Tentang
Oleh :
1714080079
Dosen :
PENDAHULUAN
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya, identifikasi
masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Peserta didik dituntut untuk memiliki keterampilan abad 21 yaitu salah satunya berpikir
kritis, sementara di lapangan masih banyaknya proses pembelajaran yang kurang melatih
keterampilan berpikir kritis yang baik dan benar pada peserta didiknya.
2. Kurangnya variasi dalam proses pembelajaran, dimana pendidik saja yang menerangkan
di depan kelas dan tanpa memperhatikan perbedaan peserta didik yang butuh metode
pembelajaran lain.
3. Minat belajar peserta didik yang semakin berkurang terhadap pelajaran IPA.
4. Rendahnya partisipasi peserta didik untuk terlibat dalam proses pembelajaran .
5. Rendahnya hasil belajar peserta didik terhadap pelajaran IPA.
C. Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang telah diuraikan, masalah dibatasi pada poin 1,
2 dan 5 yang difokuskan kepada:
1. Kemampuan berpikir kritis peserta didik dengan penerapan metode pembelajaran
eksperimen dan metode ceramah kelas VIII SMP Negeri 1 Ulakan Tapakis.
2. Materi yang diteliti adalah materi Sistem Gerak pada Manusia.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, identifikasi masalah, dan batasan masalah yang telah
dikemukakan, rumusan masalah penelitian ini adalah, Apakah ada perbedaan hasil belajar
IPA siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Ulakan Tapakis antara pembelajaran menggunakan metode
eksperimen dan metode ceramah ditinjau dari kemampuan berpikir kritis ?
E. Tujuan
Berdasarkan masalah yang telah dikemukakan, maka tujuan dari penelitian ini adalah,
Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar IPA siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Ulakan Tapakis
antara pembelajaran menggunakan metode eksperimen dan metode ceramah ditinjau dari
kemampuan berpikir kritis
F. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini, baik secara teoritis maupun praktis yaitu:
1. Manfaat yang bersifat teoritis, yaitu penelitian ini dapat menambah khasanah
pengetahuan mengenai proses pembelajaran yang menggunakan metode eksperimen
dan metode ceramah ditinjau dari kemampuan berpikir kritis pada pelajaran IPA.
2. Manfaat yang bersifat bersifat praktis
a. Meningkatkan kemampuan berpikir kritis peserta didik pada mata pelajaran IPA.
b. Alternatif metode dapat digunakan untuk meningkatkan mutu pembelajaran IPA.
c. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan bahan informasi bagi penelitian
selanjutnya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Pembelajaran IPA dalam kurikulum 2013
Dalam pedoman Pengembangan Kurikulum 2013 disebutkan bahwa pembelajaran
IPA di tingkat SMP dilaksanakan dengan berbasis keterpaduan. IPA sebagai mata
pelajaran integrative science , juga sebagai pendidikan berorientasi aplikatif,
pengembangan kemampuan berpikir, kemampuan belajar, rasa ingin tahu, dan
pengembangan sikap peduli dan bertanggungjawab terhadap lingkungan alam dan sosial
(Susilowati, 2014)
2. Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran adalah suatu cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan. Dalam kegiatan belajar mengajar, metode diperlukan oleh guru
agar penggunaanya bervariasi sesuai yang ingin dicapai setelah pengajaran berakhir
(Djamarah, 2008)
B. Penelitian Relevan
1. Penelitian oleh Asmawir (2014), tentang Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui
Metode Eksperimen pada Materi Pesawat Sederhana pada Mata Pelajaran IPA Kelas V
SDN No. 3 Siboang, menyatakan bahwa metode eksperimen memberikan peningkatan
hasil belajar yang cukup signifikan terhadap para siswa.
2. Penelitian oleh Edi Gunawan yang berjudul “ Pengaruh Metode Mengajar (Ceramah,
Ceramah-Praktikum dan Ceramah - Pemberian Tugas) Terhadap Hasil Belajar Biologi
Siswa”. Diperoleh bahwa penggunaan metode pembelajaran eksperimen memberikan
pengaruh yang tergolong cukup tinggi dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada
materi yang diajarkan (Gunawan, 2007).
