Orang dikatakan memiliki kasus TBC setelah dokter
menegakkan diagnose orang tersebut terin1eksi TBC berdasarkan
hasil pemeriksaan diagnosik.
5. Kasus Indeks
Kasus indeks adalah kasus pertama yang diperoleh atau mendapat
perhatian dalam suatu laporan kejadian wabah/ penyakit atau
penelitian.
Contohnya: Flu Asiatik dilaporkan pertama kali pada bulan Mei 1889
di Bukhara, Rusia.
6. Kasus Primer
Kasus primer adalah kasus pertama yang menjadi sumber
penyebaran penyakit menular yang teqadi didalam sebuah komuniti.
Contohnya: Flu babi penama kali menyebar di Meksiko tahun 1976.
1
3. Faktor Waktu (Time)
Faktor waktu adalah waktu kejadian penyakit yang dapat dinyatakan
dalam jam, hari, bulan maupun tahun. In1ormasi waktu dapat menjadi
pedoman tentang kejadian yang 1imbuI dalam masyarakat.
B. Teori Hippocratic
Berbeda dengan contagion teori hippocratic berpendapat bahwa
penyakit yang timbul pada individu disebabkan oleh gaya hidup si
individu dan didukung oleh lingkungan yang bermasalah.
C. Teori Miasmatic
D. Teori Epidemic
1
E. Germ Theory
Teori yang terkenal dengan sebutan teori kuman. Hal ini karena
didukung dengan kemajuan tekhnologi yaitu mikroskop yang mampu
mengidenti1ikasi mikroorganisme. Germ theorymenyimpulkan bahwa
kuman atau mikroorganisme lah yang menyebabkan timbul penyakit.
F. Multicausa Theory
Diantara 1aktor penyebab dan penyakit digambarkan dalam dua model yaitu
1
1. Single cause atau Single effect Model
Model ini menyatakan bahwa penyakit disebabkan karena satu
penyebab. contohnya kolera timbul dikarenakan adanya vibrio cholerae.
1
Riwayat alamiah penyakit adalah perkembangan penyakit secara
alamiah tanpa adanya campur tangan medis atau bentuk intervensi
lainnya (suatu penyakit berlangsung secara natural).
1) Tahap Prepatogenesis
2) Tahap Patogenesis
b) Tahap dini
1
4. Diharapkan diagnosis sudah dapat diketahui secara pasti sedini
mungkin, karena bila diobati secara tepat akan sembuh, namun
bila dibiarkan akan benambah sakit.
c) Tahap lanjut
1
1) Diagnostik
Masa inkubasi dilakukan untuk menentukan jenis penyakit yang
terjadi.
Misalnya: jika terjadi suatu KLB (Kejadian Luar Biasa).
2) Tindakan Pencegahan
Dengan mengetahui riwayat alamiah penyakit, rantai perjalanan
penyakit tersebut dapat diketahui sehingga dengan mudah mencari
titik potong dalam upaya pencegahan penyakit.
1
Mencegah orang Iain tenular. Misal : Case 1inding, skrining survei
penyakit asymtomatis, deteksi dini pencemaran dll.
2.8.4DISABILITY LIMITATION
(Pembatasan kecacatan / kelemahan )
2.8.5 REHABILITATION
BAB III
PENUTUP
1
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran