Anda di halaman 1dari 6

Nama : Zulfa Fauziah Nurhasanah

NIM : 41032107200022
Sistem Penjaminan Mutu PAUD

Tugas 1
Penetapan Standar
Pendidikan merupakan suatu kebutuhan manusia sepanjang hayat yang meliputi
pembelajaran pengetahuan, keterampilan dan kebiasaan (Arifudin, 2022). Pendidikan di
Indonesia terbilang masih cukup rendah, masih belum meratanya penyebaran pendidikan
seperti di daerah pelosok. Pendidikan di Indonesia Khususnya pendidikan untuk anak usia dini
menjadi perhatian pemerintah. Menurut (Sinurat, 2022) bahwa pendidikan anak usia dini ini
adalah awal pembelajaran diluar guna untuk mencetak generasi penerus bangsa dan untuk
mempersiapkan diri menuju ke jenjang sekolah dasar (SD). Sedangkan menurut (Ulfah, 2022)
bahwa pendidikan anak usia dini di dalamnya mencakup pembinaan memberikan stimulus
untuk perkembangan dan pertumbuhan anak. Pendidikan tersebut sering disebut golden age
yaitu masa tahapan pertumbuhan dan perkembangan anak yang mana pada saat itu otak dan
fisik mengalami pertumbuhan maksimal. Lembaga PAUD ini memberikan layanan pendidikan
dari usia 0-6 tahun dengan memberikan pengembangan serta memberikan pengasuhan baik
yang diselenggarakan oleh instansi pemerintah maupun non pemerintah. Menurut
(Fardiansyah, 2022) bahwa sebagai sebuah lembaga PAUD harus memberikan standar
pendidik yang berkompeten untuk menjadikan lembaga pendidikan yang lebih bermutu. Salah
satu cara mengevaluasi mutu pendidikan adalah melalui PMP secara internal dan eksternal
melalui akreditasi hal ini tercantum dalam Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan
Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2016 Tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan
Dasar dan Menengah Pasal 3.
Menurut Hari Sudradjad dalam (Kuswandi, 2021) bahwa pendidikan yang bermutu adalah
Pendidikan yang mampu menghasilkan lulusan yang memiliki kemampuan atau kompotensi,
baik kompetensi akademik maupun kompetensi kejuruan, yang dilandasi oleh kompetensi
personal dan sosial, serta nilai-nilai akhlak mulia, yang keseluruhannya merupakan kecakapan
hidup (life skill), pendidikan yang mampu menghasilkan manusia seutuhnya (manusia
paripurna) atau manusia dengan pribadi yang integral (integrated personality) mereka yang
mampu mengintegralkan iman, ilmu, dan amal. Mutu menurut Zulyandralita, (2021:8) ialah
conformance to requirement, yaitu sesuai dengan yang disyaratkan atau distandarkan. Suatu
produk memiliki mutu apabila sesuai dengan standar atau kriteria mutu yang telah ditentukan,
standar mutu tersebut meliputi bahan baku, proses produksi, dan produk jadi sehingga
peningkatan mutu pendidikan merupakan sebuah komitmen Pemerintah Republik Indonesia
yang diterapkan melalui berbagai peraturan perundangan terkait sistem pendidikan nasional.
Salah satu kebijakan yang telah diambil adalah diterbitkannya Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2022 Tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah
Nomor 57 Tahun 2021 Tentang Standar Nasional Pendidikan yang didasarkan pada Undang-
Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Mutu pendidikan adalah standar kualitas yang menjadi tolak ukur keberhasilan sebuah lembaga
pendidikan dalam mencapai tujuan pendidikan yang dapat di nilai melalui 8 Standar Nasional
Pendidikan (SNP) yang distandarkan pemerintah. Delapan Standar Nasional Pendidikan
meliputi standar isi, standar proses, kompetensi lulusan, pendidik dan tenaga kependidikan,
sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan.
A. Standar Mutu PAUD: 8 Standar Nasional Pendidikan
Stantdar Mutu Pendidikan dapat dibedakan menjadi dua kategori, yaitu standar mutu
akademik dan non akademik.
1. Standar Mutu Akademik
a. Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak (STTPA)
Menurut Damayanti (2019:137), usia pendidikan anak usia dini disebut masa keemasan
sebab pada usia ini terjadi perkembangan yang sangat menakjubkan dan terbaik pada masa
perkembangannya. Perkembangan anak usia dini mencakup berbagai aspek yaitu
perkembangan fisik, sosial, emosi dan kognitif. perkembangan anak usia dini mencakup
