Anda di halaman 1dari 39

MAKALAH

EPIDEMIOLOGI

DI
SUSUN OLEH KELOMPOK 2 :

1.ELPIYUNITA

2.JESI BULAWAN

3.HARMILA

4.MUSDALIFA Z

INSTITUT KESEHATAN DAN BISNIS ST. FATIMAH MAMUJU

TA 2020/ 2021

 
Kata Pengantar

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Alhamdulillahirabbilalamin,


banyak nikmat yang Allah berikan,. Segala puji hanya layak untuk Allah Tuhan seru
sekalian alam atas segala berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-nya yang tiada terkira
besarnya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul “
EFIDEMIOLOGI” Demikian makalah penulis berharap isi dari , namun selalu ada
yang kurang. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik. Untuk Akhir
kata penulis berharap agar makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca.untuk itu
kami ucapkan banyak trimakasih

Mamuju

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB 1

A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN PENULISAN
D.
BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Epidemiologi merupakan ilmu yang penting bagi para tenaga kesehatan
atau dokter. Dengan bantuan epidemiologi, pemerintah dan tenaga kesehatan
dapat memetakan pola penyakit sehingga dapat dilakukan langkah-langkah
pencegahan dan mencari solusi untuk menangani penyakit yang muncul.

Dalam pilar ini mempelajari mengenai penguasaan konsep secara mendalam


tentang epidemiologi (distribusi, frekuensi, dan faktor risiko penyakit),
penguasaan teknik, prinsip dan pengetahuan prosedural tentang pendekatan
epidemiologi dalam analisis masalah kesehatan serta pemecahan masalah
kesehatan.
Dalam epidemiologi, ada beberapa masalah kesehatan yang biasanya
memerlukan penyelidikan lebih lanjut. Masalah kesehatan ini mungkin saja
berbeda antara daerah yang satu dengan daerah yang lain atau penyakit yang
satu dengan penyakit yang lain.
Berikut ini adalah beberapa faktor yang dapat memengaruhi epidemiologi
meliputi:
 Paparan lingkungan, misalnya logam berat, timbal, dan polusi-polusi udara
yang dapat memicu asma
 Penyakit infeksi menular, misalnya influenza dan pneumonia
 Penyakit tidak menular, misalnya jenis kanker tertentu atau bayi lahir
dengan cacat bawaan
 Cedera, akibat adanya peningkatan masalah sosial seperti kasus kekerasan di
dalam rumah tangga atau meningkatnya kriminalitas di masyarakat
 Bencana alam, misalnya gempa bumi atau tsunami

Ada beberapa istilah dalam epidemiologi, yaitu endemi, epidemi, wabah, dan
pandemi. Semua istilah tersebut berhubungan dengan penyakit-penyakit yang
bersifat serius.
1. Wabah
Wabah terjadi ketika suatu penyakit mulai menyebar dan menulari penduduk
dengan jumlah lebih banyak daripada biasanya di dalam suatu area atau
komunitas atau saat musim-musim tertentu.
Wabah biasanya berlangsung dalam jangka waktu lama, mulai dari hitungan hari
hingga tahun. Tidak hanya di satu wilayah, tetapi wabah juga bisa meluas ke
daerah atau negara lain di sekitarnya.
2. Endemi
Penyakit endemi adalah penyakit yang muncul dan menjadi karekteristik di
wilayah tertentu, misalnya penyakit malaria di Papua. Penyakit ini akan selalu
ada di daerah tersebut, namun dengan frekuensi atau jumlah kasus yang rendah
3. Epidemi
Epidemi terjadi ketika suatu penyakit telah menyebar dengan cepat ke wilayah
atau negara tertentu dan mulai memengaruhi populasi penduduk di wilayah atau
negara tersebut.
Beberapa contoh epidemi yang pernah terjadi adalah penyakit SARS (Severe
Acute Respiratory Syndrome) pada tahun 2003 yang terjadi di seluruh dunia dan
menelan korban ratusan jiwa, penyakit Ebola di negara-negara Afrika, serta
penyakit yang disebabkan oleh virus Zika.
4. Pandemi
Pandemi adalah wabah penyakit yang terjadi secara luas di seluruh dunia.
Dengan kata lain, penyakit ini sudah menjadi masalah bersama bagi seluruh
warga dunia. Contoh penyakit yang tergolong pandemi
adalah HIV/AIDS dan COVID-19.
Tidak hanya itu, influenza yang saat ini tampak ringan pun dahulu pernah
menjadi penyakit yang masuk ke dalam kategori pandemi dan menjadi masalah
bagi seluruh negara di dunia.

Perbedaan antara "epidemi" dan "endemi" pertama kali diungkapkan


oleh Hippokrates,[4] untuk membedakan antara penyakit yang "mengunjungi"
suatu populasi (epidemi) dengan penyakit yang "tinggal di dalam" suatu
populasi (endemi).[5] Istilah "epidemiologi" tampaknya pertama kali digunakan
untuk menggambarkan studi epidemi pada tahun 1802 oleh dokter Spanyol
Villalba dalam karyanya, Epidemiología Española.[5] Ahli epidemiologi juga
mempelajari interaksi penyakit dalam suatu populasi, suatu kondisi yang dikenal
sebagai sindemik.
Epidemiologi sudah cukup lama dikenal atau diperkenalkan dalam dunia
kesehatan dan kedokteran. Dikenal beberapa orang yang telah mematok sejarah
peting dalam perkembanagn epidemiologi.

1. Hippocrates ( 460-377 BC)


Dia dianggap sebagai The First Epidemiologyist, ahli epidemiolog pertama
di dunia karena dialah yang pertama kali mengajukan komnsep analisis
kejadian penyakit secara rasional. Pikiran-pikirannya dituliskan dalam tiga
bukunya: Epidenic !, Epidemic II, dan On Airs, Waters and Places. Dalam
bukunya ini diajukanlah konsep tentang hubungan penyakit dengan factor
tempat (geografi), penyediaan air, iklim, kebiasaan makan dan perumahan.
Dia yang memperkenalkan istilah epidemi dan endemi

2. Galen (129-199)
Ahli bedah tentara Rumawi ini sering dianggap sebagai the Father of
Experimental Physiology. Dia mengajukan konsep bahwa status kesehatan
berkaitan denagn personality type dan lifestyle factors.

