Anda di halaman 1dari 2

Jurnal Bosaparis: Pendidikan Kesejahteraan Keluarga

Volume XX, Nomor XX, Maret 2019


E-ISSN: 2599-1442

Penggunaan model berbasis masalah untuk meningkatkan keterampilan sosial dan keterampilan berpikir kritis siswa dalam
pembelajaran PKN SD
ABSTRAK.
Peserta didik merupakan salah satu sumber daya manusia yang harus memiliki keterampilan berfikir kritis. Cara berfikir, bertindak, dan pengambilan keputusan merupakan
beberapa inovasi yang diperlukan. Keterampilan berfikir kritis pkn dalam didik dituntut mampu berfikir secara reflektif untuk memutuskan dan bertindak terhadap hal yang akan
ditentukan maupun dilakukan sehingga perlu adanya suatu pertimbangan agar tidak salah dalam menentukan suatu keputusan dan tindakan. Hal tersebut sangat berkaitan
dengan hubungan antara kehidupan manusia pada lingkungan multikultural. Belajar juga diartikan sebagai memperoleh motivasi dalam pengetahuan, keterampilan, kebiasaan,
dan perilaku. Faktor-faktor tersebut pada umumnya terbagi menjadi dua kelompok, yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal berasal dari dalam diri siswa yang
mempengaruhi kemampuan belajarnya, seperti kecerdasan, bakat, kemampuan sensorik-motorik, dan skema berpikir.Penelitian ini bertujuan untuk menganalisi model
pembelajaran problem based learning(PBL)untuk mengembangkan motifasi dan hasil belajar marming pada pembelajaran kewarga negaraan.pengunaan model pbl dalam
pembelajaran bertujuan untuk membantu siswa mengembangkan keterampilan,infestagasi agar mampu memecahkan masalah yg di hadapi.faktor internal yg memperngaruhi
peningkatan hasil belaja adalah faktor yg di alami siswa seperti sifat belajarar,konsentrasi,motifasi,kecerdasan,kepercayaan diri,tujuan belajar.Hal tersebut telah mampu
membuktikan bahwa penerapan model problem based learning meningkatkan berpikir kritis hal tersebut karena model problem based learning merupakan pengaplikasian teori
konstruktivisme karena peserta didik membangun pemikirannya sendiri dan pengalaman - pengalaman, menerapkan pengetahuan harus mampu bekerja dengan memecahkan
masalah dengan ide - ide nya sendiri pemahaman lebih baik lagi. Penelitian oleh zatmiko dan sentoro ( 2017 ) menunjukan model based learning model pembelajaran yang
efektif dalam melatih berpikir kritis.

Kata kunci: peserta didik, faktor internal dan eksternal, teori kontrukvisme, berpikir kritis.
Abstract

Students are one of the human resources who must have critical thinking skills. Ways of thinking, acting, and making decisions are some of the
innovations that are needed. PKN critical thinking skills in students are required to be able to think reflectively to decide and act on things that will be determined
or carried out so that there needs to be a consideration so that they are not wrong in determining a decision and action. This is closely related to the relationship
between human life in a multicultural environment. Learning is also interpreted as obtaining motivation in knowledge, skills, habits, and behavior. These factors
are generally divided into two groups, namely internal and external factors. Internal factors come from within students . This study aims to analyze the problem
based learning (PBL) learning model to develop motivation and marming learning outcomes in citizenship learning The use of the PBL model in learning aims to
help students develop skills, investment so that they are able to solve the problems they face. This has been able to prove that the application of the problem
based learning model increases critical thinking because the problem based learning model is an application of constructivism theory because students build their
own thoughts and experiences, applying knowledge must be able to work by solving problems with his own ideas better understanding. Research by zatmiko and
sentoro (2017) shows that learning models based on learning models areffective in training critical thinking.

