P a g e | 51
Jurnal Pendidikan Fisika Vol. 6 No. 2, September 2018 p-ISSN 2355-5785
http://journal.uin-alauddin.ac.id/indeks.php/PendidikanFisika e-ISSN 2550-0325
didik, ada pula pembelajaran yang sudah kemampuan peserta didik untuk mencari dan
berpusat pada peserta didik, tapi menyelidiki secara sistematis, kritis, logis,
kenyataannya masih banyak peserta didik analitis, sehingga mereka dapat merumuskan
yang belum mampu mengutarakan sendiri penemuannya dengan penuh percaya
pendapatnya seperti pada metode diri. Dengan metode pembelajaran Inquiry
pembelajaran diskusi, dimana pada metode berbasis fenomena ini, peneliti akan
ini kenyataannya peserta didik yang pandai memberikan permasalahan kepada peserta
sajalah yang lebih mampu mengutarakan didik mengenai hal-hal yang terjadi dalam
pendapatnya, tanpa memperhatikan peserta kehidupan, kemudian peneliti meminta untuk
didik yang pendiam, dan tidak mampu menuliskan penemuannya dalam lembar kerja
mengutarakan pendapatnya dengan baik. peserta didik, lalu peneliti memerintahkan
Pembelajaran dirancang dengan untuk mengutarakan hasil penemuannya,
mengoptimalkan potensi yang dimiliki oleh maka terciptalah kemampuan berpikir dari
peserta didik, dengan harapan dapat setiap peserta didik sehingga peserta didik
membantu peserta didik dan menjadikannya yang kurang mampu dalam menyampaikan
pelajar yang aktif. Sehingga diperlukan hasil penemuannya juga akan bisa terlatih
pelaksanaan pembelajaran yang mengacu untuk mengutarakan hasil temuannya dengan
pada peningkatan kualitas aspek-aspek baik
pembelajaran, seperti penggunaan
pendekatan, metode atau strategi Berpikir kritis harus memenuhi karakteristik
pembelajaran, pengembangan isi materi, dan kegiatan berpikir yang meliputi, analisis,
penilaian. Peneliti pernah meninjau di salah sintesis, pengenalan masalah dan
satu sekolah di kabupaten Polewali Mandar, pemecahannya, kesimpulan, dan penilaian
yaitu MAN 1 Polewali Mandar menunjukkan (Angelo,1995: 6). Adapun 5 indikator
bahwa kemampuan berpikir kritis peserta kemampuan berpikir kritis yaitu kemampuan
didik terhadap pembelajaran Fisika masih membuat penjelasan sederhana terkait
kurang, sebagian besar peserta didik fenomena, kemampuan membangun
khususnya pada kelas XI IPA MAN 1 keterampilan dasar dalam meneliti terkait
Polewali Mandar dapat menjawab soal yang konsep, kemampuan menyimpulkan
diberikan oleh guru sesuai dengan contoh penerapan dalam kehidupan sehari-hari,
yang telah di jelaskan, namun ketika guru kemampuan memberikan penjelasan lebih
memberikan soal yang berbeda dengan lanjut terkait konsep atau prinsip, dan
konsep yang sama, banyak peserta didik yang kemampuan membuat strategi dan taktik
kurang mampu menyelesaiakan soal tersebut. terkait konsep melalui fenomena dalam
Hal ini disebabkan oleh peserta didik kurang kehidupan sehari-hari.
dalam mengkaji informasi dan menganalisis Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh
permasalahan yang diberikan oleh guru, danHani Nur Azizah, Asep Kurnia Jayadinata,
kurangnya dalam mempertimbangkan
dan Diah Gusrayani (2016) tentang Pengaruh
alternatif jawaban yang diberikan, sehingga
Model Pembelajaran Inquiry Terbimbing
kemampuan berpikir kritisnya rendah. Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa
Salah satu metode pembelajaran yang mampu Pada Materi Energi Bunyi, menunjukkan
meningkatkan kemampuan berpikir kritis bahwa pembelajaran Inquiry dapat
peserta didik sehingga mudah dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis
memahami mata pelajaran Fisika adalah peserta didik pada materi energi bunyi secara
metode pembelajaran Inquiry berbasis signifikan, dan penelitian yang dilakukan
fenomena. Metode pembelajaran Inquiry oleh Minarty, Patandean, dan Pariabti Palloan
berbasis fenomena adalah suatu rangkaian (2015) tentang Penerapan model
kegiatan pembelajaran yang melibatkan pembelajaran berbasis fenomena terhadap
kegiatan belajar secara maksimal seluruh keterampilan berpikir kritis dan hasil belajar
Fisika peserta didik kelas X SMA Negeri 2
P a g e | 52
Jurnal Pendidikan Fisika Vol. 6 No. 2, September 2018 p-ISSN 2355-5785
http://journal.uin-alauddin.ac.id/indeks.php/PendidikanFisika e-ISSN 2550-0325
P a g e | 53
Jurnal Pendidikan Fisika Vol. 6 No. 2, September 2018 p-ISSN 2355-5785
http://journal.uin-alauddin.ac.id/indeks.php/PendidikanFisika e-ISSN 2550-0325
Hasil penelitian diharapkan memberi manfaat Hasil analisis deskriptif ini menjelaskan
sebagai berikut: bahwa nilai maksimum kemampuan berpikir
kritis peserta didik pada kelas yang diajar
a. Sebagai salah satu alternatif metode dengan menggunakan metode pembelajaran
pembelajaran Fisika yang dapat Inquiry berbasis fenomena yaitu 93 dengan
mencapai hasil belajar yang optimal. rata-rata sebesar 75,19 dan berada pada
b. Tersedianya perangkat pembelajaran kategori tinggi.
