Anda di halaman 1dari 13

View metadata, citation and similar papers at core.ac.

uk brought to you by CORE


provided by Jurnal Pendidikan Matematika Unila

Jurnal Pendidikan Matematika Universitas Lampung


ISSN: 2338-1183
Jl. Soemantri Brojonegoro No.1 Bandar Lampung
http://jurnal.fkip.unila.ac.id/index.php/MTK

Pengembangan LKPD Berbasis Inkuiri Terbimbing untuk


Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa

Diana Puspita Sari *, Caswita, Haninda Bharata


FKIP Universitas Lampung, Jl. Prof. Dr. Soemantri Brojonegoro No. 1 Bandar Lampung
* e-mail: dianapuspita94@gmail.com, Telp: +6285669627954

Abstract: The Development of Students Worksheet Based Guided Inquiry to Improve Critical
Thinking Students. This research and development is aims to develop the worksheet based on
guided inquiry learning for valid, practical, and effective to improve students' critical thinking
skills. The instrument that used is validation questionnaire by media and material expert to
know the validity of worksheet, teacher and student response to know practicality of the
worksheet. Data analysis of average validation score by material and media experts are 3,92
and 3,72 and average score of practicality by teachers and students are 3.42 and 3.52. The
result of the test of students' critical thinking skills is mean post test is higher than pre test and
the gain value shows the gain average score of 0.55 in the medium category and strong effect
size is 2,69. Thus it can be concluded that worksheet based on guided inquiry is valid, practical,
and effective to improve the ability of critical thinking students.

Keywords: critical thinking, LKPD, guided inquiry

Abstrak: Pengembangan LKPD Berbasis Inkuiri Terbimbing untuk Meningkatkan


Kemampuan Berpikir Kritis Siswa. Penelitian dan pengembangan ini bertujuan
mengembangkan LKPD berbasis inkuiri terbimbing yang valid, praktis, dan efektif untuk
meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa. Instrumen yang digunakan adalah berupa
lembar angket validasi oleh ahli media dan materi, data respon guru dan siswa berturut-turut
untuk mengetahui kevalidan dan kepraktisan LKPD. Hasil analisis data skor validasi oleh ahli
materi dan media secara berturut-turut diperoleh rerata sebesar 3,92 dan 3,72 dengan kategori
sangat baik. Hasil analisis data skor kepraktisan berdasarkan respon guru dan siswa berturut-
turut sebesar 3,42 dan 3,52 dengan kategori sangat baik. Hasil analisis data kemampuan berpikir
kritis siswa diketahui bahwa rerata nilai akhir kemampuan berpikir kritis siswa lebih dari nilai
awal kemampuan berpikir kritis siswa dan analisis data gain menunjukkan rata-rata gain sebesar
0,55 dengan kategori sedang dan effect size kuat sebesar 2,69. Dengan demikian dapat
disimpulkan LKPD berbasis inkuiri terbimbing valid, praktis, dan efektif untuk meningkatkan
kemampuan berpikir kritis.

Kata kunci : berpikir kritis, LKPD, inkuiri terbimbing

Volume 5 Nomor 11 Tahun 2017


Jurnal Pendidikan Matematika Universitas Lampung
ISSN: 2338-1183
Jl. Soemantri Brojonegoro No.1 Bandar Lampung
http://jurnal.fkip.unila.ac.id/index.php/MTK

PENDAHULUAN 45 dari 50 negara dengan 397 poin


(IEA’s TIMSS, 2015). Menalar sangat
Pendidikan merupakan bagian dari
dibutuhkan dalam kemampuan berpikir
penentu keberhasilan pembangunan
kritis siswa terhadap pemecahan
nasional. Adapun tujuan pendidikan
maasalah matematis, karena penalaran
antara lain mengembangkan kemampuan
merupakan bagian dari berpikir kritis.
dan membentuk watak serta peradaban
Artinya, jika daya menalar siswa baik,
bangsa yang bermartabat dalam rangka
maka kemampuan berpikir kritis siswa
mencerdaskan bangsa, mengembangkan
dapat dikatakan baik pula. Hasil TIMSS
potensi peserta didik agar menjadi
yang rendah mengindikasikan bahwa
manusia yang beriman dan bertakwa
kemampuan berpikir kritis siswa yang
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
rendah pula. Siswa belum dituntun dan
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
diarahkan untuk berpikir kritis, tetapi
mandiri, dan menjadi warga negara yang
masih menitikberatkan hasil belajar
demokratis dan bertanggung jawab.
kognitif tingkat rendah. Siswa selalu
Untuk mencapai tujuan tersebut, maka
dihadapkan pada permasalahan yang
pemerintah mengamanatkan adanya
rutin. Pembelajaran yang seperti ini
pendidikan dasar. Melalui pendidikan
membuat siswa memperoleh sedikit
dapat diciptakan generasi penerus yang
pengalaman untuk mengembangkan
berkualitas dan ahli dalam berbagai
kemampuan berpikir kritisnya.
bidang.
Perlu adanya rancangan strategi
Matematika adalah salah satu mata
pembelajaran yang digunakan dalam
pelajaran yang sangat penting bagi
belajar agar dapat meningkatkan
peserta didik, karena dapat
kemampuan berpikir kritis siswa. Salah
mengembangkan kemampuan-
satunya adalah inkuiri terbimbing, di
kemampuan berpikir matematis dan
mana siswa dapat belajar mandiri untuk
bertindak secara kreatif, produktif, kritis,
mengembangkan kemampuan berpikir
dan komunikasi. Abdurahman (2003)
kritisnya dengan proses penemuan
menyatakan matematika merupakan
konsep. Proses penemuan konsep
bahasa simbolis yang fungsi praktisnya
tersebut akan lebih baik jika dituntun
untuk mengekspresikan hubungan-
hubungan kuantitatif dan keruangan dengan langkah-langkah kegiatan yang
terdapat dalam LKPD.
sehingga fungsi teoritisnya adalah untuk
LKPD adalah suatu bahan ajar
memudahkan berpikir dalam
cetak berupa yang berisi materi,
menyelesaiakan permasalahan yang ada
ringkasan, dan petunjuk-petunjuk
dalam kehidupan. Guru harus merancang
pelaksanaan pembelajaran yang harus
proses pembelajaran yang lebih menarik
dikerjakan oleh peserta didik, yang
dan interaktif dengan memanfaatkan
mengacu pada kompetensi dasar yang
media dan sumber belajar yang telah
dicapai. LKPD sangat berguna bagi guru
dikembangkan agar tercapainya tujuan-
dan peserta didik dalam proses
tujuan pembelajaran.
pembelajaran. LKPD yang berkualitas
Kemampuan berpikir matematis
adalah LKPD yang memenuhi tiga
peserta didik dip rosesbelum berkembang
indikator yaitu valid, praktis, dan efektif.
secara komprehensif. Hal ini dapat kita
Hal ini sependapat dengan van den Akker
lihat berdasarkan hasil Trend of
dalam McKenney, Nieveen & Van Den
International on Mathematics and
Akker (2002).
Science Study (TIMSS) tahun 2015,
LKPD bukan hanya berupa tugas-
capaian rata-rata kemampuan matematika
tugas yang harus diselesaikan siswa, akan
siswa di Indonesia berada pada peringkat