perkembangan fisik, kognitif, sosial emosional, konteks sosial, moral, bahasa, identitas
diri, dan gender. Standar kompetensi lulusan pada pendidikan anak usia dini merupakan
standar tingkat pencapaian perkembangan anak usia dini. Standar tingkat pencapaian
perkembangan anak usia difokuskan pada aspek perkembangan anak yang mencakup: a.
nilai agama dan moral; b. nilai Pancasila; c. fisik motorik; d. kognitif; e. bahasa; dan f.
sosial emosional.
b. Standar Isi
Menurut Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik
Indonesia Nomor 7 Tahun 2022 Tentang Standar Isi Pada Pendidikan Anak Usia Dini,
Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah Pasal 1 Ayat 1 Standar Isi
adalah kriteria minimal yang mencakup ruang lingkup materi untuk mencapai kompetensi
lulusan pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu. Standar Isi dikembangkan
melalui perumusan ruang lingkup materi yang sesuai dengan kompetensi lulusan yang
dilakukan dilakukan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan, kemajuan teknologi,
seni, dan budaya. Ruang lingkup materi: PAUD tercantum dalam Lampiran I.
Kurikulum merupakan bagian dari Standar Isi dan yang sedang tren sekarang adalah
Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia
Nomor 56/M/2022 Tentang Pedoman Penerapan Kurikulum Dalam Rangka Pemulihan
Pembelajaran.
c. Standar Proses
Dalam Pasal 10 Standar proses merupakan kriteria minimal proses pembelajaran
berdasarkan jalur, jenjang, dan jenis Pendidikan untuk mencapai standar kompetensi
lulusan meliputi: a. perencanaan pembelajaran; b. pelaksanaan pembelajaran; dan c.
penilaian proses pembelajaran.
Hasil penelitian Felayati dan Yaswinda dalam Ode Anhusadar & Kunci, (2020:38)
menemukan bahwa kegiatan proses pembelajaran di lembaga PAUD di lokasi penelitian
mereka umumnya telah menggunakan Standar Isi Tentang Tingkat Pencapaian
Perkembangan Anak (STTPPA) sebagai acuan. selanjutnya ditemukan dalam penelitian
Felayati dan Yaswinda penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mingguan
(RPPM) dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH) kadang belum dilakukan
secara maksimal dan tertib karena pendidik merasa sudah memiliki RPPM dan RPPH yang
sudah jadi dan kurang dimodifikasi. Selain itu, jika peserta didik terlalu lama mengerjakan
atau bahan pembelajaran tidak tersedia, maka tidak jarang RPPH yang telah dibuat jadi
bergeser.
d. Standar Penilaian
Penilaian dalam pendidikan anak usia dini menjadi hal yang sangat penting karena
menjadi tolok ukur dalam evaluasi program di masa depan Aulina, Paramitha & Anggara,
Rohmah, Wahyudin uyu, Wiresti, Wulandari et al., dalam Kurniah et al., (2021:179)
mengemukakan bahwa proses pembelajaran di TK tidak terlepas dari unsur penilaian,
karena penilaian merupakan unsur penting dalam pembelajaran. Menurut Hartati, n.d.
(2017:19) assesmen atau penilaian perkembangan anak merupakan suatu proses yang
dilakukan secara sistematis untuk memperoleh informasi tentang gambaran perkembangan
dan kemampuan anak.
2. Mutu Nonakademik
a. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Standar pendidik merupakan kriteria minimal kompetensi dan kualifikasi yang dimiliki
pendidik untuk melaksanakan tugas dan fungsi sebagai teladan, perancang pembelajaran,
fasilitator, dan motivator Peserta Didik. Kriteria minimal kompetensi pendidik meliputi
kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi
profesional. Kriteria minimal kualifikasi pendidik sebagaimana dimaksud pada ayat
merupakan kualifikasi akademik minimal yang harus dipenuhi oleh pendidik yang
dibuktikan dengan: a. tjazah; atau b. tjazah dan sertifikat keahlian. Standar tenaga
kependidikan selain pendidik merupakan kriteria minimal kompetensi yang dimiliki tenaga
kependidikan selain pendidik sesuai dengan tugas dan fungsi dalam melaksanakan
administrasi, pengelolaan, pengembangan, pengawasan, dan pelayanan teknis untuk
menunjang proses Pendidikan pada Satuan Pendidikan.
Kompetensi pendidik PAUD dalam merancang model pembelajaran yang inovatif
berbasis kearifan budaya lokal dapat dideskripsikan sebagai berikut: 1) pendidik sudah
menentukan tema pembelajaran yang sesuai dengan potensi lokal; 2) tema yang dipilih
