Anda di halaman 1dari 30

MAKALAH

EPIDEMIOLOGI

DI SUSUN OLEH KELOMPOK 2 :

1.ELPIYUNITA

2.JESI BULAWAN

3.HARMILA

4.MUSDALIFA Z

INSTITUT KESEHATAN DAN BISNIS ST. FATIMAH


MAMUJU 2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur patut kita angkat kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, oleh karena
kasih dan kurunia-Nya, penulis dapat menyelsaikan makalah ini dengan baik.
Penulis menyadari terdapat banyak kekurangan yang terdapat di dalam makalah
ini, untuk itu penulis mengharapkan kritikan dan saran dari pembaca. Kritikan dan
saran dari pembaca adalah pengetahuan baru yang akan penulis terimah.
Makalah ini berjudul “Epidemiologi”, penulis mengangkat judul ini
sehingga memberikan pengetahuan baru kepada pembaca, serta menjadi bahan
referensi untuk penulis di study selanjutnya. Juga akan menjadi bahan diskusi
yang akan memberikan pengetahuan baru.

Mamuju, 05 januari 2022


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..................................................................................
DAFTAR ISI ..................................................................................................
BAB 1. PENDAHULUAN .............................................................................
A. LATAR BELAKANG ................................................................................
B. RUMUSAN MASALAH ............................................................................
C. TUJUAN .....................................................................................................
D. MANFAAT .................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................
A. DEFENISI ...................................................................................................
B. MACAM – MACAM EPIDEMIOLOGI ....................................................
C. KEGUNAAN EPIDEMIOLOGI ................................................................
D. RUANG LINGKUP EPIDEMIOLOGI .....................................................
E. PRINSIF – PRINSIF EPIDEMIOLOGI ......................................................
F. PROSEDUR KERJA ...................................................................................
G. PENGUKURAN ANGKA KESAKITAN DAN KEMATIAN ..................
H. MASALAH KESEHATAN ........................................................................
BAB III PENUTUP .......................................................................................
A. KESIMPULAN ..........................................................................................
B. SARAN ......................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Epidemiologi merupakan ilmu yang penting bagi para tenaga kesehatan atau
dokter. Dengan bantuan epidemiologi, pemerintah dan tenaga kesehatan dapat
memetakan pola penyakit sehingga dapat dilakukan langkah-langkah pencegahan
dan mencari solusi untuk menangani penyakit yang muncul.
Dalam pilar ini mempelajari mengenai penguasaan konsep secara
mendalam tentang epidemiologi (distribusi, frekuensi, dan faktor risiko penyakit),
penguasaan teknik, prinsip dan pengetahuan prosedural tentang pendekatan
epidemiologi dalam analisis masalah kesehatan serta pemecahan masalah
kesehatan.
Dalam epidemiologi, ada beberapa masalah kesehatan yang biasanya
memerlukan penyelidikan lebih lanjut. Masalah kesehatan ini mungkin saja berbeda
antara daerah yang satu dengan daerah yang lain atau penyakit yang satu dengan
penyakit yang lain.
Berikut ini adalah beberapa faktor yang dapat memengaruhi epidemiologi
meliputi:
• Paparan lingkungan, misalnya logam berat, timbal, dan polusi-polusi
udara yang dapat memicu asma
• Penyakit infeksi menular, misalnya influenza dan pneumonia
• Penyakit tidak menular, misalnya jenis kanker tertentu atau bayi lahir
dengan cacat bawaan
• Cedera, akibat adanya peningkatan masalah sosial seperti kasus kekerasan
di dalam rumah tangga atau meningkatnya kriminalitas di masyarakat
• Bencana alam, misalnya gempa bumi atau tsunami

Ada beberapa istilah dalam epidemiologi, yaitu endemi, epidemi, wabah,


dan pandemi. Semua istilah tersebut berhubungan dengan penyakit-penyakit yang
bersifat serius.
1. Wabah
Wabah terjadi ketika suatu penyakit mulai menyebar dan menulari
penduduk dengan jumlah lebih banyak daripada biasanya di dalam suatu
area atau komunitas atau saat musim-musim tertentu.
Wabah biasanya berlangsung dalam jangka waktu lama, mulai dari
hitungan hari hingga tahun. Tidak hanya di satu wilayah, tetapi wabah juga
bisa meluas ke daerah atau negara lain di sekitarnya.
2. Endemi
Penyakit endemi adalah penyakit yang muncul dan menjadi
karekteristik di wilayah tertentu, misalnya penyakit malaria di Papua.
Penyakit ini akan selalu ada di daerah tersebut, namun dengan frekuensi
atau jumlah kasus yang rendah
3. Epidemi
Epidemi terjadi ketika suatu penyakit telah menyebar dengan cepat
ke wilayah atau negara tertentu dan mulai memengaruhi populasi penduduk
di wilayah atau negara tersebut.
Beberapa contoh epidemi yang pernah terjadi adalah penyakit SARS
(Severe Acute Respiratory Syndrome) pada tahun 2003 yang terjadi di
seluruh dunia dan menelan korban ratusan jiwa, penyakit Ebola di negara-
negara Afrika, serta penyakit yang disebabkan oleh virus Zika.
4. Pandemi
Pandemi adalah wabah penyakit yang terjadi secara luas di seluruh
dunia. Dengan kata lain, penyakit ini sudah menjadi masalah bersama bagi
seluruh warga dunia. Contoh penyakit yang tergolong pandemi adalah
HIV/AIDS dan COVID-19.
Tidak hanya itu, influenza yang saat ini tampak ringan pun dahulu
pernah menjadi penyakit yang masuk ke dalam kategori pandemi dan
menjadi masalah bagi seluruh negara di dunia.
Perbedaan antara "epidemi" dan "endemi" pertama kali diungkapkan oleh
Hippokrates, untuk membedakan antara penyakit yang "mengunjungi" suatu
populasi (epidemi) dengan penyakit yang "tinggal di dalam" suatu populasi
(endemi). Istilah "epidemiologi" tampaknya pertama kali digunakan untuk
menggambarkan studi epidemi pada tahun 1802 oleh dokter Spanyol Villalba dalam
karyanya, Epidemiología Española. Ahli epidemiologi juga mempelajari interaksi
penyakit dalam suatu populasi, suatu kondisi yang dikenal sebagai sindemik.
Epidemiologi sudah cukup lama dikenal atau diperkenalkan dalam dunia
kesehatan dan kedokteran. Dikenal beberapa orang yang telah mematok sejarah
peting dalam perkembanagn epidemiologi.

