Anda di halaman 1dari 29

ANALISIS STANDAR LULUSAN, STANDAR ISI DAN STANDAR PROSES

YANG BERLAKU DISEKOLAH DASAR

Mata Kuliah : Telaah Kurikulum

Dosen Pengampu Mata Kuliah : I Made Hendra Sukmayasa,S.Pd.,M.Pd.

Penulis

Nama : Ni Putu Ertha Santiani

Nim : 1911031182

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

SINGARAJA

2021
A. Rasional/ Latar Belakang
Sistem pendidikan di Indonesia senantiasa mengalami perubahan guna memperbaiki
sistem pendidikan yang sebelumnya diterapkan untuk dapat lebih dikembangkan dan
lebih baik pelaksanaannya dalam upaya mencerdaskan anak bangsa sebagai langkah
awal tercapainya tujuan pendidikan. Sistem pendidikan di Indonesia ditentukan oleh
suatu kurikulum yang dibuat sebagai bagian dari beberapa upaya tercapainya tujuan
pendidikan yang meliputi berbagai aspek terkait sistem di dalam pembelajaran dan
penataan manajemen lembaga pendidikan (atau sekolah) sebagai wadah pembelajaran
bagi peserta didik yang penataannya ditentukan oleh tenaga kependidikan dan para
pemangku pendidikan (stakeholder) lainnya. (Mukarramah et al., 2015)
Pada dasarnya pendidikan merupakan proses pengalihan pengetahuan secara sadar
dan terencana untuk mengubah tingkah laku manusia dan mendewasakan manusia
melalui proses pengajaran dalam bentuk pendidikan formal, nonformal, dan informal.
(Akerlof, 2012). Pendidikan menurut Undang-undang No. 20 Tahun 2003 pasal 1 ayat 1
tentang Sistem Pendidikan Nasional adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara. (Luhman, 2006). Pendidikan
berkaitan dengan standar nasional pendidikan, yang mana standar nasional pendidikan
adalah kriteria minimal tentang sistem pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara
kesatuan republik Indonesia. Lingkup standar nasional pendidikan meliputi, standar isi,
standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan,
standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan dan standar
penilaian pendidikan. Penjaminan dan pengendalian mutu pendidikan sesuai dengan
standar nasional pendidikan dilakukan evaluasi, akreditasi, dan sertifikasi. Standar
nasional pendidikan disempurnakan secara terencana, terarah,dan berkelanjutan sesuai
dengan tuntutan perubahah kehidupan lokal, nasional, dan global. Standar nasional
berfungsi sebagai dasar dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan pendidikan
dalam rangkat mewujudkan pendidikan nasional yang bermutu. Standar nasional
pendidikan bertujuan menjamin mutu pendidikan nasional dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat.
Khususnya dalam pendidikan disekolah dasar. Sekolah Dasar merupakan salah satu
bagian komponen penting dalam sistem pendidikan nasional. Sekolah Dasar merupakan
salah satu jenjang pendidikan yang berlangsung selama 6 tahun dan merupakan jenjang
pendidikan formal level rendah yang sangat menentukan pembentukan karakter siswa
kedepannya. Di level inilah awal mula anak mendapatkan ilmu pengetahuan dan juga
penanaman nilai-nilai yang nantinya akan berguna dalam kehidupanya. Orang tua dan
guru bahu-membahu mengarahkan anak agar mampu menjadi pribadi yang cerdas
secara akademik, spiritual, dan juga emosionalnya.(Schostak et al., 2003).
Pengelolaan sekolah yang baik dibutuhkan suatu standar khusus agar terjadi
pemerataan di tiap sekolah/madrasah. Standar PengelolaanPendidikan diatur dalam
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No.19 tahun2007. Peraturan Menteri tersebut
terdapat hal-hal yang harus diperhatikan dalam pengelolaan pendidikan di antaranya,
Perencanaan Program, Pelaksanaan Rencana Kerja, Pengawasan dan Evaluasi,
Kepemimpinan sekolah/madrasah, Sistem Informasi Manajemen, dan Penilaian Khusus.
Karena pentingnya sekolah dasar dalam mempersiapkan karakter anak kedepan, maka
penyelenggaraan sekolah dasar tidak dapat dilakukan secara asal saja hanya dengan
mementingkan kuantitas dengan mengabaikan kualitas. Di sisi lain, pembentukan
sumber daya manusia yang berkualitas ditentukan oleh kualitas pendidikan. Untuk itu
penyelenggaraan pendidikan khususnya dijenjang sekolah dasar harus memperhatikan
kualitas.
Standar nasional pendidikan yang meliputi, standar isi, standar proses, standar
kompetensi lulusan, merupakan standar yang sangat penting dalam pendidikan. Standar
Kompetensi Lulusan adalah kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap,
pengetahuan, dan keterampilan (Latar & Masalah, 2019). Kemudian Standar proses
pendidikan berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran yang berarti dalam standar
proses pembelajaran berlangsung. Penyusunan standar proses pendidikan diperlukan
untuk menentukan kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru sebagai upaya
ketercapaian standar kompetensi lulusan. Standar proses pendidikan adalah standar
nasional pendidikan, yang berarti standar proses pendidikan dimaksud berlaku untuk
setiap lembaga pendidikan formal pada jenjang pendidikan tertentu dimanapun
pendidikan lembaga itu berada secara nasional. Dan Standar isi adalah pendiidkan
mencakup lingkup materi dan tingkat kompetensi untuk mencapai kompetensi lulusan,
kompetensi pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu (MASKAPAI et al., 2013).
Standar nasional pendidikan yang meliputi, standar isi, standar proses, standar
kompetensi lulusan, merupakan standar yang sangat penting dalam pendidikan
khususnya dalam Sekolah Dasar. Karena dalam standar isi, standar proses dan standar
kompetensi lulusan yang berkaitan langsung tentang perencanaan pembelajaran,
pelaksanaan belajar-mengajar, dan evaluasi pembelajaran, sehingga tujuan
pembelajaran yang telah dilakukan dapat berjalan dengan lancar. Standar Kompetensi
Lulusan digunakan sebagai acuan utama pengembangan standar isi, standar proses,
standar penilaian pendidikan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana
dan prasarana, standar pengelolaan, dan standar pembiayaan, sehingga ke depan
pendidikan kita akan melahirkan standar mutu yang dapat dipertanggungjawabkan pada
setiap jalur, jenis dan jenjang pendidikan.
B. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu :
1. Untuk mengetahui tentang analisis standar kompetensi lulusan di jenjang sekolah
dasar.
