0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
7 tayangan5 halaman
Dokumen tersebut membahas delapan standar pendidikan nasional Indonesia yaitu standar isi, proses, kompetensi lulusan, pendidik dan tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan, dan penilaian pendidikan. Standar-standar tersebut digunakan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.
Dokumen tersebut membahas delapan standar pendidikan nasional Indonesia yaitu standar isi, proses, kompetensi lulusan, pendidik dan tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan, dan penilaian pendidikan. Standar-standar tersebut digunakan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.
Dokumen tersebut membahas delapan standar pendidikan nasional Indonesia yaitu standar isi, proses, kompetensi lulusan, pendidik dan tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan, dan penilaian pendidikan. Standar-standar tersebut digunakan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.
1. Standar Nasional Pendidikan diatur dengan peraturan pemerintah untuk melaksanakan
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional. Peraturan pemerintah yang mengatur tentang standar Nasional Pendidikan Nasional adalah Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005. Delapan standar nasional pendidikan (SNP), meliputi: a) Standar Isi b) Standar Proses c) Standar Kompetensi Lulusan d) Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan e) Standar Sarana dan Prasarana f) Standar Pengelolaan g) Standar Pembiayaan h) Standar Penilaian Pendidikan
2. Uraian dari delapan standar pendidikan :
a) Standar Isi Standar Isi merupakan ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi dalam rangka mencapai kompetensi lulusan pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Segala hal yang diatur dalam standar isi meliputi: materi minimal dan kompetensi minimal untuk mencapai kompetensi minimal lulusan untuk jenis dan tingkat pendidikan tertentu. Dalam standar isi ini terdapat kerangka dasar dan struktur kurikulum, beban studi, kurikulum tingkat satuan pendidikan, serta kalender pendidikan. Sebagai salah satu bagian dari standar pendidikan nasional (SNP), manfaat standar isi adalah memudahkan pengembang kurikulum untuk merumuskan kurikulum yang sesuai di tiap jenjang pendidikan. b) Standar Proses Standar nasional yang berkaitan dalam implementasi pembelajaran di satuan pendidikan diwujudkan dalam bentuk interaktif, inspiratif, menggugah, menantang dan memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi secara aktif. Proses belajar mengajar ini juga memberikan ruang bagi kreativitas, kemandirian sesuai minat, bakat dan perkembangan psikologis / fisik siswa. Standar proses bisa memberikan manfaat yang cukup signifikan pada pembelajaran, yaitu pembelajaran yang dilakukan oleh guru selalu terarah, efektif, dan efisien, sehingga peserta didik bisa lebih mudah dalam mengimplementasikan ilmu yang didapatkannya. Tujuan standar proses adalah sebagai berikut. Memudahkan guru dalam membuat perencanaan di sekolah, baik perencanaan semester atau tahunan. Memudahkan kepala sekolah dalam memantau keberhasilan proses pembelajaran di sekolah. Mengarahkan proses belajar peserta didik agar mengacu pada tujuan akhir yang hendak dicapai, yaitu standar kompetensi lulusan. c) Standar Kompetensi Lulusan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) merupakan kriteria atau kualifikasi yang menyangkut kemampuan lulusan yang terbagi atas kemampuan sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Pada jenjang sekolah dasar, SKL tersebut bertujuan untuk meletakkan dasar kecerdasan, wawasan pengetahuan, kepribadian yang berakhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan selanjutnya. Dalam aplikasinya, rumusan standar kompetensi lulusan memberikan manfaat bagi tenaga pendidik dalam mengembangkan pembelajaran. Adapun manfaatnya adalah sebagai berikut : Dijadikan pedoman batas kelulusan bagi peserta didik di setiap satuan pendidikan. Untuk meningkatkan kualitas pendidikan secara mendasar dan menyeluruh di jenjang pendidikan dasar dan menengah. Dijadikan rujukan dalam menyusun standar pendidikan lain, misalnya standar isi, standar proses, dan lainnya. d) Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan Standar nasional lainnya di bidang pendidikan berkaitan dengan para pendidik dan tenaga kependidikan. Standar Pendidikan dan Tenaga Kependidikan merupakan kriteria