Anda di halaman 1dari 9

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) BERBASIS HIGH

ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA MATERI TABEL PERIODIK UNSUR

Ade Fitria
Pendidikan Kimia, Universitas Negeri Makassar
Email : fitriaade.82@gmail.com

Muhammad Wijaya
Pendidikan Kimia, Universitas Negeri Makassar
Email : wijasumi@yahoo.co.id

Muhammad Danial
Pendidikan Kimia, Universitas Negeri Makassar
Email : muh_niels@yahoo.com

Abstrak: Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang bertujuan


mengembangkan LKPD berbasis HOTS pada materi Tabel Periodik Unsur yang valid, praktis
dan efektif digunakan dalam melatih kemampuan berpikir tingkat tinggi peserta didik. Model
pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada model pengembangan 4-
D, yang terdiri dari tahap pendefinisian (define), tahap perancangan (design), tahap
pengembangan (develop) dan tahap penyebaran (disseminate). Adapun yang dikembangkan
adalah lembar kerja peserta didik (LKPD) berbasis HOTS. LKPD berbasis HOTS yang
dikembangkan, kemudian divalidasi oleh dua orang ahli. Setelah validasi, lalu dilakukan uji
coba yang dilakukan di SMA Negeri 2 Enrekang pada kelas X MIPA 6 dengan jumlah peserta
didik sebanyak 34 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa LKPD yang dihasilkan valid
dengan nilai rata-rata kevalidan sebesar 3,73 dengan kriteria sangat valid. Kriteria praktis dan
efektif juga terpenuhi, uji kepraktisan meliputi: (1) keterlaksanaan LKPD berbasis HOTS
berada pada nilai rata-rata M = 1,79 dalam kategori (1,5 M 2,0) yang artinya aspek dan
kriteria yang diamati berada pada kategori terlaksana seluruhnya, (2) peserta didik
memberikan respon yang positif dengan persentase 47,06% sangat positif, 51.52% merespon
positif dan (3) guru memberikan respon yang sangat positif dengan nilai rata-rata 3,42 yang
berarti praktis dan tidak direvisi. LKPD berbasis HOTS ini juga memenuhi kriteria
keefektifan, dengan hasil: (1) aktivitas belajar peserta didik dengan rata-rata 93 termasuk
kriteria sangat aktif, (2) hasil belajar peserta didik memenuhi kriteria efektif dimana diperoleh
rata-rata 58 dengan kriteria level kemampuan berpikir tingkat tinggi menurut Lewy (51 – 75)
berada pada kategori baik. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa produk LKPD
berbasis HOTS yang dikembangkan termasuk valid, praktis, dan efektif.

Kata Kunci: LKPD berbasis HOTS, Tabel periodik unsur, Valid.

Abstract: This study is research development, which aims at developing LKPD (worksheets)
based on HOTS on periodic table of elements material which is valid, practical, and effective
to be used in training higher-order thinking skills. The development model used in this study
refers to 4-D development model, which consists of defining stage (define), designing stage
(design), development stage (develop), and dissemination stage (disseminate). The devices
developed are LKPD based on HOTS. LKPD based on HOTS which is developed is then
validated by two experts. After being validated, the devices are tested at SMAN 2 Enrekang in
grade X MIPA 6 with 34 students. The results of the study reveal that the resulting LKPD is
valid with mean score of validation is 3.73 which is in very valid category. The practical and
effective criterion are also met, the practicality test includes, (1) the implementation of LKPD
based on HOTS is in the mean M = 1.79 in category (1.5 ≤ M ≤ 2.0) meaning that the aspect
and criteria being observed is in entirely implemented category, (2) the students gave positive
response with 47.06% which is very positive, 51.52% gave positive response, and (3) the
teacher gave very positive response with the mean score of 3.42 which is practical and no
revision. The LKPD based on HOTS has met effective criteria with the following results (1)
the students’ learning activity is in the average of 93 which is very active category, (2) the
students’ learning result has met effective criteria which obtained the mean score of 58 with
the criteria of high level thinking skill level according to Lewy (51-75) which is in good
category. Therefore, the conclusion is the product of LKPD based on HOTS developed is
valid, practical, and effective.

Keywords: LKPD based on HOTS, periodic table of elements, valid..