2. Untuk mengetahui tentang analisi standar isi di jenjang sekolah dasar.
3. Untuk mengetahui tentang analisis standar proses di jenjang sekolah dasar.
C. Pembahasan
1. Analisis Standar Kompetensi Lulusan di Jenjang Sekolah Dasar
a. Pengertian Dan Tujuan Standar Kompetensi Lulusan
Standar Kompetensi Lulusan adalah kriteria mengenai kualifikasi
kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
(Erick et al., 2016). Dalam penjelasan pasal 35 undang-undang nomor 20 tahun
2003 disebutkan bahwa standar kompetensi lulusan merupakan kualifikasi
kemampuan lulusan yang mencangkup sikap, pengetahuan, dan keterampilan
peserta didik yang harus dipenuhinya atau dicapainya dari suatu satuan
pendidikan pada jenjang pendidikan dasar. Menurut Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 20 Tahun 2016, Standar Kompetensi
Lulusan (SKL) adalah kriteria mengenai kualifikasi kemampuan lulusan yang
mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Tujuan dari Standar Kompetensi Lulusan yaitu, Standar Kompetensi
Kelulusan secara umum berfungsi sebagai kriteria dalam menentukan kelulusan
peserta didik pada setiap satuan pendidikan, rujukan untuk penyusunan standar-
standar pendidikan lain, dan merupakan arah peningkatan kualitas pendidikan
secara mendasar dan holistik pada jenjang pendidikan dasar dan menengah, serta
merupakan pedoman penilaian dalam menentukan kelulusan peserta didik yang
meliputi kompetensi untuk seluruh mata pelajaran, serta mencakup aspek sikap,
pengetahuan dan keterampilan. Dan pada jenjang pendidikan dasar bertujuan
untuk meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia,
serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.
(Smk & Bumijawa, 2009). Standar Kompetensi Lulusan terdiri atas kriteria
kualifikasi kemampuan peserta didik yang diharapkan dapat dicapai setelah
menyelesaikan masa belajarnya di satuan pendidikan pada jenjang pendidikan
dasar dan menengah.
b. Ruang Lingkup Standar Kompetensi Lulusan
a) Standar kompetensi lulusan (SKL) satuan pendidikan.
Standar Kompetensi Lulusan Satuan Pendidikan (SKL-SP) meliputi:
 SD/MI/SDLB/Paket A; 2 (Skl-sp et al., 2006).
1) Menjalankan ajaran agama yang dianut sesuai dengan tahap
perkembangan anak.
2) Mengenal kekurangan dan kelebihan diri sendiri.
3) Mematuhi aturan-aturan sosial yang berlaku dalam lingkungannya.
4) Menghargai keberagaman agama, budaya, suku, ras, dan golongan sosial
ekonomi di lingkungan sekitarnya.
5) Menggunakan informasi tentang lingkungan sekitar secara logis, kritis,
dan kreatif.
6) Menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis, dan kreatif, dengan
bimbingan guru/pendidik.
7) Menunjukkan rasa keingintahuan yang tinggi dan menyadari potensinya.
(Skl-sp et al., 2006)
8) Menunjukkan kemampuan memecahkan masalah sederhana dalam
kehidupan sehari-hari.
9) Menunjukkan kemampuan mengenali gejala alam dan sosial di
lingkungan sekitar.
10) Menunjukkan kecintaan dan kepedulian terhadap lingkungan.
11) Menunjukkan kecintaan dan kebanggaan terhadap bangsa, negara, dan
tanah air Indonesia.
12) Menunjukkan kemampuan untuk melakukan kegiatan seni dan budaya
lokal.
13) Menunjukkan kebiasaan hidup bersih, sehat, bugar, aman, dan
memanfaatkan waktu luang.
14) Berkomunikasi secara jelas dan santun.
15) Bekerja sama dalam kelompok, tolong-menolong, dan menjaga diri
sendiri dalam lingkungan keluarga dan teman sebaya.
16) Menunjukkan kegemaran membaca dan menulis.
17) Menunjukkan keterampilan menyimak, berbicara, membaca, menulis,
dan berhitung.
 SMP/MTs./SMPLB/Paket B; 3.
1) Mengamalkan ajaran agama yang dianut sesuai dengan tahap
perkembangan remaja.
2) Menunjukkan sikap percaya diri.
3) Mematuhi aturan-aturan sosial yang berlaku dalam lingkungan yang
lebih luas.
4) Menghargai keberagaman agama, budaya, suku, ras, dan golongan sosial
ekonomi dalam lingkup nasional.
5) Mencari dan menerapkan informasi dari lingkungan sekitar dan sumber-
sumber lain secara logis, kritis, dan kreatif.
6) Menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif.
7) Menunjukkan kemampuan belajar secara mandiri sesuai dengan potensi
yang dimilikinya.
8) Menunjukkan kemampuan menganalisis dan memecahkan masalah
dalam kehidupan sehari-hari.
9) Mendeskripsi gejala alam dan sosial.
10) Memanfaatkan lingkungan secara bertanggung jawab.
 SMA/MA/SMALB/Paket C; 4.
1) Berperilaku sesuai dengan ajaran agama yang dianut sesuai dengan
perkembangan remaja.
2) Mengembangkan diri secara optimal dengan memanfaatkan kelebihan
diri serta memperbaiki kekurangannya.
3) Menunjukkan sikap percaya diri dan bertanggung jawab atas perilaku,
perbuatan, dan pekerjaannya.
4) Berpartisipasi dalam penegakan aturan-aturan sosial.
5) Menghargai keberagaman agama, bangsa, suku, ras, dan golongan sosial
ekonomi dalam lingkup global.
6) Membangun dan menerapkan informasi dan pengetahuan secara logis,
kritis, kreatif, dan inovatif.
7) Menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif
dalam pengambilan keputusan.
8) Menunjukkan kemampuan mengembangkan budaya belajar untuk
pemberdayaan diri.
9) Menunjukkan sikap kompetitif dan sportif untuk mendapatkan hasil
yang terbaik.
10) Menunjukkan kemampuan menganalisis dan memecahkan masalah
kompleks.
 SMK/MAK.
1) Berperilaku sesuai dengan ajaran agama yang dianut sesuai dengan
perkembangan remaja.
2) Mengembangkan diri secara optimal dengan memanfaatkan kelebihan
diri serta memperbaiki kekurangannya.
3) Menunjukkan sikap percaya diri dan bertanggung jawab atas perilaku,
perbuatan, dan pekerjaannya.
4) Berpartisipasi dalam penegakan aturan-aturan sosial.
5) Menghargai keberagaman agama, bangsa, suku, ras, dan golongan
sosial ekonomi dalam lingkup global.
6) Membangun dan menerapkan informasi dan pengetahuan secara logis,
kritis, kreatif, dan inovatif.
7) Menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif
dalam pengambilan keputusan.
8) Menunjukkan kemampuan mengembangkan budaya belajar untuk
pemberdayaan diri.
9) Menunjukkan sikap kompetitif dan sportif untuk mendapatkan hasil
yang terbaik.
10) Menunjukkan kemampuan menganalisis dan memecahkan masalah
kompleks.
c. STANDAR KOMPETENSI KELOMPOK MATA PELAJARAN (SK-KMP).
Standar Kompetensi Kelompok Mata Pelajaran (SK-KMP) terdiri atas
kelompok-kelompok mata pelajaran:
1. Agama dan Akhlak Mulia.
2. Kewarganegaraan dan Kepribadian.
3. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.
4. Estetika.
5. Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan.
Standar Kompetensi Kelompok Mata Pelajaran (SK-KMP) dikembangkan
berdasarkan tujuan dan cakupan muatan dan/ atau kegiatan setiap kelompok
mata pelajaran, yakni:
1. Kelompok mata pelajaran Agama dan Akhlak Mulia bertujuan: membentuk
peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa serta berakhlak mulia. Tujuan tersebut dicapai melalui
muatan dan/atau kegiatan agama, kewarganegaraan, kepribadian, ilmu
pengetahuan dan teknologi, estetika, jasmani, olahraga, dan kesehatan.
