Anda di halaman 1dari 96

TUGAS

”UAS MATA KULIAH TELAAH KURIKULUM SMP”

DISUSUN OLEH :

NAMA : HIDAYANI

NIM : E1A016022

KELAS :B

SEMESTER : IV

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MATARAM

2018
1. Keterkaitan antara Standar Kompetensi Lulusan (SKL), SI (Standar Isi), Standar Proses dan
Standar Evaluasi serta sarana pra sarana untuk kurikulum IPA SMP.
Pendidikan merupakan suatu usaha untuk mencapai tujuan pendidikan sesuai dengan
standar nasional pendidikan. Standar Nasional Pendidikan merupakan kriteria minimal tentang
berbagai aspek yang relavan dalam pelaksanaan system pendidikan nasional dan harus dipenuhi
oleh penyelenggara dan satuan pendidikan di seluruh wilayah Negara Republik Indonesia.
Standar nasional pendidikan ini berungsi sebagai dasar dalam perencanaan, pelaksanaan dan
pengawasan pendidikan dalam rangka mewujudkan pendidikan nasional yang bermutu. Standar
kopetensi pendidikan ini saling terkait satu sama lain seperti standar kompetensi lulusan, standar
isi, standar peoes dan standar evaluasi serta sarana prasarana untuk kurikulum IPA SMP.
a. Standar Kompetesi Lulusan ( SKL )
Standar kompetensi lulusan ( SKL ) untuk satuan pendidikan dasar dan menengah
digunakan sebagai pedoman penilaian dalam menentuan kelulusan peserta didik. Standar
Kopetensi Lulusan meliputi standar kompetensi lulusan minimal satuan pendidikan dasar
dan menengah, standar kompetensi lulusan minimal kelompok mata pelajaran, dan standar
kompetensi lulusan mata pelajaran. Dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2016 tentang Standar Kompetensi Lulusan pendidikan
dasar dan menengah pasal 1 ayat (1) Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan
Menengah digunakan sebagai acuan utama pengembangan standar isi, standar proses,
standar penilaian pendidikan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan
prasarana, standar pengelolaan, dan standar pembiayaan.
Untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional diperlukannya profil kualifikasi
kemampuan lulusan yang dituangkan dalam standar kompetensi lulusan. Dalam penjelasan
pasal 35 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 disebutkan bahwa standar kompetensi
lulusan merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang mencangkup sikap, pengetahuan,
dan keterampilan peserta didik yang harus dipenuhi atau dicapainya dari suatu satuan
pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah.
Standar kompetensi lulusan adalah kriteria mengenai kualifikasi kemampuan lulusan
yang mencangkup pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Tujuan dari standar kompetensi
lulusan digunakan sebagai acuan utama pengembangan standar isi, standar proses, standar
penilaian pendidikan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan
prasarana, standar pengelolaan, dan standar pembiayaan. Ruang lingkup Standar
Kompetensi Lulusan terdiri atas kriteria kualifikasi kemampuan peserta didik yang
diharapkan dapat dicapai setelah menyelesaikan masa belajarnya di satuan pendidikan pada
jenjang pendidikan dasar dan menengah.
Untuk mengetahui ketercapaian dan kesesuaian antara Standar Kompetensi Lulusan
dan lulusan dari masing-masing satuan pendidikan dan kurikulum yang digunakan pada
satuan pendidikan tertentu perlu dilakukan monitoring dan evaluasi secara berkala dan
berkelanjutan dalam setiap periode. Hasil yang diperoleh dari monitoring dan evaluasi
digunakan sebagai bahan masukan bagi penyempurnaan Standar Kompetensi Lulusan di
masa yang akan datang. Untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional tersebut diperlukan
profil kualifikasi kemampuan lulusan yang dituangkan dalam standar kompetensi lulusan
yang terdiri atas.
a) Standar Kompetensi Lulusan SMP pada Dimensi Sikap.
Lulusan SMP memiliki perilaku yang mencerminkan sikap beriman dan bertakwa
kepada Tuhan YME, berkarakter. Jujur, dan peduli, bertanggungjawab, pembelajar sejati
sepanjang hayat, dan sehat jasmani dan rohani.
b) Standar Kompetensi Lulusan SMP pada Dimensi Pengetahuan
Lulusan SMP memiliki pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan
metakognitif.
c) Standar Kompetensi Lulusan SMP pada Dimensi Keterampilan
Lulusan SMP memiliki keterampilan berpikir dan bertindak: kreatif, produktif,
kritis, mandiri, kolaboratif, dan komunikatif.
b. Standar Isi
Standar isi mencangkup lingkup materi minimal dan tingkat kompetensi minimal
untuk mencapai kompetensi lulusan minimal pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu.
Standar isi ini memuat kerangka dasar dan struktur kurikulum, beban beajar, kurikulum
yang berlaku disekolah, dan kalender pendidikan atau akademik. Standar Isi disesuaikan
dengan substansi tujuan pendidikan nasional dalam domain sikap spiritual dan sikap sosial,
pengetahuan, dan keterampilan. Oleh karena itu, Standar Isi dikembangkan untuk
menentukan kriteria ruang lingkup dan tingkat kompetensi yang sesuai dengan kompetensi
lulusan yang dirumuskan pada Standar Kompetensi Lulusan, yakni sikap, pengetahuan, dan
keterampilan. Karakteristik, kesesuaian, kecukupan, keluasan, dan kedalaman materi
ditentukan sesuai dengan karakteristik kompetensi beserta proses pemerolehan kompetensi
tersebut. Ketiga kompetensi tersebut memiliki proses pemerolehan yang berbeda.
Standar isi sesuai kurikulum 2013 yang dimana pembelajaran menggunakan
pendekatan saintifik, meliputi :
a) Domain sikap : menerima, menjalankan, menghargai, menghayati dan mengamalkan.
b) Domain keterampilan : mengamati, menannya, mencoba, mengolah, menyaji, menalar,
dan mencpta.
c) Domain pengetahuan : mengetahui, memahami, menerapkan, menganalisis, dan
mengevaluasi.
Standar isi ini merupakan ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang ditungkan
dalam kriteria tentang kompetensi tamatan, kompetensi bahan kajian, kompetensi mata
pelajaran, dan silabus pembelajaran yang harus dipenuhi oleh peserta didik pada jenjang
sekolah dasar dan menengah sehingga pebelajaran terarah sesui dengan tujuan pendidikan
nasional.
c. Standar Proses
Standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran pada
suatu pendidikan untuk mencapai standar kompetensi lulusan. Standar proses dalam
pembelajaran merupakan salah satu standar pendidian nasional yang harus dipenuhi dalam
setiap pelaksanaan pembelajaran disekolah. Hal ini penting karena dengan mengikuti
standar proses yang ditetapkan diharapkan melalui pembelajaran tersebut, peserta didik
dapat mencapai kompetensi lulusan.
Pada Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pendidikan
Dasar dan Menengah dinyatakan bahwa: Proses pembelajaran pada satuan pendidikan
diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta
didik untuk berpartisipasi aktif. Pembelajaran juga memberikan ruang yang cukup bagi
prakarsa, kreativitas, dan kemandirian. Yang disesuaikan dengan bakat, minat, dan
perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Setiap satuan pendidikan agar melakukan
perencanaan pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran. Serta penilaian untuk
meningkatkan efisiensi dan efektivitas ketercapaian kompetensi lulusan.
d. Standar Evaluasi
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 23
Tahun 2016 Tentang Standar Evaluasi Pendidikan bahwa Standar Penilaian Pendidikan
adalah kriteria mengenai lingkup, tujuan, manfaat, prinsip, mekanisme, prosedur, dan
instrumen penilaian hasil belajar peserta didik yang digunakan sebagai dasar dalam
penilaian hasil belajar peserta didik pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah.
Penilaian hasil belajar peserta didik pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah
meliputi aspek: sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Tujuan dari pengembangan standar evaluasi adalah adanya sebuah standar untuk
melakukan penilaian hasil proses pembelajaran. Penilaian autentik memiliki relevansi kuat
terhadap pendekatan ilmiah (scientific approach) dalam pembelajaran sesuai dengan
tuntutan Kurikulum 2013. Karena penilaian semacam ini mampu menggambarkan
peningkatan hasil belajar peserta didik, baik dalam rangka mengobservasi, menanya,
menalar, mencoba dan membangun jejaring.
e. Standar Sarana dan Prasarana
Setiap satuan pendidikan wajib memiliki sarana yang meliputi perabot, peralatan
pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya, bahan habis pakai, serta
perlengkapan lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan
berkelanjutan. Setiap satuan pendidikan wajib memiliki prasarana yang meliputi lahan,
ruang kelas, ruang pimpinan satuan pendidikan, ruang pendidik, ruang tata usaha, ruang
perpustakaan, ruang laboratorium, ruang bengkel kerja, ruang unit produksi, ruang kantin,
instalasi daya dan jasa, tempat berolahraga, tempat beribadah, tempat bermain, tempat
berkreasi, dan ruang/tempat lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran
yang teratur dan berkelanjutan.
Setiap mata pelajaran memiliki karakter yang berbeda dengan pelajaran lainnya.
Dengan demikian, masing-masing mata pelajaran juga memerlukan sarana pembelajaran
yang berbeda pula. Dalam menyelenggarakan pembelajaran guru pastinya memerlukan
sarana yang dapat mendukung kinerjanya sehingga pembelajaran dapat berlangsung dengan
menarik. Dengan dukungan sarana pembelajaran yang memadai, guru tidak hanya
menyampaikan materi secara lisan, tetapi juga dengan tulis dan peragaan sesuai dengan
sarana prasarana yang telah disiapkan guru terutama mata pelajaran IPA SMP, seperti
sarana pendukung labratorium dan alat-alat praktikum lainnya.
Kelima komponen diatas saling terkait satu sama lain, mulai dari standar sarana dan
prasaran yang mendukung terlaksananya proses pembelajaran yaitu yang sesuai dengan
standar proses yang ditagih pada kurikulum 2013, standar isi mulai dari kesiapan guru-guru,
media pembelajaran sehingga sarana dan prasarana yang ada disekolah sangat
mendudukung. Standar isi mencangkup lingkup materi minimal dan tingkat kompetensi
minimal untuk mencapai kompetensi lulusan minimal pada jenjang dan jenis pendidikan
tertentu. sehingga tujuan kurikulum bisa dicapai jika terpenuhinya semua standar tersebut.
2. KD 3.2 : menganalisis sistem perkembangbiakan pada tumbuhan dan hewan serta menerapkan
teknologi pada system reproduksi tumbuhan dan hewan.

KD 4.2 : menyajikan karya hasil perkembangbiakan pada tumbuhan.

Kegiatan pembelajaran dengan model pebelajaran Discovery Based Learning dengan pendekatan
saintifik sesuai kurikulum 2013.

 Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan Pertama: (2 JP)
a. Kegiatan Pendahuluan (10 menit)
 Apersepsi : Guru menannyakan kepada Siswa apakah yang dimaksud dengan
perkembangbiakan ?
 Motivasi : Guru mengajak peserta didik ke pekarangan sekolah
1. Apa yang kamu amati di pekarangan sekolah !
2. Tumbuhan apa saja yang terdapat di pekarangan sekolah !
 Guru menyampaikan tujuan dan manfaat mempelajaran isistem perkembangbiakan
pada tumbuhan.
 Menyampaikan informasi tentang kegiatan mengamati organ-organ
perkembangbiakan pada tumbuhan dan fungsinya.
 Menyampaikan informasi tentang proses perkembangbiakan pada tumbuhan secara
generatif dan vegetatif.
b. Kegiatan Inti (60 menit)
Mengamati :
 Peserta didik mengamati bunga kembang sepatu (Mirabilis jalava) yang ada di
pekarangan sekolah atau dengan meminta peserta didik membawa tumbuhan
kembang sepatu.
Menanya :
 Peserta didik menanyakan alat-alat perkembangbiakan apa saja yang terdapat pada
bunga kembang sepatu.
 Peserta didik menanyakan fungsi-fungsi dari alat perkembangbiakan yang terdapat
pada bunga kembang sepatu.
 Peserta didik menanyakan apakah bunga kembang sepatu mengalami prroses
perkembangbiakan secara generatif atau vegetatif.
Mengumpulkan data/informasi :
 Peserta didik mengumpulkan informasi tentang alat dan fungsi perkembangbiakan
pada tumbuhan melalui pepustakaan atau media pengakses informasi.
 Peserta didik melalui diskusi kelompok membahas tentang proses
perkembanagbiakan secara generatif dan vegetatif.
Menalar/mengasosiasi :
 Peserta didik menggambar bunga kembang sepatu disertai dengan keterangan dari
alat-alat perkembangbiakan dan fungsinya masing-masing.
 Peserta didik mencatat arti dari perkembangbiakn secara generatif dan vegetatif dan
contohnya.
Mengkomunikasikan :
 Peserta dididk melakukan diskusi kelompok untuk membahas tentang alat
perkembangbiakan dan fungsinya (dalam bentuk laporan tertulis).
 Peserta didik menginformasikan lebih lanjut tentang cara-cara perkembangbiakan
tumbuhan secara vegetatif dan generatif beserta sifat keturunannya.
c. Penutup(10 menit)
 Peserta didik dan guru mereview hasil kegiatan pembelajaran
 Peserta didik dan guru merefleksikan hasil kegiatan.
 Peserta didik memberikan penghargaan pada kelompok yang berkinerja baik.
 Pemberian tugas untuk mengetahui daya serap materi kepada peserta didik.

No Kegiatan pembelajaran waktu

PENDAHULUAN 10

1 Stimulasi

Memberikan stimulasi pada siswa

Guru memberi salam dan menyapa peserta didik.

Peserta didik dan guru berdoa untuk memulai pelajaran.

Guru melakukan apersepsi Guru menannyakan kepada Siswa


apakah yang dimaksud dengan perkembangbiakan

Guru menginformasikan kepada Peserta Didik bahwa

kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan pada pertemuan

ini ada 2, yaitu

mengamati organ-organ perkembangbiakan pada tumbuhan dan


fungsinya.
2. proses perkembangbiakan pada tumbuhan secara generatif dan
vegetatif.
Selanjutnya, guru mengajukan pertanyaan lanjutan “alat-alat
2
perkembangbiakan apa saja yang terdapat pada tumbuhan .
menanyakan fungsi-fungsi dari alat perkembangbiakan yang terdapat
pada pertumbuhan.

menanyakan apakah tanaman tersebut mengalami proses


perkembangbiakan secara generatif atau vegetatif.

3 Menentukan tujuan pembelajaran pada pertemuan hari ini

INTI 60

3 Perumusan Masalah

Guru meminta siswa duduk dengan kelompok

Guru membimbing siswa merumuskan masalah

4 Pengumpulan Data

melakukan diskusi kelompok untuk membahas tentang alat


perkembangbiakan dan fungsinya (dalam bentuk laporan tertulis).
 menginformasikan lebih lanjut tentang cara-cara perkembangbiakan
tumbuhan secara vegetatif dan generatif beserta sifat keturunannya.
5 Pengolahan Data

Memberikan kesempatan pada siswa untuk diskusi mengolah

data dan mencatat data hasil pengamatan

6 Verifikasi

Meminta salah satu kelompok menyampaikan hasil

diskusinya di depan kelas

Meminta kelompok lain untuk memberikan tanggapan

Guru memberi penguatan informasi tentang materi yang

Didiskusikan

7 Generalisasi 10

Membimbing siswa membuat kesimpulan dan mereview


materi yang telah dilaksanakan.
Meminta siswa mempelajari materi selanjutnya

Keterampilan abad ke-21 atau diistilahkan dengan 4C (Communication, Collaboration,


Critical Thinking and Problem Solving, dan Creativity and Innovation) merupakan kemampuan
sesungguhnya ingin dituju dengan Kurikulum 2013. Model pembelajaran discovery learning
lebih cocok untuk mengembangkan pemahaman, sedangkan mengembangkan aspek konsep,
keterampilan dan emosi secara keseluruhan kurang mendapat perhatian. Model pembelajaran
discovery learning ini dapat membantu siswa memperkuat konsep dirinya, karena memperoleh
kepercayaan bekerja sama dengan yang lainnya. Dalam model pembelajaran discovery learning
sesuai kegiatan pembelajaran diatas sesuai degan tagihan 4 CS, yaitu Communication
(komunikasi) adalah sebuah kegiatan mentransfer sebuah informasi baik secara lisan maupun
tulisan. Sedangkan pada model pembelajaran discovery learning guru memberi kesempatan
kepada siswa untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin agenda-agenda masalah yang relevan
dengan bahan pelajaran, kemudian salah satunya dipilih dan dirumuskan dalam bentuk hipotesis
(jawaban sementara atas pertanyaan masalah). Collaborative (kolaborasi) yang merupakan
kemampuan berkolaborasi atau bekerja sama, saling bersinergi, beradaptasi dalam berbagai
peran dan tanggungjawab; bekerja secara produktif dengan yang lain; menempatkan empati pada
tempatnya; menghormati perspektif berbeda. Pada pembelajrn discovery learning pembelajaran
dilakukan dengan berkelompok sehingga membutuhkan kerja sama. Critical thinking and
Problem Solving (berpikir kritis dan pemecahan masalah) adalah kemampuan untuk memahami
sebuah masalah yang rumit, mengkoneksikan informasi satu dengan informasi lain, sehingga
akhirnya muncul berbagai perspektif, dan menemukan solusi dari suatu permasalahan. Creativity
and Innovation (Kreativitas dan inovasi) adalah kemampuan untuk mengembangkan,
melaksanakan, dan menyampaikan gagasan-gagasan baru kepada yang lain; bersikap terbuka
dan responsif terhadap perspektif baru dan berbeda. Sehingga dapat disimpulkan bahwa model
pembelajaran discovery learning sesuai dengan taggihan 4 CS yang ditagih dalam kurikulum
2013.