Volume 5 Nomor 11 Tahun 2017


Jurnal Pendidikan Matematika Universitas Lampung
ISSN: 2338-1183
Jl. Soemantri Brojonegoro No.1 Bandar Lampung
http://jurnal.fkip.unila.ac.id/index.php/MTK

tetapi perlu adanya pendekatan pembelajaran mereka sendiri melalui


pembelajaran yang membantu siswa partisipasi dalam bereksperimen, guru
dalam menemukan sebuah konsep dan hanya sebagai pembimbing dan peran
mengembangkan kemampuan berpikir pendukung bagi peserta didik. Kondisi
kritis siswa. Maka, LKPD yang guru hanya sebatas fasilitator bagi peserta
digunakan memanfaatkan pendekatan didik dalam mempresentasikan konsep
pembelajaran inkuri terbimbing. LKPD yang mereka temukan dan mengamati
berbasis inkuiri terbimbing berisi eksperimen yang mereka lakukan untuk
tahapan-tahapan pembelajaran inkuri memverifikasi ide-ide yang mereka
terbimbing guna membantu siswa dalam miliki.
mengembangkan kemampuan berpikir Wiwin, Slamet, dan Maridi (2013),
kritisnya. inkuiri terbimbing merupakan suatu cara
Margono dalam Annafi (2015) yang efektif untuk membuat variasi
mengelompokkan inkuiri menjadi tiga suasana pola pembelajaran kelas.
kelompok berdasarkan banyak sedikitnya Pembelajaran matematika akan menjadi
bimbingan guru yaitu inkuiri bebas, lebih bermakna jika pembelajaran
inkuiri terbimbing, dan inkuiri tersebut mengaitkan pembelajaran
termodifikasi. Siswa sekolah menengah dengan kehidupan sehari-hari.
pertama tidak bisa belajar mandiri secara Pembelajaran inkuiri terbimbing ini
penuh. Perlu adanya bimbingan dari guru menekankan siswa untuk lebih
yang mengarahkan siswa dalam mengutamakan proses dari penemuan
mengkonstruksi pengetahuan baru. Maka, pemecahan sebuah masalah yang
pembelajaran inkuiri terbimbing yang berhubungan dengan kehidupan sehari-
sesuai untuk siswa SMP/MTs adalah hari.
melalui pendekatan inkuiri terbimbing. Meidawati (2014), salah satu
Piaget dalam Kowiyah (2012) pendekatan pembelajaran matematika
mengemukakan setiap individu yang dapat mengaitkan matematika
mengalami perkembangan kognitif yang dengan kehidupan sehari-hari adalah
teratur sesuai dari tingkat sensori motor pendekatan inkuiri terbimbing, siswa
(0 – 2 tahun), pra-operasional (2 – 7 diberikan permasalahan awal dan
tahun), operasional konkret (7 – 11 mengarahkan pada suatu diskusi. Siswa
tahun), operasional formal (11 tahun ke belajar lebih beorientasi pada bimbingan
atas). Tingkat kemampuan kognitif siswa dan petunjuk dari guru hingga siswa
SMP/MTs baru beralih dari konkret dapat memahami konsep-konsep
menuju ke operasional formal (abstrak). pelajaran dan dapat meningkatkan
Mereka masih belajar dalam proses kemampuan pemecahan masalah
berpikir ilmiah, sehingga proses matematisnya. Melalui keaktifan siswa
pembelajaran masih perlu bimbingan dari tersebut, konsep-konsep matematika
guru. Pada pembelajaran inkuiri yang ditemukan dari sebuah proses
terbimbing siswa akan terbiasa belajar eksperimen akan lebih tertanam dalam
terlibat secara aktif dalam diri siswa dan kemampuan berpikir kritis
mengeksplorasi dan mengkonstruksi siswa menjadi terfasilitasi dengan baik.
pengetahuan baru melalui proses ilmiah Menurut Facione dalam
yang mereka temukan sendiri. Widiyowati (2015), berpikir kritis adalah
Almuntasheri, Gillies, dan Wright berpikir dengan baik, logis, rasional, dan
(2016) berpendapat pendekatan inkuiri memiliki tujuan. Berpikir kritis berkaitan
terbimbing mendorong peserta didik dengan memberikan alasan dengan
memiliki tanggung jawab bagi pembuktian, penafsiran, dan pemecahan