3. Thomas Sydenham (1624-1689)


Thomas Sydenham (1624-1689) Orang Inggris ini sering dipanggil English
Hippocrates karena pernyataannya yang menghidupkan kembali konsep
Hippocatres di tanah Inggris dan menambahkan pentingnya merinci konsep
faktor lingkungan (atmosfer) dari Hippocrates. Kalau Hippctares dianggap
sebagai Epidemiologis Pertama, justru Sydenham dianggap sebagai the
father of Epidemiology.

4. Antonie van Leeiwenhoek (1632-1723)


Leeuwenhoek adalah seorang warga Negara Belanda, dilahirkan di deft, 24
Oktober 1632 dan meninggal pada tanggal 24 Agustus 1723. dia seorang
ilmuwan amatir yang menemukan mikroskop, penemu bakteri dan parasit
(1674), penemu sermatozoa(1677). Penemuan bakteri telah membuka tabir
suatu penyakit yang kemudian akan sangat berguna untuk analisis
epidemiologis selanjutny

5. Robert Koch
Nama Robery Koch tidak asing jika dihubungkan denagn penyakit
tuberkulosis. Dialah penemu tuberkulosis pada tahun 1882. selain itu Koch
berperan memperkenalkan tubrkullin pada tahun 1890, yang dianggapnya
sebagai suatu cara pengobatan tuberkulosis. Konsep tes yuberkulosis
selanjutnya dikembangkan oleh Von Piquet di tahun 1906 dan PPD
diperkenalkan oleh Siebart di tahun 1931

6. Max van Patternkofer


Orang Jerman ini memberi kesan tersendiri dalam sejarah Epidemiologi
khususnya berkaitan dengan upaya mengidentifikasi penyebab suatu
penyakit. Untuk membuktikan jalan pikirannya dia tidak segan-segan
memakai dirinya sebagai kelinci percobaan.

7. John Snow, 1813-1858


Nama ahli anastesi sudah tidak asing dalam dunia kesehatan masyarakat
sehubungan upayanya yang sukses mengatasi kolera yang melanda London.
Yang perlu dicatat di sini bahwa John Snow, dalam menganalisis masalah
penyakit kolera, mempergunakan pendekatan epidemiologi dengan
menganalisis faktor tempat, orang, dan waktu. Dia dianggap the father of
field epidemiology.

8. Percival Pott
Percival Pott Dia adalah seorang ahli bedah yang melakukan pendekatan
epidemiologis dalam menganalisis meningginya kejadian kanker skrotum di
kalangan pekerja pembersih cerobong asap.

B. TUJUAN
1) Menentukan besarnya masalah
2) Mengenal faktor penyebab dan cara transmisi
3) Mempelajari riwayat alamiah pennyakit
4) dasar untuk perencanaan, pelaksanaan dan penilaian usaha kesehatan untuk
tujuan pencegahan, pengobatan penyakit dan promosi kesehatan
C. MAMFAAT

1) Mempelajari riwayat alamiah penyakit: untuk memahami trendprediksi kejadian


penyakit, hasil studi untuk perencanaan kesehatan masyarakat dan pelayanan
kesehatan.

2) Diagnosis Komunitas: Penyakit, kondisi, kecelakaan, gangguan, kelainan,


kecacatan- menyebabkan kesakitan, kematian dan masalah kesehatan lain pada
komunitas tertentu atau wilayah tertentu

3) Melihat risiko pada individu dan pengaruhnya pada populasi: faktor risiko,
masalah dan perilaku-pengaruhi kelompok penduduk, penelitian dengan melakukan
penilaian faktor risiko dan pendekatan penilaian kesehatan--- penilaian penyakit dan
risiko kesehatan, skrining kesehatan dan pemeriksaan medis.

Apabila Epidemiologi dapat dipahami dan diterapkan dengan baik, akan diperoleh
berbagai manfaat yang jika disederhanakan adalah sebagai berikut :

1. Membantu Pekerjaan Administrasi Kesehatan. Epidemiologi membantu


pekerjaan dalam Perencanaan ( Planning ) dari pelayanan kesehatan, Pemantauan
( Monitoring ) dan Penilaian ( Evaluation ) suatu upaya kesehatan. Data yang
diperoleh dari pekerjaan epidemiologi akan dapat dimanfaatkan untuk melihat
apakah upaya yang dilakukan telah sesuai dengan rencana atau tidak (Pemantauan)
dan ataukah tujuan yang ditetapkan telah tercapai atau tidak (Penilaian).

2. Dapat Menerangkan Penyebab Suatu Masalah Kesehatan. Dengan diketahuinya


penyebab suatu masalah kesehatan, maka dapat disusun langkah – langkah
penaggulangan selanjutnya, baik yang bersifat pencegahan ataupun yang bersifat
pengobatan.
3. Dapat Menerangkan Perkembangan Alamiah Suatu Penyakit. Salah satu masalah
kesehatan yang sangat penting adalah tentang penyakit. Dengan menggunakan
metode Epidemiologi dapatlah diterangkan Riwayat Alamiah Perkembangan Suatu
Penyakit (Natural History of Disease). Pengetahuan tentang perkembangan alamiah
ini amat penting dalam menggambarkan perjalanan suatu penyakit. Dengan
pengetahuan tersebut dapat dilakukan berbagai upaya untuk menghentikan
perjalanan penyakit sedemikian rupa sehingga penyakit tidak sampai berkelanjutan.
Manfaat / peranan Epidemiologi dalam menerangkan perkembangan alamiah suatu
penyakit adalah melalui pemanfaatan keterangan tentang frekwensi dan penyebaran
penyakit terutama penyebaran penyakit menurut waktu. Dengan diketahuinya waktu
muncul dan berakhirnya suatu penyakit, maka dapatlah diperkirakan perkembangan
penyakit tersebut. Dapat Menerangkan Keadaan Suatu Masalah Kesehatan.

A. RUMUSAN MASALAH
1. APA PENGERTIAN / DEFENISI EPIDEMIOLOGI

2. APA SAJA MACAM – MACAM DARI EPIDEMIOLOGI

3. APA SAJA KEGUNAAN EPIDEMIOLOGI

4. APA SAJA YANG TERMASUK DALAM RUANG LINGKUP


EPIDEIMOILOGI

5. PRINSIF APA SAJA DARI EPIDEMIOLOGI

6. MENYEBUTKAN DAN MENJELASKAN PROSEDUR KERJA


EPIDEMIOLOGI

7. CARA PEBGUKURAN ANGKA KESAKITAN DAN KEMATIAN

8. MENJELASKAN ISTILAH – ISTILAH DALAM EPIDEMIOLOGI


BAB 11

PEMBAHASAN

A. DEFENISI

Jika ditinjau dari asal kata (Bahasa Yunani) Epidemiologi berarti Ilmu
yang mempelajari tentang penduduk {EPI = pada/tentang ; DEMOS =
penduduk ; LOGOS = ilmu}. Sedangkan dalam pengertian modern pada saat
ini EPIDEMIOLOGI adalah : “ Ilmu yang mempelajari tentang Frekuensi
dan Distribusi (Penyebaran) masalah kesehatan pada sekelompok
orang/masyarakat serta Determinannya (Faktor – factor yang
Mempengaruhinya).”