1. Hippocrates ( 460-377 BC)


Dia dianggap sebagai The First Epidemiologyist, ahli epidemiolog
pertama di dunia karena dialah yang pertama kali mengajukan komnsep
analisis kejadian penyakit secara rasional. Pikiran-pikirannya dituliskan
dalam tiga bukunya: Epidenic !, Epidemic II, dan On Airs, Waters and
Places. Dalam bukunya ini diajukanlah konsep tentang hubungan penyakit
dengan factor tempat (geografi), penyediaan air, iklim, kebiasaan makan
dan perumahan. Dia yang memperkenalkan istilah epidemi dan endemi

2. Galen (129-199)
Ahli bedah tentara Rumawi ini sering dianggap sebagai the Father
of Experimental Physiology. Dia mengajukan konsep bahwa status
kesehatan berkaitan denagn personality type dan lifestyle factors.

3. Thomas Sydenham (1624-1689)


Thomas Sydenham (1624-1689) Orang Inggris ini sering dipanggil
English Hippocrates karena pernyataannya yang menghidupkan kembali
konsep Hippocatres di tanah Inggris dan menambahkan pentingnya merinci
konsep faktor lingkungan (atmosfer) dari Hippocrates. Kalau Hippctares
dianggap sebagai Epidemiologis Pertama, justru Sydenham dianggap
sebagai the father of Epidemiology.

4. Antonie van Leeiwenhoek (1632-1723)


Leeuwenhoek adalah seorang warga Negara Belanda, dilahirkan di
deft, 24 Oktober 1632 dan meninggal pada tanggal 24 Agustus 1723. dia
seorang ilmuwan amatir yang menemukan mikroskop, penemu bakteri dan
parasit (1674), penemu sermatozoa(1677). Penemuan bakteri telah
membuka tabir suatu penyakit yang kemudian akan sangat berguna untuk
analisis epidemiologis selanjutny

5. Robert Koch
Nama Robery Koch tidak asing jika dihubungkan denagn penyakit
tuberkulosis. Dialah penemu tuberkulosis pada tahun 1882. selain itu Koch
berperan memperkenalkan tubrkullin pada tahun 1890, yang dianggapnya
sebagai suatu cara pengobatan tuberkulosis. Konsep tes yuberkulosis
selanjutnya dikembangkan oleh Von Piquet di tahun 1906 dan PPD
diperkenalkan oleh Siebart di tahun 1931

6. Max van Patternkofer


Orang Jerman ini memberi kesan tersendiri dalam sejarah
Epidemiologi khususnya berkaitan dengan upaya mengidentifikasi
penyebab suatu penyakit. Untuk membuktikan jalan pikirannya dia tidak
segan-segan memakai dirinya sebagai kelinci percobaan.

7. John Snow, 1813-1858


Nama ahli anastesi sudah tidak asing dalam dunia kesehatan
masyarakat sehubungan upayanya yang sukses mengatasi kolera yang
melanda London. Yang perlu dicatat di sini bahwa John Snow, dalam
menganalisis masalah penyakit kolera, mempergunakan pendekatan
epidemiologi dengan menganalisis faktor tempat, orang, dan waktu. Dia
dianggap the father of field epidemiology.
8. Percival Pott
Percival Pott Dia adalah seorang ahli bedah yang melakukan
pendekatan epidemiologis dalam menganalisis meningginya kejadian
kanker skrotum di kalangan pekerja pembersih cerobong asap.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian / defenisi epidemiologi
2. Apa saja macam – macam dari epidemiologi
3. Apa saja kegunaan epidemiologi
4. Apa saja yang termasuk dalam ruang lingkup epideimoilogi
5. Prinsif apa saja dari epidemiologi
6. Menyebutkan dan menjelaskan prosedur kerja epidemiologi
7. Cara pebgukuran angka kesakitan dan kematian
8. Menjelaskan istilah – istilah dalam epidemiologi

C. TUJUAN
1) Menentukan besarnya masalah
2) Mengenal faktor penyebab dan cara transmisi
3) Mempelajari riwayat alamiah pennyakit
4) dasar untuk perencanaan, pelaksanaan dan penilaian usaha kesehatan untuk
tujuan pencegahan, pengobatan penyakit dan promosi kesehatan