Volume 5 Nomor 11 Tahun 2017


Jurnal Pendidikan Matematika Universitas Lampung
ISSN: 2338-1183
Jl. Soemantri Brojonegoro No.1 Bandar Lampung
http://jurnal.fkip.unila.ac.id/index.php/MTK

masalah. Facione membagi indikator siswa. Begitu pula dengan Azizah (2016)
kemampuan berpikir kritis terbagi dalam bahwa inkuiri terbimbing sangat berperan
enam aspek atau indikator, di antaranya untuk meningkatkan kemampuan berpikir
sebagai berikut : i) interpretation, artinya kritis.
memahami dan memaknai berbagai Adapun tujuan dari penelitian dan
pengalaman, situasi, data, peristiwa, dan pengembangan ini adalah untuk
permasalahan. Sub-indikator dari menghasilkan LKPD berbasis inkuiri
interpretasi adalah mengkategorisasikan terbimbing yang valid, praktis, dan
dan mengelompokkan hal-hal yang efektif untuk meningkatkan kemampuan
penting, ii) analysis adalah berpikir kritis siswa.
mengidentifikasi setiap pernyataan-
pernyataan, konsep, pertanyaan, METODE
deskripsi, atau bentuk representasi yang
Jenis Penelitian
mengungkapkan pengalaman, alasan,
penilaian, dan keyakinan, iii) evaluation, Model R&D yang akan digunakan
artinya menilai, melakukan perhitungan, pada penelitian ini adalah model
melakukan pertimbangan dari pendapat pengembangan yang mengacu pada
atau pernyataan orang lain, serta menilai prosedur pengembangan Borg & Gall
kekuatan logis dari pernyataan- melalui beberapa modifikasi. Ada
pernyataan, iv) inference, artinya sepuluh tahapan dari model
mengidentifikasi, menduga, pengembangan Borg & Gall. Karena
mendapatkan, dan mempertimbangkan, keterbatasan biaya, waktu, dan tenaga,
serta mempertahankan hal-hal yang maka hanya tujuh tahapan yang
dibutuhkan untuk menarik kesimpulan digunakan pada penelitian ini, di
yang logis dan relevan. antaranya Penelitian dan Pengumpulan
Musharafa (2016), kemampuan Informasi (Research and information
berpikir kritis siswa dapat ditingkatkan collecting), Perencanaan (Planning),
dengan pendekatan pembelajaran yang Pengembangan Bentuk Awal Produk
lebih banyak melibatkan siswa secara (Develop Preliminary Form of Product),
aktif dalam proses pembelajaran. Hal itu Uji Lapangan Awal atau validasi
dapat terwujud jika bentuk pembelajaran (Preliminary Field Testing), Revisi
dirancang dengan baik sedemikian rupa Produk Utama (Main Product Revision),
oleh guru melalui sebuah pendekatan Uji Lapangan Utama (Main Field
pembelajaran sebelum proses Testing), Revisi Produk Operasional
pembelajaran berlangsung. Salah satunya (Operasional Product Revision).
adalah pembelajaran dengan pendekatan Waktu dan Tempat Penelitian
inkuiri terbimbing.
Beberapa penelitian menunjukkan Penelitian dilaksanakan di MTs N
bahwa kemampuan berpikir kritis dapat 1 Bandar Lampung Kelas VIII Semester
ditingkatkan melalui kemampuan Genap Tahun Pembelajaran 2017/2018.
berpikir kritis. Fajariyah (2015)
menjelaskan bahwa adanya peningkatan Subjek Penelitian
persentase ketuntasan kemampuan Pada penelitian dan pengumpulan
berpikir kritis. Begitu pula dengan data dilakukan beberapa langkah sebagai
penelitian yang dilakukan oleh Sularso analisis kebutuhan lembar kerja peserta
(2015), pembelajaran inkuiri terbimbing didik yaitu observasi, dan wawancara.
memberikan pengaruh secara signifikan Subjek pada saat observasi dan uji
terhadap kemampuan berpikir kritis lapangan utama adalah peserta didik

Volume 5 Nomor 11 Tahun 2017


Jurnal Pendidikan Matematika Universitas Lampung
ISSN: 2338-1183
Jl. Soemantri Brojonegoro No.1 Bandar Lampung
http://jurnal.fkip.unila.ac.id/index.php/MTK

kelas VIII KK. Subjek pada saat Tahap uji lapangan awal dalam
wawancara adalah salah satu orang guru penelitian ini dimulai dengan melakukan
yang mengajar matematika di kelas VIII uji validitas LKPD yaitu uji validitas dan
yaitu Ibu Dra. Lasmina. uji kelayakan bahan ajar dilakukan oleh
ahli materi dan ahli media untuk
Prosedur
mengetahui tingkat kelayakan LKPD
Langkah-langkah pengembangan yang dikembangkan. Revisi dilakukan
produk dijelaskan sebagai berikut: secara terus menerus dan dikonsultasikan
Langkah awal dalam melakukan kembali kepada kedua ahli tersebut untuk
penelitian dan pengumpulan informasi memperbaiki kekurangan dari LKPD
adalah melakukan observasi dan tersebut.
wawancara terhadap guru yang mengajar Setelah revisi produk utama
di kelas VIII dan siswa terkait beberapa selesai dilakukan, maka selanjutnya
hal mengenai kebutuhan LKPD dalam melakukan uji coba produk pada kelas
pembelajaran. Langkah selanjutnya yang menjadi subjek penelitian. Desain
adalah mengumpulkan buku teks penelitian yang digunakan pada tahap ini
kurikulum 2013, LKPD yang digunakan adalah one group pretest post test design.
guru saat mengajar kemudian mengkaji Desain ini digunakan untuk mengetahui
buku-buku tersebut dan penelitian yang efektivitas LKPD terhadap kemampuan
relevan sebagai acuan penyusunan berpikir kritis siswa dengan pemberian
LKPD. Analisis terhadap kompetensi inti tes awal (pretest) dan tes akhir (posttest).
dan kompetensi dasar matematika, Instrumen Penelitian
silabus matematika kelas VIII, indikator
Instrumen yang digunakan pada
kemampuan berpikir kritis dilakukan
penelitian ini terdiri dari dua jenis, , yaitu
sebagai bahan pertimbangan penyusunan
nontes dan tes. Instrumen ini berupa
materi dan evaluasi.
lembar angket dengan skala Likert.
Setelah melakukan analisis
Instrumen nontes tersebut terdiri dari
kurikulum dan analisis materi, maka
lembar uji validasi ahli media dan materi,
selanjutnya adalah menyusun peta
lembar respon guru dan siswa untuk
kebutuhan LKPD agar mempermudah
mengetahui kepraktisan LKPD.
penyusunan LKPD secara urut sesuai
kompetensi dasar yang ada. Menentukan Instrumen tes kemampuan berpikir
judul LKPD disesuaikan dengan kritis digunakan untuk mengetahui
kompetensi dasar pada materi lingkaran. keefektifan pembelajaran. Instrumen
Struktur LKPD yang digunakan terdiri berisikan soal latihan untuk mengetahui
dari judul LKPD, tujuan belajar, alat dan daya serap siswa dalam pembelajaran.
bahan yang digunakan, langkah kerja, Namun, sebelum instrument tes
data isian hipotesis siswa, dan bahan digunakan pada kelas uji coba lapangan
diskusi siswa. LKPD yang dibuat utama, instrument tes ini juga perlu
memuat komponen tahapan inkuiri diketahui kevalidan, reliabilitas, tingkat
terbimbing. Produk yang akan kesukaran, dan daya pembeda soal.
dikembangkan dalam penelitian ini Validitas yang digunakan pada
berupa LKPD yang diharapkan dapat penelitian ini adalah validitas isi (content
meningkatkan kemampuan berpikir kritis
validity) dan validitas empiris. Validitas
siswa melalui langkah kerja terstruktur isi (content validity) yaitu validitas yang
dan sistematis melaui pembelajaran ditinjau dari isi tes apakah sudah sesuai
inkuiri terbimbing. terhadap tujuan-tujuan pembelajaran di

