Anda di halaman 1dari 21

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berdasarkan Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem
Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang
perubahan atas Peraturan Pemerintah no. 19 tahun 2005 Tentang Standar
Nasional Pendidikan, keberadaan sekolah/madrasah dapat dikategorikan menjadi dua
kategori, yaitu sekolah formal standar dan sekolah mandiri. Implementasi kebijakan
tersebut di lapangan, tentunya mempersyaratkan adanya komitmen dan kerja keras
pengelola sekolah beserta semua stakeholder. Dalam hal ini pengawas satuan
pendidikan memiliki peran yang strategis, pengawas dapat memotivasi, membimbing
dan mendampingi para kepala sekolah untuk berupaya meningkatkan statusnya dan
melakukan peningkatan mutu secara berkelanjutan. Pada taraf awal, pengawas
dapat mendorong sekolah- sekolah yang dibinanya untuk memenuhi kriteria standar
nasional pendidikan dan memperoleh akreditasi yang baik.
Dalam Peraturan Pemerintah no. 32 tahun 2013 tentang Standar Nasional
Pendidikan, BAB II pasal 2 disebutkan bahwa Lingkup Standar Nasional
Pendidikan meliputi: (a) Standar isi; (b) Standar proses; (c) Standar kompetensi
lulusan; (d) Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan; (e) Standar sarana dan
prasarana; (f) Standar pengelolaan; (g) Standar pembiayaan; dan (h) Standar penilaian
pendidikan.
Standar isi menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas)
Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2016 untuk Satuan Pendidikan Dasar dan
Menengah adalah cakupan materi dan tingkat kompetensi untuk mencapai kompetensi
lulusan pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Secara keseluruhan standar isi
memuat: 1) kerangka dasar dan struktur kurikulum yang merupakan pedoman dalam
penyusunan kurikulum pada tingkat satuan pendidikan; 2) beban belajar bagi peserta
didik pada satuan pendidikan dasar dan menengah; 3) kurikulum tingkat satuan
pendidikan yang akan dikembangkan oleh satuan pendidikan berdasarkan panduan
penyusunan kurikulum sebagai bagian tidak terpisahkan dari standar isi; dan 4)
kalender pendidikan untuk penyelenggaraan pendidikan pada satuan pendidikan jenjang
pendidikan dasar dan menengah.

1
Standar proses adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan
pelaksanaan pembelajaran pada satuan pendidikan untuk mencapai standar
kompetensi lulusan (PPRI No.32 Tahun 2013 tentang Standar Nasional
Pendidikan, Pasal 1 ayat 6). Adapun PP RI No. 32

Tahun 2013 tentang Standar Proses dituangkan dalam pasal 19 ayat 3 , yaitu mencakup
aspek:

(a) Perencanaan proses pembelajaran, (b) Pelaksanaan proses pembelajaran, (c)


Penilaian hasil pembelajaran dan (d) Pengawasan proses pembelajaran.
Standar Kompetensi Lulusan (SKL) adalah bagian dari standar nasional
pendidikan yang merupakan kriteria kompetensi lulusan minimal yang berlaku di
seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dengan SKL kita akan
memiliki patok mutu (bench- mark) baik bersifat evaluasi mikro seperti kualitas
proses dan kualitas produk maupun bersifat evaluasi makro seperti keefektifan dan
efisiensi suatu program pendidikan, sehingga ke depan pendidikan kita akan
melahirkan standar mutu yang dapat dipertanggungjawabkan pada setiap jalur, jenis,
dan jenjang pendidikan. SKL yang dijabarkan ke dalam Standar Kompetensi (SK)
dan Kompetensi Dasar (KD) mata pelajaran digunakan sebagai pedoman penilaian.
SKL adalah kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup pengetahuan, sikap dan
keterampilan. SKL mencakup Standar Kompetensi Lulusan Satuan Pendidikan (SKL-
SP), Standar Kompetensi Kelompok Mata Pelajaran (SK-KMP), dan Standar
Kompetensi Mata Pelajaran (SK-MP). SKL mempunyai tiga fungsi utama, yaitu (1)
kriteria dalam menentukan kelulusan peserta didik pada setiap satuan pendidikan
(2) rujukan untuk menyusun standar pendidikan lainnya, dan (3) arah peningkatan
kualitas pendidikan.
Standar pendidik dan tenaga kependidikan adalah kriteria pendidikan
prajabatan dan kelayakan fisik maupun mental, serta pendidikan dalam jabatan (UU
Nomor 20 2003, Pasal 13). Pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi
sebagai guru, dosen, konselor, pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktur,
fasilitator dan sebutan lain yang sesuai dengan kekhususannya, serta berpartisipasi
dalam menyelenggarakan pendidikan. Sedangkan, tenaga kependidikan adalah anggota
masyarakat yang mengabdikan diri dan diangkat untuk menunjang

