Anda di halaman 1dari 7

ESJ (Elementary School Journal)

Volume 9 No. 2 Juni 2019

DESKRIPSI IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK BERBASIS


HIGH ORDER THINKING SKILLS (HOTS) DALAM MENJAWAB
TANTANGAN ABAD 21 DI SEKOLAH DASAR
KOTA MEDAN

Faisal1, Elvi Mailani2, Lala Jelita Ananda3, Stelly Martha Lova4


Surel: faisalpendas@gmail.com

ABSTRACT
This study aims to describe the effectiveness of the implementation of
authentic assessments based on High Order Thinking Skills (HOTS) in the
Medan Elementary School. This research is a descriptive study with a
qualitative approach. The method used is 2, namely descriptive and
evaluative methods. The results showed that the average teacher competency
level in implementing HOTS-based authentic assessments in Medan city
elementary school was 74.81% in the Enough category. Thus, the
implementation of HOTS-based authentic assessments mandated by the 2013
curriculum can be realized effectively in the SD city of Medan in the future.

Keywords: Authentic Assessment, High Order Thinking Skills

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan efektivitas implementasi
penilaian autentik berbasis High Order Thinking Skills (HOTS) di Sekolah
Dasar kota Medan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan
pendekatan kualitatif. Metode yang digunakan ada 2, yaitu metode deskriptif
dan evaluatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata tingkat
kompetensi guru dalam mengimplementasikan penilaian autentik berbasis
HOTS di SD kota Medan adalah 74,81% dengan kategori Cukup. Dengan
demikian, implementasi penilaian autentik berbasis HOTS yang
diamanatkan kurikulum 2013 dapat terealisasi secara efektif di SD kota
Medan pada masa yang akan datang.

Kata Kunci: Penilaian Autentik, High Order Thinking Skills

PENDAHULUAN institusi dunia yang tergabung dalam


Pembelajaran abad 21 di ATC21S (Assessment & Teaching of
Sekolah Dasar memiliki tujuan 21st Century Skills)
dengan karakteristik 4C, yaitu; mengelompokkan kecakapan abad 21
Communication, Collaboration, dalam 4 kategori, salah satu yang
Critical Thinking and Problem terpenting adalah cara berpikir
Solving, Creativity and Innovation. (ATC21S Consortium, 2013).
Berdasarkan 4 karakteristik yang Kemampuan berpikir
dikemukakan, cara berpikir merupakan suatu kemampuan dalam
merupakan hal yang sangat mendasar memproses operasi mental yang
perlu diperhatikan dalam meliputi pengetahuan persepsi dan
pembelajaran. Hal ini sejalan dengan penciptaan. Sebagaimana yang telah
hasil penelitian yang dilakukan oleh dijelaskan bahwa thinking skill is an
lebih dari 250 peneliti dari 60 ability in using mind to find meaning
126
1234
Universitas Negeri Medan Accepted: 10 Maret 2019
Published: 20 Juni 2019
ELEMENTARY SCHOOL JOURNAL VOLUME 9, NO. 2, JUNI 2019

