Anda di halaman 1dari 9

Edukatif : Jurnal Ilmu Pendidikan Volume 2 Nomor 2 Tahun 2020 Halm 144-152

EDUKATIF: JURNAL ILMU PENDIDIKAN


Research & Learning in Education
https://edukatif.org/index.php/edukatif/index

Analisis Kebijakan Dan Pengelolaan Pendidikan Dasar Tentang Standar Kompetensi


Lulusan Di Sekolah Dasar

Mera Putri Dewi1, Sufyarma Marsidin2, Ahmad Sabandi3


Universitas Negeri Padang, Sumatera Barat, Indonesia1,2,3
E-mail : meraputridewi14@gmail.com1 sufyarma1954@gmail.com2 sabandi@fip.unp.ac.id3

Abstrak
Tulisan ini akan membahas mengenai analisis kebijakan dan pengelolaan pendidikan dasar tentang standar
kompetensi lulusan di sekolah dasar. Standar kompetensi kelulusan digunakan untuk melihat ketercapaian
hasil belajar peserta didik dalam proses pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan, karena pada
dasarnya pendidikan merupakan tanggung jawab negara dalam mencetak dan membentuk generasi-generasi
muda yang cerdas dan berakhlak mulia. Sebagai bentuk upaya yang dilakukan negara yaitu dengan membetuk
kebijakan-kebijakan dibidang pendidikan. Kebijakan ini nantinya akan dijadikan sebagai pedoman atau acuan
dalam penyelenggaraan pendidikan. Dari kajian yang telah dibahas, standar kompetensi lulusan bertujuan
untuk membentuk dasar pengetahuan, karakter, budi pekerti, keterampilan serta kecerdasan agar dapat mandiri
dalam melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi. Untuk itu tulisan ini sangat bermanfaat untuk guru dalam
melaksanakan pembelajaran di sekolah yang harus di sesuaikan pada standar kompetensi lulusan.
Kata kunci: analisis, kebijakan, standar kompetensi lulusan, SD

Abstract
This paper will discuss policy analysis and management of basic education about the competency standards of
graduates in primary schools. Graduation competency standards are used to see the achievement of student
learning outcomes in the learning process to achieve educational goals, because basically education is the
responsibility of the state in printing and shaping young people who are intelligent and have good character.
As a form of effort carried out by the state by forming policies in the field of education. This policy will later
be used as a guide or reference in the administration of education. From the studies that have been discussed,
the graduate competency standard aims to form the basis of knowledge, character, character, skill and
intelligence so that they can be independent in continuing higher education. For this reason, this article is
very useful for teachers in implementing learning in schools that must be adjusted to the graduate competency
standards.
Keywords: analysis, policies, graduates competency standards, elementary school

Copyright (c) 2020 Mera Putri Dewi, Suryarma Marsidin, Ahmad Sabandi
 Corresponding author :
Address : Padang, Sumbar ISSN 2656-8071 (Media Cetak)
Email : meraputridewi14@gmail.com ISSN 2656-8063 (Media Online)
Phone : 082281583206
DOI: 10.31004/edukatif.v2i2.117

Edukatif : Jurnal Ilmu Pendidikan Vol 2 No 2 Tahun 2020 p-ISSN 2656-8063 e-ISSN 2656-8071
145 Analisis Kebijakan Dan Pengelolaan Pendidikan Dasar Tentang Standar Kompetensi Lulusan Di Sekolah Dasar
– Mera Putri Dewi, Sufyarma Marsidin, Ahmad Sabandi
DOI: 10.31004/edukatif.v2i2.117