2
penyelenggaraan pendidikan (UU No. 20 Tahun 2003 Bab I, Pasal 1 ayat 5 dan ayat 6).
Tenaga kependidikan bertugas melaksanakan administrasi, pengelolaan,
pengembangan, pengawasan, dan pelayanan teknis untuk menunjang proses pendidikan
pada satuan pendidikan (UU No. 20 2003, Bab XI, Pasal 39, ayat 1). Tenaga
kependidikan meliputi pengelola satuan pendidikan, penilik, pamong belajar,
pengawas, peneliti, pengembang, pustakawan, laboran, dan teknisi sumber belajar
(UU no. 20, Tahun 2003, Penjelasan Pasal 39, ayat1).

Standar sarana dan prasarana adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan
dengan kriteria minimum tentang ruang belajar, tempat berolahraga, tempat beribadah,
perpustakaan, laboratorium, bengkel kerja, tempat bermain, tempat berkreasi dan
berekreasi, serta sumber belajar lain, yang diperlukan untuk menunjang proses
pembelajaran, termasuk penggunaan teknologi informasi dan komunikasi. Standar
sarana dan prasarana mencakup: (1) pengadaan
satuan pendidikan, (2) kelengkapan prasarana yang terdiri dari lahan, bangunan
gedung, ruang-ruang, dan instalasi daya dan jasa yang wajib dimiliki oleh setiap satuan
pendidikan, dan (3) kelengkapan sarana yang terdiri dari perabot, peralatan pendidikan,
media pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya, teknologi informasi dan
komunikasi, serta perlengkapan lain yang wajib dimiliki oleh setiap satuan pendidikan.
Standar pengelolaan adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan
dengan perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan pendidikan pada
tingkat satuan pendidikan, kabupaten/kota, provinsi, atau nasional agar tercapai
efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan pendidikan. Standar pengelolaan oleh
satuan pendidikan meliputi:(1) Perencanaan program sekolah/madrasah; (2)
Pelaksanaan rencana kerja sekolah; (3) Monitoring dan evaluasi; (4)
Kepemimpinan sekolah/madrasah; dan (5) Sistem informasi manajemen.
Standar pembiayaan adalah standar yang mengatur komponen dan besarnya
biaya operasi satuan pendidikan yang berlaku selama satu tahun. Biaya operasi satuan
pendidikan adalah bagian dari dana pendidikan yang diperlukan untuk membiayai
kegiatan operasi satuan pendidikan agar dapat berlangsungnya kegiatan pendidikan
yang sesuai standar nasional pendidikan secara teratur dan berkelanjutan.
Pembiayaan pendidikan terdiri atas biaya investasi, biaya operasi, dan biaya personal
Penilaian adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk

3
mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik (PP Nomor 32 tahun 2013). Evaluasi
pendidikan adalah kegiatan pengendalian, penjaminan, dan penetapan mutu
pendidikan terhadap berbagai komponen pendidikan pada setiap jalur, jenjang, dan
jenis pendidikan sebagai bentuk pertanggungjawaban penyelenggaraan pendidikan.
Ulangan adalah proses yang dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi
peserta didik secara berkelanjutan dalam proses pembelajaran, untuk memantau
kemajuan dan perbaikan hasil belajar peserta didik. Ujian adalah kegiatan yang
dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik sebagai pengakuan
prestasi belajar dan/atau penyelesaian dari suatu satuan pendidikan. Akreditasi adalah
kegiatan penilaian kelayakan program dan/atau satuan pendidikan berdasarkan kriteria
yang telah ditetapkan.
Untuk dapat melaksanakan pemantauan pelaksanaan 8 Standar Nasional
Pendidikan tersebut di setiap satuan pendidikan perlu disiapkan instrumen yang sesuai
dengan masing- masing standar nasional pendidikan. Setiap hasil instrumen
pemantauan masing-masing aspek dari standar nasional pendidikan harus dapat
menggambarkan kondisi riil dan kondisi ideal dari satuan pendidikan yang dipantau.
Untuk mendapatkan hasil yang maksimal diperlukan strategi pemantauan
dan supervisi terhadap komponen yang ada di satuan pendidikan tersebut.

