Anda di halaman 1dari 10

JURNAL INKUIRI

ISSN: 2252-7893, Vol. 6, No. 2, 2017 (hal 137-146)


http://jurnal.uns.ac.id/inkuiri

PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERBASIS INKUIRI TERBIMBING


UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA
SMA/MA KELAS X PADA MATERI LISTRIK DINAMIS

Erni Mariana1, Sukarmin2, Cari3


1
Program Studi Magister Pendidikan Sains FKIP Universitas Sebelas Maret
Surakarta, 57126, Indonesia
marianaerni@student.uns.ac.id
2
Program Studi Magister Pendidikan Sains FKIP Universitas Sebelas Maret
Surakarta, 57126, Indonesia
sukarmin67@staff.uns.ac.id
3
Program Studi Magister Pendidikan Sains FKIP Universitas Sebelas Maret
Surakarta, 57126, Indonesia
cari@staff.uns.ac.id

Abstrak

Salah satu keterbatasan di sekolah yaitu pada bahan ajar yang mengakibatkan siswa membeli dan mencari diluar.
Guru belum menggunakan bahan ajar berbasis inkuiri terbimbing. Tujuan penelitian untuk: (1) mendeskripsikan
karakteristik modul fisika berbasis inkuiri terbimbing. (2) memperoleh modul fisika berbasis inkuiri terbimbing
yang telah memenuhi kriteria kelayakan. (3) mengetahui penggunaan modul fisika berbasis inkuiri terbimbing
dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis pada siswa. Penelitian ini merupakan penelitian Research and
Development. Model pengembangan modul ini yang digunakan adalah model 4D (four D model). Keempat
tahapan ini adalah Define, Design, Develop, dan Disseminate yang dikemukakan oleh Thiagarajan. Analisis data
yang digunakan pada tahap define adalah analisis data deskriptif, pada tahap design adalah analisis SK dan KD
untuk menentukan desain awal modul. Pada tahap develop untuk data hasil validasi modul menggunakan nilai
cut off yang dikonversi menjadi kategori kualitas dengan pedoman skor skala 5 dan data kemampuan berpikir
kritis dihitung menggunakan gain ternormalisasi, dan pada tahap disseminate menggunakan presentase yang
dikonversi menjadi kategori kualitas dengan pedoman skor skala 5. Pengembangan modul ini dinilai berdasarkan
kelayakan materi, media dan uji coba (uji coba awal dan uji coba besar). Modul disusun berdasarkan langkah-
langkah pembelajaran inkuiri terbimbing yaitu orientasi, merumuskan masalah, merumuskan hipotesis,
mengumpulkan data, menguji hipotesis, dan merumuskan kesimpulan. Pengumpulan data penelitian
menggunakan analisis kebutuhan (guru dan siswa), lembar validasi, angket respon siswa, dan soal tes
kemampuan berpikir kritis. Hasil penelitian sebagai berikut: (1) modul fisika berbasis inkuiri terbimbing untuk
meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa memiliki ciri yaitu langkah pembelajaran pada modul
disesuaikan dengan langkah pembelajaran berbasis inkuiri terbimbing, mengintegrasi kemampuan berpikir kritis
pada setiap tahapnya. (2) modul dikategorikan layak karena telah melalui uji kelayakan (materi, media, bahasa,
guru, dan teman sejawat) dan didukung oleh perhitungan cut off sebesar 91,96 > 90,82 yang menyatakan bahwa
modul dikategorikan layak. (3) penggunaan modul fisika berbasis inkuiri terbimbing dapat meningkatkan
kemampuan berpikir kritis siswa, didukung dari hasil perhitungan N-gain menunjukkan nilai 0,55 dan dalam
kategori sedang.

Kata Kunci: Modul Fisika, Inkuiri Terbimbing, Kemampuan Berpikir Kritis.

Pendahuluan untuk mewujudkan suasana belajar dan proses


pembelajaran agar siswa secara aktif
Undang-Undang Nomor 20 Tahun mengembangkan potensi dirinya untuk
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
Pasal 1 angka 1 menyatakan bahwa pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
pendidikan adalah usaha sadar dan terencana akhlak mulia, serta keterampilan yang