PENDAHULUAN Pengimplementasian standar pendidikan juga akan


Pendidikan adalah proses yang sangat menentukan mutu pendidikan di sekolah tersebut.
berperan dalam upaya membangun bangsa ini. Standar pendidikan di Indonesia dibentuk oleh
Pendidikan dalam hal ini merupakan tanggung badan standar yang merujuk pada 8 stndar
jawab negara dalam mencetak dan membentuk pendidikan yaitu standar (kelulusan, isi, proses,
generasi-generasi muda yang cerdas dan berakhlak pengelolaan, pendidik dan tenaga kependidikan,
mulia. evaluasi, pembiayaan, sarana dan prrasarana).
UU Sisdiknas No 20 Tahun 2003 Pasal 3 Semua standar tersebut diharapkan dapat dicapai
menyatakan bahwa pendidikan nasional berfungsi oleh sekolah demi meningkatkan kualitas
untuk mengembangkan keterampilan serta pendidikan yang ada di Indonesia.
membentuk kepribadian bangsa yang bermartabat
dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, untuk METODE PENELITIAN
menumbuhkembangkan potensi-potensi peserta Penelitian ini menggunakan jenis penelitian
didik untuk menjadi manusia yang bertaqwa, studi kepustakaan (library research) dengan
memiliki akhlak mulia, sehat, berilmu, kreatif, pendekatan penelitian kualitatif. Studi kepustakaan
inovatif, manduri, agar menjadi warga negara yang merupakan suatu studi yang digunakan untuk
bertanggung jawab. mengumpulkan informasi atau pengumpulan data
Dengan adanya pendidikan diharapkan pustaka dengan membaca dan mencatat serta
mampu merubah kepribadian bangsa ini serta agar mengolah bahan penelitian. Ciri-ciri dari studi
mampu membentuk peserta didik memiliki kepustakaan adalah peneliti berhadapan langsung
kemampuan serta keahlian untuk menuju dengan teks atau naskah, data kepustakaan bersifat
kehidupan yang lebih maju nantinya. tetap dan siap pakai, data pustaka umumnya adalah
Adapun bentuk upaya yang dilakukan data sekunder dalam arti peneliti mendapatan data
negara yaitu dengan membetuk kebijakan- dari tangan kedua dan bukan data orisinil dari
kebijakan dibidang pendidikan. Kebijakan ini tangan pertama di lapangan, dan kondisi data
nantinya akan dijadikan sebagai pedoman atau pustaka tidak dibatasi oleh ruang dan waktu (Zed,
acuan dalam peyelenggaraan pendidikan. 2014).
Kebijakan pendidikan di Indonesia saat ini harus Teknik pengumpulan data yang digunakan
mengacu atau mempedomani beberapa stndar yaitu studi dokumentasi yaitu teknik pengumpulan
pendidikan. data yang dilakukan dengan menganalisis isi
Dengan adanya standar pendidikan ini dokumen yang berhubungan dengan masalah yang
nantinya akan menentukan berhasil atau tidaknya diteliti. Menurut Gunawan, analisis dilakukan
pengelolaan pendidikan baik, apakah standar dengan cara membandingkan dan memadukan
pendidikan sudah diterapkan atau diimplementasi dokumen-dokumen untuk membentuk suatu hasil
dengan baik di sekolah-sekolah atau tidak. kajian yang sistematis (Gunawan, 2013).

Edukatif : Jurnal Ilmu Pendidikan Vol 2 No 2 Tahun 2020 p-ISSN 2656-8063 e-ISSN 2656-8071
146 Analisis Kebijakan Dan Pengelolaan Pendidikan Dasar Tentang Standar Kompetensi Lulusan Di Sekolah Dasar
– Mera Putri Dewi, Sufyarma Marsidin, Ahmad Sabandi
DOI: 10.31004/edukatif.v2i2.117