3. KD IPA SMP Kelas 9


KD Pengetahuan

3.1 Menghubungkan sistem reproduksi pada manusia dan gangguan pada sistem reproduksi
dengan penerapan pola hidup yang menunjang kesehatan reproduksi
 Dari segi kedalaman yaitu C4 dengan dimensi pengetahuan faktual,yaitu meliputi
elemen-elemen dasar dalam mengkomonikasikan materi tentang KD tersebut,
sedangkan konseptual, yaitu meliputi pengetahuan atau konsep serta huuungan dari
materi reproduksi dan gangguanya dan prosedur yaitu keterampilan untuk
melakukan sesuatu. Sedangkan demensi proses kongnitif yaitu menghubungkan.
3.2 Menganalisis sistem perkembangbiakan pada tumbuhan dan hewan serta penerapan
teknologi pada sistem reproduksi tumbuhan dan hewan.
 Dari segi kedalaman yaitu C4 menganalisis dengan dimensi pengetahuan
faktual,yaitu meliputi elemen-elemen dasar dalam mengkomonikasikan materi
tentang KD tersebut, sedangkan konseptual, yaitu meliputi pengetahuan atau
konsep serta huuungan dari materi reproduksi dan gangguanya dan prosedur yaitu
keterampilan untuk melakukan sesuatu. Sedangkan demensi proses kongnitif yaitu
menganalisis.
3.3 Menerapkan konsep pewarisan sifat dalam pemuliaan dan kelangsungan makhluk hidup
 Dari segi kedalaman yaitu C3 menerapkan dengan dimensi pengetahuan faktual
yaitu fakta terkaitpewarisan sifat dalam pemuliaan dan kelangsungan makhluk
hidup. Sedangkan dimensi pengtetahun konseptual mengtenai konsep pewarisan
sifat dalam pemuliaan dan kelangsungan makhluk hidup dan dimensi procedural
yaitu langtkah-langkah atau prosedur ilmiah pewarisa sifat. Sedangkan demensi
proses kongnitif yaitu menerapkan.
3.4 Menjelaskan konsep listrik statis dan gejalanya dalam kehidupan sehari-hari, termasuk
kelistrikan pada sistem saraf dan hewan yang mengandung listrik
 Dari segi kedalaman yaitu C3 menjelaskan dengan dimensi pengetahuan faktual
yaitu fakta terkait listrik statis dan gejalanya dalam kehidupan sehari-hari,
termasuk kelistrikan pada sistem saraf dan hewan yang mengandung listrik.
Sedangkan dimensi pengtetahun konseptual mengtenai konsep konsep listrik statis
dan gejalanya dalam kehidupan sehari-hari, termasuk kelistrikan pada sistem saraf
dan hewan yang mengandung listrik dan dimensi procedural yaitu langtkah-
langkah atau prosedur dan gejala dalam kehidupan sehari-hari. Sedangkan
demensi proses kongnitif yaitu menjelaskan.
3.5 Menerapkan konsep rangkaian listrik, energi dan daya listrik, sumber energi listrik dalam
kehidupan sehari-hari termasuk sumber energi listrik alternatif, serta berbagai upaya
menghemat energi listrik
 Dari segi kedalaman yaitu C3 menerapkan dengan dimensi pengetahuan faktual
yaitu fakta terkait rangkaian listrik, energi dan daya listrik, sumber energi listrik
dalam kehidupan sehari-hari termasuk sumber energi listrik alternatif, serta
berbagai upaya menghemat energi listrik. Sedangkan dimensi pengtetahun
konseptual mengtenai konsep rangkaian listrik, energi dan daya listrik, sumber
energi listrik dalam kehidupan sehari-hari termasuk sumber energi listrik alternatif,
serta berbagai upaya menghemat energi listrik dan dimensi procedural yaitu
langtkah-langkah atau prosedur dalam penerapan materi atau KD tersebut.
3.6 Menerapkan konsep kemagnetan, induksi elektromagnetik, dan pemanfaatan medan magnet
dalam kehidupan sehari-hari termasuk pergerakan/navigasi hewan untuk mencari makanan
dan migrasi
 Dari segi kedalaman yaitu C3 menerapkan dengan dimensi pengetahuan faktual
yaitu fakta terkait kemagnetan, induksi elektromagnetik, dan pemanfaatan medan
magnet dalam kehidupan sehari-hari termasuk pergerakan/navigasi hewan untuk
mencari makanan dan migrasi. Sedangkan dimensi pengtetahun konseptual
mengtenai konsep kemagnetan, induksi elektromagnetik, dan pemanfaatan medan
magnet dalam kehidupan sehari-hari termasuk pergerakan/navigasi hewan untuk
mencari makanan dan migrasi dan dimensi procedural yaitu langtkah-langkah atau
prosedur dalam penerapan materi atau KD tersebut.
3.7 Menerapkan konsep bioteknologi dan perannya dalam kehidupan manusia
 Dari segi kedalaman yaitu C3 menerapkan dengan dimensi pengetahuan faktual
yaitu bioteknologi dan perannya dalam kehidupan manusia. Sedangkan dimensi
pengtetahun konseptual mengtenai konsep bioteknologi dan perannya dalam
kehidupan manusia dan dimensi procedural yaitu langtkah-langkah atau prosedur
dalam penerapan materi atau KD tersebut dan dimensi pentetaahuan
metakongnitifnya.
3.8 Menghubungkan konsep partikel materi (atom, ion,molekul), struktur zat sederhana dengan
sifat bahan yang digunakan dalam kehidupan sehari- hari, serta dampak penggunaannya
terhadap kesehatan manusia
 Dari segi kedalaman yaitu C4 menghubungkan dengan dimensi pengetahuan
faktual yaitu partikel materi (atom, ion,molekul), struktur zat sederhana dengan
sifat bahan yang digunakan dalam kehidupan sehari- hari, serta dampak
penggunaannya terhadap kesehatan manusia. Sedangkan dimensi pengtetahun
konseptual mengtenai konsep partikel materi (atom, ion,molekul), struktur zat
sederhana dengan sifat bahan yang digunakan dalam kehidupan sehari- hari, serta
dampak penggunaannya terhadap kesehatan manusia dan dimensi procedural yaitu
langtkah-langkah atau prosedur dalam penerapan materi atau KD tersebut dan
dimensi pentetaahuan metakongnitifnya.
3.9 Menghubungkan sifat fisika dan kimia tanah, organisme yang hidup dalam tanah, dengan
pentingnya tanah untuk keberlanjutan kehidupan
 Dari segi kedalaman yaitu C4 menghubungkan dengan dimensi pengetahuan
faktual yaitu terkait sifat fisika dan kimia tanah, organisme yang hidup dalam
tanah, dengan pentingnya tanah untuk keberlanjutan kehidupan. Sedangkan
dimensi pengtetahun konseptual mengtenai konsep sifat fisika dan kimia tanah,
organisme yang hidup dalam tanah, dengan pentingnya tanah untuk keberlanjutan
kehidupan dan dimensi procedural yaitu langtkah-langkah atau prosedur dalam
penerapan materi atau KD tersebut dan dimensi pentetahuan metakongnitifnya.
3.10 Menganalisis proses dan produk teknologi ramah lingkungan untuk keberlanjutan
kehidupan
 Dari segi kedalaman yaitu C4 mengtanalisis dengan dimensi pengetahuan faktual
yaitu terkait proses dan produk teknologi ramah lingkungan untuk keberlanjutan
kehidupan. Sedangkan dimensi pengtetahun konseptual mengtenai konsep proses
dan produk teknologi ramah lingkungan untuk keberlanjutan kehidupan dan
dimensi procedural yaitu langtkah-langkah atau prosedur dalam penerapan materi
atau KD tersebut dan dimensi pentetahuan metakongnitifnya

KD Keterampilan

4.1 Menyajikan hasil penelusuran informasi dari berbagai sumber terkait kesehatan dan upaya
pencegahan gangguan pada organ reproduksi
 Dari segi kedalaman yiatu P4 dengan proses psikomotorik. Ranah ini meliputi
kompetensi melakukan pekerjaan dengan melibatkan anggota badan serta
kompetensi yang berkaitan dengan gerak fisik (motorik) yang terdiri dari gerakan
refleks, keterampilan gerakan dasar, kemampuan perseptual, ketepatan,
keterampilan kompleks, serta ekspresif dan interperatif. Proses psikomotorik
menyajikan merupakan hasil dari keterampilan yang di tapilkan dalam sebuah
karya atau pemikiran.

4.2 Menyajikan karya hasil perkembangbiakan pada tumbuhan


 Sama seperti diatas yaitu, dari segi kedalaman yiatu P4 dengan proses
psikomotorik. Ranah ini meliputi kompetensi melakukan pekerjaan dengan
melibatkan anggota badan serta kompetensi yang berkaitan dengan gerak fisik
(motorik) yang terdiri dari gerakan refleks, keterampilan gerakan dasar,
kemampuan perseptual, ketepatan, keterampilan kompleks, serta ekspresif dan
interperatif. Proses psikomotorik menyajikan merupakan hasil dari keterampilan
yang di tapilkan dalam sebuah karya atau pemikiran.
4.3 Menyajikan hasil penelusuran informasi dari berbagai sumber terkait tentang tanaman dan
hewan hasil pemuliaan
 Dari segi kedalaman yiatu P4 dengan proses psikomotorik. Ranah ini meliputi
kompetensi melakukan pekerjaan dengan melibatkan anggota badan serta
kompetensi yang berkaitan dengan gerak fisik (motorik) yang terdiri dari gerakan
refleks, keterampilan gerakan dasar, kemampuan perseptual, ketepatan,
keterampilan kompleks, serta ekspresif dan interperatif. Proses psikomotorik
menyajikan merupakan hasil dari keterampilan yang di tapilkan dalam sebuah
karya atau pemikiran.
4.4 Menyajikan hasil pengamatan tentang gejala listrik statis dalam kehidupan sehari-hari
 Dari segi kedalaman yiatu P4 dengan proses psikomotorik. Ranah ini meliputi
kompetensi melakukan pekerjaan dengan melibatkan anggota badan serta
kompetensi yang berkaitan dengan gerak fisik (motorik) yang terdiri dari gerakan
refleks, keterampilan gerakan dasar, kemampuan perseptual, ketepatan,
keterampilan kompleks, serta ekspresif dan interperatif. Proses psikomotorik
menyajikan merupakan hasil dari keterampilan yang di tapilkan dalam sebuah
karya atau pemikiran
4.5 Menyajikan hasil rancangan dan pengukuran berbagai rangkaian listrik
 Dari segi kedalaman yiatu P4 dengan proses psikomotorik. Ranah ini meliputi
kompetensi melakukan pekerjaan dengan melibatkan anggota badan serta
kompetensi yang berkaitan dengan gerak fisik (motorik) yang terdiri dari gerakan
refleks, keterampilan gerakan dasar, kemampuan perseptual, ketepatan,
keterampilan kompleks, serta ekspresif dan interperatif. Proses psikomotorik
menyajikan merupakan hasil dari keterampilan yang di tapilkan dalam sebuah
karya atau pemikiran
4.6 Membuat karya sederhana yang memanfaatkan prinsip elektromagnet dan/atau induksi
elektromagnetik
 Dari segi kedalaman yiatu P2 dengan proses psikomotorik. Ranah ini meliputi
kompetensi melakukan pekerjaan dengan melibatkan anggota badan serta
kompetensi yang berkaitan dengan gerak fisik (motorik) yang terdiri dari gerakan
refleks, keterampilan gerakan dasar, kemampuan perseptual, ketepatan,
keterampilan kompleks, serta ekspresif dan interperatif. Proses psikomotorik
membuat merupakan Kategori ini merupakan kemampuan dalam melakukan suatu
tindakan serta memilih apa yang diperlukan dari apa yang diajarkan.
4.7 Membuat salah satu produk bioteknologi konvensional yang ada di lingkungan sekitar
 Dari segi kedalaman yiatu P2 dengan proses psikomotorik. Ranah ini meliputi
kompetensi melakukan pekerjaan dengan melibatkan anggota badan serta
kompetensi yang berkaitan dengan gerak fisik (motorik) yang terdiri dari gerakan
refleks, keterampilan gerakan dasar, kemampuan perseptual, ketepatan,
keterampilan kompleks, serta ekspresif dan interperatif. Proses psikomotorik
membuat merupakan Kategori ini merupakan kemampuan dalam melakukan suatu
tindakan serta memilih apa yang diperlukan dari apa yang diajarkan.
4.8 Menyajikan hasil penyelidikan tentang sifat dan pemanfaatan bahan dalam kehidupan sehari-
hari
 Dari segi kedalaman yiatu P3 dengan proses psikomotorik. Ranah ini meliputi
kompetensi melakukan pekerjaan dengan melibatkan anggota badan serta
kompetensi yang berkaitan dengan gerak fisik (motorik) yang terdiri dari gerakan
refleks, keterampilan gerakan dasar, kemampuan perseptual, ketepatan,
keterampilan kompleks, serta ekspresif dan interperatif. Proses psikomotorik
menyajikan merupakan Kategori ini merupakan suatu penampilan tindakan dimana
hal yang diajarkan dan dijadikan sebagai contoh telah menjadi suatu kebiasaan dan
gerakan-gerakan yang ditampilkan lebihmeyakinkan.

4.9 Menyajikan hasil penyelidikan tentang sifat-sifat tanah dan pentingnya tanah bagi kehidupan
 Dari segi kedalaman yiatu P3 dengan proses psikomotorik. Ranah ini meliputi
kompetensi melakukan pekerjaan dengan melibatkan anggota badan serta
kompetensi yang berkaitan dengan gerak fisik (motorik) yang terdiri dari gerakan
refleks, keterampilan gerakan dasar, kemampuan perseptual, ketepatan,
keterampilan kompleks, serta ekspresif dan interperatif. Proses psikomotorik
menyajikan merupakan Kategori ini merupakan suatu penampilan tindakan dimana
hal yang diajarkan dan dijadikan sebagai contoh telah menjadi suatu kebiasaan dan
gerakan-gerakan yang ditampilkan lebihmeyakinkan.

4.10 Menyajikan karya tentang proses dan produk teknologi sederhana yang ramah lingkungan
 Dari segi kedalaman yiatu P3 dengan proses psikomotorik. Ranah ini meliputi
kompetensi melakukan pekerjaan dengan melibatkan anggota badan serta
kompetensi yang berkaitan dengan gerak fisik (motorik) yang terdiri dari gerakan
refleks, keterampilan gerakan dasar, kemampuan perseptual, ketepatan,
keterampilan kompleks, serta ekspresif dan interperatif. Proses psikomotorik
menyajikan merupakan Kategori ini merupakan suatu penampilan tindakan dimana
hal yang diajarkan dan dijadikan sebagai contoh telah menjadi suatu kebiasaan dan
gerakan-gerakan yang ditampilkan lebihmeyakinkan.

Dari segi kompetensi keterampilan dan pengetahuan kelas 9 diatas memilki keterkitan
dari masing-masing kompetensi dasar tersebut mulai dari ranah kongnitif, psikomotorik dan
afektifnya. Kompetensi adalah pernyataan yang menggambarkan penampilan suatu
kemampuan tertentu secara bulat yang merupakan perpaduan antara pengetahuan da
keterampilan yang dimiliki yang dapat diamati dan diukur. Terutama pada mata pelajaran
IPA SMP kelas 9 yang menekankan kedua komponen tersebut saling terkait sehingga
tercapainya tujuan pendidikan. Kompetensi pngetahuan dan keterampilan harus dimiliki
peserta didik yang harus digyati, dikuasai, dan diaktualisasi oleh peserta didik dalam
peelajaran dan kedua kompetensi tersebut sangatlah penting dalam system pendidikan untuk
tercapainnya tujuan pendidikan nasionl.

4. Kompetensi Pengetahuan kelas VII IPA SMP


3.7 Menganalisis interaksi antara makhluk hidup dan lingkungannya serta dinamika populasi akibat
interaksi tersebut
 Dari segi kedalaman yaitu C4 menganalisis yang merupakan memecahkan ke
dalam bagian, bentuk dan pola dengan dimensi pengetahuan faktual yaitu terkait
interaksi antara makhluk hidup dan lingkungannya serta dinamika populasi akibat interaksi
tersebut. Sedangkan dimensi pengtetahun konseptual interaksi antara makhluk hidup
dan lingkungannya serta dinamika populasi akibat interaksi tersebut dan dimensi
procedural yaitu langtkah-langkah atau prosedur dalam penerapan materi atau KD
tersebut dan dimensi pentetaahuan metakongnitifnya.
3.8 Menganalisis terjadinya pencemaran lingkungan dan dampaknya bagi ekosistem
 Dari segi kedalaman yaitu C4 menganalisis yang merupakan memecahkan ke
dalam bagian, bentuk dan pola dengan dimensi pengetahuan faktual yaitu terkait
pencemaran lingkungan dan dampaknya bagi ekosistem. Sedangkan dimensi
pengtetahun konseptual tentang konsep pencemaran lingkungan dan dampaknya bagi
ekosistem dan dimensi procedural yaitu langtkah-langkah atau prosedur dalam
penerapan materi atau KD tersebut dan dimensi pentetaahuan metakongnitifnya.
3.9 Menganalisis perubahan iklim dan dampaknya bagi ekosistem
 Dari segi kedalaman yaitu C4 menganalisis yang merupakan memecahkan ke
dalam bagian, bentuk dan pola dengan dimensi pengetahuan faktual yaitu terkait
perubahan iklim dan dampaknya bagi ekosistem. Sedangkan dimensi pengtetahun
konseptual tentang konsep perubahan iklim dan dampaknya bagi ekosistem dan dimensi
procedural yaitu langtkah-langkah atau prosedur dalam penerapan materi atau KD
tersebut.
3.10 Menjelaskan lapisan bumi, gunung api, gempa bumi, dan tindakan pengurangan resiko
sebelum, pada saat, dan pasca bencana sesuai ancaman bencana di daerahnya
 Dari segi kedalaman yaitu C3 menjelaskan yang merupakan memahami kapan
menerapkan, mengapa menerapkan, dan mengenali pola penerapan ke dalam
situasi baru, tidak biasa dan agak berbeda atau berlainan, dengan dimensi
pengetahuan faktual yaitu terkait lapisan bumi, gunung api, gempa bumi, dan tindakan
pengurangan resiko sebelum, pada saat, dan pasca bencana sesuai ancaman bencana di
daerahnya. Sedangkan dimensi pengtetahun konseptual tentang konsep lapisan bumi,
gunung api, gempa bumi, dan tindakan pengurangan resiko sebelum, pada saat, dan pasca
bencana sesuai ancaman bencana di daerahnya dan dimensi procedural yaitu langtkah-
langkah atau prosedur dalam penerapan materi atau KD tersebut.

3.11 Menganalisis sistem tata surya, rotasi dan revolusi bumi, rotasi dan revolusi bulan,
serta dampaknya bagi kehidupan di bumi
 Dari segi kedalaman yaitu C4 menganalisis yang merupakan memecahkan ke
dalam bagian, bentuk dan pola dengan dimensi pengetahuan faktual yaitu terkait
sistem tata surya, rotasi dan revolusi bumi, rotasi dan revolusi bulan, serta
dampaknya bagi kehidupan di bumi. Sedangkan dimensi pengtetahun konseptual
tentang konsep sistem tata surya, rotasi dan revolusi bumi, rotasi dan revolusi
bulan, serta dampaknya bagi kehidupan di bumi dan dimensi procedural yaitu
langtkah-langkah atau prosedur dalam penerapan materi atau KD tersebut dan
dimensi pentetaahuan metakongnitifnya. .
4.11 Menyajikan karya tentang dampak rotasi dan revolusi bumi dan bulan bagi
kehidupan di bumi, berdasarkan hasil pengamatan atau penelusuran berbagai sumber
informasi
a. Konten materi pembelajaran
Tata surya adalah kumpulan benda langit yang terdiri atas sebuah bintang yang
disebut matahari dan semua objek yang mengelilinginya. Tata surya terletak di dalam satu
galaksi. Saat ini manusia mengetahui objek di dalam sistem tata surya mengorbit pada
Matahari. Selain itu, gravitasi Matahari juga memengaruhi pergerakan benda-benda dalam
sistem tata surya sebagaimana gravitasi Bumi memengaruhi pergerakan Bulan yang
mengorbit padanya.
Pada awal tahun 1600-an, Johannes Kepler, seorang ahli matematika dari Jerman,
mulai mempelajari orbit planet-planet. Kepler menemukan bahwa bentuk orbit planet tidak
melingkar, tetapi berbentuk oval atau elips. Perhitungan lebih lanjut menunjukkan bahwa
letak Matahari tidak di pusat orbit, tetapi sedikit offset. Kepler juga menemukan bahwa
planet bergerak dengan kecepatan yang berbeda dalam orbitnya di sekitar Matahari.
Planet yang dekat dengan Matahari bergerak lebih cepat daripada planet yang jauh
dari Matahari. Bidang edar planet-planet dalam mengelilingi Matahari disebut bidang edar
dan bidang edar Bumi dalam mengelilingi Matahari disebut dengan bidang ekliptika.
1. Tata surya adalah susunan benda-benda lagit yang terdiri atas matahari sebagai pusat tata
surya, planet-planet, komet, meteoroid, dan asteroid yang mengelilingi matahari.
2. Matahari adalah bintang yang terdapat di dalam tata surya yang memiliki empat lapisan,
yaitu inti matahari, fotosfer, kromosfer, dan korona.
3. Planet dalam terdiri atas Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars.
4. Planet luar terdiri atas Jupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus.
5. Rotasi Bumi adalah perputaran Bumi pada porosnya.
6. Kala Rotasi Bumi adalah waktu yang dibutuhkan oleh Bumi untuk sekali berputar, yaitu
23 jam 56 menit.
7. Dampak dari Rotasi Bumi diantaranya adalah gerak semu harian matahari, perbedaan
waktu, pembelokan arah angina, dan pembelokan arah arus laut.
8. Revolusi Bumi adalah pergerakan Bumi dalam mengelilingi matahari.
9. Kala Revolusi Bumi adalah waktu yang dibutuhkan oleh Bumi untuk sekali mengelilingi
matahari, yaitu 365,25 hari.
10. Dampak dari Revolusi Bumi di antaranya adalah terjadinya gerak semu tahunan
matahari, perbedaan lamanya siang dan malam, dan pergantian musim.
11. Bulan melakukan tiga gerakan sekaligus, yaitu rotasi, revolusi, dan gerak bersama-
sama Bumi mengelilingi Matahari. Kala Rotasi Bulan sama dengan kala revolusinya
terhadap Bumi, yaitu 27,3 hari.
12. Dampak dari pergerakan Bulan di antaranya pasang surut air laut, pembagian Bulan,
fase-fase Bulan, gerhana Matahari dan gerhana Bulan.
13. Gerhana Matahari terjadi ketika posisi Bulan berada di antara Matahari dan Bumi,
dan ketiganya terletak dalam satu garis.
14. Gerhana Bulan terjadi apabila Bumi berada di antara Matahari dan Bulan.