137
JURNAL INKUIRI
ISSN: 2252-7893, Vol. 6, No. 2, 2017 (hal 137-146)
http://jurnal.uns.ac.id/inkuiri

diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan ini menggunakan pendapat Facione (1990)
negara. Pengajaran IPA khususnya fisika yang dalam Liliasari dan Tawil (2013:9) yakni
dilakukan disatuan pendidikan diharapkan interpretasi, analisis, evaluasi, inferensi,
dapat mewujudkan tujuan pendidikan nasional penjelasan, dan regulasi diri.
Indonesia. Tujuan dalam penelitian ini adalah (1)
Menurut Gagne (Yatim R, 2010:5) mendeskripsikan karakteristik modul fisika
mengemukakan bahwa belajar merupakan berbasis inkuiri terbimbing, (2) memperoleh
kecenderungan perubahan pada diri manusia modul fisika berbasis inkuiri terbimbing yang
yang dapat dipertahankan selama proses telah memenuhi kriteria kelayakan, dan (3)
pertumbuhan. Kemudian Gagne mengetahui penggunaan modul fisika berbasis
mengungkapkan kembali bahwa belajar adalah inkuiri terbimbing dapat meningkatkan
suatu peristiwa yang terjadi didalam kondisi– kemampuan berpikir kritis.
kondisi tertentu yang dapat diamati, diubah,
dan dikontrol.
Hasil temuan di lapangan, tepatnya di Metode Penelitian
SMA N 5 Madiun kelas X, dari angket yang
Metode penelitian ini adalah penelitian
diberikan menunjukkan bahwa siswa maupun
dan pengembangan (research and
guru belum memiliki bahan ajar yang berbasis
development/ R&D) hasil adaptasi model 4-D
inkuiri terbimbing. Guru hanya menyampaikan
(four-D model) yang dikemukakan oleh
pengetahuan berdasarkan bahan ajar umum
Thiagarajan (1974:5), yaitu Define, Design,
saja, tanpa memunculkan pemecahan masalah
Develop, Disseminate.
yang terkait fisika. Siswa belum semuanya
Teknik pengumpulan data dalam
memiliki bahan ajar karena keterbatasan dari
penelitian ini menggunakan: (1) angket untuk
sekolah yang tidak menyediakan bahan ajar,
analisis kebutuhannya, (2) lembar validasi
karena itu siswa harus mencari sendiri buku
untuk mendapatkan penilaian serta saran
sebagai sumber belajar mereka. Hal ini
terhadap desain produk awal pengembangan,
menyebabkan buku yang dimiliki siswa
(3) tes untuk melihat peningkatan kemampuan
berbeda satu sama lain. Selain itu, untuk sarana
berpikir kritis siswa pada proses pembelajaran.
prasaran yang ada di sekolah tidak digunakan
Tes diberikan dua kali yaitu pretest dan
secara maksimal disebabkan oleh keterbatasan
posttest.
waktu mata pelajaran yang berlangsung.
Struktur dalam penyusunan modul ini
Pembelajaran sains khususnya fisika
yakni judul modul, petunjuk umum, materi,
saat ini belum mengarahkan siswa untuk
dan evaluasi semester. Pada bagian judul
menemukan pengetahuannya sendiri,
modul desain awal modul listrik dinamis yang
kenyataan di lapangan siswa hanya menghafal
disesuaikan dengan hasil angket kebutuhan.
konsep dan kurang mampu mengaplikasikan
Pada bagian petunjuk umum, didesain sebagai
konsep terhadap masalah dalam kehidupan
modul fisika berbasis inkuiri terbimbing yang
nyata. Siswa kurang mampu menentukan
ditampilkan pada bagian pendahuluan.
masalah dan merumuskannya. Penguasaan
Selanjutnya materi modul disajikan dalam
fisika masih lemah dan sebagian besar siswa
kegiatan pembelajaran dalam modul yang
kurang mampu menghubungkan antara apa
menerapkan langkah-langkah pembelajaran
yang mereka pelajari dengan bagaimana
inkuiri terbimbing. Disajikan pula
pengetahuan tersebut akan diaplikasikaan,
permasalahan berupa fenomena, eksperimen,
akibatnya siswa kurang maksimal dalam
uraian materi, contoh soal, dan latihan soal.
mengembangkan kemampuan berpikir. Andi
Kemudian evaluasi semester pada bagian akhir
Prastowo (2013) mengemukakan bahwa modul
yakni evaluasi soal beserta daftar pustaka,
yang dibangun secara inovatif dan kreatif
kunci jawaban, dan glosarium.
mampu membuat siswa termotivasi untuk
Teknik analisis data yang digunakan
belajar. Aspek kemampuan berpikir kritis
dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif
siswa yang telah dikemukakan, pada penelitian
kuantitatif dan kualitatif. Data yang dihasilkan

