Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

SEJARAH EPIDEMIOLOGI

Disusun untuk memenuhi tugas

MATA KULIAH : EPIDEMIOLOGI

DOSEN PEMBIMBING :
Zuhrupal Hadi, SKM, Kes

Oleh :

NAMA : SITI ZAHRA HAYATI


NPM : 2207010201
KELAS : IIB REGULER BANJARBARU

UNIVERSITAS ISLAM KALIMANTAN MUHAMMAD ARSYAD AL-BANJARI


BANJARMASIN
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan ke-hadirat tuhan yang Maha Esa, karena atas rahmat dan hidayah-
Nya. Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memberikan wawasan mengenai mata kuliah
Dasar epidemiologi, dengan judul “SEJARAH EPIDEMIOLOGI”.

Dengan tulisan ini saya diharapkan mahasiswa mampu untuk memahami makna dari Demokrasi
Indonesia. Saya sadar tulisan ini terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu, Saya mengharapkan
adanya kritik dan saran yang bersifat membangun dari berbagai pihak,agar bisa menjadi lebih baik lagi.

Penulis

Siti Zahra Hayati


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................2
BAB I.....................................................................................................................4
PENDAHULUAN.................................................................................................4
A.Latar Belakang................................................................................................4
B.Tujuan..............................................................................................................4
C.Manfaat............................................................................................................5
BAB II...................................................................................................................5
PEMBAHASAN....................................................................................................5
Sejarah Epidemiologi..........................................................................................5
Kedokteran Yunani Kuno dan Epidemiologi......................................................6
A. Tokoh-tokoh Penting Ilmu Epidemiolog........................................................6
B . Tahapan Sejarah Perkembangan Epidemiologi.............................................8
Manfaat Epidemiologi.........................................................................................9
BAB III................................................................................................................11
PENUTUP...........................................................................................................11
A. Kesimpulan...................................................................................................11
B. Saran.............................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................12
BAB I
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Epidemiologi tidak berkembang dalam ruang hampa. Aneka ilmu dan peristiwa, seperti kedokteran, kedokteran
sosial, revolusi mikrobiologi, demografi, sosiologi, ekonomi, statistik, fisika, kimia, biologi molekuler, dan
teknologi komputer, telah mempengaruhi perkembangan teori dan metode epidemiologi. Demikian pula
peristiwa besar seperti The Black Death (wabah sampar), pandemi cacar, revolusi industri (dengan penyakit
okupasi), pandemi Influenza Spanyol (The Great Influenza) merupakan beberapa contoh peristiwa epidemiologis
yang mempengaruhi filosofi manusia dalam memandang penyakit dan cara mengatasi masalah kesehatan
populasi. Sejarah epidemiologi perlu dipelajari agar orang mengetahui konteks sejarah, konteks sosial, kultural,
politik, dan ekonomi yang melatari perkembangan epidemiologi, sehingga konsep, teori, dan metodologi
epidemiologi dapat diterapkan dengan tepat

B.Tujuan

Adapun tujuan dri penulisan makalah ini yaitu:


1.untuk mengetahui apa itu epidemiologi
2.untuk mengetahui sejarah epidemilogi

C.Manfaat

1.Manfaat bagi penulis:


Dapat menambah wawasan tentang sejarah epidemiologi dan menambah pengetahuan secara pengalaman
dalam membuat makalah ini
2.Manfaat bagi pembaca:
Dapat menambah wawasan tentang ilmu pengetahuan terutama tentang “sejarah epidemilogi”
BAB II
PEMBAHASAN

Sejarah Epidemiologi

Istilah epidemiologi berasal dari kata ‘epi’ (atas), ‘demos’ (rakyat; penduduk), dan ‘logos’(ilmu) sehingga
epidemiologi dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang hal-hal yang terjadi/menimpa penduduk.
Epidemiologi tidak terbatas hanya mempelajari tentang epidemi (wabah).Epidemiologi adalah ilmu yang
mempelajari distribusi dan determinan status atau kejadian yang berhubungan dengan kesehatan populasi
tertentu, dengan penerapan pada pengendalian masalah kesehatan . Definisi lain dari epidemiologi yaitu Ilmu yang
mempelajari tentang Frekuensi dan Distribusi masalah kesehatan pada sekelompok orang/masyarakat serta
determinannya . Epidemiologi tidak berkembang dalam ruang hampa. Demikian pula peristiwa besar seperti The
Black Death , pandemi cacar, revolusi industri , pandemi Influenza Spanyol merupakan beberapa contoh peristiwa
epidemiologis yang mempengaruhi filosofi manusia dalam memandang penyakit dan cara mengatasi masalah
kesehatan populasi. Sejarah epidemiologi perlu dipelajari agar orang mengetahui konteks sejarah, konteks sosial,
kultural, politik, dan ekonomi yang melatari perkembangan epidemiologi, sehingga konsep, teori, dan metodologi
epidemiologi dapat diterapkan dengan tepat .