1. Frekuensi masalah kesehatan Frekuensi yang dimaksudkan disini


menunjuk pada besarnya masalah kesehatan yang terdapat pada
sekelompok manusia/masyarakat. Untuk dapat mengetahui frekwensi
suatu masalah kesehatan dengan tepat, ada hal yang harus dilakukan
yaitu :

a. Menemukan masalah kesehatan yang dimaksud.

b. Melakukan pengukuran atas masalah kesehatan yang ditemukan


tersebut
2. Distribusi ( Penyebaran ) masalah kesehatan Yang dimaksud dengan
Penyebaran/Distribusi masalah kesehatan adalah menunjuk kepada
pengelompokan masalah kesehatan menurut suatu keadaan tertentu.

3. Determinan ( Faktor – faktor yang mempengaruhi ) Determinan


adalah menunjuk kepada factor penyebab dari suatu penyakit / masalah
kesehatan baik yang menjelaskan Frekwensi, penyebaran ataupun yang
menerangkan penyebab munculnya masalah kesehatan itu sendiri.

Adapun definisi Epidemiologi menurut CDC 2002, Last 2001, Gordis


2000 menyatakan bahwa EPIDEMIOLOGI adalah Studi yang
mempelajari Distribusi dan Determinan penyakit dan keadaan kesehatan
pada populasi serta penerapannya untuk 1 Bustan MN ( 2002 ).
Pengantar Epidemiologi, Jakarta, Rineka Cipta.h.30 5 pengendalian
masalah – masalah kesehatan”. Dengan demikian dapat dirumuskan
tujuan Epidemiologi adalah :

a. Mendeskripsikan Distribusi, kecenderungan dan riwayat alamiah


suatu penyakit atau keadaan kesehatan populasi.

b. Menjelaskan etiologi penyakit.

c. Meramalkan kejadian penyakit.

d. Mengendalikan distribusi penyakit dan masalah kesehatan populasi.


Sebagai ilmu yang selalu berkembang, Epidemiologi senantiasa
mengalami perkembangan pengertian dan karena itu pula mengalami
modifikasi dalam batasan/definisinya.
4. Pengertian Epidemiologi Ditinjau dari Berbagai Aspek

a. Aspek Akademik Secara Akademik Epidemiologi berarti Analisa


data kesehatan, sosial-ekonomi, dan trend yang terjadi untuk
mengindentifikasi dan menginterpretasi perubahan-perubahan kesehatan
yang terjadi atau akan terjadi pada masyarakat umum atau kelompok
penduduk tertentu.

b. Aspek Klinik Ditinjau dari aspek klinik, Epidemiologi berarti Suatu


usaha untuk mendeteksi secara dini perubahan insidensi atau prevalensi
yang dilakukan melalui penemuan klinis atau laboratorium pada awal
timbulnya penyakit baru dan awal terjadinya epidemi.

c. Aspek Praktis Secara praktis epidemiologi berarti ilmu yang


ditujukan pada upaya pencegahan penyebaran penyakit yang menimpa
individu, kelompok penduduk atau masyarakat umum.

d. Aspek Administrasi Epidemiologi secara administratisi berarti suatu


usaha mengetahui keadaan masyarakat di suatu wilayah atau negara
agar dapat memberikan pelayanan kesehatan yang efektif dan efisien
sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

Beberapa definisi epidemiologi sebagai berikut:

a. W.H. Welch
Epidemiologi adalah Suatu ilmu yang mempelajari tentang
timbulnya perjalanan dan pencegahan penyakit terutama penyakit
infeksi menular.
b. Mac Mahon dan Pugh
Ilmu yang mempelajari tentang penyebaran penyakit dan faktor-
faktor yang menentukan terjadinya penyakit pada manusia.
c. Last, Beagehole et al, (1993)
Studi tentang distribusi dan faktor-faktor yang menentukan keadaan
yang berhubungan dengan kesehatan atau kejadian-kejadian pada
kelompok penduduk tertentu.
d. W.H. Frost
Ilmu yang mempelajari timbulnya distribusi dan jenis penyakit pada
manusia menurut waktu dan tempat.
e. Azrul azwar:
Ilmu yang mempelajari tentang frekuensi dan penyebaran masalah
kesehatan pada sekelompok manusia/masyarakat serta faktor-faktor
yang mempengaruhinya.
f. Menurut Judith S. Mausner, Anita K. Bahn
Epidemiologi menurut Judith S. Mausner, Anita K. Bahn ialah
concernet with the extend and types of illness and injuries in groups
of people and with the factors which influence their distribution.
g. Menurut Hirsch “1883”
Epidemiologi menurut Hirsch ialah suatu gambaran kejadian
penyebaran dari jenis-jenis penyakit pada manusia pada saat tertentu
di berbagai tempat di bumi dan mengaitkan dengan kondisi
eksternal.
h. Menurut Lilienfeld “1977”
Epidemiologi menurut Liliendfeld ialah metode pemikiran tentang
penyakit yang berkaitan dengan penilaian biologis dan berasal dari
pengamatan suatu tingkat kesehatan populasi.
i. Menurut Robert H. Fletcher “1991”
Epidemiologi menurut Robert H. Fletcher ialah disiplin riset yang
membahas tentang distribusi dan determinan penyakit dalam
populasi.