Volume 5 Nomor 11 Tahun 2017


Jurnal Pendidikan Matematika Universitas Lampung
ISSN: 2338-1183
Jl. Soemantri Brojonegoro No.1 Bandar Lampung
http://jurnal.fkip.unila.ac.id/index.php/MTK

dalam kurikulum yang berlaku. kuantitatif dan kualitatif. Data kualitatif


Pengecekan validitas isi dilakukan berupa komentar dan saran dari validator
dengan melakukan perbandingan dan dideskripsikan secara kualitatif sebagai
penelaahan kisi-kisi tes dan seluruh acuan untuk merevisi dan
pertanyaan dengan tujuan pembelajaran menyempurnakan LKPD. Data
oleh pembimbing dan guru matematika di kuantitatif berupa skor penilaian ahli
sekolah. Untuk validitas empiris dapat materi, dan ahli media dideskripsikan
diketahui berdasarkan hasil uji coba soal secara kuantitatif.
terhadap siswa yang telah Sedangkan data kuantitatif berupa
mempelajarinya dan hasilnya dilakukan data skor penilaian ahli materi dan media
perhitungan dengan menggunakan rumus dari lembar validasi yang diisi oleh kedua
korelasi product moment. Dari hasil ahli dianalisis dengan acuan yang
perhitungan tersebut, dapat diketahui diadaptasi menggunakan skala Likert
bahwa seluruh butir soal memiliki dengan 4 skala yang didekriptifkan
validitas yang baik karena melebihi harga secara kualitatif. Widoyoko (2012)
kritik. mengungkapkan rata-rata skor penilaian
kevalidan LKPD dihitung menggunakan
Berdasarkan hasil perhitungan uji rumus sebagai berikut.
coba instrumen tes kemampuan berpikir
kritis, diperoleh nilai koefisien reliabilitas x
x
(keajegan) sebesar 0,89. Hal ini n
menunjukkan bahwa instrumen yang Keterangan :
diujicobakan memiliki reliabilitas yang x : rata-rata penilaian kevalidan
tinggi. Kriteria tingkat kesukaran soal produk
yang sesuai dengan kriteria yang Σx : jumlah skor penilaian kevalidan
diharapkan yaitu tersebar secara merata produk
untuk soal sulit, mudah,dan sedang. n : jumlah butir penilaian kevalidan
Kriteria soal tes yang digunakan dalam produk
penelitian ini memiliki interpretasi cukup
baik, yaitu memiliki nilai daya pembeda Tabel 1 Kriteria Penilaian LKPD
≥ 0,20. Dari analisis hasil ujicoba butir
soal tersebut membuktikan bahwa Interval Kriteria Validitas
intrumen tes dapat digunakan untuk uji
lapangan. 3,25 – 4,00 Sangat Baik
2,50 – 3,24 Baik
Teknik Analisis Data 1,75 – 2,49 Kurang
Data yang diperoleh dari penelitian 1 – 1,74 Sangat Kurang
ini dianalisis kemudian digunakan untuk
merevisi LKPD yang dikembangkan 2. Analisis Kepraktisan LKPD
sehingga diperoleh LKPD yang layak Data kepraktisan diperoleh
sesuai dengan kriteria yang ditentukan berdasarkan hasil lembar respon guru
yaitu valid, praktis dan efektif. matematika dan siswa melalui pengisian
lembar angket kepraktisan. Teknik
1. Analisis Validitas LKPD Analisis ini digunakan untuk mengukur
Data yang diperoleh saat validasi tingkat kepraktisan dalam menggunakan
LKPD berbasis inkuiri terbimbing adalah LKPD tersebut. Semua data yang
hasil penilaian validator terhadap bahan diperoleh dari respon siswa kemudian
ajar melalui skala kelayakan. Analisis ditabulasikan dan dihitung skor rata-
yang digunakan berupa deskriptif