PENDAHULUAN membutuhkan kemampuan mengingat saja,


namun membutuhkan kemampuan lain
Pendidikan sangat penting untuk yang lebih tinggi, seperti kemampuan
membentuk karakter, mental, dan potensi berfikir kreatif dan kritis (Brookhart,
manusia dalam menghadapi tuntutan 2010).
hidup. Melalui pendidikan, peserta didik HOTS membuat peserta didik lebih
diharapkan menjadi manusia yang lebih baik dalam memakai informasi. mudah
baik dan memiliki talenta yang dapat untuk menjadi penerima pasif informasi
digunakan untuk menghadapi tuntutan dikarenakan berfikir tingkat tinggi tidak
kehidupan. Berdasarkan Permendikbud terlibat. Banyak kelas yang menjadi
No. 21 tahun 2016 tentang Standar Isi penerima pasif informasi, yang mana
Pendidikan Dasar dan Menengah beberapa guru jatuh kedalam perangkap
menyatakan bahwa kebutuhan kompetensi untuk mengatakan peserta didik apa itu
masa depan peserta didik ialah peserta berfikir diganti dengan bagaimana berfikir
didik yang dapat memiliki kemampuan untuk diri mereka. HOTS mengakibatkan
berpikir tingkat tinggi atau High Order peserta didik mengalami perubahan dan
Thinking Skill (HOTS). Namun demikian, mengharuskan mereka menjadi pembelajar
pada kenyataannya peserta didik masih yang aktif. Pembelajaran aktif merupakan
kurang diarahkan untuk dapat menguasi pekerjaan yang susah, tapi juga
kemampuan berpikir tingkat tinggi. mengembirakan dan menarik (Conklin &
Kurikulum 2013 yang diterapan Materials, 2012).
sekarang di Indonesia dirancang sebagai Penggunaan HOTS sebagai
peningkatan kemampuan peserta didik fundamental untuk mengedukasi peserta
dalam berpikir kritis dan kreatif. Dimana, didik. Proses mengajar dengan banyak
berpikir kritis dan kreatif merupakan menghubungkan atau tidak
bagian dari kemampuan berpikir tingkat menghubungkan dengan fakta bukan
tinggi (HOTS). Sehingga, kemampuan berarti guru tersebut telah memberikan
berpikir tingkat tinggi (HOTS) sangat suatu hal yang diperlukan oleh peserta
diperlukan peserta didik dalam didik dalam memahami. Setiap masalah
menghadapi era pendidikan di masa yang yang akan diselesaikan oleh peserta didik
akan datang. menghasilkan sebuah kesempatan untuk
Keterampilan berfikir ialah istilah memanfaatkan HOTS untuk pemahaman
yang melibatkan dimensi beberapa proses lebih mendalam. Namun, hal ini tidak akan
kognitif. HOTS merupakan suatu terjadi dengan sendirinya, guru harus
kemampuan berpikir yang tidak hanya memanfaatkan kesempatan ini untuk
mendorong peserta didik dalam berpikir peserta didik pada kegiatan, tetapi juga
(Conklin & Materials, 2012). untuk menggali potensi belajar mereka.
LKPD merupakan salah satu sarana Pertanyaan atau tugas yang memicu
untuk membantu dan mempermudah dalam peserta didik untuk berpikir analitis,
kegiatan pembelajaran sehingga akan evaluatif, dan kreatif dapat melatih peserta
terbentuk interaksi yang efektif antara didik dalam keterampilan berpikir tingkat
peserta didik dengan pendidik sehingga tinggi.
dapat meningkatkan aktifitas peserta didik Bahan pembelajaran berkedudukan
dalam meningkatkan kemampuan berfikir. sebagai alat atau sarana untuk mencapai
Kemampuan memecahkan masalah yang standar yang ingin dicapai. Salah satu
ada dalam LKPD tersebut yang akan bahan pembelajaran yang dapat digunakan
mempengaruhi HOTS peserta didik. LKPD yaitu LKPD. LKPD merupakan bahan
merupakan materi ajar yang dikemas pembelajaran yang dikembangkan oleh
sedemikian rupa agar peserta didik dapat guru sebagai fasilitator dalam
mempelajari materi tersebut secara pembelajaran. LKPD berisi tugas yang
mandiri, sehingga peserta didik jadi lebih harus dikerjakan oleh peserta didik sebagai
aktif untuk memecahkan masalah yang ada bentuk latihan yang bertujuan agar peserta
melalui kegiatan diskusi kelompok, didik dapat memahami dan mengerti
praktikum, dan kegiatan menjawab tentang materi yang diajarkan. LKPD
permasalahan yang berhubungan dengan adalah lembaran-lembaran berisi tugas
kehidupan sehari-hari. Hal ini menjadikan yang harus dikerjakan oleh peserta didik
peserta didik akan lebih tertantang dalam yang isinya berupa petunjuk atau langkah-
