Anda di halaman 1dari 20

BAB I

PENDAHULUAN

1.1
Latar Belakang

Dalam pembuatan makalah ini sebelumnya pihak Dosen memberikan


Materi mengenai Masalah Kesehatan di Desa KJ Kec BBL Kab B.
Membahas permasalahan dalam desa tersebut dimana berbagai 1aktor
mempengaruhi berbagai macam terjadinya penyakit dalam masalah di desa
tersebut.
Mulai dari bagaimana sebuah penyakit bisa timbuI,masuk nya penyakit
kedalam tubuh kita IaIu bagaimana perkembangan nya di dalam tubuh kita
kemudian riwayat alamiyah suatu penyakit sampai kepada pencegahan dari
penyakit penyakit tersebut.
Untuk menulis Makalah ini, Penyusun membuat penjelasan mengenai
konsep timbulnya penyakit dikarenakan
1.1.1 Dapat memahamai berbagai model timbulnya penyakit.
1.1.2 Dapat lebih memahami bagaimana proses peqalanan penyakit dan
perkembangannya dalam tubuh.
1.1.3 Dapat mengetahui riwayat alamiah penyakit.
1.1.4 Dan dapat melakukan pencegahan terhadap penyakit-penyakit
tersebut.

1 Perumusan masalah

Sehubungan dengan hal tersebut, maka beberapa hal yang menjadi


pokok permasalahan yang perlu diperhatikan adalah "Konsep Timbulnya
Penyakit”. Rumusan masalah yang disajikan oleh penyusun antara Iain :

1. Pemahaman mengenai berbagai Model timbulnya penyakit.


Z. Mengenai apa saja riwayat alamiah timbulnya penyakit?
3. Sejauh mana penyakit yang telah masuk kedalam tubuh?
4. Bagaimana Cara mencegah penyakit?

1
1.3 Tujuan penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :


1. Dapat memahamai berbagai model timbulnya penyakit.
2. Dapat lebih memahami bagaimana proses perjalanan penyakit dan
perkembangannya dalam tubuh.
3. Dapat mengetahui riwayat alamiah penyakit.
4. Dan dapat melakukan pencegahan terhadap penyakit penyakit tersebut.

1.4 Sistematika penulisan

Sesuai dengan materi yang penyusun bahas dalam penyusunan


laporan keqa lapangan , penyusun membagi ke dalam empat bab yaitu
sebagai berikut :
BAB I : PENDAHULUAN
Penulisan dimulai dengan pendahuluan, yang meliputi latar
belakang masalah, 1okus penelitian, perumusan masalah, tujuan
penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II : DASAR DASAR TEORI
Dalam bab ini menjelaskan metodologi yang digunakan dalam
menyusun Makalah. Meliputi rancangan penelitian, langkah
langkah penelitian, subjek penelitian, metode pengumpulan data
dan metode analisis data.
BAB III : KESIMPULAN
Dalam bab ini mengkaji mengenai konsep timbulnya penyakit
BAB IV : DAFTAR PUSTAKA
Bab terakhir atau bab penutup yang berisikan da1tar pustaka

1.5 Konsep dasar epidemiologi

Epidemiologi merupakan salah satu bagian dari ilmu kesehatan


masyarakat yang menekankan perhatiannya terhadap masalah kesehatan
baik penyakit maupun non penyakit yang teqadi dalam masyarakat.
Secara etimologis, epidemiologi berati ilmu mengenai kejadian yang
menimpa penduduk . epidemiologi berasal dari bahasa yuniani, dimana epi —
upon ( pada / tentang), demos - people (penduduk/ masyarakat) , logia —
knowledge (ilmu pengetahuan).
Pada awal perkembangannya , epidemiologi mempunyai pengertian
yang sempit . diawal sejarahnya , epidemiologi dianggap sebatas ilmu
tentang epidemi yaitu penyakit yang timbul sebagai kasus baru pada suatu
populasi tertentu manusia dalam suatu periode waktu tertentu, dengan

2
jumlah yang melebihi batas normal.dengan kata lain epidemi lebih
menekankan kasus kasus yang terjadi dalam jumlah yang luar biasa atau
sering dikenal dengan istilah kejadian luar biasa (KLB).hal ini berarti bahwa
epidemiologi han ya mempelajari penyakit penyakit menular atau in1eksi saja
,tapi dalam perkembangan selanjutnya epidemiologi juga mempelajari
penyakit-penyakit tidak menular atau non in1eksi.

