Anda di halaman 1dari 28

MAKALAH

PROSES KEWIRAUSAHAAN

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 2

 DEVIYANA

 AYU ULANDARI

 LASMI LASINDRI

INSTITUT KESEHATAN DAN BISNIS

ST. FATIMAH MAMUJU

TAHUN AJARAN 2020/2021


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan

hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang

berjuduli konsep manusia ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi

tugas Sahabuddin SKM M,Kes pada mata Kuliah Keterampilan Klinik

Praktek Kebidanan Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah

wawasan tentang konsep manusia bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Saya mengucapkan terima kasih kepada,Bpk sahabuddin SKM.M Kes

selaku dosen mata kuliah Keterampilan Enterpreneursip yang telah

memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan

sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah

membagi sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan

makalah ini.

Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna.

Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi

kesempurnaan makalah ini.

Mamuju, 09 November 2021


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar belakang

B. Rumusan masalah

C. Tujuan penulisan

BAB 2 PEMBAHASAN

A. Proses awal kewirausahaan

B. Proses perkembangan kewirausahaan

C. Faktor pemicu kewirauhaan

D. Proses pertumbuhan kewirausahaan

BAB 3 PENUTUP

A. KESIMPULAN

B. SARAN

C. DAFTAR PUSTAKA
BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Kewirausahaan adalah padana kata dari entrepreneurship dalam bahasa

inggris, unternehmer dalam bahasa jerman, ondernemen dalam bahasa

belanda. Sedangkan di Indonesia di beri nama kewirausahaan. Kata

entrepreneur berasal dari bahasa prancis yaitu entrepender yang berarti

petualang, pengambil resiko, kontraktor, pengusaha ( orang yang

mengusakan suatu pekerjaan tertentu ), dan pencipta yang menjual hasil

penciptaannya.

Enterpreneursi adalah kemampuan untuk mengelola suatu yang dalam diri

anda untuk dimamfaatkan dan ditingkatkan agar lebih omptimal ( baik )

sehingga bisa meningkat taraf hidup anda dimasa mendatang Indonesia

entrepreneurial skill untuk bisa menekan sekecil mungkin tingkat

kemiskinan yang tinggi mengandalkan infestor asing untuk membuka

lapangan kerja tidaklah cukup, menghimbau kepada perusahaan untuk tidak

mempehaka atau buru-nya juga sulit diwujudkan. Salah cara jalan

terbaiknya adalah mengandalkan sector pendidikan untuk mengubah pola

piker lulusannya dari bereorentasi mencari kerja menjadi mencetak lapangan

kerja sendiri alias menjadi wirausaha sendiri.


B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa itu kewirausahaan ?

2. Apa factor pemicu wirausaha?

3. Bagaimana proses kewirausahaan?

C. TUJUAN PENULISAN

Untuk mengetahui pengertian kewirausahaan, mengetahui hal-hal yang

menjadi factor pemicu seseorang melakukan wirausaha, dan memahami

tahap-tahap dalam proses kewirausahaan.


BAB 2

PEMBAHASAN

A. PROSES AWAL KEWIRAUSAHAAN

Seseorang yang memiliki kemauan berusaha diawali dengan adanya

sesuatu tantangan. Ada tantangan, maka ada usaha untuk berfikir kreatif dan

bertindak inovatif. Ada usaha pasti ada tantangan. Bila tidak ada tantangan,

tidak akan ada usaha, yaitu berfikir kreatif dan bertindak inovatif.