2. Kelompok mata pelajaran Kewarganegaraan dan Kepribadian bertujuan:
membentuk peserta didik menjadi manusia yang memiliki rasa kebangsaan
dan cinta tanah air. Tujuan ini dicapai melalui muatan dan/atau kegiatan
agama, akhlak mulia, kewarganegaraan, bahasa, seni dan budaya, dan
pendidikan jasmani.
3. Kelompok mata pelajaran Ilmu Pengetahuan dan Teknologi bertujuan:
mengembangkan logika, kemampuan berpikir dan analisis peserta didik.
Pada satuan pendidikan SD/MI/SDLB/Paket A, tujuan ini dicapai melalui
muatan dan/atau kegiatan bahasa, matematika, ilmu pengetahuan alam, ilmu
pengetahuan sosial, keterampilan/kejuruan, dan muatan lokal yang relevan,
Pada satuan pendidikan SMP/MTs/SMPLB/Paket B, tujuan ini dicapai
melalui muatan dan/atau kegiatan bahasa, matematika, ilmu pengetahuan
alam, ilmu pengetahuan sosial, keterampilan/kejuruan, dan/atau teknologi
informasi dan komunikasi, serta muatan lokal yang relevan Pada satuan
pendidikan SMA/MA/SMALB/Paket C, tujuan ini dicapai melalui muatan
dan/atau kegiatan bahasa, matematika, ilmu pengetahuan alam, ilmu
pengetahuan sosial, keterampilan/kejuruan, teknologi informasi dan
komunikasi, serta muatan lokal yang relevan Pada satuan pendidikan
SMK/MAK, tujuan ini dicapai melalui muatan dan/atau kegiatan bahasa,
matematika, ilmu pengetahuan alam, ilmu pengetahuan sosial, keterampilan,
kejuruan, teknologi informasi dan komunikasi, serta muatan lokal yang
relevan.
4. Kelompok mata pelajaran Estetika bertujuan: membentuk karakter peserta
didik menjadi manusia yang memiliki rasa seni dan pemahaman budaya.
Tujuan ini dicapai melalui muatan dan/atau kegiatan bahasa, seni dan
budaya, keterampilan, dan muatan lokal yang relevan.
5. Kelompok mata pelajaran Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan bertujuan:
membentuk karakter peserta didik agar sehat jasmani dan rohani, dan
menumbuhkan rasa sportivitas. Tujuan ini dicapai melalui muatan dan/atau
kegiatan pendidikan jasmani, olahraga, pendidikan kesehatan, ilmu
pengetahuan alam, dan muatan lokal yang relevan.
Adapun Standar Kompetensi Kelompok Mata Pelajaran (SK-KMP) untuk
masing-masing satuan pendidikan selengkapnya adalah sebagai berikut:
a. Agama dan Akhlak Mulia SD/MI/SDLB*/Paket A
1. Menjalankan ajaran agama yang dianut sesuai dengan tahap
perkembangan anak.
2. Menunjukkan sikap jujur dan adil.
3. Mengenal keberagaman agama, budaya, suku, ras, dan golongan sosial
ekonomi di lingkungan sekitarnya.
4. Berkomunikasi secara santun yang mencerminkan harkat dan martabatnya
sebagai makhluk Tuhan.
5. Menunjukkan kebiasaan hidup bersih, sehat, bugar, aman, dan
memanfaatkan waktu luang sesuai dengan tuntunan agamanya.
6. Menunjukkan kecintaan dan kepedulian terhadap sesama manusia dan
lingkungan sebagai makhluk ciptaan Tuhan.
b. MP/MTs/SMPLB*/Paket B
1. Mengamalkan ajaran agama yang dianut sesuai dengan tahap
perkembangan remaja.
2. Menerapkan nilai-nilai kejujuran dan keadilan.
3. Memahami keberagaman agama, budaya, suku, ras, dan golongan sosial
ekonomi.
4. Berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan santun yang
mencerminkan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan.
5. Menerapkan hidup bersih, sehat, bugar, aman, dan memanfaatkan waktu
luang sesuai dengan tuntunan agamanya.
6. Memanfaatkan lingkungan sebagai makhluk ciptaan Tuhan secara
bertanggung jawab.
c. SMA/MA/SMALB*/Paket C
1. Berperilaku sesuai dengan ajaran agama yang dianut sesuai dengan
perkembangan remaja.
2. Menghargai keberagaman agama, bangsa, suku, ras, golongan sosial
ekonomi, dan budaya dalam tatanan global.
3. Berpartisipasi dalam penegakan aturan-aturan sosial.
4. Memahami hak dan kewajiban diri dan orang lain dalam pergaulan di
masyarakat.
5. Menghargai adanya perbedaan pendapat dan berempati terhadap orang
lain.
6. Berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan santun melalui
berbagai cara termasuk pemanfaatan teknologi informasi yang
mencerminkan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan.
d. SMK/MAK
1. Berperilaku sesuai dengan ajaran agama yang dianut sesuai dengan
perkembangan remaja.
2. Menghargai keberagaman agama, bangsa, suku, ras, golongan sosial
ekonomi, dan budaya dalam tatanan global.
3. Berpartisipasi dalam penegakan aturan-aturan sosial.
4. Memahami hak dan kewajiban diri dan orang lain dalam pergaulan di
masyarakat.
5. Menghargai adanya perbedaan pendapat dan berempati terhadap orang
lain.
6. Berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan santun melalui
berbagai cara termasuk pemanfaatan teknologi informasi yang
mencerminkan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan.
e. Kewarganegaraan dan Kepribadian
A. SD/MI/SDLB*/Paket A
1. Menunjukkan kecintaan dan kebanggaan terhadap bangsa, negara, dan tanah
air Indonesia.
2. Mematuhi aturan-aturan sosial yang berlaku dalam lingkungannya.
3. Menghargai keberagaman agama, budaya, suku, ras, dan golongan sosial
ekonomi di lingkungan sekitarnya.
4. Menunjukkan kecintaan dan kepedulian terhadap lingkungan.
5. Mengenal kekurangan dan kelebihan diri sendiri.
6. Menunjukkan rasa keingintahuan yang tinggi dan menyadari potensinya.
7. Berkomunikasi secara santun.
8. Menunjukkan kegemaran membaca.
9. Menunjukkan kebiasaan hidup bersih, sehat, bugar, aman, dan
memanfaatkan waktu luang.
10. Bekerja sama dalam kelompok, tolong-menolong, dan menjaga diri sendiri
dalam lingkungan keluarga dan teman sebaya.
11. Menunjukkan kemampuan mengekspresikan diri melalui kegiatan seni dan
budaya lokal.
B. SMP/MTs/SMPLB*/Paket B
1. Menerapkan kebersamaan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara demi terwujudnya persatuan dalam Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
2. Mematuhi aturan-aturan sosial, hukum dan perundangan.
3. Menghargai keberagaman agama, budaya, suku, ras, dan golongan sosial
ekonomi dalam lingkup nasional.
4. Memanfaatkan lingkungan secara bertanggung jawab.
C. SMA/MA/SMALB*/Paket C
1. Berpartisipasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara
secara demokratis dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
2. Berpartisipasi dalam penegakan aturan-aturan sosial, hukum dan
perundangan.
3. Menghargai keberagaman agama, bangsa, suku, ras, golongan sosial
ekonomi, dan budaya dalam tatanan global.