1.6 Sejarah dan perkembangan Epidemiologi

1.6.1 Tokoh Sejarah Epidemiologi


Dalam membahas sejarah perkembangan epidemilogi secara etis jika
kita membahas mengenai tokoh tokoh yang mengukir sejarah dalam
perkembangan epidemiologi. Diantaranya yaitu
1. Hippocrates (460 BC- 377BC)
Hippocrates merupakan ahli epidemiologi pertama di dunia, karena
dialah yang pertama mengajukan konsep analisis kejadian penyakit
secara rasional dan juga memperkenalkan istilah epidemi dan endemi.
Hipocrates mengemukakan beberapa teori yaitu penyakit teqadi karena
adanya kontk dengan jasad hidup,penyakit berkaitan dengan lingkungan
eksternal maupun intemal seseorang
Z. Galen (129-199)
Galen merupakan bapak psikologi ekperimental karena dia
mengajukan konsep bahwa status kesehatan berkaitan dengan
temprament dan penyakit berhubungan dengan personality type (tipe
kepribadian) dan Ii1estyle 1actors (1aktor gaya hidup).
3. John snow
John adalah penemu penyakit kholera. Dia menggunakan pendekatan
epidemiologis dengan menganalisis 1aktor tempat, orang, waktu untuk
menganalisis masalah kholera sehingga di anggap sebagai the 1ather o1
1ieId epidemilogy.

1.6 J Peristiwa Bersejarah Epidemiologi

1. Wabah Diare di London


Kasus kholera telah terjadi pada tahun 1854 di Broad
Street,London. Pada saat terjadi wabah disana sangat banyak
korban meninggal dunia oleh agent kolera ini. Data yang ada telah
mencatat sebanyak 500 orang meninggal dunia karena kholera.

3
Setelah diseleidiki hal tersebut teqadi karena air yang
digunakan masyarakat. Wabah ini teqadi 30 tahun sebelum pasteur
menemukan mikroba sebagai penyebab penyakit ,tetapi snow
berani mengumumkan bahwa penyakit itu adalah suatu yang kotor
dan berada dalam air.

2. Kisah rubella
Kisah yang terbesit adalah wabah yang sangat luas terjadi di
AS pada tahun1935,1943 dan1964 dan di australia pada tahun
1940. Sebelum vaksin rubella diijinkan beredar pada tahun 1969,
puncak insidensi rubella teqadi di AS setiap 6 9 tahun sekali.
Selama tahun 1990 an,KLB rubella di AS terjadi di tempat kerja,
pada institusi di masyarakat umum dan lingkungan lain di mana
anak anak muda dan mereka yang berangkat dewasa berkumpul.
virus rubella bertahan pada orang yang tidak di imunisasi.

3. Pandemi cacar dan eradikasinya


Pada awal abad ke 17 penyakit yang mematikan bagi koloni-
koloni di AS adalah cacar. Di eropa cacar adalah penyakit endemi
pada anak anak tetapi pada situasi yang lebih terisolir dalam koloni,
epidemik yang berulang akan menghancurkan pemukiman.
Selama abad ke delapan belas prektek praktek suntik cacar
(pertama kali dipromosikan oleh Greek Timotius tahun 1714) cukup
berhasil dalam memnunda epidemi di koloni koloni amerika,
walaupun praktek tersebut pada awalnya ditolak. Pada awal dari
peran revolusi, tahun1776 cacar tiba di Boston. Kampanye yang
herois penyuntikan terhadap 9152 orang yang tidak kebal cacar
selama 3 hari, selama dilaksanakan. Sebenarnya hal tersebut
menghasilkan kasus baru sebanyak 8114 dengan 165 kematian
(1,8%), 232 in1eksi alami pada mereka yang rentan juga belum
pernah mendapat suntikan dan kematian menyumbang 33 (14,2%).
Karena hal tersebut dua dekade kemudian muncul seseorang
bernama Edward Jenner mendemonstrasikan kekebalan tubuh
terhadap cacar. Pada saat itu surat untuk mempublikasikan yang
dituju kepada Royal Society ditolak, tetapi beliau tetap
mempublikasikan monogra1 klasiknya pada tahun 179B dan
namanya dikenal sebagai bapak vaksinasi.

1.6.3 Teori Perkembangan Epidemiologi

4
Epidemiologi merupakan suatu ilmu yang dinamis dan berkembang
dari waktu ke waktu, dimana perkembangan tersebut dilatarbelakangi oleh
beberapa hal :

1. Tentang zaman dimana terjadi perubahan masalah dan perubahan pola


penyakit
Pada mulanya epidemiologi mengarahkan dirinya untuk masalah
penyakit in1eksi dan wabah. Dewasa ini telah teqadi perubahan pola
penyakit ke arah penyakit tidak menular dan epidemiologi tidak hanya
dihadapkan dengan masalah penyakit semata tapi juga hal hal lain baik
yang berkaitan langsung ataupun tidak langsung dan penyaki'I/kesehatan
serta masalah non kesehatan.