proses kegiatan pembelajaran yang hanya langkah penyelesaian suatu tugas sesuai
sekedar satu arah saja. Kegiatan kompetensi yang akan dicapai (Prastowo,
memecahkan masalah yang ada dalam 2014).
LKPD tersebut yang nantinya dapat Berdasarkan penelitian yang
berimbas pada peningkatan cara dilakukan oleh Verdina, dkk (2018), yang
berpikirnya termasuk berpikir kritis berjudul Improving students’ higher order
(Astuti, Danial, & Anwar, 2018) thinking skills in thermochemistry concept
Berdasarkan penelitian yang using worksheets based on 2013
dilakukan oleh Ubaidillah (2016), yang curriculum menunjukkan bahwa dengan
berjudul “Pengembangan LKPD Fisika menggunakan student worksheet atau
Berbasis Problem Solving untuk LKPD dapat meningkatkan HOTS peserta
Meningkatkan Keterampilan Proses Sains didik. Seperti halnya pada materi sistem
dan Keterampilan Berpikir Tingkat periodik unsur yang merupakan materi
Tinggi” menunjukkan bahwa dengan yang berisi konsep-konsep dasar kimia.
penggunaan LKPD Fisika berbasis Sehingga, materi sistem periodik unsur
Problem Solving akan meningkatkan juga bisa diajarkan dengan menggunakan
HOTS peserta didik. LKPD. LKPD yang sesuai akan dapat
LKPD yang digunakan guru untuk membuat peserta didik untuk lebih
menilai hasil belajar peserta didik pada memahami materi tersebut.
aspek kognitif biasanya diambil dari Pengembangan LKPD berbasis
berbagai buku paket atau LKS yang dibeli. HOTS akan membantu dalam
Soal-soal yang terdapat pada LKPD meningkatkan kemampuan berpikir peserta
tersebut berupa uraian. Jenis pertanyaan didik untuk menguasai konsep terutama
yang diajukan atau tugas yang diberikan dalam HOTS. LKPD yang dikembangkan
oleh guru sangat berpengaruh terhadap berisi tugas/latihan yang harus dikerjakan
perkembangan keterampilan berpikir oleh peserta didik, dimana tugas/latihan
peserta didik. Pertanyaan atau tugas dalam LKPD berbentuk soal HOTS.
tersebut bukan hanya untuk memfokuskan Melalui soal-soal latihan tersebut, maka
HOTS peserta didik akan terlatih. sehingga jika nantinya diberikan latihan
Sehingga kemampuan berpikir peserta atau tes peseta didik dapat menjawabnya
didik akan meningkat. dengan mudah selain itu peserta didik akan
LKPD berbasis HOTS yang mudah dalam mempelajari materi-materi
dikembangkan merujuk pada sintaks dari kimia selanjutnya. Kenyataannya masih
model pembelajaran Discovery Learning. ada peserta didik yang belum memahami
Sintaks Discovery Learning dipilih karena materi ini dan menyebabkan miskonsepsi
model Discovery Learning merupakan saat mempelajari materi kimia selanjutnya.
model pembelajaran di mana peserta didik Hal inilah yang menyebabkan banyak
memperoleh konsep-konsep dengan cara peserta didik tidak berminat untuk
menemukan sendiri, dengan mempelajari kimia. Salah satu cara untuk
mengembangkan kemampuan intelektual membantu peserta didik dalam memahami
berpikirnya sehingga mampu memecahkan materi ini yaitu dengan menggunakan
masalah secara ilmiah. Peserta didik LKPD.
diharapkan dapat menyelidiki mengapa Berdasarkan masalah yang ada
suatu peristiwa dapat terjadi, maka dilakukan penelitian pengembangan
mengumpulkan data, dan mengolah Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
datanya secara ilmiah untuk menemukan berbasis Kemampuan berpikir tingkat
jawaban dari suatu permasalahan. tinggi (HOTS) pada materi tabel periodik
Model Discovey Learning ini unsur. LKPD berbasis HOTS yang
mementingkan pentingnya pemahaman dikembangkan bertujuan untuk (1)
struktur atau ide-ide penting terhadap suatu mengembangkan LKPD berbasis HOTS
disiplin ilmu, melalui keterlibatan peserta pada meteri tabel periodik unsur; (2)
didik secara aktif dalam proses mengetahui kevalidan, kepraktisan, dan
pembelajaran. Dalam pembelajaran keefektifan LKPD berbasis HOTS yang
berbasis penemuan, peserta didik di dorong dikembangkan pada materi tabel periodik
untuk belajar dengan sebagian besar unsur; (3) memperoleh LKPD berbasis
melalui keterlibatan aktif mereka sendiri di HOTS yang dapat melatih kemampuan