B. Fokus Masalah
Permasalahan yang ditemukan dilapangan antara lain:
1. Standar Isi
- Sekolah belum melakukan analisis konteks dengan maksimal dalam
menyusun dokumen KTSP yang mengimplementasikan kurikulum 2013
2. Standar Proses
- Belum semua guru melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan
perencanaan yang disusun

- Pada proses pembelajaran masih ada guru yang belum melakukan inovasi
dalam PBM
- Sekolah masih belum maksimal dalam melaksanakan pengawasan
proses pembelajaran dan mendokumentasikan hasil penilaian yang dilakukan
guru

4
- Perubahan mindset guru yang positif dalam hal penerapan pendekatan/strategi
proses pembelajaran
3. Standar Kompetensi Lulusan
- Belum semua siswa di satuan pendidikan mampu melaksanakan tuntutan SKL.
- Sekolah belum menyusun program peningkatan mutu
yang berkelanjutan

4. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan


- Kompetensi pendidik belum dikembangkan dengan maksimal
- Masih ada guru yang mengajar tidak sesuai dengan bidang mata
pelajaran yang diampu ( Sekolah Swasta)
- Kompetensi tenaga kependidikan yang ada
masih kurang
5. Standar Sarana dan Prasarana
- Ruang kelas masih kurang
- Ruang perpustakaan masih belum memenuhi standar
- Ruang laboratorium Bahasa, Komputer dan multimedia masih
belum memenuhi standar

- Ruang guru masih belum memenuhi standar


- Ruang UKS masih belum memenuhi standar
- Ruang gudang masih belum memenuhi standar

6. Standar Pengelolaan

Sekolah telah melaksanakan rencana kerja sekolah sesuai perencanaan namun


belum optimal
- Pelaksanaan pengawasan dan evaluasi oleh sekolah telah berjalan, namun
belum optimal
7. Standar Pembiayaan
Sekolah telah melakukan administrasi dan manajemen keuangan sekolah secara
transparan sesuai dengan ketentuan pembukuan dan peraturan, namun belum
optimal
8. Standar Penilaian
- Sekolah sudah melaksanakan penilaian dengan berbagai jenis penilaian
namun belum optimal Sebagian guru masih kesulitan dalam

5
mengimplementasikan instrumen penilaian pada kurikulum 2013.

- Kebanyakan guru disekolah belum memiliki program tindak lanjut hasil analisis

Permasalahan-permasalahan tersebut harus ditemukan pemecahannya.


Berbagai macam metode dan tekhnik yang dilakukan oleh kepala sekolah
dalam mengatasi permasalahan harus dilakukan.

1. Tujuan dan Sasaran kepala sekolah


Tujuan kepala sekolah
adalah :
Sesuai dengan fokus permasalahan di atas, maka tujuan kepala sekolah yang ingin
dicapai adalah :
a. Stándar Isi
- Sekolah mampu membuat perangkat ajar dengan didahului dengan
pembuatan analisis konteks dan pengembangan perangkat ajar
b. Stándar Proses
- Semua guru mampu merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan
mengawas pembelajaran.
c. Stándar Kompetensi Lulusan
- Ada program peningkatan mutu lulusan yang berkelanjutan sesuai tuntutan SKL
d. Standar Pendidik dan Tenaga Pendidikan
- Semua tenaga pendidik dan tenaga kependididkan
mampu mengoptimalkan kompetensi yang dimilikinya dan
sekolah mendukung melalui program pengembangan
kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan
e. Stándar Sarana dan Prasarana
- Sekolah mampu mengalokasikan anggaran untuk pemenuhan sarana dan
prasarana sesuai angka prioritas
- Koordinasi dengan Dinas Pendidikan dalam pemenuhan sarana dan prasarana
sesuai standar
f. Stándar Pengelolaan
- Rencana dan program kerja dilaksanakan secara optimal
- Pelaksanaan kepengawasandan evaluasi dilaksanakan secara optimal
dan berkelanjutan sampai tindak lanjut

6
g. Stándar Pembiayaan
- Sekolah melaksanakan administrasi keuangan sekolah secara transparan yang
lebih optimal
h. Standar Penilaian
- Sekolah melaksanakan penilaian dengan berbagai jenis penilaian sesuai
tuntutan kurikulum 2006 dan 2013
- Semua guru melaksanakan analisis dan memiliki program tindak lanjut
hasil analisis.
2. SASARAN KEPENGAWASAN
SD Negeri 3 Empang kecamatan Empang.

