Semangus
PENDAHULUAN
KAJIAN PUSTAKA
kebenaran yang telah menjadi trade atau ajeng di suatu daerah. Kearifan lokal merupakan
sesuatu yang secara khusus berkaitan dengan budaya lokal tertentu dan mecerminkan cara
kegiatan pembelajaran dengan menggabungkan beberapa materi pelajaran dalam satu tema
memecahkan masalah sehingga mampu menumbuhkan kreativitas sesuai dengan potensi dan
Ada beberapa penelitian yang relevan untuk meperjelas penelitian ini beberapa
Hasil penelitian Arina Restiana Dkk (2019). Pendidikan Guru Sekolah Dasar
penelitian ini menggunakan model ADDIE. Berdasarkan hasil dari validasi para ahli LKS
berbasis kearifan lokal malang dikatakan Malang dikatakan dapat digunakan dalam
pembelajaran dengan hasil presentase ahli materi 90,6%, presentasi ahli bahan ajar 73,33%
an presentasi ahli bahasa 93,33%. Hasil belajar peserta didik mendapatkan presentase
ketuntasan klasikal diatas 75%. Dari hasil angket 91,71%, sehingga dapat dikatakan LKS
Berbasis Kearifan Lokal Pada Siswa Sekolah Dasar”.Jenis penelitian ini R&D. Penelitian ini
menggunakan model ADDIE. Berdasarkan hasil penelitian dan pengembangan dengan Judul
“LKS Tematik Kearifan Lokal pada Kelas VI SD Nengi Sungai Miang” menghasilkan
produk bahan ajar Tematik Berbasis Kearifan Lokal yang valid dan praktis untuk digunakan.
Penelitian ini telah mevalidasi oleh para ahli yang terdiri dari ahli bahasa,ahli materi, ahli
media serta uji coba one to one, uji coba kelompok kecil,serta uji keperaktikan guru, maka
penulis dapat mengambil kesimpulan. 1) Kelavalidasi LKS Tematik Berbasis Kearifan Lokal
berdasarkan analisis oleh para ahli, yang terdiri dari ahli bahasa dengan skor 4,07 dengan
katagori “Valid “, validasi ahli materi dengan skor 4,3 dengan katagori “Sangat Valid” dan
validasi ahli media dengan skor 4,05 dengan katagori “Valid”. Keseluruhan hasil validasi ahli
diperoleh skor 4,1 dengan katagori “Valid” sehingga layak untuk di uji coba ono to one dan
uji coba kelompok kecil. 2) Kpraktisan LKS Tematik Berbasis Kearifan Lokal berdasarkan
analisis yang dilakukan pada guru dan siswa Kelas VI SD Negri Sungai Miang diperoleh nilai
sebesar 89% . Hal ini menyatakan bahwa guru dan siswa memberikan respon sangat baik
terhadap LKS Tematik berbasis Kearfan Lokal yang dikembangkan sehingga dinyatakan
Indonesia. Yang berjudul “Pengembangan Lembar Kerja Siswa Pada Pembelajaran Tematik
Berbasis Kearifan Lokal Siswa Sekolah Dasar”. Jenis penelitian ini rchesea and development
(R & D). Menggunakan model pengembangan ADDIE. Berdasarkan dari ketiga uji coba
kepraktisan diantaranya kelompok one to one ,kelompok kecil dan kepraktisan guru terhadap
LKS Tematik Berbasis Kearifan Lokal.Dapat disimpulkan bahwa uji coba kelompok one to
one termaksud katagori sangat praktis dengan skor rata-rata 4,3 serta uji kelompok kecil
termaksud katagori sangat praktis dengan skor rata-rata 4,5. Seluruh kelompok uji
kepraktisan siswa dan guru termaksud dalam katagori praktis skor raa-rata 4,2. Maka dari itu,
LKS layak digunakan untuk mebantu guru dan siswa dalam serta dapat menunjang proses
pembelajaran pada pembelajaran tematik. Valid yang diperoleh dari hasil penelitian bahwa
ketiga validator yaitu bahasa, desain, dan materi. Praktis diperoleh dari angket respon siswa
serta hasil respon siswa guru dalam menggunakan LKS tematik berbasis kearifan lokal yang
dikembangkan.
METODE PENELITIAN
Model yang digunakan yaitu model pengembangan 4-D. Model pengembangan 4-D
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialah Research &
Development (R&D). peneliti ini menghasilkan produk berupa bahan ajar LKS Tematik
Berbasis Kearifan Lokal Tema 8 Likungan Sahabat Kita Kelas V SD. Peneliti menggunakan
model pengembangan 4-D yang memiliki 4 tahapan., Dalam penelitian ini hanya
penyebaran tidak dilakukan karena ada beberapa kendala, yaitu biaya, waktu, serta situasi
kondisi. Tahapan Pengembangan LKS Tematik Berbasis Kearifan Lokal adalah sebagai
berikut.