Z. Perkembangan IImu Pengetahuan Lainnya


Pengetahuan klinik kedokteran berkembang begitu pesat
disamping perkembangan ilmu ilmu lainnya seperti biostatistik,
administrasi, ilmu perilaku. Perkembangan ilmu ini juga membantu
perkembangan epidemiologi.

BAB ll
DASAR-DASAR TEORI

2.1 Rancangan Penelitian


Dalam pembuatan Makalah ini sebelumnya pihak Dosen memberikan
tema konsep timbulnya penyakit. Mengingat semakin banyaknya penyakit
yang ada dewasa ini maka kami akan memulai dengan mempelajari konsep
timbulnya penyakit maka kami akan mengambil judul tersebut sebagai objek
yang akan dibahas dalam Makalah ini.

21 Langkah-langkah Penelitian

Dalam pembuatan Makalah ini penyusun melakukan langkah langkah


penelitian seperti mencari data4ata dari membaca buku mengenai
Epidemiologi Penyakit dan dari Internet yang menjadi re1rensi.

2.3 Subjek Penelitian

Dalam pembuatan makalah ini penyusun membahas tentang konsep


timbulnya penyakit mulai dari sejarah epidemiologi penyakit IaIu
perkembangannya, kemudian riwayat alamiah penyakit bagaimana
penyakit-penyakit tersebut bisa muncul dan terakhir adalah langkah
pencegahan penyakit-penyakit tersebut.

2.4 Metode Pengumpulan Data

Penelitian ini bersi1at singkat dan sementara sehingga data-data yang


diperlukan sebaiknya telah diperkirakan dan bersi1at aktual. Data4ata yang
dimaksud adalah data mengenai konsep timbulnya penyakit ,riwayat
alamiah penyakit, metode munculnya penyakit dan juga cara pencegahan
penyakit.
Dalam pembuatan makalah ini metode yang digunakan untuk
mengumpulkan data yang relevan terhadap masalah yang diteliti. Penyusun
dalam tugas akhir ini menggunakan metode Dokumentasi yaitu Suatu
metode pengumpulan data dengan menelusuri arsip arsip atau catatan
yang berkaitan dengan permasalahan yang sedang diteliti.

2.5 Metode Analisis Data

Dalam pembuatan makalah ini penyusun dapat menganalisis bahwa


dalam kehidupan sehari hari konsep timbulnya penyakit sebenarnya

6
dianggap penting agar kita lebih memahami saat kita sakit atau bahkan bisa
mencegah sebelum terpapar .

2.6 Konsep Dasar Epidemiologi Penyakit

2.6.1 Segitiga Utama Epidemiologi

HOSt

Agen Lingkungan

Segitiga epidemiologi (Trial epidemiologi) merupakan konsep dasar


mengenai gambaran tentang hubungan antara 3 1aktor utama yang
berperan dalam terjadinya penyakit dan masalah kesehatan lainnya yaitu
host (tuan rumah/ penjamu), agent (1aktor penyebab) dan environment
(lingkungan). Hubungan antara host, agent, environment merupakan satu
kesatuan dinamis yang berada dalam keseimbangan (disequilibrium) pada
seseorang yang sehat. Hubungan keseimbangan tersebut adalah:
a. Manusia dalam keadaan sehat (penjamu, agen, dan lingkungan dalam
keadaan seimbang).
b. Manusia menderita penyakit karena daya tahan tubuh berkurang.
c. Manusia menderita penyakit karena kemampuan bibit penyakit
meningkat.
d. Manusia menderita penyakit karena perubahan lingkungan
Komponen pada segitiga epidemiologi meliputi:
1. Faktor Penjamu
Pejamu ialah manusia atau makhluk hidup lainnya yang menjadi tempat
terjadinya proses alamiah perkembangan penyakit.
Yang termasuk dalam 1aktor penjamu
a. Genetika
Faktor keturunan yang dapat mempengaruhi kesehatan. Misalnya:
hemo1ilia, asma, buta warna, sickle cell disease.