Adapun analisis data yang digunakan yaitu Ibtidaiyah (MI) akan dilanjutkan dan
analisis konten (content analysis). Menurut Weber dikembangkan pada jenjang Sekolah
menyatakan analisis konten merupakan penelitian Menengah Pertama (SMP)/Madrasah
yang memanfaatkan seperangkat prosedur untuk Tsanawiyah (MTs) yang selanjutnya akan
menarik kesimpulan yang sahih dari sebuah buku dilanjutkan dan dikembangkan kembali ke
atau dokumen. jenjang Sekolah Menengah Atas
(SMA)/Madrasah Aliyah (MA) (Zaini, 2015).
HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN Standar Kompetensi Lulusan
Standar Kompetensi Lulusan (SKL) di SD merupakan muara utama pencapaian yang
Kompetensi yaitu kemampuan atau dituju dari semua mata pelajaran pada jenjang
keahlian yang dipunyai oleh seseorang dalam pendidikan tertentu (Rachmawati, 2018).
hal bertindak, bersikap, dan berpikir yang Standar Kompetensi Lulusan ini dapat
bersifat konsistensi dan merupakan bentuk berguna sebagai acuan penilaian dan
perwujudan dari sikap, pengetahuan, dan pemantauan dari tercapainya hasil belajar
keterampilan yang dimilikinya. Demikian siswa dalam kegiatan pembelajaran. Dalam
dengan standar kompetensi yang merupakan PP No. 19 Thn 2005 mengenai Standar
patokan yang harus dipenuhi dan Nasional Pendidikan (SNP) dijelaskan bahwa,
dilaksanakan oleh siswa setelah mereka Satndar Kompetensi Lulusan (SKL)
menyelesaikan kegatan belajar mengajar di merupakan kualifikasi kemampuan lulusan
satuan pendidikannya. Dalam proses belajar yang terdiri dari pengetahuan, sikap dan
mengajar di satuan pendidikan harus mengacu keterampilan yang dapat dijadikan sebagai
pada SKL. SKL merupakan adalah bagian acuan dalam penentuan lulus atau tidaknya
dari keseluruhan kompetensi lulusan yang peserta didik pada saat menyelesaikan
sudah ditetapkan dan dilaksanakan sebagai kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan
hasil dari kegiatan belajar siswa. Dengan tersebut (Pemerintah Republik Indonesia,
adanya hasil pembelajaran dari peserta didik 2013).
ini, standar kompetensi lulusan dapat diukur SKL (Standar kompetensi Lulusan)
dan dilihat agar mempermudah membuat merupakan suatu komponen dari Standar
keputusan bagi pendidik dan tenaga Nasional Pendidikan. Untuk jenjang sekolah
kependidikan dalam penentu dan pelaksana dasar (SD). Untuk kelulusan siswa ditentukan
kebijakan pendidikan (Alawiyah, 2017). oleh ujian akhir sekolah berstandar nasional.
SKL yang dirumuskan dalam Tujuannya yaitu untuk menilai dari
kurikulum 2013 ditata secara berjenjang, pencapaian SKL secara nasional pada mata
artinya kompetensi lulusan pada jenjang pelajaran Bahasa Indonesia, Matematika, dan
pendidikan Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan untuk

Edukatif : Jurnal Ilmu Pendidikan Vol 2 No 2 Tahun 2020 p-ISSN 2656-8063 e-ISSN 2656-8071
147 Analisis Kebijakan Dan Pengelolaan Pendidikan Dasar Tentang Standar Kompetensi Lulusan Di Sekolah Dasar
– Mera Putri Dewi, Sufyarma Marsidin, Ahmad Sabandi
DOI: 10.31004/edukatif.v2i2.117

mengupayakan tercapainya target wajib Standar kompetensi lulusan ini telah


belajar pendidikan dasar yang bermutu. Hasil termuat dalam Pemendikbud No. 20 Tahun
dari ujian akhir nantinya digunakan sebagai 2016 mengenai Standar Kompetensi Lulusan
salah satu bahan pertimbangan dalam Pendidikan Dasar dan Menegah.
pemetaan mutu satuan pendidikan dasar Permendikbud mengenai SKL ini memuat
seleksi masuk jenjang pendidikan berikutnya, kriteria keahlian khusus atau kemampuan dari
penentuan kelulusan peserta didik dari satuan siswa agar mampu dicapai setelah siswa
pendidikan, dan dasar pembinaan dan mengikuti proses kegiatan pembelajaran di
pemberian bantuan kepada satuan pendidikan sekolah pada tingkatan pendidikan dasar dan
dalam upaya peningkatan mutu pendidikan menengah. Untuk melihat pencapaian SKL
(Elvina, Asrivi, Rokhman, & Deliana, 2017). hendaknya dilakukan peninjauan dan
Adapun tujuan dalam rumusan SKL mengevaluasi untuk melihat ketercapaian
yaitu sebagai pedoman dalam mengembangan lulusan pada tingkat satuan pendidikan
dari 8 standar pendidikan yaitu standar apakah telah sesuai dengan standar
(kelulusan, standar isi, proses, pengelolaan, kompetensi lulusan tersebut.
pendidik dan tenaga kependidikan, evaluasi, Ada tiga dimensi yang diukur pada
pembiayaan, sarana dan prasarana). Standar stndar kompetensi lulusan yaitu dimensi
ini merupakan akhir dari serangkaian standari (sikap, pengetahuan, dan keterampilan).
dalam SNP lainnya. Standar kompetensi Dimensi-dimensi tersebut saling terintegrasi
lulusan ini harus mengacu pada SDM yang menjadi satu kesatuan yang utuh dari peserta
mempedomani tujuan pendidikan yang ada di didik. Dimensi sikap pada standar kompetensi
Indonesia. lulusan yaitu apabila peserta didik
Untuk dapat mengetahui ketercapaian mempunyai sikap yang menunjukkan perilaku
dan kesesuaian Standar Kompetensi Lulusan yang memiliki iman dan ketaqwaan kepada
(SKL) dan lulusan masing-masing satuan Allah SWT, memiliki karakter seperti
pendidikan serta kurikulum yang digunakan disiplin, kejujujuran, kepedulian, tanggung
pada satuan pendidikan mestinya perlu jawab, dapat belajar sepanjang hayat, serta
dilakukan monitoring dan evaluasi. Untuk memiliki jasmani dan rohani yang sehat
melakukan peninjauan (monitoring) dan seperti sesuai dengan perkembangan dan
evaluasi hendaknya dilakukan secara pertumbuhan peserta didik lainnya alam
sistematis dan dilakukan secara berkala agar cakupan disetiap tingkat, diawali dari
hasilnya menjadi input untuk lingkungan keluarga anak, lingkungan
menyempurnakan standar kompetensi lulusan sekolah anak, lingkungan sekitar anak seperti
tersebut (Rahmawati & Anggraini, 2017). masyarakat, bangsa, dan negara.

