Anda di halaman 1dari 6

Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika Vol 3 no.

3, Oktober 2015

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARANIPA SMP


BERORIENTASI KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS PADA POKOK
BAHASAN GETARAN DAN GELOMBANG DENGAN MODEL
PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING

Ramona Safitri, M. Arifuddin Jamal, dan Abdul Salam M.


Program Studi Pendidikan Fisika FKIP UNLAMBanjarmasin
Monchant21@gmail.com

ABSTRAK: Perangkat pembelajaran yang digunakan di SMPN 27 Banjarmasin selama


ini masih belum maksimal khususnya dalam mengembangkan keterampilan berpikir kritis
siswa. Hal ini berdampak pada rendahnya hasil belajar, oleh karena itu dilakukanlah
penelitian untuk mengembangkan perangkat pembelajaran IPA SMP berorientasi
keterampilan berpikir kritis pada pokok bahasan getaran dan gelombang dengan model
pembelajaran inkuiri terbimbing yang layak. Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk
mendeskripsikan: (1) validitas perangkat pembelajaran yang dikembangkan, (2)
kepraktisan perangkat pembelajaran yang dikembangkan, (3) efektivitas perangkat
pembelajaran yang dikembangkan. Penelitian ini termasuk penelitian pengembangan
yang mengacu pada model pengembangan Dick and Carrey.Data diperoleh melalui
lembar validasi perangkat pembelajaran, lembar pengamatan keterlaksanaan RPP, dan
data hasil belajar siswa.Data dianalisis secara deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa: (1) perangkat pembelajaran yang dikembangkan
dinyatakan valid berdasarkan hasil penilaian yang berada dalam kategori sangat baik
menurut validator, (2) perangkat pembelajaran yang dikembangkan dinyatakan praktis
dilihat dari keterlaksanaan RPP yang berkategori sangat baik, (3) perangkat pembelajaran
yang dikembangkan dinyatakan efektif dilihat dari gain score hasil belajar yang berada
dalam kategori sedang. Diperoleh simpulan bahwa perangkat pembelajaran IPA SMP
berorientasi keterampilan berpikir kritis pada pokok bahasan getaran dan gelombang
dengan model pembelajaran inkuiri terbimbing dinyatakan layak digunakan karena
memenuhi kriteria valid, praktis, dan efektif.

Kata kunci:keterampilan berpikir kritis, inkuiri terbimbing, getaran dan gelombang.

PENDAHULUAN pengetahuan yang berupa fakta-fakta,


Fisika merupakan bagian dari IPA, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja,
yang lahir dan berkembang melalui tetapi juga merupakan suatu proses
proses ilmiah, proses tersebut meliputi penemuan (Lestari & Bakti, 2009).
observasi, perumusan masalah, Hasil observasi pendahuluan oleh
penyusunan hipotesis, pengujian peneliti di SMPN 27 Banjarmasin
hipotesis melalui eksperimen, penarikan khususnya kelas VIII F menunjukkan
kesimpulan, serta penemuan teori dan bahwa proses pembelajaran fisika masih
konsep. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berpusat pada guru. Metode yang
berkaitan dengan cara mencari tahu digunakan dalam pembelajaran adalah
tentang alam secara sistematis, sehingga ceramah dan kegiatan selama proses
IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pembelajaran hanya menekankan aspek

170
Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika Vol 3 no.3, Oktober 2015