B. MACAM – MACAM EPIDEMIOLOGI


Eoidemiologi dibagi menjadi tiga macam yaitu:

1. Epidemiologi Deskriptif (Diskriptive Epidemiology) Adalah mempelajari


tentang frekuensi dan penyebaran suatu masalah kesehatan tanpa
memandang perlu mencari jawaban terhadap faktor-faktor penyebab
timbulnya masalah kesehatan tersebut. Pada epidemiologi deskriptif,
informasi dikumpulkan untuk “menandai” atau merangkum kejadian atau
masalah kesehatan. Epidemiologi deskriptif mengevaluasi semua keadaan
yang berada di sekitar seseorang yang dapat mempengaruhi sebuah kejadian
kesehatan. Yang menjadi fokus dalam epidemiologi deskriptif ini adalah
frekuensi dan pola (Ellis Christensen, 2012), frekuensi digunakan untuk
menilai tingkat kejadian, sedangkan pola dapat digunakan untuk membantu
epidemiologi analitik menunjukkan faktor risiko. Penelitian deskriptif ini
juga berfokus pada pertanyaan who (siapa saja yang terkena/terpengaruhi),
when (kapan mereka terpengaruhi), dan where (di mana mereka
terpengaruhi).

a. Pada who (orang), epidemiologi deskriptif meneliti faktor-faktor antara l


1. Variabel Demografi, sebagai contoh: usia, jenis kelamin, ras,
penghasilan, pendidikan, pekerjaan, status pernikahan, agama, dan
lain-lain.
2. Variabel Keluarga, sebagai contoh: jumlah anggota keluarga, usia
melahirkan, pendidikan ibu, pengaturan jarak kehamilan, dan lain-lain.
3. Perilaku, misalnya penyalahgunaan narkoba, shift kerja, makan dan
pola olahraga.
4. Variabel lain, seperti: Golongan darah, paparan factor lingkungan
tertentu, status kekebalan, status imunisasi, status gizi.

b. Hal penting lain yang dapat diamati pada epidemiologi deskriptif adalah
Where (tempat). Tempat disini dapat berupa:
1. Tempat tinggal
2. Tempat bekerja
3. Sekolah
4. Rumah Makan
5. Tempat Rekreasi

Pendekatan atau studi ini dipergunakan untuk menguji data serta informasi-
informasi yang diperoleh melalui studi epidemiologi deskriptif. Ada dua
studi tentang epidemiologi ini:
a. Studi riwayat kasus (case history studies). Dalam studi ini akan
dibandingkan antara dua kelompok orang, yakni kelompok yang
terkena penyebab penyakit (kelompok kasus) dengan kelompok
orang tidak terkena penyakit (kelompok kontorol).Contoh: kita
berminat meneliti kemungkinan hubungan antara Ca payudara dan
penggunaan kontrasepsi oral (OC). Untuk menguji hopotesa kita
dapat.
b. Studi Kohort (Kohort Studies) Dalam studi ini sekelompok orang
dipaparkan (exsposed) pada suatu penyebab penyakit (agent).
Kemudian diambil sekelompok orang lagi yang mempunyai ciri-
ciri yang sama dengan kelompok pertama, tetapi tidak dipaparkan
atau dikenakan pada penyebab penyakit. Kelompok kedua ini
disebut kelompok kontrol. Setelah beberapa saat yang telah
ditentukan kedua kelompok tersebut dibandingkan, dicari
perbedaan antara kedua kelompok tersebut bermakna atau tidak.
c. Hal ketiga yang penting dan sering dievaluasi dalam epidemiologi
deskriptif adalah factor when (waktu). Yang dimaksud dengan
waktu disini bias merupakan waktu tahun, atau hal yang terjadi
pada waktu tertentu setiap hari atau setiap jam. Sebagai contoh,
penyakit demam berdarah lebih sering muncul di musim hujan,
demikian halnya dengan penyakit leptospirosis atau bahkan flu,
dan kecelakaan lebih sering terjadi di masa liburan. Pengukuran
prevalensi pada periode waktu tertentu akan dapat membantu
upaya pencegahan. Berikut ini contoh-contoh lain penelitian
epidemiologi deskriptif:
1. Penilaian aktifitas fisik dan pengeluaran energi pada lansia
penderita penyakit kronis di Desa Sukamakmur.
2. Tren angka kejadian stroke di Kecamatan Kondang dari tahun
1990-2010
3. Perilaku merokok pada kelahiran preterm di Kecamatan Sanden
4. Perbedaan jenis kelamin pada gangguan lemak di Padang dan di
Yogyakarta
5. Tren angka harapan hidup berdasarkan kelompok latar belakang
pendidikan di Yogjakarta

2. Epidemiologi Analitik (Analytic Edemiology)


Adalah epidemiologi yang menekankan pada pencarian jawaban terhadap
penyebab terjadinya frekuensi, penyebaran serta munculnya suatu masalah
kesehatan. Dalam epidemiologi analitik diupayakan untuk mencari jawaban
mengapa (why), kemudian dianalisa hubungannya dengan akibat yang
ditimbulkan. faktor penyebab diarahkan kepada faktor-faktor yang
mempengaruhi, sedangkan akibat menunjuk kepada frekuensi, penyebaran,
serta adanya suatu masalah kesehatan. Oleh karena itu perlu dirumuskn
hipotesa yang berkaitan dengan masalah yang timbul, lalu dilanjutkan dengan
menguji hipotesa melalui suatu penelitian yang selanjutnya ditarik suatu
kesimpulan tentang sebab akibat dari timbulnya suatu penyakit

3. Epidemiologi Eksperimen Studi ini dilakukan dengan mengadakan


eksperimen (percobaan) kepada kelompok subjek, kemudian dibandingkan
dengan kelompok kontrol (yang tidak dikenakan percobaan). Bentuk
ekperimental lain yang sering dilakukan adalah berkaitan dengan pengaruh
intervensi penyuluhan terhadap perubahan pengetahuan tentang suatu masalah

C. KEGUNAAN EPIDEMIOLOGI
1. Mempelajari riwayat alamiah penyakit

2. Menentukan masalah komunitas

3. Melihat risiko dan pengaruhnya

4. Menilai dan meneliti

5. Menyempurnakangambaranpenyakit

6. Identifikasi sindrom

7. Menentukan penyebab dan sumber penyebab

D. RUANG LINGKUP EPIDEMIOLOGI

1. Ruang lingkup epidemiologi adalah sebagai berikut:

a. Subjek dan objek epidemiologi : masalah kesehatan ( penyakit


menular, penyakit tidak menular, kecelakaan, bencana alam dan
sebagainya).

b. Masalah kesehatan yang ditemukan pada sekelompok manusia


(bedakan dengan ilmu kedokteran klinik?).

c. Dalam merumuskan penyebab timbulnya suatu masalah kesehatan


dimanfaatkan data tentang frekuensi dan penyebaran masalah kesehatan
tesebut.
Dalam metode penelitian epidemiologi akan melihat penyebab masalah
dan timbulnya masalah kesehatan. Perhatikan contoh penularan
penyakit pada manusia berikut ini:

2. Ruang lingkup epidemiologi dalam masalah kesehatan meliputi 6E, yaitu:

a. Etiologi (Penyebab),

b. Efikasi (untuk melihat efek atau daya optimal yang dapat diperoleh
dari adanya intervensi kesehatan ex. Vaksinasi),

c. Efektivitas (untuk mengetahui efek intervensi dalam berbagai kondisi


lapangan yang berbeda),

d. Efisiensi (untuk mengetahui kegunaan dan hasil yang diperoleh


berdasarkan besarnya biaya yang dikeluarkan),

e. Evaluasi (melihat dan memberikan nilai keberhasilan suatu program),

f. Edukasi (salah satu bentuk intervensi berupa upaya peningkatan


pengetahuan kesehatan)

E. PRINSIF – PRINSIF EPIDEMIOLOGI


1. Mempelajari sekelompok manusia/masyarakat untuk mengalami
maslah kesehatan.

2. Menunjuk kepada banyaknya masalah kesehatan yang ditemukan pada


sekelompok manusia yang dinyatakan dengan angka frekuensi mutlak dan
rasio.

3. Menunjukkan kepada banyaknya masalah-masalah kesehatan yang


diperinci menurut keadaan-keadaan tertentu, diantaranya keadaan waktu,
tempat, orang yang mengalami masalah kesehatan.

4. Merupakan rangkaian kegiatan tertentu yang dilakukan untuk mengkaji


masalah-masalah kesehatan sehingga diperoleh kejelasan dari masalah
tersebut.

F. PROSEDUR KERJA
Sistem dan prosedur kerja dalam organisasi adalah unsure penting dalam
meningkatkan tata kelola organisasi yang baik, karena keteraturan dan pelakanaan
tugas secara sistematis mempermudah capaian kinerja sesuai dengan standar yang
ditetapkan.

Organisasi secara fungsional bertanggung jawab dalam penataan system dan


prosedur kerja unit orgasisasi di lingkungan Kementerian Pendidikan melalui
pemberian fasilitasi.

Fasilitasi penyusunan sistem dan mekanisme hubungan kerja organisasi dan


fasilitasi penyusunan standard operating procedures (SOP) diberikan kepada
semua unit organisasi di lingkungan Kementerian Pendidikan Nasional.

Fasilitasi yang diberikan adalah:

1. Penyusunan sistem dan mekanisme hubungan kerja organisasi;


2. Teknik penyusunan standard operating procedures (SOP);
3. Evaluasi penerapan SOP.

H. PENGUKURAN ANGKA KESAKITAN DAN KEMATIAN

Ada tiga cara pengukuran angka kesakitan yang digunakan dalam epidemiologi
yaitu ; Insidensi,Prevalensi Indeks Kesehatan.

1. INSIDENSI

Adalah gambaran tentang frekuensi penderita baru suatu penyakit yg


ditemukan pada suatu waktu tertentu di satu kelompok masyarakat. Rasio (Ratio)
Nilai relatif yang dihasilkan dari perbandingan dua nilai kuantitatif yang
pembilangnya tidak merupakan bagian dari penyebut. Proporsi (Proportion)
Perbandingan dua nilai kuantitatif yang pembilangnya merupakan bagian dari
penyebut. Angka (Rate) Proporsi dalam bentuk khusus: Perbandingan pembilang
dan penyebut dinyatakan dalam batas waktu tertentu. Apabila pembilang terbatas
pada umur, sex, atau gol. tertentu maka penyebut juga harus terbatas pada umur, sex
atau gol yang sama. Bila penyebut terbatas pada mereka yang dapat terserang atau
terjangkit penyakit, penyebut tersebut dinamakan populasi yang mempunyai resiko
(population at risk).

2. PREVALENCE RATE (POINT PREVALENCE RATE) –

Mengukur jumlah orang dikalangan penduduk yang menderita sesuatu penyakit


pada satu titik waktu tertentu. - Prevalence rate = (Jumlah kasus-kasus penyakit
yang ada Jumlah penduduk seluruhnya) pada suatu titik tertentu. Prevalence rate
tergantung pada: - Jumlah orang yang telah sakit pada waktu yang lalu - Berapa
lama mereka sakit Meski sedikit yang sakit dalam setahun tetapi bila kronis,
jumlahnya akan meningkat dari tahun ke tahun, maka prevalence rate akan >
incidence rate. Bila penyakit akut (lama sakit pendek karena sembuh atau mati)
prevalence relatif < incidence. Kegunaan point prevalence (terutama penyakit
kronis): Perencanaan kebutuhan fasilitas, tenaga, dan pemberantasan penyakit.

 3.INDEKS KESEHATAN

a. Indeks Fertilitas

1. Angka Kelahiran Kasar (Crude Birth Rate)

2. Angka Fertilitas Menurut Golongan Umur (Age Specific Fertility Rate) 3.


Angka Fertilitas Total (Total Fertility Rate)

b. Indeks Mortalitas dan Morbiditas


1. Angka Kematian Kasar (Crude Death Rate)

2. Angka Kematian berhubungan dengan sebab tertentu: Angka Kematian


karena sebab tertentu, Case Fatality Rate, Angka Kematian Ibu (Maternal
Mortality Rate).

3. Angka kematian berhubungan dengan umur: Angka Kematian menurut golongan


umur, Angka Kematian Bayi, Angka Kematian Balita, Angka Kematian Neonatal,
Angka Kematian Perinatal, Proporsi Kematian Balita

4. Angka Morbiditas –

Derajat Kesehatan:

1. CDR (Crude Death Rate)

2. IMR (Infant Mortality Rate) = AKABA

3. CMR (Child Mortality Rate)

4. MMR (Maternal Mortality Rate)

5. LE (Life Expectancy) Crude Death Rate (CDR) (Jumlah kematian dikalangan


penduduk di suatu daerah dalam satu tahun Jumlah penduduk rata-rata (pertengahan
tahun) di daerah dan tahun yang sama) x 1000 Age Specipic Death Rate (ASDR)
Misalnya: Age specific death rate pd gol usia tahun ASDR = (Jumlah kematian
antara umur tahun di suatu daerah dalam waktu satu tahun Jumlah peduduk rata-rata
(mid year) pada daerah dan tahun sama) x Case Fality Rate(CFR) CFR = (Jumlah
seluruh kematian karena penyakit tertentu dalam jangka waktu tertentu Jumlah
seluruh penderita penyakit di daerah dalam jangka waktu yang sama) x 1000
Disease Specific Death Rate (DSDR) Misalnya: Penyakit tuberkulosis (TB) DSDR
= Jumlah kematian penyakit TB di satu daerah dalam jangka waktu tertentu Jumlah
kasus-kasus TB di daerah dalam jangka waktu yang sama) x 1000 Perinatal
Mortality Rate (PNMR) (Jumlah seluruh kematian bayi usia 1 minggu di suatu
daerah dalam satu tahun Jumlah seluruh kelahiran hidup) x 100% Neonatal
Mortality Rate (NMR) (Jumlah seluruh kematian bayi <28 hari di suatu daerah
dalam satu tahun Jumlah seluruh kelahiran hidup) x 100% Infant Mortality Rate
(IMR) (Jumlah seluruh kematian bayi <1 tahun di suatu daerah dalam satu tahun
Jumlah seluruh kelahiran hidup) x 100% Child Mortality Rate (CMR) (Jumlah
seluruh kematian anak <5 tahun di suatu daerah dalam satu tahun Jumlah

seluruh anak <5 tahun di suatu daerah yang sama dalam satu tahun yang sama) x
100% Maternal Mortality Rate (MMR) (Jumlah kematian ibu karena kehamilan,
persalinan, dan nifas di suatu daerah dalam satu tahun Jumlah kelahiran hidup pada
tahun yang sama) x Sumber Kesalahan dalam pengukuran Dalam pengukuran
frekwensi masalah kesehatan dapat terjadi kesalahan kesalahan yang berasal dari 2
sumber yaitu :

1 Kesalahan akibat penggunaan data yang tidak sesuai

Menggunakan sumber data yang tidak representative, hanya data dari pelayanan
kesehatan saja, padahal diketahui bahwa cakupan pelayanan kesehatan sangat
terbatas dan tidak semua masyarakat datang berobat ke fasilitas pelayanan tersebut.
Memanfaatkan data dari hasil survey khusus yang pengambilan respondennya tidak
secara acak. 2 Kesalahan karena adanya factor BIAS : BIAS adalah perbedaan
antara hasil pengukuran dengan nilai sebenarnya. Sumber BIAS :
a. Dari pengumpulan data menggunakan alat ukur yang berbeda/ tidak standar
menggunakan teknik pengukuran yang berbeda
b. Dari masyarakat adanya persepsi yang berbedaterhadap penyakit yang
ditanyakan, adanya perbedaan respon terhadap alat test yang digunakan.

Peranan Epidemiologi dalam bidang kesehatan:

• Mengidentifikasi faktor-faktor yg berperan terjadinya penyakit atau masalah


kesehatan dalam masyarakat.

• Menyediakan data yg diperlukan utk perencanaan kesehatan dan pengambilan


keputusan

• Membantu melakukan evaluasi terhadap program kesehatan yang sedang atau


telah dilakukan.

• Mengembangkan metodologi untuk menganalisis keadaan suatu penyakit dalam


upaya untuk mengatasi atau menanggulanginya.

• Mengarahkan intervensi yang diperlukan untuk menanggulangi masalah yang


perlu dipecahkan.

1. Mencakup semua penyakit

Epidemiologi mempelajari semua penyakit, baik penyakit infeksi maupun penyakit


noninfeksi, seperti kanker, penyakit kekurangan gizi (malmitrition), kecelakaan lalu
lintas maupun kecelakaan kerja, sakit jiwa, diabetes dan malaria, dll. Bahkan di
negara-negara maju epidemiologi ini mencakup juga kegiatan pelayanan kesehatan.
2. Populasi

Apabila klinik dokter berorientasi pada gambaran penyakit individu-individu, maka


epidemiologi ini memusatkan perhatiannya pada distribusi penyakit pada populasi
( masyarakat) atau kelompok.

3. Pendekatan ekologi

Frekuensi dan distribusi penyakit dikaji dari latar belakang pada keseluruhan
lingkungan manusia baik lingkungan fisik, biologis maupun sosial. Hal ini lah yang
dimaksud pendekatan ekologis. Terjadinya penyakit pada seseorang dikaji dari
manusia dan total lingkungannya.

Bentuk peran itu dapat dijabarkan dalam 7 peran utama (Valanis, 10), yaitu:

 Investigasi etiologi penyakit


 Identifikasi faktor risiko
 Identifikasi sindrom dan klasifikasi penyakit
 Melakukan diagnosis banding (differential diagnosys) dan perencanaan
pengobatan
 Surveilan status kesehatan penduduk
 Diagnosis komunitas dan perencanaan pelayanan kesehatan
 Evaluasi pelayanan kesehatan dan intervensi kesehatan masyarakat.

Selain itu Beoglehole (WHO-1977) mengemukakan 4 peran utama


epidemiologi, yakni;

1. Mencari kausa; faktor-faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan dan yang


menyebabkan terjadinya penyakit.
2. Riwayat alamiah penyakit; perlangsungan penyakit, bisa sangat mendadak
(emergency), akut dan kronik.
3. Deskripsi status kesehatan masyarakat; menggambarkan proporsi menurut
status kesehatan, perubahan menurut waktu, perubahan menurut umur, dan
lain-lain.
4. Evaluasi hasil intervensi; menilai bagaimana keberhasilan berbagai intervensi
seperti promosi kesehatan, upaya pencegahan dan pelayanan kesehatan.

MASALAH KESEHATAN

Ruang lingkup sehat dan masalah kesehatan meliputi 6 D:

• Death (kematian)

• Disease (penyakit)

• Disability (kecacatan)

• Disccomfort (kekurangnyamanan)

• Dissatisfaction(kekurangpuasan)

• Destitution (kelemahan)

Ruang Lingkup Epidemiologi


• Etiologi: mengidentifikasi penyebab penyakit dan masalah kesehatan
lainya.

• Efikasi: efek atau daya optimal yg dapat diperoleh dari adanya intervensi
kesehatan, Ex: efikasi pemberian faksin malaria adh 40 %

• Efektifitas: besarnya hasil yg dpt diperoleh dari suatu tindakan


(pengetahuan atau intervensi0 dan besarnya perbedaan dari suatu tindakan
yg satu dengan yg lainya

• Evisiensi: sebuah konsep ekonomi yg melihat

pengaruh yg dapat diperoleh berdasarkan

besarnya biaya yg diberikan.