Statistik deskriptif ialah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara
mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul seperti yang ada tanpa
menggunakan analisis deskriptif kuantitatif untuk mengelola data dalam penelitian ini untuk
memperoleh data yang meliputi: analisis kelayakan, respon siswa dan penilaian jawaban
siswa pada LKS yang telah dirancang atau dibuat. Sugiono (2018:206).
Menurut Sugiyono (Zahra dan Nofha, 2018:49) bahwa validitas menunjukan derajat
ketepatan antara data yang sesungguhnya terjadi pada objek dengan data yang dikumpulkan
oleh peneliti.Uji validitas merupakan uji teoritik yang dilakukan oleh para ahli bidangnya.
Adapun karateristik yang akan divalidasi yaitu: bahasa, materi dan media. Validator tersebut
menganalisis LKS yang telah dirancang lalu memberikan saran atau masukkan pada
rancangan LKS. Lembar penilaian akan menghasilkan data yang digunakan untuk
menentukan kevalidan LKS, yang di dapat dari ahli bahasa, materi dan media. Data lembar
1) Memberikan skor untuk setiap item dengan jawaban sangat baik (5), baik (4),
cukup (3), Kurang Baik (2) dan Sangat Tidak Baik (1).
Keterangan:
S = r – lo
lo = Angka penilaian validitas yang terendah (dalam hal ini=1)
c = angka penilaian validitas yang tertinggi (dalam hal ini =5)
r = angka yang diberikan oleh seorang penilai
3) Mencocokan rata-rata validitas dengan kriteria kevalidan LKS, pada tabel
3.1.
UJI KEPRAKTISAN
Kepraktisan LKS berbasis outdoor learningdapat dilihat dari hasil penilaian pada
1) Angket respon siswa diberikan skor untuk setiap item dengan jawaban
“Ya” (1) dan “Tidak” (0). Sedangkan untuk angket respon guru diberikan
skor sangat baik (4), baik (3), cukup (2), kurang (1).
sebagi berikut:
Anwar Hafid dkk. 2015 : 07). Kearifan Lokal.Tentang Pendidikan Multikural Berbsis
Kearifan Lokal.
Abdul Majid. (Asskly 2019: 07. Desai Pembelajaran Tematik Intregatif Jenjang MI/SD.
Ani Hidayat (Asskly 2019: 17). Tujuan Pembelajaran Tematik.Desain Pembelajaran Tematik
Intregratif Jenjang MI/SD.
Aliyyah 2021: 55. Karateristik Siswa Sekolah Dasar. Perkembangan Dan Karakteristik
Pendidikan Siswa Sekolah Dasar.
Arina Restiana dkk 2019 . Pengembangan LKS Berbasis Kearifan Lokal di Malang Untuk
Siswa IV SD.
Amir Hamza (2019: 107). Kusioner Angket Penelitian dan Pengembangan Reseacrh &
Development.
Brog Gail 1983. (Hamza .M.A 2019:01). Metode Penelitian dan Pengembangan Reseach &
Development.
Cristina Sabdarini dkk 2021. Pengembangan LKS Tematik Berbasis Pada Kearifan Lokal
Pada Siswa Sekolah Dasar.
DPAP Jayanada dkk ( 2020:62). Manfaat LKS. Jurnal Peneltian dan Evaluasi Pendidikan
Indonesia.
Ernawati dkk 2017 (Yeni Haryonik 2018:42). Pengertian LKS dan Evaluasi. Jurnal
Matematika dan Pembelajaran.
Frassiska Anggraini dkk 2022. Pengembangan Lembar Kerja Siswa Pada Pembelajaran
Tematik Berbasis Kearifan Lokal Siswa Sekolah Dasar.
Hariyanto 2015. (Yeni Herionik dkk 2018:42). Pengembangan Bahan Ajar Lembar Kerja
Siswa dengan Pendekatan Matematika Realistik. Jurnal Matematika dan
Pembelajaran.
RD Dan Rohati 2014.( Yeni Haryonik dkk 2018:42). Pengertian LKS. Jurnal Matematika
dan Pembelajaran.
Seels dan Richey 1945 (Hamza M.A 2019:01). Metode Penelitian dan Pengembangan
Researc dan Devloemen.
Sudirman 1990 (Aliyyah 2021:55). Karateristik Siswa SD. Perkembangan dan Karateristik
Pendidikan Siswa Sekolah Dasar.
Trianto Ibnu Badar 2014:232. Model Pembelajaran 4D. Model Pembelajaran Inovatif
Progresif, dan Kontekstual.
Trianto 2011 (Jayanada dkk 2020:62). Kelebihan LKS. Jurnal Penelitian dan Pendidikan
Indonesia.
Van Den Aker dkk 1993 (Hamza M.A 2019;01). Metode Penelitian Pengembangan
Research dan Develoment.