kognitif produk, sementara kegiatan dalam Filsaime (2008) mengatakan, “


praktikum tidak pernah dilakukan Jika kita menganggap berpikir sebagai
dengan alasan alokasi waktu untuk mata sebuah kecakapan maka kita bisa
pelajaran IPA yang kurang. Meskipun meningkatkan kecakapan berpikir
pembelajaran telah menggunakan LKS seperti halnya kita meningkatkan
penerbit tertentu, akan tetapi dipandang kecakapan apapun melalui
perlu untuk mengembangkan perangkat memperhatikan dan mempraktekkan”.
pembelajaran yang lebih sesuai dengan Berpikir kritis adalah pemikiran masuk
karakteristik siswa dan lingkungan akal dan reflektif yang berfokus untuk
belajar. Selain itu, perangkat memutuskan apa yang harus dipercaya
pembelajaran tersebut diharapkan dapat atau dilakukan (Ennis dalam Fisher,
melatih dan mengembangkan 2009). Maka keterampilan berpikir kritis
keterampilan berpikir kritis dalam dipandang sebagai kemampuan dan
pemecahan masalah, serta memberikan kecenderungan seseorang untuk
kesempatan pada peserta didik untuk membuat dan melakukan asesmen
lebih aktif dalam proses pembelajaran terhadap kesimpulan berdasarkan bukti,
fisika. lebih dari itu kecenderungan-
Setiap pembelajaran tentu kecenderungan ini akan berkembang
melibatkan proses berpikir. Terlebih lagi seiring waktu sehingga diperlukan suatu
pembelajaran fisika sebagai produk, alternatif model pembelajaran yang
proses dan aplikasi tidak dapat lepas dari sejalan sehingga siswa memiliki peluang
yang namanya berpikir. Dalam untuk menerapkannya.
merencanakan dan melaksanakan Dalam melatihkan keterampilan
pembelajaran fisika, fokus terangnya berpikir kritis siswa, seorang guru selain
adalah pada tujuan pembelajaran materi, menguasai materi ajar juga harus
dan perkembangan berpikir kritis siswa menguasai berbagai model
merupakan bagian yang tak terpisahkan pembelajaran. Model yang digunakan
dari proses itu. Rendahnya kemampuan tentunya dapat membantu siswa
siswa dalam memberikan bukti dari memiliki kecenderungan alamiah untuk
kesimpulan yang mereka dapat adalah berpikir secara kritis sehingga dapat
permasalahan besar yang harus segera mengembangkan keterampilan berpikir
diatasi. kritis siswa.Salah satu model
Merencanakan berpikir kritis adalah pembelajaran yang efektif untuk
masalah kesadaran. Edward do Bono mengembangkan keterampilan berpikir

171
Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika Vol 3 no.3, Oktober 2015

kritis siswa adalah inkuiri terbimbing harus menekankan pada proses berpikir
atau yang sering disebut dengan kritis dan analisis agar siswa mencari
penyelidikan terbimbing.Model dan menemukan sendiri jawaban
penyelidikan terbimbing adalah model permasalahan.
pengajaran yang dirancang untuk Berdasarkan latar belakang
memberi murid pengalaman metode tersebut, maka dilakukanlah penelitian
ilmiah (Eggen, 2012). Keunggulan yang berjudul “Pengembangan
model penyelidikan menurut Eggen Perangkat Pembelajaran IPA SMP
(2012) adalah bahwa model ini Berorientasi Keterampilan Berpikir
dirancang untuk membantu murid Kritis pada Pokok Bahasan Getaran dan
mendapatkan pemahaman mendalam Gelombang dengan Model Pembelajaran
tentang metode ilmiah sambil Inkuiri Terbimbing”.Penelitian ini
mengembangkan pemikiran kritis, dilaksanakan di SMPN 27 Banjarmasin
pengaturan diri, dan pemahaman mereka di kelas VIII F semester genap tahun
tentang topik-topik spesifik. ajaran 2014/2015.
Materi getaran dan gelombang
memiliki kompetensi dasar yaitu METODE PENELITIAN
mendeskripsikan konsep getaran dan Penelitian ini berupa penelitian
gelombang serta parameter- pengembangan, yang bertujuan
parameternya. Materi ini memuat mengetahui kelayakan perangkat
beberapa percobaan sederhana, simbol, pembelajaran pada pokok bahasan
gambar, rumus, dan untuk menganalisis getaran dan gelombang menggunakan
materi tersebut dapat dilakukan dengan model inkuiri terbimbing untuk siswa
cara menemukan pola pola, menyusun SMPN 27 Banjarmasin. Prosedur yang
penjelasan, dan berhipotesis yang digunakan adalah model Dick and Carey
semuanya disandarkan pada bukti dengan beberapa penyesuaian,
sehingga dapat melatih siswa dalam penyesuaian tersebut adalah (1)
mengembangkan keterampilan berpikir menambahkan tahap melakukan validasi
kritisnya. Menurut teori Piaget usia setelah tahap pengembangan perangkat
siswa SMP dapat diasumsikan telah pembelajaran, (2) tahap merancang dan
mampu berpikir abstrak dan memiliki melaksanakan tes formatif dilakukan
kemampuan untuk melakukan melalui kegiatan simulasi dan uji coba
investigasi maupun penyelidikan, lapangan, (3) merancang dan
sehingga kegiatan pembelajarannya melaksanakan tes sumatif tidak