b. Umur

7
Faktor umur dapat mempengaruhi kesehatan karena
kecenderungan penyakit menyerang pada umur tenentu.
Misalnya: usia balita dan usia lanjut rentan terkena penyakit. Usia
balita rentan terkena penyakit karena pada usia balita sistem
pertahanan tubuhnya belum stabil, sedangkan pada usia lanjut
sistem penahanan tubuhnya sudah menurun.
c. Jenis Kelamin (gender)
Jenis kelamin mempengaruhi kesehatan karena ada jenis penyakit
yang lebih cenderung kesalah satu jenis kelamin (hanya
ditemukan pada laki-laki atau hanya ditemukan pada wanita saja) .
Misalnya: kanker prostat pada laki-laki, kanker serviks pada
wanita.
d. Etnis/ Ras/ Warna kulit
Etnis/ rast warna kulit mempengaruhi kesehatan karena terdapat
jenis penyakit yang hanya menyerang ras kulit tertentu. Misalnya
perbedaan status kesehatan pada ras kulit putih dan ras kulit
hitam. Ras kulit putih memiliki resiko terkena penyakit kanker
kulit dibandingkan ras kulit hitam.
e. Keadaan Fisiologi Tubuh
Keadaan fisiologi tubuh merupakan keadaan dimana tubuh dapat
berfungsi secara normal. Keadaan fisiologi yang mempengaruhi
status kesehatan misalnya: pubenas, kehamilan, stress,
kelelahan, keadaan gizi.
f. Keadaan Imunologis
Keadaan imunologis merupakan keadaan penahanan tubuh atau
kekebalan tubuh yang dapat berperan secara aktif maupun pasif.
Misalnya: kekebalan karena adanya infeksi sebelumnya,
memperoleh antibodi dari ibu atau dari pemberian vaksinasi.
g. Perilaku/ Kebiasaan
Perilaku/ kebiasaan berdasarkan gaya hidup, hubungan antar
pribadi, rekreasi, dan personal hygiene.
h. Penyakit sebelumnya
Penyakit sebelumnya dapat mempengaruhi status kesehatan
karena ada penyakit yang sudah pernah terkena kemudian dapat
semakin parah akibat dari serangan kedua atau ada juga penyakit
yang sudah sembuh maka resiko kekambuhannya relatif lebih
kecil bahkan tidak terjadi lagi.

2. Faktor Agen

8
Agen (1aktor penyebab) adalah suatu unsur, organisme atau kuman
in1eksi yang dapat menyebabkan terjadinya penyakit atau masalah
kesehatan lainnya.Yang termasuk 1aktor agen adalah:
a. Faktor Nutrisi (gizi)
Faktor nutrisi dapat menyebabkan timbulnya penyakit dalam
bentuk keadaan kelebihan gizi atau kekurangan gizi. Bentuk
kelebihan gizi diantaranya adalah tingginya kadar kolesterol dalam
darah, tingginya kadar glukosa, dan kelebihan dalam
mengkonsumsi vitamin tertentu. Bentuk kekurangan gizi adalah
pada saat de1isiensi lemak, protein, dan vitamin.
b. Faktor Kimia
Faktor kimia dapat menyebabkan timbulnya penyakit karena
adanya zat-zat tertentu yang berbahaya bagi tubuh dan
menyebabkan tubuh menjadi keracunan. Misalnya asbes, kaebon
monoksida, kobalt atau zat alergen.
c. Faktor Fisik
Faktor îisik dapat menyebabkan timbulnya penyakit dalam bentuk
1isik maupun benda yang dapat dilihat oleh mata dan terde1inisi
oleh pikiran. Misalnya: suhu, trauma mekanik (pukulan, tabrakan,
jatuh), debu, radiasi.
d. Faktor Biologis
Faktor biologis dapat menyebabkan timbulnya penyakit dimana
1aktor biologis ini terdiri dari berbagai jenis, yaitu:
1) Bakteri, seperti mycobacterium tuberculosis, treponema
pallidum, strptococus pneumoniae.
2) Virus, seperti smallpox, mumps, polio, measels.
3) Protozoa, seperti plasmodium malariae, disentri amoebae.
4) Fungi Çamur), seperti Taenia pedis, Histoplasma camsulatum.
5) Metazoa, seperti cacing gelang, cacing tambang,
Schistosomiasis.

3. Faktor Lingkungan
Lingkungan adalah semua 1aktor diluar individu yang meliputi lingkungan
1isik, biologis, sosial, dan ekonomi. Yang termasuk 1aktor lingkungan
adalah:
a. Lingkungan 1isik, misalnya pada struktur bumi, tanah, iklim, air,
dan sebagainya.
b. Lingkungan biologis, misalnya orang yang tinggal dilingkungan
padat, 1auna (sebagai sumber protein), dan flora (sebagai sumber
bahan makanan).

9
c. Lingkungan sosial, misalnya a sosial, lingkungan keqa, keadaan
sosial masyarakat (kekacauan, bencana alam, perang, banjir),
urbanisasi, keadaan perumahan.
d. Lingkungan ekonomi, misalnya kemakmuran, status ekonomi.