Sebenarnya, dalam kehidupan kita, banyak tantangan yang akan dihadapi,

ada yang dapat diatasi atau dicari pemecahnya, ada yang tidak dapat diatasi,

bergantung pada kemauan dan kemampuan seseorang untuk menghadapi

dan mengatasi tantangan tersebut. Kekurangan, ketidaksempurnaan,

kesulitan, ketinggalan, ketiadaan kesempatan ( peluang ), ketidak puasaan,

dan persaingan merupakan tantangan dalam hidup yang pasti muncul kapan

pun dan dimana pun.

dengan adanya tantangan tersebut, seseorang akan berfikir kreatif untuk

melahirkan ide-ide, gagasan-gagasan, khayalan-khayalan, dan dorongan

untuk berinisiatif. Khayalan-khayalan atau (dreams) ini memang penting

dalam melahirkan gagasan. Gagasan, ide, dan dorongan muncul apabila kita

berfikir kreatif. Semua tantanga pasti memiliki resiko, yaitu kemungkinan

berhasil atau tidak berhasil. Oleh sebab itu wirausaha adalah orang yang

berani menghadapi resiko dan menyukai tantangan.

Pada hakikatnya manusia berkembang dari pengalaman, belajar dari dan

berfikir. Idecreatif dan inofatif wirausahawan kadan kala muncul melalui


proses imitasi (peniruan) dan duplikasi, kemudian berkembang mrnjadi

proses pengembangan, dan berujung pada proses penciptaan sesuatu yang

baru dan berbeda (inovasi). Kemampuan berinofasi wirausahaan

dipengaruhi oleh berbagai factor, baik yang berasal dari diri pribadi maupun

dari lingkungan. Factor pribadi yang memicu kewirausahaan adalah

dorongan untuk berprestasi, komitmen yang kuat, nilai-nilai pribadi,

pendidikan, dan pengalaman yang dimiliki (terinternalisasi). Inovasi ini

akan dipicu oleh factor pemicu yang berasal dari lingkungan pada waktu

inovasi, komitmen (kesungguhan), nilai-nilai pribadi, pendidikan, dan

pengalaman. Factor-faktor pribadi akan berkembang bila dipicu oleh

lingkungan, seperti peluang, peran, aktifitas, persaingan, sumber

daya,incubator, kebijakan pemerintah, pesaing, pelanggan, pemasok

(suppler) investor, dan banker lainnya.

Berikutnya adalah proses menuju kewirausahaan yang sukses yang diawali

dengan tantangan dan diakhiri dengan keberhasilan.

Pertama dengan ada tantangan, seorang wirausahawan akan berfikir

kreatis dan berusaha inovatif. Orang yang berfikir kreatif dan bertindak

inovatif adalah orang yang produktif. Oleh sebab itu, orang yang memiliki

tantangan selalu berfikir kreatif, produktif, dan inovatif.

Kedua dengan ada tantangan, akan ada usaha dan setiap usaha pasti ada

tantangan. Sekali menemukan tantangan, maka tantangan berikutnya akan

tumbuh. Tantangan merangsang wirausahawan berfikir kreatif dan bangkit,

mengkhayal (dreams) menggagas, mencari jalan keluar dari tantangan.


Proses inilah yang oleh zimmerer (1996) didefinisikan sebagai “berfifkir

sesuatu yang baru (thiking new things)”. Hasil berfikir (kreatif) adalah

gagasan, khayalan, imajinasi, dan ide-ide yang kemudian diimplemtasikan

dalam bentuk tindakan nyata (inovasi), yaitu “melakukan sesuatu yang baru

(doing new things) untuk menghasilakan produk-produk inovatif. Kreatifitas

dan inovasi dilakukan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda

yang dikenal dengan nilai tambah. Nilai tambah akan menghasilkan daya

saing, dan daya saing akan menghasilakan peluang.

Ketiga, seseorang berfikir (kreatif) dan bertindak (inovatif) merupakan

orang yang produktif. Orang yang produktif adalah orang yang selalu

berfikir dan bertindak untuk menghasilkan “sesuatu yang baru dan berbeda

(something new and different)”. Sesuatu yang baru dan berbeda tidak lain

merupakan nilai tambah. Nilai tambah meproyeksikan kualitas, dan kualitas

memproyeksikan keunggulan menghasilkan daya saing. Daya saing

merupakan peluang. Dengan demikian orang kreatif dan inovatif adalah

orang yang produktif untuk menhasilkan sesuatu yang berbeda, bernilai

tambah, unggul, berkualitas, berdaya saing, memiliki banyak peluang dan

identic dengan kesuksesan.