1. PENDAHULUAN menggembangkan kemampuan dalam menyelesaikan suatu masalah


Cara berfikir, bertindak, dan pengambilan keputusan yang ada pada model problem based learninh guna merangsang
merupakan beberapa inovasi yang diperlukan. Keterampilan berfikir kritis keterampilan dalam berpikir kritis menempatkan keaktifan peserta
pkn dalam didik dituntut mampu berfikir secara reflektif untuk didik.Selain memperoleh pengetahuan, belajar juga diartikan sebagai
memutuskan dan bertindak terhadap hal yang akan ditentukan maupun proses untuk memperoleh keterampilan, salah satunya adalah
dilakukan sehingga perlu adanya suatu pertimbangan agar tidak salah keterampilan sosial.
dalam menentukan suatu keputusan dan tindakan. Hal tersebut sangat Keterampilan sosial adalah kemampuan individu untuk
berkaitan dengan hubungan antara kehidupan manusia pada lingkungan berkomunikasi secara efektif dengan orang lain secara verbal dan non
multikultural. Menurut penelitian yang dilakukan oleh R.Mustamiroh verbal. Keterampilan sosial merupakan bentuk tingkah lakukan tindakan,
Pembelajaran yang dilakukan setiap guru belum mampu melatih berpikir dan sikap yang ditampilkan siswa ketika berinteraksi dengan orang lain,
kritis sehingga indonesia masih berkategori rendah dibadingkan dengan juga didukung dengan ketetapan dan kecepatan untuk memberikan
beberapa negara lainya. Keterampilan berpikir kritis dari hasil kenyamanan bagi orang lain disekitarnya. Pada tingkat sekolah dasar,
prantindakan tanggal 20 januari 2021 bahwa hanya ada 2 dari 24 jumlah pendidikan kewarganegaraan ( Pkn ) merupakan salah satu mata
peserta didik dikelas atau sebanyak 8,34% yang dapat menggunakan pelajaran wajib yang diajarkan disekolah dasar. Pkn berperan penting
keterampilan berpikir kritisnya. Sedangkan 91,66% atau sebanyak 22 dalam membentuk sikap siswa, baik sikap bertindak, sikap menilai,
peserta didik dari jumlah 24 belum dapat menggunakan keterampilan maupun sikap bertindak untuk diri sendiri dengan orang lain. Pkn adalah
berpikir kritisnya. Hal tersebut menjelaskan adanya fakta masih tergolong mata pelajaran yang menitikberatkan pada pembentukan diri yang
rendahnya keterampilan berpikir kritis yang dimiliki oleh peserta didik. majemuk baik dari segi agama, sosial budaya, bahasa, umur, dan suku
Fakta terkait rendahnya keterampilan nerpikir kritis harus bangsa untuk menjadi warga negara yang cerdas, terampil, dan
ditanggani segera. Penelitian oleh Zatmiko menggunak model berkarakter. Paradigma pembelajaran pkn saat ini mengharapkan siswa
pembelajaranberbasis masalah mampu meningkatkan keterampilan dapat menerapkan materi pembelajaran pkn dalam kehidupan keluarga,
peserta didik dalam berpikir kritis. Oleh karena itu, peniliti menggunakan lingkungan, dan negara. Dengan demikian, akan terjadi perubahan
pembelajaran inovatif berbasis masalah yaitu problem based learning generasi penerus bangsa menjadi lebih baik melalui hasil belajar pkn.
untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis pkn peserta didik. Sesuai 2 . METODE
simtak model problem based learning oleh shoimin ( 2016 : 1:30 ) bahwa Penelitian ini merupakan penelitian ekseperimen dengan desain faktorial
pbl bercilikan adanya permasalahan untuk dipecahkan oleh peserta didik 2×2 variabel terkait dalam penelitian ini adalah hasil belajar pkn siswa
dengan keterampilan berfikir kritis yang dimilikinya. Melatih serta kelas lV. Hasil belajar diperoleh melalui instrumen tes yang terdiri dari 15