Di dalam astronomi dan juga pembelajaran fisika ada tiga hokum gerakan planet Kepler
yaitu sebagai berikut :
Setiap planet bergerak dengan lintasan elips, Matahari berada di salah satu
fokusnya. Luas daerah yang disapu pada selang waktu yang sama akan selalu sama.
Periode kuadrat suatu planet berbanding dengan pangkat tiga jarak rata-ratanya dari
Matahari. Johannes Kepler, yang kemudian berhasil merumuskan teori dasar tentang
pergerakan planet-planet. Berdasarkan data pengamatan yang dikumpulkan Brahe, yang
menjelaskan tentang gerakan planet di dalam tata surya. Hukum di atas menjabarkan
gerakan dua benda yang saling mengorbit. Hukum Kepler mempertanyakan kebenaran
astronomi dan fisika warisan zaman Aristoteles dan Ptolemaeus. Ungkapan Kepler bahwa
Bumi beredar mengelilingi Matahari, berbentuk elips, dan bukannya epicycle membuktikan
bahwa kecepatan gerak planet bervariasi, sehingga mengubah astronomi dan fisika. Hampir
seabad kemudian, Isaac Newton mendeduksi Hukum Kepler dari rumusan hokum karyanya,
bahwa hukum gerak dan hukum gravitasi Newton dengan menggunakan Euclidean geometri
klasik. Pada era modern, Hukum Kepler digunakan untuk aproksimasi orbit satelit dan
benda-benda yang mengorbit Matahari, dan semuanya belum ditemukan pada saat Kepler
hidup (contoh planet luar dan asteroid). Kemudian hukum ini diaplikasikan untuk semua
benda kecil yang mengorbit benda lain yang jauh lebih besar. Walaupun beberapa aspek
seperti gesekan atmosfer (gerakan di orbit rendah), atau relativitas (prosesi preihelion
Merkurius), dan keberadaan benda lainnya dapat membuat hasil hitungan tidak akurat dalam
berbagai keperluan.
Bumi adalah salah satu planet yang diketahui dengan adanya kehidupan sampai saat
ini. Sifat-sifat Bumi sering digunakan sebagai acuan untuk memahami sifat-sifat planet yang
lain. Kebanyakan orang zaman dahulu menyatakan bahwa bentuk Bumi bukan bulat seperti
yang diketahui sekarang ini. Mereka berpendapat bahwa Bumi merupakan dataran yang
sangat luas. Pada tahun 1522, Magelhaen mampu membuktikan bahwa Bumi berbentuk
bulat. Bukti ini didapatkan ketika ia mengadakan pelayaran dengan arah lurus, kemudian ia
kembali ke tempat awalnya berlayar. Bentuk Bumi sebenarnya tidak benar-benar bulat,
tetapi agak sedikit lonjong. Diameter bumi jika diukur dari kutub sampai ke kutub yang lain
akan lebih pendek dibandingkan diameternya jika diukur dari khatulistiwa.
1) Rotasi Bumi
Bumi berputar mengitari garis khayal yang disebut sumbu atau poros. Perputaran Bumi
pada porosnya disebut rotasi. Sekali berotasi Bumi membutuhkan waktu 24 jam atau
disebut satu hari. Bumi berputar mengitari suatu garis khayal yang disebut sumbu atau
poros. Di pagi hari, saat Bumi berotasi, Matahari tampak dalam pandangan. Di siang
hari, Bumi terus berotasi, dan Matahari terlihat bergerak melintasi langit. Menjelang
malam hari, Matahari terlihat bergerak turun sebab bagian Bumi tempat berdiri telah
berotasi menjauhi Matahari dalam arah yang berlawanan.

2) Revolusi Bumi
Selain berotasi, Bumi ternyata juga bergerak mengelilingi Matahari. Laksana seorang
atlet yang berlari menurut suatu lintasan tertentu, begitu pula Bumi mengitari Matahari
pada garis edar yang teratur. Garis edar ini disebut orbit. Gerakan Bumi mengelilingi
Matahari disebut revolusi Bumi. Satu tahun di Bumi adalah waktu yang dibutuhkan oleh
Bumi untuk mengelilingi Matahari pada orbitnya. Satu kali putaran, lamanya 365 1/4
hari atau satu tahun. Waktu untuk berevolusi ini disebut kala revolusi.
3) Rotasi dan Revolusi Bulan
Mengapa wajah Bulan selalu berubah dari hari ke hari? Apakah gerak Bulan sama
seperti gerak matahari? Bagaimana pengaruh gerak Bulan dan matahari terhadap Bumi?
a) Rotasi Bulan
Sama halnya dengan Bumi dan planet-planet lainnya, Bulan juga berputar pada
porosnya atau berotasi. Waktu yang diperlukan Bulan untuk melakukan satu kali
rotasi sama dengan waktu yang diperlukan Bulan untuk berevolusi mengelilingi
Bumi, sehingga dapat dikatakan bahwa periode rotasi Bulan sama dengan periode
revolusinya. Hal itu menyebabkan permukaan Bulan yang menghadap Bumi akan
selalu terlihat sama.
b) Revolusi Bulan Mengelilingi Bumi
Selain berputar pada porosnya, Bulan juga bergerak mengelilingi Bumi yang
disebut revolusi Bulan. Akibat revolusi Bulan, maka Bulan akan tampak berubah-
ubah jika dilihat dari Bumi yang disebut dengan fase Bulan. Fase Bulan dipengaruhi
oleh posisi Bulan terhadap Bumi dan Matahari. Gaya gravitasi Bulan terhadap Bumi
mengakibatkan terjadinya pasang surut air laut. Air laut akan pasang saat permukaan
Bulan atau Matahari menghadap langsung ke Bumi. Gaya gravitasi Bumi terhadap
Bulan lebih besar daripada gaya gravitasi Bulan terhadap Bumi yang menyebabkan
Bulan berevolusi terhadap Bumi. Rata-rata waktu yang diperlukan Bulan untuk
berevolusi terhadap Bumi sama dengan rata-rata waktu yang diperlukan Bulan untuk
berotasi pada sumbunya, yaitu 29 hari hingga 30 hari. Periode revolusi dan periode
rotasi yang sama inilah yang mengakibatkan wajah Bulan yang menghadap Bumi
juga akan selalu sama.
Selain berputar pada porosnya dan bergerak mengelilingi Bumi, Bulan juga
bergerak mengelilingi Matahari. Karena Bulan merupakan satelit alami Bumi yang
selalu bergerak mengiringi Bumi, maka ketika Bumi bergerak mengeliling matahari
Bulan pun melakukan hal yang sama. Waktu yang diperlulan Bulan untuk bergerak
mengelilingi Matahari sama dengan waktu yang diperlukan Bumi untuk bergerak
mengelilingi Matahari. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dalam 1 tahun
Bulan hanya satu kali bergerak mengelilingi Matahari dan duabelas kali bergerak
mengelilingi Bumi. Hal inilah yang menyebabkan adanya 12 Bulan selama 1 tahun
di dalam Kalender Masehi. Manusia hanya dapat merasakan akibat yang ditimbulkan
oleh gerakan Bulan, baik gerak rotasi mapun gerak revolusi.
b. Lembar Kegiatan Peserta Didik
Lembar Kerja Kelompok :

LEMBAR KERJA KELOMPOK

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

Kelas / Semester : VI / 2

Pokok Bahasan : Tata Surya


Diskusikan dengan kelompokmu untuk menjawab pertanyaan di bawah ini !

Kelompok : …………

Anggota : …………

1. Jelaskan pengertian tata surya !


Jawab : ................................................................................................................

.............................................................................................................................

2. Sebutkan benda-benda langit penyusun tata surya !


Jawab :.................................................................................................................

.............................................................................................................................

3. Sebutkan nama-nama planet beserta ukurannya secara berurutan mulai dari yang terdekat dengan
matahari !
No Nama Planet Diameter planet ( km )

1. Jelaskan pengertian orbit planet dalam tata surya !


Jawab : .............................................................................................................................

.............................................................................................................................

2. Bagaimana bentuk orbit planet dalam tata surya ?


Jawab : .............................................................................................................................

.............................................................................................................................

- Jelaskan pengertian dari :


1. Komet : ...........................................................................................................
...........................................................................................................

2. Meteor : ...........................................................................................................
...........................................................................................................

3. Satelit : ...........................................................................................................
...........................................................................................................

4. Asteroid : ...........................................................................................................

c. Instrumen Evaluasi
1. Sikap Sosial
a. Teknik Penilaian : Penilaian Diri
b. Bentuk Instrumen : Lembar Penilaian Diri
c. Kisi-kisi:
No. Sikap/nilai Butir Instrumen

1. Kejujuran

2. Ketelitian

3. Tanggung jawab

Instrumen: lihat Lampiran 2

2. Pengetahuan
a. Teknik Penilaian : Tes Tulis
b. Bentuk Instrumen : Uraian
c. Kisi-kisi:
No. Indikator Butir Instrumen

1. Menjelaskan gerak bumi ( rotasi )

2. Menjelaskan gerak bulan ( rotasi )

3. Menjelaskan gerak bumi ( revolusi )


No. Indikator Butir Instrumen

4. Menjelaskan gerak bulan ( revolusi )

3. Keterampilan
a. Teknik Penilaian :Tes Praktik, Projek, dan Penilaian Portofolio
b. Bentuk Instrumen : Check list
c. Kisi-kisi:
Penilaian Tes Praktik

No. Keterampilan Butir Instrumen

1. Memprediksi Apakah setiap temanmu yang Tes Praktik1


membentuk lingkaran mengalami

siang atau malam terus menerus? Mengapa demikian?

2. Memprediksi Seandainya teman-temanmu yang Tes Praktik1


membentuk lingkaran dianalogikan

sebagai Bumi, berapakah kala rotasi Bumi?

3. Memprediksi Dalam kehidupan sehari-hari Matahari Tes Praktik1


terlihat bergerak dari timur ke

barat. Bagaimanakah kejadian yang sebenarnya?

4. Melakukan kesimpulan Tes Praktik1

Instrumen Penilaian
No Aspek yang Dinilai Sangat Baik Kurang Tidak
Baik (75) Baik Baik
(100) (50) (25)
1 Kesesuaian respon dengan
pertanyaan
2 Keserasian pemilihan kata
3 Kesesuaian penggunaan tata
bahasa
4 Pelafalan
Kriteria penilaian (skor)
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Kurang Baik
25 = Tidak Baik
Cara mencari nilai (N) = Jumalah skor yang diperoleh siswa dibagi jumlah skor
maksimal dikali skor ideal (100)

5. Kompetensi Keterampilan kelas 8


KD 4.9 Menyajikan karya tentang upaya menjaga kesehatan sistem pernapasan
 Keterampilan motorik atau psikomotor yaitu terkait keterampilan tentang upaya
menjaga kesehatan system pernafasan dengan rangkaian keterampilan yang
ditunjukkan. Keterkaitannya dengan kompetensi pengetahuan yang merupakan
suatu kesatuan yang dimana dengan kompetensi pengetahuan akan mengarahkan
peserta didik mempunyai pengetahuan factual, konseptual, dan procedural
berdasarkan rasa ingin tahu tentang ilmu pengetahuan, teknologi terkait upaya
menjaga kesehatan system pernafasan. Sedangkan kompetensi keterampilan yang
gambaran idealnya peserta didik dapat mencoba, mengolah, dan menyajikan dalam
ranah kongret. Kompetensi keterampilan ini memiliki kedalaman P4. Strategi
pembelajaran aktif jenis Reading Guide merupakan suatu strategi panduan
membaca untuk memahami materi pembelajaran. Strategi ini memandu peserta
didik untuk membaca panduan materi tentang system pernafasan. Upaya
peningkatan hasil belajar siswa pada konsep system pernafasan pada manusia
melalui metode demonstrasi dikelas. Penggunan metode demonstrasi diharapkan
dapat meningkatkan aktivitas sehingga dalam proses belajar mengajar tidak terjadi
kejenuhan.
4.10 Membuat karya tentang sistem ekskresi pada manusia dan penerapannya
dalam menjaga kesehatan diri
 Aspek keterampilan dengan tagihan peserta didik mampu membuat karya tentang
sistem ekskresi pada manusia dan penerapannya dalam menjaga kesehatan diri.
Aspek yang dinilai yang dimana siswa dapat membuat poster tentang system
ekskresi. Keterkaitannya dengan aspek pengetahuan yaitu siswa mampu
menghubungkan antara sistem ekskresi pada manusia dan memahami gangguan
pada sistem ekskresi serta upaya menjaga kesehatan sistem ekskresi
4.11 Menyajikan hasil percobaan tentang getaran, gelombang, dan bunyi
 Aspek keterampilan kompetensi dasar ini memiliki kedalaman P4 yaitu menyajikan
hasil baik karya atau keterampilan lainnya terkait tentang getaran, gelombang, dan
bunyi. Kompetensi keterampilan ini menagih kemampuan pikir dan tindak yang
efektif dan kreatif dalam abstrak dan kongret sebagai pengembangan dari yang
dipelajari. Sehingga memiliki keterkaitan pada dimensi pengetahuan yang factual,
konseptual, procedural, dan metakongnitif dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni
dan budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, dan peradaban.

4.12 Menyajikan hasil percobaan tentang pembentukan bayangan pada cermin dan lensa
 Idealnya proses pembelajaran sepenuhnya diarahkan pada pengembangan ketiga
ranah tersebut yaitu kongnitif, afektif dan psikomotorik secara utuh/holistik,
artinya pengembangan ranah yang satu tidak bisa dipisahkan dengan ranah lainnya.
Dengan demikian proses pembelajaran secara utuh melahirkan kualitas pribadi
yang mencerminkan keutuhan penguasaan sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Selain itu proses pembelajaran pada prinsipnya harus memenuhi 14 prinsip
pembelajaran yang tercantum dalam Peraturan Menteri Pendidikan Dan
Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 65 Tahun 2013 Tentang Standar Proses
Pendidikan Dasar Dan Menengah. Penilaian keterampilan seperti melakukan
pengamatan dengan baik dan benar, menyusun data hasil pengamatan dan
menggunakan alat sesuai fungsinya terkait pembentukan bayangan pada cermin
dan lensa.
6. BAGIAN A
3.4 Menganalisis keterkaitan struktur jaringan tumbuhan dan fungsinya, serta teknologi yang
terinspirasi oleh struktur tumbuhan
4.4 Menyajikan karya dari hasil penelusuran berbagai sumber informasi tentang teknologi yang
terinspirasi dari hasil pengamatan struktur tumbuhan

A. Kompetensi Dasar Dan Indikator Pencapaian Kompetensi


Kompetensi Dasar Indikator Kelompok
Indikator

3.4 Menganalisis 1. Menjelaskan apa yang dimaksud 15. Pendukung


keterkaitan jaringan tumbuhan ( C2)
struktur jaringan 2. Menyebutkan jaringan-jaringan 16. Jambatan
tumbuhan dan penyususn tumbuhan beserta cirri-
fungsinya, serta ciri dan fungsinyga (C2) 17. Tambahan
teknologi yang 3. Menggambarkan struktur
terinspirasi oleh penyusun jaringan tumbuhan (C6) 18. Kunci
struktur 4. Menganalisis struktur dan fungsi
tumbuhan akar, batang dan daun (C4) 19. Kunci
5. Menganalisis struktur dan fungsi
bunga, buah dan biji(C4) 20. Kunci
6. Menganalisis struktur dan fungsi
jaringan pada tumbuhan (C4) 21. Kunci
7. Menentukan teknologi yang
terinspirasi oleh struktur tumbuhan
(C3)
4.4 Menyajikan 1. Membuat karya tulis tentang 1. Kunci
karya dari hasil teknologi yang terinspirasi dari
penelusuran struktur jaringan tumbuhan 2. Kunci
berbagai sumber 2. Membuat laporan terkait
informasi pengamatan struktur jaringan
tentang teknologi tumbuhan dari mikroskop dan
yang terinspirasi kliping gambar jaringan tumbuhan.
dari hasil
pengamatan
struktur
tumbuhan
B. Materi Pembelajaran
1. Materi Pembelajaran Reguler
Struktur dan Fungsi Tumbuhan
b. Struktur dan fungsi akar, batang dan daun
c. Struktur dan fungsi bunga, buah dan biji
d. Struktur dan fungsi Jaringan
e. Teknologi yang terinspirasi oleh struktur tumbuhan

Fakta:
 Daun merupakan salah satu organ tumbuhan, Daun mempunyai bentuk yang
bermacam-macam.
o Pernahkah kalian melihat daun tumbuhan padi dan daun tumbuhan
rambutan? Apakah perbedaan dari keduanya dari struktur
morfologinya?

Konsep:
 Struktur dan fungsi Organ tumbuhan berupa akar, batang, daun, dan bunga
Prinsip:
Organ tumbuhan dibedakan menjadi :

 Akar
 Batang
 Daun
 Bunga

Prosedur:
Melakukan pengamatan

2. Materi Pembelajaran Remedial

 Bagi siswa yang sudah mencapai indikator pembelajaran, dapat melanjutkan kebagian
Pengayaan. Pada kegiatan remidial guru ditantang untuk memberikan pemahaman
kepada siswa yang belum mencapai kompetensi dasar. Berikut ini alternatif cara untuk
memberikan remidi:
1. Meminta siswa untuk mempelajari kembali bagian yang belum tuntas.
2. Meminta siswa untuk membuat rangkuman materi yang belum tuntas.
3. Meminta siswa untuk bertanya kepada teman yang sudah tuntas tentang materi yang
belum tuntas.
4. Memberikan lembar kerja untuk dikerjakan oleh siswa yang belum tuntas.