Bila anda berwirausaha, pertama yang harus muncul adalah ide. Akan

tetapi, ide itu muncul jika ada tantangan. Bila ide muncul, harus ada

kemauan. Untuk menjadi wirausahawan, ide dan kemauan saja tidak cukup

harus memiliki kemampuan (pengetahuan dan keterampilan) wirausahawan

akan berhasil dan tangguh, bila ada semangat dan kerja keras. Semangat dan
kerja keras inilah modal utama yang menentukan wirausahawan akan

mengalami keberhasilan ataupun kegagalan dalam berwirausahawan. Usaha

dan pekerjaan yang tidak ditekuninya tersebut harus sungguh-sungguh

jangan hanya bersifat asal-asalan, sampingan, atau sambilan, tetapi harus

betul-betul ditekuni. Keseriusan dan ketekunan inilah yang disebut loyalitas,

komitmen, dan tanggung jawab.

Ide berwirausaha juga bias muncul dari pengalaman. Hasil surfey yang

dikemukakan oleh pegy lambing (2000: 90). Menunjukkan : “hamper

setengah (2000: 90) menujukkan “hamper setangah (43%) dari responden

menjawab bahwa mereka mendapatkan ide untuk berbisnis berasal dari

pengalaman yang diperoleh ketika mereka bekerja dibeberapa perusahaan

dan bidang profesional lainnya. Mereka mulai mengenal cara

mengoperasikan uasaha dan cara-cara membuat kontak-kontak jaringan

kerja”.

B. PROSES PERKEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN

Menurut carol Noore yang dikutip oleh Bygrave ( 1996:3), proses

perkembangan kewirausahaan diawali dengan adanya inovasi. Inovasi

tersebut dipengaruhi oleh berbagai factor, yaitu internal dan eksternal,

seperti aspek pendidikan, sosiologi, organisasi, kebudayaan,dan lingkungan.

(Bgyrave, 1996 :3). Factor-faktor tersebut membentuk locus of control,

kreatifitas, inovasi imlementasi yang dapat membuat seseorang berkembang


menjadi wirausahawan besar (soeharto prawirokusumo, 1977: 5). Secara

internal, inovasi dipengaruhi oleh factor yang berasal dari individu, seperti

locus of control, toleransi, nilai-nilai, pendidikan, pengalaman. Sementara

itu, factor yang berasal dari lingkungan yang mempengaruhi di antaranya

model peran, aktifitas dan peluang. Oleh karena itu kewirausahaan

berkembangan, maju, dan tumbuh melalui proses yang dipengaruhi oleh

lingkungan, organisasi, dan keluarga.

Dalam bagan tersebut carol Noore yang mengemukakan factor-faktor

pemicu kewirausahaan dan model proses kewirausahaan kedalam 4 fase

sebagai berikut :

1. Fase inovasi, kewirausahaan berkembang yang diawali dengan adanya

inovasi. Inovasi dipicu oleh factor pribadi dan lingkungan factor.

Individu yang memengaruhi inovasi adalah pencapaian locus of control,

tolenransi, pengambilan resiko, nilai-nilai pribadi, pendidikan, dan

pengalaman. Sementara itu, factor eksternal yang berasal dari

lingkungan yang mempengaruhi inovasi adalah peluang, model peran

dan aktifitas.

2. Fase kejadian pemicu. Setelah berinovasi semakin merangsang untuk

terus berproses dan timbullah kejadian pemicu. Kejadian pemicu

dipengaruhi oleh factor pribadi, sosiologi, dan lingkungan. Factor

pribadi yang mempengaruhi kejadian pemicu, meliputi pencapain locus

of control, toleransi,pengambilan resiko, nilai-nilai pribadi, pendidikan

pengalaman, keberanian dalam menghadapi resiko, ketidak puasan dan


usia. Sementara itu, factor lingkungan yang memicu terdiri peluang,

model peran, aktifitas, pesaingan, kebijakan pemerintah. faktor

sosiologi memicu terdiri atas jaringan, kelompok, orang tua, dan

keluarga.