D. MAMFAAT
1) Mempelajari riwayat alamiah penyakit: untuk memahami trendprediksi
kejadian penyakit, hasil studi untuk perencanaan kesehatan masyarakat dan
pelayanan kesehatan.
2) Diagnosis Komunitas: Penyakit, kondisi, kecelakaan, gangguan, kelainan,
kecacatan- menyebabkan kesakitan, kematian dan masalah kesehatan lain pada
komunitas tertentu atau wilayah tertentu
3) Melihat risiko pada individu dan pengaruhnya pada populasi: faktor risiko,
masalah dan perilaku-pengaruhi kelompok penduduk, penelitian dengan
melakukan penilaian faktor risiko dan pendekatan penilaian kesehatan---
penilaian penyakit dan risiko kesehatan, skrining kesehatan dan pemeriksaan
medis.
Apabila Epidemiologi dapat dipahami dan diterapkan dengan baik, akan
diperoleh berbagai manfaat yang jika disederhanakan adalah sebagai berikut :
1. Membantu Pekerjaan Administrasi Kesehatan. Epidemiologi membantu
pekerjaan dalam Perencanaan ( Planning ) dari pelayanan kesehatan,
Pemantauan ( Monitoring ) dan Penilaian ( Evaluation ) suatu upaya kesehatan.
Data yang diperoleh dari pekerjaan epidemiologi akan dapat dimanfaatkan
untuk melihat apakah upaya yang dilakukan telah sesuai dengan rencana atau
tidak (Pemantauan) dan ataukah tujuan yang ditetapkan telah tercapai atau
tidak (Penilaian).
2. Dapat Menerangkan Penyebab Suatu Masalah Kesehatan. Dengan
diketahuinya penyebab suatu masalah kesehatan, maka dapat disusun langkah
– langkah penaggulangan selanjutnya, baik yang bersifat pencegahan ataupun
yang bersifat pengobatan.
3. Dapat Menerangkan Perkembangan Alamiah Suatu Penyakit. Salah satu
masalah kesehatan yang sangat penting adalah tentang penyakit. Dengan
menggunakan metode Epidemiologi dapatlah diterangkan Riwayat Alamiah
Perkembangan Suatu Penyakit (Natural History of Disease). Pengetahuan
tentang perkembangan alamiah ini amat penting dalam menggambarkan
perjalanan suatu penyakit. Dengan pengetahuan tersebut dapat dilakukan
berbagai upaya untuk menghentikan perjalanan penyakit sedemikian rupa
sehingga penyakit tidak sampai berkelanjutan. Manfaat / peranan Epidemiologi
dalam menerangkan perkembangan alamiah suatu penyakit adalah melalui
pemanfaatan keterangan tentang frekwensi dan penyebaran penyakit terutama
penyebaran penyakit menurut waktu. Dengan diketahuinya waktu muncul dan
berakhirnya suatu penyakit, maka dapatlah diperkirakan perkembangan
penyakit tersebut. Dapat Menerangkan Keadaan Suatu Masalah Kesehatan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. DEFENISI
Jika ditinjau dari asal kata (Bahasa Yunani) Epidemiologi berarti Ilmu yang
mempelajari tentang penduduk {EPI = pada/tentang ; DEMOS = penduduk ;
LOGOS = ilmu}. Sedangkan dalam pengertian modern pada saat ini
EPIDEMIOLOGI adalah : “ Ilmu yang mempelajari tentang Frekuensi dan
Distribusi (Penyebaran) masalah kesehatan pada sekelompok orang/masyarakat
serta Determinannya (Faktor – factor yang Mempengaruhinya).”
1. Frekuensi masalah kesehatan Frekuensi yang dimaksudkan disini menunjuk
pada besarnya masalah kesehatan yang terdapat pada sekelompok
manusia/masyarakat. Untuk dapat mengetahui frekwensi suatu masalah
kesehatan dengan tepat, ada hal yang harus dilakukan yaitu :
a. Menemukan masalah kesehatan yang dimaksud.
b. Melakukan pengukuran atas masalah kesehatan yang ditemukan tersebut
2. Distribusi ( Penyebaran ) masalah kesehatan Yang dimaksud dengan
Penyebaran/Distribusi masalah kesehatan adalah menunjuk kepada
pengelompokan masalah kesehatan menurut suatu keadaan tertentu.
3. Determinan ( Faktor – faktor yang mempengaruhi ) Determinan adalah
menunjuk kepada factor penyebab dari suatu penyakit / masalah kesehatan baik
yang menjelaskan Frekwensi, penyebaran ataupun yang menerangkan penyebab
munculnya masalah kesehatan itu sendiri.
Adapun definisi Epidemiologi menurut CDC 2002, Last 2001, Gordis 2000
menyatakan bahwa EPIDEMIOLOGI adalah Studi yang mempelajari Distribusi
dan Determinan penyakit dan keadaan kesehatan pada populasi serta penerapannya
untuk 1 Bustan MN ( 2002 ). Pengantar Epidemiologi, Jakarta, Rineka Cipta.h.30
5 pengendalian masalah – masalah kesehatan”. Dengan demikian dapat dirumuskan
tujuan Epidemiologi adalah :
a. Mendeskripsikan Distribusi, kecenderungan dan riwayat alamiah suatu
penyakit atau keadaan kesehatan populasi.
b. Menjelaskan etiologi penyakit.
c. Meramalkan kejadian penyakit.
d. Mengendalikan distribusi penyakit dan masalah kesehatan populasi.
Sebagai ilmu yang selalu berkembang, Epidemiologi senantiasa mengalami
perkembangan pengertian dan karena itu pula mengalami modifikasi dalam
batasan/definisinya.
4. Pengertian Epidemiologi Ditinjau dari Berbagai Aspek
a. Aspek Akademik Secara Akademik Epidemiologi berarti Analisa data
kesehatan, sosial-ekonomi, dan trend yang terjadi untuk mengindentifikasi
dan menginterpretasi perubahan-perubahan kesehatan yang terjadi atau akan
terjadi pada masyarakat umum atau kelompok penduduk tertentu.
b. Aspek Klinik Ditinjau dari aspek klinik, Epidemiologi berarti Suatu usaha
untuk mendeteksi secara dini perubahan insidensi atau prevalensi yang
dilakukan melalui penemuan klinis atau laboratorium pada awal timbulnya
penyakit baru dan awal terjadinya epidemi.
c. Aspek Praktis Secara praktis epidemiologi berarti ilmu yang ditujukan
pada upaya pencegahan penyebaran penyakit yang menimpa individu,
kelompok penduduk atau masyarakat umum.
d. Aspek Administrasi Epidemiologi secara administratisi berarti suatu usaha
mengetahui keadaan masyarakat di suatu wilayah atau negara agar dapat
memberikan pelayanan kesehatan yang efektif dan efisien sesuai dengan
kebutuhan masyarakat.
Beberapa definisi epidemiologi sebagai berikut:
a. W.H. Welch
Epidemiologi adalah Suatu ilmu yang mempelajari tentang timbulnya
perjalanan dan pencegahan penyakit terutama penyakit infeksi menular.
b. Mac Mahon dan Pugh
Ilmu yang mempelajari tentang penyebaran penyakit dan faktor-faktor yang
menentukan terjadinya penyakit pada manusia.
c. Last, Beagehole et al, (1993)
Studi tentang distribusi dan faktor-faktor yang menentukan keadaan yang
berhubungan dengan kesehatan atau kejadian-kejadian pada kelompok
penduduk tertentu.
d. W.H. Frost
Ilmu yang mempelajari timbulnya distribusi dan jenis penyakit pada manusia
menurut waktu dan tempat.
e. Azrul azwar:
Ilmu yang mempelajari tentang frekuensi dan penyebaran masalah kesehatan
pada sekelompok manusia/masyarakat serta faktor-faktor yang
mempengaruhinya.
f. Menurut Judith S. Mausner, Anita K. Bahn
Epidemiologi menurut Judith S. Mausner, Anita K. Bahn ialah concernet
with the extend and types of illness and injuries in groups of people and
with the factors which influence their distribution.
g. Menurut Hirsch “1883”
Epidemiologi menurut Hirsch ialah suatu gambaran kejadian penyebaran
dari jenis-jenis penyakit pada manusia pada saat tertentu di berbagai tempat
di bumi dan mengaitkan dengan kondisi eksternal.
h. Menurut Lilienfeld “1977”
Epidemiologi menurut Liliendfeld ialah metode pemikiran tentang penyakit
yang berkaitan dengan penilaian biologis dan berasal dari pengamatan suatu
tingkat kesehatan populasi.
i. Menurut Robert H. Fletcher “1991”
Epidemiologi menurut Robert H. Fletcher ialah disiplin riset yang
membahas tentang distribusi dan determinan penyakit dalam populasi.