4. Memanfaatkan lingkungan secara produktif dan bertanggung jawab.
D. SMK/MAK
1. Berpartisipasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara
secara demokratis dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
2. Berpartisipasi dalam penegakan aturan-aturan sosial, hukum dan
perundangan.
3. Menghargai keberagaman agama, bangsa, suku, ras, golongan sosial
ekonomi, dan budaya dalam tatanan global.
4. Memanfaatkan lingkungan secara produktif dan bertanggung jawab.
E. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
A. SD/MI/SDLB*/Paket A
1. Mengenal dan menggunakan berbagai informasi tentang lingkungan sekitar
secara logis, kritis, dan kreatif.
2. Menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis, dan kreatif dengan
bimbingan guru/pendidik.
3. Menunjukkan rasa keingintahuan yang tinggi.
4. Menunjukkan kemampuan memecahkan masalah sederhana dalam
kehidupan sehari-hari.
5. Menunjukkan kemampuan mengenali gejala alam dan sosial di lingkungan
sekitar.
6. Menunjukkan keterampilan menyimak, berbicara, membaca, menulis, dan
berhitung.
7. Menunjukkan kebiasaan hidup bersih, sehat, bugar, aman, dan
memanfaatkan waktu luang.
B. SMP/MTs/SMPLB*/Paket B
1. Mencari dan menerapkan informasi secara logis, kritis, dan kreatif.
2. Menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis, dan kreatif.
3. Menunjukkan kemampuan belajar secara mandiri sesuai dengan potensi yang
dimilikinya.
4. Menunjukkan kemampuan menganalisis dan memecahkan masalah dalam
kehidupan sehari-hari.
5. Mendeskripsi gejala alam dan sosial.
C. SMA/MA/SMALB*/Paket C
1. Membangun dan menerapkan informasi, pengetahuan, dan teknologi secara
logis, kritis, kreatif, dan inovatif.
2. Menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif secara
mandiri.
3. Menunjukkan kemampuan mengembangkan budaya belajar untuk
pemberdayaan diri.
4. Menunjukkan sikap kompetitif, sportif, dan etos kerja untuk mendapatkan
hasil yang terbaik dalam bidang iptek.
D. SMK/MAK
1. Membangun dan menerapkan informasi, pengetahuan, dan teknologi secara
logis, kritis, kreatif, dan inovatif.
2. Menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif secara
mandiri.
3. Menunjukkan kemampuan mengembangkan budaya belajar untuk
pemberdayaan diri.
4. Menunjukkan sikap kompetitif, sportif, dan etos kerja untuk mendapatkan
hasil yang terbaik dalam bidang iptek.
E. Estetika
A. SD/MI/SDLB*/Paket A
1. Menunjukkan kemampuan untuk melakukan kegiatan seni dan budaya lokal.

B. SMP/MTs/SMPLB*/Paket B
1. Memanfaatkan lingkungan untuk kegiatan apresiasi seni.
2. Menghargai karya seni, budaya, dan keterampilan sesuai dengan kekhasan
lokal.
3. Menunjukkan kegemaran membaca dan menulis karya seni.
C. SMA/MA/SMALB*/Paket C
1. Memanfaatkan lingkungan untuk kegiatan apresiasi dan kreasi seni.
2. Menunjukkan apresiasi terhadap karya seni.
D. SMK/MAK
1. Memanfaatkan lingkungan untuk kegiatan apresiasi dan kreasi seni.
2. Menunjukkan apresiasi terhadap karya seni 3. Menunjukkan kegemaran
membaca dan menulis karya seni.
3. Menghasilkan karya kreatif, baik individual maupun kelompok.
E. Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan
A. SD/MI/SDLB*/Paket A
1. Menunjukkan kebiasaan hidup bersih, sehat, bugar, aman dan memanfaatkan
waktu luang.
2. Mengenal berbagai informasi tentang potensi sumber daya lokal untuk
menunjang hidup bersih, sehat, bugar, aman dan memanfaatkan waktu luang.
B. SMP/MTs/SMPLB*/Paket B
1. Menunjukkan kebiasaan hidup bersih, sehat, bugar, aman dan memanfaatkan
waktu luang dengan memanfaatkan lingkungan secara bertanggung jawab.
2. Mencari dan menerapkan berbagai informasi tentang potensi sumber daya
lokal untuk menunjang hidup bersih, sehat, bugar, aman dan memanfaatkan
waktu luang.
C. SMA/MA/SMALB*/Paket C
1. Menjaga kesehatan, ketahanan, dan kebugaran jasmani.
2. Membangun dan menerapkan informasi dan pengetahuan potensi lokal untuk
menunjang kesehatan, ketahanan, dan kebugaran jasmani.
3. Menunjukkan sikap kompetitif dan sportif untuk mendapatkan hasil yang
terbaik dalam bidang pendidikan jasmani, olah raga, dan kesehatan.
D. SMK/MAK
1. Menjaga kesehatan, ketahanan, dan kebugaran jasmani.
2. Membangun dan menerapkan informasi dan pengetahuan potensi lokal untuk
menunjang kesehatan, ketahanan, dan kebugaran jasmani.
3. Menunjukkan sikap kompetitif dan sportif untuk mendapatkan hasil yang
terbaik dalam bidang pendidikan jasmani, olah raga, dan kesehatan.
b. Standar Kompetensi Lulusan Mata PelajaranStandar kompetensi mata pelajaran
dikembangkan berdasarkan tujuan dan cakupanmuatan setiap mata pelajaran
yang didapat pada peserta didik sesuai satuan pendidikan,baik satuan pendidikan
dasar maupun menengah.
C. Hambatan Dalam Standar Kompetensi Lulusan Di Jenjang Sekolah Dasar
Dalam Standar Kompetensi Lulusan di jenjang Sekolah Dasar terdapat hambatan.
Hambatan dalam Standar Kompetensi Lulusan di jenjang Sekolah Dasar dalam
pencapaian standar kompetensi lulusan dijenjang Sekolah Dasar bagi guru masih adanya
kendala atau hambatan dalam menjelaskan kepada siswa tentang fakta, prosedur,
konsep, dan metakognitif. Guru belum semua sama dalam memahami aplikasi
metakognitif di kelas. Sebagian guru juga mengalami kesulitan dalam mengajarkan
materi pembelajaran yang sesuai dengan tuntutan kurikulum. Penilaian sikap dan
karakter memerlukan instrumen yang sederhana dan mewakili aspek yang dinilai. Oleh
karena itu, jurnal sebagai instrumen utama harus disiapkan di setiap kegiatan
pembelajaran. Dalam konteks peningkatan kompetensi guru, sekolah maupun dinas
pendidikan tingkat provinsi perlu mengidentifikasi seberapa banyak jumlah guru yang
belum terampil dan yang sudah terampil. Untuk itu perlu kebijakan terintegrasi antara
dinas pendidikan provinsi, balai pendidikan menengah, pengawas sekolah, dan kepala
sekolah. Dinas pendidikan provinsi sebagai sumber kebijakan dan balai pendidikan
mene- ngah, pengawas sekolah, dan kepala sekolah dan kepala sekolah. Dinas
pendidikan provinsi sebagai sumber kebijakan dan balai pendidikan menengah,
pengawas sekolah, dan kepala sekolah sebagai sasaran kebijakan. Subjek kebijakan
adalah pemberdayaan guru agar sesuai dengan harapan yakni dapat melampaui SNP
yang diharapkan. Dengan demikian, berdampak pada kemampuan dalam memberikan
standar pelayanan yang baik yakni di atas standar pelayanan minimal. Tidak hanya itu,
Kendala atau hambatan dalam Standar Kompetensi Lulusan di Jenjang Sekolah Dasar
juga terdapat hambatan atau kendala lain yaitu terkait dengan penilaian sikap dan
karakteritik siswa. Kurikulum sudah berlangsung cukup lama, tetapi guru masih sulit
melaksanakan tupoksinya dalam melakukan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi
pembelajaran. Standar Kompetensi Lulusan Tantangan yang dihadapi diantaranya,
meningkatkan penggunaan berbagai referensi belajar oleh siswa dalam memahami
kompetensi dasar suatu materi untuk pelajaran IPA, IPS, PKn bagi siswa kelas 4, 5 dan
6, peningkatan kebiasaan berperilaku santun oleh siswa kelas 1, 2 dan 6 terhadap Guru,
pembiasaan merealisasikan karya seni dan budaya, kebugaran jasmani, serta
penggunaan teknologi yang sehat dalam pendidikan di sekolah bagi seluruh siswa SD
(Yuliana & Raharjo, 2019).