138
JURNAL INKUIRI
ISSN: 2252-7893, Vol. 6, No. 2, 2017 (hal 137-146)
http://jurnal.uns.ac.id/inkuiri

pada penelitian ini dibagi menjadi 2 yaitu data untuk digunakan. Hasil prestest dan posttest di
untuk menilai kriteria kelayakan modul dan analisis menggunakan analisis quest, untuk
data untuk menilai kemampuan berpikir kritis mengetahui peningkatannya berpikir kritis
siswa. Teknik analisis kriteria modul siswa dalam penelitian ini mengacu pada
didapatkan dalam penelitian ini yaitu data perolehan hasil perhitungan analisis
evaluasi produk. Variabel evaluasi modul menggunakan gain menggunakan data prestest
disusun berdasarkan kriteria komponen dan posttest pada kegiatan pembelajaran.
kelayakan materi, media (kegrafikan), dan Berpikir kritis dikatakan ada peningkatan
bahasa. Kuantisasi data dilakukan dengan ketika hasil perhitungan gain menunjukkan
menjumlahkan skor setiap aspek dan minimal kategori sedang.
keseluruhan yang diuraikan dalam analisis
kualitatif. Skor tersebut dikategorikan dalam 5 Hasil Penelitian dan Pembahasan
kriteria kategori penilaian ideal (Sukardjo,
2008). Untuk mengetahui kesimpulan dari Deskripsi Data Hasil Penelitian
hasil uji validitas media, materi, bahasa, guru Penelitian ini menghasilkan produk utama
fisika, dan teman sejawat digunakan metode yaitu modul fisika berbasis inkuiri terbimbing
skor atas bawah (cut off) (Winnie, 2009). untuk siswa kelas X pada materi Listrik
Tahap validasi produk awal dalam Dinamis. Model pengembangan berdasarkan
penelitian pengembangan ini melibatkan 3 Thiagarajan adalah tahap 4D (Define, Design,
pakar yang berlatar belakang (profesor dan Develop and Disseminate). Data hasil
magister), 2 orang teman sejawat, dan. 1 orang pengembangannya pada setiap tahap 4-D
guru fisika. Hasil validasi diujicobakan secara adalah:
terbatas pada 9 siswa kelas X SMA N 5 1. Define
Madiun dilanjutkan dengan ujicoba skala besar Tahap ini merupakan tahapan untuk
dengan jumlah responden sebanyak 36 siswa mengidentifikasi masalah-masalah yang ada
setelah melalui tahap revisi produk dalam proses pembelajaran dan menjadi dasar
pembelajaran selanjutnya di sebarkan di 4 untuk merancang produk berupa modul yang
orang guru fisika setingkat SMA/MA. akan dibuat. Pada tahapan ini dilakukan
Instrumen dalam penelitian adalah analisis pada siswa dan materi yang sudah
angket analisis kebutuhan, lembar validasi, berjalan di SMA N 5 Madiun. Pengisian
lembar respon keterbacaan siswa terhadap angket kebutuhan digunakan untuk
modul pembelajaran. Lembar instrumen soal menganalisis kebutuhan guru dan siswa pada
(tes berpikir kritis). Data yang dikumpulkan SMA N 5 Madiun tersebut. Berdasarkan hasil
dalam penelitian ini adalah data hasil analisis analisis angket kebutuhan guru dan siswa
kebutuhan, hasil lembar validasi, hasil uji coba maka diperoleh kesimpulan bahwa diperlukan
terbatas dan uji coba luas modul pembelajaran modul pembelajaran fisika berbasis inkuiri
yang berupa data keterlaksanaan pembelajaran terbimbing untuk meningkatkan kemampuan
yang diperoleh dari prestest dan posttest dan berpikir kritis.
hasil lembar penyebaran modul. Soal Materi yang akan dibahas dalam modul ini
kemampuan berpikir kritis menggunakan soal adalah listrik dinamis. Pemilihan materi ini
pilihan ganda yang terdiri dari jenjang soal C4 berdasarkan hasil ujian nasional (SMA/MA
sampai dengan C6. Jumlah soal kemampuan Tahun Pelajaran 2013/2014) menunjukkan
berpikir kritis sebanyak 25 soal. bahwa daya serap siswa SMA N 5 Madiun
Penilaian akhir hasil validasi modul di pada materi listrik dinamis masih tergolong
adaptasi Winnie, 2009 dengan Natural cut off. rendah tingkat kabupaten sebesar 79.13%,
Hasil penilaian yang digunakan adalah hasil tingkat provinsi sebesar 77.10% dan tingkat
validasi oleh ahli media, ahli materi, ahli nasional 56.29%. Daya serap siswa SMA N 5
bahasa, guru, dan peer review. Jika skor rata- Madiun pada materi tersebut masih tergolong
rata hasil penilaian lebih besar dari skor batas rendah dibandingkan dengan daya serap pada
bawah, maka dapat disimpulkan bahwa layak materi yang lain. Hal ini berarti bahwa materi