mana guru sebagai fasilitator bagi peserta berpikir tingkat tinggi peserta didik.
didik untuk memiliki pengalaman dan
melakukan percobaan yang METODE PENELITIAN
memungkinkan mereka menemukan
pengetahuan untuk diri mereka sendiri Jenis penelitian yang digunakan
(Hosnan, 2014). dalam penelitian ini adalah penelitian
Latihan-latihan soal yang di pengembangan (Research and
berikan kepada peserta didik di sekolah Development). Produk yang dikembangkan
cenderung lebih menguji aspek ingatan dan adalah LKPD berbasis HOTS yang dapat
memahami yang kurang melatih peserta melatih HOTS peserta didik. Adapun
didik dalam melatih HOTS. Sesuai dengan model pengembangan yang digunakan
hasil penelitian yang dijabarkan diatas yaitu model 4-D dengan 4 tahap
maka peneliti merasa perlu adanya pengembangan (1) tahap pendefinisian
pengembangan bahan ajar berupa LKPD (define); (2) tahap perancangan (design);
berbasis HOTS. (3) tahap pengembangan (develop); dan (4)
Tabel Periodik Unsur merupakan tahap penyebaran (disseminate). Uji coba
salah satu materi kimia yang diajarkan dilakukan di SMAN 2 Enrekang pada kelas
pada awal semester ganjil pada kelas X X MIPA 6 dengan jumlah peserta didik
SMA. Materi ini merupakan dasar dari sebesar 34 orang tahun ajaran 2019/2020.
pembelajaran kimia oleh karena itu peserta Teknik pengumpulan data dengan
didik diharuskan memahami konsep yang menggunakan (1) instrumen kevalidan
ada pada materi ini secara mendalam yaitu format validasi; (2) instrumen
kepraktisan yaitu lembar keterlaksanaan RPP dan Tes hasil belajar. Selain itu
LKPD berbasis HOTS, lembar angket dibuat juga instrumen-instrumen untuk
respon peserta didik dan respon guru; (3) menilai kualitas perangkat
instrumen keefektifan yaitu lembar pembelajaran yang dikembangkan
observasi aktivitas peserta didik dan tes meliputi tiga macam, yaitu: instrumen
hasil belajar. ke idan, instrumen kepraktisan, dan
Teknik analisis yang digunakan instrumen keefektifan.
pada penelitian ini dikelompokkan menjadi c. Tahap pengembangan (Develop)
tiga yaitu analisis data kevalidan LKPD Kegiatan yang dilakukan pada
berbasis HOTS, analisis data kepraktisan tahap ini adalah validasi perangkat
LKPD berbasis HOTS, dan analisis data pembelajaran dan seluruh instrument
keefektifan LKPD berbasis HOTS. kepraktisan dan keefektifan perangkat
pembelajaran yang telah dibuat. Selain
HASIL DAN PEMBAHASAN memvalidasi perangkat pembelajaran dan
instrument kepraktisan dan keefektifan,
1. Proses Pengembangan LKPD dilakukan juga tahap uji coba untuk
Berbasis HOTS dan Kualitas mengetahui apakah LKPD yang
Produk LKPD Berbasis HOTS dikembangkan efektif dan praktis. Lebih
a. Tahap Pendefinisian (Define) jelasnya akan diuraikan sebagai berikut:
bertujuan untuk menetapkan dan 1) Validasi ahli
mendefinisikan kebutuhan-kebutuhan Tahap ini bertujuan untuk
pembelajaran dengan menganalisis menghasilkan Lembar Kerja Peserta Didik
tujuan dan batasan materi. Pada tahap (LKPD) berbasis HOTS yang valid
ini dilakukan wawancara dan menurut para ahli. Validasi ini bertujuan
observasi langsung dengan guru untuk menilai kualitas perangkat
kimia. Adapun langkah-langkahnya pembelajaran yang telah dikembangkan.
adalah analisis awal-akhir, analisis Selain perangkat, intrumen kepraktisan dan
peserta didik, analisis konsep/materi, keefektifan yang akan digunakan akan
perumusan tujuan pembelajaran. divalidasi juga. Validasi perangkat
b. Tahap perancangan (Design) pembelajaran yang dikembangkan
bertujuan merancang LKPD berbasis divalidasi oleh dua orang dosen kimia
HOTS untuk meningkatkan HOTS . UNM yang ahli di bidangnya. Hasil
Kegiatan yang dilaksanakan pada validasi para ahli digunakan sebagai dasar
tahap ini, meliputi: penyusunan bahan untuk melakukan revisi perangkat
ajar LKPD berbasis HOTS , pemilihan pembelajaran. Jadi, dalam melakukan
format, dan rancangan (desain) awal. revisi penulis mengacu pada saran-saran
Tahap ini selain pembuatan LKPD serta petunjuk dari para ahli. Adapun data
berbasis HOTS dibuat juga kevalidan secara ringkas akan
instrument-instrumen pendukung yaitu diperlihatkan pada Tabel 1.

