Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

KESEHATAN MASYARAKAT

“TRANSMISI DAN DISTRIBUSI PENYAKIT”

Dosen Pengampu:

Ikah Sartika, SST, SKM, M.Kes

Di susun oleh:

Allinda Oktaviani Sukarno 22922001

Anggi Citra Dewi 22922002

Anggita Viona Sesilia 22922003

Azzah Asma Farhanah 22922004

JURUSAN KEBIDANAN

AKADEMI KEBIDANAN BHAKTI ASIH CILEDUG

TAHUN 2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat- Nya dan
karunianya kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Adapun
judul dari makalah ini adalah “Transmisi dan Distribusi Penyakit”.

Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya


kepada Ibu Ikah Sartika, SST, SKM, M.Kes selaku dosen pengampu yang
membimbing kami dalam pengerjaan tugas makalah ini. Selain itu tujuan dari
penyusunan makalah ini juga untuk menambah wawasan tentang pengetahuan
Epidemiologi secara meluas. Sehingga besar harapan kami, makalah yang kami
sajikan dapat menjadi konstribusi positif bagi pengembang wawasan pembaca.
karena itu kami memohon kritik dan saran yang membangun bagi perbaikan
makalah kami selanjutnya.

Demikian makalah ini kami buat, apabila terdapat kesalahan dalam penulisan,
atau pun adanya ketidaksesuaian materi yang kami angkat pada makalah ini kami
mohon maaf.

Tangerang, 04 Januari 2024,

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................... i

DAFTAR ISI .................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang .......................................................................................... 1


1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................... 1
1.3 Tujuan Masalah ......................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Transmisi Penyakit .................................................................................... 3

2.1.1 Secara Langsung ................................................................................. 4

2.1.2 Secara Tidak Langsung ........................................................................ 5

2.2 Distribusi Penyakit .................................................................................... 6

2.2.2 Orang .................................................................................................... 7

2.2.2 Tempat.................................................................................................. 7

2.2.3 Waktu .................................................................................................. 8

2.3 Cara Mencegah Penularan Penyakit........................................................... 8

BAB III PENUTUP

3.1 Simpulan ................................................................................................... 9

3.2 Saran .......................................................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 10

ii
BAB I

PEMBAHASAN

1.1 Latar Belakang


Penyakit menular adalah penyakit yang disebabkan oleh agen infeksius
(virus, bakteri, atau parasit) tertentu yang timbul melalui transmisi agen dari
orang yang terinfeksi, hewan, atau reservoir lainnya ke pejamu (host) yang
rentan baik secara langsung maupun tidak langsung melalui perantara seperti
media air, udara, vector, tanaman dan sebagainya.
Penyakit menular masih menjadi trend topik di Indonesia. Berdasarkan data
yang diperoleh, Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah kasus
penyakit menular tertinggi. Tidak hanya itu, peningkatan jumlah kasus yang
terjadi tentunya menjadi fokus utama pada upaya pencegahan dan pengendalian
serta strategi yang tepat dalam menurunkan jumlah kasus penyakit menular
yang ada di Indonesia.
Penyakit menular juga masih menjadi masalah besar Kesehatan masyarakat
yang dapat menimbulkan kesakitan, kematian dan kecacatan yang tinggi
sehingga perlu dilakukan penyelenggaraan penanggulangan melalui upaya
pencegahan, pengendalian, dan pemberantasan yang efektif dan efisien.
Penyakit menular bisa menjadi wabah, yaitu kejadian berjangkitnya suatu
penyakit menular dalam masyarakat yang jumlah penderitanya meningkat
secara nyata melebihi dari pada keadaan yang lazim pada waktu dan daerah
tertentu serta dapat menimbulkan malapetaka.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa itu transmisi penyakit ?
2. Bagaimana transmisi penyakit secara langsung dan tidak langsung ?
3. Apa itu distribusi penyakit ?
4. Bagaimana distribusi penyakit terhadap orang, tempat dan waktu ?