3. Fase implementasi. Imlementasi dipengaruhi oleh factor pribadi,

limgkungan, dan sosiologi. Factor pribadi mempengaruhi imlementasi

terdiri atas visi, komitmen, menejer, pemimpin dan wirausahawan.

Factor lingkungan mempengaruhi implementasi terdiri atas pesaing,

pelanggan, pemasok, investror, banker, incubator, sumber daya, dan

kebijakan pemerintah. Factor jaringan mempengaruhi imlementasi

meliputi: jaringan, kelompok, orang tua, keluarga dan modal peran.

4. Fase pertumbuhan. Impelementasi mendorong pertumbuhan. Fase

pertumbuhan dipengaruhi oleh pribadi, organisasi, dan lingkungan.

Factor pribadi yang mempengaruhi pertumbuhan terdiri atas visi,

komitmen, menajer, pemimpin, dan kewirausahaan. Factor organisasi

yang mempengaruhi pertumbuhan kewirausahaan meliputi : kelompok,

strategi, struktur, budaya, dan produk. Sementara itu, factor yang

mempengaruhi yang berasal dari lingkungan terdiri atas: pesaing,

pelanggan, pemasok, infestor, dan bankir.

Orang berhasil dalam kewirausahaan adalah orang yang dapat

menggabungkan nilai, sifat utama (pola sikap), dan perilaku dengan bekal

pengetahuan, pengalaman, dan keterampilan praktis. Jadi, pedoman,


pengharpan, dan nilai, baik yang berasal dari pribadi maupun kelompok,

berpengaruh membentuk perilaku kewirausahaan.

Menurut koncoro (2008 : 2 ) dan saifuddin ( 2002, proses terjadinya

kewirausahaan terdiri atas 3 tahap sebagai berikut :

1. Tahap imitasi dan duplikasi ( imitating dan duplicating ) pada tahap ini,

pada wirausaha memenuhi ide-ide orang lain, baik dari segi teknik

produksi, desain, proses organisasi dan pola pemsarangnya.

2. Tahap duplikasi dan pengembangan (duplicating dan developing ). Pada

tahap ini, para wirausaha mulai mengembangkan ide-ide barunya,

walaupun masi dalam perkembangan yang lambat dan cederung kurang

dinamis.

3. Tahap menciptakan sendiri produk baru yang berbeda ( creanting new

and different ). Pada tahap ini, para wirausaha sudah mulai berfikir

untuk mencapai hasil yang lebih baik lagi, dengan cara menciptakan

produk yang baru dan berbeda. Hal ini didasarkan karena wirausaha

mulai sudah bosan dengan proses produksi yang ada, keingintahuan dan

ketidak puasan terhadap hasil yang sudah ada.

Menurut Srie Sulastri (2008), pengembangan kewirausahaan diawali dari

proses sebagai berikut :

1. Prosedur inovasi

Factor yang mendorong terjadinya inovasi, yaitu keinginan berprestasi,

adanya sifat penasaran, keinginan menanggung resiko, dan pengalaman.


2. Proses pemicu

Factor yang mendorong seseorang terjung kedunia bisnis yaitu adanya

ketidak puasan terhadap pekerjaan yang ada, terjadinya pemetusan kerja,

keberanian menanggung resiko, dan komitmen yang tinggi terhadap

bisnis.

3. Proses pelaksanaan

Factor yang mendorong pelaksanaan dari sebuah bisnis yaitu kesiapan

mental wirausaha secara total, adanya menejer sebagai pelaksana

kegiatan, dan adanya fisi jauh kedepan untuk mencapai keberhasilan.