C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup kegiatan pengawasan meliputi supervisi 8 SNP , yang meliputi:
1. Standar Isi
2. Standar Proses
3. Standar Kompetensi Lulusan
4. Standar Pendidik dan tenaga kependidikan
5. Standar Sarana dan Prasarana
6. Standar Pengelolaan
7. Standar Pembiayaan
8. Standar Penilaian

7
BAB II
KERANGKA PIKIR DAN PEMECAHAN
MASALAH
Ruang lingkup tugas kepengawasan meliputi kepengawasan akademik dan manajerial, dapat digambarkan dalam gambar 1
kerangka pikir dan pemecahan masalah sebagai berikut:

Melaksanakan 1. Pembinaan guru/kepala sekolah


Program
kepengaw 2. Pemantauan Pelaksanan 8 SNP
Kegiatan
Pengawasa n Evaluasi Hasil Pelaksanaan
3. Penilaian PK guru/PK Kepsek
Akademik/ Program ke Pengawasan
Manajerial
4. Evaluasi Hasil
Pembimbingan dan Pelatihan Pelaksanaan pengawasan
Profesional guru/kepala sekolah
6.Program Pembimbingan

Gambar 1: Kerangka Pikir dan Pemecahan Masalah Tugas Kepengawasan

8
Dalam pelaksanaan program pengawasan, pengawas wajib
melaksanakan kegiatan yang meliputi pembinaan guru dan atau kepala
sekolah, memantau 8 standar nasional pendidikan, dan melaksanakan
penilaian kinerja guru dan atau kepala sekolah. Adapun kerangka pemikiran
dan pemecahan masalah pada fokus
kegiatan pemantauan 8 SNP dapat digambarkan pada gambar di bawah ini.

STANDAR ISI

STANDA
R PROSES

P
E SKL
M
T K H
A
STANDA R A E
N
SARPRAS R N A
T G & D S
A E A
U STANDAR T
I
L
A TENDIK A L
N
8 STANDAR
SNP PEMBIAYAAN

STANDAR
PENGELOLAAN

STANDAR
PENILAIAN

Gambar : Kerangka Pikir dan Pemecahan Masalah Pemantauan 8 SNP

9
BAB
III
METODE DAN
TEKNIK
PENGAWASAN

Dalam melaksanakan fungsi supervisi manajerial kepala sekolah berperan sebagai :


a. Kolaborator dan negosiator, terutama dalam proses perencanaan,
koordinasi dan pengembangan manajemen sekolah.
b. Assesor, terutama dalam mengidentifikasi kelemahan dan menganalisis
potensi sekolah binaannya.
c. Pusat informasi pengembangan mutu pendidikan di
sekolah binaanya.
d. Evaluator terhadap pemaknaan hasil pengawasan.

Untuk mendapatkan hasil yang optimal, dan agar dalam pelaksanaan pengawasan
manajerial dapat lebih efektif, efisien, dan tepat guna, maka perlu memilih metode dan
teknik pengawasan yang sesuai.

Adapun metode dan teknik kepengawasan antara lain :


A. Metode
Metode yang digunakan dalam melaksanakan tugas kepengawasan antara lain:
1. Monitoring dan Evaluasi

a. Monitoring adalah suatu kegiatan untuk mengetahui perkembangan


pelaksanaan penyelenggaraan Sekolah, apakah sudah sesuai dengan rencana,
program, dan/atau standar yang telah ditetapkan, serta menemukan hambatan-
hambatan yang harus diatasi dalam pelaksanaan program (Rochiat, 2008: 115).

b. Kegiatan evaluasi untuk mengetahui sejauhmana kesuksesan pelaksanaan


penyelenggaraan Sekolah atau sejauhmana keberhasilan yang telah dicapai
dalam kurun waktu tertentu.

2. Diskusi Kelompok Terfokus (Focused Group Discussion)

Tujuan FGD adalah untuk menyatukan sudut pandang stakeholder mengena


i realitas kondisi (kekuatan dan kelemahan) Sekolah, serta menentukan
langkah- langkah strategis maupun operasional yang akan diambil untuk
memajukan Sekolah.

10
3. Metode Delphi
Metode Delphi adalah metode sistematis dalam mengumpulkan pendapat dari
sekelompok orang yang memahami persoalan.

Metode Delphi dapat digunakan untuk membantu pihak Sekolah


merumuskan visi, misi dan tujuannya.