1
1.3 Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui pengertian dari transmisi penyakit
2. Untuk mengetahui bagaimana penularan penyakit secara langsung dan tidak
langsung
3. Untuk mengetahui distribusi penyakit
4. Untuk mengetahui bagaimana penyebaran penyakit tersebut terhadap orang,
tempat dan waktu.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Transmisi Penyakit


Transmisi adalah perpindahan pathogen yang menyebabkan penyakit
menular dari individu atau kelompok inang yang terinfeksi ke individu atau
kelompok tertentu lainnya.
Penyakit menular adalah penyakit yang disebabkan oleh agen infeksius
(virus, bakteri, atau parasit) tertentu yang timbul melalui transmisi agen dari
orang yang terinfeksi, hewan, atau reservoir lainnya ke pejamu (host) yang
rentan baik secara langsung maupun tidak langsung melalui perantara seperti
media air, udara, vector, tanaman dan sebagainya.

3
2.1.1 Transmisi penyakit secara langsung
Transmisi langsung (direct contact) adalah penularan penyakit
melalui kulit ke kulit (skin to skin), ciuman, dan hubungan seksual. Kontak
langsung juga mengacu pada kontak dengan tanah atau vegetasi. Terdapat
3 metode penyebaran penyakit secara langsung, yakni:
1. Dari orang ke orang
Penularan ini terjadi apabila orang sedang mengalami sakit
menularkannya ke orang lain. Biasanya ini terjadi saat Anda melakukan
kontak dekat dengan orang yang terinfeksi. Ini adalah metode penularan
yang paling sering terjadi pada penyebaran penyakit infeksi. Penularan
dari orang ke orang dapat terjadi melalui cairan tubuh, air liur/cairan
pernapasan lainnya (droplet), atau sentuhan pada area tubuh yang
terkontaminasi virus. Bersin, batuk, berbicara, bahkan tertawa adalah
beberapa cara virus atau bakteri keluar dan berpindah ke orang sehat
lainnya. Seseorang yang tidak menunjukkan gejala sakit apa pun bisa
saja membawa kuman penyebab penyakit dan menularkannya kepada
orang lain.

2. Hewan ke manusia
Penyakit yang menular dari hewan ke manusia disebut
dengan penyakit zoonosis. Penyakit ini umumnya menular lewat gigitan
hewan atau konsumsi dagingnya. Tak hanya hewan liar, binatang
peliharaan Anda juga berpotensi membawa mikroorganisme penyebab
penyakit. Membersihkan kotoran hewan yang tidak tepat juga dapat
menambah risiko penyebaran penyakit ke manusia.

3. Ibu ke bayi
Penularan penyakit dapat terjadi dari ibu ke bayinya, baik saat masih
hamil, proses kelahiran, ataupun menyusui. Beberapa kuman penyakit
dapat berpindah dari tubuh ibu ke sang anak lewat plasenta, dan
menyebabkan penyakit kongenital (bawaan lahir).Sementara itu,

4
beberapa penyakit juga diketahui dapat ditularkan dari ibu ke anaknya
saat proses kelahiran, seperti HPV atau bakteri penyebab gonore.Selama
proses menyusui, mikroorganisme penyebab penyakit juga bisa menular
melalui ASI.