and comprehension on something, kemampuan berpikir tingkat tinggi


exploration of ideas, making siswa di sekolah dasar adalah dengan
decision, problem solving with best melakukan reformasi pola
consideration and revision on the pembelajaran di kelas. Hal ini
previous thinking process (Suriyana merujuk pada pernyataan bahwa,
dalam Arifin, 2017). Lebih lanjut, “Science education worldwide
dijelaskan juga bahwa “Thinking reforms are derived from the
skills is a knowledge discipline that constructivist views of teaching and
can be learned and practised until learning. These reforms are
form norm or experience (Maimunah explicitly ask teachers to change
dalam Nursaila & Faridah, 2015).” their teaching strategies by shifting
Menindaklanjuti paparan di the emphasis from traditional
atas, dipaparkan bahwa “The type of textbook-based and rote learning, to
thinking process that students must exploration and inquiry-based
develop to prepare them to confront learning situated in real-world
the real world must go beyond simple phenomena”, (B. Miri, et al.,
learning of facts and content. 2007:354).
Knowledge obtained through Berdasarkan pernyataan di
higher‐order thinking processes is atas, guru hendaknya dapat
more easily transferable, so that mengubah pola pembelajaran secara
students with a deep conceptual komprehensif yang berbasis pada
understanding of an idea will be kemampuan berpikir tingkat tinggi
much more likely to be able to apply dan berbasis aktivitas. Cara yang
that knowledge to solve new dapat dilakukan untuk mengadopsi
problems”, (Jennifer, et al., ini adalah dengan mengembangkan
2013:48). penilaian autentik berbasis HOTS
Kemampuan berpikir terbagi pada setiap pembelajaran. Hal ini
atas dua bagian, yaitu kemampuan sesuai dengan amanat implementasi
berpikir tingkat rendah (Low Order kurikulum 2013 di sekolah dasar
Thinking Skill atau LOTS) dan yang mengamanatkan agar
kemampuan berpikir tingkat tinggi menerapkan penilaian autentik
(Higher Order Thinking Skill atau berbasis HOTS di sekolah dasar.
HOTS). Keterampilan berpikir Layaknya suatu kebijakan
tingkat tinggi siswa merupakan salah publik, implementasi penilaian
satu barometer tingkat intelektualitas autentik berbasis HOTS di sekolah
bangsa. Sebagai agent of change, dasar yang sesuai dengan tuntutan
siswa hendaknya mampu Kurikulum 2013 perlu ditinjau
menunjukkan jati dirinya dengan efektivitas pelaksanaannya di
cara-cara yang intelektual, bermoral, berbagai daerah, tidak terkecuali di
dan elegan. Oleh karena itu, pada kota Medan. Hal ini bertujuan untuk
abad 21 ini proses pembelajaran memproleh data dan informasi akurat
yang dilaksanakan di setiap jenjang terkait dengan kelemahan dan
pendidikan harus benar-benar kekuatan implementasi penilaian
diperhatikan agar dapat autentik berbasis HOTS pada jenjang
menghasilkan lulusan yang sekolah dasar. Berdasarkan data ini
kompeten. kemudian muncul kebijakan baru
Salah satu upaya yang dapat terkait dengan upaya mengatasi dan
dilakukan untuk mengembangkan mencegah kelemahan
127
p-ISSN 2407-4934
e-ISSN 2355-1747
Faisal, Dkk: Deskripsi Implementasi.....

implementasinya serta upaya 2. Sajian Deskripsi Data (Data


meningkatkan kekuatan yang Display)
dimilikinya. Berdasarkan kajian Menyajikan data secara
inilah kemudian dapat dilakukan deskriptif tentang apa yang
perumusan dan pengawasan ditemukan dalam analisis. Sajian
kebijakan sebagai upaya optimalisasi deskriptif dapat diwujudkan dalam
implementasi penilaian autentik narasi. Alur sajiannya sistematik.
berbasis HOTS di sekolah dasar, 3. Penarikan Simpulan
khususnya di kota Medan. (Conclusion/Verification)
Penarikan simpulan atas apa
yang disajikan merupakan intisari
METODE PENELITIAN dari analisis yang memberikan
Penelitian ini merupakan pernyataan.
penelitian deskriptif dengan HASIL DAN PEMBAHASAN
pendekatan kualitatif. Subjek dalam A. Hasil Penelitian
penelitian ini adalah guru dan siswa Bagian ini menjelaskan
yang berada di 40 SD Negeri kota temuan hasil penelitian tentang
Medan. Objek penelitian adalah implementasi penilaian autentik
kompetensi guru dalam merumuskan berbasis High Order Thinking Skill
instrumen penilaian autentik berbasis (HOTS) di 40 sekolah dasar negeri
HOTS dan tingkat keberhasilan yang ada di kota Medan. Temuan
siswa dalam menjawab soal-soal hasil penelitian berdasarkan analisis
yang dirumuskan. terhadap implementasi penilaian
Pengumpulan data di autentik berbasis HOTS di sekolah
lapangan menggunakan beberapa dasar kota Medan dapat dilihat
teknik, yaitu wawancara, observasi, secara rinci pada Tabel 1 berikut.
dan dokumentasi yang biasa disebut Tabel 1. Hasil Analisis Implementasi
dengan trianggulasi data. Penilaian Autentik
Trianggulasi data adalah teknik Berbasis HOTS
pengumpulan data yang bersifat di Sekolah Dasar Kota Medan
menggabungkan dari berbagai teknik No Kualifikasi Banyak Persentase
pengumpulan data dan sumber yang Guru (%)
1 Sangat 8 10
telah ada (Sugiyono, 2007:194).
Baik
Teknik analisis data 2 Baik 32 40
dilakukan secara deskriptif kualitatif. 3 Cukup 36 45
Proses analisis dilakukan dengan 4 Kurang 4 5
menggunakan model kualitatif dari Nilai Rata-rata 74,81
Miles dan Hubberman (2014) Kualifikasi Cukup
sebagaimana lazim digunakan
adalah:
Berdasarkan sebaran data
1. Reduksi Data (Data Reduction)
pada Tabel 1 diperoleh gambaran
Pada tahap ini, dipilih data
sebagai berikut: (1) banyak guru
yang relevan, penting dan bermakna,
yang mampu mengimplementasikan
dan data yang tidak berguna, untuk
penilaian autentik berbasis HOTS di
menjelaskan apa yang menjadi
sekolah dasar kota Medan dengan
sasaran analisis. Lalu
kategori Sangat Baik ada 8 orang
menyederhanakan dengan membuat
atau 10% dari jumlah total
fokus, klasifikasi, dan abstraksi data.
keseluruhan, (2) banyak guru yang
p-ISSN 2407-4934 128
e-ISSN 2355-1747
ELEMENTARY SCHOOL JOURNAL VOLUME 9, NO. 2, JUNI 2019