Edukatif : Jurnal Ilmu Pendidikan Vol 2 No 2 Tahun 2020 p-ISSN 2656-8063 e-ISSN 2656-8071
148 Analisis Kebijakan Dan Pengelolaan Pendidikan Dasar Tentang Standar Kompetensi Lulusan Di Sekolah Dasar
– Mera Putri Dewi, Sufyarma Marsidin, Ahmad Sabandi
DOI: 10.31004/edukatif.v2i2.117

Adapun dimensi yang kedua pada secara mandiri. Untuk tingkat mengenah atas
standar kompetensi lulusan yaitu dimensi pendekatan ilmiah yang dilaksanakan adalah
pengetahuan. Dalam dimensi ini memiliki lanjutan dari yang dipelajarinya pada satuan
tingkat yang berbeda-beda sesuai dengan pendidikan dan sumber lain secara mndiri.
tahapan dan turunanya. Dalam dimensi
pengetahuan peserta didik atau lulusan Tujuan dan Fungsi dari Standar
dituntut untuk menmiliki pengetahuan yang Kompetensi Lulusan
bersifat fakutal, berprosedural, konseptual, SKL (standar komptennsi lulusan)
memiliki pengetahuan meta-kognitif sesuai memiliki fungsi yang sangat penting dalam
dengan tingkatannya secara jelas, detail, menentukan kelulusan bagi peserta didik.
spesifik dan komplek mengenai IPTEK, seni Fungsinya yaitu sebagai acuan dalam
dan budaya, maupun humaniora serta dituntut penentuan apakah peserta didik dinyatakan
untuk memiliki kemampuan dalam lulus atau tidak setelah melaksanakan
menyelesaikan permasalahan yang berkaitan kegiatan pembelajaran di satuan pendidikan,
dengan lingkungan keluarga, sekolah, sebagai rujukan dalam menyusun dan
msayarakat, alam sekitar, serta kawasan yang menuntukan satandar pendidikan lainnya,
lebih luas lainnya seperti bangsa dan negara serta sebagai penunjuk dalam meningkatkan
ataupun dalam kawasan regional dan mutu pendidikan secara lebih sistematis dan
internasional. holistik untuk satuan pendidikan tingkat dasar
Dimensi yang terakhir dalam standar dan menegah, selain itu, juga merupakan
kompetensi lulusan yaitu dimensi petujuk dalam menilai dan menentukan
keterampilan. Dalam dimensi ini peserta didik apakah peserta didik telah memenuhi
atau lulusan diharapkan memiliki kemampuan kompetensi-kompetensi yang telah ditetapkan
dan keterampilan yang mampu berpikir secara meliputi kompetensi pada setiap muatan
kritis, kreatif, inovatif, produktif, kolaboratif, pelajaran yang mencakup dimensi sikap,
mandiri, dan komunikatif sesuai dengan pengetahuan, dan keterampilan (Suryati,
pendekatan-pendekatan ilmiah. Untuk tingkat Rochan, & Nurmila, 2019).
sekolah dasar pendekatan ilmiah yang Tujuan dari Standar Kompetensi
dimaskud akan harus sesuai dengan tingkat Lulusan (SKL) yaitu sebagai berikut:
perkembangan anak yang selaras dengan 1) untuk terwujudnya standar Nasional dan
kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan. Instusional dari kompetensi lulusan
Sedangkan untuk tingkat menengah pertama 2) merupakan arah dalam menentukan
pendekatan ilmiah yang dilaksanakan harus kriteria, pondasi dasar pengendalian dan
sesuai dengan apa yang dipelajarinya di quality assurance (jaminan mutu) dari
sekolahnya dan dapat mencari referensi lain lulusan