3. Materi Pembelajaran Pengayaan


Pengayaan biasanya diberikan segera setelah siswa diketahui telah mencapai KBM/KKM
berdasarkan hasil PH. Mereka yang telah mencapai KBM/ KKM berdasarkan hasil PTS
dan PAS umumnya tidak diberi pengayaan. Pembelajaran pengayaan biasanya hanya
diberikan sekali, tidak berulangkali sebagaimana pembelajaran remedial. Pembelajaran
pengayaan umumnya tidak diakhiri dengan penilaian.
C. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Scientific
2. Metode : Diskusi dan Eksperimen
3. Model : Discovery Learning

D. Media Pembelajaran
 Media :
 Worksheet atau lembar kerja (siswa)
 Lembar penilaian
 Laboratorium IPA sekolah
 Perpustakaan sekolah
 Alat/Bahan :
 Penggaris, spidol, papan tulis
 Laptop & infocus
 Slide presentasi (ppt)

E. Sumber Belajar
 Buku IPA Kelas VIII Kemdikbud
 Buku lain yang menunjang
 Multimedia interaktif dan Internet
F. Langkah pembelajaran
1 . Pertemuan Pertama (4 x 40 Menit)
Kegiatan Pendahuluan (15 Menit)
Guru :
Orientasi
 Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, memanjatkan syukur kepada Tuhan
YME dan berdoa untuk memulai pembelajaran
 Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
 Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan pembelajaran.
Aperpepsi
 Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan
pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya
 Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.
 Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan dilakukan.
Motivasi
 Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari
dalam kehidupan sehari-hari.
 Apabila materitema/projek ini kerjakan dengan baik dan sungguh-sungguh ini dikuasai
dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan tentang materi :
 Pengantar tentang Struktur dan Fungsi Tumbuhan
 Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung
 Mengajukan pertanyaan
Pemberian Acuan
 Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat itu.
 Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, dan KKM pada
pertemuan yang berlangsung
 Pembagian kelompok belajar
 Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan langkah-
langkah pembelajaran.
Kegiatan Inti ( 130 Menit )
Sintak Model Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran
Stimulation KEGIATAN LITERASI
(stimullasi/ Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan
pemberian perhatian pada topik materi Pengantar tentang Struktur dan Fungsi
rangsangan) Tumbuhan dengan cara :
 Melihat (tanpa atau dengan Alat)
Menayangkan gambar/foto/video yang relevan.
 Mengamati
 Lembar kerja materi Pengantar tentang Struktur dan Fungsi
Tumbuhan.
 Pemberian contoh-contoh materi Pengantar tentang Struktur dan
Fungsi Tumbuhan untuk dapat dikembangkan peserta didik, dari
media interaktif, dsb
 Membaca.
Kegiatan literasi ini dilakukan di rumah dan di sekolah dengan
membaca materi dari buku paket atau buku-buku penunjang lain, dari
internet/materi yang berhubungan dengan Pengantar tentang Struktur
dan Fungsi Tumbuhan.
 Menulis
Menulis resume dari hasil pengamatan dan bacaan terkait Pengantar
tentang Struktur dan Fungsi Tumbuhan.
 Mendengar
Pemberian materi Pengantar tentang Struktur dan Fungsi Tumbuhan
oleh guru.
 Menyimak
Penjelasan pengantar kegiatan secara garis besar/global tentang
materi pelajaran mengenai materi :
 Pengantar tentang Struktur dan Fungsi Tumbuhan
untuk melatih rasa syukur, kesungguhan dan kedisiplinan, ketelitian,
mencari informasi.
Problem CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)
statemen Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mengidentifikasi
(pertanyaan/ sebanyak mungkin pertanyaan yang berkaitan dengan gambar yang
identifikasi disajikan dan akan dijawab melalui kegiatan belajar, contohnya :
masalah)  Mengajukan pertanyaan tentang materi :
 Pengantar tentang Struktur dan Fungsi Tumbuhan
yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk
mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati (dimulai
dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik)
untuk mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan
merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang perlu
untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat.
Data KEGIATAN LITERASI
collection Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk menjawab
(pengumpulan pertanyan yang telah diidentifikasi melalui kegiatan:
data)  Mengamati obyek/kejadian
Mengamati dengan seksama materi Pengantar tentang Struktur dan
Fungsi Tumbuhan yang sedang dipelajari dalam bentuk
gambar/video/slide presentasi yang disajikan dan mencoba
menginterprestasikannya.
 Membaca sumber lain selain buku teks
Secara disiplin melakukan kegiatan literasi dengan mencari dan
membaca berbagai referensi dari berbagai sumber guna menambah
pengetahuan dan pemahaman tentang materi Pengantar tentang
Struktur dan Fungsi Tumbuhan yang sedang dipelajari.
 Aktivitas
Menyusun daftar pertanyaan atas hal-hal yang belum dapat dipahami
dari kegiatan mengmati dan membaca yang akan diajukan kepada
guru berkaitan dengan materi Pengantar tentang Struktur dan Fungsi
Tumbuhan yang sedang dipelajari.
 Wawancara/tanya jawab dengan nara sumber
Mengajukan pertanyaan berkaiatan dengan materi Pengantar tentang
Struktur dan Fungsi Tumbuhan yang telah disusun dalam daftar
pertanyaan kepada guru.

COLLABORATION (KERJASAMA)
Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk:
 Mendiskusikan
Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas contoh dalam
buku paket mengenai materi Pengantar tentang Struktur dan Fungsi
Tumbuhan.
 Mengumpulkan informasi
Mencatat semua informasi tentang materi Pengantar tentang Struktur
dan Fungsi Tumbuhan yang telah diperoleh pada buku catatan
dengan tulisan yang rapi dan menggunakan bahasa Indonesia yang
baik dan benar.
 Mempresentasikan ulang
Peserta didik mengkomunikasikan secara lisan atau
mempresentasikan materi dengan rasa percaya diri Pengantar
tentang Struktur dan Fungsi Tumbuhan sesuai dengan
pemahamannya.
 Saling tukar informasi tentang materi :
 Pengantar tentang Struktur dan Fungsi Tumbuhan
dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari kelompok lainnya
sehingga diperoleh sebuah pengetahuan baru yang dapat dijadikan
sebagai bahan diskusi kelompok kemudian, dengan menggunakan
metode ilmiah yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau
pada lembar kerja yang disediakan dengan cermat untuk
mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan, menghargai pendapat
orang lain, kemampuan berkomunikasi, menerapkan kemampuan
mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang dipelajari,
mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat.
Data COLLABORATION (KERJASAMA) dan CRITICAL THINKING
processing (BERPIKIR KRITIK)
(pengolahan Peserta didik dalam kelompoknya berdiskusi mengolah data hasil
Data) pengamatan dengan cara :
 Berdiskusi tentang data dari Materi :
 Pengantar tentang Struktur dan Fungsi Tumbuhan
 Mengolah informasi dari materi Pengantar tentang Struktur dan
Fungsi Tumbuhan yang sudah dikumpulkan dari hasil
kegiatan/pertemuan sebelumnya mau pun hasil dari kegiatan
mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi yang sedang
berlangsung dengan bantuan pertanyaan-pertanyaan pada lembar
kerja.
 Peserta didik mengerjakan beberapa soal mengenai materi Pengantar
tentang Struktur dan Fungsi Tumbuhan.
Verification CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)
(pembuktian) Peserta didik mendiskusikan hasil pengamatannya dan memverifikasi
hasil pengamatannya dengan data-data atau teori pada buku sumber
melalui kegiatan :
 Menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan
informasi yang bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang
memiliki pendapat yang berbeda sampai kepada yang bertentangan
untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja
keras, kemampuan menerapkan prosedur dan kemampuan berpikir
induktif serta deduktif dalam membuktikan tentang materi :
 Pengantar tentang Struktur dan Fungsi Tumbuhan
antara lain dengan : Peserta didik dan guru secara bersama-sama
membahas jawaban soal-soal yang telah dikerjakan oleh peserta
didik.
Generalization COMMUNICATION (BERKOMUNIKASI)
(menarik Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan
kesimpulan)  Menyampaikan hasil diskusi tentang materi Pengantar tentang
Struktur dan Fungsi Tumbuhan berupa kesimpulan berdasarkan hasil
analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya untuk
mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan berpikir
sistematis, mengungkapkan pendapat dengan sopan.
 Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal tentang
materi :
 Pengantar tentang Struktur dan Fungsi Tumbuhan
 Mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan tentanag
materi Pengantar tentang Struktur dan Fungsi Tumbuhan dan
ditanggapi oleh kelompok yang mempresentasikan.
 Bertanya atas presentasi tentang materi Pengantar tentang Struktur
dan Fungsi Tumbuhan yang dilakukan dan peserta didik lain diberi
kesempatan untuk menjawabnya.

CREATIVITY (KREATIVITAS)
 Menyimpulkan tentang point-point penting yang muncul dalam
kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan berupa :
Laporan hasil pengamatan secara tertulis tentang materi :
 Pengantar tentang Struktur dan Fungsi Tumbuhan
 Menjawab pertanyaan tentang materi Pengantar tentang Struktur dan
Fungsi Tumbuhan yang terdapat pada buku pegangan peserta didik
atau lembar kerja yang telah disediakan.
 Bertanya tentang hal yang belum dipahami, atau guru melemparkan
beberapa pertanyaan kepada siswa berkaitan dengan materi
Pengantar tentang Struktur dan Fungsi Tumbuhan yang akan selesai
dipelajari
 Menyelesaikan uji kompetensi untuk materi Pengantar tentang
Struktur dan Fungsi Tumbuhan yang terdapat pada buku pegangan
peserta didik atau pada lembar lerja yang telah disediakan secara
individu untuk mengecek penguasaan siswa terhadap materi
pelajaran.
Catatan : Selama pembelajaran Pengantar tentang Struktur dan Fungsi Tumbuhan
berlangsung, guru mengamati sikap siswa dalam pembelajaran yang meliputi sikap:
nasionalisme, disiplin, rasa percaya diri, berperilaku jujur, tangguh menghadapi masalah
tanggungjawab, rasa ingin tahu, peduli lingkungan
Kegiatan Penutup (15 Menit)
Peserta didik :
 Membuat resume (CREATIVITY) dengan bimbingan guru tentang point-point penting
yang muncul dalam kegiatan pembelajaran tentang materi Pengantar tentang Struktur
dan Fungsi Tumbuhan yang baru dilakukan.
 Mengagendakan pekerjaan rumah untuk materi pelajaran Pengantar tentang Struktur
dan Fungsi Tumbuhan yang baru diselesaikan.
 Mengagendakan materi atau tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja yang harus
mempelajarai pada pertemuan berikutnya di luar jam sekolah atau dirumah.
Guru :
 Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa untuk materi pelajaran
Pengantar tentang Struktur dan Fungsi Tumbuhan.
 Peserta didik yang selesai mengerjakan tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja
dengan benar diberi paraf serta diberi nomor urut peringkat, untuk penilaian tugas
projek/produk/portofolio/unjuk kerja pada materi pelajaran Pengantar tentang Struktur
dan Fungsi Tumbuhan.
 Memberikan penghargaan untuk materi pelajaran Pengantar tentang Struktur dan
Fungsi Tumbuhan kepada kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama yang baik.
G. Lembar Kegiatan Siswa
LEMBAR KERJA SISWA

STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN

1. Jaringan pada tumbuhan


Isilah tabel dibawah ini dengan benar !

No Jaringan Ciri-ciri Fungsi


1. Meristem …………………….. ……………
2. Epidermis ……………………….……. ……………

3. ……………… ……..
Parenkim (jaringan
dasar)
4. Kolenkim ………………… …………………..
5. Sklerenkim …………………… ……………..

6. ……………………….. ………………….
Jaringan vaskuler
(pengangkut) xylem

…………… ……….…
Jaringan vaskuler
(pengangkut ) floem

2. Struktur akar

Urutan bagian akar dari luar ke


dalam 1………………………….

2………………………………

3…………………………….

4……………………………….

5……………………………

6……………………………

7…………………………………

8……………………………………

9………………………………
10…………………………

11…………………………

Apa yang kamu ketahui tentang:

1. Epidermi sakar……………………………………………………………………………….
2. Korteks……………………………………………………………………………………
3. Endodermis akar…………………………………………………………………………….
4. Stele……………………………………………………………………………………………

Sebutkan beberapa fungsi akar!

1…………………………………………………………………………………………………

2………………………………………………………………………………………………..

3…………………………………………………………………………………………………

4…………………………………………………………………………………………………

3. Struktur Batang
Bacalah bukumu dan lengkapi gambar berikut!

Buatlah perbedaan antara struktur batang tanaman monokotil dengan tanaman dikotil ?

Batang dikotil Batang monokotil


Sebutkan fungsi batang

1…………………………………………………………………………………………………

2…………………………………………………………………………………………………

3…………………………………………………………………………………………………

4…………………………………………………………………………………………………

4. Struktur daun
Lengkapi struktur daun berikut!

Pertanyaan

1. Sebutkan fungsi dari daun !


a……………………………………………………………………………………………
b……………………………………………………………………………………………
c……………………………………………………………………………………………
d……………………………………………………………………………………………

2. Jelaskan apakah yang dimaksud dengan


a. Kutikula
………………………………………………………………………………………………
b. Trikoma
………………………………………………………………………………………………

c. Gutasi …………………………………………………………………………………
d. Jaringan mesofil………………………………………………………………..
5. Bagian-bagian bunga
Lengkapilah bagian-bagian bunga berikut!

1……………………………………………….

2……………………………………………….

3……………………………………………….

4……………………………………………….

5……………………………………………….

6………………………………………………..

7……………………………………………….

8…………………………………………………

9…………………………………………………..

Apakah yang dimaksud dengan

1. Bunga
lengkap………………………………………………………………………………
2. Bunga
sempurna…………………………………………………………………………….
6. Stuktur Buah/biji
1. Apakah yang dimaksud dengan buah sejati?
……………………………………
……………………………………
……………………………………
……………………………………
……………………..

2. Apakah yang dimaksud dengan buah semu


……………………………………
……………………………………
……………………………

H. Teknik Penilaian (terlampir)


a. Sikap
- Penilaian Observasi
Penilaian observasi berdasarkan pengamatan sikap dan perilaku peserta didik sehari-
hari, baik terkait dalam proses pembelajaran maupun secara umum. Pengamatan
langsung dilakukan oleh guru. Berikut contoh instrumen penilaian sikap
No Nama Aspek Perilaku yang Dinilai Jumlah Skor Kode Nilai
Siswa BS JJ TJ DS Skor Sikap
1 … 75 75 50 75 275 68,75 C
2 … ... ... ... ... ... ... ...

Keterangan :
• BS : Bekerja Sama
• JJ : Jujur
• TJ : Tanggun Jawab
• DS : Disiplin

Catatan :
1. Aspek perilaku dinilai dengan kriteria:
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Cukup
25 = Kurang
2. Skor maksimal = jumlah sikap yang dinilai dikalikan jumlah kriteria = 100 x 4 =
400
3. Skor sikap = jumlah skor dibagi jumlah sikap yang dinilai = 275 : 4 = 68,75
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
5. Format di atas dapat diubah sesuai dengan aspek perilaku yang ingin dinilai

- Penilaian Diri
Seiring dengan bergesernya pusat pembelajaran dari guru kepada peserta didik, maka
peserta didik diberikan kesempatan untuk menilai kemampuan dirinya sendiri. Namun
agar penilaian tetap bersifat objektif, maka guru hendaknya menjelaskan terlebih
dahulu tujuan dari penilaian diri ini, menentukan kompetensi yang akan dinilai,
kemudian menentukan kriteria penilaian yang akan digunakan, dan merumuskan
format penilaiannya Jadi, singkatnya format penilaiannya disiapkan oleh guru terlebih
dahulu. Berikut Contoh format penilaian :
No Pernyataan Ya Tidak Jumlah Skor Kode
Skor Sikap Nilai
1 Selama diskusi, saya ikut 50 250 62,50 C
serta mengusulkan
ide/gagasan.
2 Ketika kami berdiskusi, 50
setiap anggota mendapatkan
kesempatan untuk berbicara.
3 Saya ikut serta dalam 50
membuat kesimpulan hasil
diskusi kelompok.
4 ... 100

Catatan :
1. Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50
2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 4 x 100 = 400
3. Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (250 : 400) x 100 =
62,50
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
5. Format di atas dapat juga digunakan untuk menilai kompetensi pengetahuan dan
keterampilan

- Penilaian Teman Sebaya


Penilaian ini dilakukan dengan meminta peserta didik untuk menilai temannya sendiri.
Sama halnya dengan penilaian hendaknya guru telah menjelaskan maksud dan tujuan
penilaian, membuat kriteria penilaian, dan juga menentukan format penilaiannya.
Berikut Contoh format penilaian teman sebaya :

Nama yang diamati : ...


Pengamat : ...

No Pernyataan Ya Tidak Jumlah Skor Kode Nilai


Skor Sikap
1 Mau menerima pendapat 100 450 90,00 SB
teman.
2 Memberikan solusi terhadap 100
permasalahan.
3 Memaksakan pendapat 100
sendiri kepada anggota
kelompok.
4 Marah saat diberi kritik. 100
5 ... 50

Catatan :
1. Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50 untuk pernyataan yang positif, sedangkan
untuk pernyataan yang negatif, Ya = 50 dan Tidak = 100
2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 5 x 100 = 500
3. Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (450 : 500) x 100 =
90,00
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)

- Penilaian Jurnal (Lihat lampiran)

b. Pengetahuan
- Tertulis Uraian dan atau Pilihan Ganda (Lihat lampiran)
- Tes Lisan/Observasi Terhadap Diskusi, Tanya Jawab dan Percakapan
Praktek Monolog atau Dialog
Penilaian Aspek Percakapan
No Aspek yang Dinilai Skala Jumlah Skor Kode
25 50 75 100 Skor Sikap Nilai
1 Intonasi
2 Pelafalan
3 Kelancaran
4 Ekspresi
5 Penampilan
6 Gestur

- Penugasan (Lihat Lampiran)


Tugas Rumah
a. Peserta didik menjawab pertanyaan yang terdapat pada buku peserta didik
b. Peserta didik memnta tanda tangan orangtua sebagai bukti bahwa mereka telah
mengerjakan tugas rumah dengan baik
c. Peserta didik mengumpulkan jawaban dari tugas rumah yang telah dikerjakan
untuk mendapatkan penilaian.

c. Keterampilan
- Penilaian Unjuk Kerja
Contoh instrumen penilaian unjuk kerja dapat dilihat pada instrumen penilaian ujian
keterampilan berbicara sebagai berikut:

Instrumen Penilaian
No Aspek yang Dinilai Sangat Baik Kurang Tidak
Baik (75) Baik Baik
(100) (50) (25)
1 Kesesuaian respon dengan
pertanyaan
2 Keserasian pemilihan kata
3 Kesesuaian penggunaan tata
bahasa
4 Pelafalan

Kriteria penilaian (skor)


100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Kurang Baik
25 = Tidak Baik
Cara mencari nilai (N) = Jumalah skor yang diperoleh siswa dibagi jumlah skor
maksimal dikali skor ideal (100)

Instrumen Penilaian Diskusi


No Aspek yang Dinilai 100 75 50 25
1 Penguasaan materi diskusi
2 Kemampuan menjawab pertanyaan
3 Kemampuan mengolah kata
4 Kemampuan menyelesaikan masalah

Keterangan :
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Kurang Baik
25 = Tidak Baik
- Penilaian Proyek (Lihat Lampiran)
- Penilaian Produk (Lihat Lampiran)
- Penilaian Portofolio
Kumpulan semua tugas yang sudah dikerjakan peserta didik, seperti catatan, PR, dll

Instrumen Penilain
No Aspek yang Dinilai 100 75 50 25
1
2
3
4

I. Instrumen Penilaian (terlampir)


a. Pertemuan Pertama
b. Pertemuan Kedua
c. Pertemuan Ketiga

J. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan


a. Remedial
Bagi peserta didik yang belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM), maka
guru bisa memberikan soal tambahan misalnya sebagai berikut :
 Jelaskan pengertian jaringan tumbuhan!
 Jelaskan perbedaan antara jaringan meristem dan jaringan dewasa! 3.
 Bagaimana cara mengembangbiakan tumbuhan denan menggunakan kultur
jaringan? 4.
 Jelaskan perbedaan tumbuhan monokotil dan dikotil dari struktur morfologinya yang
telah kalian diskusikan?
 Dari gambar dibawah ini jelaskan masing-masing jaringan pada struktur anatomi
batang tersebut?

CONTOH PROGRAM REMIDI

Sekolah : ……………………………………………..
Kelas/Semester : ……………………………………………..
Mata Pelajaran : ……………………………………………..
Ulangan Harian Ke : ……………………………………………..
Tanggal Ulangan Harian : ……………………………………………..
Bentuk Ulangan Harian : ……………………………………………..
Materi Ulangan Harian : ……………………………………………..
(KD / Indikator) : ……………………………………………..
KKM : ……………………………………………..

No Nama Nilai Indikator Bentuk Nilai Setelah Ketera


Peserta Ulangan yang Belum Tindakan Remedial ngan
Didik Dikuasai Remedial
1
2
3
4
5
6
Dst

b. Pengayaan
Guru memberikan nasihat agar tetap rendah hati, karena telah mencapai KKM (Kriteria
Ketuntasan Minimal). Guru memberikan soal pengayaan sebagai berikut :
1) Membaca buku-buku tentang materi yang relevan.
2) Mencari informasi secara online tentang struktur jaringan.