2) Analisis Standar Isi Di Jenjang Sekolah Dasar
1) Pengertian dan tujuan standar isi
Standar isi pendidikan adalah mencakup lingkup materi dan tingkat kompetensi
untuk mencapai kompetensi lulusan dan jenis pendidika n tertentu. Standar isi
memuat krangka dasar dan struktur kurikulum, beban belajar, kurikulum tingkat
satuan pendidikan,dan kalender pendidikan/akademik. Standar isi untuk Satuan
Pendidikan Dasar dan Menengah yang selanjutnya disebut Standar Isi mencakup
materi minimal dan tingkat kompetensi minimal untuk mencapai kompetensi lulusan
minimal pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Standar isi berisi kerangka
dasar, struktur kurikulum, beban belajar, kurikulum tingkat satuan pendidikan, dan
kalender pendidikan/akademik (sesuai dengan Permendiknas No.22 Tahun 2006)
(Studi et al., 2019).
Tujuan dari standar isi pendidikan ini adalah ialah meningkatkan mutu
pendidikan yang diarahkan untuk pengembangan potensi peserta didik sesuai
dengan perkembangan ilmu, teknologi, seni, serta pergeseran paradigma pendidikan
yang berorientasi pada kebutuhan peserta didik. Dalam peraturan pemerintah No 19
tahun 2005 yang membahas standar isi yang secara keseluruhan mencakup hal- hal
sebagai berikut:
1. Kerangka dasar dan struktur kurikulum yang merupakan pedoman dalam
penyusunan kurikulum pada tingkat satuan pendidikan.
2. Beban belajar bagi peserta didik pada satuan pendidikan dasar dan menengah.
3. Kurikulum tingkat satuan pendidikan yang akan dikembangkan oleh satuan
pendidikan berdasarkan panduan penyusunan kurikulum sebagai bagian tidak
terpisahkan dari standar isi.
4. Kalender pendidikan untuk penyelenggaraan pendidikan pada satuan pendidikan
jenjang pendidikan dasar dan menengah.
Oleh karena itu, Standar Isi dikembangkan untuk menentukan kriteria ruang
lingkup dan tingkat kompetensi yang sesuai dengan kompetensi lulusan yang
dirumuskan pada Standar Kompetensi Lulusan, yakni sikap, pengetahuan, dan
keterampilan. Karakteristik, kesesuaian, kecukupan, keluasan, dan kedalaman materi
ditentukan sesuai dengan karakteristik kompetensi beserta proses pemerolehan
kompetensi tersebut. Ketiga kompetensi tersebut memiliki proses pemerolehan yang
berbeda. Sikap dibentuk melalui aktivitas-aktivitas: menerima, menjalankan,
menghargai, menghayati, dan mengamalkan. Pengetahuan dimiliki melalui aktivitas-
aktivitas: mengetahui, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan
mencipta. Keterampilan diperoleh melalui aktivitas-aktivitas: mengamati, menanya,
mencoba, menalar, menyaji, dan mencipta. Dalam Peraturan Pemerintah No. 13
tahun 2015, Standar isi mencakup lingkup materi minimaldan tingkat kompetensi
minimal untuk mencapai kompetensi lulusan minimal pada jenjang dan jenis
pendidikan tertentu.Standar isimemuat kerangka dasar dan struktur kurikulum,
beban belajar, kurikulum tingkat satuan pendidikan, dan kalender pendidikan
(MASKAPAI et al., 2013).
2) Ruang Lingkup Standar Isi Untuk Jenjang Sekolah Dasar
Untuk elemen Standar Isi, kedudukan mata pelajaran kompetensi yang semula
diturunkan dari mata pelajaran berubah menjadi mata pelajaran dikembangkan dari
kompetensi. Untuk pendekatan yang dilakukan adalah, jenjang SD dalam semua
mata pelajaran, jenjang SMP kompetensi dikembangkan melalui mata pelajaran.
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
pasal 6 ayat (1) menyatakan bahwa kurikulum untuk jenis pendidikan umum,
kejuruan, dan khusus pada jenjang pendidikan dasar dan menengah terdiri atas
(Slameto, 2015) :
1. Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia; yang dilaksanakan melalui
kegiatan agama, kewarganegaraan, kepribadian, ilmu pengetahuan dan
teknologi, estetika, jasmani, olah raga dan kesehatan.
2. Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian; yang dilaksanakan
melalui kegiatan agama, akhlak mulia, kewarganegaraan, bahasa, seni dan
budaya serta pendidikan jasmani.
3. Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi; yang dilaksanakan
melalui kegiatan bahasa, matematika, ilmu pengetahuan alam, ilmu pengetahuan
social, keterampilan, kejuruan, teknologi informasi dan komunikasi, serta
muatan lokal yang relevan.
4. Kelompok mata pelajaran estetika; yang dilaksanakan melalui kegiatan bahasa,
seni dan budaya, keterampilan, dan muatan lokal yang relevan.
5. Kelompok mata pelajaran jasmani, olah raga dan kesehatan; yang dilaksanakan
melalui kegiatan jasmani, olah raga, pendidikan kesehatan, ilmu pengetahuan
alam, dan muatan lokal yang relevan.
Setiap keompok mata pelajaran tersebut dilaksanakan secara holistik, sehingga
pembelajaran masing-masing kelompok mempengaruhi pemahaman dan
penghayatan peserta didik, dan semua kelompok matapelajaran sama pentingnya
dalam menentukan keulusan. Kurikulum dalam berbagai jenis dan jenjang
pendidikan meenekankan pentingnya kemampuan dan kegemaran membaca serta
menulis, kecakapan berhitung, dan kecakapan berkomunikasi.
Ruang lingkup merupakan luasnya subjek yang tercakup. Sehingga ruang lingkup
mata pelajaran merupakan cakupan dari tiap- tiap mata pelajaran yang ada.
Keberhasilan pembelajaran secara keseluruhan sangat tergantung pada keberhasilan
guru merancang materi pembelajaran. Materi Pembelajaran pada hakekatnya
merupakan bagian tak terpisahkan dari Silabus, yakni perencanaan, prediksi dan
proyeksi tentang apa yang akan dilakukan pada saat Kegiatan Pembelajaran. Materi
pembelajaran menempati posisi yang sangat penting dari keseluruhan kurikulum,
yang harus dipersiapkan agar pelaksanaan pembelajaran dapat mencapai sasaran.