sudah berbasis kearifan budaya lokal; 3) adanya kesesuaian antara indikator dengan materi
pembelajaran; 4) adanya kesesuaian antara tema dengan kegiatan pembelajaran; 5) adanya
keterpaduan antara materi pembelajaran dengan kegiatan pembelajaran yang dilakukan
anak; dan, 6) media pembelajaran atau alat peraga edukatif (APE) sudah memanfaatkan
potensi budaya lokal.
b. Standar Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana diharapkan dapat menunjang kegiatan pembelajaran untuk
mengembangkan potensi dan kecerdasan anak didik Kasrani dalam Ode Anhusadar &
Kunci (2020:37) menyebutkan bahwa rata-rata lembaga PAUD mempunyai ruang kelas
yang sudah ditata secara permanen, yaitu area dan peralatan telah ditetapkan pada lokasi
masing-masing dengan maksud tidak akan berubah lagi pada kegiatan belajar sampai anak
didik menyelesaikan program belajarnya di PAUD.
c. Standar Pengelolaan
Standar pengelolaan merupakan kriteria minimal mengenai perencanaan, pelaksanaan,
dan pengawasan kegiatan pendidikan yang dilaksanakan oleh Satuan Pendidikan agar
penyelenggaraan Pendidikan efisien dan efektif. Pada pendidikan anak usia dini dan
menerapkan manajemen berbasis sekolah yang ditunjukkan dengan kemandirian,
kemitraan, partisipasi, keterbukaan, dan akuntabilitas.
Standar pengelolaan menurut Hartati, (2017:158) adalah kriteria tentang perencanaan,
pelaksanaan dan pengawasan kegiatan pendidikan pada tingkat satuan atau program
PAUD. Standar pengelolaan PAUD merupakan pelaksanaan yang mengacu pada standar
isi, proses, pendidik dan tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, serta pembiayaan.
Kegiatan dalam standar pengelolaan ini sangat penting dilakukan untuk menjamin
profesionalitas dari sekolah itu.
d. Standar Pembiayaan
Standar pembiayaan merupakan kriteria minimal mengenai komponen pembiayaan
Pendidikan pada Satuan Pendidikan meliputi komponen pembiayaan pendidikan yang
terdiri biaya investasi dan operasional pendidikan dan biaya personal anak. Menurut
Hartati (2017:159), standar pembiayaan adalah kriteria tentang komponen dan besaran
biaya personal serta operasional pada satuan atau program PAUD.
Satuan pendidikan berperan dalam melaksanakan sistem yang terdiri atas organisasi,
kebijakan, dan proses yang terkait dalam melaksanakan penjaminan mutu pendidikan
untuk menjamin terwujudnya pendidikan yang bermutu dalam rangka memenuhi atau
melampaui SNP. Sistem tersebut memiliki prinsip-prinsip sebagai berikut.
 Mandiri dan partisipatif, dikembangkan dan diimplementasikan secara mandiri
oleh satuan pendidikan dengan membangun partisipasi aktif dari seluruh
pemangku kepentingan;
 Terstandar, menggunakan acuan mutu minimal SNP dan dapat ditetapkan oleh
satuan pendidikan bagi satuan pendidikan yang telah memenuhi SNP;
 Integritas, menggunakan data dan informasi yang jujur sesuai dengan kondisi
yang ada di satuan pendidikan;
 Holistik, dilaksanakan secara berkelanjutan mengikuti lima langkah
penjaminan mutu yang membentuk suatu siklus yang dilaksanakan secara
berurutan dan berkelanjutan membentuk suatu siklus;
 Sistematis dan berkelanjutan, dilaksanakan terhadap keseluruhan unsur yang
meliputi organisasi, kebijakan, dan proses-proses yang terkait;
 Transparan dan Akuntabel, seluruh aktivitas dalam pelaksanaan SPMI
terdokumentasi dengan baik dalam berbagai dokumen mutu dan dapat diakses
oleh seluruh pemangku kepentingan.
Dalam Pelaksanaan Penjaminan Mutu oleh BAN PAUD/PNF Satuan Pendidikan perlu
menyiapkan beberapa dokumen pendukung diantaranya sebagai berikut.
1) Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan; dokumen Pencapaian Perkembangan
Anak berdasarkan atas 6 (enam) aspek lingkup perkembangan, dokumen Pencapaian
Perkembangan Anak sesuai Kelompok Usia dan bentuk dokumentasi/rekaman
Pencapaian.
2) Standar Isi; Kurikulum operasional yang mencakup 6 (enam) aspek pengembangan,
dokumen yang menggambarkan pelaksanaan aspek lingkup perkembangan, dokumen
acuan standar kurikulum operasional yang digunakan, dokumen peninjauan kurikulum
yang dilakukan, dokumen kegiatan layanan berdasarkan atas kelompok usia anak,