• Evaluasi: penilaian secara keseluruhan

keberhasilan suatu pengobatan atau program

kesehatan masyarakat.

• Edukasi: intervensi berupa peningkatan

pengetahuan tentang kesehatan masyarakat

sebagai bagian dari upaya pencegahan

penyakit.

Konsep Sehat dan Sakit Sehat dan sakit


adalah suatu kejadian yg

merupakan suatu rangkaian proses yang

berjaan terus menerus yg berada dalam

kehidupan masyarakat.

Diagnosis Sakit

• Anamnesis berkaitan dengan keluhan berupa gejala (simptom) yg


dirasakan oleh penderita.

• Tanda (sign) berupa hasil pengamatan dokter atau pemeriksa kesehatan yg


boleh dikatakan merupakan suatu observasi obyektif yg dilakukan terhadap
penderita.

• Test (pemeriksaan) berupa pemeriksaan deengan mempergunakan alat-alat


laboratorium atau teknik pemeriksaan lainya seperti rongen atau ECG (Ahl-
bom:26)

Hambatan dalam melakukan diagnosis sakit

• Memerluan waktu yang lama

• Faktor biaya yang mahal

• Adanya penyakit yang tidak harus memerlukan ketiga prosedur

• Adanya subyektivitas dan kelemahan dari masing-masing cara.

Klasifikasi Penyakit
• Penyakit menular/infeksi

a. penyakit menular melalui air

b. penyakit menular melalui udara

c. penyakit menular melaluui kelamin

d. penyakit menular melalui binatang

• Penyakit Non-Infeksi/tidak menular/kronis

a. penyakit jantung

b. penyakit kanker

c. penyakit metabolic

Aplikasi Epidemiologi

• Epidemiologi dan pencegahan penyakit menular

• Epidemiologi dan kesehatan lingkungan

• Epideemiologi dalam klinik

MENGAPA PETUGAS KESEHATAN MEMBUTUHKAN


PENGETAHUAN EPIDEMIOOGI ?
Untuk menjawab pertnaya tersebtu di atas apt di jelasakan melalui bebrapa
hal berikut ini:

 Walaupun teknologi kedokteran telah menngalami kemajuan yang sangat


pesat, tetapi masih banyak faktor penyebab penyakit yang belum terungkap
terutama penyakit-penyakit kronis, dan penyakit yang belum pernah terjadi
atau penyakit baru dan belum pernah di laporkan sebelumnya. Dalam hal
demikian, pendekatan epidemiologi merupakan cara yang paling efektif dan
efisien untuk mengungkapkan penyebabnya.
 Keberhasilan percobaan pengobatan penyakit atau pencegahan penyakit
yang dilakukan di klinik atau di laboratorium masih harus di uji
kemampuannya di masyarakat
 Frekuensi distribusi penyakit yang diperoleh di rumah sakit harus di
sesuaikan dengan kondisi di masyarakat.
 Dalam upaya peningkatan derajat kesahatan masyarakat melalui pelayanan
kesahatan di butuhkan informasi tentang yang terkena, jumlah orang yang
terkena, dimana dan bilaman terkenanya. Penyebaran dan penyebabnya.
Informasi tersebut dapat diperoleh melalui studi epidemiologis
 Dalam menghadapi masalah kesehatan masyarakat seperti pencegahan
penyakit atau fenomena lain seperti ledakan penduduk dapat dilakukan
dalam upaya imunisasi, penyaringan terhadap orang yang mempunyai
risiko terkena suatu penyakit walaupun penyakit belum tampak, dan upaya
keluarga berencana untuk mengatasi ledakan penduduk.

Metode Epidemiologi

Di dalam epidemiologi terdapat tiga tipe pokok pendekatan atau metode


yaitu:

 Epidemiologi deskriptif (descriptive epidemiology)

Di dalam epidemiologi deskriptif di pelajari bagaimana frekuensi penyakit


berubah menurut perubahan variable-variable epidemiologi yang terdiri dari
orang (person), tempat (place) dan waktu (time).

 Epidemiologi analitik (analytic epidemiology)

Epidemiologi Analitik berkaitan dengan upaya epidemiologi untuk


menganalisis faktor penyebab (determinant)  masalah kesehatan. Di sini
diharapkan epidemiologi mampu menjawab pertanyaan kenapa (why) atau
apa penyebab terjadinya masalah itu. Misalnya, setelah ditemukan secara
deskriptif bahwa banyak perokok yang menderita kanker paru, maka perlu
dianalisis lebih lanjut apakah memang rokok itu merupakan faktor
determinan/penyebab terjadinya kanker paru.
 Epidemiologi eksprimen

Salah satu hal yang perlu dilakukan sebagai pembuktian bahwa suatu faktor
sebagai penyebab trjadinya suatu luaran (output =  penyakit), adalah diuji
kebenarannya dengan percobaan (experiment).  Misalnya kalau rokok
dianggap sebagai penyebab kanker paru maka perlu dilakukan eskperimen
jika rokok dikurangi maka kanker paru maka perlu dilakukan eksperimen
jika rokok dikurangi maka kanker paru akan menurun, ataupun sebaliknya.
Eksperimen epidemiologi dapat juga dilakukan di laboratorium, tetapi
disesuaikan dengan masalah komuniti yang dihadapinya, sehingga
eksperimen epidemiologi sewajarnya dilakukan di komuniti.

Untuk itu, misalnya, pembuktian peranan rokok terhadap kanker paru


dilakukan dengan melakukan intervensi pengurangan rokok dalam
kehidupan masyarakat dan melihat apakah memang terjadi penurunan
kanker paru. Peraturan pelarangan merokok yang ditandai menurunnya
jumlah penduduk dan diikuti dengan menurunnya kanker paru akan
membuktikan bahwa rokoklah yang menjadi penyebab kanker paru.

BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Epidemiologi tidak hanya sekedar mempelajari masalah-masalah
penyakit-penyakit saja, tetapi juga mencakup masalah kesehatan
yang sangat luas ditemukan di masyarakat. Diantaranya masalah
keluarga berencana, masalah kesehatan lingkungan, pengadaan
tenaga kesehatan, pengadaan sarana kesehatan dan sebagainya.
Dengan demikian, subjek dan objek epidemiologi berkaitan dengan
masalah kesehatan secara keseluruhan.