Sasaran tersebut harus sesuai dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
yang harus dicapai oleh peserta didik. Dalam jenjang di sekolah dasar guru dapat
membuat persiapan yang berdaya guna dan berhasil guna, dituntut memahami
berbagai aspek yang berkaitan dengan pengembangan materi pembelajaran, baik
berkaitan dengan hakikat, fungsi, prinsip, maupun prosedur pengembangan materi
serta mengukur efektivitas persiapan tersebut.
Ruang lingkup dari kelompok mata pelajaran diuraikan sebagai berikut
(Permendiknas, 2007) :
1. Kelompok Mata Pelajaran Agama dan Akhlak Mulia.
Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia dimaksudkan untuk
membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia. Akhlak mulia mencakup etika,
budi pekerti, atau moral sebagai perwujudan dari pendidikan agama.
2. Kelompok Mata Pelajaran Kewarganegaraan dan Kepribadian.
Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian dimaksudkan untuk
peningkatan kesadaran dan wawasan peserta didik akan status, hak, dan
kewajibannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta
peningkatan kualitas dirinya sebagai manusia.
3. Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi.
Pada SD/MI/SDLB dimaksudkan untuk mengenal, menyikapi, dan
mengapresiasi ilmu pengetahuan dan teknologi, serta menanamkan kebiasaan
berpikir dan berperilaku ilmiah yang kritis, kreatif dan mandiri.
4. Estetika.
Kelompok mata pelajaran estetika dimaksudkan untuk meningkatkan
sensitivitas, kemampuan mengekspresikan dan kemampuan mengapresiasi
keindahan dan harmoni. Kemampuan mengapresiasi dan mengekspresikan
keindahan serta harmoni mencakup apresiasi dan ekspresi, baik dalam
kehidupan individual sehingga mampu menikmati dan mensyukuri hidup,
maupun dalam kehidupan kemasyarakatan sehingga mampu menciptakan
kebersamaan yang harmonis.
5. Jasmani, Olahraga dan Kesehatan.
Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan pada SD/MI/SDLB
dimaksudkan untuk meningkatkan potensi fisik serta menanamkan sportivitas
dan kesadaran hidup sehat.
3) Hambatan Standar Isi Dalam Jenjang Sekolah Dasar
Dalam standar isi terdapat hambatan-hanbatan yang terjadi dalam standar isi
khususnya dalam jenjang pendidikan di Sekolah Dasar, adapun hambatan yaitu,
menunjukkan sebagian guru masih menganggap bahwa perangkat pembelajaran
yang dibuat belum dianggap penting dan hanyalah sebagai persyaratan administrasi
dalam pembelajaran sehingga tampak pengembangannya belum optimal.
Pemahaman guru terhadap standar isi juga belum merata sehingga masih ada
beberapa guru yang malas untuk membuat/menyusun perangkat pembelajaran secara
mandiri. Kendala lain terkait implementasi standar isi yaitu pelaksanaan proses
belajar, pengerjaan perangkat pembelajaran yang menyita waktu, ketersediaan
sarana, karakteristik siswa yang beragam yang memberikan kendala dalam
pelaksanaan proses belajar didalam kelas. Kemampuan guru yang belum sama
dalam melayani proses pembelajaran dengan standar isi yang sama perlu mendapat
perhatian serius dari berbagai pihak, baik sekolah maupun pemerintah daerah.
Keterbatasan media pembelajaran misalnya, perlu usaha nyata dalampengadaannya
dengan melibatkan sekolah danguru, serta pemerintah daerah dan dinas. Selama ini,
ketercukupan sarana pembelajaran alat dan media selalu menjadi alasan bagi
sekolah dan guru ketika hasil pembelajaranbelum optimal. Oleh karena itu, perlu
keterlibatan langsung pemerintah daerah melalui program pemberdayaan sekolah
dalam pemenuhan alatdan media pembelajaran. Jika ketersediaan alat dan media
pembelajaran tercukupi, tidak ada alasan bagi sekolah dan guru ketika pem-
belajaran belum optimal. Dalam konteks kegiatanpembelajaran, standar isi sangat
penting sehingga perlu diusahakan oleh berbagai pihak agar kendala yang dialami
guru bisa diminimalisir.Sehingga akan berkontribusi pada pencapaian SNP (Yuliana
& Raharjo, 2019).
3. Analisis Standar Proses Di Jenjang Sekolah Dasar
a. Pengertian Standar Proses dan Tujuan Standar Proses
Standar proses pembelajaran merupakan kriteria minimal tentang
pelaksanaan pembelajaran pada program studi untuk memperoleh capaian
pembelajaran lulusan. Proses pembelajaran yang baik adalah proses
pembelajaran yang berbasiskan pada capaian pembelajaran sesuai dengan yang
ada pada dokumen kurikulum. Oleh karenanya, sistem pembelajaran dibangun
berdasarkan perencanaan yang relevan dengan tujuan, ranah (domain) belajar
dan hirarkinya. (Henri, H. Iwan. Nugroho, Hadi., Ruchendi, H. Hani., Ruhiyat,
Ade., Soebiyantoro, H. Aryo. Fitriani, Dini Rizki., Mugoprasojo, 2017).
Tujuan Standar Proses dalam Pendidikan yaitu untuk memudahkan guru
dalam membuat perencanaan di sekolah, baik perencanaan semester atau
tahunan. Memudahkan kepala sekolah dalam memantau keberhasilan proses
pembelajaran di sekolah. Dan mengarahkan proses belajar peserta didik agar
mengacu pada tujuan akhir yang hendak dicapai, yaitu standar kompetensi
lulusan.
b. Komponen Standar Proses Di Jenjang Sekolah Dasar
1. Perencanaan Proses Pembelajaran. Perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan
rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang memuat identitas mata pelajaran, standar
kompetensi (SK), kompetensi dasar (KD), indikator pencapaian kompetensi, tujuan
pembelajaran, materi pembelajaran, alokasi waktu, metode pembelajaran, kegiatan
pembelajaran, penilaian hasil belajar, dan sumber belajar.
2. Pelaksanaan proses pembelajaran.
E. Rombongan belajar, jumlah maksimal peserta didik khususnya pada jenjang
disekolah dasar adalah 28 peserta dididk.
F. Beban kerja minimal guru.
Guru memiliki beban kerja yaitu merencanakan pembelajran, ,elaksanakan,
menilai hasil pembelajaran, membimbing dan melatih peserta didik, serta
melaksanakan tugas tabahan sejurang-kurangnya 24 jam tatap muka dalam satu
minggu.
G. Buku teks pelajaran.
Buku teks pelajaran yang digunakan oleh sekolah dipilih mellaui rapat guru
dengan mempertimbangkan komite sekolah dari buku-buku teks pelajaran yang
ditetapkan oleh menteri.