4. Workshop

Workshop adalah training dimana peserta bekerja secara individu


ataupun kelompok untuk menyelesaikan pekerjaan yang berkaitan tugas yang
sebenarnya untuk mendapatkan pengalaman.

B. Teknik Kepengawasan
Teknik yang digunakan dalam melaksanakan tugas kepengawasan
manajerial antara lain:
1. Teknik supervisi individual di sini adalah pelaksanaan supervisi
yang diberikan kepada kepala Sekolah atau personil lainnya yang
mempunyai masalah khusus dan bersifat perorangan.
2. Teknik supervisi kelompok adalah satu cara melaksanakan program
supervisi yang ditujukan pada dua orang atau lebih. Guru-Guru yang
diduga, sesuai dengan analisis kebutuhan, memiliki masalah atau
kebutuhan atau kelemahan-kelemahan yang sama dikelompokkan atau
dikumpulkan menjadi satu/bersama-sama. Kemudian kepada mereka
diberikan layanan supervisi sesuai dengan permasalahan atau kebutuhan
yang mereka hadapi.

C. Alat Pengumpul Data Kepengawasan (instrumen)


Untuk melakukan kegiatan kepengawasan, digunakan instrumen yang bermacam-
macam sesuai dengan kegiatan yang dipantau. Antara lain:
1. Lembar Observasi/cek list/instrumen pemantauan (kinerja kepala sekolah,
kinerja guru, akreditasi, pengelolaan kelas, proses pembelajaran, administrasi,
penerimaan peserta didik baru, ujian, pengembangan diri, perpustakaan, sarana
sekolah, dll)
2. Pedoman wawancara
1
1
D. Analisis Data Kepengawasan
Untuk menganalisis data kepengawasan tersebut, menggunakan
analisis sederhana. Cara menganalisis secara sederhana hasil kepengawasan
menggunakan instrumen yang sudah ada. Instrumen yang digunakan dalam
kepengawasan ini adalah instrumen pemantauan delapan standar nasional
pendidikan. Hasil Penilaian Penyusunan Pembuatan Silabus. Alat untuk
mengukur masing- masing indikator digunakan norma penilaian skala likert yaitu
4 = Amat bsa.dik. 1 yang berarti sbb:
3 = Baik
2 = Cukup
1 = Kurang

10
BAB IV
HASIL PENGAWASAN PADA SDN 3 EMPANG
A. Hasil Pelaksanaan dan Pengolahan Pemantauan Pelaksanaan Delapan SNP
No. Aspek Kegiatan Sasaran Target Metode Hambatan Ketercapai Kesimpulan Tindak Lanjut
an
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1. Standar a. Kunjungan ke Guru 8 Guru Bimbinga Dokumen pendukung 100 % Semua Disarankan
Kompetensi masing –masing kelas kelas dan n Teknis pelaksanaan tandar kompetensi Telah sekolah kepada semua
Lulusan: guru mapel Guru Pendampi lulusan tidak memadai. melaksana guru telah guru kelas dan
a. Lulusan b.Mengadakan mapel ngan kan melaksanak guru mapel
memiliki pertemuan/menggali . Observasi supervisi an SKL untuk
kompetensi informasi tentang SKL. dengan pendokumentasi
pada dimensi program sekolah dalam baik an semua
sikap. meningkatkan mutu dengan kegiatan peserta
b. Lulusan pendidikan pada capaian didik yang
memiliki pelaksanaan standar 82,738. terkait dengan
kompetensi SKL pelaksanaan
pada dimensi c. Memberi masukan SKL.
pengetahuan. dalam pemenuhan SKL.
c. Lulusan
memiliki
kompetensi
pada dimensi
keterampilan.

2. STANDAR ISI a.Kunjungan ke kelas I Guru 8 Guru. Bimbinga a. Belum semua guru yang 100 % Semua Guru a. Disinkronkan
1) Perangkat s/d VI kelas dan n Teknis melak sanakan kurikulum Guru telah telah dengan dinas
pembelajaran b.Mengadakan Guru Pendampi 2013 memperoleh dilakukan melaksanaka pendidikan
sesuai rumusan pertemuan/menggali mapel ngan pendampingan pelak sanaan pemantau an n standar Isi
kompetensi informasi tentang . Observasi kurikulum 2013. standar dengan baik b. Workshop
lulusan. program kelas dalam b.Pemahaman TPK terhadap Isi. dan
2) KTSP meningkatkan mutu prosedur penyusunan capaiannya
dikembangkan pendidikan pada dokumen KTSP masih 84,41.
sesuai pelaksanan standar isi . rendah.