139
JURNAL INKUIRI
ISSN: 2252-7893, Vol. 6, No. 2, 2017 (hal 137-146)
http://jurnal.uns.ac.id/inkuiri

listrik dinamis masih menjadi materi yang sulit poin, (3) aspek relevansi terdiri dari 4 poin.
bagi siswa. Aspek penyajian informasi terdiri dari 13 poin.
2. Design Hasil validitas modul pada kelayakan
Tahap desain merupakan tahap perencanaan penyajian diperoleh skor dari validator 158
dilakukan dengan mengidentifikasi Standar dari skor maksimumnya 165 sehingga
Kompetensi dan Kompetensi Dasar. Pada dikategorikan sangat baik. Skor diperoleh dari
penelitian ini untuk kelas X masih 7 aspek kelayakan penyajian yaitu: (1) ukuran
menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan fisik modul yang terdiri dari 2 poin, (2) tata
Pendidikan (KTSP). letak kulit modul yang terdiri dari 4 poin, (3)
Pada tahap desain awal modul yang topografi kulit modul terdiri dari 4 poin, (4)
dikembangkan dilakukan penyusunan modul ilustrasi kulit modul terdiri dari 2 poin, (5) tata
yang akan menghasilkan draf modul I, II, dan letak isi modul terdiri dari 9 poin, (6) topografi
III yang didalamnya mencakup: tujuan yang isi modul terdiri dari 8, (7) ilustrasi isi modul
harus dicapai, petunjuk penggunaan, kegiatan terdiri dari 4 poin.
belajar, rangkuman materi, tugas dan latihan, Hasil validitas modul pada kelayakan
item-item tes, kriteria keberhasilan, dan kunci bahasa diperoleh skor dari validator 47 dari
jawaban. skor maksimumnya 55 sehingga dikategorikan
a. Draf I sangat baik. Skor diperoleh dari 8 aspek
Draf I modul fisika berbasis inkuiri kelayakan bahasa dan gambar yaitu: (1)
terbimbing pada materi listrik dinamis terdiri komunikatif yang terdiri dari 1 poin, (2)
dari tiga kegiatan belajar. Kegiatan belajar I dialogis dan interaktif yang terdiri dari 2 poin,
dengan menganalisis arus listrik. Kegiatan (3) kesesuaian dengan Bahasa Indonesia terdiri
belajar II dengan menganalisis rangkaian dari 8 poin.
listrik dan kegiatan III dengan menganalisis Hasil perbaikan modul berdasarkan
daya dan energi listrik. Selain modul, disusun saran dari ahli materi, bahasa dan media
pola keterkaitan ,silabus, RPP, kisi-kisi tes disajikan pada Tabel 2.
kemampuan berpikir kritis. Tabel 2. Revisi Modul Berdasarkan Saran Ahli
No Sebelum Revisi Sesudah Revisi
3. Develop 1 Awal kalimat gunakan Diperbaiki dengan
a. Hasil Evaluasi Produk huruf besar setelah mengganti huruf besar
Data hasil uji produk meliputi data hasil tanda titik. setelah tanda titik.
validasi modul dari ahli materi, ahli media, ahli 2. Beri keterangan pada Memberi keterangan
bahasa, guru fisika, dan peer review. Validasi gambar 1.9 agar lebih jelas pada
ini meliputi penilaian aspek kelayakan isi, gambar 1.9
3 Perbaiki isi Menambahkan isi
aspek kegrafikan, aspek kebahasaan yang rangkuman pada rangkuman pada modul
berupa skor yang dikonversikan dalam lima modul
4 Perbaiki peta konsep Memperbaiki peta
kategori yaitu sangat baik, baik, cukup, konsep agar materi lebih
kurang dan kurang baik. Hasil validasi jelas.
produk oleh dosen disajikan pada Tabel 1.
Tabel 1. Hasil Validasi Produk Oleh Dosen Perbaikan modul berdasarkan saran dari para
Validasi Skor Kategori ahli adalah pada petunjuk penggunaan antara
Ahli Materi 101 Sangat Baik inkuiri terbimbing dengan modul dilebur jadi
Ahli Media 158 Sangat Baik satu, pemberian sumber gambar di bawah
Ahli Bahasa 47 Sangat Baik gambar, perbaikan penataan gambar, dan lain-
lain
Hasil validasi modul pada kelayakan isi Hasil Hasil validasi oleh guru fisika disajikan
diperoleh skor dari validator 101 dari skor pada Tabel 3.
maksimum 110 dengan kategori sangat baik. Tabel 3. Hasil Validasi Produk Oleh Guru
Validasi Skor Kategori
Skor diperoleh meliputi 9 aspek kelayakan isi Guru I 283 Sangat Baik
yaitu: (1) cakupan materi dengan terdiri dari 3
poin, (2) aspek keakuratan materi terdapat 2

140
JURNAL INKUIRI
ISSN: 2252-7893, Vol. 6, No. 2, 2017 (hal 137-146)
http://jurnal.uns.ac.id/inkuiri

Perbaikan modul berdasarkan saran dari guru peer reviewer (6 orang validator) modul fisika
adalah kegiatan inkuiri terbimbing belum berbasis inkuiri terbimbing dapat disajikan
terlihat, perbaikan penataan gambar, dan lain- pada Tabel 7.
lain. Hasil perbaikan modul berdasarkan saran Hasil penilaian yang digunakan adalah hasil
teman guru disajikan pada Tabel 4. validasi oleh ahli media, ahli materi, ahli
bahasa, guru, dan peer reviewer. Jika skor rata-
Tabel 4. Revisi Modul Berdasarkan Saran Guru rata hasil penilaian kurang dari skor batas
No Sebelum Revisi Sesudah Revisi
1. Pada gambar di modul Mengganti gambar agar
bawah, maka dapat disimpulkan bahwa tidak
lebih diperjelas atau lebih jelas atau layak untuk digunakan, digunakan metode cut
diperbesar memperbesarnya off score (skor batas bawah) (Winnie, 2009).
2. Pada gambar 3.4 Memberikan Tabel 7. Hasil uji kelayakan Modul
berikan keterangan keterangan pada
No Validator Prosentase Kategori
pada gambar dan gambar 3.4
(%)
berikan sumber
gambar 1. Guru 95.93 Sangat baik
3 Spasi penulisan mohon Spasi penulisan sudah
diperhatikan diperhatikan 2. Peer reviewer 86.50 Sangat baik