mampu mengimplementasikan penilaian autentik berbasis HOTS di


penilaian autentik berbasis HOTS sekolah dasar, serta (5) tingkat
dengan kategori Baik ada 32 orang keberhasilan implementasi penilaian
atau berada pada 40% dari total autentik berbasis HOTS di sekolah
keseluruhan, (3) banyak guru yang dasar kota Medan berada pada
mengimplementasikan penilaian 74,81% dengan kategori Cukup.
autentik berbasis HOTS dengan Artinya, kemampuan guru baru
kategori Cukup ada 36 orang atau berada pada kategori Cukup Baik
lebih kurang 45% dari total dalam mengimplementasikan
keseluruhan, dan (4) ada 4 orang penilaian autentik berbasis HOTS di
guru yang berada pada kategori sekolah dasar kota Medan.
Kurang dalam mengimplementasikan
Secara sederhana, gambaran tingkat kompetensi guru dalam
mengimplementasikan penilaian autentik berbasis HOTS di sekolah dasar kota
Medan dapat dilihat pada Gambar 1 berikut.

80
60
40
20
0
Very Good Good
Enough
Less
Whole

Gambar 1. Tingkat Kompetensi Guru dalam Mengimplementasikan Penilaian Autentik


Berbasis HOTS di SD Kota Medan

Jika ditelaah lebih lanjut, temuan penelitian seperti yang tertuang pada
Gambar 1 dapat diuraikan sebagai berikut.
a. Instrumen penilaian yang dicantumkan pada Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran sebagian besar lebih terlihat pada aspek keterampilan.
b. Soal-soal evaluasi banyak yang mengadopsi langsung dari Buku Siswa.
c. Terdapat ketidaksesuaian rumusan indikator dengan soal-soal evaluasi.
d. Redaksi bahasa soal kurang memfasilitasi siswa berpikir tingkat tinggi.
e. Ada sebagian kecil guru yang tidak mempunyai dokumen soal-soal evaluasi.
Gambaran contoh rumusan soal dalam penilaian autentik berbasis HOTS
yang telah dikembangkan oleh guru dapat dilihat pada Gambar 2 dan 3 berikut.

Gambar 2. Cuplikan Soal Belum Berbasis HOTS


129
p-ISSN 2407-4934
e-ISSN 2355-1747
Faisal, Dkk: Deskripsi Implementasi.....

Gambar 3. Cuplikan Soal Berbasis HOTS

B. Pembahasan Artinya, guru sekolah dasar di kota


Merujuk pada pendapat Medan baru berada pada kategori
Firman (dalam Faisal, et al., Cukup dalam mengimplementasikan
2018:547) yang menyatakan bahwa penilaian autentik berbasis HOTS.
keberhasilan sebuah program Berdasarkan data ini dapat
ditandai dengan ciri-ciri sebagai disimpulkan bahwa implementasi
berikut: (a) berhasil mengantarkan penilaian autentik berbasis HOTS
siswa mencapai tujuan-tujuan belum dapat dikatakan berhasil
instruksional yang telah ditetapkan, sesuai harapan karena belum
(b) memberikan pengalaman belajar mencapai ambang batas 75%.
yang atraktif, melibatkan peserta Dengan demikian, implementasi
secara aktif sehingga menunjang penilaian autentik berbasis HOTS di
pencapaian tujuan instruksional, dan SD kota Medan masih perlu
(c) memiliki sarana-sarana yang dilakukan upaya perbaikan.
menunjang proses pembelajaran. Beberapa kendala yang
Selain itu, dijelaskan juga bahwa ditemui pada penilaian autentik yang
keberhasilan program ditandai dirumuskan oleh guru dapat dilihat
dengan persentase keberhasilan pada jabaran berikut.
minimal ≥75% pada kategori baik. a. Instrumen penilaian yang
Berdasarkan pendapat yang dicantumkan pada Rencana
dikemukakan di atas, rata-rata Pelaksanaan Pembelajaran
tingkat kompetensi guru dalam sebagian besar lebih terlihat pada
merumuskan instrumen penilaian aspek keterampilan.
autentik berbasis HOTS di sekolah b. Soal-soal evaluasi banyak yang
dasar kota Medan berada pada mengadopsi langsung dari Buku
74,81% dengan kategori Cukup. Siswa.
p-ISSN 2407-4934 130
e-ISSN 2355-1747
ELEMENTARY SCHOOL JOURNAL VOLUME 9, NO. 2, JUNI 2019