B. MACAM – MACAM EPIDEMIOLOGI


Eoidemiologi dibagi menjadi tiga macam yaitu:
1. Epidemiologi Deskriptif (Diskriptive Epidemiology) Adalah mempelajari
tentang frekuensi dan penyebaran suatu masalah kesehatan tanpa memandang
perlu mencari jawaban terhadap faktor-faktor penyebab timbulnya masalah
kesehatan tersebut. Pada epidemiologi deskriptif, informasi dikumpulkan untuk
“menandai” atau merangkum kejadian atau masalah kesehatan. Epidemiologi
deskriptif mengevaluasi semua keadaan yang berada di sekitar seseorang yang
dapat mempengaruhi sebuah kejadian kesehatan. Yang menjadi fokus dalam
epidemiologi deskriptif ini adalah frekuensi dan pola (Ellis Christensen, 2012),
frekuensi digunakan untuk menilai tingkat kejadian, sedangkan pola dapat
digunakan untuk membantu epidemiologi analitik menunjukkan faktor risiko.
Penelitian deskriptif ini juga berfokus pada pertanyaan who (siapa saja yang
terkena/terpengaruhi), when (kapan mereka terpengaruhi), dan where (di mana
mereka terpengaruhi).
a. Pada who (orang), epidemiologi deskriptif meneliti faktor-faktor antara l
1. Variabel Demografi, sebagai contoh: usia, jenis kelamin, ras,
penghasilan, pendidikan, pekerjaan, status pernikahan, agama, dan lain-
lain.
2. Variabel Keluarga, sebagai contoh: jumlah anggota keluarga, usia
melahirkan, pendidikan ibu, pengaturan jarak kehamilan, dan lain-lain.
3. Perilaku, misalnya penyalahgunaan narkoba, shift kerja, makan dan pola
olahraga.
4. Variabel lain, seperti: Golongan darah, paparan factor lingkungan
tertentu, status kekebalan, status imunisasi, status gizi.

b. Hal penting lain yang dapat diamati pada epidemiologi deskriptif adalah
Where (tempat). Tempat disini dapat berupa:
1. Tempat tinggal
2. Tempat bekerja
3. Sekolah
4. Rumah Makan
5. Tempat Rekreasi

Pendekatan atau studi ini dipergunakan untuk menguji data serta informasi-
informasi yang diperoleh melalui studi epidemiologi deskriptif. Ada dua studi
tentang epidemiologi ini:
a. Studi riwayat kasus (case history studies). Dalam studi ini akan
dibandingkan antara dua kelompok orang, yakni kelompok yang terkena
penyebab penyakit (kelompok kasus) dengan kelompok orang tidak
terkena penyakit (kelompok kontorol).Contoh: kita berminat meneliti
kemungkinan hubungan antara Ca payudara dan penggunaan kontrasepsi
oral (OC). Untuk menguji hopotesa kita dapat.
b. Studi Kohort (Kohort Studies) Dalam studi ini sekelompok orang
dipaparkan (exsposed) pada suatu penyebab penyakit (agent). Kemudian
diambil sekelompok orang lagi yang mempunyai ciri-ciri yang sama
dengan kelompok pertama, tetapi tidak dipaparkan atau dikenakan pada
penyebab penyakit. Kelompok kedua ini disebut kelompok kontrol.
Setelah beberapa saat yang telah ditentukan kedua kelompok tersebut
dibandingkan, dicari perbedaan antara kedua kelompok tersebut bermakna
atau tidak.
c. Hal ketiga yang penting dan sering dievaluasi dalam epidemiologi
deskriptif adalah factor when (waktu). Yang dimaksud dengan waktu
disini bias merupakan waktu tahun, atau hal yang terjadi pada waktu
tertentu setiap hari atau setiap jam. Sebagai contoh, penyakit demam
berdarah lebih sering muncul di musim hujan, demikian halnya dengan
penyakit leptospirosis atau bahkan flu, dan kecelakaan lebih sering terjadi
di masa liburan. Pengukuran prevalensi pada periode waktu tertentu akan
dapat membantu upaya pencegahan. Berikut ini contoh-contoh lain
penelitian epidemiologi deskriptif:
1. Penilaian aktifitas fisik dan pengeluaran energi pada lansia penderita
penyakit kronis di Desa Sukamakmur.
2. Tren angka kejadian stroke di Kecamatan Kondang dari tahun 1990-
2010
3. Perilaku merokok pada kelahiran preterm di Kecamatan Sanden
4. Perbedaan jenis kelamin pada gangguan lemak di Padang dan di
Yogyakarta
5. Tren angka harapan hidup berdasarkan kelompok latar belakang
pendidikan di Yogjakarta

2. Epidemiologi Analitik (Analytic Edemiology)


Adalah epidemiologi yang menekankan pada pencarian jawaban terhadap
penyebab terjadinya frekuensi, penyebaran serta munculnya suatu masalah
kesehatan. Dalam epidemiologi analitik diupayakan untuk mencari jawaban
mengapa (why), kemudian dianalisa hubungannya dengan akibat yang
ditimbulkan. faktor penyebab diarahkan kepada faktor-faktor yang
mempengaruhi, sedangkan akibat menunjuk kepada frekuensi, penyebaran,
serta adanya suatu masalah kesehatan. Oleh karena itu perlu dirumuskn
hipotesa yang berkaitan dengan masalah yang timbul, lalu dilanjutkan
dengan menguji hipotesa melalui suatu penelitian yang selanjutnya ditarik
suatu kesimpulan tentang sebab akibat dari timbulnya suatu penyakit
3. Epidemiologi Eksperimen Studi ini dilakukan dengan mengadakan
eksperimen (percobaan) kepada kelompok subjek, kemudian dibandingkan
dengan kelompok kontrol (yang tidak dikenakan percobaan). Bentuk
ekperimental lain yang sering dilakukan adalah berkaitan dengan pengaruh
intervensi penyuluhan terhadap perubahan pengetahuan tentang suatu
masalah

C. KEGUNAAN EPIDEMIOLOGI
1. Mempelajari riwayat alamiah penyakit
2. Menentukan masalah komunitas
3. Melihat risiko dan pengaruhnya
4. Menilai dan meneliti
5. Menyempurnakangambaranpenyakit
6. Identifikasi sindrom
7. Menentukan penyebab dan sumber penyebab