2.6.2Karakteristik Segitiga Utama Epidemiologi

Ketiga karakteristik pada segitiga utama epidemiologi, yaitu:


1. Karakteristik Penjamu
Karakteristik penjamu diantaranya adalah:
a. Resistensi
Resistensi adalah kemampuan penjamu untuk bertahan dari
in1eksi dan mempunyai mekanisme penahanan dalam
menghadapinya.
b. Imunitas
Imunitas adalah kemampuan penjamu untuk mengembangkan
respon imunologis yang didapatnya, baik secara alamiah maupun
non alamiah sehingga tubuh kebal terhadap suatu penyakit
tertentu.
c. In1ekti1nes (In1ectiouness)
In1ekti1nes adalah kemampuan penjamu yang terin1eksi untuk
menularkan penyakit pada orang lain karena kuman yang berada
dalam tubuh dapat berpindah kepada manusia dan sekitamya.

2. Karakteristik Agen
Karakteristik agen diantaranya adalah:
a. In1ektivitas
In1ektivitas adalah kemampuan organisme untuk menyesuaikan
diri terhadap lingkungan penjamu untuk dapat tinggal dan
memperbanyak diri dalam jaringan penjamu karena biasanya
diperlukan organisme dalam jumlah tertentu untuk menimbulkan
in1eksi didalam penjamunya.
b. Patogenesitas
Patogenesitas adalah kemampuan organisme untuk menimbulkan
reaksi patologis setelah terjadinya in1eksi pada diri penjamu yang
diserang.
c. Virulensi
Virulensi adalah kemampuan organisme untuk menghasilkan
reaksi patologi yang berat dan berkemungkinan menyebabkan
kematian atau sering juga virulensi dikenal sebagai tingkat
keganasan agen.

1
d. Toksisitas
Toksisitas adalah kemampuan organisme untuk memproduksi
reaksi kimia yang toksis sebagai upaya untuk merusak jaringan
dan menyebabkan timbulnya penyakit.
e. Invasitas
Invasitas adalah kemampuan organisme untuk masuk kedalam
penjamu dan menyebar setelah memasuki jaringan.
1. Antigenisitas
Antigenisitas adalah kemampuan organisme untuk merangsang
antibodi dalam penjamu.

3. Karakteristik Lingkungan
Karakteristik lingkungan diantaranya adalah:
a. Topograli
Topograli berkaitan dengan situasi lokasi atau lingkungan tertentu,
baik yang terbentuk secara natural maupun buatan manusia yang
mungkin dapat mempengaruhi terjadinya penyebarann suatu
penyakit.
b. Geogra1is
Geogra1is adalah keadaan yang berhubungan struktur geologi
bumi yang berhubungan dengan timbulnya penyakit.

2.6.3Kejadian Penyakit dalam Masyarakat

Beberapa istilah kejadian penyakit dalam masyarakat, diantaranya


adalah :
1. Endemis
Endemis adalah keadaan dimana penyakit terjadi secara menetap,
tidak cepat menghilang, dan jumlah orang yang terinveksi
cenderung tidak benambah secara luar biasa pada masyarakat
dalam tempat atau populasi tertentu.
Contohnya: Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Balikpapan
merupakan kasus endems selama 3 tahun benurut-turut sejak tahun
2007-Z009.

2. Epidemi
Epidemi adalah timbulnya penyakit karena adanya kasus baru pada
suatu populasi, periode waktu tertentu dengan laju yang melampaui
laju ekspektasi (dugaan) atau jumlah yang melebihi jumlah normal
atau yang biasa.

1
Contohnya: Tahun 2002 terjadi epidemi chikungunya di Bekasi
(Jawa Barat), Purworejo dan Klaten (Jawa Tengah).
3. Pandemi
Pandemi adalah epidemi yang teqadi pada daerah yang sangat luas
dan mencakup proporsi populasi yang banyak.
Contohnya: Pandemi hu burung terjadi di Indonesia pada tahun
2009 dan sudah menyebar ke seluruh dunia.
4. Kasus
Kasus adalah seseorang yang menderita penyakit yang telah
melakukan diagnosis, jadi bukan sekedar terin1eksi.
Contohnya: Orang dikatakan memiliki kasus TBC setelah dokter
menegakkan diagnose orang tersebut terin1eksi TBC berdasarkan
hasil pemeriksaan diagnosik.
5. Kasus Indeks
Kasus indeks adalah kasus pertama yang diperoleh atau mendapat
perhatian dalam suatu laporan kejadian wabah/ penyakit atau
penelitian.
Contohnya: Flu Asiatik dilaporkan pertama kali pada bulan Mei 1889
di Bukhara, Rusia.
6. Kasus Primer
Kasus primer adalah kasus pertama yang menjadi sumber
penyebaran penyakit menular yang teqadi didalam sebuah komuniti.
Contohnya: Flu babi penama kali menyebar di Meksiko tahun 1976.