Tabel 1. Data Kevalidan


Perangkat dan Instrumen Nilai Ket.
LKPD berbasis HOTS 3,63 Sangat valid
RPP 3,75 Sangat valid
Tes Hasil Belajar 3,73 Sangat valid
Lembar observasi ketelaksanaan LKPD berbasis HOTS 3,75 Sangat valid
Lembar observasi respon peserta didik 3,78 Sangat valid
Lembar observasi respon guru 3,75 Sangat valid
Lembar observasi aktivitas peserta didik 3,78 Sangat valid
Berdasarakan hasil diatas, dapat terhadap LKPD yang dikembangkan
disimpulkan bahwa kedua validator ahli adalah kelas X MIPA 6 dengan jumlah
menyatakan bahwa LKPD berbasis HOTS peserta didik sebanyak 34 orang.
yang dikembangkan dan instrumen- Pelaksanaan uji coba ini dilakukan dengan
instrumen yang digunakan telah memenuhi melakukan proses pembelajaran sebanyak
kriteria kevalidan dengan kategori sangat 4 pertemuan dan 1 pertemuan untuk THB
valid. dimulai dari tanggal 3 September 2019
sampai 1 Oktober 2019.
2) Uji Coba Terbatas Berdasarkan tahap uji coba yang
Hasil revisi yang telah dilakukan dilakukan didapatkan data kepraktisan dan
setelah proses validasi kemudian disebut keefektifan dari LKPD yang
dengan prototype II. Prototype II kemudian dikembangkan. Data-data tersebut dapat
digunakan untuk uji coba terbatas terhadap dilihat pada pemaparan berikut:
LKPD berbasis HOTS tujuannya untuk a) Data kepraktisan LKPD berbasis
mengetahui LKPD yang telah HOTS
dikembangkan benar-benar sesuai dengan  Hasil analisis keterlaksanaan LKPD
kebutuhan pengguna. Selain itu tahap ini berbasis HOTS
juga untuk mengetahui tingkat kepraktisan Berdasarkan hasil analisis data para
dan keefektifan dari LKPD yang pengamat tentang keterlaksanaan LKPD
dikembangkan. Uji coba terbatas berbasis HOTS pada kelas X MIPA 6 dapat
dilakukan di SMAN 2 Enrekang pada dilihat pada Tabel 2.
tahun ajaran 2019/2020. Subjek uji coba

Tabel 2. Hasil Observasi Keterlaksanaan LKPD berbasis HOTS


Aspek Penilaian Kategori
Sintaks pembelajaran 1,88 Terlaksana Seluruhnya
Interaksi sosial 1,72 Terlaksana Seluruhnya
Prinsip reaksi 1,71 Terlaksana Seluruhnya
Sistem pendukung 1,83 Terlaksana Seluruhnya
Rata-rata total 1,79 Terlaksana Seluruhnya