172
Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika Vol 3 no.3, Oktober 2015

dilaksanakan mengingat keterbatasan RPP. Hasil validasi RPP dinyatakan baik


waktu penelitian namun diganti dengan (dapat digunakan dengan sedikit revisi)
kegiatan membuat laporan. dengan rata-rata skor 3,7 berkategori
Subjek penelitian ini adalah sangat baik, dan reliabilitasnya 0,95
perangkat pembelajaran berorientasi tergolong reliabel dengan kategori
keterampilan berpikir kritis pada pokok reliabilitas sangat tinggi.
bahasan getaran dan gelombang dengan LKS dirancang sedemikian rupa
model pengembangan inkuiri sehingga dapat melatihkan keterampilan
terbimbing.Siswa yang dijadikan subjek berpikir kritis dalam pemecahan
uji coba perangkat adalah siswa kelas masalah.LKS ini berisi tugas kinerja
VIII F SMPN 27 Banjarmasin tahun yang harus dilakukan siswa secara
pelajaran 2014/2015 yang menggunakan berkelompok yang dibagi menjadi dua
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan kegiatan, yaitu kegiatan 1 yang berisi
(KTSP).Penelitian ini dilaksanakan dari panduan praktikum/eksperimen dan
bulan Februari sampai dengan Juni kegiatan 2 berisi soal latihan berpikiri
2015. kritis.Sebelum kegiatan 1 terdapat
sampul LKS dan tujuan pembelajaran.
HASIL DAN PEMBAHASAN Pada kegiatan 1 berisi judul praktikum,
Perangkat pembelajaran yang petunjuk praktikum, tujuan praktikum,
dikembangkan meliputi rencana kajian teori secara ringkas, alat dan
pelaksanaan pembelajaran, lembar kerja bahan, pertanyaan percobaan, jawaban
siswa, tes hasil belajar, dan materi sementara, prosedur, penyajian data,
ajar.Pembahasan ini mencakup analisis data, dan kesimpulan. Pada
kelayakan perangkat pembelajaran yang kegiatan 2 berisi satu butir soal yang
dikembangkan yaitu validitas perangkat dapat melatihkan keterampilan berpikir
pembelajaran, kepraktisan perangkat kritis siswa.
pembelajaran melalui keterlaksanaan THB yang dikembangkan berupa
RPP, dan efektivitas pembelajaran pretest dan posttest yang dibuat
melalui hasil belajar kognitif siswa. mengacu pada tujuan pembelajaran di
Validitas Perangkat RPP.THB ini disusun menjadi kisi-kisi
Pembelajaran yang berisi nomor soal, tujuan
Aspek yang ditinjau dalam lembar pembelajaran, soal, ranah kognitif, kunci
validasi RPP yang dikembangkan ini jawaban, dan skor. Hasil validasi
meliputi format RPP, bahasa, dan isi konstruksi umum THB berkategori

173
Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika Vol 3 no.3, Oktober 2015