Kedokteran Yunani Kuno dan Epidemiologi

Setiap mahasiswa fakultas kesehatan masyarakat dan kedokteran pasti mengenal dan mempelajari
epidemiologi. Tetapi bahwa prekursor (cikal-bakal) disiplin ilmu itu sesungguhnya sudah dimulai sejak zaman
kedokteran kuno Yunani, mungkin banyak yang tidak menyadarinya. Cara orang memandang penyakit,
penyebab terjadinya penyakit, dan upaya untuk mengendalikannya, bisa dirunut ke belakang telah dimulai sejak
zaman kedokteran Yunani kuno, lebih dari duapuluempat abad yang lampau. Terdapat beberapa teori/ hipotesis
yang berhubungan dengan kesehatan dan penyakit pada manusia yang dibahas pada bagian ini: Teori
Kosmogenik Empat Elemen, Teori Generasi Spontan, Teori Humor, dan Teori Miasma.

Hippocrates (460-377 SM)


Hippocrates adalah seorang filsuf dan dokter Yunani, yang dikenal sebagai Bapak Kedokteran Modern.
Walaupun diberi julukan Bapak Kedokteran Modern, hanya sedikit pengetahuan dan pemahaman yg dimiliki
Hippocrates. Kontribusi Hippocrates pd bidang kesehatan masyarakat sangat penting karena ia adalah ahli
epidemiologi pertama didunia. Hippocrates mendapat pengakuan sebagai ahli epidemiolgi pertama karena
ketiga buku yang ditulisnya yaitu Epidemic I, Epidemic III dan On Airs, Waters and Places. Kontribusi terbesar
dibidang epidemiologi yg diberikan Hippocrates adalah observasi epidemiologi. Selain itu, Hippocrates juga
membuat beberapa observasi tetangperilaku manusia dalam populasi. Hippocrates berpendapat bahwa
penyakit terjadi krn interaksi antara = host-agent-environment .Hal esensial dlm bidang epidemiologi, menurut
Hippocrates yang harus dimasukkan dlm observasi adalah bagaimana suatu penyakit memengaruhi populasi
dan cara penyakit menyebar.
Dari tokoh-tokoh tersebut paling tidak telah meletakkan konsep epidemiologi yang masih

 berlaku hingga saat ini. Konsep-konsep tersebut antara lain:

1. Pengaruh lingkungan terhadap kejadian suatu penyakit

2. Penggunaan data kuantitatif dan statistik

3. Penularan penyakit

4. Eksprimen pada manusia


Selanjutnya pada tahun 1848, John Snow menggunakan metode Epidemiologi dalam menjawab epidemi cholera di
London,Kemudian berkembang usaha vaksinasi, analisis wabah,terakhir penggunaan metode epidemiologi pada
penyakit keracunan dan kanker. Perkembangan epidemiologi surveilans setelah perang dunia II disusul perkembangan
epidemiologi khusus.hal yang sama juga dilakukan Edwin Chadwik Pada tahun 1892 yaitu melakukan risettentang
masalah sanitasi di inggeris, serta Jacob henle, robert koch, Pasteur mengembangkan teori kontak penular.

A. Tokoh-tokoh Penting Ilmu Epidemiologi

1. John Graunt, 1662


Menganalisa laporan mingguan kelahiran dan kematian di London, dalam bukunya “The Nature and Political Observations Made
Upon the Bills of Mortality”. Inilah untuk pertama kalinya pola penyakit penduduk diukur. Ia mencatat besarnya perbedaan kelahiran
dan kematian antara laki-laki dan perempuan, besarnya kematian bayi menurut musim, menekankan pentingnya pengumpulan data
penyakit secara rutin, yang menjadi dasar bentuk epidemiologi modern. Ia juga sebagai pencipta dua prosedur dasar biostatistik,
yaitu estimasi populasi dan konstruksi tabel kehidupan. John Graunt merupakan orang yang pertama melakukan kuantifikasi atas
kejadian kematian dan kesakitan.