H. Pengelolaan Kelas :
a. Guru mengatur tempat duduk sesuai karakteristik peserta didik dan mata
pelajaran, serta aktivitas pembelajaran yang akan dilakukan.
b. Volume dan intonasi suara guru dalam proses pembelajaran harus dapat
didengar dengan baik oleh peserta didik.
c. Tutur kata guru santun dan dapat dimengerti oleh peserta didik; d. Guru
menyesuaikan materi pelajaran dengan kecepatan dan kemampuan belajar
peserta didik.
d. Guru menciptakan ketertiban, kedisiplinan, kenyamanan, kese- lamatan,
dankeputusan pada peraturan dalam menyelenggara-kan proses
pembelajaran;
e. Guru menciptakan ketertiban, kedisiplinan, kenyamanan, kese-lamatan,
dankeputusan pada peraturan dalam menyelenggara-kan proses
pembelajaran.
f. Guru memberikan penguatan dan umpan balik terhadap res-pons dan hasil
belajar peserta didik selama proses pembela-jaran berlangsung.
g. Guru menghargai peserta didiktanpa memandang latar belakang agama,
suku, jenis kelamin dan status sosial ekonomi.
h. Guru menghargai pendapat peserta didik.
i. Guru memakai pakaian yang sopan, bersih, dan rapi.
j. Pada tiap awal semester, guru menyampaikan silabus mata pelajaran yang
diampunya.
k. Guru memulai dan mengakhiri proses pembelajaran sesuai dengan waktu
yang dijadwalkan.
3. PELAKSANAAN PEMBELAJARAN.
I. Kegiatan Pendahuluan.
J. Kegiatan Inti.
K. Kegiatan Penutup :
a) Eksplorasi.
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
1. Melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan dalam tentang
topik/tema materi yang akan dipelajari dengan menerapkan prinsip alam
takambang jadi guru dan belajar dari aneka sumber.
2. Menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran, dan
sumber belajar lain.
3. Memfasilitasi terjadinya interaksi antarpeserta didik serta antara peserta
didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya.
4. Melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran.
5. Memfasilitasi peserta didik melakukan percobaan di laboratorium, studio,
atau lapangan.
b) Elaborasi
Dalarn kegiatan elaborasi, guru:
1. membiasakan peserta didik membaca dan menulis yang beragam melalui
tugas-tugas tertentu yang bermakna.
2. memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi, dan lain-lain
untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis.
3. memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan masalah,
dan bertindak tanpa rasa takut.
4. memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif can kolaboratif.
5. memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan
prestasi belajar.
6. rnenfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang dilakukan balk
lisan maupun tertulis, secara individual maupun kelompok.
7. memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan r iasi; kerja individual maupun
kelompok.
8. memfasilitasi peserta didik melakukan pameran, turnamen, festival, serta
produk yang dihasilkan.
9. memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang menumbuhkan
kebanggaan dan rasa percaya diri peserta didik.
c) Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
1. memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan,
isyarat, maupunhadiah terhadap keberhasilan peserta didik.
2. memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi peserta didik
melalui ber-bagai sumber.
3. memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh
pengalaman belajar yang telah dilakukan.
4. memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman yang bermakna
dalam mencapai kompetensi dasar.
5. berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator dalam menjawab pertanyaan
peserta didik yang menghadapi kesulitan, dengan menggunakan bahasa yang
baku dan benar.
6. membantu menyelesaikan masalah.
7. memberi acuan agar peserta didik dapatmelakukan pengecekan hasil
eksplorasi.
8. memberi informasi untuk bereksplorasi Iebih jauh.
9. memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau belum
berpartisipasi aktif.
4. Penilaian Hasil Belajar
Dilakukan oleh guru terhadap hasil pembelajaran untuk:
a. Mengukur tingkat pencapaian kompetensi peserta didik.
b. Bahan penyusunan laporan kemajuan hasil belajar.
c. Memperbaiki proses pembelajaran.
Dilakukan secara:
 Konsisten.
 Sistematik.
 Terprogram.
Menggunakan:
 tes dannon-tes.
 bentuk tertulis ataulisan.
 pengamatan kinerja.
 pengukuran sikap.
 penilaian hasil karya(tugas, proyek dan/atau produk).
 Portofolio.
 penilaian diri.
Penilaian hasil pembelajaran menggunakan:
 Standar Penilaian Pendidikandan.
 Panduan Penilaian Kelompok Mata Pelajaran.
c) Hambatan Standar Proses Di Jenjang Sekolah Dasar
Dalam standar proses terdapat hambatan khususnya dalam standar proses di Sekolah
Dasar. Hambatan standar proses dijenjang sekolah dasar yaitu, dalam standar proses,
sebagian guru belum menyusun silabus. Guru tidak seluruhnya terampil dan dapat
melakukan pembelajaran dengan jawaban yang kebenarannya multi dimensi. Kesulitan
lain yang dihadapi guru yaitu tidak dapat melakukan kegiatan pembelajaran menuju
keterampilan aplikatif. Kendala dalam pelaksanaan standar proses yaitu keterbatasan
kepala sekolah untuk mensupervisi karena padatnya kegiatan internal dan eksternal serta
kekurangan sarana belajar. Dalam hal ini, perlu pembinaan secara berkelanjutan
terhadap kepala sekolah. Dinas pendidikan perlu melakukan evaluasi kinerja akademik
kepala sekolah agar hal-hal substantif dapat terekam dengan baik. Masalah tidak
sempatnya kepala sekolah melakukan supervisi terhadap guru dalam melaksanakan
pembelajaran di kelas merupakan masalah yang serius mengingat tugas utama kepala
sekolah salah satunya adalah melaksanakan kegiatan supervisi terhadap pembelajaran
yang dilakukan oleh guru. Ketika teridentifikasi bahwa guru membuat silabus dan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) hanya ketika ada pengawas sekolah yang
datang dan melakukan supervise. Fenomena ini sangat memprihatinkan karena
pengembangan silabus merupakan tugas guru dalam merencanakan kegiatan
pembelajaran sehingga prosesakan berlangsung dengan baik dan sesuai dengan SNP.
Dalam melaksanakan evaluasi kinerja akademik kepala sekolah diperlukan laporan
kinerja kepala sekolah yang dapat memetakan kinerjanya. Pada bidang apa kepala
sekolah belum menunjukkan kinerjanya secara optimal. Jika kegiatan pembelajaran
yang dilakukan oleh guru masih minim, pengawas sekolah dapat melakukan pembinaan
kepada kepala sekolah dalam hal pentingnya melaksanakan kegiatan supervisi kegiatan
pembelajaran di kelas, inilah yang menyebabkan terjadinya hambatan-hambatan dalam
standar proses khususnya di jenjang seklah dasar (Yuliana & Raharjo, 2019). Hambatan
yang muncul dalam standar proses tersebut bukan suatu hal yang dapat menggagalkan
tercapainya tujuan pembelajaran di sekolah, namun justru menjadi tantangan yang harus
dihadapi oleh pihak yang terlibat dalam proses belajar mengajar di sekolah terutama
guru. Guru merupakan faktor utama dalam tercapainya proses pembelajaran yang
diterima siswa. Berkaitan dengan hal di atas, sangat perlu dilakukan sebuah penelitian
berkaitan dengan faktor yang menghambat guru dalam proses pembelajaran akuntansi
dengan pendekatan kontekstual di sekolah. (Placas, 2015).
d) Simpulan
Pada dasarnya pendidikan merupakan proses pengalihan pengetahuan secara sadar
dan terencana untuk mengubah tingkah laku manusia dan mendewasakan manusia
melalui proses pengajaran dalam bentuk pendidikan formal, nonformal, dan informal.