Doi:http://
soal pilihan ganda. Sebagai perbandingan, variabel bebas dalam kewarga negaraan , peningkatan di sebabkan penggunaan model
penelitian ini adalah model pembelajaran yang akan dibedakan menjadi pembelajaran yang inovatif. Dengan hasil nilai motivasi belajar yang
model pembelajaran berbasis masalah dan model pembelajaran disignifikan. Ada perbedaan yang di signifikan antara sesudah perlakuan
konvensional.Jenis penelitian ini yakni Ptk dengan siklus dan subyek lebih baik dari pada sebelum perlakuan .
penelitian yakni peserta didik sdn 1 pesobo kelas lV tahun ajaran DAFTAR PUSTAKA
2020/201 sejumlah 24 anak teknik yang digunakan dalam penggumpulan Agoestanto, K. U. (2017). Implementasi model
ata yaitu observasi, wawancara, tes serta dokumentasi. Uji validitas data pembelajaran PBL terhadap kemampuan berfikir
menggunakan tria ngulasi teknik serta tria ngulasi sumber dengan teknik Kritis dan kedisiplinan peserta didik.journal.unnes.ac.id,537.
analisis data model analisis interaktif. Pencapaian penelitian berpatokan Arends,R. I. (2013) belajar untuk mengajar (learning to Teach).
predikat sangat tinggi tinggi, sehingga jika peserta didik memenuhi Jakarta:salemba Humanika.
kategori tersebut maka dapat dikatakan terampil bepikri kritis Iklam,H. M. (2016). effect of problem Based Learning(PBL) models of
pembelajaran pkn. Target penilitian ini mengunakan 80% secara klasikan Cristical Thingking Ability Students on The Early Mathematics
disertai predikat minimal tinggi dari soal berindikator keterampilan berpikir Ability.internasional journal of Education and research,364.
kritis. Pandu,L. B.(2017) penerapan model problem based learning untuk
3. HASIL meningkatkan keaktifan dan hasil belajar peserta didik pada pelajaran
Hasil teks dari tindakan yang telah terlaksana membuktikan kebenaran komputer.eprints.uny.ac.id.74.
dari hasil penelitian ini menunjukan kenaikan. Hal tersebut telah mampu (Taringa,HG,1985)membaca sebagai keterampilan

membuktikan bahwa penerapan model problem based learning berbahasa.bandung.Angkasa(alwin dan hasan dkk,1998). Tata bahasa
meningkatkan berpikir kritis hal tersebut karena model problem based baku bahasa indonesia(esisi ketiga).jakarta balai pustaka.

learning merupakan pengaplikasian teori konstruktivisme karena peserta Abdullah ridwan.2014.pembelajaran saintifik untuk implementasi

didik membangun pemikirannya sendiri dan pengalaman - pengalaman, kurikulum2013.jakarta:PTBumi aksara

menerapkan pengetahuan, harus mampu bekerja dengan memecahkan Arends Richard l. 2007. Learning to teach belajar untuk mengajar.
masalah dengan ide - ide nya sendiri pemahaman.lebih baik lagi. Yogyakarta: pustaka belajar.

Penelitian oleh zatmiko dan sentoro ( 2017 ) menunjukan model based


learning model pembelajaran yang efektif dalam melatih berpikir kritis.
Data dalam penelitian ini diperoleh hasil pembagian instrumen berupa
tes hasil belajar siswa dan lembar instrumen angket keterampilan sosial.
Hasil belajar siswa da keterampilan sosial siswa di analisis dengan
mengunakan sotwer. Pengukuran hasil belajar siswa mengunakan pretes
dan postes dengan soal yang sama tetapi periode pembagian teks yang
berbeda. Pengukuran keterampilan sosial siswa mengunakan instrumen
lembar angket.Metode pengukuran motifasi dan hasil belajar
menggunakan pendekatan kuantitatif dengan model kuasi
eksperimen.metode pengukuran motifasi dan hasil belajar menggunakan
pendekatan kuatitaif dengan model kuasi eksperimen.nilai-nilai pancasila
antara sebelum dan sesudah menggunakan model pbl untuk motifasi
belajar pengambilan keputusan hipotesis dengan menggunakan kriterial
penerimaan atau penolakan.
4. SIMPULAN DAN SARAN
Hasil penelitian sebagia implikasi teoritis menambah ilmu serta
wawasan yang dapat digunakan sebagia sumber yang relafansi penelitian
sejenis. Impilikasi praktis dalam penelitian terkait peningkatan
keterampilan berpikir kritis pkn setelah menerapkan model problem based
learning yaitu keefektifan dan keefisiensian model ini untuk mengatasi
masalah sejenis dapat diterapkan dengan baik pada permasalah
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, beberapa dapat diperoleh
kesimpulan. Pengaruh model problem based learnig terhadap hasil
belajar pkn siswa Hasil belajar pkn siswa dengan keterampilan sosial
tingi lebih baik dari pada siswa dengan keterampilan sosial rendah
Terdapat interaksi antara model problem based learning dan keterampilan
sosia.
Pengaruh model pbl sarama proses pembelajaran pada
materi nilainilaipancasilasebafai dasar negara dan pandangan hidup
bangsa sangat cocok dalam motivasi dan hasil belajar pendidikan

Tiga Kata Pertama Pada Judul… (Penulis Pertama, dkk) halaman 2

Anda mungkin juga menyukai