Volume 5 Nomor 11 Tahun 2017


Jurnal Pendidikan Matematika Universitas Lampung
ISSN: 2338-1183
Jl. Soemantri Brojonegoro No.1 Bandar Lampung
http://jurnal.fkip.unila.ac.id/index.php/MTK

ratanya untuk setiap aspek. Begitu pula menggunakan klasifikasi dari Hake, 1998
untuk respon guru. Kemudian untuk seperti terdapat pada Tabel 2.
menghitung rerata skor instrumen
digunakan rumus yang sama dengan Tabel 2 Kriteria g atau gave
rumus dan kriteria analisis validitas
LKPD. g atau gave
Kriteria
(%)
3. Analisis Efektivitas LKPD Berbasis 0,71 – 1,00 Tinggi
Inkuiri Terbimbing 0,31- 0,70 Sedang
Data yang diperoleh dari hasil 0,00 – 0,30 Rendah
pretest dan posttest, kemudian dianalisis
untuk mengetahui besarnya peningkatan Suatu produk dikatakan efektif
kemampuan berpikir kritis siswa. apabila g atau gave berada pada kriteria
Menurut Hake (1998) besarnya sedang.
peningkatan kemampuan berpikir kritis
setiap siswa dihitung dengan rumus gain Untuk mengetahui ukuran
setiap individu (g) sebagai berikut. pengaruh keefektifan secara signifikan
dari suatu produk, maka menurut Hake
% post  % pre (2002) dapat dilakukan perhitungan effect
g size sebagai berikut.
100%  % pre
Keterangan: MA  MB
d
g = gain setiap siswa Sd 2 A  Sd 2 B
% post = persentase post test
% post = persentase pre test 2
N = jumlah siswa
Keterangan :
Peningkatan gain setiap indicator d = effect size
dari berpikir kritis juga dihitung MA = Mean posttest
berdasarkan formula gain di atas. MB = Mean pretest
Sedangkan peningkatan kemampuan SdA = Standar deviasi posttest
berpikir kritis seluruh siswa dalam kelas SdB = Standar deviasi pretest
(kelompok) dapat dihitung dengan rumus
gain rata-rata (gave) sebagai berikut. Hasil perhitungan effect size
kemudian diinterpretasikan dengan
menggunakan klasifikasi dari Cohen
 1  % post  % pre  dalam Joe (2011) seperti terdapat pada
g ave     
 N  100%  % pre  Tabel 3.

Tabel 3 Kriteria Effect Size


Keterangan :
gave = rata-rata gain
Effect Size d
%<pretest> = persentase rata-rata
0,00 – 0,20 Efek kecil
pretest
%<posttest> = persentase rata-rata 0,21 – 0,80 Efek sedang
posttest d>0,81 Efek Besar
Hasil perhitungan g dan gave
kemudian diinterpretasikan dengan

Volume 5 Nomor 11 Tahun 2017


Jurnal Pendidikan Matematika Universitas Lampung
ISSN: 2338-1183
Jl. Soemantri Brojonegoro No.1 Bandar Lampung
http://jurnal.fkip.unila.ac.id/index.php/MTK

Hasil dan Pembahasan Tabel 4 Hasil Analisis Validasi Ahli


Media dan Materi
Hasil Penelitian
Hasil wawancara dengan guru No Komponen Rata- Kategori
matematika di sekolah menunjukkan Rata Penilaian
bahwa bahan ajar yang digunakan Validasi Skor Sangat
merupakan soal-soal rutin yang berkaitan 1 3,72
Ahli Media Baik
dengan ringkasan materi sehingga siswa Validasi Sangat
hanya terlatih mengerjakan soal rutin 2 Ahli Materi 3,92 Baik
tanpa memahami konsep. Hal tersebut
belum mendorong siswa untuk berpikir Setelah LKPD dinyatakan valid,
secara kritis. maka LKPD dapat diberikan pada kelas
Siswa merasa takut terlebih dahulu uji coba lapangan utama yang
sebelum mempelajari matematika. Salah menerapkan pembelajaran inkuiri
satu contohnya adalah pada materi terbimbing.
lingkaran. Hal ini terlihat dari beberapa Pada awal pembelajaran diberikan
pertanyaan terkait lingkaran kepada tiga pretest untuk mengetahui kemampuan
siswa kelas sembilan. Dari ketiga siswa awal berpikir kritis siswa. Saat
tersebut, mereka belum mampu untuk pembelajaran, tiap kelompok diberikan
menyelesaikannya dan mengeluh lupa satu LKPD hasil pengembangan dan guru
terhadap rumus-rumus yang digunakan. berperan sebagai fasilitator yang
mengarahkan pembelajaran agar berjalan
Hasil perencanaan yaitu penetapan efektif. Kemudian di akhir pembelajaran
materi yang disajikan dalam LKPD. diberikan posttest untuk menguji
Berdasarkan hasil pemetaan SK, KI, dan peningkatan kemampuan berpikir kritis
hasil wawancara kepada guru siswa. Selanjutnya, tahap terakhir adalah
matematika, ditentukan materi yang dengan menyebar lembar angket respon
dikembangkan yaitu lingkaran. Sub guru dan siswa untuk mengetahui tingkat
materi yang dipilih adalah keliling dan kepraktisan LKPD berbasis inkuiri
luas lingkaran, hubungan sudut pusat dan terbimbing.
keliling lingkaran, panjang busur dan
juring lingkaran. LKPD menggunakan Hasil Analisis Respon Guru dan
langkah-langkah pembelajaran inkuiri Peserta Didik terhadap LKPD
terbimbing. Berbasis Inkuiri
Hasil Analisis Validasi Ahli Hasil respon siswa dan guru
Berdasarkan pengolahan data hasil terhadap produk dapat dilihat pada Tabel
validasi oleh ahli materi dan ahli media, 5 berikut.
diperoleh kategori penilaian untuk tiap
komponen pada skala yang diberikan. Tabel 5 Hasil analisis respon siswa dan
Validasi LKPD dilakukan sebanyak tiga guru terhadap produk
kali untuk ahli media dan dua kali untuk
ahli materi dengan merevisi LKPD Skor Pernyata
N
tersebut sesuai saran yang diberikan. Responden Rata- an
o
Setelah dinyatakan cukup baik, maka Rata kualitatif
dilakukan penilaian pada lembar angket Sangat
1 Siswa 3,46
uji ahli media dan materi. Kategori Baik
penilaian ditunjukkan sebagai berikut. Sangat
2 Guru 3,52
Baik