4. Proses pertumbuhan

Proses pertumbuhan didorong factor organisasi, yaitu adanya tim yang

kompak dalam menjalankan usaha, adanya strategi yang mantap, adanya

struktur dan budaya organisasi yang baik dan adanya produk yang

menjadi unggulan.

C. FAKTOR PEMICU KEWIRAUSAHAAN

Menurut saifudin (2002 ), factor pemicu kewirausahaan ditentukan oleh :

light, competency, incentives, dan environment.

Sedangkan menurut kuncara (2008:1) factor pendorong kewirausahaan

terdiri atas factor internal dan factor eksternal sebagai berikut :


1. Factor internal, yaitu kecakapan pribadi yang menyangkut soal bagaimana

kita mengelola diri sendiri. Kecakapan pribadi seseorang terdiri atas 3

unsur terpenting, yaitu:

a. kesadaran diri. Ini menyangkut kemampuan mengenali emosi diri

sendiri dan efeknya, mengetahui kemampuan batas-batas diri sendiri

dan keyakinan harga diri dan kemampuan sendiri atau percaya diri.

b. Pengaturan diri. Ini merusak menyangkut kemampuan mengelola

emosi-emosin dan desakan-desakan yang merusak, memelihara norma

kejujuran dan integritas, bertanggung jawabatas atas kinerja pribadi,

keluwesan dalam menghadapi perubahan, dan mudah menerima atau

terbuka terhadap gagasan, pendekatan dan informasi-informasi baru.

c. Motifasi.ini menyangkut dorongan prestasi untuk menjadi lebih baik,

komitmen, inisiatif untuk memamfaatkan kesempatan, dan optimisme

dalam menghadapi halangan dan kegagalan.

2. Factor eksternal, yaitu kecakapan sosial yang menyangkut soal bagaimana

kita menangani suatu hubungan. Kecakapan sosial seseorang terdiri atas 2

unsur terpentung, yaitu :

a. Empati. Ini menyangkut kemampuan untuk memahami orang lain,

persfektif orang lain, dan berminat kepada orang lain. Juga kemampuan

mengantisipasi, mengenali, dan berusah memenuhi kebutuhan

pelanggan. Mengatasi keragaman dalam membina pergaulan,

mengembangkan orang lain, dana membaca arus-arus emosi sebuah


kelompok dan hubungannya dengan kekuasaan, juga tercakup

didalamnya.

b. Keterampilan sosial. Termasuk dalam hal ini adalah taktik-taktik untuk

meyakinkan orang ( persuasi ), berkominikasi secara jelas dan

meyakinkan, membangkitkan inspirasi dan memandu kelompok,

memulai dan mengelola perubahan, bernogosiasi dan mengatasi silang

pendapat, bekerja sama untuk tujuan bersama, dan menciptakan sinergi

kelompok dalam memperjuangkan kepentingan bersama.

Ada beberapa alasan seseorang berwirausaha menurut wirasasmita (1994 )

yaitu :

1. Alasan keungan yaitu ; mencari nafkah, untuk menjadi kaya, untuk

mencari pendapatan tambahan sebagai jaminan stabilisasi keungan.

2. Alasan sosial yaitu ; memperoleh gengsi/status, untuk dapat dikenal dan

dihormati, untuk menjadi panutan, agar dapat bertemu orang banyak.

3. Alasan pelayanan yaitu ; memberi pekerjaan kepada masyarakat,

membantu anak yatim, membahagiakan orang tua, demi masa depan

keluarga.

4. Alasan memnuhu diri yaitu ; untuk menjadi atasan/ mandiri untuk

mencapai sesuatu yang diinginkan, untuk menghindari ketergantungan

pada orang lain, agar lebih produktif dan untuk menggunakan

kemampuan pribadi

D. PROSES PERTUMBUHAN KEWIRAUSAHAAN


Proses pertumbuhan didorong factor organisasi, yaitu adanya tim yang

kompak dalam mejalankan usaha, adanya strategi yang mantap, adanya

struktur dan budaya organisasi yang baik dan adanya produk yang menjadi

unggulan.