11
prosedur. d.Memberi masukan
3) Sekolah untuk menyesuaikan
melaksanakan /mememperbaharui
kurikulum kepemilikan dokumen
sesuai dan komponen KTSP
ketentuan. yang sesuai BSNP dan
kebutuhan sekolah
binaannya, melalui
Workshop di sekolah
3. STANDAR a. Supervisi ke kelas 8 Guru Bimbinga a. semua guru 100 % Semua guru a. Disinkronkan
PROSES masing-masing. Guru n teknis b. mampu menyusun RPP guru telah telah dengan dinas
1. Sekolah b.Mengadakan kelas dan Group c. dengan baik. dilakukan melaksanaka pendidikan
merencanakan pertemuan/menggali Guru Facus d. Belum semua guru pemantaua n standar b.Workshop
proses informasi tentang mapel Discussio e. mampu melaksanakan n pelaksanaa proses
pembelajaran program sekolah dalam . n semua kegiatan pendahuluan n standar dengan baik
sesuai meningkatkan mutu pembelajaran. proses. dan
ketentuan. pendidikan yang terkait f. Tidak semua guru capaiannya
2. Proses pada pelaksanaan g. mampu memilih dan 80,65.
pembelajaran standar proses menggunakan
dilaksanakan c. Memberi masukan model,metode, pendekatan
dengan tepat. untuk dan media sesuai
3. Kepala menyesuaikan/mememp karakteristik siswa dan
sekolah erbaharui perangkat mapel.
melakukan pembelajaran dan h. Belum semua guru mampu
dalam proses peningkatan proses melaksanakan semua
pembelajaran. melalui kegiatan KKG langkah-langkah mengakhiri
Sekolah. pembelajaran.
i. kepala sekolah menyusun
program,melaksanakan
program, menindaklanjuti
dan menyusun laporan
supervisi proses pebelajaran.

4. STANDAR
PENDIDIK DAN

12
TENAGA
KEPENDIDIKA a. Kunjungan ke sekolah Guru .semua Bimbinga a. Sebagaian besar guru 100 % sekolah Disinkronkan /
N binaan kelas dan guru n Teknis b. belum memiliki Guru telah telah konsultasi
a. Ketersediaan dan b. Mengadakan Guru dan sertifikat dilaksanaka n dilakukan dengan dinas
a. kompetensi guru pertemuan/menggali mapel tenaga c. pendidik. pemantaua n pemantauan pendidikan
b. sesuai ketentuan. informasi tentang kepend d. Jumlah tenaga standar standar
c.b. Ketersediaan dan pendidik dan tenaga idikan e. kependidikan yang sesuai PTK . Tenaga
kompetensi kependidikan f. kompetensi . pendidika
kepala sekolah c. Memberi masukan g. Kompetensi supervisi dan
sesuai untuk pembagian h. kepala sekollah memadai. capaiannya
ketentuan. tugas sesuai i. sekolah 76,49.
d.c. Ketersediaan dan kualifikasinya belum
memiliki
e. kompetensi
tenaga pustakawan
f. kependidikan dan laboran
sesuai sesusuai
g. ketentuan. ketentuan.

h.
i.
j.
k.
5. STANDAR
SARANA DAN Guru .
PRASARANA a. Kunjungan ke kelas kelas dan Obs Semua kelas belum 100 % Semua Disinkronkan
a. Kapasitas dan b. Mengadakan Guru .semua erva kelas telah sekolah dengan dinas
daya tampung pertemuan/menggali mapel guru si memiliki penangkal dilaksanaka binaan telah pendidikan.
sekolah informasi tentang dan petir. n melaksanaka
memadai. saran/prasaeana di tenaga Bim pemantaua n standar Melengkapi
b. Sekolah kelas kepend bing Semua kelas memiliki n standar sarana dan sarana dan
memiliki c. Memberi masukan idikan a instatalasi listrik dengan daya sarana dan prasarana prasarana secara
sarana dan untuk membuat yang mencukupi kebutuhan. prasarana. dengan baik bertahap sesuai
prasarana analisis n dan dengan kemampuan
pembelajaran sarana/prasarana tekn Kondisi ruang penunjang tidak capaian sekolah.
yang lengkap. masing-masing aspek is memadai. 76,71.
c. Sekolah
Semua kelas belum

13
memiliki yang ada di kelas memiliki sarana dan prasarana
sarana dan sesuai kondisi riil dan pendukung yang memadai.
prasarana kondisi ideal sesuai
pendukung SNP
yang lengkap.