Sedangkan untuk hasil validasi oleh peer 3. Materi 96.19 Sangat baik
reviewer dapat dilihat pada Tabel 5. 4. Media 95.75 Sangat baik
Tabel 5. Hasil Validasi Produk Oleh peer reviewer 5. Bahasa 85.45 Sangat baik
Validasi Skor Kategori Nilai max 96.19
peer reviewer I 146 Sangat Baik
peer reviewer II 148 Sangat Baik Nilai min 85.45
Rata-rata 91.96
Cut off 90.82
Perbaikan modul berdasarkan saran dari peer Keterangan Layak
reviewer adalah, untuk eksperimen perlu
perbaikan, perbaikan penataan gambar, dan
lain-lain. Hasil perbaikan modul berdasarkan b. Revisi I
Setelah validasi dilakukan, draf I kemudian
saran teman guru disajikan pada Tabel 6.
Tabel 6. Revisi Modul Berdasarkan Saran peer direvisi berdasarkan saran dan masukan dari
reviewer para validator. Hasil validasi terhadap draf I
No Sebelum Revisi Sesudah Revisi dan saran yang diberikan oleh masing-masing
1. Perbaiki soal untuk Memperbaiki soal validator serta revisi tahap I yang diperoleh
berpikir kritis untuk berpikir kritis
disesuaikan dengan dari 3 orang ahli, 2 orang dosen fisika, 1 orang
indicator dosen bahasa, 1 orang guru fisika SMA dan 2
2. Gunakan simbol yang Menyamakan simbol peer review.
sama dari awal hingga pada gambar setiap
akhir pada gambar, kegiatan
c. Draf II
simbol. Contoh simbol pembelajaran. Setelah draf I direvisi dihasilkan draf II yang
lampu atau baterai. telah direvisi berdasarkan masukan para
3. Untuk persamaan Mencetak miring validator. Draf II selanjutnya diujicobakan
dicetak miring persamaan yang ada terbatas dan pada 9 siswa kelas X di SMA N 5
pada modul Madiun.
4. Periksa bullet and Memperbaiki dan
numbering diperbaiki. mengecek kembali d. Data Hasil Uji Lapangan
bullet and numbering Data dari kegiatan pembelajaran pada uji coba
pada kegiatan
pembelajaran.
lapangan terdiri dari data uji coba belajar siswa
dan data evaluasi kemampuan berpikir kritis
Kualitas modul berbasis inkuiri terbimbing 1) Uji Coba Terbatas
pada materi listrik dinamis, dilihat dari segi Uji coba terbatas dilakukan pada siswa kelas X
komponen kelayakan isi, kelayakan penyajian, di SMA N 5 Madiun untuk melihat
kelayakan bahasa, komponen kegrafikaan, keterbacaan dan mengetahui respon/masukan
kelayakan keterpaduan, kelayakan sintaks siswa pada modul fisika berbasis inkuiri
inkuiri terbimbing, dan kelayakan berpikir terbimbing hasil pengembangan dengan cara
kritis. Rangkuman hasil validasi ahli, guru dan mengisi angket respon.

141
JURNAL INKUIRI
ISSN: 2252-7893, Vol. 6, No. 2, 2017 (hal 137-146)
http://jurnal.uns.ac.id/inkuiri

Setelah diuji coba terbatas kepada 9 siswa. Hal


ini sesuai dengan pendapat Dick & Carey
(2005:291) bahwa jumlah yang diperlukan Tabel 8. Hasil Respon Guru Fisika
Guru Skor Kategori
dalam evaluasi kelompok kecil terdiri dari 1 378 Sangat Baik
delapan sampai dua puluh orang. 2 385 Sangat Baik
2) Uji Coba Besar 3 374 Sangat Baik
4 359 Sangat Baik
Modul dari hasil draf III diujicobakan dalam Rerata 374 Sangat Baik
kelas yang lebih besar yaitu siswa SMA N 5
Madiun kelas X (kelas pengujian produk) Berdasarkan hasil respon guru fisika
dengan jumlah siswa 36 orang. Hal ini Tabel 8 menyatakan bahwa dari 4 guru fisika
bertujuan untuk mengetahui peningkatan dengan rerata 374 menyatakan bahwa sangat
kemampuan berpikir kritis setelah baik.
menggunakan modul berbasis inkuiri Komentar dan masukan dari para guru
terbimbing hasil pengembangan. Uji coba di pada tahap Disseminate adalah: 1) perlu
kelas dilakukan dengan terlebih dahulu diperhatikan dalam penulisan dan kegiatan
diberikan pretest kelas pengujian produk untuk praktikum yang akan dilaksanakan 2) pada
mengetahui gambaran kemampuan awal siswa halaman xiv icon physics diperjelas dan tulisan
pada materi listrik dinamis sebelum dilakukan pada peta konsep sebaiknya disamakan jenis
pembelajaran, dan setelah pembelajaran selesai tulisannya 3) perjelas gambar icon pada forum
dilakukan posttest. diskusi 4) penggunaan kata Tanya tidak boleh
3) Analisis Hasil sebagai penghubung kalimat seperti dimana 5)
a. Hasil Peningkatan Kemampuan Berpikir pada halaman 5 (kotak) lebih baik diperkecil
Kritis agar tidak terpotong ketika mencetak modul 6)
Sebelum modul fisika berbasis inkuiri halaman 7 perkecil gambar 1.7 agar tidak
terbimbing digunakan dalam pembelajaran, terpotong 7) untuk soal pada modul sebaiknya
instrumen kemampuan berpikir kritis untuk menggunakan tanda titik-titik. Hasil perbaikan
pretest dan posttest diujicobakan pada siswa di modul berdasarkan saran guru fisika disajikan
SMA N 5 Madiun. Sebelum modul dibagikan dalam Tabel 9.
ke 36 siswa pada kelas X siswa diberikan Tabel 9. Perbaikan Modul Berdasarkan Saran
pretest terlebih dahulu untuk mengetahui Guru Fisika
No Sebelum Perbaikan Sesudah Perbaikan
kemampuan awal kemampuan berpikir kritis.
1. Pada gambar 1.7 Gambar sudah
Modul fisika berbasis inkuiri terbimbing ini sebaiknya diperkecil diperbaiki dengan cara
diberikan sebagai modul inti dalam agar tidak terpotong memperkecil tetapi
gambar tetap dapat
pelaksanaan pembelajaran. Setelah materi pada dibaca dan jelas pada
modul selesai, siswa diberikan posttest. pengguna
Analisis untuk mengetahui peningkatan
kemampuan berpikir kritis dalam pembelajaran Pembahasan
menggunakan gain score ternormalisasi untuk Pengembangan modul Fisika berbasis inkuiri
pretest dan posttest kelas pengujian produk. terbimbing menggunakan model desain oleh
Berdasarkan perhitungan gain score untuk Thiagarajan. Proses terlaksana mulai dengan
kelas pengujian produk, termasuk kategori 4D yaitu (Define, Design, Develop,
sedang (Meltzer, 2002). Disseminate).
4. Disseminate 1. Define
Tahap penyebaran produk berupa modul Tahapan ini dilakukan penyebaran angket
berbasis inkuiri terbimbing pada materi listrik kebutuhan kepada siswa dan guru mengenai
dinamis pada guru fisika mata pelajaran fisika pembelajaran fisika di sekolah. Angket
SMA/MA. Tujuan dari tahap ini adalah untuk kebutuhan guru diberikan kepada 3 orang guru
mendapatkan respon terhadap modul yang SMA N 5 Madiun Sedangkan angket
telah selesai dikembangkan. Hasil respon dari pengungkap kebutuhan siswa diberikan kepada
beberapa guru fisika disajikan pada Tabel 8. 36 siswa di SMA N Madiun. Pertanyaan