Secara umum tahap-tahap melakukan wirausaha terdiri dari :

1. Tahap memulai

Tahap ini dimana seseorang yang berminat untuk melakukan usaha

mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan, diawali dengan melihat

peluang usaha baru yang mungkin, apakah membuka usaha baru atau

melakukan franceshing juga melakukan usaha yang akan dilakukan

apakah dibidang pertanian, industry, atau manufaktur, maupun produk

atau jasa.

2. Tahap melakukan usaha

Tahap ini seseorang wirausahawan mengelola berbagai aspek yang terkai

dengan usahanya. Mencakup aspek-aspek: pembiayaan,SDM,

kepemilikan, organisasi, kepemimpinan yang meliputi bagaimana

pengambilan resiko dan mengambil keputusan pemasaran dan melakukan

evaluasi.

3. Mempertahanka usaha

Tahap ini dimana wirausahawan hasil yang telah dicapai untuk ditindak

lanjuti sesuai dengan kondisi yang dihadapi.


4. Mengembangkan usaha

Tahap dimana jika hasil yang diperoleh tergolong positif atau mengalami

perkembangan atau dapat bertahan maka perluasan usaha yang menjadi

salah satu pilihan yang mungkin diambil.

BAB 3

PENUTUP
A. KESIMPULAN

Menurut carol Noore yang dikutip oleh Bygrave ( 1996:3), proses

perkembangan kewirausahaan diawali dengan adanya inovasi. Inovasi

tersebut dipengaruhi oleh berbagai factor, yaitu internal dan eksternal,

seperti aspek pendidikan, sosiologi, organisasi, kebudayaan,dan lingkungan.

(Bgyrave, 1996 :3). Factor-faktor tersebut membentuk locus of control,

kreatifitas, inovasi imlementasi yang dapat membuat seseorang berkembang

menjadi wirausahawan besar (soeharto prawirokusumo, 1977: 5).

Menurut Srie Sulastri (2008), pengembangan kewirausahaan diawali dari

proses sebagai berikut :

5. Prosedur inovasi

Factor yang mendorong terjadinya inovasi, yaitu keinginan berprestasi,

adanya sifat penasaran, keinginan menanggung resiko, dan pengalaman.

6. Proses pemicu

Factor yang mendorong seseorang terjung kedunia bisnis yaitu adanya

ketidak puasan terhadap pekerjaan yang ada, terjadinya pemetusan kerja,

keberanian menanggung resiko, dan komitmen yang tinggi terhadap

bisnis.

7. Proses pelaksanaan
Factor yang mendorong pelaksanaan dari sebuah bisnis yaitu kesiapan

mental wirausaha secara total, adanya menejer sebagai pelaksana

kegiatan, dan adanya fisi jauh kedepan untuk mencapai keberhasilan.

8. Proses pertumbuhan

Proses pertumbuhan didorong factor organisasi, yaitu adanya tim yang

kompak dalam menjalankan usaha, adanya strategi yang mantap, adanya

struktur dan budaya organisasi yang baik dan adanya produk yang

menjadi unggulan.

B. SARAN

Sebagai mahasiswa diharapkan mampu memahami apa itu proses

kewirausahaa, proses awal kewirausahaan, serta proses perkembangan

kewirausahaan dan proses kewirausahaan. Mahasiswa juga diharapkan bisa

menjadi seorang wirausahawan dimasa yang akan dating.

DAFTAR PUSTAKA
Hendro.2001.Dasar-dasar kewiraushaan. Jakarta : penerbit Erlangga.

http://sumber- ilmu -islam. Blogspot.com/2014/pengertian-dan-

proses-proses.html.

Mahmudin (2010). Factor-faktor pendorong

kewirausahaan.http://mahmudin. Wordpress.com

/2010/12/15/factor-faktor-pendorong-kewirausahawan.

Anda mungkin juga menyukai