Disusun Oleh :
2023
” Analisis Kompetensi Dasar (KD) pada Kurikulum 13 dan Capaian Pembelajaran
(CP) pada Kurikulum Merdeka”
Secara umum diketahui bahwa kurikulum merupakan suatu perangkat atau suatu
sistem rencana dan pengaturan mengenai bahan pembelajaran yang dapat menjadi pedoman
bagi pendidik untuk kegiatan belajar mengajar. Murray Print (dalam Sarinah, 2015)
menjelaskan bahwa kurikulum merupakan pembelajaran yang terencana, dan diberikan
langsung kepada siswa oleh lembaga pendidikan, yang dapat dinikmati sesuai dengan
penerapannya.. Kurikulum adalah perangkat mata pelajaran dan program pendidikan yang
diberikan oleh suatu lembaga penyelenggara pendidikan yang berisi rancangan pelajaran
yang akan diberikan kepada peserta pelajaran dalam satu periode jenjang pendidikan.
Sesuai dengan Kurikulum 2013, guru dituntut siap untuk melaksanakan pendekatan
saintifik dalam proses belajar mengajar. Pendekatan saintifik merupakan proses belajar yang
dirancarang agar anak didik aktif dan inovatif. Dengan melihat lingkungan sekitarnya siswa
diharapkan mampu mengidentifikasi dan menemukan masalah, merumuskan masalah,
mengumpulkan data, memproses data yang ditemukan, menemukan jawaban, dan
mengomunikasikan jawaban yang ditemukan. Pendekatan saintifik ini dilakukan dengan lima
(5) langkah yaitu: mengamati, menanya, mengumpulkan data, mengasosiasi,
mengomunikasikan.
Saat ini kurikulum yang digunakan adalah kurikulum merdeka yang diterapkan pada
tahun 2022. Kurikulum merdeka merupakan bentuk evaluasi dari kurikulum sebelumnya,
yakni kurikulum 2013. Pada Kurikulum merdeka terdapat Capaian Pembelajaran (CP),
Tujuan Pembelajar (TP) dan Alur Tujuan Pembelajaran ( ATP) yang sebelumnya pada
kurikulum 2013 merupakan Kopetensi Inti dan Kompetensi Dasar (KI-KD) dan Silabus. KI-
KD di kurikulum 2013 diganti dengan istilah CP di kurikulum merdek, Silabus di kurikulum
2013 diganti dengan istilah ATP di Kurikulum merdeka. Meskipun kurikulum merdeka ini
merupakan evaluasi dari kurikulum sebelumnya tetap ada ada masalah dalam
pelaksanaannya.
Dalam capaian pembelajaran (CP), masalah yang sering muncul dalam Kurikulum
Merdeka adalah ketidakefektifan dalam menentukan capaian pembelajaran yang spesifik dan
terukur. Dalam pendekatan ini, siswa memiliki kebebasan untuk memilih materi yang ingin
dipelajari, tetapi seringkali tanpa arahan yang jelas. Akibatnya, capaian pembelajaran yang
terukur dan terkait dengan standar pendidikan seringkali sulit dicapai. Tanpa capaian
pembelajaran yang jelas, sulit untuk mengevaluasi kemajuan siswa secara objektif dan
memastikan bahwa mereka mencapai kompetensi yang diharapkan.
Kurikulum 2013 juga memiliki tantangan dan juga masalah dalam pelaksanaannya.
Masalah Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) adalah kurangnya pemahaman
yang jelas mengenai Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) bagi guru. KI dan KD
seharusnya menjadi landasan utama dalam perencanaan pembelajaran, namun terkadang guru
kesulitan dalam memahami dan menginterpretasikan KI dan KD secara tepat. Hal ini dapat
mengakibatkan tujuan pembelajaran yang tidak tercapai dan kurangnya keseragaman dalam
penerapan KI dan KD di berbagai sekolah. Selain itu, masih terdapat kekurangan dalam
penyusunan KI dan KD yang terkadang terlalu luas dan tidak spesifik. Hal ini membuat guru
kesulitan dalam menyusun indikator permintaan kompetensi yang jelas dan memadai. Dalam
beberapa kasus, KI dan KD yang tidak spesifik ini juga menimbulkan penilaian yang tidak
akurat terhadap permintaan kompetensi siswa.
Dari hasil penelitian ditemukan perbedaan antara CP dan KI-KD. Berikut perbedaan antara
CP dan KI-KD :
Sesuai pemaparan di atas, terdapat kekurangan dan kelebihan dari setiap kurikulum,
sehingga kita tidak bisa memilih salah satu kurikulum yang terbaik. Tetapi kita dapat
memberikan saran terhadap pemerintah agar dapat memilih atau bahkan menciptakan
kurikulum yang terbaik untuk kemajuan bangsa Indonesia. Sarannya yaitu pemerintah agar
membuat kebijakan di bidang pendidikan yang lebih matang, sosialisasi yang memadai, dan
pelatihan kepada guru dengan baik. Karena gurulah yang berhadapan langsung dengan siswa
SUMBER RUJUKAN
Pratycia, A., Dharma Putra, A., Salsabila, A. G. M., Adha, F. I., & Fuadin, A. (2023).
Analisis Perbedaan Kurikulum 2013 dengan Kurikulum Merdeka. Jurnal Pendidikan
Sains Dan Komputer, 3(01), 58–64. https://doi.org/10.47709/jpsk.v3i01.1974
Priantini. D, Ni Ketut. S, et al. (2022). Analisis Kurikulum Merdeka Dan Platform. Jurnal
Penjaminan Mutu, 8(2), 243–250.