2.1.2 Transmisi penyakit secara tidak langsung


Transimisi tidak langsung mengacu pada penularan agen infeksius
dari reservoir ke pejamu oleh partikel tersuspensi udara (airborne), benda
mati (vehicle) atau vector. Terdapat beberapa metode penyebaran penyakit
secara langsung, yakni:
1. Penularan lewat udara (airbone)
Penyebaran unsur penyebab secara aerosol ke pintu masuk yang
sesuai, biasanya saluran pernafasan. Unsur aerosol adalah pengandung
partikel-partikel diudara yang terdiri dari sebagian, atau dapat
seluruhnya jasad renik. partikel virus atau bakteri yang kecil (biasanya
berukuran 5 mikron atau kurang) dapat menyebarkan penyakit melalui
udara (airborne). Salah satu penyakit yang menular melalui udara adalah
tuberkulosis.Hal ini biasanya juga akan berpengaruh pada udara di
lingkungan sekitar karena biasanya akan terkontaminasi oleh bakteri
atau virus. Menjaga sirkulasi udara tetap baik adalah salah satu langkah
untuk menghambat penyebaran penyakit. Virus flu menyebar melalui
bersin yang berupa droplet-droplet diudara.

2. Penularan melalui makanan (foodborne)


Bakteri penyebab penyakit juga bisa menular melalui makanan atau
minuman yang terkontaminasi. Bakteri yang paling sering menular melalui
makanan di antaranya adalah E. Coli dan Salmonella. Kemungkinan
penyebaran penyakit semakin tinggi apabila makanan tidak diolah dengan
baik, seperti memakan daging yang setengah matang.Hal ini menyebabkan
bakteri yang mengontaminasi tidak sepenuhnya mati dan masih memiliki
kemampuan untuk menyebabkan penyakit.

5
3. Penularan melalui gigitan serangga (vector )
Serangga juga bisa menjadi perantara penularan penyakit. Serangga
yang menjadi “kendaraan” untuk menyebarkan penyakit disebut dengan
vektor. Binatang yang menularkan zat pathogen dari orang yang
terinfeksi dan ditularkan ke individu yang rentan/ beresiko. Beberapa
contoh penyakit yang menular lewat gigitan serangga, antara lain
demam berdarah, malaria, dan penyakit tidur yang dibawa oleh lalat
tsetse.

4. Benda yang terkontaminasi


Ketika orang yang sakit berbicara, bersin, atau batuk, droplet (cairan
pernapasan atau liur) yang keluar mungkin saja mengenai permukaan-
permukaan benda. Beberapa virus atau bakteri diketahui dapat bertahan
lama di permukaan-permukaan benda tertentu.Apabila kita menyentuh
permukaan benda yang terkontaminasi, kemudian menyentuh
wajah (mata atau mulut) dengan tangan yang kotor, hal ini berpotensi
menularkan penyakit.Benda-benda yang kerap kali disentuh berpotensi
lebih besar untuk menjadi objek perantara penularan penyakit, seperti
kenop pintu, pegangan tangga, dan sakelar lampu. Jarum suntik yang
digunakan secara bergantian juga punya risiko yang besar dalam
penyebaran penyakit, terutama HIV.

2.2 Distribusi Penyakit


Distribusi penyakit atau yang dimaksud dengan distribusi masalah kesehatan
adalah penyebaran suatu penyakit yang menunjuk kepada pengelompokan masalah
kesehatan menurut suatu keadaan tertentu. Keadaan tertentu yang dimaksudkan
dalam epidemiologi adalah :
a. Menurut Ciri – ciri Manusia ( MAN ) siapakah yang menjadi sasaran penyebaran
penyakit itu atau orang yang terkena penyakit.
b. Menurut Tempat ( PLACE ) , di mana penyebaran atau terjadinya penyakit.
c. Menurut Waktu ( TIME ) , kapan penyebaran atau terjadinya penyakit tersebut.