Volume 5 Nomor 11 Tahun 2017


Jurnal Pendidikan Matematika Universitas Lampung
ISSN: 2338-1183
Jl. Soemantri Brojonegoro No.1 Bandar Lampung
http://jurnal.fkip.unila.ac.id/index.php/MTK

LKPD berbasis inkuiri terbimbing Tabel 6 Hasil analisis peningkatan


membuat siswa merasakan perbedaan indikator berpikir kritis
suasana belajar yang menarik dan lebih
melibatkan peran aktif siswa dalam Indikator Rata-Rata Gain
proses pembelajaran. Siswa terlibat aktif No Berpikir Pre- Post- setiap
dalam pembelajaran untuk memecahkan Kritis Test Test indikator
masalah yang disajikan melalui kegiatan 1 Interpretasi 48 81 0.69
percobaan sederhana maupun diskusi
2 Analisis 46 80 0.68
kelompok.
Proses belajar tersebut berdampak 3 Evaluasi 51 76 0.56
pada aktivitas siswa dalam mengikuti 4 Inferensi 29 70 0.61
pembelajaran untuk mengoptimalkan
kemampuannya dalam hal berpikir kritis. Semua indikator keterampilan
Kegiatan belajar yang dilakukan sesuai berpikir kritis mengalami peningkatan
dengan pendapat Azizah, Jayadinata, dan setelah menggunakan LKPD yang
Gusrayani (2016), model inkuiri dikembangkan dalam proses
terbimbing memberikan kesempatan pembelajaran. Indikator interpretasi,
kepada siswa untuk mengemukakan ide analisis, evaluasi, dan inferensi masuk
dan pola pikir dalam menyelesaikan dalam kategori sedang. Hasil perhitungan
masalah melalui temuannya. uji indikator kemampuan berpikir kritis,
dapat diketahui bahwa indikator yang
Analisis Kemampuan Berpikir Kritis paling tinggi kenaikannya adalah
Siswa indikator interpretasi.
Penilaian efektivitas terhadap Hasil rata-rata gain kelas
LKPD berbasis inkuiri terbimbing menunjukkan bahwa LKPD yang
diperoleh dari data hasil pretest dan digunakan efektif. Hal ini didukung
posttest kemampuan berpikir kritis perhitungan rata-rata gain sebesar 0,55
peserta didik. LKPD dikatakan efektif yang termasuk kategori sedang.
jika rata-rata gain berada pada kriteria Sedangkan pengaruh ukuran dari
minimal sedang. perhitungan effect size menunjukkan
Hasil perhitungan gain setiap pengaruh yang kuat sebesar 2,69 atau
siswa menunjukkan bahwa 96% dari 25 memberikan efek yang besar terhadap
siswa mengalami peningkatan hasil pada peningkatan kemampuan berpikir kritis
uji kemampuan berpikir kritis yang siswa.
tersebar dalam kriteria tinggi dan sedang.
Peningkatan kemampuan berpikir Pembahasan
kritis berdasarkan indikatornya pada awal Pengembangan yang dilakukan
uji kemampuan berpikir kritis (pretest) menghasilkan LKPD berbasis inkuiri
dan akhir uji kemampuan berpikir kritis terbimbing untuk melatih kemampuan
(posttest) dapat dilihat pada Tabel 6 berpikir kritis siswa pada materi
berikut. lingkaran sebagai salah satu bahan ajar
yang dapat digunakan oleh siswa maupun
guru dalam kegiatan belajar mengajar.
LKPD dikatakan layak jika memenuhi
indikator valid, praktis, dan efektif.
LKPD ini valid karena LKPD yang
telah disusun sesuai dengan kisi-kisi
instrumen ahli materi maupun ahli media

Volume 5 Nomor 11 Tahun 2017


Jurnal Pendidikan Matematika Universitas Lampung
ISSN: 2338-1183
Jl. Soemantri Brojonegoro No.1 Bandar Lampung
http://jurnal.fkip.unila.ac.id/index.php/MTK