142
JURNAL INKUIRI
ISSN: 2252-7893, Vol. 6, No. 2, 2017 (hal 137-146)
http://jurnal.uns.ac.id/inkuiri

angket kebutuhan siswa terdiri dari 12 Belajar dimulai dengan adanya dorongan,
pertanyaan. Hasil dari angket pengungkap semangat, dan upaya yang timbul dalam diri
kebutuhan siswa adalah siswa membutuhkan seseorang sehingga orang itu melakukan
bahan ajar cetak yang dapat mempermudah kegiatan belajar. Kegiatan belajar yang
materi dalam pembelajaran. Hal ini sesuai dilakukan menyesuaikan dengan tingkah
dengan Andi (2014) yang mengungkapankan lakunya dalam upaya meningkatkan
bahwa modul sebagai bahan ajar yang harus kemampuan dirinya. Andi (2014) bahwa
mampu menjelaskan materi pelajaran dengan kegunaan modul dalam proses pembelajaran
baik dan mudah dipahami oleh siswa yang antara lain sebagai penyedia informasi dasar,
sesuai dengan tingkat pengetahuan dan usia karena dalam modul disajikan berbagai materi
mereka. Siswa belum menggunakan model pokok yang masih dikembangkan lebih lanjut
pembelajaran berbasis inkuiri terbimbing sebagai bahan instruksi atau petunjuk bagi
dalam pembelajaran. Siswa belum diarahkan peserta didik serta sebagai bahan pelengkap
pada kemampuan berpikir kritis. Siswa masih dengan ilustrasi dan foto yang komunikatif.
sulit dalam memahami materi,dan buku Berdasarkan hal ini, maka modul dibuat secara
pegangan hanya dibatasi disekolah. lengkap agar memotivasi siswa dalam
Siswa membutuhkan bahan ajar dengan materi pembelajaran dengan adanya ilustrasi dan foto
yang lengkap. Siswa setuju bila dikembangkan yang disajikan pada modul.
bahan ajar modul pembelajaran berbasis Materi disajikan dengan langkah-langkah
inkuiri terbimbing untuk meningkatkan inkuiri terbimbing, sehingga pada siswa dapat
kemampuan berpikir kritis siswa. Hasil dari menemukan konsep dengan adanya bimbingan
angket pengungkap kebutuhan guru juga setuju yang disesuaikan dengan langkah-langkah
bila dikembangkan modul pembelajaran fisika pembelajaran inkuiri terbimbing. hal ini
berbasis inkuiri terbimbing untuk dilakukan agar siswa dapat berpikir kritis
meningkatkan kemampuan berpikir kritis sehingga bisa mengaitkan antara konsep yang
siswa. sudah diterima dengan kehidupan sehari-hari
Hal inilah yang menyebabkan pembelajaran sehingga tidak salah dalam mengambil
berbasis inkuiri terbimbing tidak dapat keputusan dan membuat belajar lebih
terlaksana. Materi fisika yang akan bermakna.
dikembangkan adalah materi listrik dinamis Tahap-tahap dalam inkuiri terbimbing diberi
dimana pada silabus disebutkan pada lambang (ikon) tertentu. Pemberian lambang
Kompetensi Dasar (KD) 5.1, 5.2 dan 5.3 ikon setiap sintaks inkuiri terbimbing, dalam
Pengembangan modul fisika ini mengangkat penyusunan modul, bertujuan agar tampilan
materi listrik dinamis, dengan alasan modul lebih menarik sesuai.
banyaknya aplikasi dalam kehidupan sehari- 3. Develop
hari yang dekat dengan siswa pada materi Daryanto (2013), modul berfungsi sebagai
listrik dinamis. Sehingga diharapkan akan sarana belajar yang bersifat mandiri, sehingga
lebih memudahkan siswa dalam mempelajari siswa dapat belajar secara mandiri sesuai
modul dan materi yang akan disajikan. dengan kecepatan masing-masing. Modul
2. Design berisikan tentang materi, kegiatan yang
Draf awal modul disusun berdasarkan dilakukan siswa, dan lembar evaluasi.
analisis kebutuhan dan tujuan penyusunan Untuk mengetahui kelayakan pengunaan
modul dengan memperhatikan unsur-unsur modul maka dilakukan validasi. Menurut
belajar. Majid (2013) unsur-unsur belajar yang Daryanto (2013) validasi dilakukan dengan
perlu diperhatikan yaitu a. tujuan belajar b. cara meminta bantuan ahli yang menguasai
peserta didik yang termotivasi c. tingkat kompetensi yang dipelajari. Validasi oleh
kesulitan belajar d. stimulus dari lingkungan e. dosen ahli (bahasa, materi dan media), guru
peserta didik yang memahami situasi f. pola fisika, dan teman sejawat.
respon peserta didik Draft modul yang telah disusun kemudian
dikonsultasikan kepada dosen ahli