Fisika di sekolah dengan metode Sedangkan nilai maksimum kemampuan
pembelajaran Inquiry berbasis fenomena. berpikir kritis peserta didik pada kelas yang
tidak diajar dengan menggunakan metode
METODE PENELITIAN
pembelajaran Inquiry berbasis fenomena
P a g e | 54
Jurnal Pendidikan Fisika Vol. 6 No. 2, September 2018 p-ISSN 2355-5785
http://journal.uin-alauddin.ac.id/indeks.php/PendidikanFisika e-ISSN 2550-0325
yaitu 80 dengan rata-rata sebesar 60 dan Untuk dapat berpikir kritis peserta didik
berada pada kategori rendah. hendaknya melalui proses yang sistematis
dan terorganisir. Hal ini sesuai yang
2. Hasil Statistik Inferensial dikemukakan oleh Johnson, 2007: 185,
Berdasarkan hasil yang diperoleh bahwa berpikir kritis adalah sebuah proses
menggunakan aplikasi program IBM SPSS terorganisasi yang memungkinkan peserta
Statistic versi 20 for Windows dengan didik mengevaluasi bukti, asumsi, logika, dan
signifikan sebesar 0,000 yaitu lebih kecil dari bahasa yang mendasari pernyataan orang
0,05 sehingga hipotesis diterima atau ada lain. Pada saat penerapan metode inquiry
pengaruh metode pembelajaran Inquiry berbasis fenomena ini sebagian besar peserta
berbasis fenomena pada peserta didik kelas didik yang benar-benar serius dalam
XI IPA MAN 1 Polewali Mandar. mengikuti proses pembelajaran meskipun
masih ada beberapa peserta didik yang
Hasil penelitian yang telah dilakukan kurang memperhatikan terutama dalam
menunjukkan kemampuan berpikir kritis pengerjaan lembar kerja peserta didik ada
peserta didik yang diajar menggunakan beberapa yang hanya menyalin dengan teman
metode Inquiry berbasis fenomena lebih baik kelompoknya. Pada saat pemberikan tes
daripada yang diajar dengan metode kemampuan berpikir kritis masih ada
konvensional (yang tidak diajar beberapa peserta didik yang tidak
menggunakan metode Inquiry berbasis memperoleh nilai standar. Sedangkan pada
fenomena). Hal ini dapat dilihat pada kelas kontrol diajar menggunakan metode
pemberian metode pembelajaran yang konvensional yaitu peneliti yang menjadi
berbeda pada kedua sampel, untuk kelas sumber materi dan peserta didik
eksperimen menggunakan metode inquiry perhatiaannya kepada peneliti
berbasis fenomena, pada proses pembelajaran
peserta didik dilibatkan aktif dalam KESIMPULAN
pembelajaran sehingga peserta didik Kesimpulan yang diperoleh berdasarkan
mengamati dan menganalisis permasalahan penelitian ini, adalah:
yang diberikan oleh peneliti.
1. Kemampuan berpikir kritis fisika peserta
Hal ini menunjukkan pada penelitian yang didik yang diajar dengan menggunakan
relevan yang dilakukan oleh Minarty metode pembelajaran Inquiry berbasis
Pareken, A. J. Patandean, dan Pariabti fenomena pada kelas XI IPA 3 MAN 1
Palloan (2015) tentang Penerapan model Polewali Mandar diperoleh nilai rata-rata
pembelajaran berbasis fenomena terhadap terletak pada kategori tinggi sebesar
keterampilan berpikir kritis dan hasil belajar 75,19.
Fisika peserta didik kelas X SMA Negeri 2
Rantepao Kabupaten Toraja Utara, 2. Kemampuan berpikir kritis fisika peserta
menunjukkan bahwa pembelajaran berbasis didik yang tidak diajar dengan
fenomena berpengaruh pada peningkatan menggunakan metode pembelajaran
kemampuan berpikir kritis peserta didik dan Inquiry berbasis fenomena pada kelas XI
dari hasil penelitian yang dilakukan oleh IPA 3 MAN 1 Polewali Mandar
Hani Nur Azizah, Asep Kurnia Jayadinata, diperoleh nilai rata-rata terletak pada
dan Diah Gusrayani (2016) tentang Pengaruh kategori rendah sebesar 60.
model pembelajaran Inquiry terbimbing
terhadap kemampuan berpikir mritis siswa 3. Terdapat pengaruh metode pembelajaran
pada Materi Energi Bunyi, menunjukkan Inquiry berbasis fenomena terhadap
bahwa pembelajaran Inquiry dapat kemampuan berpikir kritis kelas XI IPA
meningkatkan kemampuan berpikir kritis MAN 1 Polewali Mandar.
peserta didik pada materi energi bunyi secara
signifikan.
P a g e | 55
Jurnal Pendidikan Fisika Vol. 6 No. 2, September 2018 p-ISSN 2355-5785
http://journal.uin-alauddin.ac.id/indeks.php/PendidikanFisika e-ISSN 2550-0325
DAFTAR PUSTAKA
P a g e | 56