Edukatif : Jurnal Ilmu Pendidikan Vol 2 No 2 Tahun 2020 p-ISSN 2656-8063 e-ISSN 2656-8071
149 Analisis Kebijakan Dan Pengelolaan Pendidikan Dasar Tentang Standar Kompetensi Lulusan Di Sekolah Dasar
– Mera Putri Dewi, Sufyarma Marsidin, Ahmad Sabandi
DOI: 10.31004/edukatif.v2i2.117

3) dapat memperkokoh keprofesionalan Permendikbud No 20 Thn 2016 Tentang


sesuai penetapan standar kelulusan Stndar Kompetensi Lulusan Penddikan
secara nasional sesuai dengan tuntutan Dasar dan Menengah
institusioanal seperti visi dan misi dalam Untuk mencapai tujuan dari pendidikan
satuan pendidikan. nasional harus memiliki profiil keahlian dan
Dengan adanya (SKL) untuk jenjang kemampuan dari lulusan yang termuat dalam
SD dan Menengah dapat dijadikan sebagai SKL. Dalam ketentuan pasal 35 UU No. 20
petunjuk dan acuan utama dalam Tahun 2003 menjelaskan bahwa SKL adalah
mengembangkan standar-standar pendidikan bagian dari kualifikasi kemampuan dari
lain seperti standar isi, standar proses, standar lulusan yang terdiri dari dimensi sikap,
penilaian, standar pendidik dan tenaga dimensi pengetahuan, dan dimensi
kependidikan, standar sarana-prasarana, keterampilan siswa yang mesti dipenuhi dan
standar pengelolaan serta standar pembiayaan. dicapai pada satuan pendidikan baik ditingkat
Pada jenjang pendidikan dasar standar dasar maupun menegah (Permendikbud RI
kompetensi lulusan bertujuan untuk No. 20, 2016).
membentuk dasar pengetahuan, karakter, budi SKL terdiri dari kriteria kualifkasi
pekerti, keterampilan serta kecerdasan agar kemampuann lulusan dari peserta didik yang
dapat mandiri dalam melanjutkan pendidikan mesti ditempuh dan dilaksanakan setelah
yang lebih tinggi. Pada jenjang pendidikan peserta didik melaksanakan kegiatan
menengah pertama standar kompetensi pembelajaran pada satuan pendidikannya.
lulusan bertujuan untuk meningkatkan dasar Ketercapaian dan kesesuaian anatara
pengetahuan, karakter, budi pekerti, SKL dan lulusan dapat diketahui dari
keterampilan serta kecerdasan untuk dapat tingkatan jenjang pendidikan dan pada
berdiri sendiri dan melanjutkan pendidikan kurikulum yang ditetapkan di satuan
pada tingkatan yang lebih tinggi. Sedangkan pendidikan tersebut. oleh karena itu,
pada tingkat pendidikan menengah atas dasar hendaknya dilakukan monitoring atau
pengetahuan, karakter, budi pekerti, peninjauan dan penilaian secara bertahap dan
keterampilan serta kecerdasan dalam berkelajutan di setiap periodisasi. Dari
melanjutkan pendidikan pada tingkatan yang kegiatan monitoring dan kegiatan evaluasi
lebih tinggi sesuai dengan kejuruannya. SKL dapat dijadikan sebagai rujukan atau acuan
pada pendidikan dasar dan menengah maupun dalam penyempurnaan SKL pada masa
pendidikan non-formal dibentuk oleh (BSNP) selanjutnya.
serta ditetapkan oleh Permen. Untuk setiap lulusan dari jenjang satuan
pendidikan dasar dan menengah harus
memiliki beberpa kompetensi yang mesti