2.6.4 Segitiga Distribusi Epidemiologi

Segitiga distribusi epidemiologi memiliki 3 1aktor, yaitu 1aktor manusia


(person), 1aktor tempat (place), dan 1aktor waktu (time) yang sering dikenal
dengan PPT (person, place, time). Ketiga 1aktor tersebut berguna untuk
menggambarkan adanya perbedaan dalam keterpaparan agen dan
kepekaan penjamu.
Perbedaan ini dapat digunakan sebagai petunjuk mengenai sumber,
agen yang bertanggung jawab, transmisi dan penyebaran suatu penyakit.
1. Faktor Manusia (Person)
Faktor manusia adalah 1aktor individu yang mempengaruhi
keterpaparan yang mereka dapatkan dan kepekaan terhadap penyakit.
Manusia yang mudah terpapar dan peka terhadap penyakit dapat
menyebabkan manusia tersebut mudah jatuh sakit.
2. Faktor Tempat (Place)
Faktor tempat adalah 1aktor yang berkaitan dengan karakteristik
geogra1is, misalnya: RT/RW, provinsi, negara, region, dan lain lain.

1
3. Faktor Waktu (Time)
Faktor waktu adalah waktu kejadian penyakit yang dapat dinyatakan
dalam jam, hari, bulan maupun tahun. In1ormasi waktu dapat menjadi
pedoman tentang kejadian yang 1imbuI dalam masyarakat.

2.7 Konsep Penyebab Penyakit

Setelah mengetahui tentang pengantar epidemiologi ada baiknya


kita mengetahui konsep penyebab penyakit. Agar lebih 1aham mengenai
bagaimana penyakit masuk dalam tubuh berkembang IaIu menimbulkan
e1ek yang tidak nyaman bagi individu yang terpapar. berikut akan dibahas
mengenai teori terjadinya penyakit. beberapa teori yang pernah di
kemukakan antara lain
A. Teori contagion

Sebuah teori yang berkembang karena pada masa nya terjadi


penyakit menular akibat adanya kontak Iangsung.kesimpuIan teori ini
bahwa untuk teqadinya penyakit diperlukan adanya kontak langsung
antara satu orang dengan orang lain.

B. Teori Hippocratic
Berbeda dengan contagion teori hippocratic berpendapat bahwa
penyakit yang timbul pada individu disebabkan oleh gaya hidup si
individu dan didukung oleh lingkungan yang bermasalah.

C. Teori Miasmatic

Teori ini menekankan bahwa penyebab timbulnya sakit


dikarenakan uap dari sesuatu yang membusuk atau limbah yang
mengenang yang dilambangkan ketika individu yang menghirup uap dari
limbah tersebut maka akan terpapar .

D. Teori Epidemic

Dalam teori epidemic sesuai dengan namanya maka teori ini


menekakan bahwa penyakit teqadi berhubungan dengan cuaca dan
1aktor geograli (tempat).

1
E. Germ Theory
Teori yang terkenal dengan sebutan teori kuman. Hal ini karena
didukung dengan kemajuan tekhnologi yaitu mikroskop yang mampu
mengidenti1ikasi mikroorganisme. Germ theorymenyimpulkan bahwa
kuman atau mikroorganisme lah yang menyebabkan timbul penyakit.
F. Multicausa Theory

Teori multicaisa ini mengemukakan bahwa penyakit terjadi karena


hasil interaksi dari berbagai 1aktor,misaInya 1aktor interaksi lingkungan
yang berupa 1aktor biologis, kimiawi,ekonimi dan sosial yang
memepengaruhi terjadinya penyakit.
Kesimpulannya jika multicausa teori penyakit disebabkan oleh
benerapa 1aktor pendukung.
2.7.1 Konsep Penyebab Penyakit (Kausa)
1. Kausa Mutlak

Yang dimaksud adalah suatu penyebab yang pasti akan


menimbulkan suatu penyakit tertentu. contoh untuk terjadinya TBC pasti
karena adanya Mycobacterium Tuberberculosis.
2. Kausa Esensial

Suatu penyebab yang harus ada untuk memungkinkan terjadinya


suatu penyakit. contohnya kausa esensial penyakit diare adalah
lingkungan yang tidak bersih.
3. Kausa Su1isien
Suatu penyebab yang terdiri darì beberapa penyebab yang saling
mendukung sampai terjadi nya suatu penyakit. seperti contohnnya kausa
su1isien penyakit tipes yaitu karena terlalu mem1orsir dalam bekerja, pola
makan yang tidak teratur IaIu karena adanya microbacterìum salmonella
typosa. jadi ada beberapa 1aktor yang saling dukung dalam terjadinya
penyakit ini .