D. RUANG LINGKUP EPIDEMIOLOGI


1. Ruang lingkup epidemiologi adalah sebagai berikut:
a. Subjek dan objek epidemiologi : masalah kesehatan ( penyakit menular,
penyakit tidak menular, kecelakaan, bencana alam dan sebagainya).
b. Masalah kesehatan yang ditemukan pada sekelompok manusia (bedakan
dengan ilmu kedokteran klinik?).
c. Dalam merumuskan penyebab timbulnya suatu masalah kesehatan
dimanfaatkan data tentang frekuensi dan penyebaran masalah kesehatan
tesebut.
Dalam metode penelitian epidemiologi akan melihat penyebab masalah dan
timbulnya masalah kesehatan. Perhatikan contoh penularan penyakit pada
manusia berikut ini:
2. Ruang lingkup epidemiologi dalam masalah kesehatan meliputi 6E, yaitu:
a. Etiologi (Penyebab),
b. Efikasi (untuk melihat efek atau daya optimal yang dapat diperoleh dari
adanya intervensi kesehatan ex. Vaksinasi),
c. Efektivitas (untuk mengetahui efek intervensi dalam berbagai kondisi
lapangan yang berbeda),
d. Efisiensi (untuk mengetahui kegunaan dan hasil yang diperoleh
berdasarkan besarnya biaya yang dikeluarkan),
e. Evaluasi (melihat dan memberikan nilai keberhasilan suatu program),
f. Edukasi (salah satu bentuk intervensi berupa upaya peningkatan
pengetahuan kesehatan)

E. PRINSIF – PRINSIF EPIDEMIOLOGI


1. Mempelajari sekelompok manusia/masyarakat untuk mengalami maslah
kesehatan.
2. Menunjuk kepada banyaknya masalah kesehatan yang ditemukan pada
sekelompok manusia yang dinyatakan dengan angka frekuensi mutlak dan
rasio.
3. Menunjukkan kepada banyaknya masalah-masalah kesehatan yang
diperinci menurut keadaan-keadaan tertentu, diantaranya keadaan waktu,
tempat, orang yang mengalami masalah kesehatan.
4. Merupakan rangkaian kegiatan tertentu yang dilakukan untuk mengkaji
masalah-masalah kesehatan sehingga diperoleh kejelasan dari masalah
tersebut.

F. PROSEDUR KERJA
Sistem dan prosedur kerja dalam organisasi adalah unsure penting dalam
meningkatkan tata kelola organisasi yang baik, karena keteraturan dan pelakanaan
tugas secara sistematis mempermudah capaian kinerja sesuai dengan standar yang
ditetapkan.
Organisasi secara fungsional bertanggung jawab dalam penataan system
dan prosedur kerja unit orgasisasi di lingkungan Kementerian Pendidikan melalui
pemberian fasilitasi. Fasilitasi penyusunan sistem dan mekanisme hubungan kerja
organisasi dan fasilitasi penyusunan standard operating procedures (SOP)
diberikan kepada semua unit organisasi di lingkungan Kementerian Pendidikan
Nasional.
Fasilitasi yang diberikan adalah:

1. Penyusunan sistem dan mekanisme hubungan kerja organisasi;


2. Teknik penyusunan standard operating procedures (SOP);
3. Evaluasi penerapan SOP.

G. PENGUKURAN ANGKA KESAKITAN DAN KEMATIAN


Ada tiga cara pengukuran angka kesakitan yang digunakan dalam
epidemiologi yaitu ; Insidensi,Prevalensi Indeks Kesehatan.
1. Insidensi
Adalah gambaran tentang frekuensi penderita baru suatu penyakit yg
ditemukan pada suatu waktu tertentu di satu kelompok masyarakat. Rasio
(Ratio) Nilai relatif yang dihasilkan dari perbandingan dua nilai kuantitatif yang
pembilangnya tidak merupakan bagian dari penyebut. Proporsi (Proportion)
Perbandingan dua nilai kuantitatif yang pembilangnya merupakan bagian dari
penyebut. Angka (Rate) Proporsi dalam bentuk khusus: Perbandingan
pembilang dan penyebut dinyatakan dalam batas waktu tertentu. Apabila
pembilang terbatas pada umur, sex, atau gol. tertentu maka penyebut juga harus
terbatas pada umur, sex atau gol yang sama. Bila penyebut terbatas pada mereka
yang dapat terserang atau terjangkit penyakit, penyebut tersebut dinamakan
populasi yang mempunyai resiko (population at risk).
2. Prevalence rate (point prevalence rate)
Mengukur jumlah orang dikalangan penduduk yang menderita sesuatu
penyakit pada satu titik waktu tertentu. - Prevalence rate = (Jumlah kasus-kasus
penyakit yang ada Jumlah penduduk seluruhnya) pada suatu titik tertentu.
Prevalence rate tergantung pada: - Jumlah orang yang telah sakit pada waktu
yang lalu - Berapa lama mereka sakit Meski sedikit yang sakit dalam setahun
tetapi bila kronis, jumlahnya akan meningkat dari tahun ke tahun, maka
prevalence rate akan > incidence rate. Bila penyakit akut (lama sakit pendek
karena sembuh atau mati) prevalence relatif < incidence. Kegunaan point
prevalence (terutama penyakit kronis): Perencanaan kebutuhan fasilitas, tenaga,
dan pemberantasan penyakit.
3.Indeks kesehatan
a. Indeks Fertilitas
1. Angka Kelahiran Kasar (Crude Birth Rate)
2. Angka Fertilitas Menurut Golongan Umur (Age Specific Fertility
Rate)
3. Angka Fertilitas Total (Total Fertility Rate)
b. Indeks Mortalitas dan Morbiditas
1. Angka Kematian Kasar (Crude Death Rate)
2. Angka Kematian berhubungan dengan sebab tertentu: Angka
Kematian karena sebab tertentu, Case Fatality Rate, Angka Kematian Ibu
(Maternal Mortality Rate).
3. Angka kematian berhubungan dengan umur: Angka Kematian
menurut golongan umur, Angka Kematian Bayi, Angka Kematian Balita,
Angka Kematian Neonatal, Angka Kematian Perinatal, Proporsi
Kematian Balita
4. Angka Morbiditas - Derajat Kesehatan:
1. CDR (Crude Death Rate)
2. IMR (Infant Mortality Rate) = AKABA
3. CMR (Child Mortality Rate)
4. MMR (Maternal Mortality Rate)
5. LE (Life Expectancy) Crude Death Rate (CDR) (Jumlah kematian
dikalangan penduduk di suatu daerah dalam satu tahun Jumlah penduduk
rata-rata (pertengahan tahun) di daerah dan tahun yang sama) x 1000 Age
Specipic Death Rate (ASDR) Misalnya: Age specific death rate pd gol usia
tahun ASDR = (Jumlah kematian antara umur tahun di suatu daerah dalam
waktu satu tahun Jumlah peduduk rata-rata (mid year) pada daerah dan
tahun sama) x Case Fality Rate(CFR) CFR = (Jumlah seluruh kematian
karena penyakit tertentu dalam jangka waktu tertentu Jumlah seluruh
penderita penyakit di daerah dalam jangka waktu yang sama) x 1000
Disease Specific Death Rate (DSDR) Misalnya: Penyakit tuberkulosis (TB)
DSDR = Jumlah kematian penyakit TB di satu daerah dalam jangka waktu
tertentu Jumlah kasus-kasus TB di daerah dalam jangka waktu yang sama)
x 1000 Perinatal Mortality Rate (PNMR) (Jumlah seluruh kematian bayi
usia 1 minggu di suatu daerah dalam satu tahun Jumlah seluruh kelahiran
hidup) x 100% Neonatal Mortality Rate (NMR) (Jumlah seluruh kematian
bayi <28 hari di suatu daerah dalam satu tahun Jumlah seluruh kelahiran
hidup) x 100% Infant Mortality Rate (IMR) (Jumlah seluruh kematian bayi
<1 tahun di suatu daerah dalam satu tahun Jumlah seluruh kelahiran hidup)
x 100% Child Mortality Rate (CMR) (Jumlah seluruh kematian anak <5
tahun di suatu daerah dalam satu tahun Jumlah seluruh anak <5 tahun di
suatu daerah yang sama dalam satu tahun yang sama) x 100% Maternal
Mortality Rate (MMR) (Jumlah kematian ibu karena kehamilan, persalinan,
dan nifas di suatu daerah dalam satu tahun Jumlah kelahiran hidup pada
tahun yang sama) x Sumber Kesalahan dalam pengukuran Dalam
pengukuran frekwensi masalah kesehatan dapat terjadi kesalahan kesalahan
yang berasal dari 2 sumber yaitu :
1 Kesalahan akibat penggunaan data yang tidak sesuai
Menggunakan sumber data yang tidak representative, hanya data
dari pelayanan kesehatan saja, padahal diketahui bahwa cakupan pelayanan
kesehatan sangat terbatas dan tidak semua masyarakat datang berobat ke
fasilitas pelayanan tersebut. Memanfaatkan data dari hasil survey khusus
yang pengambilan respondennya tidak secara acak. 2 Kesalahan karena
adanya factor BIAS : BIAS adalah perbedaan antara hasil pengukuran
dengan nilai sebenarnya. Sumber BIAS :
a. Dari pengumpulan data menggunakan alat ukur yang berbeda/ tidak
standar menggunakan teknik pengukuran yang berbeda
b. Dari masyarakat adanya persepsi yang berbedaterhadap penyakit yang
ditanyakan, adanya perbedaan respon terhadap alat test yang digunakan.
Peranan Epidemiologi dalam bidang kesehatan:
• Mengidentifikasi faktor-faktor yg berperan terjadinya penyakit
atau masalah kesehatan dalam masyarakat.
• Menyediakan data yg diperlukan utk perencanaan kesehatan dan
pengambilan keputusan
• Membantu melakukan evaluasi terhadap program kesehatan yang
sedang atau telah dilakukan.
• Mengembangkan metodologi untuk menganalisis keadaan suatu
penyakit dalam upaya untuk mengatasi atau menanggulanginya.
• Mengarahkan intervensi yang diperlukan untuk menanggulangi
masalah yang perlu dipecahkan.
1. Mencakup semua penyakit
Epidemiologi mempelajari semua penyakit, baik penyakit infeksi maupun
penyakit noninfeksi, seperti kanker, penyakit kekurangan gizi
(malmitrition), kecelakaan lalu lintas maupun kecelakaan kerja, sakit jiwa,
diabetes dan malaria, dll. Bahkan di negara-negara maju epidemiologi ini
mencakup juga kegiatan pelayanan kesehatan.
2. Populasi
Apabila klinik dokter berorientasi pada gambaran penyakit individu-
individu, maka epidemiologi ini memusatkan perhatiannya pada distribusi
penyakit pada populasi ( masyarakat) atau kelompok.
3. Pendekatan ekologi
Frekuensi dan distribusi penyakit dikaji dari latar belakang pada
keseluruhan lingkungan manusia baik lingkungan fisik, biologis maupun
sosial. Hal ini lah yang dimaksud pendekatan ekologis. Terjadinya penyakit
pada seseorang dikaji dari manusia dan total lingkungannya.
Bentuk peran itu dapat dijabarkan dalam 7 peran utama (Valanis, 10), yaitu:
• Investigasi etiologi penyakit
• Identifikasi faktor risiko
• Identifikasi sindrom dan klasifikasi penyakit
• Melakukan diagnosis banding (differential diagnosys) dan perencanaan
pengobatan
• Surveilan status kesehatan penduduk
• Diagnosis komunitas dan perencanaan pelayanan kesehatan
• Evaluasi pelayanan kesehatan dan intervensi kesehatan masyarakat.
Selain itu Beoglehole (WHO-1977) mengemukakan 4 peran utama
epidemiologi, yakni;
1. Mencari kausa; faktor-faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan dan
yang menyebabkan terjadinya penyakit.
2. Riwayat alamiah penyakit; perlangsungan penyakit, bisa sangat
mendadak (emergency), akut dan kronik.
3. Deskripsi status kesehatan masyarakat; menggambarkan proporsi
menurut status kesehatan, perubahan menurut waktu, perubahan
menurut umur, dan lain-lain.
4. Evaluasi hasil intervensi; menilai bagaimana keberhasilan berbagai
intervensi seperti promosi kesehatan, upaya pencegahan dan pelayanan
kesehatan.