c. Terdapat ketidaksesuaian rumusan Pendidikan Kota Medan yang telah


indikator dengan soal-soal bersedia menjadi tim kolaborator
evaluasi. dalam pelaksanaan penelitian ini.
d. Redaksi bahasa soal kurang
memfasilitasi siswa berpikir DAFTAR RUJUKAN
tingkat tinggi. Arifin, Zaenal. (2017).
e. Ada sebagian kecil guru yang “Mengembangkan Instrumen
tidak mempunyai dokumen soal- Pengukur Critical Thinking
soal evaluasi. Skills Siswa pada
Pembelajaran Matematika
SIMPULAN Abad 21.” Jurnal
Temuan penelitian THEOREMS, Volume 1,
menunjukkan bahwa rata-rata tingkat Nomor 2, Januari 2017.
kompetensi guru dalam ATC21S Consortium (2013). A
mengimplementasikan penilaian Partnership to Drive Change
autentik berbasis HOTS di sekolah and Success in Education.
dasar kota Medan secara keseluruhan http://vuir.vu.edu.au/24795/1/
berada pada 74,81% dengan kategori CE_2013090215242146.pdf
Cukup. Artinya, guru sekolah dasar
di Kota Medan baru cukup baik B. Miri, et al. (2007). “Purposely
dalam mengimplementasikan Teaching for the Promotion
penilaian autentik berbasis HOTS. of Higher-Order Thinking
Berdasarkan temuan ini, dapat Skills: A Case of Critical
disimpulkan bahwa implementasi Thinking.” Res Sci Educ, 37
penilaian autentik berbasis HOTS di (1), 353-369.
sekolah dasar kota Medan belum
berjalan secara efektif sesuai Faisal, F., Gandamana, A., &
harapan. Dengan demikian, Andayani, T. (2018).
penelitian ini merekomendasikan Penguatan Kompetensi Guru
bahwa diperlukan upaya perbaikan dalam Pembelajaran
yang komprehensif terutama pada Tematik sebagai Upaya
peningkatan kompetensi guru dalam Optimalisasi Kurikulum
merumuskan instrumen penilaian 2013 di SD Kecamatan Deli
yang berorientasi pada keterampilan Tua Kabupaten Deli
berpikir tingkat tinggi di sekolah Serdang. Jurnal Pengabdian
dasar kota Medan. Kepada Masyarakat, 24(1),
UCAPAN TERIMA KASIH 544-550.
Penulis mengucapkan terima Jennifer, L. S. R., et al. (2013).
kasih kepada Badan Penelitian dan “Higher Order Thinking
Pengembangan (BALITBANG) Kota Skills and Academic
Medan yang telah membiayai seluruh Performance in Physics of
biaya penelitian sehingga proses College Students: A
pengumpulan dan pengolahan data Regression Analysis.”
berjalan sesuai harapan. Terima International Journal of
kasih juga penulis ucapkan kepada Innovative Interdisciplinary
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Research, 12 (4), 48-60.
Masyarakat Universitas Negeri
Medan (LPPM-UNIMED) dan Dinas
131
p-ISSN 2407-4934
e-ISSN 2355-1747
Faisal, Dkk: Deskripsi Implementasi.....

Miles, M.B, Huberman, A.M, dan


Saldana, J. (2014).
Qualitative Data Analysis, A
Methods Sourcebook Edition
3. USA: Sage Publications.
Nursaila, S., dan Faridah. (2015).
“Problem Solving Strategy in
Balanced Forces.”
International Journal of
Bussiness and Social Science,
Vol. 6 (8), 94-98.
Sugiyono, M. P. P. (2007).
Pendekatan
Kuantitatif. Kualitatif, dan
R&D, Bandung: Alfabeta.

p-ISSN 2407-4934 132


e-ISSN 2355-1747

Anda mungkin juga menyukai