143
JURNAL INKUIRI
ISSN: 2252-7893, Vol. 6, No. 2, 2017 (hal 137-146)
http://jurnal.uns.ac.id/inkuiri

(pembimbing). Setelah mendapat masukan dan 5 Madiun. Kelas yang dijadikan kelas ujicoba
perbaikan dari dosen ahli I dan II kemudian luas adalah kelas X.4 36 Siswa di SMA N 5
draft modul tersebut akan dilakukan validasi. Madiun diberikan soal pretest kemampuan
Validasi modul yang dilakukan meliputi berpikir kritis terlebih dahulu, sebelum
validasi ahli materi, ahli media, ahli bahasa, diberikan modul berbasis inkuiri terbimbing
teman sejawat dan guru fisika. Hasil dari pada materi listrik dinamis.
keenam validasi tersebut dapat dilihat pada Sedangkan analisis untuk mengetahui
Tabel 10. peningkatan kemampuan berpikir kritis dalam
Tabel 10. Hasil validasi modul pembelajaran menggunakan gain score
No. Validator Persentase Kategori
keidealan
ternormalisasi untuk pretest dan posttest
1. Ahli materi 96.19 Sangat baik pengujian produk. Hasil perhitungan N-gain
2. Ahli media 95.75 Sangat baik yaitu sebesar 0,55 atau dapat dikatakan
3. Ahli Bahasa 85.45 Sangat Baik
4. Guru 95.93 Sangat baik
peningkatan kemampuan berpikir kritis
5 Peer reviewer 86.5 Sangat baik memiliki kategori sedang.
Berdasarkan hasil validasi pada Tabel Berdasarkan perhitungan gain score
10 dari beberapa ahli, guru fisika, dan peer untuk kelas pengujian produk termasuk
reviewer menyatakan bahwa modul dalam kategori sedang (Meltzer, 2002). Setelah
kategori sangat baik. Hasil validasi dilakukan pembelajaran menggunakan modul
menyatakan bahwa hasil valid kemudian berbasis inkuiri terbimbing pada materi listrik
dilakukan analisis perhitungan Cut Off untuk dinamis.
mengetahui kelayakan modul. Sesuai dengan 4. Disseminate
perhitungan tersebut menunjukkan bahwa nilai Pada tahap Disseminate modul
rata-rata penilaian lebih dari nilai Cut Off diberikan kepada 4 guru fisika SMA/MA.
(91.96 > 90.82), maka dapat disimpulkan Semua guru memberikan komentar yang
modul layak digunakan. Setelah modul positif terhadap modul berbasis inkuiri
dinyatakan layak digunakan kemudian terbimbing pada materi listrik dinamis yang
dilakukan tahap uji terbatas. Uji terbatas ini dikembangkan. Skor total semua item respon
bertujuan untuk mengetahui keterbacaan guru terhadap modul adalah 1496, Skor
modul pada siswa. Keterbacaan modul maksimal respon guru terhadap modul adalah
dilakukan pada 9 siswa kelas X. Instrumen 415. Persentase skor rata-rata respon guru
yang digunakan adalah LKS dan angket untuk semua komponen terhadap modul adalah
keterbacaan modul. Siswa kemudian diberikan 90.12%. Hal ini sesuai dengan penelitian
modul dan mengerjakan LKS yang digunakan Sukardiyono (2013) bahwa disseminate
untuk mengisi kegiatan yang ada dalam modul. dilakukan dengan mensosoalisasikan hasil
Ada 3 kegiatan siswa yang terdiri dari penelitian ke guru fisika yang lain, dengan
percobaan sederhana. Tiap 9 siswa harapan guru fisika tersebut mau
mengerjakan 3 kegiatan pada LKS yang telah mengimplementasikan hasil penelitian dalam
disediakan. Pada saat uji terbatas siswa proses pembelajaran di kelas. Angket terdiri
mengalami beberapa kendala yang kemudian dari 83 pertanyaan yang masing-masing
dijadikan saran/masukan untuk perbaikan pertanyaan mewakili aspek penilaian modul
modul. Selain itu pada uji terbatas siswa fisika berbasis inkuiri terbimbing. Kesimpulan
diminta untuk membaca modul secara dari respon guru modul fisika berbasis inkuiri
keseluruhan kemudian memberikan penilaian terbimbing layak digunakan untuk
melalui angket. Dari 9 siswa menunjukkan pembelajaran fisika dengan meninjau dari hasil
nilai maksimal dengan persentase keidealan respon 4 guru yang menyatakan “Sangat
100% dengan beberapa komentar positif. Baik”.
Tahap selanjutnya uji luas yang
dilakukan setelah melakukan perbaikan pada
modul dari tahap sebelumnya. Uji luas
dilakukan pada 36 siswa kelas X.4 di SMA N

