SEJARAH EPIDEMIOLOGI
DOSEN PEMBIMBING :
Zuhrupal Hadi, SKM, Kes
Oleh :
Puji syukur saya panjatkan ke-hadirat tuhan yang Maha Esa, karena atas rahmat dan hidayah-
Nya. Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memberikan wawasan mengenai mata kuliah
Dasar epidemiologi, dengan judul “SEJARAH EPIDEMIOLOGI”.
Dengan tulisan ini saya diharapkan mahasiswa mampu untuk memahami makna dari Demokrasi
Indonesia. Saya sadar tulisan ini terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu, Saya mengharapkan
adanya kritik dan saran yang bersifat membangun dari berbagai pihak,agar bisa menjadi lebih baik lagi.
Penulis
KATA PENGANTAR...........................................................................................2
BAB I.....................................................................................................................4
PENDAHULUAN.................................................................................................4
A.Latar Belakang................................................................................................4
B.Tujuan..............................................................................................................4
C.Manfaat............................................................................................................5
BAB II...................................................................................................................5
PEMBAHASAN....................................................................................................5
Sejarah Epidemiologi..........................................................................................5
Kedokteran Yunani Kuno dan Epidemiologi......................................................6
A. Tokoh-tokoh Penting Ilmu Epidemiolog........................................................6
B . Tahapan Sejarah Perkembangan Epidemiologi.............................................8
Manfaat Epidemiologi.........................................................................................9
BAB III................................................................................................................11
PENUTUP...........................................................................................................11
A. Kesimpulan...................................................................................................11
B. Saran.............................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................12
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Epidemiologi tidak berkembang dalam ruang hampa. Aneka ilmu dan peristiwa, seperti kedokteran, kedokteran
sosial, revolusi mikrobiologi, demografi, sosiologi, ekonomi, statistik, fisika, kimia, biologi molekuler, dan
teknologi komputer, telah mempengaruhi perkembangan teori dan metode epidemiologi. Demikian pula
peristiwa besar seperti The Black Death (wabah sampar), pandemi cacar, revolusi industri (dengan penyakit
okupasi), pandemi Influenza Spanyol (The Great Influenza) merupakan beberapa contoh peristiwa epidemiologis
yang mempengaruhi filosofi manusia dalam memandang penyakit dan cara mengatasi masalah kesehatan
populasi. Sejarah epidemiologi perlu dipelajari agar orang mengetahui konteks sejarah, konteks sosial, kultural,
politik, dan ekonomi yang melatari perkembangan epidemiologi, sehingga konsep, teori, dan metodologi
epidemiologi dapat diterapkan dengan tepat
B.Tujuan
C.Manfaat
Sejarah Epidemiologi
Istilah epidemiologi berasal dari kata ‘epi’ (atas), ‘demos’ (rakyat; penduduk), dan ‘logos’(ilmu) sehingga
epidemiologi dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang hal-hal yang terjadi/menimpa penduduk.
Epidemiologi tidak terbatas hanya mempelajari tentang epidemi (wabah).Epidemiologi adalah ilmu yang
mempelajari distribusi dan determinan status atau kejadian yang berhubungan dengan kesehatan populasi
tertentu, dengan penerapan pada pengendalian masalah kesehatan . Definisi lain dari epidemiologi yaitu Ilmu yang
mempelajari tentang Frekuensi dan Distribusi masalah kesehatan pada sekelompok orang/masyarakat serta
determinannya . Epidemiologi tidak berkembang dalam ruang hampa. Demikian pula peristiwa besar seperti The
Black Death , pandemi cacar, revolusi industri , pandemi Influenza Spanyol merupakan beberapa contoh peristiwa
epidemiologis yang mempengaruhi filosofi manusia dalam memandang penyakit dan cara mengatasi masalah
kesehatan populasi. Sejarah epidemiologi perlu dipelajari agar orang mengetahui konteks sejarah, konteks sosial,
kultural, politik, dan ekonomi yang melatari perkembangan epidemiologi, sehingga konsep, teori, dan metodologi
epidemiologi dapat diterapkan dengan tepat .
Setiap mahasiswa fakultas kesehatan masyarakat dan kedokteran pasti mengenal dan mempelajari
epidemiologi. Tetapi bahwa prekursor (cikal-bakal) disiplin ilmu itu sesungguhnya sudah dimulai sejak zaman
kedokteran kuno Yunani, mungkin banyak yang tidak menyadarinya. Cara orang memandang penyakit,
penyebab terjadinya penyakit, dan upaya untuk mengendalikannya, bisa dirunut ke belakang telah dimulai sejak
zaman kedokteran Yunani kuno, lebih dari duapuluempat abad yang lampau. Terdapat beberapa teori/ hipotesis
yang berhubungan dengan kesehatan dan penyakit pada manusia yang dibahas pada bagian ini: Teori
Kosmogenik Empat Elemen, Teori Generasi Spontan, Teori Humor, dan Teori Miasma.
3. Penularan penyakit
3. Robert Koch
Nama Robert Koch tidak asing lagi jika dihubungkan dengan penyakit tuberkulosis pada tahun 1882. Selain itu Koch berperan
memperkenalkan tuberkulin pada tahun 1890 yang dianggapnya sebagai suatu cara pengobatan TBC. Konsep tes tuberkulin
selanjutnya dikembangkan oleh Von Pirquet di tahun 1906 dan PPD diperkenalkan oleh siebart pada tahun 1931. Dewasa ini tes
tuberkulin dipakai untuk mendeteksi adanya riwayat infeksi tuberkulosis sebagai perangkat diagnosis TBC pada anak-anak. Selain
itu Koch juga terkenal dengan Postulat Koch, yang mengemukakan konsep tentang cara menentukan kapan mikroorganisme dapat
dianggap sebagai penyebab suatu penyakit.