pendidikan prajabatan dan kelayakan fisik dan mental, serta pendidikan dalam jabatan. Kualifikasi akademik S1 dan 4 macam kompetensi yang wajib dikuasai guru terkait dengan standar nasional ini, meliputi : kompetensi pedagogik, kompetensi sosial, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional. Tenaga pendidik atau guru harus memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai agen pembelajaran, sehat jasmani dan rohani, serta dapat mencapai tujuan pendidikan nasional. Pendidik harus memiliki ijazah dan / atau sertifikat keahlian sesuai dengan hukum yang berlaku. Adapun fungsi standar pendidik dan tenaga kependidikan adalah sebagai berikut : Menjadi acuan bagi unit satuan pendidikan dalam menyeleksi calon PTK. Memudahkan unit satuan pendidikan dalam menetapkan kriteria pemilihan calon PTK. Pedoman untuk evaluasi kinerja PTK. e) Standar Sarana dan Prasaran Patokan ini mencakup tentang kriteria minimal sarana dan media yang menyokong pembelajaran, misalnya ruang belajar, tempat berolahraga, tempat melaksanakan ibadah, perpustakaan, laboratorium, sarana bermain, dan sebagainya. Semua satuan pendidikan formal harus dilengkapi dengan berbagai sarana pendidikan seperti media-media pendidikan, peralatan pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya, perlengkapan dan perabot lainnya. Setiap satuan pendidikan harus dilengkapi dengan infrastruktur pendidikan seperti tanah, ruang kelas, ruang guru, ruang pimpinan satuan pendidikan, ruang perpustakaan dan sarana prasarana penunjang lainnya. f) Standar Pengelolaan Standar keenam yang diatur dalam peraturan pemerintah adalah berkaitan dengan pengelolaan. Standar pengelolaan tersebut mencakup perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan pendidikan secara efektif dan efisien, pada tingkat satuan pendidikan, kabupaten/kota, provinsi hingga pengelolaan tingkat nasional. Sebagai salah satu standar pendidikan nasional, standar pengelolaan bertujuan untuk mengarahkan sekolah/madrasah agar memiliki tata kelola yang efektif, efisien, akuntabel, dan sistematis guna mendukung kegiatan belajar mengajar di dalamnya. Standar pengelolaan mampu menciptakan lingkungan sekolah yang kondusif dan terstruktur karena semua bisa dikelola sesuai bidangnya masing-masing berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Fungsi dari standar pengelolaan adalah sebagai berikut :
Sebagai acuan untuk mengelola sistem pendidikan di tingkat sekolah/madrasah,
baik dari sisi kurikulum, kesiswaan, sarana prasarana, pembiayaan, dan sebagainya. Memudahkan sekolah/madrasah dalam mengembangkan rencana kerja tahunan. Sebagai pedoman seluruh warga sekolah/madrasah dalam mengemban tugas dan tanggung jawabnya. g) Standar Pembiayaan Biaya yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pendidikan perlu diatur berdasarkan standar tertentu. Standar Pembiayaan merupakan aturan yang merinci komponen dan besarnya biaya operasi satuan pendidikan yang berlaku dalam kurun satu tahun. Standar biaya tersebut terbagi menjadi biaya investasi, biaya operasi, dan biaya personal. Biaya investasi satuan pendidikan meliputi biaya penyediaan sarana dan prasarana, pengembangan sumberdaya manusia, dan modal kerja tetap. Biaya personal sebagaimana meliputi biaya pendidikan yang harus dikeluarkan oleh peserta didik untuk bisa mengikuti proses pembelajaran secara teratur dan berkelanjutan. Biaya operasi satuan pendidikan sebagaimana dimaksud di atas meliputi Gaji pendidik dan tenaga kependidikan serta segala tunjangan yang melekat pada gaji, h) Standar Penilaian Pendidikan Standar penilaian adalah kriteria mengenai lingkup, tujuan, manfaat, prinsip, mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik yang digunakan sebagai dasar dalam penilaian hasil belajar peserta didik pada pendidikan dasar dan menengah. Tujuan standar penilaian ini adalah menciptakan proses penilaian yang mengarah pada tercapainya standar kompetensi lulusan. Adapun fungsi standar penilaian sebagai berikut : Sebagai acuan atau pedoman untuk tenaga pendidik dalam menjalankan penilaian pembelajaran peserta didik. Menciptakan penilaian yang transparan, sistematis, dan komprehensif. Menjadi acuan dalam menjalankan prinsip-prinsip penilaian.
3. Cara untuk mewujudkan standar pendidik tersebut adalah :
Manajemen waktu dalam 4 langkah: Metode, strategi, dan teknik operasional untuk mengatur waktu sesuai keinginan Anda, menyeimbangkan tujuan pribadi dan profesional