144
JURNAL INKUIRI
ISSN: 2252-7893, Vol. 6, No. 2, 2017 (hal 137-146)
http://jurnal.uns.ac.id/inkuiri

Kesimpulan dan Rekomendasi Tawil, M., & Liliasari. (2013). Berfikir Kompleks
dan Implementasinya dalam Pembelajaran
Kesimpulan IPA. Makasar: Badan Penerbit UNM
Karakteristik modul pembelajaran Majid, A. (2013). Strategi Pembelajaran. Bandung:
fisika berbasis inkuiri terbimbing untuk Remaja Rosdakarya
meningkatkan kemampuan berpikir kritis
Meltzer, D. E. (2002). The Relationship between
siswa pada materi listrik dinamis adalah modul
Mathematics Preparation and Conceptual
pembelajaran yang dikembangkan berdasarkan Learning Gains in Physics: A Possible
komponen pembelajaran berbasis inkuiri “Hidden Variable” in Diagnostic Pretest
terbimbing. Modul dikategorikan layak karena Scores. Department of Physics a and
telah melalui beberapa uji kelayakan. Astronomy, Lowa State University, Ames,
Berdasarkan uji kelayakan modul Lowa 50011.Am. J. Phys, 70 (12), 1259-
memiliki kategori layak yang didukung dengan 1268
hasil perhitungan yang menunjukkan nilai rata- Riyanto, Y. (2010). Paradigma Baru
rata 91.96 penilaian lebih besar dari cut off Pembelajaran. Jakarta: Kencana.
90.82. Peningkatan kemampuan berpikir kritis
Sukardiyono & Wardani, Y. R. (2013).
dinilai uji gain dari hasil pretest dan posttest
Pengembangan Modul Fisika Berbasis
yang diperoleh siswa dalam ujicoba skala Kerja Laboratorium dengan Pendekatan
besar. Hasil dari nilai gain score Science Process Skills Untuk
ternormalisasi untuk nilai pretest dan posttest Meningkatkan Hasil Belajar Fisika. Jurnal
termasuk dalam kategori sedang dengan score Pendidikan Matematika dan Sains Tahun
0.55, sehingga dapat disimpulkan bahwa I, (2), 193.
modul pembelajaran berbasis inkuiri Thiagarajan, Sivasailam, Dkk. (1974). Instructional
terbimbing efektif untuk meningkatkan Development For Training Teachers of
kemampuan berpikir kritis siswa. Exeptional Children. Minesota: Indiana
University.
Rekomendasi
Winnie, S. (2009). Pendekatan Kombinasi Metode
Modul fisika berbasis inkuiri AHP dan Metode Cut Off Point pada
dibutuhkan untuk guru dan siswa dalam proses Tahap Analisis Keputusan Perancangan
pembelajaran. Modul dapat digunakan sebagai Sistem Informasi Penjualan PT.X.
bahan belajar siswa yang dapat digunakan di http://eprints.undip.ac.id.
sekolah maupun di rumah. Modul fisika
menunjukkan bahwa adanya peningkatan
kemampuan berpikir kritis dalam kategori
sedang yang didukung dari beberapa
tanggapan terhadap kelayakan modul yang
dapat digunakan dalam pembelajaran.

Daftar Pustaka
Prastowo, A. (2014). Panduan Kreatif Membuat
Bahan Ajar Inovatif. Yogyakarta: DIVA
Press
Daryanto. (2012). Model Pembelajaran Inovatif.
Jakarta: Prestasi Pustaka.
Dick, W., Carey, L., and Carey, J. O.(2005). The
Systematic
Design of Instruction Sixth Edition.
Boston: Pearson.

145
JURNAL INKUIRI
ISSN: 2252-7893, Vol. 6, No. 2, 2017 (hal 137-146)
http://jurnal.uns.ac.id/inkuiri

146

Anda mungkin juga menyukai