……………, ……………………..

Mengetahui
Kepala Sekolah …………. Guru Mata Pelajaran

…………………………………… …………………………………….
NIP/NRK. NIP/NRK.

Catatan Kepala Sekolah


................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
........
................................................................................................................................................................
....
................................................................................................................................................................
....
BGAGIAN B

3.6 Menjelaskanberbagai zat aditif dalam makanan dan minuman, zat adiktif, serta
dampaknya terhadap kesehatan
4.6 Membuat karya tulistentang dampak penyalahgunaan zat aditif dan zat adiktif bagi
kesehatan

A. Kompetensi Dasar Dan Indikator Pencapaian Kompetensi


Kompetensi Dasar Indikator Kelompok
Indikator

3.6 Menjelaskan 1. Menjelaskan apa itu zat adiktif ( 1. Pendukung


berbagai zat C3) 2. Jambatan
aditif dalam 2. Mengkategorikan yang termasuk
makanan dan zat adfiktif pada makanan dan 3. Kunci
minuman, zat minuman ( C4)
adiktif, serta 3. Menganalisis jenis zat aditif 4. Kunci
dampaknya (alami dan buatan) dalam
terhadap makanan dan minuman(C4) 5. Jambatan
kesehatan 4. Menjelaskan jenis zat adiktif yang
berbahaya bagi tubuh (C3) 6. Kunci
5. Membedakan zat aditif dan zat
adiktif (C4)
6. Menjelaskan pengaruh zat aditif
dan adiktif terhadap kesehatan
(C3)
4.6 Membuat karya 1. Membuat karya tulis tentang 1. Kunci
tulis tentang dampak penyalahgunaan zat aditif
dampak dan zat adiktif bagi kesehatan
penyalahgunaan 2. Menyajikan karya tulis tentang 2. Kunci
zat aditif dan zat dampak penyalahgunaan zat aditif
adiktif bagi dan zat adiktif bagi kesehatan
kesehatan
B. Materi Pembelajaran
Zat Aditif dan Zat Adiktif
• Jenis zat aditif (alami dan buatan) dalam makanan dan minuman
• Jenis zat adiktif
• Pengaruh zat aditif dan adiktif terhadap kesehatan
C. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Scientific
2. Metode : Diskusi dan Eksperimen
3. Model : Discovery Learning

D. Media Pembelajaran
 Media :
 Worksheet atau lembar kerja (siswa)
 Lembar penilaian
 Laboratorium IPA sekolah
 Perpustakaan sekolah

 Alat/Bahan :
 Penggaris, spidol, papan tulis
 Laptop & infocus
 Slide presentasi (ppt)
E. Sumber Belajar
 Buku IPA Kelas VIII Kemdikbud
 Buku lain yang menunjang
 Multimedia interaktif dan Internet
F. Langkah-Langkah Pembelajaran
1 . Pertemuan Pertama (2 x 40 Menit)
Kegiatan Pendahuluan (15 Menit)
Guru :
Orientasi
 Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, memanjatkan syukur kepada Tuhan
YME dan berdoa untuk memulai pembelajaran
 Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
 Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan pembelajaran.
Aperpepsi
 Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan
pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya
 Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.
 Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan
dilakukan.
Motivasi
 Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari
dalam kehidupan sehari-hari.
 Apabila materitema/projek ini kerjakan dengan baik dan sungguh-sungguh ini
dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan tentang
materi :
 Pengantar tentang Zat Aditif dan Zat Adiktif
 Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung
 Mengajukan pertanyaan
Pemberian Acuan
 Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat itu.
 Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, dan KKM
pada pertemuan yang berlangsung
 Pembagian kelompok belajar
 Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan langkah-
langkah pembelajaran.
Kegiatan Inti ( 50 Menit )
Sintak Model Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran
Stimulation KEGIATAN LITERASI
(stimullasi/ Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan
pemberian perhatian pada topik materi Pengantar tentang Zat Aditif dan Zat
rangsangan) Adiktif dengan cara :
 Melihat (tanpa atau dengan Alat)
Menayangkan gambar/foto/video yang relevan.
 Mengamati
 Lembar kerja materi Pengantar tentang Zat Aditif dan Zat
Adiktif.
 Pemberian contoh-contoh materi Pengantar tentang Zat Aditif
dan Zat Adiktif untuk dapat dikembangkan peserta didik, dari
media interaktif, dsb
 Membaca.
Kegiatan literasi ini dilakukan di rumah dan di sekolah dengan
membaca materi dari buku paket atau buku-buku penunjang lain,
dari internet/materi yang berhubungan dengan Pengantar tentang
Zat Aditif dan Zat Adiktif.
 Menulis
Menulis resume dari hasil pengamatan dan bacaan terkait
Pengantar tentang Zat Aditif dan Zat Adiktif.
 Mendengar
Pemberian materi Pengantar tentang Zat Aditif dan Zat Adiktif
oleh guru.
 Menyimak
Penjelasan pengantar kegiatan secara garis besar/global tentang
materi pelajaran mengenai materi :
 Pengantar tentang Zat Aditif dan Zat Adiktif
untuk melatih rasa syukur, kesungguhan dan kedisiplinan,
ketelitian, mencari informasi.
Problem CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)
statemen Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk
(pertanyaan/ mengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan yang berkaitan
identifikasi dengan gambar yang disajikan dan akan dijawab melalui kegiatan
masalah) belajar, contohnya :
 Mengajukan pertanyaan tentang materi :
 Pengantar tentang Zat Aditif dan Zat Adiktif
yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk
mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati
(dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang
bersifat hipotetik) untuk mengembangkan kreativitas, rasa ingin
tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk
pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang
hayat.
Data KEGIATAN LITERASI
collection Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk menjawab
(pengumpulan pertanyan yang telah diidentifikasi melalui kegiatan:
data)  Mengamati obyek/kejadian
Mengamati dengan seksama materi Pengantar tentang Zat Aditif
dan Zat Adiktif yang sedang dipelajari dalam bentuk
gambar/video/slide presentasi yang disajikan dan mencoba
menginterprestasikannya.
 Membaca sumber lain selain buku teks
Secara disiplin melakukan kegiatan literasi dengan mencari dan
membaca berbagai referensi dari berbagai sumber guna
menambah pengetahuan dan pemahaman tentang materi
Pengantar tentang Zat Aditif dan Zat Adiktif yang sedang
dipelajari.
 Aktivitas
Menyusun daftar pertanyaan atas hal-hal yang belum dapat
dipahami dari kegiatan mengmati dan membaca yang akan
diajukan kepada guru berkaitan dengan materi Pengantar tentang
Zat Aditif dan Zat Adiktif yang sedang dipelajari.
 Wawancara/tanya jawab dengan nara sumber
Mengajukan pertanyaan berkaiatan dengan materi Pengantar
tentang Zat Aditif dan Zat Adiktif yang telah disusun dalam daftar
pertanyaan kepada guru.

COLLABORATION (KERJASAMA)
Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk:
 Mendiskusikan
Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas contoh
dalam buku paket mengenai materi Pengantar tentang Zat Aditif
dan Zat Adiktif.
 Mengumpulkan informasi
Mencatat semua informasi tentang materi Pengantar tentang Zat
Aditif dan Zat Adiktif yang telah diperoleh pada buku catatan
dengan tulisan yang rapi dan menggunakan bahasa Indonesia
yang baik dan benar.
 Mempresentasikan ulang
Peserta didik mengkomunikasikan secara lisan atau
mempresentasikan materi dengan rasa percaya diri Pengantar
tentang Zat Aditif dan Zat Adiktif sesuai dengan pemahamannya.
 Saling tukar informasi tentang materi :
 Pengantar tentang Zat Aditif dan Zat Adiktif
dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari kelompok lainnya
sehingga diperoleh sebuah pengetahuan baru yang dapat
dijadikan sebagai bahan diskusi kelompok kemudian, dengan
menggunakan metode ilmiah yang terdapat pada buku pegangan
peserta didik atau pada lembar kerja yang disediakan dengan
cermat untuk mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan,
menghargai pendapat orang lain, kemampuan berkomunikasi,
menerapkan kemampuan mengumpulkan informasi melalui
berbagai cara yang dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar
dan belajar sepanjang hayat.
Data COLLABORATION (KERJASAMA) dan CRITICAL THINKING
processing (BERPIKIR KRITIK)
(pengolahan Peserta didik dalam kelompoknya berdiskusi mengolah data hasil
Data) pengamatan dengan cara :
 Berdiskusi tentang data dari Materi :
 Pengantar tentang Zat Aditif dan Zat Adiktif
 Mengolah informasi dari materi Pengantar tentang Zat Aditif dan
Zat Adiktif yang sudah dikumpulkan dari hasil
kegiatan/pertemuan sebelumnya mau pun hasil dari kegiatan
mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi yang sedang
berlangsung dengan bantuan pertanyaan-pertanyaan pada lembar
kerja.
 Peserta didik mengerjakan beberapa soal mengenai materi
Pengantar tentang Zat Aditif dan Zat Adiktif.
Verification CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)
(pembuktian) Peserta didik mendiskusikan hasil pengamatannya dan memverifikasi
hasil pengamatannya dengan data-data atau teori pada buku sumber
melalui kegiatan :
 Menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan
informasi yang bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang
memiliki pendapat yang berbeda sampai kepada yang
bertentangan untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin,
taat aturan, kerja keras, kemampuan menerapkan prosedur dan
kemampuan berpikir induktif serta deduktif dalam membuktikan
tentang materi :
 Pengantar tentang Zat Aditif dan Zat Adiktif
antara lain dengan : Peserta didik dan guru secara bersama-sama
membahas jawaban soal-soal yang telah dikerjakan oleh peserta
didik.
Generalization COMMUNICATION (BERKOMUNIKASI)
(menarik Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan
kesimpulan)  Menyampaikan hasil diskusi tentang materi Pengantar tentang
Zat Aditif dan Zat Adiktif berupa kesimpulan berdasarkan hasil
analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya untuk
mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan
berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat dengan sopan.
 Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal tentang
materi :
 Pengantar tentang Zat Aditif dan Zat Adiktif
 Mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan
tentanag materi Pengantar tentang Zat Aditif dan Zat Adiktif dan
ditanggapi oleh kelompok yang mempresentasikan.
 Bertanya atas presentasi tentang materi Pengantar tentang Zat
Aditif dan Zat Adiktif yang dilakukan dan peserta didik lain diberi
kesempatan untuk menjawabnya.

CREATIVITY (KREATIVITAS)
 Menyimpulkan tentang point-point penting yang muncul dalam
kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan berupa :
Laporan hasil pengamatan secara tertulis tentang materi :
 Pengantar tentang Zat Aditif dan Zat Adiktif
 Menjawab pertanyaan tentang materi Pengantar tentang Zat
Aditif dan Zat Adiktif yang terdapat pada buku pegangan peserta
didik atau lembar kerja yang telah disediakan.
 Bertanya tentang hal yang belum dipahami, atau guru
melemparkan beberapa pertanyaan kepada siswa berkaitan
dengan materi Pengantar tentang Zat Aditif dan Zat Adiktif yang
akan selesai dipelajari
 Menyelesaikan uji kompetensi untuk materi Pengantar tentang
Zat Aditif dan Zat Adiktif yang terdapat pada buku pegangan
peserta didik atau pada lembar lerja yang telah disediakan secara
individu untuk mengecek penguasaan siswa terhadap materi
pelajaran.
Catatan : Selama pembelajaran Pengantar tentang Zat Aditif dan Zat Adiktif
berlangsung, guru mengamati sikap siswa dalam pembelajaran yang meliputi sikap:
nasionalisme, disiplin, rasa percaya diri, berperilaku jujur, tangguh menghadapi
masalah tanggungjawab, rasa ingin tahu, peduli lingkungan
Kegiatan Penutup (15 Menit)
Peserta didik :
 Membuat resume (CREATIVITY) dengan bimbingan guru tentang point-point
penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran tentang materi Pengantar
tentang Zat Aditif dan Zat Adiktif yang baru dilakukan.
 Mengagendakan pekerjaan rumah untuk materi pelajaran Pengantar tentang Zat
Aditif dan Zat Adiktif yang baru diselesaikan.
 Mengagendakan materi atau tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja yang harus
mempelajarai pada pertemuan berikutnya di luar jam sekolah atau dirumah.
Guru :
 Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa untuk materi pelajaran
Pengantar tentang Zat Aditif dan Zat Adiktif.
 Peserta didik yang selesai mengerjakan tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja
dengan benar diberi paraf serta diberi nomor urut peringkat, untuk penilaian tugas
projek/produk/portofolio/unjuk kerja pada materi pelajaran Pengantar tentang Zat
Aditif dan Zat Adiktif.
 Memberikan penghargaan untuk materi pelajaran Pengantar tentang Zat Aditif dan
Zat Adiktif kepada kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama yang baik.
G. Lembar Kegiatan Siswa
LEMBAR KERJA SISWA

Indikator :

 Mengidentifikasi adanya bahan pewarna berbahaya yang terkandung dalam tahu kuning

 Menjelaskan dampak dari penggunaan bahan pewarna buatan bagi tubuh

Tujuan Pembelajaran:

 Siswa dapat mengidentifikasi tahu kuning manakah yang menggunakan pewarna berbahaya
dengan melalui pengamatan
 Siswa dapat menjelaskan dampak dari penggunaan bahan pewarna buatan bagi tubuh

Materi:
Aditif makanan atau bahan tambahan makanan adalah bahan yang ditambahkan
dengan sengaja ke dalam makanan dalam jumlah kecil, dengan tujuan untuk memperbaiki
penampakan, cita rasa, tekstur, flavor dan memperpanjang daya simpan.Selain itu dapat
meningkatkan nilai gizi seperti protein, mineral dan vitamin.Penggunaan aditif makanan
telah digunakan sejak zaman dahulu Bahan aditif makanan ada dua, yaitu bahan aditif
makanan alami dan buatan atau sintetis.
Warna dapat memperbaiki dan memberikan daya tarik pada makanan. Penggunaan
pewarna dalam bahan makanan dimulai pada akhir tahun 1800, yaitu pewarna tambahan
berasal dari alam seperti kunyit, daun pandan, angkak, daun suji, coklat, wortel,
dan karamel.Zat warna sintetik ditemukan oleh William Henry Perkins tahun 1856, zat
pewarna ini lebih stabil dan tersedia dari berbagai warna. Zat warna sintetis mulai
digunakan sejak tahun 1956 dan saat ini ada kurang lebih 90% zat warna buatan digunakan
untuk industri makanan.Salah satu contohnya adalahtartrazin, yaitu pewarna
makanan buatan yang mempunyai banyak macam pilihan warna, diantaranya Tartrazin CI
19140.Selain tartrazin ada pula pewarna buatan, seperti sunsetyellow FCF(jingga),
karmoisin (Merah), brilliant blue FCF (biru).
Bahan aditif juga bisa membuat penyakit jika tidak digunakan sesuai dosis, apalagi
bahan aditif buatan atau sintetis.Penyakit yang biasa timbul dalam jangka waktu lama
setelah menggunakan suatu bahan aditif adalah kanker, kerusakan ginjal, dan lain-lain.Maka
dari itu pemerintah mengatur penggunaan bahan aditif makanan secara ketat dan juga
melarang penggunaan bahan aditif makanan tertentu jika dapat menimbulkan masalah
kesehatan yang berbahaya.
A. Rumusan Masalah
setelah membaca permasalahan diatas,maka tentukanlah rumusan masalah

Rumusan Masalah........................................................................................................

.......................................................................................................................................
.....................

B. Hipotesis
Setelah membuat rumusan masalah, buatlah satu hipotesis sebelum melakukan pengamatan.

Hipotesis:
....................................................................................................................
..................................................................................................................

C. Merancang dan Melakukan Pengamatan


1. Alat dan Bahan
 Spatula
 Gelas kimia
 Gelas ukur
 Tahu kuning A
 Tahu kuning B
 Tahu kuning C
 Air Kapur
 Stopwatch
2. Prosedur
a) Beri label gelas kimia 1,2,3,4,5,6,7,8,9, dan 10 begitu juga tahu kuning yang
telah disediakan
b) Taruh tahu di gelas kimia sesuai dengan label yang telah diberi nomer
c) Siapkan masing-masing 50 ml air kapur
d) Tuangkan 50 ml air kapur ke gelas kimia yang sudah berisi tahu
e) Amati perubahan apa yang terjadi pada tahu
f) Catat waktu yang diperlukan tahu menunjukkan perubahan
g) Catatlah hasi pengamatan kalian.
3. Analisis Data
Setelah melakukan pengamatan maka tuliskanlah apa yang kalian lihat dari
percobaan kalian.
Tulislah hasil dari penelitian kalian pada tabel berikut:

No Jenis tahu Perubahan warna Waktu yang


dibutuhkan
1 Tahu 1
2 Tahu2
3 Tahu3

4 Tahu 4
5 Tahu 5
6 Tahu 6
7 Tahu 7
8 Tahu8
9 Tahu 9

10 Tahu 10

Jawablah pertanyaan dibawah ini:


1. Apakah yang terjadi pada tahu setelah air kapur dituangkan ?
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
....................................................................................................
2. Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk masing-masing tahu berubah warna?
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
....................................................................................................
3. Apakah dampak dari penggunaan zat aditif (pewarna sisntesis) bagi tubuh?
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
....................................................................................................
4. Kongklusi
Setelah melakukan pengamatan ,maka apa yang dapat kalian simpulkan dari
data pengamatan kalian?
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
......................................................

H. Teknik Penilaian
d. Sikap
- Penilaian Observasi
Penilaian observasi berdasarkan pengamatan sikap dan perilaku peserta didik sehari-
hari, baik terkait dalam proses pembelajaran maupun secara umum. Pengamatan
langsung dilakukan oleh guru. Berikut contoh instrumen penilaian sikap
No Nama Siswa Aspek Perilaku yang Dinilai Jumlah Skor Sikap Kode Nilai
BS JJ TJ DS Skor
1 … 75 75 50 75 275 68,75 C
2 … ... ... ... ... ... ... ...

Keterangan :
• BS : Bekerja Sama
• JJ : Jujur
• TJ : Tanggun Jawab
• DS : Disiplin

Catatan :
1. Aspek perilaku dinilai dengan kriteria:
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Cukup
25 = Kurang
2. Skor maksimal = jumlah sikap yang dinilai dikalikan jumlah kriteria = 100 x 4 =
400
3. Skor sikap = jumlah skor dibagi jumlah sikap yang dinilai = 275 : 4 = 68,75
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
5. Format di atas dapat diubah sesuai dengan aspek perilaku yang ingin dinilai

- Penilaian Diri
Seiring dengan bergesernya pusat pembelajaran dari guru kepada peserta didik, maka
peserta didik diberikan kesempatan untuk menilai kemampuan dirinya sendiri. Namun
agar penilaian tetap bersifat objektif, maka guru hendaknya menjelaskan terlebih
dahulu tujuan dari penilaian diri ini, menentukan kompetensi yang akan dinilai,
kemudian menentukan kriteria penilaian yang akan digunakan, dan merumuskan
format penilaiannya Jadi, singkatnya format penilaiannya disiapkan oleh guru terlebih
dahulu. Berikut Contoh format penilaian :
No Pernyataan Ya Tidak Jumlah Skor Kode Nilai
Skor Sikap
1 Selama diskusi, saya ikut 50 250 62,50 C
serta mengusulkan
ide/gagasan.
2 Ketika kami berdiskusi, 50
setiap anggota mendapatkan
kesempatan untuk berbicara.
3 Saya ikut serta dalam 50
membuat kesimpulan hasil
diskusi kelompok.
4 ... 100

Catatan :
1. Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50
2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 4 x 100 = 400
3. Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (250 : 400) x 100 =
62,50
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
5. Format di atas dapat juga digunakan untuk menilai kompetensi pengetahuan dan
keterampilan

- Penilaian Teman Sebaya


Penilaian ini dilakukan dengan meminta peserta didik untuk menilai temannya sendiri.
Sama halnya dengan penilaian hendaknya guru telah menjelaskan maksud dan tujuan
penilaian, membuat kriteria penilaian, dan juga menentukan format penilaiannya.
Berikut Contoh format penilaian teman sebaya :

Nama yang diamati : ...