H. MASALAH KESEHATAN
Ruang lingkup sehat dan masalah kesehatan meliputi 6 D:
• Death (kematian)
• Disease (penyakit)
• Disability (kecacatan)
• Disccomfort (kekurangnyamanan)
• Dissatisfaction(kekurangpuasan)
• Destitution (kelemahan)
Ruang Lingkup Epidemiologi
• Etiologi: mengidentifikasi penyebab penyakit dan masalah kesehatan
lainya.
• Efikasi: efek atau daya optimal yg dapat diperoleh dari adanya intervensi
kesehatan, Ex: efikasi pemberian faksin malaria adh 40 %
• Efektifitas: besarnya hasil yg dpt diperoleh dari suatu tindakan
(pengetahuan atau intervensi0 dan besarnya perbedaan dari suatu tindakan
yg satu dengan yg lainya
• Evisiensi: sebuah konsep ekonomi yg melihat pengaruh yg dapat diperoleh
berdasarkan besarnya biaya yg diberikan.
• Evaluasi: penilaian secara keseluruhan keberhasilan suatu pengobatan atau
program kesehatan masyarakat.
• Edukasi: intervensi berupa peningkatan pengetahuan tentang kesehatan
masyarakat sebagai bagian dari upaya pencegahan penyakit.
Konsep Sehat dan Sakit Sehat dan sakit adalah suatu kejadian yg merupakan suatu
rangkaian proses yang berjaan terus menerus yg berada dalam kehidupan
masyarakat.
Diagnosis Sakit
• Anamnesis berkaitan dengan keluhan berupa gejala (simptom) yg
dirasakan oleh penderita.
• Tanda (sign) berupa hasil pengamatan dokter atau pemeriksa kesehatan yg
boleh dikatakan merupakan suatu observasi obyektif yg dilakukan terhadap
penderita.
• Test (pemeriksaan) berupa pemeriksaan deengan mempergunakan alat-
alat laboratorium atau teknik pemeriksaan lainya seperti rongen atau ECG
(Ahl-bom:26)
Hambatan dalam melakukan diagnosis sakit
• Memerluan waktu yang lama
• Faktor biaya yang mahal
• Adanya penyakit yang tidak harus memerlukan ketiga prosedur
• Adanya subyektivitas dan kelemahan dari masing-masing cara.
Klasifikasi Penyakit
• Penyakit menular/infeksi
a. penyakit menular melalui air
b. penyakit menular melalui udara
c. penyakit menular melaluui kelamin
d. penyakit menular melalui binatang
• Penyakit Non-Infeksi/tidak menular/kronis
a. penyakit jantung
b. penyakit kanker
c. penyakit metabolic
Aplikasi Epidemiologi
• Epidemiologi dan pencegahan penyakit menular
• Epidemiologi dan kesehatan lingkungan
• Epideemiologi dalam klinik