Pekerjaan epidemiologi dalam mempelajari masalah kesehatan, akan


memanfaatkan data dari hasil pengkajian terhadap sekelompok
manusia, apakah itu menyangkut masalah penyakit, keluarga
berencana atau kesehatan lingkungan. Setelah dianalisis dan
diketahui penyebabnya dilakukan upaya-upaya penanggulangan
sebagai tindak lanjutnya.
Pekerjaan epidemiologi akan dapat mengetahui banyak hal tentang
masalah kesehatan dan penyebab dari masalah tersebut dengan cara
menganalisis data tentang frekuensi dan penyebaran masalah
kesehatan yang terjadi pada sekelompok manusia atau masyarakat.
Dengan memanfaatkan perbedaan yang kemudian dilakukan uji
statistik, maka dapat dirumuskan penyebab timbulnya masalah
kesehatan.
Prinsip Epidemiologi, merupakan rangkaian kegiatan tertentu yang
dilakukan untuk mengkaji masalah-masalah kesehatan sehingga
diperoleh kesejelasan dari masalah tersebut. Kegunaan Studi
Epidemiologi adalah untuk menentukan penyebab utama kesakitan,
kecacatan, dan kematian untuk menetapkan prioritas tindakan dan
riset serta mengidentifikasi kelompok penduduk risiko tinggi dari
suatu penyakit, sehingga tindakan dapat segera diprioritaskan.
Frekuensi masalah kesehatan menunjukkan kepada besarnya masalah
kesehatan yang terdapat pada sekelompok manusia atau masyarakat.
Artinya bila dikaitkan dengan masalah penyakit menunjukkan
banyaknya kelompok masyarakat yang terserang penyakit. Ukuran-
ukuran dalam epidemiologi adalah sebagai berikut:
1. Perhitungan Frekuensi Penyakit, dengan menggunakan...
a. Rate,
Rate merupakan besarnya peristiwa yang terjadi terhadap
jumlah keseluruhan penduduk di mana peristiwa itu berlangsung
dalam suatu batas waktu tertentu.
b. Rasio,
Rasio merupakan perbandingan dari 2 nilai kuantitatif
c. Proporsi,
Misal : Proporsi kematian karena DHF adalah jumlah yang
mati karena DHF dibagi jumlah seluruh kematian

2. Ukuran Morbiditas

a. Insidensi, Insidensi adalah jumlah kejadian/penyakit (kasus


baru) pada kelompok penduduk tertentu dlm suatu kurun
waktu tertentu.

b. Prevalensi, Point prevalence, yaitu jumlah seluruh


penderita (lama+baru) yang ada pada suatu saat tertentu

3. Ukuran Mortalitas

a. Crude Death Rate (CDR)

b. Angka Kematian Kasar ( CDR) adalah jumlah kematian


yang dicatat selama satu tahun per 1000 penduduk di
pertengahan tahun yang sama.

c. Infant mortality rate (IMR)

d. Perinatal mortality rate (PMR)

e. Maternal Mortality Rate (MMR)

4. Ukuran Fertilitas Crude Birth Rate (CBR), yaitu Angka kelahiran


kasar adalah jumlah kelahiran yang dicatat selama satu tahun per
1000 penduduk di pertengahan tahun yang sama

Istilah- istilah yang sering digunakan dalam epidemiologi sebagai


berikut:

1. Host: manusia/hewan yang memberikan tempat tinggal untuk


agent menular dalam kondisi alaminya.

2. Contact: orang/hewan yang telah berhubungan dengan


orang/hewan terinfeksi/ lingkungan terkontaminasi, sehingga
berpeluang mendapat agent penyakit menular.

3. Contamination : adanya agent menular pada permukaan tubuh, pakaian,


mainan, air, makanan.
4. Desinfection : mematikan agent menular dengan bahan kimiawi/cara fisik
secara langsung mengena agent di luar tubuh.

5. Desinfestation: proses fisik/kimiawi untuk merusak/memusnahkan


arthropoda/rodent yang ada pada orang, pakaian, lingkungan atau hewan
peliharaan (insecticide/rodenticide)

6. Immune individual : orang/hewan yang mempunyai perlindungan


kekebalan seluler sebagai hasil infeksi yang terjadi sebelumnya, hasil
imunisasi atau dari kejadian khusus sebelumnya.

7. Inapparent infection : infeksi pejamu tanpa tanda-tanda klinis yang jelas


atau dikenali.

8. Incubation period : selang waktu antara permulaan kontak dengan agent


menular sampai timbulnya gejala pertama kali.

9. Infected individual : manusia/hewan tempat berdiam suatu agent


menular, dapat dengan gejala atau gejala klinis jelas.

10. Infection : masuk, bertumbuh dan berkembangnya agent menular dalam


tubuh manusia/hewan.

11. Infectious agent : suatu organisme yang mampu menimbulkan infeksi.

12. Infectious disease : penyakit yang secara klinis tampak nyata, akibat
suatu infeksi.

B. SARAN

Epedimiologi adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari dan


menganalisis tentang penyebaran, pola, dan penentu kondisi kesehatan dan
penyakit pada populasi tertentu.

Dalam menjaga epidemiologi masyarakat harus mampu menerapakan dan


mempelajari dengan baik tentang bagaimana mencegah penyebaran dan menjaga
kondisi kesehatan dan mengendalikan masalah kesehatan pada populasi tertentu.

Demikian makalah yang dapat kami susun semoga dapat bermamfaat bagi yang
membaca atau mempelajarinya. Adapun kesalahan dalam penyusunan makalah
ini, kami terima saran dan kritik yang membangun sehingga bisa menjadi
pembelajaran untuk kami.
DAFTAR PUSTAKA

cholar.unand.ac.id/5385/2/BAB%201.pdf

https://osf.io/kru7e/download/?format=pdf
http://repositorii.urindo.ac.id/repository2/files/original/4d0206a2d9c23adfc09b20e0
2da154b2940ec8d7.pdf

https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/jekk

https://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36693/1/Nur Rista
Agrestryana-FKIK.pdf

http://scholar.unand.ac.id/36116/2/BAB I Pendahuluan New.pdf

https://jurnal.umpar.ac.id/index.php/makes/issue/view/12

https://dinkes.kalbarprov.go.id/wp-content/uploads/2019/03/Laporan-Riskesdas-
2018-Nasional.pdf

cholar.unand.ac.id/5385/2/BAB%201.pdf

https://www.bappenas.go.id/files/8515/9339/1872/FA_Preview_HSR_Book01.p
df

Anda mungkin juga menyukai