Pengamat : ...

No Pernyataan Ya Tidak Jumlah Skor Kode Nilai


Skor Sikap
1 Mau menerima pendapat 100 450 90,00 SB
teman.
2 Memberikan solusi 100
terhadap permasalahan.
3 Memaksakan pendapat 100
sendiri kepada anggota
kelompok.
4 Marah saat diberi kritik. 100
5 ... 50

Catatan :
1. Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50 untuk pernyataan yang positif, sedangkan
untuk pernyataan yang negatif, Ya = 50 dan Tidak = 100
2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 5 x 100 = 500
3. Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (450 : 500) x 100 =
90,00
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)

- Penilaian Jurnal (Lihat lampiran)

e. Pengetahuan
- Tertulis Uraian dan atau Pilihan Ganda (Lihat lampiran)
- Tes Lisan/Observasi Terhadap Diskusi, Tanya Jawab dan Percakapan
Praktek Monolog atau Dialog
Penilaian Aspek Percakapan
No Aspek yang Dinilai Skala Jumlah Skor Kode
25 50 75 10 Skor Sikap Nilai
0
1 Intonasi
2 Pelafalan
3 Kelancaran
4 Ekspresi
5 Penampilan
6 Gestur

- Penugasan (Lihat Lampiran)


Tugas Rumah
a. Peserta didik menjawab pertanyaan yang terdapat pada buku peserta didik
b. Peserta didik memnta tanda tangan orangtua sebagai bukti bahwa mereka telah
mengerjakan tugas rumah dengan baik
c. Peserta didik mengumpulkan jawaban dari tugas rumah yang telah dikerjakan
untuk mendapatkan penilaian.

f. Keterampilan
- Penilaian Unjuk Kerja
Contoh instrumen penilaian unjuk kerja dapat dilihat pada instrumen penilaian ujian
keterampilan berbicara sebagai berikut:

Instrumen Penilaian
No Aspek yang Dinilai Sangat Baik Kurang Tidak
Baik (75) Baik Baik
(100) (50) (25)
1 Kesesuaian respon dengan
pertanyaan
2 Keserasian pemilihan kata
3 Kesesuaian penggunaan tata bahasa
4 Pelafalan

Kriteria penilaian (skor)


100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Kurang Baik
25 = Tidak Baik
Cara mencari nilai (N) = Jumalah skor yang diperoleh siswa dibagi jumlah skor
maksimal dikali skor ideal (100)

Instrumen Penilaian Diskusi


No Aspek yang Dinilai 100 75 50 25
1 Penguasaan materi diskusi
2 Kemampuan menjawab pertanyaan
3 Kemampuan mengolah kata
4 Kemampuan menyelesaikan masalah

Keterangan :
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Kurang Baik
25 = Tidak Baik

- Penilaian Proyek (Lihat Lampiran)


- Penilaian Produk (Lihat Lampiran)
- Penilaian Portofolio
Kumpulan semua tugas yang sudah dikerjakan peserta didik, seperti catatan, PR, dll
Instrumen Penilain
No Aspek yang Dinilai 100 75 50 25
1
2
3
4

 Instrumen Penilaian (terlampir)


d. Pertemuan Pertama
e. Pertemuan Kedua
f. Pertemuan Ketiga

 Pembelajaran Remedial dan Pengayaan


c. Remedial
Bagi peserta didik yang belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM), maka
guru bisa memberikan soal tambahan misalnya sebagai berikut :
1) Jelaskan tentang Sistem Pembagian Kekuasaan Negara!
2) Jelaskan tentang Kedudukan dan Fungsi Kementerian Negara Republik
Indonesia dan Lembaga Pemerintah Non Kementerian!
3) Jelaskan tentang Nilai-nilai Pancasila dalam Penyelenggaraan pemerintahan!

CONTOH PROGRAM REMIDI

Sekolah : ……………………………………………..
Kelas/Semester : ……………………………………………..
Mata Pelajaran : ……………………………………………..
Ulangan Harian Ke : ……………………………………………..
Tanggal Ulangan Harian : ……………………………………………..
Bentuk Ulangan Harian : ……………………………………………..
Materi Ulangan Harian : ……………………………………………..
(KD / Indikator) : ……………………………………………..
KKM : ……………………………………………..
No Nama Peserta Nilai Indikator yang Bentuk Nilai Ketera
Didik Ulangan Belum Dikuasai Tindakan Setelah ngan
Remedial Remedial
1
2
3
4
5
6
dst

d. Pengayaan
Guru memberikan nasihat agar tetap rendah hati, karena telah mencapai KKM (Kriteria
Ketuntasan Minimal). Guru memberikan soal pengayaan sebagai berikut :
3) Membaca buku-buku tentang Nilai-nilai Pancasila dalam kerangka praktik
penyelenggaraan pemerintahan Negara yang relevan.
4) Mencari informasi secara online tentang Nilai-nilai Pancasila dalam kerangka
praktik penyelenggaraan pemerintahan Negara
5) Membaca surat kabar, majalah, serta berita online tentang Nilai-nilai Pancasila
dalam kerangka praktik penyelenggaraan pemerintahan Negara
6) Mengamati langsung tentang Nilai-nilai Pancasila dalam kerangka praktik
penyelenggaraan pemerintahan Negara yang ada di lingkungan sekitar.

……………, 25 Juli 2017

Mengetahui
Kepala Sekolah …………. Guru Mata Pelajaran
…………………………………… …………………………………….
NIP/NRK. NIP/NRK.

Catatan Kepala Sekolah


................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
............................................................................................................................................

7. KD. 3.1 Menghubungkan sistem reproduksi pada manusia dan gangguan pada sistem reproduksi
dengan penerapan pola hidup yang menunjang kesehatan reproduksi
KD. 4.1 Menyajikan hasil penelusuran informasi dari berbagai sumber terkait kesehatan dan
upaya pencegahan

A. Kompetensi Dasar Dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi Dasar Indikator Kelompok


Indikator

3.1Menghubungkan 3.1.1 Menjelaskan fase-fase Pedukung


sistem reproduksi pembelahan mitosis dan
pada manusia dan meiosis (C3)
gangguan pada 3.1.2 Menjelaskan ciri setiap fase Pendukung
sistem reproduksi, pembelahan mitosis dan
dengan penerapan meiosis (C3)
pola hidup yang 3.1.3 Menjelaskan karakter atau sifat Pendukung
menunjang sel anakan hasil pembelahan
kesehatan mitosis dan meiosis
reproduksi 3.1.4 Mendiskripsikan struktur organ Kunci
penyusun sistem reproduksi
pada laki - laki dan
perempuan(C4)
3.1.5 Menjelaskan fungsi organ – Kunci
organ penyusun sistem
reproduksi pada laki - laki dan
perempuan (C3)
3.1 6 Mengidentifikasi proses Kunci
pembentukan sperma
(spermatogenesis) dan
pembentukan sel telur
(Oogenisis) ( C4)
3.1.7 Menerapkan konsep pembelahan Tambahan
Miosis pada proses
spermatogenesis dan oogenisis
(C3)
3.1.8 Menjelaskan pengertian Jambatan
menstruasi (C3)
3.1.9Memaparkan fase pada siklus Penghubung
menstruasi yang terjadi pada
dinding rahim(C3)
3.1.10 Menyebutkan hormon- Penghubung
hormon yang berperan dalam
fase-fase menstruasi(C3)
3.1.11 Menjelaskan pengertian Tambahan
fertilsasi(C3)
3.1.12 Menjelaskan proses Tambahan
pertumbuhan dan
perkembangan janin selama
dalam kandungan(C3)
3.1.13 Menjelaskan fungsi cairan Tambahan
ketuban bagi janin(C3)
3.1.14 Mengidentifikasi berbagai Kunci
macam penyakit pada system
reproduksi manusia(C4)
3.1.15 Menganalisis upaya Kunci
pencegahan penyakit pada
system reproduksi manusia
(C4)
4.2Menyajikan hasil 4.1.1 Menyajikan laporan hasil Kunci
penelusuran styudi tentang penyakit pada
informasi dari system reproduksi.
berbagai sumber 4.1.2 Membuat poster tentang upaya Kunci
terkait kesehatan pencegahan dan penularan
dan upaya penyakit seksksual
pencegahan
gangguan pada
organ reproduksi

B. Langkah-langkah Pembelajaran

Pertemuan 1 (Pertama) (2 Jam Pelajaran/80 menit)


Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokas
i waktu
Pendahuluan  Peserta Didik melakukan do’a sebelum belajar (meminta 10
seorang peserta didik untuk memimpin do’a) menit
 Guru mengecek kehadiran peserta didik dan meminta
peserta didik untuk mempersiapkan perlengkapan dan
peralatan yang diperlukan

Langkah-1 Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa


 Peserta Didik menerima informasi tentang pembelajaran
yang akan dilaksanakan dengan materi yang memiliki
keterkaitan dengan materi sebelumnya.
 Peserta didik menerima informasi tentang kompetensi, ruang
lingkup materi, tujuan, manfaat, langkah pembelajaran,
dan metode penilaian yang akan dilaksanakan.

Inti langkah-2 Menyajikan informasi


 Guru meminta siswa untuk membaca buku pegangan materi 60
tentang pembelahan sel menit
 Menanyakan kepada siswa tentang kata-kata penting yang
telahdigarisbawahi.
 Menanyakan kepada siswa: “Apakah yang dimaksud
pembelahan sel?”
 Meminta siswa untuk menjalaskan cara pembelahan pada sel
dan tempat terjadinya ?

Langkah-3 Mengorganisasikan Siswa ke dalam Kelompok-


kelompok Belajar
 Guru membagi peserta didik menjadibeberapa
kelompok yang terdiri 4-5 orang.
 Peserta didik memperhatikan dan mengamati penjelasan
yang diberikan guru yang terkait dengan permasalahan
yang melibatkan pembelahan pada sel.
 Guru membagikan LK dan peserta didik membaca petunjuk,
mengamati LK (LK berisi tentangpermasalahan yang
berhubungan dengan proses terjadinya pembelahan sel).

Langkah-4 Membimbing Kelompok Bekerja dan Belajar


 Peserta didik melakukan diskusi dalam kelompok masing-
masing berdasarkan petunjuk yang ada dalam LK (misalkan:
dalam LK berisikan permasalahan)
 Memastikan bahwa setiap siswa dalam kelompok telah
memahamipetunjuk yang dimaksudkan dalam LK
 Membimbing setiap kelompok yang mengalami kesulitan
dalammenyelesaikan tugas yang ada LK.
 Meminta siswa melakukan diskusi kelompok terkait hasil
dan memastikan bahwa semua anggotanya telah mengisi
LK.
 Meminta setiap kelompok untuk mempresentasikan hasil
diskusi dan kelompoklain diminta menanggapinya.
 Memberikan umpan balik terhadap hasil presentasi setiap
kelompok dan memastikan bahwa setiap siswa dalam
kelompok telah mengetahui proses terjadinya pembelahan
sel.
Penutup Langkah-5 Melakukan Evaluasi 10
 Membuat kesimpulan tentang konsep sesuai dengan menit
indikator pencapaian kompetensi.
 Siswa mengerjakan soal postes tentang pembelahan sel dan
hasilnya dibahas bersama

Langkah-6 Memberi Penghargaan


 Mengumumkan kelompok yang telah berkinerja baik atau
terbaik.
 Memberikan tambahan nilai kepada semua siswa dari
anggota kelompok yang telah berkinerja terbaik
 Meminta siswa yang telah memperoleh nilai terbaik untuk
membacakan hasil
 Peserta didik mendengarkan arahan guru untuk materi pada
pertemuan berikutnya
 Untuk memberi penguatan materi yang telah di pelajari,
guru memberikan arahan untuk mencari referensi terkait
materi yang telah dipelajari baik melalui buku-buku di
perpustakaan atau mencari di internet.

Pertemuan 2 (Kedua) (3 Jam Pelajaran/120 menit)

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi


waktu
Pendahuluan 1. Peserta didik melakukan do’a sebelum belajar (meminta 20
seorang peserta didik untuk memimpin do’a) menit
2. Guru mengecek kehadiran peserta didik dan meminta peserta
didik untuk mempersiapkan perlengkapan dan peralatan yang
diperlukan
3. Guru mengaitkan materi sistem dengan fungsi organ pada laki-
laki dan perempuan.
4. Peserta didik menerima informasi tentang pembelajaran yang
akan dilaksanakan dengan mengkaitkan materi yang
sebelumnya.
5. Peserta didik menerima informasi tentang kompetensi, ruang
lingkup materi, tujuan, manfaat, langkah pembelajaran,
metode penilaian yang akan dilaksanakan.
Inti Langkah 1. Merumuskan Pertanyaan 80
1. Guru bertanya mencari informasi tentang sistem organ,dan menit
fungsi organ.
2. Guru meminta peserta didik untuk membentuk kelompok
yang terdiri dari 4-5 orang secara tertib
3. Guru memberikan lembar kerja (LK yang berisi petunjuk
untuk menemukan organ-organ reproduksi pada manusia dan
menemukan fungsinya serta mengetahui proses pembentukan
spermatogensis dan Oogenesis.
4. Guru membimbing dan memberikan pertanyaan bagaimana
cara menemukan organ-organ reproduksi pada manusia dan
menemukan fungsinya serta mengetahui proses pembentukan
spermatogenesis dan Oogenesis dengan bahan yang telah
diberikan sekaligus
memotivasipesertadidikuntukmenemukannya.

Langkah 2. Merencanakan
5. Guru memberikan informasi terkait langkah-langkah
pengumpulan dan menganalisis data terkait dengan organ-
organ reproduksi pada manusiadan fungsinya.
6. Peserta didik melakukan identifikasi dan menganalisis LK
sesuaidengan bahan yang diberikan dalam kelompok masing-
masing berdasarkan petunjuk yang ada dalam LK.

Langkah 3. Mengumpulkan Data dan Menganalisis Data


7. Peserta didik dalam kelompok menggunakan bahan yang
tersedia, misalkan menerapkan konsep pembelahan Miosis
pada proses spermatogenesis dan oogenisissesuai petunjuk
yang ada dalam LK.
8. Guru mengajukan pertanyaan terkait dengan proses
pembentukanspermatogenesis dan oogenesis serta memotivasi
peserta didik untuk membuktikannya
9. Setelah diskusi selesai, beberapa perwakilan kelompok
menyajikan secara tertulis dan lisan hasil pembelajaran
atau apa yang telah dipelajari atau didiskusikan

Langkah 4. Aplikasi dan Tindak Lanjut


10. Peserta didik memeriksa secara cermat organ penyusun
sistem reproduksi pada manusia dan fungsinya, serta
mengetahui proses pembentukan spermetogensis dan
oogenesis.
11. Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
menemukan organ-organ penyusun sistem reproduksi.
Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data, peserta didik
dapat mengecek hipotesis yang diajukan apakah terbukti
atau tidak.
12. Perwakilan beberapa kelompok mempresentasikan dengan
membuat kesimpulan dari hasil penemuan dan pembuktian
tentang organ penyusun sisten reproduksi dan fungsinya.
13. Guru dan peserta didik memberikan tanggapan hasil
presentasi meliputi tanya jawab untuk mengkonfirmasi,
memberikan tambahan informasi, melengkapi informasi
ataupun tanggapan lainnya

Penutup 1. Peserta didik menyimpulkan materi yang telah dipelajari 20


dengan merespon pertanyaan guru yang sifatnya menuntun menit
dan menggali
2. Peserta didik merefleksi penguasaan materi yang telah
dipelajari dengan membuat catatan penguasaan materi.
3. Peserta didik saling memberikan umpan balik hasil refleksi
yang dilakukan
4. Guru memberikan tugas mandiri sebagai pelatihan
keterampilan dalam menyelesaikan masalah yang berkaitan
dengan sistem reproduksi pada manusia dan fungsinya.
5. Peserta didik mendengarkan arahan guru untuk materi pada
pertemuan berikutnya.
6. Untuk memberi penguatan materi yang telah dipelajari,
guru memberikan arahan untuk mencari referensi terkait
materi yangtelah dipelajari baik melalui buku-buku di
perpustakaan atau mencari di internet.
Pertemuan 3 (Ketiga) (2 Jam Pelajaran/80 menit)

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi


waktu
Pendahuluan  Peserta didik melakukan do’a sebelum belajar (meminta 10 menit
seorang peserta didik untuk memimpin do’a)
 Guru mengecek kehadiran peserta didik dan meminta
peserta didik untuk mempersiapkan perlengkapan dan
peralatan yang diperlukan

Langkah-1 Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa


 Peserta Didik menerima informasi tentang
pembelajaran yang akan dilaksanakan dengan materi yang
memiliki keterkaitan dengan materi sebelumnya.
 Peserta didik menerima informasi tentang kompetensi,
ruang lingkup materi, tujuan, manfaat, langkah
pembelajaran,dan metode penilaian yang akan
dilaksanakan.
Inti langkah-2 Menyajikan informasi
 Guru meminta siswa untuk membaca buku pegangan 60 menit
materi tentang pengertian menstruasi
 Menanyakan kepada siswa tentang kata-kata penting yang
telahdigarisbawahi.
 Menanyakan kepada siswa: “Apakah yang dimaksud
menstruasi?”
 Meminta siswa untuk menjalaskan fase-fase pada siklus
menstruasi ?
Langkah-3 Mengorganisasikan Siswa ke dalam Kelompok-
kelompok Belajar
 Guru membagi peserta didik
menjadibeberapakelompok yang terdiri 4-5 orang.
 Peserta didik dalam memperhatikan dan mengamati
penjelasan yang diberikan guru yang terkait dengan
menstruasi.
 Guru membagikan LK dan peserta didik membaca
petunjuk, mengamati LK (LK berisi tentang
permasalahanyang berhubungan dengan fase-fase
pada menstruasi)
 Guru memotivasi peserta didik dalam kelompok untuk
menuliskan dan menanyakan permasalahan hal-hal yang
belum dipahami dari masalah yang disajikan dalam LK
serta guru mempersilahkan peserta didik dalam kelompok
lain untuk memberikan tanggapan, bila diperlukan guru
memberikan bantuan komentar secara klasikal

Langkah-4 Membimbing Kelompok Bekerja dan Belajar


 Peserta didik melakukan diskusi dalam kelompok masing-
masing berdasarkan petunjuk yang ada dalam LK
(misalkan: dalam LK berisikan permasalahan)
 Memastikan bahwa setiap siswa dalam kelompok telah
memahamipetunjuk yang dimaksudkan dalam LK
 Membimbing setiap kelompok yang mengalami kesulitan
dalammenyelesaikan tugas dalam LK
 Meminta siswa melakukan diskusi kelompok terkait hasil
dan memastikan bahwa semua anggotanya telah mengisi
LK.
Penutup Langkah-5 Melakukan Evaluasi 10 menit
 Meminta setiap kelompok menempelkan gambar/poster
pada tempat yang telah disediakan.
 Meminta setiap kelompok mempresentasikan posternya
dan kelompok lain diminta menanggapinya
 Memberikan umpan balik terhadap hasil presentasi setiap
kelompok dan memastikan bahwa setiap siswa dalam
kelompok telah mengetahui proses terjadinya menstruasi.
Langkah-6 Memberi Penghargaan
 Membuat kesimpulan tentang konsep sesuai dengan
indikator pencapaian kompetensi.
 Mengumumkan kelompok yang telah berkinerja baik atau
terbaik.
 Memberikan tambahan nilai kepada semua siswa dari
anggota kelompok yang telah berkinerja terbaik
 Meminta siswa yang telah memperoleh nilai terbaik untuk
membacakan hasil
 Peserta didik mendengarkan arahan guru untuk materi
pada pertemuan berikutnya
 Untuk memberi penguatan materi yang telah di
pelajari, guru memberikan arahan untuk mencari
referensi terkait materi yang telah dipelajari baik
melalui buku-buku di perpustakaan atau mencari di
internet.