STANDAR
PENGELOLAAN .semua
a. Sekolah a. Ke kelas guru dan Pertemua Kemampuan tim pengembang 100 % Semua Disinkronkan
melakukan tenaga .semua n dengan sekolah dalam menyusun Sekolah sekolah /konsultasi
Perencanaan kependidik guru komite RKS;RKT belum memadai. telah telah dengan dinas
Pengelolaan. b. Mengadakan an dan sekolah dilaksanaka melaksanaka pendidikan
b. Program pertemuan semua tenaga n n standar
pengelolaan stokholder sekolah kepend pemantaua pengelolaan
dilaksanakan tentang RKS dan idikan. n standar dengan baik
sesuai RKAS pengelolaa dan dengan
ketentuan. c. Mengadakan n. capaian
c. Kepala sekolah menyusun program 82,92.
berkinerja baik. yang sesuai dengan
d. Sekolah kebutuhan sekolah
mengelola
sistem informasi
manajemen.

7. STANDAR
PEMBIAYAAN sekolah telah
a. Sekolah a. Musyawarah .semua . semua Bimbinga Anggaran yang tersedia belum 100 % melaksanaka Sekolah perlu
memberikan sekolah guru dan guru n Teknis dapat mengkaver semua Sekolah n standar lebih cermat lagi
layanan subsidi b. Mengadak tenaga dan program sekolah. telah pembiayaan dalam
silang. an kependidik tenaga dilakukan dengan sangat menyusun
b. Beban pertemuan an kepend pemantaua baik dan RAPBS /RKAS
operasional tentang idikan n standar dengan dan mengacu
sekolah sesuai perencana pembiayaa capaian pada pemenuhan
ketentuan. an n. SNP.
c. Sekolah keuangan
melakukan sesuai
dengan
prioritas di
14
sekolah
c. Memberi masukan
untuk menyusun

pengelolaan mengalokasikan dana 97,96.


dana dengan sesuai dengan
baik. kebutuhan sekolah

8. STANDAR Guru . Guru


PENILAIAN a. Supervisi kelas tentang kelas dan kelas dan Bimbinga Belum semua guru mampu 100% Semua guru a. Disinkronkan
a. Aspek penilaian penilaian Guru Guru n Teknis menyusun perangkat penilaian sekolah telah dengan dinas
sesuai ranah b.Mengadakan mapel mapel sesuai dengan ketentuan. telah melaksanaka pendidikan
kompetensi. pertemuan tentang Belum semua guru mampu dilakukan n standar b. Workshop
b. Teknik prosedur penilaian hasil melaksanakan penilaian sikap pemantaua penilaian
penilaian pembelajaran dengan benar. n standar dengan baik
obyektif dan c. Memberi masukan penilaian. dan dengan
akuntabel. untuk guru dalam capaian
c. Penilaian melakukan penilaian 83,91.
pendidik dan memanfaatkan
ditindaklanjuti. hasil.
d. Instrumen
penilaian
menyesuaikan
aspek.