C. Kerangka Berpikir
Metode Pembelajaran
metode metode
pembelajaran pembelajaran
ceramah eksperimen
Keterangan:
A1 = Model pembelajaran eksperimen
A2 = Model konvensional
Y = Hasil belajar IPA
X = Kemampuan komunikasi siswa
D. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data
penelitian (Sanjaya, 2015). Alat pengumpulan data pada penelitian ini adalah tes. Tes hasil
belajar IPA dan angket kemampuan berpikir kritis siswa. Adapun tes yang digunakan ialah tes
hasil belajar IPA yan digunakan dalam penelitian ini terdiri dari 30 butir soal dengan
perincian soal yang valid dan soal yang tidak valid akan gugur. Setiap jawaban yang benar
diberi skor 1 dan yang salah diberi skor 0. Hasil belajar IPA diperoleh skor maksimal ideal dan
skor minimal ideal. Dengan memperhatikan nilai ratarata ideal dan simpangan baku ideal,
maka diperoleh kurva normal ideal. Setelah dilakukan tes, selanjutnya diberikan angket
kemampuan berpikir kritis. Angket yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari 30 butir
angket terdapat angket yang sahih dan tidak sahih. Setiap jawaban yang benar diberi skor 4
dan yang kurang tepat diberi skor 1, sehingga didapat hasil perhitungan skor maksimal ideal
dan skor minimal ideal. Adapun uji coba tes yang digunakan adalah uji validitas butir tes dan
angket diuji dengan Product Moment dan uji reliabilitas butir tes diuji dengan KR-20 dan
angket diuji dengan Alpha Cronbach.
Anggreani, C. (2015). Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Melalui Metode Eksperimen Berbasis
Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian: Suatu Pengantar Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Asmawir. (2014). Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Eksperimen Melalui
Materi Pesawat Sederhana Pada Mata Pelajaran IPA Kelas V SDN No. 3 Siboang. Jurnal Kreatif
Tadulako , 2354-6140.
Gracias, W., Fadiawati, N., & Tania, L. (2017). Efektivitas Pendekatan Saintifik dalam Meningkatkan
Keterampilan Berpikir Kritis pada Materi Pemisahan Campuran . Jurnal Pendidikan dan
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://repository.uinjkt.ac.id/ds
ace/bitstream/123456789.
Hamdayama, J. (2014). Model dan Metode Pembelajaran Kreatif dan Berkarakter. Bogor: Ghalia
Indonesia.
Jamaluddin, & Eka, N. (2016). Pengaruh Penerapan Metode Eksperimen Terhadap Kemampuan
berfikir Kritis Siswa Dalam Pembelajaran Sains Siswa Kelas VI Tiroang Kabupaten Pinrang.
Mayangsari, D. (2014). Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil
Belajar IPA Siswa Kelas VI Pokok Bahasan Konduktor dan Isolator SDN Semboro Probolinggo
Narbuko, C., & Achmadi, A. (2009). Metodologi Penelitian. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Oviana, W., & Maulidar. (2013). Penggunaan Metodde Eksperimen Pada Pembelajaran Materi Sifat
Bahan dan Respon Belajar Siswa Kelas IV MIN Tungkob Aceh Besar. Jurnal Ilmiah DIDAKTIKA ,
341.
Rahman, Sopandi, W., & Widya, R. N. (2019, Desember 25). Literasi Dalam Konteks Keterampilan
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://file.upi.edu/Direktori/FPB
/JUR._PEND. , p. 3.
Sagala, S. (2006). Konsep dan Makna Pembelajaran: Untuk Membantu Memecahkan Problematika
Sanjaya, W. (2015). Penelitian Pendidikan: Jenis, Metode dan Prosedur Edisi Pertama. Jakarta:
Prenadamedia Group.
Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfa Beta.
Susanto, A. (2014). Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Kencana Prenadamedia
Group.
Susilowati. (2014). Pembelajaran IPA Pada Kurikulum 2013. Program Pengabdian Pada Masyarakat
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://staffnew.uny.ac.id/uploa
/198306232009122005.
Wahyuni, S. (2015). Pengembangan Bahan Ajar IPA Untuk Meningkatkan Kemampuan Berfikir Kritis
Widhiarso, W. (2011, Februari 13). Aplikasi Analisis Kovarian dalam Penelitian Eksperimen. Aplikasi
Yogantara, G. (2014). Pengaruh Metode Eksperimen terhadap Prestasi Belajar IPA Siswa Kelas IV SD
Negeri Gugus IV Kabupaten Buleleng. urnal Mimbar PGSD Universitas Pendidikan Ganesha ,
1-8.