C. MATERI PEMBELAJARAN
SISTEM REPRODUKSI PADA MANUSIA
Setiap makhluk hidup akan bereproduksi untuk kelangsungan jenisnya. Demikian juga
dengan manusia, mengalami reproduksi untuk kelangsungan hidupnya. Pertambahan jumlah
manusia melalui proses reproduksi. Agar proses reproduksi dapat berlangsung dengan baik haruslah
didukung dengan struktur organ reproduksi dan proses fisiologis yang sempurna. Apa yang terjadi
andaikata struktur organ reproduksi tersebut tidak sempurna? Apa yang terjadi jika proses
fisiologisnya juga tidak sempurna? Pada bab ini kamu akan mempelajari struktur alat reproduksi
manusia dan gangguan yang dapat terjadi. Ikutilah Kegiatan Penyelidikan berikut untuk melihat
upaya-upaya manusia menjaga kesehatan reproduksi dan perawatan balita yang ada di sekitar kita.
 STRUKTUR ALAT REPRODUKSI
1. Sistem Reproduksi Pria
Sistem perkembangbiakan pria tersusun dari organ luar yang terdiri dari penis dan
skrotum. Penis berfungsi sebagai organ perkembangbiakan dan saluran kencing. Di samping
penis terdapat kantung yang disebut skrotum yang di dalamnya terdapat testis. Selama masa
pubertas, dua testis mulai menghasilkan sperma, yaitu sel kelamin jantan. Sperma mempunyai
struktur sebagai sel-sel tunggal yang tersusun dari kepala dan ekor. Ekor berfungsi untuk
menggerakkan sperma, sedangkan kepala sperma mengandung informasi genetik. Skrotum
juga berfungsi untuk membantu mengatur suhu yang sesuai untuk produksi sperma. Beberapa
organ lain juga membantu dalam reproduksi yaitu untuk pengangkutan dan penyimpanan
sperma di dalam tubuh. Setelah sperma dihasilkan dari testis, akan ditampung dalam
epididimis. Selanjutnya diangkut melalui saluran yang melingkari kandung kemih. Di
samping kandung kemih terdapat kelenjar yang disebut kelenjar seminal, tempat mencampur
sperma dengan cairan yang membantu sperma bergerak. Campuran antara sperma dan cairan
ini disebut semen. Semen meninggalkan tubuh melalui uretra, yaitu saluran yang sama untuk
mengalirkan urine ke luar tubuh. Namun demikian antara semen dan air kencing tidak pernah
tercampur. Otot yang berada di belakang kandung kencing berkontraksi untuk mencegah
urine keluar dari uretra saat sperma dikeluarkan dari dalam tubuh.

Tabel 2.1

Susunan organ dan fungsi organ reproduksi pria

Organ Fungsi

Testis Menghasilkan sperma melalui meiosis

Skrotum Membungkus testis

Penis Menyalurkan sperma ke dalam vagina

Saluran sperma Menyalurkan sperma dari testis ke uretra

Vesikula Seminalis Menampung Sperma

Uretra Menyalurkan sperma dan urine ke luar tubuh


Kelenjar Seminal Menghasilkan cairan agar sperma mudah bergerak

2. Sistem reproduksi wanita


Saat wanita memasuki masa pubertas, sel telur mulai tumbuh dalam organ seksual yaitu
sepasang ovarium. Berbeda dengan pria, organ reproduksi wanita merupakan organ internal.
Ovarium terletak dalam rongga badan bagian bawah. Kira-kira tiap satu bulan ovarium
menghasilkan sebuah sel telur yang masak. Proses ini disebut ovulasi. Dua ovarium tersebut
saling bergantian menghasilkan telur tiap bulan. Telur yang dihasilkan masuk ke dalam saluran
telur. Jika dibuahi oleh sperma, sel telur akan terus berada di dalam saluran telur. Rambut-
rambut getar yang ada di saluran telur membantu sel telur untuk bergerak menuju uterus (rahim).
Uterus ini mempunyai struktur berongga, bentuknya seperti buah jambu air, dan merupakan
organ yang penuh dengan otot. Dindingnya menebal bila didalamnya terdapat sel telur yang
telah dibuahi atau zigot yang tumbuh dan berkembang. Bagian bawah dari uterus berhubungan
dengan bagian luar tubuh melalui adanya tabung berotot yang disebut va-gina. Vagina ini juga
disebut saluran kelahiran, sebab sebagai tempat lewatnya bayi saat lahir.

Tabel 2.2
Organ Susunan organ dan fungsi reproduksi wanita

Ovarium Menghasilkan sel telur

Oviduk Menyalurkan telur dari ovarium ke uterus


Uterus Tempat pertumbuhan sel telur yang dibuahi

Vagina Menerima sel-sel sperma dan jalan lahir bayi

3. Siklus menstruasi
Satu sel telur dihasilkan oleh satu ovarium setiap 28 hari. Apa yang mengendalikan
siklus tersebut ? Beberapa perubahan dalam sistem reproduksi dikendalikan oleh hormon.
Hormon merupakan cairan kimia yang dihasilkan oleh tubuh untuk mengendalikan proses-
proses metabolisme dalam tubuh. Perubahan yang terjadi tiap bulan pada organ reproduksi
wanita disebut siklus menstruasi. Siklus menstruasi pada seorang wanita terjadi setiap periode
tertentu, misalnya 28 hari. Namun demikian siklus menstruasi tersebut sangat bervariasi untuk
tiap individu, yaitu berkisar antara 20-40 hari. Perubahan-perubahan yang terjadi selama
menstruasi menyangkut pemasakan sel telur dan penebalan dinding rahim guna menerima sel
telur yang telah dibuahi . Jika sel telur di dalam ovarium masak, dinding rahim menebal.
Lebih kurang pada hari ke 14 dari siklus menstruasi yang 28 hari, sel telur dihasilkan
dari ovarium, dan dikenal sebagai proses ovulasi. Sel telur tersebut tetap hidup selama 24-48
jam, dan bergerak sepanjang saluran telur menuju ke rahim atau uterus. Sel telur tersebut dapat
dibuahi bila terdapat sperma yang hidup dalam saluran telur selama 48 jam sesudah atau
sebelum ovulasi. Jika sel telur tersebut tidak dibuahi di dalam saluran telur, maka akan luruh
(rusak). Dinding rahim akan luruh dan terjadi pendarahan. Peristiwa tersebut terjadi setiap
bulan, dan dikenal sebagai menstruasi. Lamanya menstruasi berlangsung selama 4-6 hari.
Saat menstruasi berlangsung, sel telur yang lain mulai mengalami pemasakan. Rahim
juga mulai menebal sebagai persiapan menerima sel telur lain tersebut. Menstruasi mulai
terjadi saat organ perkembangbiakan seorang gadis mulai masak.Pada sebagian besar gadis,
menstruasi pertama terjadi pada usia 8-13 tahun, dan terus berlanjut sampai usia 45-55 tahun.
Pada usia 50-an siklus menstruasi menjadi tidak teratur dan berhenti untuk selamanya,
peristiwa inidisebut menopause.
4. Gangguan system reproduksi
a. AIDS dan Pencegahan Penularannya
Faktor lain yang juga mempengaruhi kualitas penduduk adalah penyakit. Penyakit
yang terkait dengan reproduksi secara langsung adalah penyakit yang ditularkan melalui alat
reproduksi seperti penyakit AIDS (Acquired Immuno Deficiency Syndrome) yang disebabkan
oleh Virus HIV (Human Immune Deficiency Virus). AIDS adalah penyakit mengerikan yang
sampai saat ini sudah menular ke berbagai negara. Penularan AIDS ini baru disadari dalam
masa modern ini, sehingga sering disebut pandemi modern. AIDS
menuntut perhatian kita semua karena:

1. Semua orang bisa terkena AIDS.


2. Belum ditemukan vaksin pencegahnya.
3. Belum ada obat yang betul-betul dapat diandalkan.
4. Penyebarannya sangat cepat dan tidak diketahui, sehingga makin banyak orang yang
tertular AIDS.
Perkembangan AIDS di dunia berlangsung cukup cepat, menurut Badan Kesehatan
Dunia (WHO), pada tahun 1981 terdapat 100.000 kasus AIDS di 20 negara, pada tahun
1992 terdapat 11-12 juta kasus, dengan rincian 6% di Asia Tenggara, 60% di Afrika, 10%
di Amerika Utara, dan 6% di Eropa. Pada tahun 2000 terdapat 60 juta kasus dengan rincian
41% di Asia Tenggara, 36% di Afrika, 5% di Amerilka.
Pembelahan sel sangat penting bagi kelangsungan hidup semua makhluk hidup. Ada
3 alasan mengapa sel mengalami pembelahan, yaitu untuk pertumbuhan, perbaikan, dan
reproduksi. Menurut teori sel, semua sel hidup berasal dari sel yang sudah ada sebelumnya
(omnis cellula e cellula). Teori ini dinyatakan oleh Rudolf Virchow pada tahun 1855.
Pembentukan sel-sel baru atau anakan dari sel yang sudah ada sebelumnya dapat terjadi
melalui proses pembelahan sel. Pembelahan sel dibedakan menjadi pembelahan mitosis
dan meiosis.
Pembelahan mitosis merupakan tipe pembelahan sel yang menghasilkan 2 sel
anakan yang mempunyai karakter sama dengan sel induk. Jumlah kromosom yang dimiliki
oleh sel anakan adalah 2n atau disebut dengan diploid. Sel diploid adalah sel yang
kromosomnya berpasangan (2n). Tahapan pada pembelahan mitosis yaitu profase,
metafase, anafase, dan telofase. Pembelahan ini terjadi pada sel-sel tubuh (sel somatik)
makhluk hidup.
Pembelahan meiosis adalah pembelahan sel yang menghasilkan 4 sel anakan yang
memiliki kromosom haploid (n) yang berasal dari sel induk diploid (2n). Sel haploid
adalah sel yang kromosomnya tidak berpasangan (n). Pembelahan meiosis berlangsung
dalam dua tingkat yaitu, meiosis I dan meiosis II. Tahapan pembelahan pada meiosis I
yaitu, profase I, metafase I, anafase I, dan telofase I. Tahapan pembelahan pada meiosis II
yaitu, profase II, metafase II, anafase II, dan telofase II. Pembelahan ini hanya terjadi pada
organ kelamin.
Sistem reproduksi sangat rawan terhadap kelainan dan penyakit. Kelainan dan
penyakit pada sistem reproduksi dapat disebabkan oleh bakteri, jamur, maupun virus.
Kelainan dan penyakit ini dapat ditularkan dari orang tua (yang terinfeksi) ke pada
anaknya, akibat transfusi darah yang terinfeksi, ditularkan akibat gaya hidup yang tidak
baik seperti gaya hidup seks bebas dan menggunakan jarum suntik untuk obat terlarang
atau narkoba. Oleh karena itu ayo kita hindari gaya hidup seks bebas dan hindari
mengkonsumsi obat-obatan terlarang (narkoba). Beberapa contoh penyakit yang terjadi
pada sistem reproduksi manusia antara lain Gonorhoe, Sifilis, Herpes Simplex Genitalis,
HIV / AIDS, Keputihan, dan Epididimitis.
Sistem reproduksi pada manusia harus dijaga sebaik-baiknya. Selain untuk
kesehatan, hal ini dilakukan sebagai salah satu cara kita mengagungkan ciptaan Tuhan.
Penyakit pada sistem reproduksi dapat disebabkan oleh beberapa faktor. Faktor pertama
adalah kurang menjaga kebersihan organ reproduksi. Apabila kebersihan organ reproduksi
kurang dijaga, akan dapat terjangkit oleh penyakit yang disebabkan oleh jamur, bakteri
ataupun parasit. Nah, berikut ini ada beberapa upaya untuk mencegah terjangkitnya
penyakit yang disebabkan oleh infeksi jamur, bakteri ataupun parasit.
Faktor selanjutnya adalah perilaku seks bebas dan penggunaan narkoba. Walaupun
ada juga yang disebabkan oleh transfusi darah yang sudah terinfeksi penyakit atau melalui
proses kehamilan dan kelahiran. Agar kamu dapat mencegah terjadinya penyakit pada
sistem reproduksi yang disebabkan oleh faktor tersebut, kamu harus dapat menjaga
pergaulan dan memilih gaya hidup yang sehat agar tidak terjebak pada seks bebas. Selain
itu, gunakan internet secara arif dan bijaksana,
D. Penilaian
1. Teknik Penilaian
a. Sikap spiritual
Contoh
Bentuk Waktu
No. Teknik Butir Keterangan
Instrumen Pelaksanaan
Instrumen
1. Observasi Lembar Terlampir Saat Penilaian untuk dan
Observasi pembelajaran pencapaian
(Catatan berlangsung pembelajaran
Jurnal) (assessment for and
of learning)
b. Sikap sosial
Contoh
Bentuk Waktu
No. Teknik Butir Keterangan
Instrumen Pelaksanaan
Instrumen
1. Observasi Lembar Terlampir Saat Penilaian untuk dan
Observasi pembelajaran pencapaian
(Catatan berlangsung pembelajaran
Jurnal) (assessment for and
of learning)
2. Penilaian Lembar Terlampir Saat Penilaian sebagai
Diri Observasi pembelajaran pembelajaran
(Catatan usai (assessment as
Jurnal) learning)
3. Penilaian Lembar Terlampir Saat Penilaian sebagai
antar Observasi pembelajaran pembelajaran
teman (Catatan usai (assessment as
Jurnal) learning)

c. Pengetahuan
Contoh
Bentuk Waktu
No. Teknik Butir Keterangan
Instrumen Pelaksanaan
Instrumen
1. Tes Tulis Soal Terlampir Saat Penilaian untuk
uraian/essay pembelajaran pembelajaran
usai (assessment for
learning) dan
sebagai
pembelajaran
(assessment as
learning)
d. Keterampilan
Bentuk Contoh Waktu
No. Teknik Keterangan
Instrumen Butir Pelaksanaan
Instrumen

1. Proyek Membuat Carilah Di luar PBM Penilaian untuk,


laporan dan gambar atau selama satu sebagai,
poster yang poster di minggu dan/atau
terkait dengan sekitar pencapaian
penyakit pada kalian yang pembelajaran
sisyem berkaitan (assessment for,
reproduksi dan dengan. as,
cara penyakit and of learning)
pencegahanny pada sisyem
a. reproduksi
dan cara
pencegahan
nya

2. Pembelajaran Remedial
Berdasarkan hasil analisis ulangan harian, peserta didik yang belum mencapai ketuntasan
belajar diberi kegiatan pembelajaran remedial dalam bentuk;
a. bimbingan perorangan jika peserta didik yang belum tuntas ≤ 20%;
b. belajar kelompok jika peserta didik yang belum tuntas antara 20% dan 50%; dan
c. pembelajaran ulang jika peserta didik yang belum tuntas ≥ 50%.
3. Pembelajaran Pengayaan
Berdasarkan hasil analisis penilaian, peserta didik yang sudah mencapai ketuntasan belajar
diberi kegiatan pengayaan dalam bentuk penugasan untuk mempelajari soal-soal yang terkait
dengan materi..
Mengetahui Tanggal
Kepala SMP Guru Mata Pelajaran

Kepala Sekolah Tim Guru IPA

E. Lembar kegiatan siswa


LEMBAR AKTIVITAS SISWA

 Mengidentifikasi Organ-organ Penyusun


Sistem Reproduksi Laki-laki

Coba perhatikan dan pahami keterangan organ-organ penyusunsistem reproduksi laki-laki yang
terdapat pada tabel 1.1! Kemudianperhatikan Gambar tentang struktur organ penyusun
sistemreproduksi pada laki-laki dan lengkapilah nama organ-organ tersebutsesuai dengan
keterangan yang terdapat pada tabel 1.1!

Lakukanlah dengan teliti dan cermat pada saat kamu meyimak Tabel 1.1 dan melengkapi
Gambar 1.4. Selain itu, jangan lupa untuk bekerja sama dengan teman satu kelompokmu.

Tabel 1.1 Struktur dan Fungsi Organ-organ Penyusun Sistem Reproduksi padaLaki-Laki

No Nama Organ Keterangan Struktur

1 Penis Bagian luar organ reproduksi laki-laki yang berfungsi sebagai

saluran kencing (urin) dan saluran sperma.

2 Skrotum Bagian seperti kantung yang di dalamnya terdapat testis.

Berfungsi menjaga suhu testis agar sesuai untuk produksi

sperma.

3 Testis Bagian yang bentuknya bulat telur yang tersimpan dalam

skrotum. Berfungsi untuk memproduksi sperma dan hormon

Testosteron
4 Epididimis Saluran yang keluar dari testis yang berbentuk seperti tanda

koma dengan ukuran ± 4 cm. Berfungsi sebagai tempat

penyimpanan sperma sementara.

5 Vas Deferens Saluran panjang yang mengarah ke atas dan merupakan

lanjutan dari epididimis. Berfungsi menghubungkan

epididimis dan uretra.

6 Uretra Saluran yang terdapat dalam penis, merupakan akhir dari

saluran reproduksi. Berfungsi sebagai saluran keluarnya

sperma dan urin.

7 Kelenjar Vesikula Bagian yang berbentuk seperti kantung kecil berukuran ±

Seminalis 5 cm yang terletak di belakang kantung kemih. Berfungsi

menghasilkan zat-zat yang diperlukan untuk perkembangan

sperma.

8 Kelenjar Prostat Bagian yang berbentuk seperti kue donat yang terletak di

bawah kantung kemih. Berfungsi menghasilkan cairan

bersifat asam.

9 Kelenjar Cowper Bagian yang berbentuk seperti kacang yang terletak di

bawah kelenjar prostat. Berfungsi menghasilkan lendir dan

cairan bersifat basa.

9
LEMBAR AKTIVITAS SISWA

 Melengkapi Gambar Organ-organ Penyusun

Sistem Reproduksi Perempuan

Coba Coba perhatikan dan pahami keterangan organ-organ penyusun sistem


reproduksi perempuan yang terdapat pada Tabel 1.2!Kemudian perhatikan gambar
tentang struktur organ penyusunsistem reproduksi pada perempuan dan leng kapilah
nama organorgantersebut sesuai dengan keterangan yang terdapat pada Tabel1.2!

Lakukanlah Selesaikanlah dengan cermat dan teliti bersama kelompokmu!

Tabel 1.1 Struktur dan Fungsi Organ-organ Penyusun Sistem Reproduksi padaLaki-Laki

No Nama Organ Keterangan Struktur

1 Ovarium Struktur berbentuk seperti telur, berjumlah dua buah,

terletak di samping kanan dan kiri Rahim (uterus) dan

berfungsi menghasilkan sel telur (ovum).

2 Saluran telur (Tuba Saluran dengan panjang ±10 cm yang

fallopi/Oviduk) menghubungkan ovarium dengan Rahim (uterus).

3 Infundibulum Struktur berjumbai dan merupakan pangkal


dari tuba fallopi

4 Rahim (uterus) Struktur seperti buah pir yang berfungsi sebagai

tempat berkembangnya janin selama kehamilan.

5 Endometrium Lapisan yang membatasi rongga rahim dan

meluruh saat menstruasi.

6 Vagina Saluran yang menghubungkan lingkungan luar dengan

rahim, saluran mengalirnya darah menstruasi, dan

saluran keluarnya bayi.

7 Servik Struktur rahim bagian bawah yang menyempit dan

membuka ke arah vagina.