15
B. Pembahasan Hasil Pengawasan

Menurut Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi dan


Birokrasi nomor 21 tahun 2010 tentang jabatan fungsional pengawas dan angka kreditnya,
salah satu tugas pokoknya adalah memantau pelaksanaan delapan standar. Pemantauan dalam
pengawasan manajerial adalah kegiatan yang bertujuan untuk mengetahui keterlaksanaan
dan/atau kesesuaian SNP dalam penyelenggaraan pendidikan di satuan pendidikan dan
menemukan hambatan-hambatan dalam pelaksanaan program. Hasil pemantauan
pelaksanaan delapan standar di sekolah tahun 2022 untuk :
1. Pemantauan pelaksanaan SKL
Pelaksanaan standar kompetensi lulusan capaiannya 82,74% dengan kualifikasi baik.
Indikator lulusan memiliki kompetensi pada dimensi sikap capaiannya79,46%, indikator
lulusan memiliki kompetensi pada dimensi pengetahuan capaiannya 100%, dan indikator
lulusan memiliki kompetensi pada dimensi ketrerampilan capaiannya 78,75%.
2. Standar Isi
Pelaksanaan standar Isi capaiannya 84.41% dengan kualifikasi baik, untuk indikator
perangkat pembelajaran sesuai rumusan kompetensi lulusan capaiannya 83 % , indikator
kurikulum tingkat satuan pendidikan dikembangkan sesuai prosedur capaiannya 77,38%,
dan indikator sekolah melaksanakan kurikulum sesuai ketentuan 92,86%.
3. Standar Proses
Pelaksanaan standar proses capaiannya 80,65% dengan kualifikasi baik. Untuk indikator
sekolah merencanakan proses pembelajaran sesuai ketentuan capaiannya 89,29%,
indikator proses pembelajaran dilaksanakan dengan tepat capaiannya 77,68%, indikator
pengawasan dilakukan dalam proses pembelajaran capaiannya 75,00%.
4. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Pelaksanaan standar pendidik dan tenaga kependidikan capaiannya 76,49%. Untuk
indikator ketersediaan dan kompetensi guru sesuai ketentuan capaiannya 80,95%,
indikator ketersediaan dan kompetensi kepala sekolah sesuai ketentuan capaiannya
84,82% dan indikator ketersediaan dan kompetensi tenaga pendidik dan tenaga
kependidikan sesuai ketentuan capaiannya 63,69%.
5. Standar Sarana dan Prasarana
Pelaksanaan standar sarana dan prasarana capaiannya 76,71% dengan kualifikasi baik.
Untuk indikator kapasitas dan daya tampung sekolah memadai capaiannya 87,25%,
indikator sekolah memiliki sarana dan prasarana pembelajaran yang lengkap capaiannya
76,53%, dan indikator sekolah memiliki sarana dan prasarana pendukung yang lengkap
capaiannya 66,36%.
6. Standar Pengelolaan
Pelaksanaan standar pengelolaan capaiannya 82,92% dengan kualifikasi baik. Untuk
indikator sekolah melakukan perencanaan pengelolaan capaiannya 82,14%, indikator

16
program pengelolaan dilaksanakan sesuai ketentuan capaiannya 82,14% , indikator
kepala sekolah berkinerja baik capaiannya 82,14 % dan indikator sekolah mengelola
sistem informasi manajemen capaiannya 85,71%.
7. Standar Pembiayaan
Pelaksanaan standar pembiayaan capaiannya 97,96% dengan kualifikasi amat baik,
untuk indikator sekolah memberikan layanan subsidi silang capaiannya 94,29%,
indikator beban operasional sekolah sesuai ketentuan capaiannya 99,60% dan indikator
sekolah melakukan pengelolaan dana dengan baik capaiannya 100%.
8. Standar Penilaiaan
Pelaksanaan standar penilaian capaiannya 83,91% dengan kualifikasi baik, untuk
indikator aspek penilaian sesuai ranah kompetensi capaiannya 81,61%, indikator teknik
penilaian obyektif dan akuntabel capaiannya 81,43, indikator penilaian pendidikan
ditindaklanjuti capaiannya 86,91 dan indikator instrumen penilaian menyesuaikan aspek
capaiannya 85,71.

17
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan

Laporan program pemantauan 8 SNP kepengawasan semester genap tahun pelajaran 2022
disusun berdasarkan program tahunan kepengawasan sekolah tahun pelajaran 2022 yang telah
disusun pada awal tahun pembelajaran. Hal ini dilakukan sesuai dengan tugas seorang
pengawas yang meliputi pembinaan, pemantauan, dan penilaian. Laporan ini disusun sebagai
bukti pelaksanaan program pemantauan 8 SNP selama 2 semester dengan sasaran seluruh
indikator dari 8 standar nasional pendidikan.
Dari hasil pemantauan 8 SNP pada sekolah dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1. Pelaksanaan 8 Standar Nasional Pendidikan di SD rata-rata baik
2. Kesimpulan pelaksanaan 8 Standar Nasional Pendidikan di SD rata-rata sesuai standar
3. Tindak lanjut sesuai hasil pemantauan Standar Nasional Pendidikan pada SD dilakukan
melalui workshop, konsultasi dan diskusi dengan Dinas Dikbud Kabupaten Konawe
Selatan.
4. Hasil pemantauan 8 SNP, menunjukan hasil yang berbeda untuk tiap sekolah sesuai
dengan pemenuhan standar pelayanan minimal (SPM) masing-masing sekolah.

B. Saran
1. Diperlukan koordinasi dan kerjasama semua warga sekolah dalam pemanfaatan dan
peningkatan 8 SNP
2. Bagi Dinas Dikbud Kabupaten Konawe Selatan perlu adanya program pengadaan untuk
melengkapi sarana pendukung pencapaian 8 SNP.

3. Jadwal

20
21

Anda mungkin juga menyukai