sangat baik dengan rata-rata skor 3,53 pertama memiliki rerata skor 3,52
dan reliabilitas 0,87 tergolong reliabel pertemuan kedua 3,78 dan pada
dengan kategori reliabilitas sangat pertemuan ketiga 3,80 dengan kategori
tinggi. masing-masing terlaksana sangat baik
Materi ajar getaran dan gelombang serta kategori reliabilitas sangat tinggi.
yang dikembangkan terdiri dari terdiri RPP dikatakan terlaksana artinya setiap
dari sampul, kata pengantar, daftar isi, langkah-langkah kegiatan dalam tiap-
peta konsep, standar kompetensi, tiap fase model pembelajaran inkuiri
kompetensi dasar, tujuan pembelajaran, terbimbing pada RPP yang terdiri dari 5
judul bab beserta isi materi getaran dan fase dilaksanakan oleh guru.Langkah
gelombang, rangkuman, uji kompetensi, kegiatan RPP ini terdiri dari
glosarium, dan daftar pustaka. Dalam pendahuluan, kegiatan inti, dan
isi materi getaran dan gelombang berisi penutup.Setiap pertemuan memiliki
materi pelajaran, mari berpikir kritis alokasi waktu 2 × 40 menit atau 160
(soal yang dapat melatihkan menit dalam 1 minggu.
keterampilan berpikir kritis siswa), Efektivitas Perangkat pembelajaran
contoh soal dan pembahasan (berlatih Mengetahui keefektifan proses
menalar), prosedur praktikum singkat pembelajaran dapat dilihat dari hasil
(ayo mencoba), aplikasi materi pelajaran belajar siswa melalui pretest dan posttest
(dalam kehidupan), dan mengenal yang dihitung dengan uji gain. Di dalam
ilmuwan. Rata-rata skor validasi secara uji gain tersebut ada tiga kategori yaitu
keseluruhan adalah 3,7 berkategori rendah, sedang, dan tinggi. Siswa yang
sangat baik dan reliabilitas 0,95 termasuk dalam kategori tinggi atau
tergolong reliabel dengan kategori sangat efektif ada 28% atau 9 orang.
reliabilitas sangat tinggi. Penilaian Siswa yang termasuk ke dalam kategori
secara umum oleh validator menyatakan sedang atau efektif ada 56% atau 18
bahwa materi ajar sudah baik dan dapat orang. Siswa yang termasuk dalam
digunakan dengan sedikit revisi. kategori rendah atau kurang efektif ada
16% atau 5 orang.
Kepraktisan Perangkat Pembelajaran
Keterlaksanaan RPP diamati oleh 2 SIMPULAN
orang pengamat dengan menggunakan Berdasarkan pada hasil
lembar pengamatan keterlaksanaan RPP. pengembangan dan uji coba, maka
Keterlaksanaan RPP pada pertemuan diperoleh simpulan bahwa perangkat

174
Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika Vol 3 no.3, Oktober 2015

pembelajaran IPA SMP berorientasi dan (3) Efektivitas perangkat


keterampilan berpikir kritis pada pokok pembelajaran berkategori efektif diihat
bahasan getaran dan gelombang dengan dari tingkat pencapaian hasil belajar
menggunakan model pembelajaran siswa terhadap tujuan pembelajaran
inkuiri terbimbing yang dikembangkan yang telah dihitung dengan uji gain dan
layak untuk digunakan atau diukur dengan menggunakan tes berupa
diimplementasikan. Berdasarkan preest maupun posttest.
pernyataan sebagai berikut: (1) Validitas
perangkat pembelajaran yang DAFTAR PUSTAKA
dikembangkan menurut validator adalah
Eggen, P & Kauchak, D. (2012).
valid dan layak digunakan. Berdasarkan Strategi dan Model Pembelajaran
Mengajarkan Konten dan
hasil validasi akademisi dan praktisi
Keterampilan Berpikir Edisi
dengan menggunakan lembar validasi, Keenam. Jakarta: Indeks.
(2) Kepraktisan perangkat pembelajaran
Filsaime, D. K. (2008). Menguak
berkategorikan terlaksana sangat baik Rahasia Berfikir Kritis dan Kreatif.
Jakarta: Prestasi Pustakaraya.
dari tingkat kesesuaian tahap-tahap
pelaksanaan pembelajaran dengan Fisher. A. (2009). Berpikir Kritis Sebuah
Pengantar. Jakarta: Erlangga
menggunakan model pembelajaran
inkuiri terbimbing diamati dengan Lestari, A & I. Bakti. (2009). Penelitian
Tindakan Kelas Bidang IPA.
lembar pengamatan keterlaksanaan RPP,
Banjarmasin: CV Rahayu.

175

Anda mungkin juga menyukai