yang dilakukan melalui proses revisi Kemampuan Berpikir Peserta Didik


hingga memperoleh LKPD yang valid. Hasil analisis kemampuan berpikir
Dengan LKPD yang valid, maka dapat kritis siswa berdasarkan perhitungan gain
memenuhi sebagai LKPD yang dan effect size menunjukkan bahwa hasil
berkualitas dan layak. tes kemampuan berpikir siswa antara
Rata-rata skor kepraktisan LKPD pretest dan posttest mengalami
berbasis inkuiri terbimbing diperoleh peningkatan. Hal ini dapat terjadi karena
berdasarkan respon guru dan siswa LKPD melalui pembelajaran inkuiri
melalui penyebaran angket. Hasil terbimbing yang digunakan siswa dalam
penilaian dari respon guru maupun proses kegiatan belajar. Hal ini sejalan
respon peserta didik setelah dengan penelitian Masitoh (2017) bahwa
menggunakan LKPD berbasis inkuiri inkuiri terbimbing mengajak siswa untuk
terbimbing memberikan hasil rata-rata terlibat aktif dalam pembelajaran. Siswa
dengan kategori sangat baik dikarenakan diajak aktif berpikir mengenali masalah,
dari aspek tampilan, penyajian materi dan berhipotesis, merancang percobaan
manfaat memenuhi kriteria. Artinya sendiri untuk menjawab masalah yang
LKPD yang dikembangkan sudah dapat dihadapi, melakukan percobaan untuk
diterapkan dalam proses pembelajaran mencari jawaban, menganalisis dan
dengan baik. Guru dapat dengan mudah menginterpretasi data, menemukan
membimbing peserta didik dengan LKPD jawaban, serta mendiskusikan hasilnya
berbasis inkuiri terbimbing dan siswa sampai pada penyusunan kesimpulan.
dapat dengan mudah menggunakan Peningkatan tersebut menunjukkan
LKPD untuk menemukan konsep- bahwa siswa telah mampu memahami
konsep. Siswa lebih terfasilitasi permasalahan dari permasalahan atau
kemampuan berpikir kritisnya melalui soal yang diajukan dalam LKPD dengan
kegiatan-kegiatan sesuai dengan langkah- baik. Siswa mampu menentukan mana
langkah inkuiri terbimbing yang informasi yang penting yang akan
diberikan di dalam LKPD. digunakan untuk menemukan konsep-
Indikator yang terakhir adalah konsep yang akan ditemukan.
keefektifan LKPD. Keefektifan LKPD Kowiyah (2012) menyatakan
dapat dilihat dari hasil tes kemampuan bahwa menginterpretasi adalah
berpikir kritis peserta didik. Menurut memahami dan mengekspresikan makna
Batoq, Susila, dan Rijanto (2015) dari berbagai macam pengalaman,
menyatakan bahwa keefektifan suatu situasi, data, penilaian prosedur atau
produk dipengaruhi beberapa komponen- kriteria yang mencakup sub kecakapan
komponen antara lain: (1) aktivitas siswa; mengkategorikan, menyampaikan
(2); respon siswa dan (3) hasil belajar signifikansi, dan mengklarifikasi makna.
siswa. Berdasarkan hasil penelitian Kemampuan interpretasi ini dilatihkan
menunjukkan adanya peningkatan secara dalam proses pembelajaran
keseluruhan hasil tes kemampuan menggunakan LKPD berbasis inkuiri
berpikir kritis siswa antara pre test dan terbimbing pada tahap perumusan
post test, yaitu terdapat perbedaan hasil masalah dan pengumpulan data.
tes siswa sebelum dan sesudah Siswa diberikan kesempatan untuk
diterapkannya pembelajaran dengan mengeksplorasi kemampuan yang
LKPD berbasis inkuiri terbimbing yang dimiliki dalam memecahkan
dikembangkan. permasalahan dalam LKPD sesuai
dengan data dan pernyataan penting
yang telah diperoleh sebelumnya dalam

Volume 5 Nomor 11 Tahun 2017


Jurnal Pendidikan Matematika Universitas Lampung
ISSN: 2338-1183
Jl. Soemantri Brojonegoro No.1 Bandar Lampung
http://jurnal.fkip.unila.ac.id/index.php/MTK

permasalahan. Siswa dituntut aktif untuk pengetahuan baru dalam pemecahan


menggali informasi yang diperoleh dari permasalahan dalam LKPD. Siswa
kegiatan mengumpulkan data melalui secara maksimal mencari dan
eksperimen dalam penemuan konsep- menemukan konsep pembelajaran dengan
konsep matematika. Siswa bersama mengembangkan kemampuan berpikir
anggota kelompok harus kritis peserta didik melalui kegiatan-
mempertimbangkan dan menganalisis kegiatan yang tedapat dalam LKPD. Hal
laporan hasil kegiatan yang telah ini senada dengan Falahudin, Wigawati,
dilakukan. Sumarni (2014) menyatakan dan Pujiastuti (2016) bahwa siswa
bahwa siswa yang belajar kelompok akan mengikuti proses pembelajaran dengan
belajar mengingat apa yang telah baik, di mana tahapan pembelajaran
dipelajari secara lebih baik dibandingkan inkuiri terbimbing menjadi acuan proses
dengan belajar sendiri. Kegiatan belajar dalam pembelajaran. Guru adalah
tersebut tentunya telah melatihkan fasilitator bagi siswa melalui panduan
kemampuan berpikir kritis yang dapat kegiatan dalam LKPD yang disesuaikan
meningkat sesuai hasil yang diperoleh dengan indikator berpikir kritis untuk
dalam penelitian. melatihkan kemampuan berpikir kritis
Siswa telah mampu dalam siswa.
mengidentifikasi, memilih, dan
menggunakan gagasan-gagasan, ide-ide, Simpulan
dan perhitungan-perhitungan yang saling Berdasarkan penelitian
berhubungan dengan tepat. Siswa pengembangan hasil analisis data dan
dituntut untuk memilih dan pembahasan dapat disimpulkan LKPD
menggunakan strategi yang tepat dalam berbasis inkuiri terbimbing yang melatih
melakukan perhitungan untuk kemampuan berpikir kritis siswa pada
memecahkan permasalahan. Hal ini materi lingkaran memiliki kriteria
senada dengan Karim (2015) bahwa validitas sangat baik. Hasil respon guru
salah satu indikator berpikir kritis yaitu dan siswa menunjukkan bahwa LKPD
evaluasi di mana peserta didik diarahkan yang telah dikembangkan dapat dengan
untuk memilih dan menggunakan strategi mudah digunakan dalam proses
yang tepat dan lengkap dalam pembelajaran. Hal ini terlihat dari hasil
menyelesaikan permasalahan. Pada respon guru dan siswa yang telah
kegiatan belajar mengunakan LKPD memenuhi kriteria sangat baik. Hal
berbasis inkuiri terbimbing terletak pada tersebut menunjukkan kepraktisan LKPD
tahapan pengumpulan data dan pengujian sangat baik. LKPD yang telah
hipotesis. Siswa dilatih untuk dikembangkan efektif meningkatkan
membuktikan hipotesis dengan data-data kemampuan berpikir kritis siswa. Hal ini
yang telah dikumpulkan dengan terlihat dari rerata skor gain berada pada
menggunakan strategi yang tepat dan kategori sedang dan peningkatan hasil
lengkap. Kegiatan belajar menggunakan kemampuan berpikir kritis pada setiap
LKPD berbasis inkuiri terbimbing indikator kemampuan berpikir kritis.
menunjukkan hasil yang positif dalam
meningkatkan kemampuan berpikir kritis
siswa.
Proses dalam pembelajaran siswa
dituntut untuk berpartisipasi dan terlibat
aktif dalam diskusi kelompok belajar dari
proses menyimpulkan temuan atau