6
2.2.1 Person (orang)
Variabel orang yang mempengaruhi penyakit adalah karakteristik dan atribut
dari anggota populasi. Perbedaaan rate penyakit berdasarkan orang
menunjukkan sumber paparan yang potensial dan berbeda-beda pada faktor
host. Adapun beberapa variabel orang adalah:
a. Umur
b. Jenis kelamin
c. Kelas sosial
d. Jenis pekerjaan
e. Penghasilan
f. Ras dan suku bangsa (etnis)
g. Agama
h. Status perkawinan
i. Besarnya keluarga - umur kepala keluarga
j. Stuktur keluarga
k. Paritas

2.2.2 Place (tempat)


Varibel tempat adalah karakteristik lokal dimana orang hidup, bekerja dan
berkunjung. Perbedaan insiden berdasarkan tempat menunjukkan perbedaan
susunan penduduk atau lingkungan mereka tinggal. Pentingnya variabel tempat
di dalam mempelajari etiologi suatu penyakit dapat digambarkan dengan jelas
pada penyelidikan wabah dan penyelidikan terhadap kaum migran.
Beberapa varibel tempat :
a. Batas-batas daerah pemerintahan (desa, kecamatan, kabupaten/kota,
provinsi).
b. Kota dan pedesaan
c. Daerah atau tempat berdasarkan batas-batas alam
d. Negara-negara
e. Regional – global

7
2.2.3 Time (waktu)
Variabel waktu dapat menganalisis perbedaan cara pandang dari kurva
epidemik.Hubungan antara waktu dan penyakit merupakan kebutuhan dasar di
dalam analisis epidemiologi oleh karena perubahan penyakit menurut waktu
menunjukkan faktor etiologis.
Beberapa pola penyakit :
a. Sporadis (jarang terjadi dan tidak teratur)
b. Penyakit endemis (kejadian dapat diprediksi)
c. Epidemis (kejadian yang tidak seperti biasa/KLB)
d. Propagating epedemik (penyakit yang terus meningkat sepanjang waktu.

2.3 Cara mencegah penularan penyakit


1. Tangan dengan air mengalir dan sabun selama minimal 20 detik
2. Apabila tidak ada sabun dan air, cucilah tangan dengan hand sanitizer
berbasis alkohol 60%
3. Tutuplah hidung dan mulut saat Anda bersin atau batuk dan cuci tangan
setelahnya
4. Di rumah saat sakit atau gunakan masker jika harus keluar rumah
5. Berbagi peralatan makan
6. Jangan menyentuh wajah dengan tangan yang belum dicuci
7. Mencuci buah dan sayur serta bahan makanan lainnya dengan air mengalir
sebelum mengolahnya
8. Pisahkan makanan matang dan mentah, termasuk penggunaan talenan,
untuk mencegah kontaminasi silang
9. Pastikan Anda memasak daging atau ikan sampai matang
10. Lakukan seks yang aman untuk mencegah penyebaran penyakit menular
seksual
11. Mendapatkan vaksinasi

8
BAB III

PENUTUP

3.1 Simpulan

Dalam epidemiologi penyakit menular dikembangkan berbagai


aspek dalam melakukan upaya pencegahan dan pengendalian, dengan
mempertimbangkan pola distribusi dan determinan serta melakukan
penelusuran rantai penularan penyakit menular. Hal ini mampu menjadi
landasan dalam melakukan intervensi kesehatan dan tentunya sebagai
evaluasi untuk penerapan program pelayanan kesehatan yang ada
maupun terbarukan dalam pencapaian tujuan untuk meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.

3.2 Saran

Setelah memahami tentang transmisi dan distribusi penyakit


diharapkan mahasiswa dan para pembaca mampu menerapkan cara
pencegahan penyakit menular baik secara langsung maupun tidak
langsung, serta mulai menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat, dan
juga menjaga pola makan dalam kehidupan sehari - hari

9
DAFTAR PUSTAKA

Najmah. 2016. Epidemiologi Penyakit Menular. Jakarta : CV Trans Info Media

RSUD Sarwalunto (2021, 24 April). Memahami Metode Penyebaran Penyakit


Infeksi dan Cara Mencegah Penularannya. 04 Januari 2024, Pukul 19.00 WIB.
https://rsud.sawahluntokota.go.id/memahami-metode-penyebaran-penyakit-
infeksi-dan-cara-mencegah-penularannya/

10

Anda mungkin juga menyukai