2. Antonio van Leeuwenhoek (1632-1723)


Leeuwenhoek adalah seorang warga negara Belanda, dilahirkan di Delft, 24 Oktober 1632 dan meninggal pada tanggal 24 Agustus
1723. Dia seorang ilmuwan amatir yang menemukan mikroskop, penemu bakteri dan parasit (1674), penemu spermatozoa (1677).
Penemuan bakteri telah membuka tabir suatu penyakit yang akan sangat berguna untuk analisis epidemiologi selanjutnya.

3. Robert Koch
Nama Robert Koch tidak asing lagi jika dihubungkan dengan penyakit tuberkulosis pada tahun 1882. Selain itu Koch berperan
memperkenalkan tuberkulin pada tahun 1890 yang dianggapnya sebagai suatu cara pengobatan TBC. Konsep tes tuberkulin
selanjutnya dikembangkan oleh Von Pirquet di tahun 1906 dan PPD diperkenalkan oleh siebart pada tahun 1931. Dewasa ini tes
tuberkulin dipakai untuk mendeteksi adanya riwayat infeksi tuberkulosis sebagai perangkat diagnosis TBC pada anak-anak. Selain
itu Koch juga terkenal dengan Postulat Koch, yang mengemukakan konsep tentang cara menentukan kapan mikroorganisme dapat
dianggap sebagai penyebab suatu penyakit.

4. Max van Patternkofer


Orang Jerman ini memberikan kesan tersendiri dalam sejarah epidemiologi khususnya berkaitan dengan upaya mengidentifikasikan
penyebab suatu penyakit. Untuk membuktikan jalan pikirannya dia tidak segan-segan memakai dirinya sebagai kelinci percobaan.
Dan konon beberapa muridnya bersedia juga menuruti caranya. Dia menelan1,00 cm3 kultur vibrio untuk menentang teori yang
sedang berkembang saat itu yang menyatakan vibrio adalah penyebab kolera. Dia ingin membuktikan bahwa vibrio bukanlah
penyebab kolera. Dia minum segelas air berisi baksil kolera, dan ternyata memang (kebetulan) dia tidak jatuh sakit. Salah satu
kemungkinannya karena dosis yang diminumnya terlalu kecil mengingat dibutuhkan jumlah vibrio yang banyak untuk selamat dari
keasaman lambung.

5. William Fair, 1839


Mengembangkan pengumpulan data rutin kematian dan penyebabnya. Merupakan orang pertama menganalisis statistik kematian
untuk mengevaluasi masalah kesehatan

6. John Snow, 1854


Namanya sudah tidak asing dalam dunia kesmas dalam upaya yang sukses mengatasi kolera yang melanda London. Yang perlu
dicatat disini bahwa John Snow, dalam analisis masalah penyakit kolera, mempergunakan pendekatan epidemiologi dengan
menganalisis faktor tempat, orang, dan waktu. Dia dianggap The Father of Epidemiology.
7. Pervical Pott
Dia adalah seorang ahli bedah yang melakukan pendekatan epidemiologis dalam menganalisis meningginya kejadian kanker
skrotum di kalangan pekerja pembersih cerobong asap. Dia memikirkan bahwa tentu ada suatu faktor tertentu yang berkaitan
dengan kejadian kanker skrotum di kalangan pembersih cerobong asap. Dengan analisis epidemiologinya, dia berhasil menemukan
bahwa tar yang terdapat pada cerobong asap itulah yang menjadi penyebabnya. Dia dianggap sebagai Bapak Epidemiologi
Modern.

8. James Lind, 1747


Dia berhubungan dengan sejarah hubungan kekurangan vitamin C dengan scurvy (kekurangan vitamin C). cerita penemuannya
sederhana, dimana dia mengamati bahwa ada kelompok tertentu dari mereka yang dalam pelayanan dengan kapal yang mereka
tumpangi dalam suatu pelayaran panjang yang mengalami scurvy. Mereka menderita kekurangan vitamin C karena mereka
semuanya memakan makanan kaleng. Dia dikenal sebagai bapak Trial Klinik.

9. Dool dan Hill, 1950


R. Doll dan A.B. Hill adalah dua nama yang berkaitan dengan cerita hubungan merokok dan kanker paru. Keduanya adalah peneliti
pertama yang mendesain penelitian yang melahirkan bukti adanya hubungan antara rokok dan kanker paru. Keduanya adalah
pelopor penelitian di bidang Epidemiologi Klinik.