8. Dalam pelaksanaan kurikulum 2013 terdapat beberapa kendala seperti mencakup


perencanaan, implementasi dan evaluasi serta tindak lanjut. Sehingga perlunya solusi
alternative dalam penyelesaian maslah tersebut. Terkait perencanaan dalam
pengemplementasian kurikulum 2013 oleh guru yang merupakan kendala sehingga perlu
adanya pelatihan secara spesifik dan konsisten dengan waktu yang cukup tentang
kurikulum dan disesuaikan dengan kebutuhan guru di daerah dan materi pelatihan yang
lebih memfokuskan pada contoh konkret tentang model persiapan, pelaksanaan, dan
penilaian pembelajaran sesuai dengan kurikulum 2013 dan perlu dilakukan pelatihan guru
mata pelajaran, agar pengembangan materi pembelajaran dapat dilaksanakan untuk
memenuhi tuntutan kompetensi pada kurikulum serta menyiapkan guru-guru dalam
pembuatan media pendukung pembelajaran seperti RPP, Silabus dan berbagai kebutuhan
lainnya. Solusi terkait kendala yang dalam pengimplementasian kurikulum 2013 seperti
masih diperlukan pendampingan untuk meningkatkan kualitas dan pemerataan pelaksanaan
kurikulum di daerah. Sehingga pada implementasi kurikulum di sekolah, masih diperlukan
pendampingan, monitoring, dan evaluasi secara konsisten pada semua daerah yang baru
nererapkan kurikulum 2013.
Kendala lain yang di alami para guru yaitu kurangnnya pemahaman guru tentang
konsep dan aplikasi penilaian otentik. Guru kurang menguasai konsep dan aplikasi sistem
aplikasi penilaian. Sehingga sangat diperlukan pemahaman lagi tentang konsep dan
aplikasi penilaian, sistem aplikasi penilaian supaya dibuat lebih mudah dan
disederhanakan, dan perlu pelatihan khusus tentang penilaian dan aplikasinya.

9. Kometensi dasar 3.2 : menganalisis sistem perkembangbiakan pada tumbuhan dan hewan

serta menerapkan teknologi pada system reproduksi tumbuhan dan


hewan.

Kompetensi dasar 4.2 : menyajikan karya hasil perkembangbiakan pada tumbuhan.

 Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan pertama : (2 JP)
a. KegiatanPendahuluan (10 menit)
 Apersepsi :Guru menanyakan kepada pesrta didik bagaimana proses
perkembangbiakan pada tumbuhan.
 Motivasi : Guru mengajak peseta didik ke kebun yang memiliki singkong yang
terdapat di pekarangan sekolah atau dengan menyuruh peserta didik membawa
singkong pada masing-masing kelompok.
b. KegiatanInti (60 menit)
Mengamati :
 Peserta didik mengamati kebun singkong dihalaman sekolah.
Menanya :
 Peserta didik melakukan tanya jawab tentang lingkungan yang sesuai dengan
singkong.
 Peserta didik melakukan tanya jawab tentang bagaimana cara menanam
singkong, misalnya : Jika dengan menggunakan potongan batang tanaman
singkong (stek batang) apakah posisi mata tunas mempengaruhi pertumbuhan
tanaman.
Mengumpulkan data/informasi :
 Perserta didikmelakukan percobaan menanam singkong menggunakan
potongan batang ( stek batang), sekelompok batang di tanam dengan mata
tunas ke atas, sedangkan sebahagian lainnya dengan mata tunas menghadap ke
bawah (tanah).
Menalar/Mengasosiasi :
 Peserta didik mencatat data pertumbuhan tinggi tanaman singkong tiap
minggunya hingga 2 bulan.
 Peserta didik mengolah data percobaan ke dalam tabel dan grafik.
 Peserta didik menyimpulkan cara menanam singkong yang baik dengan stek
batang berdasarkan data yang diperoleh dari hasil percobaan.

Mengkomunikasikan :
 Peserta didik melakukan diskusi kelompok untuk membahas hasil percobaan.
Menyampaikan hasil percobaan dalam bentuk laporan tertulis.
 Peserta didik menginformasikan lebih lanjut tentang cara-cara
perkembangbiakan tumbuhan secara vegetatif dan generatif beserta sifat
keturunannya.
c. Penutup (10 menit)
 Peserta didik dan guru mereview hasil kegiatan pembelajaran
 Peserta didik dan guru merefleksikan hasil kegiatan.
 Peserta didik memberikan penghargaan pada kelompok yang berkinerja baik.
 Pemberian tugas untuk mengetahui daya serap materi yang diterima peserta
didik.

2. Pertemuan Kedua : (2 JP)


a. Kegiatan Pendahuluan (10 menit)
 Apersepsi : Guru menannyakan kepada peserta didik, Sebutkan alat-alat
reproduksi pada hewan.
 Motivasi : Guru mengajak peserta didik menonton video terkait reproduksi
pada hewan.
1. Apa yang kamu amati dari video tersebut !
2. Hewan apa saja yang terdapat pada video tersbut !
 Guru menyampaikan tujuan dan manfaa tmempelajari sistem reproduksi pada
hewan.
 Menyampaikan informasi tentang kegiatan mengamati organ-organ reproduksi
pada hewan dan fungsinya.
 Menyampaikan informasi tentang proses reproduksi pada hewan secara
generatif dan vegetatif.
b. Kegiatan Inti (60 menit)
Mengamati :
 Peserta didik mengamati seekor lalat buah (Drosophilla melanogster) yang
ditayangkan dalam video.
Menanya :
 Peserta didik menanyakan alat-alat reproduksi apa saja yang terdapat pada lalat
buah.
 Peserta didik menanyakan fungsi-fungsi dari alat reproduksi yang terdapat
pada lalat buah.
 Peserta didik menanyakan apakah lalat buah mengalami prroses reproduksi
secara generatif atau vegetatif.
Menalar/mengasosiasi :
 Peserta didik mengumpulkan informasi tentang alat reproduksi pada hewan
dan fungsinya melalui telaah pustaka.
 Peserta didik melalui diskusi kelompok membahas tentang proses reproduksi
secara generatif dan vegetatif.
Mengkomunikasikan
 Peserta didik melakukan diskusi kelompok untuk membahas tentang alat
reproduksi dan fungsinya (dalam bentuk laporan tertulis).
 Peserta didik menginformasikan lebih lanjut tentang cara-cara reproduksi
hewan secara vegetatif dan generatif beserta sifat keturunannya.
c. Penutup(10 menit)
 Peserta didik dan guru mereview hasil kegiatan pembelajaran
 Peserta didik dan guru merefleksikan hasil kegiatan.
 Guru memberikan penghargaan pada kelompok yang berkinerja baik.
 Pemberian tugas untuk mengetahui daya serap materi terhadap peserta didik.

10. 3.10 Menganalisis sistem ekskresi pada manusia dan memahami gangguan pada sistem
ekskresi serta upaya menjaga kesehatan sistem ekskresi.
4.10 Membuat karya tentang sistem ekskresi pada manusia dan penerapannya dalam
menjaga kesehatan diri
Pada RPP tentang sistem ekskresi pada manusia dan memahami gangguan pada
sistem ekskresi serta upaya menjaga kesehatan sistem ekskresi diatas menurut saya sudah
baik sesuai dengan kurikulum 2013 yaitu dengan pendekatan saintifik. Dilihat dari
perumusan indicator pencapaian kompetensi sudah sesuai dengan yang diminta dan
kedalaman serta keluasaan dari ketiga IPK yang dirumuskan, namun perlu ditambah
karana pada kompetensi dasar tentang system ekskresi memiliki banyak konten materi
seperti system ekskresi pada ginjal, kulit, paru-paru dan sebagainya. Sadangkan untuk
alokasi waktu pada langkah pembelajaran juga sudah sesuai yaitu 2 x 40 menit. Elemen-
elemen yang perlu ditambah juga anatar lain : pada doumen atau proses pembelajaran
lebih ditambah media yang menrik agar siswa lebih terarik pada materi pembelajaran
tersebut.
Dalam RPP diatas yang baik menurut saya yaitu pada bagian langkah-langkah
pembeajaran sudah meletakkan pendekatan saintifik seperti orientasi, aperpepsi, motivasi
dan pemberian acuan dan kegiatan inti sudah melihat, mengamati, membaca, mendengar,
dan menyimak sudah sesuaidengan kurikulum 2013 dengan pendekatan santifik.
Sedangkan pada perumusan IPK belum dicantumkan kedalaman serta keluasan dan
demensi kongnitif belum dicantumkan dan perlu ditambahkan indicator pencapaian
kompetensi. Pada kompetensi keterampilan sudah sesuai menurut kedalaman dan
keluasan sudah sesuai dengan kompetensi yang diminta. Sedangakan untuk lembar
kegiatan siswa yaitu sebagai berikut :
LEMBAR KERJA SISWA

SISTEM EKSKRESI

A. LANGKAH KERJA
1. Baca petunjuk pengerjaan sebelum memulai kegiatan.
2. Gunakan buku pelajaran/sumber belajar lain untuk menjawab seluruh pertanyaan.
3. Isi / jawab pertanyaan dengan teliti, siswa diperkenankan berdiskusi dengan teman
namun tidak diperbolehkan mencontek jawaban.
B. PERTANYAAN
 SISTEM EKSKRESI MANUSIA
Sistem ekskresi manusia berhubungan dengan alat-alat ekskresi, mekanisme
sistem ekskresi dan kelainan dalam sistem ekskresi.

Lengkapilah tabel dibawah ini!


Alat-alat Ekskresi Zat yang diekskresikannya
Ginjal

Hati

Kulit

Paru-paru
Ginjal

Fungsi utama ginjal adalah untuk menyaring darah dan mengekskresikan zat zat sisa
metaboliame yang mengandung nitrogen. Darah manusia membawa berbagai zat seperti sari-
sari makanan yaitu ...1...., ...2...., dan ....3....., serta zat-zat sisa metabolisme protein yaitu
....4...... Didalam ginjal darah diproses, zat-zat yang masih dibutuhkan akan diserap kembali
sedangkan zat-zat yang tidak dibutuhkan akan dibuang. Zat-zat sisa metabolisme yang tidak
dibutuhkan oleh tubuh akan diproses membentuk .....5... dan selanjutnya akan disalurkan
melalui saluran .......6......, dan akan ditampung di dalam ......7...... sebelum akhirnya dibuang
melalui saluran ....8....

Sebutkan nama organ yang ditunjukkan pada gambar dibawah ini!

Struktur penampang melintang ginjal Anatomi ginjal

1. .........................................
1. ......................................... 2. .........................................
2. ......................................... 3. .........................................
3. ......................................... 4. .........................................
4. ......................................... 5. .........................................
6. .........................................

NEFRON

Bagian struktural dan fungsional terkecil yang menyusun ginjal disebut NEFRON. Satu ginjal
terdiri dari ±1 juta nefron. Didalam nefron terjadi proses pembentukan urine. Ada 3 tahap
proses pembentukan urine yaitu filtrasi, reabsorbsi dan augmentasi.

Sebutkan nama bagian nefron yang ditunjukkan pada gambar nefron dibawah ini!
1. .........................................
2. .........................................
3. .........................................
4. .........................................
5. .........................................
6. .........................................

Lengkapi tabel pembentukan urine dibawah ini!


Proses Tempat Hasil Zat yang diproses Zat yang terkandung
terjadinya dalam hasil
Filtrasi

Reabsorbsi

Augmentasi

b. urine sekunder
c. filtrat tubulus
Pilihlah jawaban yang paling tepat!
d. kapsula Bowman
1. Tempat terjadi proses pembentukan 3. Albuminuria adalah suatu gangguan
urine primer dan sekunder terjadi pada ginjal dimana…..
bagian bernomor….. a. dalam urine terdapat glikosa
b. urine yang keluar mengandung
ureum
a. 1 dan 2
c. dalam urine terdapat protein
b. 2 dan 3
d. dalam urine terdapat zat yang
c. 3 dan 4
membahayakan
d. 4 dan 5
4. Polyuria disebabkan oleh…..
e. 5 dan 1
a. kegagalan filtrasi glomerolus
2. Urea, asam urat, dan zat-zat sampah
b. reabsorbsi nefron gagal
yang tidak digunakan tubuh, tertinggi
c. kerusakan ginjal secara fatal
terdapat di….
d. infeksi kuman pada
a. urine primer
glomerolus
5. Jika urine diteliti reagen benedict d. filtrasi, augmentasi, reabsorbsi
setelah dipanasi berwarna jingga 10. Fungsi ginjal yang erat hubungannnya
berarti pada urine tersebut terdapat….. dengan usaha tubuh untuk menjaga
a. albumin d. globulin keseimbangan kadar cairan tubuh
b. amilum glukosa adalah…
6. Perhatikan gambar berikut ! a. mempertahankan keseimbangan
asam dan basa
b. mengekskresikan zat yang
membahayakan
c. mengekskresikan toksin
d. mengadakan filtrasi dan reabsorbsi
Proses augmentasi garam-garam
e. mempertahankan tekanan osmosis
berlangsung pada…..
cairan ekstraseluler…
a. 1 dan 3 c. 3 dan 4
b. 4 dan 5 d. 2 dan 3
7. Reabsorbsi secara transpor aktif terjadi
pada…..
a. kapsula Bowman
b. tubulus kontortus distal
c. tubulus kontortus proksimal
d. lengkung Henle
8. Di tubulus kontortus proksimal terjadi
peristiwa reabsorbasi terhadap zat yang
diperlukan tubuh, zat tersebut antar
alain….
a. air, protein, dan urea
b. air, urea, dan asam amino
c. air, asam, amino, dan glukosa
d. glukosa, protein, dan asam amino
9. Proses pembentukan urine berlangsung
tiga tahap. Secara berturutan proses
tersebut adalah….
a. filtrasi, reabsorbsi, augmentasi
b. penampungan, filtrasi, reabsorbsi
c. reabsorbsi, filtrasi, augmentasi
f. Pada perkuliahan Telaah Kurikulum SMP khususnya kuliah dengan Bpk Dadi
Setiadi yang saya anggap baik menurut saya adalah disini kami diajar dengan
benar-benar menekankan kita untuk harus bisa, sehingga menurut saya banyak
ilmu yang bisa melekat dan diingat. Cara penyampaian materi yang tidak
membosankan dan tugas yang banyak yang membuat saya pribadi lebih
menguatkan kesabaran. Menurut saya semuannya baik, dalam hal menuntut ilmu
semuannya baik karna itu merupakan ibadah. Jadi apapun itu pasti diannggap baik.
Dari kita mahasiswa, oleh mahasiswa dan untuk mahasiswa.
g. manfaat yang saya peroleh dari perkuliahan Telaah Kurikulum SMP khususnya
kuliah dengan Bpk Dadi Setiadi tentunya ilmu itu sendiri, ilmu tentang telaah
kurikulum SMP yang diberikan Bpk Dadi Setiadi. Manfaat lainnya yaitu kita
diajarkan bagaimana menjadi guru yang profesional yang bukan hanya guru ecek-
ecek. Mengajarkan bagaimana mempersiapkan diri menjadi guru yang baik dan
banyak lagi manfaatnya. Karna perkuliahan ini adalah sebuah ibadah untuk
mencari ilmu, jadi tidak ada yang sia-sia dan semunnya bermanfaat.
h. Kekurangan dalam perkuliahan Telaah Kurikulum SMP khususnya kuliah dengan
Bpk Dadi Setiadi menurut saya yaitu menurut saya tidak ada. Semuannya baik
karna ini merupakan suatu proses pencetakan generasi yang bermutu, dan
semuanya tentu untuk kebaikan generasi kedepan dan lebih semangat lagi berbagi
ilmunya.
i. Hal yang harus diperbaiki dalam perkuliahan Telaah Kurikulum SMP khususnya
kuliah dengan Bpk Dadi Setiadi untuk perkuliahan mahasiswa angkatan berikutnya
menurut saya tidak ada, untuk kedepannya lebih baik lagi dan lebih banyak tugas
untuk mahasiswa angkatan berikutnya. Karna tampa tugas akan banyak pemalas,
dan dengan banyak tugas akan banyak masalah yang harus diselesaikan. Ini akan
menambah olah raga untuk angkatan berikutnya dan baik untuk kesehatan mata,
tanggan, jantung dan menambah kesabaran.
j. Hal lain yang dianggap perlu diperbaiki dalam perkuliahan Telaah Kurikulum
SMP khususnya kuliah dengan Bpk Dadi Setiadi menurut saya yaitu pemberian
tugas akhir yang bersifat take home, apalagi yang bersifat open book dan menurut
saya hanya itu saja yang perlu diperbaiki.
k. Kelebihan dari Ujian Akhir semester dengan cara take home seperti yang
dilakukan mata kuliah Telaah Kurikulum SMP ini menurut saya yaitu ujian take
home bersifat santai, bisa dikerjakan dimana saja, mencari refrensi di apa saja, dan
bisa dilakukan sambil santai atau mungkin sambil makan-makan. Ujian seperti ini
bersifat bebas dan dikumpulkan sesuai dengan batas waktu yang diberikan. Namun
Ujian Akhir semester dengan cara take home seperti yang dilakukan mata kuliah
Telaah Kurikulum SMP ini juga memiliki kekurangan dan menurut saya lebih baik
ulangan langsung dari pada ulangan take home. Ini memakan waktu yang lama,
tidak disiplin sesuai jadwal yang ada. Mengulur waktu libur dan menjadi tugas
yang selalu membuat mimpi buruk, dan selalu terbayang. Makan, minum tak
tenang dan hanya berfokus untuk meneylesaikan tugas ini saja. Tugas yang
bersifat take home selalu dan wajib banyak, tidak sama dengan ujian langsung
yang tidak mengulur banyak waktu walau tidak bisa dikerjakan dengan membuka
buku, dan menurut saya ujian yang bersifat seperti ini kurang bagus dan ujian yang
bersifat tidak sesuai jadwal yang ada.
DAFTAR PUSTAKA

Anonym. 2018. Rencana Pembelajaran IPA Kela 8. Diakses dari :


http://www.websiteedukasi.com/2018/01/rpp-ipa-kelas-8-smpmts-semester-1-
dan-2.html. pada tanggal 25 Juli 2018 pukul 15:30 WITA.

Agustina, Putri; Saputra Alanindra. 2016. “Analisis Keterampilan Proses Sains (KPS)
Dasar Mahasiswa Calon Guru Biologi Pada Mata Kuliah Anatomi
Tumbuhan (Studi Kasus Mahasiswa Prodi Pendidikan Biologi FKIP UMS
Tahun Ajaran 2015/2016)”. Prosiding seminar nasional pendidikan sains
(SNPS). Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Kemendikbud. 2017. Panduan Penilaian oleh Pendidik dan Satuan Pendidikan untuk
Sekolah Menengah Atas. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan
Menengah

Maskuro, Aini. 2017. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. Banyuanyar : SMP I


Nazhatut Tholibin.

Maisyaroh, dkk. 2016. Masalah guru dalam implementasi kurikulum 2013 dan kerangka
model suvervisi pengajaran. Malang. Universitas negeri malang.

Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan
Menengah.

Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 Tentang Standar Penilaian Pendidikan.

Permendikbud Nomor 24 Tahun 2016 Tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
Kurikulum 2013 pada Pendidikan Dasar dan Menengah.

Permendikbud Nomor. 69 Tahun 2013 Tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum
Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah.

Sartika, Septi Budi. 2015. “Analisis Keterampilan Proses Sains (KPS) Mahasiswa Calon
Guru Dalam Menyelesaikan Soal IPA Terpadu”. Prosiding Seminar
Nasional, ISBN 78-602-70216-1-7. Jawa Timur : Universitas Muhammadiyah
Sidoarjo.

Sumantri, Mohamad Syarif. 2015. Strategi Pembelajaran. Jakarta : PT. Raja Grafindo
Persada.
SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Hidayani

Nim : E1A016022

Kelas :B

Semester : IV

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa saya dengan jujur yang mengerjakan


jawaban ujian AKHIR semester tanpa kerja sama dengan orang lain/teman atau dikerjakan oleh
orang lain. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya tanpa tekanan dan
paksaan. Jika pernyataan saya tidak sesuai dengan yang saya lakukan, maka ketidak-jujuran saya
adalah urusan saya dengan Tuhan Yang Maha Kuasa.

Hormat saya,

Hidayani

Anda mungkin juga menyukai