26 Model Hubungan Penyebab Penyakit

Diantara 1aktor penyebab dan penyakit digambarkan dalam dua model yaitu

1
1. Single cause atau Single effect Model
Model ini menyatakan bahwa penyakit disebabkan karena satu
penyebab. contohnya kolera timbul dikarenakan adanya vibrio cholerae.

2. Multiple Cause atau Multiple E11ect Model


Dalam model ini menyatakan bahwa penyakit disebabkan oleh beberapa
penyebab yang berinteraksi satu dengan lainnya. Contohnya diare yang
disebabkan oleh Invasi Escherichia coli bukan satu satunya penyebab terjadinya
diare yapi di dukung oleh lingkungan yang tidak bersih.
Pada dasar nya Epidemiologi cenderung menggunakan model Multiple Cause
sesuai dengan konsep multikausa dimana teqadinya penyakit diakibatkan oleh
berbagai 1aktoe yang saling berinteraksi.

2.9 Hubungan Penyebab Dengan Penyakit

Dalam pembahasan selanjutnya sangat perlu untuk mengetahui proses


terjadinya penyakit. Untuk apa dipelajari? agar kita bisa memahami dan
mencegah penyakit tersebut. 1aktor yang berkaitan dengan terjadinya penyakit
menciptakan sebuah model yang disebut "Jaringan Kausal " atau jaringan
sebab akibat.
menurut model tersebut perubahan dari salah satu 1aktor akan mengubah
keseimbangan diantara mereka yang pada akhirnya penyakit tersebut
bertambah atau berkurang. Dalam model ini penyakit tidak han ya disebabkan
oleh 11aktor melainkan akibat dari serangkaian prosea sebab akibat oleh
karenanya kita dapat mencegah penyakit dengan memutus rantai pada
berbagai titik.

2.10 Riwayat Alamiah Penyakit

a. De1inisi Riwayat Alamiah Penyakit

1
Riwayat alamiah penyakit adalah perkembangan penyakit secara
alamiah tanpa adanya campur tangan medis atau bentuk intervensi
lainnya (suatu penyakit berlangsung secara natural).

b. Tahapan Riwayat Alamiah Penyakit

1) Tahap Prepatogenesis

Tahap prepatogenesis memiliki ciri-ciri:


a. Seseorang dalam keadaan sehat tapi memiliki kemungkinan
terkena agen penyakit.
b. Terjadi interaksi antara penjamu, agen, dan lingkungan. Dimana
agen masih diluar tubuh pejamu, dan mengembangkan potensi
in1ekti1itasnya sehingga siap menyerang pejamu.
c. Belum adanya tanda-tanda sakit selama daya tahan dari tubuh
penjamu masih kuat.

2) Tahap Patogenesis

Tahap patogenesis meliputi:


a) Tahap inkubasi

Tahap inkubasi adalah tahap tenggang waktu masuknya bibit


penyakit kedalam tubuh yang peka terhadap penyebab penyakit,
sampai timbulnya gejala penyakit. Tahap inkubasi memiliki ciri-ciri:
1. Belum adanya tanda-tanda sakit yang khas dari penyakit.
2. Tiap penyakit memiliki masa inkubasi yang berbeda beda, baik
itu beberapa jam, hari, minggu, bulan, maupun bertahun-tahun.
Pengetahuan mengenai lamanya inkubasi berguna untuk
in1ormasi diagnosis. Setiap penyakit memiliki masa inkubasi
tersendiri dan pengetahuan akan masa inkubasi ini dapat
digunakan untuk identi1ikasi jenis penyakit.

b) Tahap dini

Tahap dini memiliki ciri ciri:


1. Munculnya gejala penyakit yang kelihatan ringan.
2. Adanya gangguan patologis sehingga terjadi masalah
kesehatan walaupun penyakit masih dalam masa sub klinik.
3. Penjamu masih dapat melakukan akti1itas sehari-hari.

1
4. Diharapkan diagnosis sudah dapat diketahui secara pasti sedini
mungkin, karena bila diobati secara tepat akan sembuh, namun
bila dibiarkan akan benambah sakit.
c) Tahap lanjut

Tahap lanjut memiliki ciri-ciri:


1. Gejala penyakit semakin jelas dan mungkin akan benambah
berat dengan segala kelainan patologis dan gejalanya.
2. Penyakit sudah menunjukkan gejala dan kelainan klinik yang
jelas, diagnosis relatif mudah untuk ditegakkan sehingga
diperlukan pengobatan yang tepat untuk menghindari akibat
lanjut yang kurang baik.