Edukatif : Jurnal Ilmu Pendidikan Vol 2 No 2 Tahun 2020 p-ISSN 2656-8063 e-ISSN 2656-8071
150 Analisis Kebijakan Dan Pengelolaan Pendidikan Dasar Tentang Standar Kompetensi Lulusan Di Sekolah Dasar
– Mera Putri Dewi, Sufyarma Marsidin, Ahmad Sabandi
DOI: 10.31004/edukatif.v2i2.117

dicapai dimensi yaitu sikap, dimensi 4. Berpikir secara kritis,


pengetahuan, dan dimensi keterampilan. 5. Kemandirian,
Lulusan jenjang pendidikan dasar yaitu 6. Dapat berkolaborasi dan
sebagai berikut: 7. Dapat berkomunikasi dengan
Sikap menggunakan pendekatan ilmiah sesuai
Harus mempunyai sikap yang menunjukkan dengan tahap perkembangan anak usia
sikap: sekolah dasar (Permendikbud RI No. 20,
1. Memiliki iman dan ketaqwaan kepada 2016).
Tuhan Dalam istilah pengetahuan Factual,
2. Memiliki karakter yang baik seperti pengetahuan Conseptual, pengetahuan
kejujuran, kepedulian, Prsedural, dan pengetahuan Metacognitif
3. Tanggung jawab, dapat dipaparkan sebagai berikut:
4. Dapat belajar sepnjang hayat, dan 1. Faktual: yaitu pengetahuan yang
5. Memiliki jasmani dan rohani yang sehat mendasarnya berkaitan dengan IPTEK,
berdasarkan perkembangan anak pada seni dan budaya yang berkaitan dengan
lingkungan keluarga, sekolah, pribadi, lingkungan keluarga, lingkungan
masyarakat sekolah, lingkungan masyarakat dan
Pengetahuan alam sekitar, serta baangsa dan negara.
1. Harus memiliki pengetahuan yang 2. Konseptual: terminologi atau istilah yang
bersifat faktual, kosepntual, prosedurral, dipakai, dikelompokkan, dikategorikan,
dan pengetahuan meta-kognitif pada prinsip, serta geeneralisasi yang
jenjang dasar berkenaan dengan: IPTEK, berkaitan dengan pribadi, lingkungan
Seni, dan Budaya. keluarga, lingkungan sekolah,
2. Dapat menyelesaikan permasalahan yang lingkungan masyarakat dan alam sekitar,
berkaitan dengan lingkungan siswa dan serta bangsa dan negara.
dapat mengaitkan pengetahuan dalam 3. Prosedural: yaitu pengetahuan yang
kontek keluarga, sekolah, masyarakat, meliputi bagimana melaksanakan sesuatu
bangsa dan negara. hal atau kegiiatan yang berkaitan
Keterampilan deengan berkaitan dengan pribadi,
Harus memiliki kemampuan dan lingkungan keluarga, lingkungan
keterampilan dalam berpikir dan bertindak sekolah, lingkungan msyarakat dan alam
yang meliputi: sekitar, serta bangsa dan negara.
1. Inovasi 4. Metakognitif: yaitu pengetahuan
2. Kreativitas mengenai kesadaran akan kekuatan dan
3. Produktivitas, kelemahan diri sendiri dan bagaimana

Edukatif : Jurnal Ilmu Pendidikan Vol 2 No 2 Tahun 2020 p-ISSN 2656-8063 e-ISSN 2656-8071
151 Analisis Kebijakan Dan Pengelolaan Pendidikan Dasar Tentang Standar Kompetensi Lulusan Di Sekolah Dasar
– Mera Putri Dewi, Sufyarma Marsidin, Ahmad Sabandi
DOI: 10.31004/edukatif.v2i2.117