MENGAPA PETUGAS KESEHATAN MEMBUTUHKAN PENGETAHUAN


EPIDEMIOOGI?
Untuk menjawab pertnaya tersebtu di atas apt di jelasakan melalui bebrapa hal
berikut ini:
• Walaupun teknologi kedokteran telah menngalami kemajuan yang sangat
pesat, tetapi masih banyak faktor penyebab penyakit yang belum terungkap
terutama penyakit-penyakit kronis, dan penyakit yang belum pernah terjadi
atau penyakit baru dan belum pernah di laporkan sebelumnya. Dalam hal
demikian, pendekatan epidemiologi merupakan cara yang paling efektif dan
efisien untuk mengungkapkan penyebabnya.
• Keberhasilan percobaan pengobatan penyakit atau pencegahan penyakit
yang dilakukan di klinik atau di laboratorium masih harus di uji
kemampuannya di masyarakat
• Frekuensi distribusi penyakit yang diperoleh di rumah sakit harus di
sesuaikan dengan kondisi di masyarakat.
• Dalam upaya peningkatan derajat kesahatan masyarakat melalui pelayanan
kesahatan di butuhkan informasi tentang yang terkena, jumlah orang yang
terkena, dimana dan bilaman terkenanya. Penyebaran dan penyebabnya.
Informasi tersebut dapat diperoleh melalui studi epidemiologis
• Dalam menghadapi masalah kesehatan masyarakat seperti pencegahan
penyakit atau fenomena lain seperti ledakan penduduk dapat dilakukan
dalam upaya imunisasi, penyaringan terhadap orang yang mempunyai risiko
terkena suatu penyakit walaupun penyakit belum tampak, dan upaya
keluarga berencana untuk mengatasi ledakan penduduk.
Metode Epidemiologi
Di dalam epidemiologi terdapat tiga tipe pokok pendekatan atau metode yaitu:
• Epidemiologi deskriptif (descriptive epidemiology)
Di dalam epidemiologi deskriptif di pelajari bagaimana frekuensi penyakit
berubah menurut perubahan variable-variable epidemiologi yang terdiri dari
orang (person), tempat (place) dan waktu (time).
• Epidemiologi analitik (analytic epidemiology)
Epidemiologi Analitik berkaitan dengan upaya epidemiologi untuk
menganalisis faktor penyebab (determinant) masalah kesehatan. Di sini
diharapkan epidemiologi mampu menjawab pertanyaan kenapa (why) atau
apa penyebab terjadinya masalah itu. Misalnya, setelah ditemukan secara
deskriptif bahwa banyak perokok yang menderita kanker paru, maka perlu
dianalisis lebih lanjut apakah memang rokok itu merupakan faktor
determinan/penyebab terjadinya kanker paru.
• Epidemiologi eksprimen
Salah satu hal yang perlu dilakukan sebagai pembuktian bahwa suatu faktor
sebagai penyebab trjadinya suatu luaran (output = penyakit), adalah diuji
kebenarannya dengan percobaan (experiment). Misalnya kalau rokok
dianggap sebagai penyebab kanker paru maka perlu dilakukan eskperimen
jika rokok dikurangi maka kanker paru maka perlu dilakukan eksperimen
jika rokok dikurangi maka kanker paru akan menurun, ataupun sebaliknya.
Eksperimen epidemiologi dapat juga dilakukan di laboratorium, tetapi
disesuaikan dengan masalah komuniti yang dihadapinya, sehingga
eksperimen epidemiologi sewajarnya dilakukan di komuniti.
Untuk itu, misalnya, pembuktian peranan rokok terhadap kanker paru
dilakukan dengan melakukan intervensi pengurangan rokok dalam
kehidupan masyarakat dan melihat apakah memang terjadi penurunan
kanker paru. Peraturan pelarangan merokok yang ditandai menurunnya
jumlah penduduk dan diikuti dengan menurunnya kanker paru akan
membuktikan bahwa rokoklah yang menjadi penyebab kanker paru.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Epidemiologi tidak hanya sekedar mempelajari masalah-masalah penyakit-
penyakit saja, tetapi juga mencakup masalah kesehatan yang sangat luas ditemukan
di masyarakat. Diantaranya masalah keluarga berencana, masalah kesehatan
lingkungan, pengadaan tenaga kesehatan, pengadaan sarana kesehatan dan
sebagainya. Dengan demikian, subjek dan objek epidemiologi berkaitan dengan
masalah kesehatan secara keseluruhan.
Pekerjaan epidemiologi dalam mempelajari masalah kesehatan, akan
memanfaatkan data dari hasil pengkajian terhadap sekelompok manusia, apakah itu
menyangkut masalah penyakit, keluarga berencana atau kesehatan lingkungan.
Setelah dianalisis dan diketahui penyebabnya dilakukan upaya-upaya
penanggulangan sebagai tindak lanjutnya.
Pekerjaan epidemiologi akan dapat mengetahui banyak hal tentang masalah
kesehatan dan penyebab dari masalah tersebut dengan cara menganalisis data
tentang frekuensi dan penyebaran masalah kesehatan yang terjadi pada sekelompok
manusia atau masyarakat. Dengan memanfaatkan perbedaan yang kemudian
dilakukan uji statistik, maka dapat dirumuskan penyebab timbulnya masalah
kesehatan.
Prinsip Epidemiologi, merupakan rangkaian kegiatan tertentu yang
dilakukan untuk mengkaji masalah-masalah kesehatan sehingga diperoleh
kesejelasan dari masalah tersebut. Kegunaan Studi Epidemiologi adalah untuk
menentukan penyebab utama kesakitan, kecacatan, dan kematian untuk
menetapkan prioritas tindakan dan riset serta mengidentifikasi kelompok penduduk
risiko tinggi dari suatu penyakit, sehingga tindakan dapat segera diprioritaskan.
Frekuensi masalah kesehatan menunjukkan kepada besarnya masalah kesehatan
yang terdapat pada sekelompok manusia atau masyarakat. Artinya bila dikaitkan
dengan masalah penyakit menunjukkan banyaknya kelompok masyarakat yang
terserang penyakit. Ukuran-ukuran dalam epidemiologi adalah sebagai berikut:
1. Perhitungan Frekuensi Penyakit, dengan menggunakan.
a. Rate,
Rate merupakan besarnya peristiwa yang terjadi terhadap jumlah
keseluruhan penduduk di mana peristiwa itu berlangsung dalam suatu batas
waktu tertentu.
b. Rasio, Rasio merupakan perbandingan dari 2 nilai kuantitatif
c. Proporsi, Misal : Proporsi kematian karena DHF adalah jumlah yang mati
karena DHF dibagi jumlah seluruh kematian
2. Ukuran Morbiditas
a. Insidensi, Insidensi adalah jumlah kejadian/penyakit (kasus baru) pada
kelompok penduduk tertentu dlm suatu kurun waktu tertentu.
b. Prevalensi, Point prevalence, yaitu jumlah seluruh penderita (lama+baru)
yang ada pada suatu saat tertentu
3. Ukuran Mortalitas
a. Crude Death Rate (CDR)
b. Angka Kematian Kasar ( CDR) adalah jumlah kematian yang dicatat
selama satu tahun per 1000 penduduk di pertengahan tahun yang sama.
c. Infant mortality rate (IMR)
d. Perinatal mortality rate (PMR)
e. Maternal Mortality Rate (MMR)
4. Ukuran Fertilitas Crude Birth Rate (CBR), yaitu Angka kelahiran kasar
adalah jumlah kelahiran yang dicatat selama satu tahun per 1000 penduduk
di pertengahan tahun yang sama.
Istilah- istilah yang sering digunakan dalam epidemiologi sebagai berikut:
1. Host: manusia/hewan yang memberikan tempat tinggal untuk agent
menular dalam kondisi alaminya.
2. Contact: orang/hewan yang telah berhubungan dengan orang/hewan
terinfeksi/ lingkungan terkontaminasi, sehingga berpeluang mendapat agent
penyakit menular.
3. Contamination : adanya agent menular pada permukaan tubuh, pakaian,
mainan, air, makanan.
4. Desinfection : mematikan agent menular dengan bahan kimiawi/cara fisik
secara langsung mengena agent di luar tubuh.
5. Desinfestation: proses fisik/kimiawi untuk merusak/memusnahkan
arthropoda/rodent yang ada pada orang, pakaian, lingkungan atau hewan
peliharaan (insecticide/rodenticide)
6. Immune individual : orang/hewan yang mempunyai perlindungan
kekebalan seluler sebagai hasil infeksi yang terjadi sebelumnya, hasil
imunisasi atau dari kejadian khusus sebelumnya.
7. Inapparent infection : infeksi pejamu tanpa tanda-tanda klinis yang jelas
atau dikenali.
8. Incubation period : selang waktu antara permulaan kontak dengan agent
menular sampai timbulnya gejala pertama kali.
9. Infected individual : manusia/hewan tempat berdiam suatu agent menular,
dapat dengan gejala atau gejala klinis jelas.
10. Infection : masuk, bertumbuh dan berkembangnya agent menular dalam
tubuh manusia/hewan.
11. Infectious agent : suatu organisme yang mampu menimbulkan infeksi.
12. Infectious disease : penyakit yang secara klinis tampak nyata, akibat
suatu infeksi.

B. SARAN
Epedimiologi adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari dan
menganalisis tentang penyebaran, pola, dan penentu kondisi kesehatan dan penyakit
pada populasi tertentu.
Dalam menjaga epidemiologi masyarakat harus mampu menerapakan dan
mempelajari dengan baik tentang bagaimana mencegah penyebaran dan menjaga
kondisi kesehatan dan mengendalikan masalah kesehatan pada populasi tertentu.
Demikian makalah yang dapat kami susun semoga dapat bermamfaat bagi
yang membaca atau mempelajarinya. Adapun kesalahan dalam penyusunan
makalah ini, kami terima saran dan kritik yang membangun sehingga bisa menjadi
pembelajaran untuk kami.
DAFTAR PUSTAKA
cholar.unand.ac.id/5385/2/BAB%201.pdf

https://osf.io/kru7e/download/?format=pdf

http://repositorii.urindo.ac.id/repository2/files/original/4d0206a2d9c23adfc09b20
e02da154b2940ec8d7.pdf

https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/jekk

https://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36693/1/Nur Rista
Agrestryana-FKIK.pdf

http://scholar.unand.ac.id/36116/2/BAB I Pendahuluan New.pdf

https://jurnal.umpar.ac.id/index.php/makes/issue/view/12

https://dinkes.kalbarprov.go.id/wp-content/uploads/2019/03/Laporan-Riskesdas-
2018-Nasional.pdf

cholar.unand.ac.id/5385/2/BAB%201.pdf

https://www.bappenas.go.id/files/8515/9339/1872/FA_Preview_HSR_Book01.pdf

Anda mungkin juga menyukai