Analisis Kemampuan Higher Order Thingking Skills (HOTS) Siswa Materi IPA Di
Sekolah Dasar
Arrofa Acesta
PGSD Universitas Kuningan
arrofa.acesta@uniku.ac.id
APA Citation: Acesta, A. (2020). Analisis Kemampuan Higher Order Thingking Skills (HOTS)
Siswa Materi IPA Di Sekolah Dasar. Quagga: Jurnal Pendidikan dan Biologi,
12(2), 170-175. doi: 10.25134/quagga.v12i2.2831.
Abstrak: Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa pada pelajaran
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di sekolah dasar. Metode Penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan
pendekatan kualitatif yaitu untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kritis, kreatif, dan pemecahan masalah
secara kualitatif berdasarkan data kuantitatif. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN Unggulan
di Kuningan yang berberjumlah 23 siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan analisis soal evaluasi harian
IPA dan Kuisioner. Data yang telah terkumpul kemudian dianalisis menggunakan rumus deskriptif kualitatif.
Hasil penelitian menunjukkan kemampuan berpikir kritis siswa pada pelajaran IPA di SD Kuningan indeks
Persepsi siswa dalam aspek berpikir kritis termasuk katagori sering, aspek berpikir kreatif termasuk katagori
sering dan aspek pemecahan masalah termasuk katagori jarang, berdasarkan data tersebut bahwa keterampilan
berpikir tingkat tinggi sudah sering dilaksanakan. hasil analisis soal-soal evaluasi harian IPA menunjukkan soal
yang menstimulasi kemampuan berpikir tingkat tinggi dan kemampuan berpikir tingkat rendah dari data hasil
penelitian dapat menyimpulkan soal-soal IPA untuk mengembangkan HOTS masih rendah.
Kata Kunci: HOTS, Materi IPA
Abstract: This research was conducted to study the ability to think at a higher level in the Natural Sciences (IPA)
lessons in elementary schools. The research method used is descriptive by using qualitative methods to describe
the ability to think critically, creatively, and solve qualitative problems based on quantitative data. The sample in
this study was 23 grade IV elementary students in Kuningan. The data assessment technique uses the daily IPA
and Questionnaire evaluation question analysis. The data that has been collected is then developed using a
qualitative descriptive formula. The results showed critical thinking skills in science lessons in Kuningan
Kuningan index of student appreciation in critical aspects including frequent categories, aspects of creative
thinking including frequent categories and aspects of problem solving including frequent categories, based on
data related to the results of the analysis of daily science evaluation questions showing questions which stimulates
higher-order thinking skills and low-level thinking skills from the data. The results of the study can overcome the
problems of science to develop HOTS is still low.
Keywords: HOTS, Science Materials
170
Quagga: Jurnal Pendidikan dan Biologi p-ISSN 1907-3089, e-ISSN2651-5869
Volume 12, Nomor 2, Juli 2020, pp.170-175 https://journal.uniku.ac.id/index.php/quagga
cognitive abilities that hone knowledge, yang produktif dan kreatif dalam ranah abstrak
affective abilities to hone the sensitivity of dan konkret sesuai dengan yang ditugaskan
feelings, and psychomotor abilities, namely the kepadanya”. Sehingga pembelajaran difokuskan
ability to do something. Through these three pada pembentukan keterampilan berpikir
abilities a stuadent is expected to be able to tingkat tinggi yaitu menganalisis, mengevaluasi,
become an individual who is ready to enter the dan mencipta atau kreativitas melalui
world outside of school (Acesta, 2020:1-2). pendekatan saintifik yang dikemas dalam
Melalui penguatan proses pembelajaran pembelajaran tematik integratif.) keterampilan
diharapkan dapat meningkatkan kualitas berpikir tingkat tinggi yakni berpikir kritis
pembelajaran lebih efektif, efisien, merupakan salah satu keterampilan terpenting
menyenangkan, dan bermakna, sehingga bagi siswa di era globalisasi dan tranformasi
mampu meningkatkan kualitas pencapaian hasil yang mengarahkan siswa untuk dapat memilah
belajar dan mengedepankan siswa berpikir kritis informasi yang diperoleh secara luas, Fajriyah
(tidak sekedar menyampaikan faktual). Pada (2018:2).