dokumen alokasi waktu layanan harian, dokumen alokasi waktu layanan mingguan,
dokumen jumlah pendidik dan jumlah peserta didik menurut kelompok usia, dokumen
Rencana Kegiatan Harian (RKH) yang digunakan, dokumen kalender pendidikan,
dokumen pelaksanaan sosialisasi kalender pendidikan
3) Standar Proses; Fotokopi dokumen Rencana Kegiatan Semester (RKS), Fotokopi
dokumen Rencana Kegiatan Mingguan (RKM), Fotokopi dokumen Rencana Kegiatan
Harian (RKH), Fotokopi panduan pelaksanaan program holistik-integratif dan lain-lain
yang relevan, Fotokopi dokumen pelaksanaan program PAUD memuat unsur holistik
integrative, Foto dan dokumentasi pelaksanaan pembelajaran yang menunjukan
suasana bermain, Fotokopi dokumen pembelajaran yang digunakan dilengkapi foto
pendukung, Fotokopi dokumen RKH dan dokumentasi foto pelaksanaan kegiatan atau
lainnya yang relevan, Fotokopi dokumen panduan, jadwal, hasil.
4) Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan; dokumen kualifikasi akademik pendidik
(ijazah, SK pengangkatan, dll), dokumen pendukung kompetensi pendidik yang sesuai
(sertifikat pelatihan, undangan pelatihan, foto kegiatan pelatihan, dll), dokumen
pendukung yang sesuai dari kualifikasi akademik tenaga kependidikan (ijazah, SK
pengangkatan, dll), dokumen pendukung yang sesuai dari kompetensi tenaga
kependidikan (sertifikat pelatihan, undangan pelatihan, foto kegiatan pelatihan, dll).
5) Standar Sarana dan Prasarana; dokumen sarana pendidikan (foto, daftar inventaris
sarana pembelajaran menurut jenis dan jumlahnya, dll), dokumen kepemilikan lahan,
Denah yang menunjukan ruang beserta ukuran, Dokumentasi foto semua ruang dan
halaman bermain, Dokumentasi foto prasarana instalasi.
6) Standar Pengelolaan; rumusan Visi, rumusan Misi, rumusan Tujuan, dokumen
sosialisasi Visi, Misi dan Tujuan, dokumen Rencana Kerja Tahunan, dokumen
Rencana Kerja Lima TahunaDokumen struktur organisasi, dokumen deskripsi tugas
pokok dan fungsi (uraian tugas dan kewajiban personalia), dokumen
kerjasama/kemitraan dengan pihak lain, buku panduan pelaksanaan, cover dan 3 (tiga)
halaman pertama untuk masing-masing buku administrasi, dokumen Sistem Informasi
Manajemen (SIM), dokumen pengawasan terhadap proses dan hasil pelaksanaan
program, dokumen laporan hasil pengawasan pelaksanaan kegiatan, dokumen
penilaian hasil kerja, Dokumen hasil penilaian
7) Standart Pembiayaan; dokumen jenis pembiayaan yang direncanakan oleh satuan
PAUD, dokumen sumber dana per tahun satuan PAUD, dokumen laporan keuangan,
dokumen pengadministrasian
8) Standar Penilaian Pendidikan; Bukti dokumen Panduan Penilaian (yang memuat:
Tujuan Penilaian, Prinsip Dasar Penilaian, Prosedur Penilaian, Bentuk dan Teknik
Penilaian), Bukti dokumen pelaksanaan penilaian program PAUD dengan teknik
observasi/catatan anekdot /portofolio /percakapan/dialog/laporan orangtua dan Bukti
penyerahan laporan hasil penilaian kepada orangtua peserta didik.
Dokumen yang dilampirkan dan dipersiapkan dalam akreditasi sekolah PAUD ini
disesuaikan dengan istrumen yang telah diisi sebelumnya melalui Sispena Paud dan PNF
secara onlineAplikasi Sispena-S/M adalah aplikasi penilaian akreditasi yang berbasis web,
dimana bisa akses dimana saja, kapan saja dengan syarat terhubung dengan internet.

Referensi:

Jurnal: Santika, T. ., Nur Rahmawati, A. ., Wuni Hassya, S. ., Afifah Alimanda, S. ., &


Ageng, R. . (2023). POLA MANAJEMEN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
UNTUK MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN PADA ANAK USIA
DINI. Plamboyan Edu, 1(1), 27–36. Retrieved from
https://jurnal.rakeyansantang.ac.id/index.php/plamboyan/article/view/319

Nuhayati, H., Rusdiyani, I., & Fadlullah, F. (2023). IMPLEMENTASI AKREDITASI


ONLINE LEMBAGA PAUD DALAM PENJAMINAN MUTU LEMBAGA
PAUD DI KABUPATEN SERANG. JTPPm (Jurnal Teknologi Pendidikan dan
Pembelajaran): Edutech and Intructional Research Journal, 9(2).
https://jurnal.untirta.ac.id/index.php/JTPPm/article/view/17891/9841

Buku
Petunjuk Pelaksanaan Penjaminan Mutu Pendidikan Oleh Satuan Pendidikan (2017)
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah

Anda mungkin juga menyukai