Berdasarkan hasil analisis hasil  Hasil analisis respon peserta didik


observasi keterlaksanaan LKPD berbasis Data respon peserta didik diperoleh
HOTS menunjukkan bahwa nilai rata-rata melalui angket respon peserta didik
yang didapatkan dari tiap aspek yaitu 1,79 terhadap LKPD berbasis HOTS. Angket
dengan skala kategori (1,5 M 2.0) respon peserta didik dibagikan pada akhir
yang artinya aspek-aspek yang diamati proses pembelajaan tepatnya sebelum tes
pada pelaksanaan LKPD berbasis HOTS hasil belajar diberikan. Hasil analisis data
berada pada kategori terlaksana respon peserta didik terhadap LKPD
seluruhnya. berbasis HOTS diisi oleh 34 orang peserta
didik dan hasilnya dapat dilihat pada Tabel
3.

Tabel 3. Hasil analisis respon peserta didik LKPD berbasis HOTS


Jumlah
Kategori Persentase (%)
Responden
Sangat Setuju 16 47,06
Setuju 17 51,52
Tidak Setuju 1 2,94
Sangat Tidak Setuju 0 0
Berdasarkan Tabel 3 dapat dilihat disimpulkan peserta didik memberikan
bahwa persentase rata-rata respon peserta respon positif terhadap LKPD berbasis
didik terhadap penggunaan LKPD berbasis HOTS.
HOTS di kelas X MIPA 6 memiliki nilai  Hasil analisis respon guru
47,06% yang menjawab sangat setuju Lembar respon guru terhadap
(sangat merespon), 51,52% yang LKPD berbasis HOTS diberikan kepada 2
menjawab setuju (merespon), dan 2,94% guru kimia. Berdasarkan hasil analisis
menjawab pada kategori tidak setuju. data, respon guru terhadap LKPD berbasis
Berdasarkan hasil analisis data respon HOTS dapat dilihat pada Tabel 4.
peserta didik terhadap LKPD berbasis
HOTS yang dikembangkan, dapat

Tabel 4. Hasil Analisis respon guru terhadap LKPD berbasis HOTS


Aspek Penilaian Kategori
LKPD 3,32 Praktis dan tidak direvisi
THB 3,50 Praktis dan tidak direvisi
Proses pembelajaran 3,44 Praktis dan tidak direvisi
Rata-rata total 3,42 Praktis dan tidak direvisi

Berdasarkan hasil analisis respon b) Data keefektifan LKPD berbasis


guru di atas, dapat disimpulkan bahwa HOTS
respon guru terhadap LKPD berbasis  Hasil analisis aktivitas peserta didik
HOTS yang dikembangkan praktis dan Data aktivitas peserta didik
tidak direvisi dengan nilai rata-rata total diperoleh melalui observasi yang
aspek yaitu 3,42 dengan kategori “praktis dilakukan oleh dua orang pengamat.
dan tidak direvisi”. Pengamatan aktivitas peserta didik
Berdasarkan keseluruhan aspek dilakukan dengan mengamati peserta didik
kepraktisan yang dianalisis dapat dalam setiap kelompok. Pengamatan
disimpulkan bahwa LKPD berbasis HOTS dilakukan oleh pengamat kepada peserta
yang dikembangkan dalam penggunaannya didik berdasar pada lembar observasi
memenuhi tingkat kepraktisan. Adapun aktivitas peserta didik selama proses
masukan dan saran dari pengamat yaitu pembelajaran berlangsung dan tiap
perlu memperhatikan alokasi waktu dalam pertemuan dimana pertemuan dilakukan
setiap fase kerja kelompok dan verivikasi sebanyak 4 kali. Berdasarkan hasil analisis
dari peserta didik agar lebih efektif dan pengamatan aktivitas peserta didik dapat
efesien selama proses pembelajaran serta disimpulkan bahwa peserta didik sangat
selalu mengontrol keaktifan peserta didik aktif pada tiap pertemuan. Hasil analisis
dalam bekerja dengan kelompoknya. tiap pertemuan dapat dilihat pada Tabel 5.