kenyataannya masih banyak guru yang kurang Proses menganalisis, mengevaluasi, dan
faham tentang HOTS. Hal ini tampak pada mengkreasi merupakan indikator dalam hots
rumusan indikator, tujuan, maupun kegiatan Higher Order Thinking Skills) Proses
pembelajaran dan penilaiannya dalam keterampilan berpikir tingkat tinggi diperoleh
rancangan pembelajaran yang dibuat dan dari pengalaman siswa dalam mengikuti
pelaksanaan proses pembelajarannya. Guru pembelajaran , siswa agar dapat mengkontruksi
harus mampu mengembangkan dan dan membangun suatu pengetahuan dalam
mengkonversikan dari pembelajaran yang masih dirinya sehingga memiliki kesadaran dalam
bersifat Lower Order Thinking Skill (LOTS) proses pembelajaran. belajar yang seperti ini
menjadi Higher Order Thinking Skill (HOTS), membuat siswa dapat berkembang dan memiliki
dan ini harus sudah diawali sejak merancang kemampuan bernalar. Hal ini menunjukkan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). bahwa proses pembelajaran lebih pada
Fanani, (2018:2). kemampuan menggunakan konsep dan
Pentingnya optimalisasi kemampuan kemampuan mengembangkan keterampilan
berfikir tingkat tinggi dalam pembelajaran tingkat tinggi indikator untuk mengukur
didasarkan pada kenyataan bahwa sebagian keterampilan berpikir tingkat tinggi (HOT)
siswa belum mampu untuk menghubungkan diantaranya adalah (1) menganalisis, meliputi
antara pengetahuan yang sudah dipelajari di menganalisis informasi yang masuk dan
sekolah dengan bagaimana cara menstrukturisasi informasi menjadi bagian yang
mengimplementasikan dalam kehidupan nyata. lebih kecil dalam menemukan pola dan
Pembelajaran di sekolah dasar cenderung hubungan, mampu mengenali serta
menekankan pada aspek hafalan, tanpa membedakan faktor penyebab dan akibat ,
mengembangkan pemahaman yang mendalam mengidentifikasi atau merumuskan pertanyaan;
untuk diaktualisasikan. Sehingga terkesan tidak (2) mengevaluasi, meliputi: memberikan
konstektual, pembelajaran yang telah siswa penilaian terhadap solusi, gagasan, dan
lakukan seolah-olah tidak sama atau terpisah metodologi dengan menggunakan kriteria
dari kehidupan nyata sehingga menjadikan standar yang ada untuk memastikan nilai
pembelajaran tersebut tidak bermakna karena efektivitas atau manfaatnya, membuat hipotesis,
mereka tidak dapat menerapkan apa yang telah mengkritik dan melakukan pengujian, menerima
mereka pelajari apabila dihadapkan pada situasi atau menolak suatu pernyataan berdasarkan
berbeda yang mereka temui di luar kelas. kriteria yang telah ditetapkan; (3) mengkreasi
Usmaedi (2017:83). /mencipta, meliputi: membuat generalisasi suatu
Pada hakekatnya keterampilan berpikir ide atau cara pandang terhadap sesuatu,
tingkat tinggi di sekolah dasar, merupakan merancang suatu cara untuk menyelesaikan
kecakapan utama yang harus dimiliki seorang masalah, mengorganisasikan unsur-unsur atau
lulusan yang berkompeten sebagaimana bagian-bagian menjadi struktur baru yang belum
tercantum dalam Permendikbud no. 54 tahun pernah ada sebelumnya. (Anugrahana: 144).
2013 tentang standar kompetensi lulusan SD/MI Berdasarkan pemaparan tersebut peneliti
“Memiliki kemampuan berpikir dan tindakan tertarik untuk fokus melaksanakan penelitian
171
Quagga: Jurnal Pendidikan dan Biologi p-ISSN 1907-3089, e-ISSN2651-5869
Volume 12, Nomor 2, Juli 2020, pp.170-175 https://journal.uniku.ac.id/index.php/quagga
terkait dengan analisis kemampuan hots siswa. Tabel 2. Indeks Persepsi Siswa Pembelajaran
Adapun tujuan dari penelitian yang pertama Berpikir Tingkat Tinggi
untuk mendeskripsikan keterampilan berpikir No Aspek Item jumlah
kreatif siswa pada materi IPA di sekolah Dasar, pernyataan
Kedua untuk mendeskripsikan keterampilan 1 Berpikir Kritis 4 4
berpikir kritis siswa, ketiga untuk 2 Berpikir kreatif 4 4
mendeskripsikan keterampilan pemecahan 3 Pemecahan 3 3
masalah siswa. masalah
172
Quagga: Jurnal Pendidikan dan Biologi p-ISSN 1907-3089, e-ISSN2651-5869
Volume 12, Nomor 2, Juli 2020, pp.170-175 https://journal.uniku.ac.id/index.php/quagga
173
Quagga: Jurnal Pendidikan dan Biologi p-ISSN 1907-3089, e-ISSN2651-5869
Volume 12, Nomor 2, Juli 2020, pp.170-175 https://journal.uniku.ac.id/index.php/quagga
174
Quagga: Jurnal Pendidikan dan Biologi p-ISSN 1907-3089, e-ISSN2651-5869
Volume 12, Nomor 2, Juli 2020, pp.170-175 https://journal.uniku.ac.id/index.php/quagga
175