Volume 5 Nomor 11 Tahun 2017


Jurnal Pendidikan Matematika Universitas Lampung
ISSN: 2338-1183
Jl. Soemantri Brojonegoro No.1 Bandar Lampung
http://jurnal.fkip.unila.ac.id/index.php/MTK

DAFTAR RUJUKAN Ajaran 2014/2015. Jurnal


Pendidikan Kimia , 5 (2): 89-97.
Abdurrahman, Mulyono. 2003.
Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Falahudin, Wigawati, dan Pujiastuti.
Belajar. Jakarta: Rineka Cipta. 2016. Pengaruh Model
Pembelajaran Inkuiri Terbimbing
Almuntasheri, R. M. Gillies, & T. Terhadap Kemampuan Berpikir
Wright. 2016. The Effectiveness of Kritis Siswa pada Pembelajaran
a Guided Inquiry-based, Teachers’ Materi Pengelolaan Lingkungan di
Professional Development SMP Negeri 2 Tanjung Lago,
Programme on Saudi Students’ Kabupaten Banyuasin. Jurnal
Understanding of Density. Science Bioilmi, 2 (2):92-101.
Education International, 27(1) :16-
39. Hake, Richard R. 1998. Interactive-
Engagement Versus Traditional
Annafi, Nurfidianty. 2015. Methods: A Six-Thousand-Student
Pengembangan Lembar Kegiatan Survey Of Mechanics Test Data For
Peserta Didik Berbasis Inkuiri Introductory Physics Courses.
Terbimbing Pada Materi American Journal of Physics,
Termokimia Kelas XI SMA/MA. 66(1):64 – 74.
Jurnal Inkuiri 4(3), 21 – 28.
IEA's Trends in International
Azizah, Jayadinata, dan Gusrayani. 2016. Mathematics and Science Study.
Pengaruh Model Pembelajaran 2015. Math Student Achievement.
Inkuiri Terbimbing Terhadap TIMSS & PIRLS International
Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Study Center. [Online].
Pada Materi Energi Bunyi. Jurnal http://timss2015.org/download-
Pena llmiah ,1(1): 51-60. center/ .

Batoq, Susila, dan Rijanto.2015. Joe W. Kotrlick. 2011. Reporting and


Pengembangan Perangkat Interpreting Effect Size in
Pembelajaran Model Kooperatif Quantitative Agricultural Education
Tipe Jigsaw Berbasis Kurikulum Research.Journal of Agricultural
2013 Pada Mata Pelajaran Sistem Education , 52(1):132 – 142.
Pendinginan Bahan Bakar Dan
Pelumas Di Smkn 3 Sendawar. Karim, Normaya. 2015. Kemampuan
Jurnal Pendidikan Vokasi, 3(2): Berpikir Kritis Siswa Dalam
117-126. Pembelajaran Matematika dengan
Menggunakan Model Jucama di
Fajariyah, Nur. 2015. Penerapan Model Sekolah Menengah Pertama. Edu-
Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Mat (Jurnal Pendidikan
Untuk Meningkatkan Kemampuan Matematika, 3(1): 92 – 104.
Berpikir Kritis Dan Prestasi Belajar
Pada Materi Kelarutan Dan Hasil Kowiyah. 2012. Kemampuan Berpikir
Kali Kelarutan Siswa Kelas XI Kritis. Jurnal Pendidikan Dasar ,
SMA Al Islam 1 Surakarta Tahun 3(5):175-179.

Volume 5 Nomor 11 Tahun 2017


Jurnal Pendidikan Matematika Universitas Lampung
ISSN: 2338-1183
Jl. Soemantri Brojonegoro No.1 Bandar Lampung
http://jurnal.fkip.unila.ac.id/index.php/MTK

Masitoh. 2017. Pengaruh Model Widiyowati, Iis. 2015. Hubungan


Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Kemampuan Berpikir Kritis dengan
terhadap Kemampuan Berpikir Respon Mahasiswa terhadap
Kritis Siswa Kelas X MIA pada Penggunaan Model Pembelajaran
Materi Pencemaran Lingkungan di Advance Organizer pada Materi
Surakarta . Jurnal Bioedukasi, Larutan Penyangga. Jurnal
10(1):71-79. Pancaran, 4(1):90-104.

McKenney, S., Nieveen, N. & van den Widoyoko, Eko Putro. 2012. Evaluasi
Akker, J. 2002. Computer Support Program Pembelajaran.
for Curriculum Developers: Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
CASCADE. ETR&D, 4(50): 25–35.
Wiwin, Slamet, & Maridi. 2013.
Meidiawati, Yenny. 2014. Pengaruh Penerapan Pembelajaran Inkuiri
Pendekatan Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Terhadap Keterampilan
Tebimbing Terhadap Peningkatan Proses Sains Dasar Pada Pelajaran
Kemampuan Pemecahan Masalah Biologi Siswa Kelas VIII SMP
Matematis Siswa SMP. Jurnal Negeri 7 Surakarta. Jurnal
Pendidikan dan Keguruan 1(2), 1- Pendidikan Biologi 5(1), 81-95.
10.

Musharafa. 2016. Meningkatkan


Kemampuan Berpikir Kritis
Matematis Siswa melalui
Pendekatan Metacognitive
Instruction. Jurnal Pendidikan
Matematika 5(2), 28-35.

Sumarni. 2014. Penerapan Metode


Diskusi Untuk Meningkatkan Hasil
Belajar Siswa Kelas IV Sekolah
Dasar Kecil Toraranga Pada Mata
Pelajaran PKn Pokok Bahasan
Sistem Pemerintahan Kabupaten,
Kota dan Provinsi . Jurnal Kreatif
Tadulako, 3(4): 13-22.

Sularso, Agung.2015. Pengaruh


Penggunaan Model Pembelajaran
Inkuiri Terbimbing Terhadap
Kemampuan Berpikir Kritis Siswa
Dari Gaya Belajar Siswa Kelas X
SMA N Karangpandan Tahun
Pelajaran 2012/2013. Bio-Pedagogi
, 4(2):1-4.

Volume 5 Nomor 11 Tahun 2017

Anda mungkin juga menyukai