(Luhman, 2006). Pendidikan berkaitan dengan standar nasional pendidikan, yang mana
standar nasional pendidikan adalah kriteria minimal tentang sistem pendidikan di
seluruh wilayah hukum Negara kesatuan republik Indonesia. Lingkup standar nasional
pendidikan meliputi, standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar
pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan,
standar pembiayaan dan standar penilaian pendidikan. Penjaminan dan pengendalian
mutu pendidikan sesuai dengan standar nasional pendidikan dilakukan evaluasi,
akreditasi, dan sertifikasi. Standar nasional pendidikan bertujuan menjamin mutu
pendidikan nasional dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan membentuk
watak serta peradaban bangsa yang bermartabat. Khususnya dalam pendidikan
disekolah dasar. Sekolah Dasar merupakan salah satu bagian komponen penting dalam
sistem pendidikan nasional. Sekolah Dasar merupakan salah satu jenjang pendidikan
yang berlangsung selama 6 tahun dan merupakan jenjang pendidikan formal level
rendah yang sangat menentukan pembentukan karakter siswa kedepannya. Standar
nasional pendidikan yang meliputi, standar isi, standar proses, standar kompetensi
lulusan, merupakan standar yang sangat penting dalam pendidikan. Standar Kompetensi
Lulusan adalah kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan
keterampilan. Standar proses pendidikan adalah standar nasional pendidikan, yang
berarti standar proses pendidikan dimaksud berlaku untuk setiap lembaga pendidikan
formal pada jenjang pendidikan tertentu dimanapun pendidikan lembaga itu berada
secara nasional. Dan Standar isi adalah pendiidkan mencakup lingkup materi dan
tingkat kompetensi untuk mencapai kompetensi lulusan, kompetensi pada jenjang dan
jenis pendidikan tertentu
DAFTAR RUJUKAN

Akerlof. (2012). Analisis Pengaruh Pendidikan, Pelatihan, dan Pengalaman Kerja


terhadap Produktivitas Kerja Pegawai Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi
Papua. Journal of Chemical Information and Modeling, 53(9), 1689–1699.
Erick, M. C. J., Miranda, G., Sandra, D., Argueta, E., Wacher, N. H., Silva, M., Valdez,
L., Cruz, M., Gómez-Díaz, R. A., Casas-saavedra, L. P., De Orientación, R., Salud
México, S. de, Virtual, D., Instituto Mexicano del Seguro Social, Mediavilla, J.,
Fernández, M., Nocito, A., Moreno, A., Barrera, F., … Faizi, M. F. (2016). No 主
観的健康感を中心とした在宅高齢者における 健康関連指標に関する共分散
構 造 分 析 Title. Revista CENIC. Ciencias Biológicas, 152(3), 28.
file:///Users/andreataquez/Downloads/guia-plan-de-mejora-institucional.pdf
%0Ahttp://salud.tabasco.gob.mx/content/revista
%0Ahttp://www.revistaalad.com/pdfs/Guias_ALAD_11_Nov_2013.pdf
%0Ahttp://dx.doi.org/10.15446/revfacmed.v66n3.60060.%0Ahttp://www.cenetec.
Henri, H. Iwan. Nugroho, Hadi., Ruchendi, H. Hani., Ruhiyat, Ade., Soebiyantoro, H.
Aryo. Fitriani, Dini Rizki., Mugoprasojo, S. (2017). STANDAR PROSES
PEMBELAJARAN UNIVERSITAS SUBANG Nomor Dokumen : Standar Proses
Pembelajaran Universitas Subang Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan
(LPMP).
Latar, A., & Masalah, B. (2019). Bab I Pendahuluan ِ ‫ح ج ْﻥ َ أ ِ بﺱ َّ اﻟﻨ َْﻦ َي ب ْ ُﻢ ح‬aَ َْْ ‫ب ﻮا ُ ُﻤ ﻜ‬
7–1 a,22 a. ‫ ُﻢ ُﻛ‬aْ ‫ أ‬aَ ‫ ْال ُّﻭا ُؤَﺩ ج ْﻥ‬aْaَ ‫ ﻣ‬aَ ‫ َبت بﻧ‬aِ ‫ إ‬aِ ‫ ﻟ‬aَ ‫ أ ٰى‬aَ ‫ ْﻠ ﻫ‬aِ ‫ ﻭ َب ﻬ‬aَ ‫ إ‬aِ ‫ ﺫ‬aَ ‫ َﻤ ﻜ َح ا‬aْ .
http://eprints.unwahas.ac.id/2196/
Luhman, N. (2006). No 主観的健康感を中心とした在宅高齢者における 健康関連
指標に関する共分散構造分析 Title. La Sociedad de La Sociedad, 5–65.
MASKAPAI, A. H. P. K., MURAH, L. P. J. P. B., 1999, D. D. U.-U. N. 8 T., &
KONSUMEN, T. P. (2013). No Title 补 充 材 料 . Maskapai, Aspek Hukum
Perlindungan Konsumen Murah, Lion Pada Jasa Penerbangan Bertarif 1999,
Ditinjau Dari Undang-Undang Nomor 8 Tahun Konsumen, Tentang Perlindungan,
c, 2–6.
Mukarramah, U., Juanda, A., & Fitriah, E. (2015). Analisis Standar Proses
Pembelajaran Biologi Kelas X Di Sma Negeri 1 Majalengka Tahun Pelajaran
2014 / 2015. Scientiae Educatia, 5(1), 1–18.
Permendiknas. (2007). Standar Proses Nomor 41 Tahun 2007.
Placas, C. D. E. (2015). No 主観的健康感を中心とした在宅高齢者における 健康
関連指標に関する共分散構造分析 Title. 2015, 1–239.
Schostak, J., Park, S. H., ‫ م‬.‫ و‬.‫ د‬,‫عامر‬., Social, C., Dell’Isola, A., ‫ ن‬.‫ ح‬.‫ م‬,‫بخت‬., Andrew,
K., Les, R., Márquez, A. C., Gray, C., Hughes, W., Smith, D. J., Emmitt, S.,
Yeomans, D. T., Fleming, E., Academy, N., Washington, P., Number, R.,
Facilities, F., … Levy, S. M. (2003). No 主観的健康感を中心とした在宅高齢者
における 健康関連指標に関する共分散構造分析 Title. ,‫مجلة اسيوط للدراسات البيئة‬
‫(العدد الحا‬Mm), 43.
Skl-sp, P., Kompetensi, S., & Satuan, L. (2006). a . Standar Kompetensi Lulusan
Satuan. 1–13.
Slameto, S. (2015). Rasional Dan Elemen Perubahan Kurikulum 2013. Scholaria :
Jurnal Pendidikan Dan Kebudayaan, 5(1), 1.
https://doi.org/10.24246/j.scholaria.2015.v5.i1.p1-9
Smk, D. I., & Bumijawa, N. (2009). Kompetensi Lulusan Dengan Motivasi Belajar
Siswa.
Studi, P., Pendidikan, A., & Bogor, S. M. (2019). Makalah standar isi pendidikan. 3.
Yuliana, L., & Raharjo, S. B. (2019). Ketercapaian Standar Nasional Pendidikan Di
Sekolah Menengah Atas. Jurnal Pendidikan Dan Kebudayaan, 4(2), 197.
https://doi.org/10.24832/jpnk.v4i2.1457

Anda mungkin juga menyukai