3) Tahap Pasca P atogenesis/ Tahap Akhir

Tahap pasca patogenesis adalah berakhirnya perjalanan penyakit.


Ada 5 keadaan setelah berakhimya penyakit, yaitu:
a) Sembuh sempurna
Xeadaan dimana bibit penyakit menghilang, penyakit sudah
tidak ada, fungsi dan bentuk tubuh kembali seperti sebelum
sakit.
b) Sembuh dengan cacat
keadaan dimana bibit penyakit menghilang, penyakit sudah
tidak ada, tetapi fungsi dan bentuk tubuh tidak kembali sepeti
sebelum sakit, meninggalkan bekas atau gangguan permanen
(cacat).
c) Karier
Keadaan dimana perjalanan penyakit seolah-ol ah berhenti,
gejala penyakit tidak tampak tetapi bibit penyakit masih ada
dalam penjamu dan penyakit dapat timbul kembali saat daya
tahan tubuh penjamu menurun.
d) Penyakit tetap berlangsung secara kronik
Keadaan dimana perjalanan penyakit tampak berhenti, gejala
penyakit tidak berubah, tidak bertambah berat atau ringan.
e) Berakhir dengan kematian
Keadaan dimana perjalanan penyakit berhenti dan pejamu
meninggal dunia

c. Manfaat Riwayat Alamiah Penyakit

Manfaat riwayat alamiah penyakit adalah untuk:

1
1) Diagnostik
Masa inkubasi dilakukan untuk menentukan jenis penyakit yang
terjadi.
Misalnya: jika terjadi suatu KLB (Kejadian Luar Biasa).

2) Tindakan Pencegahan
Dengan mengetahui riwayat alamiah penyakit, rantai perjalanan
penyakit tersebut dapat diketahui sehingga dengan mudah mencari
titik potong dalam upaya pencegahan penyakit.

3) Terapi atau Pengobatan


Terapi atau pengobatan ini sebaiknya dilakukan pada tahap lebih
awal agar mendapatkan hasil yang baik dan tidak terjadi
keterlambatan dalam menangani penyakit.

2.11 5 tingkat pencehgahan penyakit

2.8.1 Health Promotion


Saat pejamu sehat dengan tujuan meningkatkan status kesehatan
atau memelihara kesehatan
1. Penyuluhan/pendidikan kesehatan
2. Rekreasi sehat
3. Olahraga teratur
4. Perhatian terhadp perkembangan kepribadian

2.8.2 SPECIFIC PROTECTION


Mencegah pada pejamu (Host) dengan menaikkan daya tahan tubuh:
1. imunïsasi
2. Pelindung khusus : Helm, tutup telinga
3. Perbaïkan lingkungan
4. Mengurangi penggunaan bahan yang membahayakan kesehatan:
pengawet, pewarnadll.

2.8.3 EARLY DIAGNOSIS AND PROMPT TREATMENT


Dilakukan bila pejamu sakit, setidak — tidaknya diduga sakit
(penyakitnya masih nngan)

1
Mencegah orang Iain tenular. Misal : Case 1inding, skrining survei
penyakit asymtomatis, deteksi dini pencemaran dll.

2.8.4DISABILITY LIMITATION
(Pembatasan kecacatan / kelemahan )

Dilakukan waktu pejamu sakit / sakit berat de ngan tujuan


mencegah cacat lebih lanjut,
1isik, sosial maupun mental. Misal : Amputasi pada ganggren karena
DM, pada penyakit penyakit menahun diatasi gang guan mental
maupun sosialnya.

2.8.5 REHABILITATION

Mengembalikan penderita agar berguna di masyarakat maupun bagi


diri nya sendiri,
mencegah cacat total setelah terjadi perubahan anatomi/lisiologi.
Misal : Fisioterapi pada

kelumpuhan supaya tidak timbul kontraktur/atropi, psikoterapi pada


gangguan mental.

BAB III
PENUTUP

1
3.1 Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa


penyakit tidak muncul dengan sendirinya tetapi penyakit muncul karena
gaya hidup yang tidak sehat. Pencegahan penyakit dapat dilakukan dengan
menerapkan pola hidup sehat dan melakukan pemeriksaan kesehatan
secara berkala.

3.2 Saran

Berdasarkan pembahasan diatas kita sudah dapat melihat bahwa


penyakit muncul dikarenakan gaya hidup yang tidak sehat, maka dari itu,
agar tubuh kita tidak terserang penyakit kita harus menerapkan pola hidup
sehat serta melakukan pemeriksaan secara berkala.

Anda mungkin juga menyukai