B . Tahapan Sejarah Perkembangan Epidemiologi

1. Tahap Pengamatan
Epidemiologi dimulai sejak 4000 tahun SM, tepatnya pd zaman Mesir Kuno. Pada saat itu, masyarakat
Mesir sudah mengenal ttg penyakit, isolasi, karantina dan desinfeksi.Cara awal utk mengetahui frekuensi
dan distribusi suatu masalah kesehatan serta faktor-faktor yg mempengaruhinya, dilakukan dgn
pengamatan (observasi). Dari hasil pengamatan tsb Hippocrates berhasil menyimpulkan adanya
hubungan antara timbul atau tidaknya penyakit dengan lingkungan. Pendapat ini dituliskan dalam
bukunya yg terkenal yaitu On Airs, Waters and Places. Sekalipun Hippocrates tidak berhasil
membuktikan pendapatnya karena pengetahuan utk itu belum berkembang, tetapi apa yg dikemukakan
Hippocrates dipandang sebagai landasan perkembangan selanjutnya dari epidemiologi. Tahap
perkembangan awal epidemiologi yang seperti ini dikenal dengan nama “Tahap Penyakit dan
Lingkungan”.

2. Tahap Perhitungan
Pada tahap ini upaya utk mengukur frekuensi dan distribusisuatu masalah kesehatan, dilakukan dengan
bantuan ilmu hitung. Ilmu hitung termasuk dalam epidemiologi berkat jasa John Graunt dlm melakukan
pencatatan dan perhitungan thd angka kematian yg terjadi di kota London. John Graunt tidak
melanjutkan penelitiannya dalam epidemiologi, tetapi beralih kpd peristiwa-peristiwa kehidupan. John
Graunt lebih dikenal dengan sebutan Bapak Statistik Kehidupan. Tahap kedua perkembangan
epidemiologi yang seperti ini dikenal dengan nama “Tahap Menghitung dan Mengukur”.

3. Tahap Pengkajian
Teknik ini pertama kali diperkenalkan oleh William Farr yg melakukan pengkajian data. Dari pengkajian
ini dibuktikan adanya hubungan statistik antara peristiwa kehidupan dgn keadaan kesehatan
masyarakat, seperti: adanya hubungan status pendidikan dengan tingkat sosial ekonomi penduduk. Cara
kerja yg sama juga dilakukan secara terpisah oleh John Snow yg menemukan adanya hubungan antara
timbulnya penyakit kolera dgn sumber air minum penduduk. John Snow menganalisa pada dua
perusahaan air minum di London yakni Lambeth Company dan Southwark & Vauxhall Company.
Pekerjaan yg dilakukan oleh William Farr dan John Snow ini hanya melakukan pengkajian data yg telah
ada, dalam arti yg terjadi secara alamiah, bukan dari data hasil percobaan. Karena pengkajian data
alamiah inilah, maka tahap perkembangan epidemiologi pada waktu itu dikenal dengan nama “Tahap
Eksperimental Alamiah”.

4. Tahap Uji Coba


Cara kerja uji coba tidak sekedar mengkaji data alamiah saja, tetapi mengkaji data yg diperoleh dari
suatu uji coba yg dengan sengaja dilakukan. Uji coba ini telah lama dikenal dikalangan kedokteran,
misalnya Lind yg melakukan pengobatan kekurangan Vitamin C dgn pemberian jeruk.Selain itu, Jenner jg
melakukan uji coba vaksin cacar pd manusia. Penyakit itu disebabkan oleh sesuatu yg infeksius maupun
non infeksius. Tahap perkembangan epidemiologi ini lebih dikenal dgn nama Tahap eksperimen atau
tahap studi intervensi.

C. Manfaat Epidemiologi

1. Untuk mengenali dan memahami penyakit dan masalah kesehatan lainnya. Sesuai

dengan batasannya ,maka epidemiologi bermanfaat untuk dapat menguraikan dan memahami
proses terjadinya dan penyebarannya penyakit dan masalah kesehatan, serta faktor-faktor yang
mempengaruhinya.

2. Untuk melengkapi ‘body of knowledge’ dan ‘riwayat ilmiah penyakit’. Suatu

 pengamatan epidemiologis hendaknya selalu merupakan upaya ‘penelitian’ yang hasilnya


diharapkan akan dapat lebih melengkapi ‘ riwayat alamiah penyakit’ yang sekaligus juga
merupaka  n ‘body of knowledge’ dari penyakit atau masalah kesehatan yang bersangkutan.

3. Untuk dapat diaplikasikan dalam upaya pengendalian dan penanggulangan penyakit atau maslah
kesehatan. Segala upaya untuk selalu lebih melengkapi pemahaman kita tentang riwayat
alamiah penyakit’ tidak lain maksudnya adalah agar kita dapat
menemukan jalan keluar dalam upaya menanggulangi masalah penyakit tadi.