Tabel 5. Hasil analisis aktivitas peserta didik tiap pertemuan


Pertemuan Kategori Aktivitas (%) Rata-
Kategori
Ke- 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 rata
Pertemuan I 100 97 100 97 100 97 93 99 82 12 96 Sangat aktif
Pertemuan II 88 91 100 94 100 91 79 97 78 15 91 Sangat aktif
Pertemuan III 88 91 100 94 100 91 79 97 82 15 92 Sangat aktif
Pertemuan IV 97 96 100 96 100 93 82 96 82 15 93 Sangat aktif
Rata-rata 93 94 100 95 100 93 83 97 81 14 93 Sangat aktif
Berdasarkan data tersebut, dapat yang telah dikembangkan dan dinyatakan
disimpulkan bahwa LKPD berbasis HOTS valid, efektif, dan praktis dapat disebar.
yang dikembangkan dapat mengaktifkan Penyebaran dilakukan dengan mencetak
peserta didik sehingga HOTSnya terlatih. LKPD berbasis HOTS dan dibagikan
Adapun rata-rata presentasi aktivitas kepada guru agar dapat digunakan dalam
peserta didik tiap pertemuan yaitu 93% kelas mereka. Selain LKPD, RPP dan THB
dengan kategori sangat aktif. yang menunjang LKPD berbasis HOTS
 Hasil analisis tes hasil belajar juga disebar ke guru-guru kimia.
Tes hasil belajar yang dilakukan
untuk mengukur HOTS peserta didik 2. Profil produk LKPD berbasis HOTS
setelah peserta didik melatih kemampuan Produk yang dihasilkan dari
berpikirnya melalui proses pembelajaran penelitian ini merupakan LKPD atau yang
yang dilakukan dengan menggunakan biasa kita kenal lembar kerja peseta didik
LKPD berbasis HOTS. Soal tes hasil yang mampu atau dapat digunakan untuk
belajar yang diberikan berbentuk melatih peserta didik dalam berpikir
essay/uraian sebanyak 10 nomor. Hasil tingkat tinggi sehingga HOTS peserta
analisis tes hasil belajar peserta didik didik dapat terlatih. Produk LKPD berbasis
ditunjukkan oleh Tabel 6. HOTS yang dikembangkan mengacu pada
sintaks model pembelajaran Discovery
Tabel 6. HOTS peserta didik berdasarkan Learning untuk memudahkan proses
kategori level HOTS Lewy melatih HOTS peserta didik. Materi yang
Kategori Jumlah Peserta didik dipilih pada pembuatan LKPD berbasis
Sangat baik 5 HOTS ini adalah materi Tabel Periodik
Baik 17 Unsur. Materi ini merupakan materi awal
Cukup 12 pada mata pelajaran kimia kelas X. Materi
Kurang 0 tabel periodik unsur merupakan materi
Total 34 yang berisi konsep-konsep paling dasar
yang harus dikuasai oleh peserta didik agar
Berdasarakan hasil diatas, nilai memudahkan peserta didik dalam
rata-rata tes hasil belajar peserta didik yang mempelajari kimia kedepannya.
didapatkan sebesar 58. Hasil ini kemudian Adapun LKPD berbasis HOTS
kemudian dikaitkan dengan kategori level yang dikembangkan memuat beberapa hal
HOTS dari Lewy sehingga didapatkan yaitu:
hasil bahwa rata-rata HOTS peserta didik a. Judul materi yang dipelajari
kelas X MIPA 6 berada pada kategori baik. b. Petunjuk pengerjaan LKPD
Sehingga dapat dinyatakan bahwa LKPD c. Kompetensi dasar yang dipelajari
berbasis HOTS efektif untuk digunakan. d. Tujuan pembelajaran yang akan
Berdasarkan uraian dapat dicapai
disimpulkan bahwa LKPD berbasis HOTS e. Langkah-langkah model pembelajaran
efektif untuk digunakan dalam melatih Discovery Learning, yang terdiri dari
peserta didik untuk berpikir tingkat tinggi 6 tahap yaitu stimulus, rumusan
(HOTS). Keefektifan LKPD berbasis masalah, pengumpulan data,
HOTS merupakan gambaran bahwa secara pengelolahan data, pembuktian, dan
umum peserta didik telah terlatih dalam kesimpulan.
berpikir tingkat tinggi sehingga mampu f. Latihan soal yang memiliki tingkatan
meningkatkan kualitas pembelajaran. HOTS
Sintaks Discovery Learning dipilih
d. Tahap penyebaran (Disseminate) karena model pembelajaran Discovery
Tahap ini dilakukan agar produk Learning merupakan model pembelajaran
dapat dimanfaatkan oleh orang lain. LKPD dimana peserta didik memperoleh konsep-
konsep dengan cara menemukan sendiri, 3. LKPD berbasis HOTS ini dapat
dengan mengembangkan kemampuan melatih kemampuan berpikir tingkat
intelektual berpikirnya sehingga mampu tinggi peserta didik.
memecahkan masalah secara ilmiah.