1. Tahap Pengamatan
Epidemiologi dimulai sejak 4000 tahun SM, tepatnya pd zaman Mesir Kuno. Pada saat itu, masyarakat
Mesir sudah mengenal ttg penyakit, isolasi, karantina dan desinfeksi.Cara awal utk mengetahui frekuensi
dan distribusi suatu masalah kesehatan serta faktor-faktor yg mempengaruhinya, dilakukan dgn
pengamatan (observasi). Dari hasil pengamatan tsb Hippocrates berhasil menyimpulkan adanya
hubungan antara timbul atau tidaknya penyakit dengan lingkungan. Pendapat ini dituliskan dalam
bukunya yg terkenal yaitu On Airs, Waters and Places. Sekalipun Hippocrates tidak berhasil
membuktikan pendapatnya karena pengetahuan utk itu belum berkembang, tetapi apa yg dikemukakan
Hippocrates dipandang sebagai landasan perkembangan selanjutnya dari epidemiologi. Tahap
perkembangan awal epidemiologi yang seperti ini dikenal dengan nama “Tahap Penyakit dan
Lingkungan”.
2. Tahap Perhitungan
Pada tahap ini upaya utk mengukur frekuensi dan distribusisuatu masalah kesehatan, dilakukan dengan
bantuan ilmu hitung. Ilmu hitung termasuk dalam epidemiologi berkat jasa John Graunt dlm melakukan
pencatatan dan perhitungan thd angka kematian yg terjadi di kota London. John Graunt tidak
melanjutkan penelitiannya dalam epidemiologi, tetapi beralih kpd peristiwa-peristiwa kehidupan. John
Graunt lebih dikenal dengan sebutan Bapak Statistik Kehidupan. Tahap kedua perkembangan
epidemiologi yang seperti ini dikenal dengan nama “Tahap Menghitung dan Mengukur”.
3. Tahap Pengkajian
Teknik ini pertama kali diperkenalkan oleh William Farr yg melakukan pengkajian data. Dari pengkajian
ini dibuktikan adanya hubungan statistik antara peristiwa kehidupan dgn keadaan kesehatan
masyarakat, seperti: adanya hubungan status pendidikan dengan tingkat sosial ekonomi penduduk. Cara
kerja yg sama juga dilakukan secara terpisah oleh John Snow yg menemukan adanya hubungan antara
timbulnya penyakit kolera dgn sumber air minum penduduk. John Snow menganalisa pada dua
perusahaan air minum di London yakni Lambeth Company dan Southwark & Vauxhall Company.
Pekerjaan yg dilakukan oleh William Farr dan John Snow ini hanya melakukan pengkajian data yg telah
ada, dalam arti yg terjadi secara alamiah, bukan dari data hasil percobaan. Karena pengkajian data
alamiah inilah, maka tahap perkembangan epidemiologi pada waktu itu dikenal dengan nama “Tahap
Eksperimental Alamiah”.
C. Manfaat Epidemiologi
1. Untuk mengenali dan memahami penyakit dan masalah kesehatan lainnya. Sesuai
dengan batasannya ,maka epidemiologi bermanfaat untuk dapat menguraikan dan memahami
proses terjadinya dan penyebarannya penyakit dan masalah kesehatan, serta faktor-faktor yang
mempengaruhinya.
3. Untuk dapat diaplikasikan dalam upaya pengendalian dan penanggulangan penyakit atau maslah
kesehatan. Segala upaya untuk selalu lebih melengkapi pemahaman kita tentang riwayat
alamiah penyakit’ tidak lain maksudnya adalah agar kita dapat
menemukan jalan keluar dalam upaya menanggulangi masalah penyakit tadi.
2. Menyiapkan data / informasi untuk keperluan program kesehatan dengan menilai status
kesehatan dalam masyarakat serta memberikan gambaran tentang kelompok
penduduk yang terancam.
Epidemiologi juga memiliki manfaat penting dalam menyelesaikan masalah kesehatan masyarakat yaitu
memberikan gambaran (deskripsi) tentang penyebaran (distribusi), besar dan luasnya masalah kesehatan
dan lainnya ,menjelaskan interaksi faktor-faktor agent, host and environment, menguraikan kelompok
Penduduk yang dalam risiko dan risiko tinggi terhadap kelompok Penduduk yang tidak mempunyai
Risiko ,mengevaluasi efektivitas dan efisiensi serta keberhasilan kegiatan, membantu pekerjaan
administratif kesehatan yaitu planning (perencanaan),monitoring (pengamatan),danevaluation
(evaluasi), menerangkan penyebab masalah kesehatan sehingga dapat disusun langkahlangkah
penanggulangannya, Dapat menerangkan perkembangan alamiah suatu penyakit,Dapat menerangkan
keadaan suatu masalah kesehatan yaitu: Epidemi, Pandemi, Endemi, dan Sporadik.
BAB III
PENUTUP
a. Kesimpulan
b. Saran
a) Setelah memahami sejarah perkembangan epidemioogi, mahasiswa
diharapkan menerapkan ilmu epidemiologi dalam kehidupan sehari
– hari agar kondisi kesehatan meningkat.