menerapkan dalam mempelajari ilmu Ketercapaian dan kesesuaian anatara SKL dan
pengetahaan yang berkaitan dengan lulusan dapat diketahui dari masing-masing
pribadi, lingkungan keluarga, lingkungan jenjang pendidikan dan pada kurikulum yang
sekolah, lingkungan masyarakat dan ditetapkan di satuan pendidikan tersebut. oleh
alam sekitar, serta bangsa dan negara. karena itu, perlu dilakukan monitoring atau
Tolak ukur dari dimensi sikap, dimensi peninjauan dan penilaian secara bertahap dan
pengetahuan, dan dimensi keterampilan pada berkelanjutan di setiap periodisasi. Dari kegiatan
jenjang satuan pendidikan harus monitoring dan kegiatan evalusi dapat dijadikan
mempertimbangkan: sebagai rujukan atau acuan dalam penyempurnaan
a. konisi fsikologis dari anak; SKL pada masa selanjutnya.
b. ruang lingkup dan kedalaman;
c. berkesinambungan DAFTAR PUSTAKA
d. tujuan dan fungsi dari satuan pendidikan,
Alawiyah, F. (2017). National Standards of
serta Primary and Secondary Education. Aspirasi,
8(1), 81–92.
e. lingkungan peserta didik
Elvina, Q., Asrivi, S., Rokhman, F., & Deliana, S.
M. (2017). Penerapan Standar Kompetensi
KESIMPULAN Lulusan Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
SKL merupakan adalah bagian dari Sekolah Dasar. Journal of Primary
Education, 6(3), 257–266.
keseluruhan kompetensi lulusan yang sudah
Pemerintah Republik Indonesia. (2013).
ditetapkan dan dilaksanakan sebagai hasil dari
PERUBAHAN ATAS PERATURAN
kegiatan belajar siswa. Dengan adanya hasil PEMERINTAH NOMOR 19 TAHUN 2005
TENTANG STANDAR NASIONAL
belajar dari peserta didik ini, standar kompetensi
PENDIDIKAN. In PERATURAN
lulusan dapat diukur dan dilihat agar PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 32 TAHUN 2013.
mempermudah membuat keputusan bagi pendidik
dan tenaga kependidikan dalam penentu dan Permendikbud RI No. 20. (2016). Standar
Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan
pelaksana kebijakan pendidikan. SKL terdiri dari Menengah. In Lampiran Peraturan Menteri
dimensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 20 Tahun 2016.
Dengan adanya (SKL) untuk jenjang SD
dapat dijadikan sebagai petunjuk dan acuan utama Rachmawati, R. (2018). ANALISIS
KETERKAITAN KOMPETENSI INTI ( KI
dalam mengembangkan standar-standar ), DAN KOMPETENSI DASAR ( KD ).
pendidikan lain seperti standar isi, standar proses, Diklat Keagamaan, XII, 231–239.

standar penilaian, standar pendidik dan tenaga Rahmawati, D., & Anggraini, A. D. (2017).
Evaluasi Program Kurikulum Berdasarkan
kependidikan, standar sarana prasarana, standar Standar Isi, Standar Proses, Dan Standar
pengelolaan serta standar pembiayaan. Kompetensi Lulusan Di Sdn Pisangan Timur
10 Pagi. Jurnal Pendidikan Ekonomi Dan
Bisnis (JPEB), 5(1), 34.

Edukatif : Jurnal Ilmu Pendidikan Vol 2 No 2 Tahun 2020 p-ISSN 2656-8063 e-ISSN 2656-8071
152 Analisis Kebijakan Dan Pengelolaan Pendidikan Dasar Tentang Standar Kompetensi Lulusan Di Sekolah Dasar
– Mera Putri Dewi, Sufyarma Marsidin, Ahmad Sabandi
DOI: 10.31004/edukatif.v2i2.117

https://doi.org/10.21009/jpeb.005.1.3

Suryati, A., Rochan, C., & Nurmila, N. (2019).


Analisis Standar Kompetensi Kelulusan Di
Sdn 231 Sukaasih Bandung. Jurnal
Pendidikan Glasser, 3(1), 104.
https://doi.org/10.32529/glasser.v3i1.214

Zaini, H. (2015). Karakteristik Kurikulum 2013


Dan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(Ktsp). El-Idare: Journal of Islamic
Education Management, 1(01), 15–31.

Zed, M. (2014). Metode Penelitian Kepustakaan.


Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

Edukatif : Jurnal Ilmu Pendidikan Vol 2 No 2 Tahun 2020 p-ISSN 2656-8063 e-ISSN 2656-8071

Anda mungkin juga menyukai