KESIMPULAN DAFTAR PUSTAKA


Astuti, S., Danial, M., & Anwar, M. 2018.
Berdasarkan hasil penelitian dan Pengembangan LKPD Berbasis
pembahasan, dapat disimpulkan sebagai PBL (Problem Based Learning)
berikut: untuk Meningkatkan Keterampilan
1. Proses pengembangan LKPD berbasis Berpikir Kritis Peserta Didik pada
HOTS mengacu pada model Materi Kesetimbangan Kimia.
pengembangan 4-D, yang terdiri dari 4 Chemistry Education Review,
tahap meliputi: 1) tahap pendefinisian 1(2)90-114.
(Define), 2) tahap perancangan Brookhart, S. 2010. How to assess Higher
(Design), 3) tahap pengembangan Order Thingking Skills in Your
(Develop) yang terdiri dari dua Classroom. Alexandria: ASCD.
langkah, yaitu: validasi ahli dan uji Conklin, W. 2011. Higher-Order Thinking
coba terbatas di SMAN 2 Enrekang, Skills to Develop 21st Century
serta 4) tahap penyebaran. Selanjutnya Learners. Shell Education.
semua desain awal divalidasi oleh ahli, Conklin, W., & Materials, T. C. 2012.
dan berada pada kategori sangat valid, Strategies for Developing Higher-
kemudian diujicobakan untuk Order Thinking Skills: Grades 6-
mengetahui kepraktisan dan 12. Shell Education.
keefektifan, sehingga layak digunakan Hosnan. 2014. Pendekatan Saintifik dan
dalam proses pembelajaran. Kontekstual dalam Pembelajaran
2. Kualitas LKPD berbasis HOTS yakni: Abad 21. Kunci Sukses
a) sangat valid berdasarkan penilaian Implementasi Kurikulum 2013.
oleh ahli dengan nilai rata-rata 3.73 Jakarta: Ghalia Indonesia
(kriteria sangat valid) sedikit revisi, b) Kusuma, M D., Rosidin, U.,
praktis karena seluruh aspek Abdurrahman., Sutyana, A. 2017.
pembelajaran dapat terlaksana dengan The Development of Higher Order
nilai rata-rata 1.79 (terlaksana Thinking Skill (HOTS) Instrument
seluruhnya), serta mendapat respon Assesment in Physics Study. IOSR
sangat positif dari peserta diidk Journal of Research & Method in
dengan persentase sebesar 47.06% Education. 2320-7388. Vol 7 Issue
sangat positif dan 51.51% positif dan 1 Ver. V. PP 26-32
guru dengan nilai rata-rata 3.42 yang Prastowo, A. 2014. Pengembangan Bahan
berarti praktis dan tidak direvisi, dan Ajar Tematik Tinjauan Teoritis dan
3) efektif karena LKPD berbasis Praktik. Jakarta: Kencana.
HOTS yang telah dikembangkan Sugiyono. 2008. Metode penelitian
mampu mengaktifkan peserta didik kuantitatif kualitatif dan R&D.
dengan rata-rata 93 artinya peserta Bandung: Alfabeta.
didik sangat aktif dan efektif dalam Verdina, R., Gani, A., dan Sulastri. 2018.
melatih kemampuan berpikir tingkat Improving Student's Higher Order
tinggi peserta didik dengan nilai tes Thinking Skills in
hasil belajar peserta didik sebesar 58 Thermochemistry Concept Using
dengan kategori HOTS baik. Worksheets Based on 2013
Curriculum. Journal of Physics:
Conf. Series 1088. 012105.

Anda mungkin juga menyukai