Peranannya Dalam Pemecahan Masalah Kesehatan Di Masyarakat

1. Mencari / mengidentifikasi faktor yang mempengaruhi timbulnya gangguan kesehatan


atau penyakit dalam suatu masyarakat tertentu dalam usaha mencari data untuk
penanggulangan serta cara pencegahannya.

2. Menyiapkan data / informasi untuk keperluan program kesehatan dengan menilai status
kesehatan dalam masyarakat serta memberikan gambaran tentang kelompok
penduduk yang terancam.

3. Membantu menilai beberapa hasil program kesehatan.

4. Mengembangkan metodologi dalam menganalisis penyakit serta cara mengatasinya,


baik penyakit perorangan ( tetapi dianalisis dalam kelompok ) maupun kejadian luar
biasa ( KLB ) / wabah dalam masyarakat.

Epidemiologi juga memiliki manfaat penting dalam menyelesaikan masalah kesehatan masyarakat yaitu
memberikan gambaran (deskripsi) tentang penyebaran (distribusi), besar dan luasnya masalah kesehatan
dan lainnya ,menjelaskan interaksi faktor-faktor agent, host and environment, menguraikan kelompok
Penduduk yang dalam risiko dan risiko tinggi terhadap kelompok Penduduk yang tidak mempunyai
Risiko ,mengevaluasi efektivitas dan efisiensi serta keberhasilan kegiatan, membantu pekerjaan
administratif kesehatan yaitu planning (perencanaan),monitoring (pengamatan),danevaluation
(evaluasi), menerangkan penyebab masalah kesehatan sehingga dapat disusun langkahlangkah
penanggulangannya, Dapat menerangkan perkembangan alamiah suatu penyakit,Dapat menerangkan
keadaan suatu masalah kesehatan yaitu: Epidemi, Pandemi, Endemi, dan Sporadik.
BAB III
PENUTUP

a. Kesimpulan

Epidemiologi adalah adalah suatu cabang ilmu kesehatan untuk


menganalisis distribusi dan faktor-faktor yang berhubungan dengan
berbagai masalah kesehatan dalam suatu penduduk tertentu dengan
tujuan untuk melakukan pencegahan dan penanggulangannya.
Epidemiologi mempunyai tujuan secara umum yaitu memperoleh data
frekuensi, distribusi, dan determinan penyakit atau fenomena lain yang
berkaitan dengan kesehatan masyarakat. Sejarah epidemiologi dimulai
pertama kali sejak zaman Hippocrates yang dikenal sebagai ahli
epidemiologi pertama. Selain Hippocrates juga terdapat beberapa ahli
yang  berperan dalam sejarah perkembangan epidemiologi.
Adapun tahapan sejarah  perkembangan epidemiologi dibagi
menjadi tiga yaitu tahap pengamatan, tahap perhitungan, dan tahap
pengkajian. Dalam epidemiologi juga terdapat berbagai bentuk dan jenis
kegiatan yang saling berhubungan antara satu dengan yang lainnya.

b. Saran
a)  Setelah memahami sejarah perkembangan epidemioogi, mahasiswa
diharapkan menerapkan ilmu epidemiologi dalam kehidupan sehari
–  hari agar kondisi kesehatan meningkat.

b) Pihak yang berwenang sebaiknya memberikan penyuluhan hidup


sehat kepada lapisan masyarakat.
c) Sebaiknya masyarakat berusaha untuk menjaga kesehatan
lingkungan agar terhindar dari berbagai penyakit
DAFTAR PUSTAKA

1. Academic dictionaries and encyclopedias (2010). John Snow


(physician). en.academic.ru/ dic.nsf/ enwiki/581749 – Diakses 6
September 2010.
2. Academic dictionaries and encyclopedias (2010b). Pasteur Institute.
en.academic.ru/dic.nsf/ enwiki/ 434059 - Diakses 11 September 2010.
3. American Institute in Ukraine (2010). Photos.
www.aminuk.org/index.php?idmenu=11& language= en Diakses 10
September 2010.
4. Bustan,MN. 2002 . Pengantar Epidemiologi. Jakarta, Rineka
Cipta.
5.  Effendy, Nasrul.1998. Dasar-dasar Keperawatan
Kesehatan Masyarakat. Penerbit Buku Kedokteran . Jakarta.
6.  Fidaus, J. 2013. Pengantar Epidemiologi Penyakit Menular.
CV. Trans Info Media.Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai